Jump to ratings and reviews
Rate this book

Memorabilia 8 Februari: Sebuah Kumpulan Cerpen

Rate this book
BAGI sebagian orang, pencerahan ditafsirkan sebagai tujuan hidup. Padahal lebih dari itu: sebuah proses. Proses kelahiran, proses kematian, proses pertemuan, proses percintaan, proses perpisahan, proses pembentukan kenangan. Kisah-kisah dalam MEMORABILIA 8 FEBRUARI ini menawarkan percikan proses-proses pencerahan tersebut dengan kisah-kisah keseharian yang unik, halus, dan menyentuh relung-relung batin kita.

"Winaldo mahir mengajak kita ikut bersamanya menjelajah suasana, ruang, dan waktu ciptaannya. Kumpulan cerita pendek ini akan membuat kita tercengang, bergidik, mual, tersentuh, iba, ketakutan, merenung, dan tersenyum. Dan tersenyum lagi."

-Sekar Ayu Asmara-

160 pages, Paperback

First published November 19, 2014

4 people are currently reading
35 people want to read

About the author

Winaldo Artaraya Swastia

1 book8 followers
Winaldo Artaraya Swastia, publicly known as Aldo Swastia, is an Indonesian author and filmmaker whose work blurs the lines between memory, identity, and metaphysical longing. Known for his cinematic and emotionally resonant storytelling, his short fiction spans more than a decade—charting a quiet evolution from raw, exploratory beginnings to layered narratives that blend philosophical reflection, spiritual absurdity, and intimate human moments. His collection Memorabilia 8 Februari was published by Gramedia Pustaka Utama in 2014.

His stories often revolve around love, loss, transformation, and the uncanny—where silence lingers, and fate arrives not with answers, but questions. Influenced by Theravada Buddhism and a complex relationship with his Catholic roots, Winaldo’s voice is both personal and universal—rooted, yet detached. His work reflects a commitment to emotional subtlety, narrative restraint, and simplicity—while often drawing inspiration from the intuitive paradoxes of Zen koans.

He writes the way some people meditate—with clarity, tension, and a quiet affection for the in-between. His film work includes Angin (2010), which was nominated for Best Short Film at Festival Film Indonesia, and Kadet 1947 (2021), which earned Best Directing and Best Film at the 16th JAFF, as well as a Citra Award nomination for Best Original Screenplay. He is currently developing his second feature film.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
9 (16%)
4 stars
22 (40%)
3 stars
19 (35%)
2 stars
3 (5%)
1 star
1 (1%)
Displaying 1 - 12 of 12 reviews
Profile Image for Nureesh Vhalega.
Author 20 books151 followers
August 16, 2021
Secara mengejutkan, beberapa cerpennya cocok di aku. Paling kusuka twist cerpen berjudul harapan itu permen manis wkwkwk asliiii, kepikiran aja nulis gitu 🤣 sementara sisanya yah beberapa kunikmati, beberapa lainnya sulit kumengerti. Tak apa, yang penting aku happy.
Profile Image for Ziyy.
642 reviews24 followers
November 12, 2016
sampulnya menarik, dan buatku sekilas melihat sampul aku berpikir bahwa di dalamnya adalah kisah-kisah yang manis. ternyata tidak. most of the stories are well-written, though most of stories too are gloomy (but kinda thought-provoking).
Profile Image for Salza Puspitasari.
75 reviews5 followers
May 22, 2016
Ibu saya bilang saya hitam. Anda bilang saya putih. Siapa yang harus saya percayai?"
Matanya yang coklat emas tak lagi memantulkan cahaya yang sama binarnya dengan yang tadi.
....Dan pada momen ini pula, sebutir air mengalir dari matanya yang cokelat.

Aku memeluk bayangannya dalam kenangan.
"Ya, sayang. Kamu hitam."
Maaf.

Kumpulan cerpen karya Winaldo ini ceritanya sederhana, namun sangat mengena. Cocok untuk menemani minum kopi di kala hujan di sore hari. Pantas saja alur cerita-ceritanya tidak biasa, setelah saya kepo-in profile nya Winaldo, ternyata dia ter-influence oleh Murakami!
Dua cerita favorit saya di kumpulan cerpen ini adalah "Ibu Saya Bilang Saya Hitam" dan "Four Sheets to the Wind in Copenhagen".
Murakami memberikan semangat hidup, harapan. Kematian bukan jalan keluar terbaik, walaupun pada akhirnya perjalanan hidup kita berujung padanya. Untuk apa kita mempersalahkan akhir hidup apabila kita masih bisa menorehkan jejak pada perjalanannya, bukan? Pada perjalanannya saja kita terkadang merasa ingin keluar dan menyerah. Namun, hidup jauh lebih baik ketimbang mati.
Profile Image for Vika Atika.
46 reviews3 followers
July 15, 2016
ceritanya ringan, menyoal pertemuan di halte, kakek nenek yang mengunjungi makam putranya, dan lain-lain. Secara subjektif saya kurang bisa melahap buku ini dengan baik, bahkan hampir menyerah *sorry :((
Ceritanya penuh dengan pengenalan agama budha, mengenai biksu ataupun ragam ibadahnya. Bagi saya yang awam, membacanya terlalu edukatif, kurang dikemas agar terbaca lebih enak dalam sebuah cerpen. meski dari sini saya juga jadi tau gerakan-gerakan basic yoga :D
Tapi, saya sangat apresiasi sekali karya ini yang didedikasikan untuk alm.ayahanda penulis. Bahwa penulis merasa menyesal karena belum pernah mengatakan bahwa "aku mencintaimu, Papi". So deep, dan seperti tahu betul bagaimana rasanya :')
Profile Image for Andina Sholekhah putri.
59 reviews32 followers
February 8, 2016
Kumpulan cerpen dengan cerita yang sangat-sangat menarik dan membuat perasaan campur aduk.

"Aku bukan orang yg bisa menerima diriku apa adanya,dan untuk diterima orang lain..aku berbohong"-Memorabilia8Februari

"Pencerahan itu sebuah proses;proses kelahiran,kematian,proses pertemuan,perpisahan,percintaan,proses pembentukan kenangan"-Memorabilia8Februari

Hal yang saya sangat sukai dari membaca adalah saya bisa belajar banyak hal baru dengan berbagai macam perspektif...dari buku itulah saya belajar bagaimana menghadapi hidup...belajar bagaimana melihat masalah dan ujian dalam hidup dengan sudut pandang yang berbeda....belajar banyak nilai....
Profile Image for Reza Nufa.
Author 9 books42 followers
December 24, 2014
Momentum kehadiran buku ini pas banget dengan kondisi saya yang sedang tertarik pada ajaran Buddha. Sayangnya, beberapa deskripsi terasa berulang. Tentang sorot lampu yang memantul, kepul asap rokok, dan 'kematian'. Pada bagian yang terasa diulang itu saya berusaha menahan diri untuk tidak sebal, sebab buku ini telah membuat saya bahagia di beberapa ceritanya.
Saya suka dialog-dialog di cerpen "One Night, Lies Stand". Dan favorit saya adalah cerpen "Four Sheets to the Wind in Copenhagen." Itu sebuah cerita yang sungguh menyentuh. Terima kasih untuk penulisnya.
Profile Image for Fitria Wardani.
117 reviews3 followers
September 25, 2016
Cerita pendek yang idenya sederhana tapi nggak biasa. Meski butuh kejelian bagi saya untuk kembali membolak balik halaman 'Memorabilia 8 Februari' untuk dapat benar-benar memahaminya. Tapi 'Samsara' memberikan perjalanan panjang yang menarik saya untuk mengetahui tentang Budha. Dan ending 'Harapan itu Permen Manis' membuat saya bertepuk tangan untuk Winaldo.
Tapi kalo boleh jujur, maka cerita favorit saya adalah 'One night, Lies Stand'
Profile Image for Lina Maharani.
271 reviews15 followers
December 16, 2014
keren!!

ini buku punya judul yang senada dengan catatan pribadi saya mengenai 8 Februari dan nampaknya karya Aldo ini bikin saya merinding krn ada beberapa cerita yang punya 'benang merah' hampir sama dengan apa yang pernah saya alami. Plus, ada nama saya pula terselip dalam kumcer ini. :D

ini karya yang patut di-apresiasi. :)
Profile Image for Ario Sasongko.
Author 1 book9 followers
April 6, 2015
Bagi penulis, khususnya cerpen, banyak teknik struktur, pembangunan alur, dan ending, yang bisa dipelajari dalam cerpen-cerpen ini.

Bagi penikmat cerpen, seperti saya, rasanya cerpen-cerpen ini menyuguhkan nuansa yang segar dan memiliki posisi yang berbeda dari buku-buku kumpulan cerpen lain yang beredar selama ini. Keren!
Profile Image for Gisela Budi.
33 reviews23 followers
June 27, 2019
I bought this book because of the title. I was born in the same date as it is. And I think it is normal that I feel attached with it. The short story itself is not attract or inspired me.
Short story needs a deep understanding. Yet, I haven't got 'that kind of understanding'. However, it's quite interesting how the writer tell a story about hope, life, death and diversity among society.
Displaying 1 - 12 of 12 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.