Jump to ratings and reviews
Rate this book

Heart and Soul

Rate this book
Bagi Erika, harapan telah lama menjelma luka. Saat Ayah pergi, meninggalkan ia dan Ibu, Erika tahu, tak boleh lagi menggantung harap-bahkan untuk sekadar menunggu. Ayah tak pernah kembali. Ia buang jauh-jauh cinta dari semua sisi hati.

Cinta datang dengan luka, itu yang ia pelajari, Namun, ketika seseorang dengan lagu kenangan itu datang, ada resah yang Erika rasakan. Membuat ia mulai bertanya-tanya, benarkah hidup tak melulu tentang luka dan kesedihan? Benarkah cinta bukan hanya tentang akir bahagia, melainkan juga bagaimana kita menemukannya?

Erika tak ingin mencari jawabnya, tetapi laki-laki itu datang dan memberikan bukt nyata. Namun, Erika tahu ia harus bisa memastikan, benarkah dirinya tak akan lagi terluka.

334 pages, Paperback

First published October 30, 2014

9 people are currently reading
207 people want to read

About the author

Windhy Puspitadewi

15 books438 followers
Buat cewek yang lahir tanggal 14 Februari ini, menulis merupakan caranya berbagi pikiran, perasaan, mimpi, imajinasi, dan cita-citanya dengan orang lain. Ia ingin tulisannya bisa menggugah dan menginspirasi pembacanya, sama seperti tulisan kedua tokoh yang pertama-tama menginspirasinya untuk menulis: almarhum Umar Kayam dan Jostein Gaarder.


Banyak yang mengira Windhy mengoleksi kutipan orang-orang terkenal (mulai dari Ralph Waldo Emerson sampai Detektif Conan) yang sering ia selipkan dalam novel-novelnya. Padahal sebenarnya ia hafal! Kata-kata yang bagus itu langsung menempel hingga sewaktu-waktu dibutuhkan, ia tinggal mencomotnya dari ingatan dan sesekali mengecek ke Oom Google supaya lebih akurat.


Kesan, komentar, masukan, atau kritik teman-teman ditunggu di: my_cool_killer@yahoo.com. Boleh juga add FB dengan alamat e-mail yang sama atau Windhy Puspita, atau kalau mau lebih real time, follow twitter-nya di @windhy_khaze.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
50 (25%)
4 stars
71 (36%)
3 stars
53 (26%)
2 stars
18 (9%)
1 star
5 (2%)
Displaying 1 - 30 of 60 reviews
Profile Image for MAILA.
481 reviews121 followers
May 18, 2017
WOEEE BANGSAAAAAAATTTTTTTTT T_T


(maaf karena bicara kasar)

dengan selesainya buku ini, maka bukunya mbak windhy yang belum saya baca tinggal 2, yang judulnya Run Run Run itu sama yang kumpulan cerita dengan penulis lain.

dan, anjing ya (maaf kasar)

pas selesai baca ini tuh bawaannya mau mengumpat terus.

KENAPA SIH MBAK WINDHY KALAU BIKIN BUKU SELALU BIKIN SAYA JUNGKIR BALIK TERUS T_T

duh, selesai baca ini saya langsung bingung kalau diminta buat list buku mbak windhy kesukaan.

semuanya suka

***

20 halaman pertama saya sebenarnya agak bosan ya. ah ketebak, tokohnya begini begini begini. eh semakin bertambahnya halaman saya jadi langsung jatuh cinta. seperti yang pernah beberapa kali saya bilang, ciri khas tulisan mbak windhy yang ''blak2an dalam menyampaikan sesuatu''-nya itu ngena banget. saya suka percakapan2 dan ucapan Erika yang to the point.

bangsat bangsat bangsaaaaaatttt. nulis ginian abis baca adalah sebuah kesalahan, karena malah nangis mengingat ceritanya T_T

erika mengingatkan saya sama seorang teman. apalagi waktu baca bagian pernyataan Leo ke Erika;

''kamu itu seperti edelweiss yang harus didekati dengan penuh perjuangan. tapi begitu mendapatkannya, dia tidak akan pernah meninggalkanmu. kau pasti tahu edelweiss tak pernah layu, aku bisa membayangkan perjuangan aro dan linda saat mencoba masuk ke kehidupanmu. saat mereka kau perbolehkan masuk, kau tidak akan pernah melepaskan dan meninggalkan mereka. begitu juga sebaliknya.''

pas baca itu, saya langsung teringat seseorang dan merasa beruntung karena saya masuk ke bagian orang yang ia percaya untuk masuk ke hidupnya, tapi di satu sisi saya juga jadi kayak malu saat melihat ke diri sendiri yang entah mengapa begitu ''murah'' keluar masuk sembarangan ke hidup orang dan mengacaukan hidup mereka. kayak caraka pamungkas (tokoh di Let Go)

''kau juga menyukainya kan?''
''entahlah. aku takut suatu saat dia akan meninggalkanku seperti ayahku''
'' ya ampun erika, umurmu masih enam belas tahun. kau akan merasakan lebih banyak lagi jatuh cinta, patah hati, jatuh cinta lagi, patah hati lagi....''

AHAHAHAH HAHAHAHAH HAHAHAHAHAHAHAHA

jadi teringat pengalaman cintaku yang lalu2 dan sampai bikin puyeng tujuh keliling dan macem2. ternyata semua itu udah gak penting lagi sekarang. dan bahkan saya sudah jatuh cinta dengan banyak orang lain lagi :')


bagian kesukaan, pas linda ngobrol sama erika soal siapa orang yang disuka.
trus yang bagian Aro jujur ke Erika di depan kamar juga anjing (maaf kasar). saya sampai harus izin ke toilet karena nangisnya super kejer. (iya saya baca di kantor)

endingnya lebih anjing sih.
MBAK WINDHY KAMU TUH TAIIIIIIII T_T

pas selesai baca ini, entah mengapa saya jadi teringat salah satu bagian cerita dari novel The Little Paris Bookshop (Nina George). di buku itu seingat saya ada kutipan ''temukanlah buku yang bisa membacamu''

nah kalau boleh jujur, mbak windhy mungkin penulis yang bisa membaca, dekat dan memahami saya (dan mungkin juga remaja lainnya) sebagai seorang remaja yang sedang mencari jati diri.

9 bintang untuk buku ini.
9 bintang karena seperti halnya Leo dan Erika, the five people you meet in heaven pun buku kesukaan saya dari Mitch Albom,
9 bintang karena saya dapat beberapa pengetahuan baru tentang surabaya
9 bintang karena....ya kenapa nggak? mbak windhy belum pernah mengecewakan saya

ini salah satu buku terbaik yang saya baca tahun ini. dan saya baru inget, di halaman depan kalau gak salah mbak windhy nulis terima kasih buat mbak asdewi sebagai pembaca pertama. IRIIIIIIIII T_T. tapi gak juga deng. saya bersyukur sih baru baca ini sekarang. soalnya kayak pas aja gitu sama kondisi hidup saat ini, hehe.

saya baca ini versi ebook di play book. jadi mau beli versi cetaknya untuk dikoleksi.
eh tapi tiba2 kepikiran juga sih. pengen minta kado beliin semua bukunya mbak windhy sama mas pas ultah nanti ((((mas siapa))) hhhh

suka.
sukaaaa

ditunggu tulisan lain mbak Windhy.
dan, terima kasih karena telah membuat buku ini.
juga terima kasih karena masih mau menulis walaupun kerjaan mbak banyak.

tak tunggu tulisan yang lain. (cerita tentang caraka dan tokoh2 yang dulu mungkin? side storynya gitu??)

REKUMEN!


(ini review apaan anjir)
Profile Image for Nay.
Author 4 books86 followers
December 25, 2014
Ada banyak hal di novel ini yang membuatku mengabaikan sejumlah kekurangannya. Karena terus terang aku menutup buku ini dengan perasaan galau. Aku mengagumi dialog-dialognya yang hidup -favoritku adalah percakapan Erika dan Amaro meskipun sebetulnya aku suka hampir semua dialog yang diucapkan Erika. Jika seseorang menceritakan kepadaku tentang buku ini, tanpa membacanya aku tahu bahwa aku tak akan tertarik dengan ceritanya. Bukan tema yang baru, bukan ide yang baru, bukan konflik yang baru. Bahkan aku yakin endingnya pun bisa membuat sebagian orang yang belum membacanya akan memutar bola mata saking seringnya ending ini jenis ini digunakan.

Seharusnya aku juga memutar bola mata tapi malah berkaca-kaca. Heh, lemah sekali jiwa ini -_-

Sosok Erika ini sangat menarik. Karakter yang tidak membosankan menurutku. Awalnya kupikir aku akan menyukai Aro karena terkadang Leo ini sedikit menyebalkan dan lebay. Tapi aku kembali mempelajari satu hal,bahwa hal yang klise dan lebay bila ditempatkan pada posisi yang tepat akan memiliki cita rasa yang berbeda.

Aku ingat saat membaca buku Mbak Windhy yang berjudul Let Go. Yah, buku itu juga seharusnya bikin nangis, tapi semuanya terasa wajar. Berbeda dengan buku ini, saat aku menutup buku aku masih belum percaya bahwa penulisnya tega mengeksekusi tokohnya seperti ini. Nyesek, tapi aku suka.

Sejak membaca Touche, aku tahu kalau Mbak Windhy ini sepertinya tipe penulis yang cerdas. Apalagi setelah membaca Incognito, rasanya ingin segera membaca Touche, Alchemist yang sudah kubeli jauh hari tapi masih menempati antrian kesekian.

4.5 bintang :)
Profile Image for Utha.
824 reviews398 followers
September 7, 2020
Mbak Windhy memang selalu apik dalam membuat karakter yang hidup. Selain itu, gaya menulisnya juga mengalir lancar.

Meski masih nggak suka novel remaja lokal ber-"aku-kau" yang kaku, novel ini tetep bagus. Formulanya mirip dengan Let Go.

Tapi dibanding Let Go, lebih suka Let Go!

Catatan:

Sebenarnya gue penasaran banget sama novel ini. Dan baru bisa baca karena tadi mampir ke BBW dan ada dong novel ini.
Profile Image for Maya Yudhianto.
72 reviews10 followers
July 18, 2018
Bagi Erika, harapan telah lama menjelma luka. Saat Ayah pergi, meninggalkan ia dan ibu, Erika tahu tak boleh lagi menggantung harap - bahkan untuk sekedar menunggu. Ayah tak pernah kembali, ia buang jauh-jauh cinta dari sisi hati.

Namun, ketika seseorang datang dengan lagu kenangan itu datang ada resah yang Erika rasakan.

Benarkah hidup tak melulu tentang luka dan kesedihan?
Benarkah cinta bukan hanya tentang akhir bahagia, melainkan juga bagaimana kita menemukannya?
.
.
Di tengah reading slump berkepanjangan, membaca cerita-cerita yang ringan dapat membantu meningkatkan mood baca kembali. Selain itu, sudah lama rasanya tidak membaca buku romance yang sudah langka. Dan dari buku ini, hal yang paling kuingat adalah pertanyaan Erika :

Jika banyak anak seumuranku bertanya-tanya kepada Tuhan kenapa harus ada pelajaran Fisika, Kimia, dan Matematika, aku justru ingin bertanya kenapa harus ada pelajaran olahraga. Kenapa Tuhan? Kenapa?
Profile Image for Ruly Marifanti.
61 reviews20 followers
October 7, 2019
Sedikit nggak percaya bakal bilang ini: kayaknya teenlit udah bukan buat saya lagi, deh.
Saya rasa kalau baca novel ini sejak pertama terbit dan nggak menunda sampai sekarang, bisa jadi bacaan favorit nih. Tipikal jalan cerita yang saya suka banget. Kalau dari penulisannya ya nggak usah diragukan lagi, Mbak Windhy udah jagonya. Ngalir, asik banget. Seperti biasa, dengan sisipan referensi lagu yang legit.
Akhirnya sampai juga ya, di fase hidup di mana novel teenlit nggak relevan lagi. Sedih juga sebenernya. Kalau Mbak Windhy nulis novel lagi, kemungkinan besar saya akan beli, sih. Tapi nggak janji bakalan suka seperti dulu waktu remaja.
Tapi saya mau bilang terima kasih sama Mbak Windhy, buat Let Go, novel favorit saya banget! Yang bikin mewek nggak bisa move on. Bikin perasaan jungkir balik. Novel yang bikin saya penasaran sama karya-karyanya Mbak Windhy yang lain. Juga terima kasih untuk kisah-kisah lainnya, yang sudah menemani masa-masa remaja saya. Sampai ketemu lagi di novel selanjutnya, ya!
Profile Image for Reina Tan.
288 reviews143 followers
May 29, 2018
⚠ Subjective opinions
° ° °
Jujur, aku menyesal karena menolak rekomendasi buku ini dari temenku 2014 lalu. Aku bilang kurang tertarik, but now... I like this book so much.

It has been four years ago. aku telat banget ya hahaha. Tapi, tak apa, at least sekarang aku udah baca dan berakhir suka.

Novel itu bertajuk masa lalu dan kehidupan remaja. Banyak hal yang—mungkin—akan menyentil diri kalian dari diksi dan dialog antartokoh. Jujur aja, aku sih sering banget tertohok sama omongannya Erika dan tokoh-tokoh lain seperti, Leo maupun Aro.

Salah satu kalimat yang—mungkin—akan menohok banyak orang adalah mengenai being updated in social media. God, I probably not always report my daily life in my social media accounts, but that sentences really really stabbed my heart and mind.

“Daripada berbicara di dunia maya, lebih baik berbicara di dunia nyata. Lagi pula, aku masih tak mengerti apa gunanya melaporkan apa yang sedang kita lakukan setiap hari kepada orang-orang yang belum tentu kita kenal. Seperti kata Steven Cleaver di Saving Erasmus: Life should be lived, not reported.”—133.

Well, aslinya kalimat yang dilontarkan Leo lebih panjang daripada itu. Aku hanya menyederhanakannya langsung ke intinya.

Life should be lived, not reported. God....

Aku merasa buku ini berisi sarcasm semua—but in a good way 😂😂

Seperti novel remaja pada umumnya, Heart and Soul juga terdapat romansa ringannya. Tapi, aku pribadi kurang begitu fokus ke romansanya, dan cenderung kurang suka.

Aku terlalu menyukai betapa sarkasnya buku ini, jadi gak peduli kadar sweet and cute romansa yang ada hahahaha😂😂

Karakter Erika benar-benar luar biasa.... Kelebihannya ada, kekurangannya ada. She's really normal, even though I hate how ignorant she was. Lalu, ada Leo yang lift up cerita. begitu juga Aro dan Linda.

Sebenarnya, ceritanya berjalan cepat banget 😂 Tapi, untungnya enggak ada plot hole—atau mungkin aku enggak sadar. LoL.

Konfliknya juga tergolong ringan, namun menusuk. Kenapa?

Karena.... Akhir dari buku ini benar-benar menghancurkanku😥

Meskipun sedikit terlalu cepat/dipercepat, tetap saja aku enggak nyangka bakal begitu. Dan kenapa begitu? Kenapa Kak Windhy? Kenapa?

Meskipun sakit hati(?), tapi aku merasa endingnya memang lebih baik begitu. She deserved that.

But still.... Why? 😔

Ini buku lama. I wished this book still available in some bookstores or online stores, jadi kalian—yang mungkin tertarik—juga bisa ikut baca dan merasakan kesarkasan buku ini(?) 😂

Akhir kata, aku ingin mengucapkan....

I highly recommend this book for you who love light story, especially teen fiction 😆😆
Profile Image for frasa.
13 reviews2 followers
November 20, 2014
Berhubung banyak yang bilang kalau novel ini mengingatkan banget sama Let Go, akhirnya saya pun penasaran. Dan, emang iya, membaca novel ini bikin saya jadi pengen baca Let Go untuk entah kali ke berapa. Berhubung saya ini penggemar berat novel Let Go dan karakter-karakternya. Hehe

Don’t judge a book by its cover. Beneran deh, belakangan saya mulai nyadar kalau ungkapan ini ada benarnya. Bukannya gimana, tapi saya enggak begitu sreg sama cover novel ini, yang kayaknya enggak nyambung gitu sama ceritanya. Coba kalau covernya setema kayak cover Let Go atau Seandainya. But its okay, sekali lagi, don’t judge a book by its cover ^-^

By the way, ini novel keenam Mbak Windhy yang saya baca, dan lagi-lagi saya diberi kepuasan yang luar biasa sama mbak Windhy! Yeay!

Jadi begini nih, ceritanya.

Heart and Soul. Tokoh ‘aku’ di cerita ini adalah seorang cewek super-pintar yang dingin bernama Erika. Erika ditinggal pergi ayahnya, trus ibunya meninggal, dan kemudian dia diasuh oleh keluarga dari teman masa kecilnya yang bernama Aro. Karena masa lalu keluarganya yang suram itu, Erika tumbuh menjadi cewek yang dingin dan enggak mau percaya pada orang lain. Di sekolah dia hampir enggak punya teman, bahkan malah dibenci oleh kebanyakan anak yang enggak suka sama sikapnya. Tapi ada Aro dan Linda, salah dua dari orang-orang yang dipercayai Erika. Suatu hari, di kelas Erika kedatangan murid baru bernama Leo. Si Leo ini kepo banget sama Erika, bahkan sudah menunjukkan ketertarikannya pada Erika sejak pertemuan pertama mereka. Lambat laun, berkat kegigihan Leo, Erika pun mulai membuka hatinya demi cowok itu, meski Erika enggak menunjukkannya secara terang-terangan. Erika mulai belajar untuk mempercayai orang lain. Tapi sayangnya, sebuah rahasia kemudian terungkap, atas siapa diri Leo dan hubungan cowok itu dengan orang penting dalam masa lalu Erika.

Sesuatu yang paling saya sukai setiap kali membaca novelnya mbak Windhy adalah momen ketika saya sudah melahap habis seluruh isi bukunya dan kemudian terpekur di tempat sambil membayangkan apa yang sudah saya baca dalam tayangan di kepala saya; tentang tokoh-tokoh dan karakternya, tentang ceritanya, pokoknya tentang semua yang ada di buku itu. Bener-bener, luar biasa! :D

Dan, di mana lagi saya bisa menemukan tokoh-tokoh yang luar biasa seperti dalam novelnya mbak Windhy? Tokoh-tokoh seperti Nathan, Caraka, Nadya, Sarah, Indra, Dani, Pak Yunus, Riska, Hiro, Detective Sammy, Karen, Matt, Juno, Rizki, Alma, Leo, Aro, Erika…? Salut banget deh pokoknya sama mbak Windhy!
Profile Image for Olivia.
132 reviews9 followers
June 7, 2018
Direkomendasikan tapi tidak direkomendasikan juga oleh Reina Tan.
(Maksudnya, saya melihat review Reina dan langsung tertarik membacanya, tapi dia tidak pernah merekomendasikan ini secara langsung.)

Oke.
Plot-wise, sebenarnya ini adalah plot yang sangat umum digunakan di drama atau komik romance. Tokoh utama perempuan, yang mana ayahnya kabur meninggalkannya dan ibunya setelah terlilit hutang, dan kemudian ibunya menjadi sakit karena overwork untuk melunasi hutang, lalu meninggal. Tokoh utama ini, Erika, tidak mengenal sanak saudaranya sama sekali. Rumahnya disita oleh bank, dan ia tidak memiliki tujuan lagi... sampai sebuah keluarga baik (tetangganya) mengulurkan tangan kepada Erika untuk tinggal dengan mereka- dan anak laki-laki mereka, Aro.
Saya sampai sempat berpikir bahwa pasti- pasti Erika dan Aro ini akan saling jatuh cinta dan... happily ever after! Sempat saja, sih. Karena kemudian muncul tokoh Leo- pria misterius yang tampak peduli dan sangat ingin mengenal Erika yang "katanya" membentengi dirinya dari orang luar. Yah, pada titik itu, mereka sudah masuk ke dalam lingkaran setan- maksudnya, tipikal cinta segitiga. Hanya tunggu waktu saja, pikir saya.

Note: tertulis di atas bukanlah sebuah celaan, karena saya selalu beranggapan plot yang baru adalah sulit untuk ditemukan, dan sebagian besar plot adalah "daur-ulang", dan tidak ada yang masalah dengan daur-ulang karena selama dibawakan dengan baik, akan tetap menjadi baik.

Omong-omong, intinya adalah: tidak ada yang istimewa dengan plotnya- tapi bukan berarti "jelek", karena tidak saya temukan plot-hole yang menonjol, rasanya?
Twistnya (kalau itu dianggap twist,) cukup mudah ditebak. Ya, seperti yang sudah saya katakan: banyak terdapat di drama/komik romance, jadi tidak perlu berpikir lama untuk bisa menebaknya.
Sementara endingnya-
... huft, endingnya, rasanya saya menyukai dan juga sekaligus membenci endingnya. :'))
Saya suka endingnya, karena pada part itulah saya paling dapat merasakan apa yang Erika rasakan juga saat kejadian "itu" terjadi. Jujur, 0.5 bintang yang saya berikan adalah karena saya dapat benar-benar menyelami perasaan Erika di part ini.
Sementara saya membencinya, karena... ada satu yang selalu saya pertanyakan mengenai ending sebuah cerita, terutama ending yang seperti ini: perlukah?
Sebenarnya, menurut saya, dalam cerita ini jawaban saya cenderung kepada "tidak perlu". Maka daripada itu, saya agak membenci endingnya.

Karakter-wise, Erika adalah orang yang menyebalkan.
... ya, menyebalkan. Ia sarkastik (tapi bukan itu yang menyebalkannya, sih), ignorant, dan cenderung kasar kepada orang di sekitarnya, bahkan kepada orang yang tidak memiliki masalah apapun dan hanya berusaha untuk bersikap ramah dengannya, seperti ketika Leo hanya berusaha mengobrol dengannya saja. Saya sering kali frustrasi dengannya.
Namun demikian, beruntungnya, jelas diceritakan apa yang membuat Erika bertindak seperti itu, membuat menyebalkannya sedikit- sedikit berkurang (dan tidak mengurangi rating, karena masuk akal ia bersikap seperti itu- walau tetap menyebalkan).
Yang bagus adalah, adanya perkembangan karakter, karena dapat terlihat bagaimana perlahan-lahan Erika dapat membuka diri dan diterima oleh teman-teman di sekitarnya.
Untuk karakter Aro, Leo, dan Linda, tidak banyak terjadi perkembangan karakter pada mereka. Yah mungkin kecuali Aro? Tapi sebenarnya Aro dapat dikatakan naik-turun, sih. Di satu waktu Aro seperti seseorang yang sangat bisa diandalkan, kemudian menjadi kasar dan agak menyebalkan, namun kembali menjadi seseorang yang bisa diandalkan.

*warning: mungkin part ini akan menjadi spoiler untuk beberapa orang*
Sementara dari segi romance-nya, saya termasuk dari segelintir yang mungkin kurang menyukai romance-nya. Saya merasa love-triangle ini sudah tertebak bahkan sebelum Aro menunjukkan gelagat kalau ia memiliki perasaan kepada Erika. Dan jujur, romance antara Erika dan Leo pun tidak se"indah" itu. Tidak ada momen atau saat-saat di mana saya bisa merasakan kalau mereka saling membutuhkan dan mengerti satu sama lain lebih dari Erika dengan Aro, misalnya.
Dan yang membuat saya paling kesal- yang mana mungkin satu-satunya kekurangan buku ini yang dapat saya pikirkan, adalah sedikitnya porsi Aro di dalam buku ini. Oke, love triangle adalah klise. Tapi saya tidak keberatan dengan itu- asalkan eksekusinya baik. Namun, saya tidak merasa kalau penulis juga memberikan "kesempatan" untuk Aro di love triangle ini.
Serius.
Saya harus menghembuskan napas berkali-kali dan menahan diri untuk tidak melempar buku ini ketika Aro berjanji untuk mengantar atau menjemput Erika, namun kemudian yang Erika temui di luar adalah Leo dan tanpa berkata pada Leo kalau ia sudah berjanji dengan Aro, Erika ikut dengan Leo. Itu tidak terjadi sekali dua kali, tapi berkali-kali sampai jelas sudah kesempatan Aro pupus. Menurut saya, daripada membuat love triangle demikian, lebih baik kalau sejak awal Aro dibuat tidak memiliki perasaan lebih dari teman atau saudara pada Erika. Rasanya, akan lebih "masuk".

Part terakhir, tambahan saja sih- mungkin.
Dengan menggunakan sosok Erika yang "sarkastik", penulis banyak menyisipkan pesan moral dengan caranya sendiri, yang mungkin dapat menohok pembaca dengan mudah. Seperti bagaimana kita lebih senang menghabiskan waktu di dunia maya dibanding berbincang-bincang dengan teman di sebelah kita, atau bagaimana kita selalu meng-update setiap status/kejadian hidup yang terjadi di hidup kita, sekalipun orang-orang di dunia maya belum tentu mengenal kita. Atau, mungkin, hal sederhana seperti daripada memberi contekan, alangkah lebih baiknya kalau memang niat kita baik, kita menawarkan diri untuk mengajarkan mereka.
Omong-omong, saya juga suka humor sarkas-nya Erika, sekalipun ia karakter menyebalkan. ;)
Mereka pikir jika kau bertubuh tinggi, kau pintar main basket. Oh, berarti jika kau bertubuh gemuk, kau pasti bisa jadi atlet sumo?

Atau,
"SATU UNTUK SEMUA, SEMUA UNTUK SATU!"
"YES WE CAN!"
Aku melongo. Slogan The Three Musketeers dengan slogannya Obama nyambungnya di mana ya, tapi yah sudahlah. Namanya juga kampanye.

Oh, ya, dan adegan favoritku adalah:
Keseluruhan adegan di mana ada bagian Aro mengatakan: "Erika urusanku."
Hehehehe. Ya, saya suka Aro, dibanding Leo sekalipun.

Overall, bacaan yang cukup ringan dan cocok untuk remaja- mungkin terutama untuk yang suka drama romance dan sejenis, di mana masih banyak diperoleh pesan moralnya.
Final Review: 3.5/5
Profile Image for Pricillia A.W..
Author 10 books84 followers
November 11, 2014
Sejak dari awal baca novel ini. langsung ke-hook sama karakter Aro. Kebodohan dan kepolosannya seakan bisa menyeimbangi Erika yang keras hati dan mudah terluka. Awalnya saya kira ini semacam novel bertemakan friendzone. Namuuuuun tiba-tiba Leo muncul! Bikin kebakaran jenggot semua orang, termaksud Erika, si tokoh utama. Meski sudah bisa menerka-nerka dari awal alasan kemunculan Leo yang tiba-tiba menyerang kayak negara api *lupakan, ini garing bangeeets* , tapi saya tetap bisa menikmati bahkan ketagihan baca sampai kata terakhir novel ini. Dengan gaya percakapan yang nyeleneh khas Kak Windhy, selipan berbagai pengetahuan sejarah mengenai Surabaya, lalu perihal bedah-membedah dalam pelajaran Biologi (untuk yang nggak pernah masuk kelas IPA, jadi makin bersyukur nggak perlu belajar potong-memotong LOL).
Alur plotnya yang tidak bertele-tele, nuasa romans yang nggak menye-menye. Kak Windhy berhasil mengeksekusi adegan per adegan (bahkan di adegan paling nyeseeeek)dengan luwes dan lihai. Usai membaca novel ini aja, saya baru sadar kalau penulisnya Windhy Puspitadewi. Surprise aja, ternyata Kak Windhy bisa juga bikin saya mewek karena novel romansnya (which is, that genre isn't her style i guess). Jokes-jokes konyol khas Kak Windhy juga jadi penyegar. Semacam amunisi untuk membaca bab-bab terakhir yang.... baca sendiri aja deh! *wink*
overall, Kak Windhy berhasil menguras emosi pembaca lewat novel romans barunya ini. Dari mulai ketawa ngakak dengan perdebatan yang dilakukan Erika, jatuh cinta sama salah satu karaternya alias yayang Aro, sampai belajar membuka hati bersama Erika. Ditunggu kejutan berikutnya!
Profile Image for Alya Nfz.
45 reviews
February 12, 2016
Aku tidak ingin terluka karena luka yang disebabkan oleh orang yang kita cintai lebih dalam dan menyakitkan dibanding luka yang disebabkan oleh orang asing. -Halaman 223

Saat masih dibangku kelas lima SD, ayahnya yang bangkrut setelah ditipu oleh rekan kerjanya, pergi dari rumah. Meninggalkan Erika bersama ibunya. Setahun kemudian, ibunya meninggal sehingga Erika tinggal dirumah Aro–tetangga depan rumahnya sekaligus teman kecilnya–karena ia sudah tidak memiliki keluarga lagi.

Erika tumbuh menjadi seorang gadis yang tertutup, dingin, dan tidak mudah percaya dengan orang lain. Ia takut jika ia memercayai orang lain maka ia akan dikhianati oleh orang tersebut seperti yang terjadi dengan ayahnya. Hanya Linda dan Aro yang bisa ia percayai karena mereka sudah saling bersahabat dan mereka tidak mungkin menyakiti Erika.

Kedatangan Leo sebagai murid baru membuat pertahanan dalam diri Erika melemah. Dan anehnya, Leo mengtahui semua hal tentang Erika. Menimbulkan tanda tanya besar di kepala gadis itu.
Sikap Leo yang sulit ditebak berhasil mengambil alih pertahanan dalam diri Erika. Namun saat gadis itu mulai membuka hatinya untuk pria tersebut, sebuah rahasia yang tak terduga mencoba menggoyahkan perasaannya. Sanggupkah Erika melewatinya? Rahasia apa yang sedang menunggu Erika?

Saat membaca novel ini, saya sudah mengtahui garis besar ceritanya. Namun rasa penasaran mengapa semua itu bisa terjadi terus mengusik saya untuk menemukan jawabannya. Dan walaupun saya sudah tahu garis besarnya, ada bagian yang tidak saya sangka.

Untuk membaca kelanjutannya dapat dilihat di http://vancapella.tumblr.com/post/139...
Profile Image for Shaf.
15 reviews
February 11, 2015
Heart and Soul.... Salah satu novel sad ending terbaik yang pernah aku baca. Selain karena ceritanya emang benar-benar nyentuh banget, juga karena ada Leo di dalamnya. Yap, Leo.. Bener-bener buat aku gak bisa move on dan gak rela karena dia meninggal -_-
Aku namatin novel ini pas midnight dengan berurai air mata. Bisa bayangin kan, tengah malem terus nangis-nangis gak karuan..

"Aku mencintaimu, aku tahu akan terluka,
tapi aku tetap memilih untuk mencintaimu
dan mengatakannya karena bagiku
kau layak menjadi penyebab sakit yang kurasakan."

Dalemmmmm dan nyentuh bangetttt..

Thanks buat kak Windhy karena udah nulis novel yang sedemikian nyentuh nya. Dan udah menghadirkan Leo, cowok yang rela berkorban walau harus mengorbankan dirinya sendiri. Novel ini banyak ngasih pelajaran buat aku, tentang pengorbanan, cinta, rasa sakit dan penyesalan. Bahwa cinta mmg selalu disertai dengan rasa sakit, jadi jika kamu jatuh cinta dan memutuskan untuk mencintai, bersiaplah untuk terluka :)
Tapi, jangan karena takut terluka kamu malah takut untuk jatuh cinta, di novel ini kamu akan tahu arti cinta yang sesungguhnya. Dan penyesalan karena terlalu takut untuk mencinta.
Profile Image for Abdul Azis.
127 reviews13 followers
November 9, 2014
Ini review ke dua gue setelah nulis panjang dan koneksi internet terputus, masih suka ketuker antara WindHy dan Windry, mungkin ada yang mau bikin bubur merah campur putih biar ganti nama, he. selain itu ini juga novel ke dua mba WindHy yang gue baca setelah Hero's eh tource maksudnya.
berbeda dengan tource yang ngusung tema Sci-Fi yang predictable bingit novel ini punya tema yang standar cuman gaya bahasa plus plot yang rapi, walaupun emang bisa ditebak hubungan satu tokoh dengan tokoh yang lainnya cuman karakter disini kuat jadinya niat buat lanjut baca tumbuh lagi. sayang di seperempat akhir cerita gue agak menyesal dengan ending dan alasan kenapa bapaknya Erika harus mengakhiri hidupnya, semacam tawuran yang jadi kunci nasib salah satu tokoh buat gue agak norak aja gt ya hari gini masih tawuran apalagi sekolah disini dideskripsikan sebagai sekolah terbaik, penggambaran fisik tokoh utama yang malah dirasa kurang juga jadi salah satu kekurangan novel ini, tapi dari keseluruhan cerita gue suka :)
122 reviews2 followers
May 24, 2015
*Menghela Nafas*
*Hapus airmata*

I hate you, Mbak Wind! *nggak, ding, bohong*


Sebenarnya, alur ceritanya sudah bisa aku tebak. Terutama bagian Ayahnya Erika yang bunuh diri dan memberikan jantungnya kepada Leo.

Tapi aku bisa menikmatinya, mungkin karena ada karakter-karakter yang menarik, menurutku. Aro, yang ya ampun, ingin aku cubit pipinya saking menggemaskan. Leo yang, oh so gentle dan kriteria sempurna seorang cowok. meski akhirnya mbak Windhy bikin dia matiii... *mewek*

Erika beruntung, meski masa kecilnya tidak benar-benar bahagia. Dia bisa dapat orang-orang yang menyayanginya dengan tulus. Keluarga Aro, Aro, Linda, Leo, bahkan Pak Hadi.


salah satu kalimat favoritku :
- Mempercayai seseorang artinya sama seperti memberi mereka pistol yang bisa mereka tembakkan ke kita kapan pun mereka mau.


p.s. aku suka scene Aro nyanyi lagunya The Police untuk Erika *my favorite song*

p.s. #2 aku juga suka pas Leo nyanyi gravity buat Erika.
Profile Image for Dian Putu.
232 reviews9 followers
June 27, 2015
Heart and Soul, novel bertema luka masa lalu, kemudian cinta segitiga, dibalut kisah remaja yang ringan. Membuat novel ini tidak berat. Mudah saja untukku menyelesaikannya.
Sama seperti novel Windhy Puspitadewi yang pernah aku baca Morning Light. Novel ini menawarkan tentang teladan-teladan yang sangat patut dicontoh. Bisa dibilang, novel ini seperti materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam bentuk cerita.
Karakter utamanya, Erika, tidak dibuat sempurna. Banyak kekurangan yang dia punya. Mulai dari sikap sinisnya, dinginnya, dan kata-kata sadisnya malah membuatnya menjadi menarik.

Baca selengkapnya >> http://dianputu26.blogspot.com/2015/0...
Profile Image for Rain.
106 reviews18 followers
December 1, 2014
thanks HnS! akhirnyaa aku move on juga dari si tengil Hiro, yah meski move on nya cuman bentar sih, habisnya habisnya Leo.... ah sudahlah..

menamatkan HnS di siang hari dengan berderai air mata, nggak kebayang kalau menamatkannya pas mid night :'D

"Aku mencintaimu, aku tahu akan terluka,
tapi aku tetap memilih untuk mencintaimu
dan mengatakannya karena bagiku
kau layak menjadi penyebab sakit yg kurasakan."

daleemm & pas banget sama yg lagi aku alamin (eh malah curhat :'D)

cinta emang gitu, nggak bisa lepas dari rasa sakit. but love is worth the pain ;)
36 reviews
November 3, 2014
Baru kali ini baca karyanya Kak Windhy, sebelumnya aku udah pernah punya Let Go tapi karena (entah gerangan apa) di bab awal aku nggak suka jadinya aku memutuskan untuk berhenti baca.
Namun setelah membaca Heart and Soul aku jadi tertarik untuk kembali membaca Let Go (yang sayangnya sudah hilang) dan Morning Light.
Aku suka gaya bercerita kak Windhy. Ringan khas remaja dan tidak picisan.


Good Job Kak Windhy
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
March 9, 2018
Akhirnya kesampaian juga baca buku ini setelah dapat diskon 90% dari GooglePlay.
Erika adalah sosok dengan dark sense of humor. Bisa jadi karena kepahitan yang dia alami dalam hidupnya. Karena novel ini diceritakan dari POV orang pertama, Erika, maka kita bisa memahami apa yang tersembunyi dibalik juteknya Erika. Dan akhirnya akan seperti Aro, Linda dan Leo yang tidak bisa meninggalkan Erika. Sarkasme yang selalu dilemparkan Erika, yang ditimpali keluguan Aro dan Linda (namun kadang Linda cukup cerdas bisa membalasnya, kalau Aro sih nggak) menjadi daya tarik tersendiri dalam novel ini.
Lalu muncul Leo. Entah kenapa saya lebih memilih Aro dibanding Leo yang charming. Mungkin karena sosok leo terlalu sempurna. Dan kemunculan Leo sejak pertama kali sudah membuat saya yakin, Leo punya hubungan dengan masa lalu Erika.
Lalu endingnya... well... itu seperti pukulan telak. Ngeselin tapi cukup adil. Soalnya saya #TimAro sih... haha.. (semoga ini bukan spoiler).
Profile Image for Niki Yuntari.
87 reviews7 followers
June 29, 2019
Novel ini bercerita tentang Erika yang hidupnya cukup menyedihkan. Ditinggal pergi oleh sang ayah serta ditinggal mati oleh ibunya diusianya yang masih muda. Betapa tragis hidupnya. Karena iba, keluarga tante Flora, salah satu tetangganya meminta gadis itu untuk tinggal di rumahnya bersama suami dan anak tunggalnya, Aro.

Semua kejadian menyedihkan yang menimpa Erika ternyata berdampak pada kepribadiannya, yang menjadi cukup tertutup pada orang lain. Ia ketus pada teman-temannya. Tak ayal jika ia hanya memiliki dua sahabat, yakni Aro dan Linda.

Seiring berjalannya waktu, muncul Leo, cowok ganteng yang pindah ke sekolahnya dan menjadi teman sekelas mereka. Semenjak kehadiran cowok itu, Erika belajar banyak hal dan mengetahui rahasia terdalam tentangnya dan keluarganya yang sebelumnya menjadi misteri yang sulit terpecahkan.

Review selengkapnya dapat dibaca di blog saya https://nikiyuntari.com/2019/06/29/re...
Profile Image for Dewi Ayu.
1 review6 followers
October 18, 2018
Endingnya sedih sih. Anw aku ngerasa untuk percakapan aja, kadang dibikin rapih banget bahasanya. Kadang aku ngerasa bukan baca dialog tapi baca narasinya. Tapi gak banyak hanya beberapa aja. Biasanya kalau aku baca novel suka kebayang tokoh A seperti apa, tokoh B seperti apa, karena ada gambaran fisiknya. Tapi di novel ini aku gak nemuin itu kecuali ganteng gaknya. Tapi tetap nyaman dibaca. Menurutku masih tetep worth it dibaca walaupun keluaran lama (2014).
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Soneta F.
2 reviews
March 9, 2018
Cerita yang sarat dengan masa-masa sekolah. Sangat menyenangkan dan membuat nostalgia. Konfliknya juga mampu menyambangi jalan cerita. Ketika sikap dingin seseorang merupakan topeng untuk melindungi diri sendiri. Seru, sedih, dan manis.
Profile Image for Afifah.
409 reviews17 followers
September 3, 2017
Menurutku cerita di buku ini cukup menarik. Aku cukup suka dengan karakter Erika yang... seperti itu. Terasa normal dan bukan tipikal anak baik-pintar-rajin menolong gitu lah.

Ending di buku ini yang sebetulnya membuatku mengurangi rating dari 4 jadi 3 bintang saja. Apa ya.. mungkin buku ini memang keluar saat seringnya buku dengan ending seperti itu terbit. Tapi tetep nggak membuatku suka sama buku ini sih. Jadi ya gitu deh.
Profile Image for lia.
132 reviews21 followers
December 9, 2014
Ngalamin aku-bisa-bilang-apa moment pas abis kelar baca novel ini.



Tapi kalau di Heart & Soul ini apa ya… kesannya maksa ending sesuai kepengenan penulis. Dan agak terlalu cepat penyelesaian akhirnya, kayak diburu-buru pengen tamat gitu.

Jangan salah, Windhy Puspitadewi itu salah satu penulis favorit gue yang karyanya (yang diterbitkan ke publik) udah gue baca semua, termasuk novel pertamanya yang waktu itu beliau masih pake nama pena. Tapi boleh dong kritik dikit-dikit, apalagi gue masih ngarep bakalan ada banyak lagi novel-novel karyanya di masa yang akan datang. (Mbaaak Touche 3 Mbaaak, sama special chapter Confeito dong Mbaaak, aku mau Seta Mbaaaak).

Secara keseluruhan sih suka, apalagi karakter-karakter di novel ini berkembang dan beda dari karakter yang biasanya dibuat penulis. Iya mereka masih pada sinis, masih pada pinter kebangetan, masih ada cowok petakilan yang charming banget, tapi banyak yang beda. Karakternya lebih dalem, lebih kompleks dan gue suka.
Aro yang pecicilan tapi bisa jadi serius dan keren banget kalau udah berhubungan sama Erika. Leo yang, menurut gue penulis belum pernah bikin karakter kayak gini deh, yang punya sisi hangat dan ceria tapi nggak “se-petakilan” tipe karakter Aro.

Pas baca awal-awal di mana Erika suka berantem sama Aro atau dia yang sinis ke Leo, bikin gue inget sama happy couple di Incognito, dari semua novel karya penulis, pasangan berantem favorit gue ya di Incognito. Dialognya itu loh mantep dan hakjleb! banget, interaksi mereka juga menarik dan ngundang senyum-senyum geli gitu pas bacanya. Daripada Touche 1 sama Seandainya (yang jujur gue lupa ceritanya), ikatan antara dua karakter utama (subhanallah, gue lupa namanya, beneran serem kalau sadar daya ingat gue itu parah banget) di Incognito itu yang paling kuat menurut gue, chemistry-nya juga kerasa banget.

Dengan berat hati gue ngaku kalau gue baca novel ini nebeng di gramedia, mulai dari prolog sampe titik terakhir (maafkan aku Mbak Windhy, ini semua karena budget tidak memungkinkan tapi aku udah kelewat gatel dan penasaran pengen baca novel terbarumu), tapi biar gitu gue menikmati setiap kalimatnya. Cerita-cerita penulis yang simpel (karena memang ditujukan buat remaja) tapi punya makna dalam selalu sukses bikin gue hanyut, termasuk Heart & Soul ini. Dan ini beneran karena beberapa jam nongkrong dan berusaha fokus baca di gramedia pas hari sabtu sore itu agak sulit dilakukan saking ramenya.

Pada akhirnya gue lumayan suka, walaupun masih agak sedikit ngerasa ada yang ganjel, mungkin kurang dapet gregetnya karena tanpa sengaja gue udah tau duluan ending novel ini gara-gara ngintip timeline sang penulis (Mbak Windhy suka banget nge-tweet komentar-komentar kocaknya pas nonton GGS, iye yang sinetron itu, dan salah satu tweet-nya tentang GGS di suatu malem bikin gue stalking timeline-nya terus langsung seketika nyesel pas nggak sengaja baca akhir dari Heart & Soul ini gimana).

Mungkin juga karena ekspektasi yang ketinggian (gue menyalahkan gembar-gembor di twitter dari penerbit sebelum novelnya muncul), bikin gue mengantisipasi dan membangun bayangan yang kelewat tinggi. Bukannya gue bilang novel ini jelek, tapi yah seperti yang pernah gue denger, expectation is a bitch right?
Profile Image for Nur Amelia.
14 reviews2 followers
November 27, 2014

“Saat masih di bangku kelas 5 SD, ayahnya yang bangkrut setelah ditipu rekan kerjanya, pergi dari rumah. Meninggalkan ibunya dan dirinya dengan tumpukan utang yang harus dilunasi. Setahun setelahnya, ibunya meninggal dan dia sendirian. Dia yang sebatang kara lalu ditolong oleh keluarga kaya yang memiliki Putra tampan itu pun lambat laun jatuh cinta kepadanya, lalu mereka hidup bahagia selamanya.

Sayangnya, cerita seperti itu hanya terjadi di komik atau drama Korea. Tidak berlaku untukku.” (Hal. 1).

***
Heart and Soul. Bercerita tentang Erika, yang sedari kecil sudah merasakan pahitnya hidup. Ditinggal sang ayah yang terlilit hutang. Juga sang ibu yang meninggal setahun setelahnya. Tapi ternyata Tuhan masih memberinya kesempatan untuk bahagia dengan memberinya keluarga baru, sahabat, juga cinta (halah).

Masa lalu yang pahit dan keluarga baru yang sangat menyayanginya, membuat Erika tumbuh menjadi gadis cerdas dan kuat. Tapi juga membuat Erika menjadi pribadi yang tertutup dan sulit mempercayai orang lain. Hanya Aro dan Linda yang Erika anggap sebagai teman. Aro, dengan tingkah bodohnya yang membuat hidup Erika menjadi lebih ‘hidup’ dan ‘normal’. Dan Linda, teman sejak SMP Erika yang memiliki sifat kebalikan dari sifatnya, tapi justru membuat Erika nyaman dan mempercainya.

Lalu seseorang yang berkaitan dengan masa lalunya datang. Seseorang yang dengan kegigihannya membuat Erika luluh. Leo, yang akhirnya ikut menjadi bagian penting untuk Erika selain Aro dan Linda. Dan juga membuat Erika kembali berharap.

***

Heart and Soul. Seperti novel-novel kak Windhy yang lainnya, saya pun menganggap novel ini ‘bacaan bagus’ yang wajib baca dan punya.

Walaupun jujur saya tidak bisa jatuh cinta pada novel ini. Padahal saya berharap saya bisa kembali jatuh cinta. Mungkin karena ada beberapa bagian yang membuat saya merasa tidak asing. Beberapa bagian yang membuat saya seperti merasakan dejavu-dejavu (halah). Dan ada beberapa bagian yang membuat saya kurang nyaman. Yang membuat saya hanya bisa memberikan 3,75 bintang untuk novel ini, bukan 4.

Dan 3,75 bintang saya persembahkan (halah) untuk:

1. Paragraf pembuka. Entah kenapa saya sangat suka dengan cara kak Windhy membuka kisah Erika.

2. Aro. Berbeda dengan karakter tokoh yang kak Windhy buat di novel sebelum-sebelumnya, cool, cakep, dan cerdas. Bagi saya karakter Aro justru terlihat apa adanya. Membuat saya merasakan sesuatu yang ‘baru’.

3. Linda. Menurut saya kak Windhy berhasil membuat karakter pembantu (?) yang tidak menonjol ini menjadi karakter yang justru berkesan. Dan membuat saya berharap kak Windhy mau membuat kisahnya *ngarep*

4. Seperti di novel-novel kak Windhy lainnya, di novel ini pun BANYAK hal yang bisa saya dapat melalui kisah Erika. Membuat saya kembali berterima kasih untuk itu. Membuat saya kembali merasa bangga dengan hobi membaca novel. Membuktikan kalau novel itu gak melulu sekedar cinta-cintaan yang bikin mual.

PS. Ditunggu karya selanjutnya :)












Profile Image for Delisa sahim.
274 reviews13 followers
August 5, 2015
Sebelum novel ini terbit gue udah tahu dulu. Cuma tahu bakalan terbit, belum tahu isi novelnya.
Pas novel ini terbit mbak windhy langsung nyuruh gue beli. *pemaksaan* *digampar mbak windhy* hahahhahahaha

Berhubung gue lagi masa di mana anak kuliah semester terakhir menderita karena harus nyusun skripsi maka gue pending beli buku apa pun. Tapi tinggal harapan doang, namanya juga pembaca novel pasti ada beberapa novel gak bisa nahan untuk beli.

Entah kenapa novel ini bukan salah satu dari kecelakaan keinginan kepingin beli. Gue udah berencana bakalan beli pas jakbook. Dan bakalan baca pas selesai sidang.

Membeli pas jakbook dengan diskon 35%. Pasti banyak yg kaget kenapa bisa? Haahahaha. Gue dapat diskon gede karena lagi kerja jadi teman pembaca gagasmedia. Makanya dapat diskon gede. :D

Hari ini gue bilang sama mbak windhy akan membacanya nanti pas selesai sidang. Lagi-lagi gue harus membatalkan janji gue. Tadi siang bosen banget, ngerjain skripsi di depan leptop terus-terusan. Karena bosen dan pas banget novel ini di samping gue, akhirnya gue baca aja.


Komentar gue buat buku ini. Gaya bahasanya mbak windhy banget. Gue selalu suka gaya bahasanya mbak windhy. Rasa kangen sembari menunggu beliau untuk nulis lagi sehabis melahirkan pan lumayan banget. Daripada gue ngerong-rong nyuruh beliau nulis padahal lagi sibuk ngurusin anaknya. Akhirnya penderitaan gue buat nahan baca novel ini bisa berakhir.

Selain gaya bahasa yg sama seperti tulisan-tulisan yg sebelumnya yg merupakan gaya khas seorang widhy puspitadewi. Perbedaannya dari endingnya. Kalau yg suka sama spoiler, gue bakalan kasih tahu bahwa novel ini sad ending.
Dan gue berfikir "ini tokoh utama seorang cewe berumur 16 tahun, apa gak terlalu banyak cobaan? Yah, walaupun ada pesan tersirat dalam ceritanya."

Gue bahkan merasakan malang bener nasib sang tokoh utama wanita ini. Istilah dari gue itu ketika baru mencintai malah ditinggal pergi. Belum lagi sudah ditinggal pergi sama ayah dan ibunya. *puk-puk erika*

Nah satu lagi, entah kenapa hal yg romatis itu pasti. Dinyanyiin sama cowo sembari memaminkan alat musik. Entah karena gue lagi gak mood dengan adegan kayak gitu membuat gue menghembuskan nafas keras. Pas bagian ini gue seperti berbincang gila dengan diri gue sendiri. Seperti, basi banget adengan ini. Dan gue sendiri bakalan menjawab : "ya makkumlah del, novelnya pan untuk anak kuliah yg mempunyai hormon romanus disengol aja dibilang romantis."
Hahahahahaha

Cukup sekian komentar gue, mohon maaf apabila banyak typo. Kalau mbak windhy baca, gue cuma mau bilang. "Mbak windhy, kirimin ttd yg pake label kayak dulu :D"
Profile Image for Jessica Ravenski.
360 reviews4 followers
November 9, 2014
*ngumpulin nyawa*

Oke.. Oke.. Jadi novel ini menceritakan Erika,siswi SMA yang hidupnya malang. Ayahnya meninggalkan dia dan ibunya saat dia masih kecil, lalu ibunya meninggal selang beberapa waktu kemudian. Karena tetangganya kasian ngeliat dia, dia pun sekarang tinggal di sana dan dibiayain (jadi anak angkat lah).

Teman Erika ini cuma ada 2, Aro dan Linda. Aro ini anak tetangganya (mereka tinggal serumah jadinya) dan Linda temannya dari SMP. Erika ini juga banyak dimusuhi sama temen-temennya karena dia dingin gitu deh. Erika ga pernah ngasih contekan ke anak-anak lain, kecuali Aro yang otaknya cuma dikit (karena Erika kan berhutang budi lah sama keluarganya Aro).

Nah, suatu ketika,anak temennya papanya Linda pindah ke Surabaya dan ke sekolah yang sama dengan Erika. Leo, si anak baru, itu ternyata kayak kepo-kepo gitu deh sama Erika. Erika yang awalnya dingin, akhirnya luluh juga gitu deh.

Lanjutannya baca sendiri deh, huehehe..

Sebenernya gelagat Leo dari awal udah ketauan sih kayak nyimpen rahasia gitu (walaupun aku gatau rahasianya apa). Tapi tetep enjoy bacanya karena aku suka gaya bahasanya kak Windhy disini (walaupun di awal-awal agak aneh bacanya, karena baku gitu dialognya, untung seterusnya udah kebiasa).

Aku suka ARO! Iya, ARO! Berapa kali nyengir sambil ngakak gara-gara tingkahnya Aro (apalagi pas dia lagi diare terus bilang ke Erika kalo sejam dia ga keluar dari WC, suruh panggil ambulans dan bilangin ke mamanya kalo dia sayang banget sama mamanya. Over lebay banget, HAHAHAHA XD XD) #TeamAroGarisKeras

Kak Windhy, tolong bikinin novel khusus Aro, ya. Pak Yunus di Touche juga, kalo perlu. *dicekek*

Lalu, setelah banyak ngakak, aku dibikin banyak nangis.... (entah karena aku lagi cengen ato apa). Pengen ku rinciin tapi takut spoiler deh..



Sejujurnya ga nyangka, kak Windhy akan membuat ending yang kayak gitu. SAKITNYA TUH DI SINI. HUHUHUHUHU, malem-malem dibuat nangis gara-gara novel itu tuh................. -__-

Ya tapi walaupun dibuat nangis, tetep kukasih 5 bintang buat novel ini, karena covernya cakep, ceritanya suka banget, endingnya ngehe, karakternya kusuka semua.

SEKARANG AKU MINTA TANGGUNG JAWAB SAMA PENULISNYAAAA, AIR MATAKU HABIS DAN AKU MENGALAMI BOOK HANGOVER -____________-
Profile Image for Just_denok.
366 reviews6 followers
February 10, 2015
.."Kau bukanlah orang asing bagiku maupun keluargaku. ... Kau telah mengisi kehidupan baru itu walau waktunya singkat" (Tante Dina pada Erika, pg. 331)

Dan aku menitihkan air mata saat membaca ucapan Tante Dina pada Erika. Jleb!!!. Serius Heart and Soul bukanlah salah satu novel dengan ending yang aku kagumi. Tapi aku tersentuh saat membacanya. Ini karya pertama mbak Windhy yang kubaca. Dan jujur aku nggak nyangka kalau novel ini berlatar kehidupan SMA.

Heart and Soul menceritakan persahabatan antara Erika, Linda, Aro dan Leo. Suatu keadaan menyebabkan Erika tinggal bersama keluarga Aro. Dan membuat mereka berdua menjadi sahabat. Sementara Linda, dengan perjuangan keras ia bisa bersahabat dengan Erika. Kemudian datang Leo dalam persahabatan mereka. Leo datang dengan sebuah rahasia yang tidak pernah Erika duga. Dan yang lebih penting, Leo berhasil menyentuh hatinya dan membuatnya harus menghadapi hal yang paling Erika takuti di dunia ini.

Friendzone, Kupikir salah satu temanku bakal suka saat membaca novel ini (a.k.a Hidya Nuralfi Mentari). Hehehe. Novel ini nggak menceritakan cinta yang childish di kalangan murid SMA, tapi lebih dari itu. Bukan cerita cengeng tapi mampu bikin aku terharu saat membacanya. Cara mbak Windhy meramu konflik, aku cukup suka. Novel ini paket lengkap untuk bacaan remaja. Ada kasih sayang orang tua ke anak, cerita persahabatan, persaingan yang sehat, perjuangan dalam tim bahkan ada cerita tawurannya segala. Dan hebatnya mbak Windhy bisa merangkum itu semua menjadi satu paket cerita yang bagus, ringan dan ngalir. Kece!!!

Sayangnya aku agak nggak 'klik' dengan diksi di novel ini. Kurang nyatu aja pas aku baca. Mungkin karena ini karya pertama mbak Windhy yang kubaca, jadinya masih belum terbiasa dengan 'gaya' beliau :)

Well, novel pertama yang kubaca tahun 2015. Great Novel :))
Profile Image for Silvi S..
10 reviews
January 15, 2015
(review yg masih amatiran, maap jika ada salah2 kata)

huh... akhirnya novel yg udah jadi inceran sejak akhir 2014 kemaren, baru bisa kebeli awal 2015 -__- Sayangnya novel mbak Windhy yang satu ini, agak membuat aku kecewa... bukan, bukan! bukan karena endingnya.

1. Cover
anyway... aku sama sekali gak suka cover-nya (maaap ya mbak Levina ^^). menurut aku Cover adalah salah satu unsur penting yang membuat pembaca tertarik untuk membeli buku ( u know what I mean lah), selain sinopsis, kecuali kalo ada buku yg segelnya lepas dan org bisa baca isinya sedikit :P

2. Alur Cerita
lumayan menarik, gaya bahasanya masih dan mungkin akan selalu tetap gaya bahasa mbak Windhy, and I like it! :D banyak moral yg tertulis di sana, dan ada juga yang kasat mata.

3. Tokoh & Watak
entahlah ya... aku enggak suka Leo ataupun Aro :P , gak tau kenapa Leo tuh terasa enggak 'hidup' pas aku baca, aku ngerasa ada yg kurang.., kalo untuk Aro, tokoh ini lumayanlah (?)


Endingnya mungkin banyak yg membuat pembaca lain sedih dan mungkin sampe nangis :P tapi sayangnya aku enggak ngerasa sedih sama sekali
-__-
oiya... sebelum baca novel ini, banyak temen2 lain yg nulis review, kalo novel ini mengingatkan kembali tentang novel 'Let Go', siapa yg mau ngasih tau aku apa yg bisa membuat novel ini mengingatkan kita tntg 'Let Go'... karena aku cuma nemu 1 (maap aku lupa, entar aku ingat2 lagi)

segini dulu review dri aku... nanti, gak tau kapan, ada yg mau aku tambahin :)
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
November 19, 2014
"Aku tidak suka jika ada orang yang bisa membaca pikiranku seperti itu. Bagaimana dia bisa tahu? Bagaimana dia bisa tahu semuanya, padahal kami baru saja bertemu? Bagaimana bisa aku merasa dia sudah mengenalku jauh sebelum kami bertemu? Bagaimana bisa dia sepertinya hampir tahu semua tentangku, tapi aku hanya sedikit tahu tentangnya? Dan, bagaimana bisa sekarang aku jadi merasa ingin tahu semua hal tentang dirinya?"

Kepergian Ayah dari keluarga Erika membuat gadis itu kehilangan segalanya dan menjadi sebatang kara. Semenjak Ibu meninggal, Erika yang hidup sendirian kemudian tinggal dengan tetangganya yang dengan senang hati menerimanya. Di rumah itu Erika tinggal dengan sahabatnya sejak kecil, Aro, bersama Tante Flora dan Om Herman. Akibat masa lalunya yang penuh luka, Erika sulit membuka diri terhadap orang lain; sehingga ia hanya punya Linda sebagai sahabatnya. Di mata orang lain, Erika akan terlihat tidak ramah dan sering berkata-kata tajam. Namun seorang murid baru bernama Leo perlahan-lahan berhasil meruntuhkan pertahanan Erika; karena Leo seolah mengenalnya lebih dari Erika mengenal dirinya sendiri....

Baca review selengkapnya di:
http://www.thebookielooker.com/2014/1...
Displaying 1 - 30 of 60 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.