Nona Medusa sedih. Rambut ularnya susah diatur! Padahal dia, kan, ingin tampil cantik di pesta pelantikan sahabatnya.
Apa yang harus ia lakukan?
Frankenstein juga bersedih. Ia hanya bisa keluar rumah pada malam hari. Karena kata Dr. Victor penduduk desa membencinya. Kalau ia keluar siang-siang, mereka akan mengusirnya! Hmmm... benarkah itu? Sementara itu, di desa zombie di Afrika, ada anak kecil tersesat! Zombie-zombie itu berjalan ke luar rumah mereka. Tangan mereka terulur mendekati anak itu! Oh, tidak! Bagaimana nasib anak itu? Dan, apakah menurutmu koala itu lucu? Hmm... di Australia ada makhluk mitos berupa monster koala raksasa! Koala itu suka melompat diam-diam dari atas pohon dan membahayakan manusia yang lewat di bawahnya! Aduh!
Di setiap benua di dunia ini pasti ada makhluk-makhluk misterius atau tempat-tempat mistis yang menjadi omongan orang. Buku dongeng ini mengajakmu bertualang membaca cerita-cerita tentang mereka. Sst... biarpun misterius, dongeng-dongeng di sini lucu-lucu dan mengandung pesan indah yang disampaikan penulisnya untuk kamu.
Widya Ross berasal dari sebuah kota di Jawa Timur. Widya iseng menulis cerpen sejak tahun 2009. Karena keisengannya berbuah manis, Widya terus menulis di media anak-anak, remaja, dan dewasa. Total karya yang dimuat media sekitar 70 naskah.
Buku pertamanya adalah buku anak berjudul "Tiga Kecoak Pahlawan" yang diterbitkan oleh Tiga Serangkai.
Buku keduanya adalah "Curhatan Mantan Cewek Gemuk" yang diterbitkan oleh Bhuana Sastra/BIP.
Buku ketiganya adalah "Terobsesi Padamu" yang diterbitkan BIP.
Dongeng Misterius Dari Lima Benua karyanya Mbak @widyaross dan diterbitkan @penerbitkiddo ada dua seri. Masing-masing terdiri dari kumpulan cerita ttg makhluk misterius/mistis dari banyak negara. Namun ceritanya jauh dari seram karena tiap makhluk memiliki kisah jenaka dan kebanyakan temanya ttg keluarga. . . Ada nenek sihir tua bergigi hitam yg hendak mengubah Daniel menjadi nyamuk kurang gizi, tapi sampai Daniel menunggu satu jam, si nenek msh berusaha menggerakkan tangannya yg memegang tongkat sihir. Ternyata si nenek kelaparan dan krn usianya setua 199 tahun, gerakannya super lambattt. . . Nah, bagaimana kalau suatu malam ada salon yg diketuk Selena sang Medusa? Hiii, masa mau menata rambut, eh, kepala penuh ular? Kalau pemilik salon jadi batu gimana? . . Cerita Manusia Serigala di Desa Gar-Gar tidak kalah lucu. Ada manusia serigala gadungan mau mencuri domba milik warga. Dia mengancam warga spy tidak mendekat, atau dia akan menggigit mereka. Eh ketika cahaya bulan mengenai warga yg berkumpul di depan manusia serigala jadi-jadian, mendadak Plop Plop Plop! Warga berubah jadi manusia serigala! Si pencuri malah terjebak di desa yg penuh dgn werewolves. . . Cerita-cerita mistisnya sungguh menghibur dan tidak akan bikin pembaca anak-anak ketakutan. Kisah makhluk mistisnya dikemas secara humoris, ilustrasinya apik! Covernya semarak, halaman-halamannya full ilustrasi dan harganya sangat terjangkau untuk halaman full colors. Bakal ada gak ya seri ketiga.
Bagai ketiban durian runtuh, ketika saya baca daftar isinya. Sungguh, selama ini saya pikir cuma ada lima cerita dalam satu buku. Masing-masing mewakili tiap benua. Ternyata…
Cerita-ceritanya pendek dan sederhana. Cocok dibacakan buat anak kecil. Dan cukup mudah untuk dibaca sendiri oleh anak.
Rasanya penulis dan tim menganut paham less is more. Meski dibuat simpel untuk anak-anak, orang dewasa yang membaca bisa langsung tahu bahwa ada referensi yang masif, terstruktur, dan sistematis di balik pembuatannya.
Misalnya, ilustrasi yang menggambarkan Medusa pakai kacamata hitam waktu nyalon malam-malam. Tanpa harus dijelaskan di dalam cerita, rasanya hampir semua orang dewasa tahu apa alasannya.
Penulis tidak perlu repot-repot ‘mendandani’ para tokoh agar tampak manusiawi. Fakta bahwa si A suka makan anak kecil dan si B suka menghisap darah bisa dengan gamblang dituliskan di dalam cerita, karena ilustrator sudah menyeimbangkan keseraman itu dengan gambar yang imut.
Syukurlah, tidak semua makhluk jahat di buku ini akhirnya manggut-manggut, sadar bahwa dia tidak boleh menyakiti orang lain. Dan syukurlah, tidak semua tokoh manusia di dalamnya berani menghadapi makhluk seram. Literatur anak yang realistis itu perlu.
Bagusnya lagi, buku ini tidak menampilkan kotak kecil bertuliskan “Pesan moral untuk cerita itu adalah bla dan bla”. Saya yakin, anak-anak itu imajinatif dan kritis, bila diberi kesempatan. Pada usia tertentu, mereka bisa memetik sendiri nilai moral dari sebuah cerita.
Onomatopoeia dan metafora yang dipakai penulis keren dan fresh. Anak-anak pasti suka. Saya aja suka. Hehe…
Cerita favorit saya? Tentang manusia serigala. Kenapa? I’m crazy about twisted ending. Titik.
Jempol untuk penerbit kiddo yang memberi kualitas prima dengan harga terjangkau.
Keep your imagination wild, Mba Widya. That counts!
Lihat kavernya! Sungguh lucu dan eye catching kan? Awalnya aku mengira kalau buku ini adalah karya terjemahan. Namun setelah diamati oh rupanya penulis dalam negri. Aku berekspektasi bahwa di dalamnya ada cerita misterius sebagaimana mitologi dan legenda bercerita. Jadi aku putuskan untuk membeli
Gaya Bahasa dan Kosa Kata Ternyata buku ini bukan buku dongeng biasa! Buku ini lebih diutamakan untuk pembaca anak-anak sehingga cara penceritaannya pun sangat mudah diikuti. Begitu pula dengan kosa katanya. Buku ini terdiri dari 3 halaman dongeng dan 1 halaman fakta unik tentang makhluk menyeramkan dari berbagai belahan dunia. Menyenangkan, karena penulis membingkai legenda dan mitos horor tersebut menjadi sesuatu yang tidak perlu ditakutkan oleh anak-anak. Maka dari itu, dongeng yang ada di dalamnya pun adalah 100% tulisan penulis alias bukan dari kisah aslinya (dan itu yang membuatku kecewa karena tidak sesuai dengan ekspektasiku).
Diawali dengan kisah mengenai haloween dan kemudian berlanjut pada kisah-kisah makhluk seram, hal yang aku sayangkan lagi adalah buku ini tidak mengelompokkan setiap monsternya berdasarkan asal benuanya. Sehingga, aku sendiri menjadi cukup bingung. Walau memang, pada halaman fakta unik di setiap ceritanya, penulis menuturkan darimana kisah dan moster itu berasal. Tapi tetap saja, tanpa adanya pengelompokkan yang jelas aku tetap bingung.
Penokohan Tokoh utama dalam buku ini beragam karena buku ini merupakan buku kumpulan dongeng. Ada satu hal yang pasti dalam setiap ceritanya: monster tidak jadi menyakiti manusia karena bermacam alasan lucu dan sederhana (namanya juga buku anak-anak).
Tata Letak (Layout) Untuk ukuranku, harga segitu dengan hanya 112 halaman tidaklah mahal. Apalagi jika tahu kalau seluruh halamannya penuh ilustrasi lucu dan bergambar! Rasanya tidak rugi. Penulis menggandeng dua ilustrator untu menciptakan gambar monster yang lebih menggemaskan agar anak-anak yang membaca tidak malah ketakutan. Tidak ada halaman yang tidak terbaca karena kontrasnya warna antara huruf dengan latar belakang. Font face yang digunakan juga jelas dengan ukuran yang cukup besar membuat nyaman pembaca tua maupun muda.
---
Meski buku ini tidak sesuai dengan ekspektasiku, tapi aku cukup kaget dengan tampilan visual yang disuguhkan oleh buku ini. Sebuah sajian cerita anak-anak yang menyenangkan, meski aku sendiri tidak begitu menikmatinya. Namun, tetap saja ada pengetahuan baru yang bisa didapatkan setelah membaca buku ini. Dengan hagra yang tidak begitu mahal, aku rasa buku ini bisa dijadikan hiburan semata.
Cerita-ceritanya seru, lucu, seger, tak terduga dan endingnya meninggalkan perenungan. Ada pesan indah yang diselipkan dengan manis.
Seperti kisah Boogeyman Hijau yang Bau, jadi ngingatin masa kecil yang sering ngintip ke kolong tempat tidur. Pesennya dapet banget.
Teruus Saat Jubah Mothman Robek, duuh mengharukan, kadang kita menilai sesuatu hanya dari sekilas pandang saja, padahal kenyataannya jauh dari prasangka. Saya belajar dari nenek berkacamata.
Mokele Mbebe juga, atau pada kisah Werehnya yang Menyamar. Yang lucu lagi perjuangan kambing mengusir Grigora. Endingnya bikin dua perasaan campur aduk, antara seneng dan sedih.
Membaca buku ini kayak baca buku terjemahan, mmm ngingatin Seri Serendipity. Teruuus tokoh-tokohnya bukan cuma khayalan karena dilengkapi dengan pengetahuan-pengetahuan di setiap akhir cerita.
Kayak Mokele Mbebe di dongeng dari Afrika yang artinya "yang menghentikan aliran sungai". Atau Werehnya simanusia Hyena. Ada juga Tiddalik kodok raksasa yang ada dalam legenda suku aborigin Australia.
Seru pokoknya. Suka dengan cerita-ceritanya, suka dengan gaya tuturnya, juga diksi-diksi yang asyik. "Bulan purnama menggantung di langit seperti semangka raksasa!" --Bubuk Racun Harpi halaman 53. asyik kan?
Setelah menyelesaikan buku Dongeng Misterius Dari Lima Benua, sampai membaca bagian tentang penulisnya. Aku menyetujui kalau imajinasi kak Widya Ross ini unik dan mungkin dianggap aneh. Bahkan, aku sendiri enggak bisa merekomendasikan kalau ini bacaan untuk semua anak-anak.
Kenapa? Soalnya, buku ini terdiri dari 100-an halaman. Jelas enggak akan cocok buat anak-anak yang masih terbiasa baca buku 3 halaman. Juga enggak cocok buat anak-anak yang belum terbiasa membaca buku dari beragam genre. Soalnya, bisa jadi ada orangtua yang strict banget sampai anaknya hanya membaca buku tertentu aja. Karena itu, kalau buku ini dibaca, kemungkinan tidak akan sampai beberapa ‘dark jokes’ yang dikelakarkan dalam buku ini.
Tapi, jujur sih, ini kalau dalam bentuk fisik pasti lebih bagus. Tinggal cari di toko buku online. Soalnya, ilustrasinya benar-benar full banget. Bikin reading process jadi lebih menyenangkan. Dan satu lagi, kak Widya enggak sekadar menyeritakan ulang seperti dongeng pada umumnya. Tapi, beliau justru memodifikasi ceritanya sehingga tampak berbeda.
Berisi 25 cerita dongeng yang tersusun berdasarkan lima benua. Yaitu benua Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Afrika. Dari deretan cerita, porsi kisah dari benua Eropa ini memiliki 9 cerita. Ada kisah legendaris yang memang sering kita tahu seperti Frankenstein sampai kisah Goblin. Eits, Goblin yang di sini bukan mamang Gong Yoo, ya. Jadi, tolong jangan berekspektasi terlalu tinggi.
Oiya kalau mau tau penggambaran Goblin yang detil dan bener-bener nakutin. Bisa nonton film Hobbit sama Lord of the Ring. Soalnya, di sini para goblin bikin degdegan keberadaannya. Sukses deh buat mang Goblin.
Banyak fakta menarik tentang legenda makhluk yang sering kita lihat di film. Selain ilustrasinya bagus, ceritanya juga menarik dan lucu seperti cerita si penyihir tua berusia 199 tahun yang gerakannya seperti Sloth alias sangat lambat. Hahaha .. kocak
Sebagai orang dewasa yang hobi membaca buku anak-anak, aku sangat menyukai dongeng ini. Rasanya sangat kreatif. Penuh amanat, tapi amanatnya gak kayak dibuat-buat gitu lho. Natural aja. Kreatif banget.. aku suka pokoknya!
Dongeng Misterius Lima Benua adalah buku yang membuat saya jatuh cinta sejak pertama kali melihatnya. Penasaran dengan deretan judulnya, jatuh cinta dengan ilustrasinya yang indah.
Dalam Dongeng Misterius Lima Benua seri 1, terdapat kisah-kisah sederhana dengan para tokoh yang unik. Siapa yang menyangka ternyata tokoh-tokoh misterius yang sebenarnya menakutkan, ternyata bisa juga memiliki niat baik loh!
Ada Mothman yang kebingungan saat jubahnya sobek padahal ia harus memberitakan banjir yang sebentar lagi akan terjadi. Atau Dokkaebi, hantu Asia usil yang akhirnya menyesali perbuatannya. Lalu bagaimana dengan Medusa yang katanya bisa mengubah kita menjadi batu saat melihat matanya? Padahal, Selena Medusa hanya ingin pergi ke pesta! Sama dengan Frankenstein yang menurut cerita mengerikan, tapi ternyataaaa....
Hmm.. Masih banyak lagi cerita-cerita lucu yang mengandung pesan-pesan positif sekaligus menghibur. Bayangkan, ada pesta halloween para Hantu dan manusia! Para mumi yang berjoget! Para zombie mandi busa! Dan tidak ketinggalan, es serut untuk ikan Hiu! Hihi...asyik kan?
Saya menyukai imajinasi sang penulis. Dua jempol untuk kepiawaiannya dalam mengemas cerita dengan tokoh mengerikan menjadi cerita anak yang lucu, menghibur, sekaligus sarat pesan dan pengetahuan.
Tunggu apa lagi, yuk, bertemu mereka di Dongeng Misterius Lima Benua seri 1. Selamat membaca ya... :)
Buku yang cerita-ceritanya menurut saya unik. Walaupun tokoh-tokohnya diabil dari tokoh-tokoh legenda atau cerita yang sudah ada, tapi penulis buku ini bisa membuat setiap ceritanya memiliki alur cerita yang sulit ditebak. Setiap ceritanya menurut saya cenderung menegangkan. Tapi di situlah salah satu keunikannya, karena ending dari tiap cerita kebanyakan sulit ditebak. Setiap cerita juga memiliki pesan moral yang bagus untuk anak-anak. Kelebihan lain dari buku ini adalah menyajikan cerita yang berkesan menyeramkan namun saat dibaca justru tidak menegangkan. Berikut ilustrasinya yang mendukung, buku ini menarik untuk anak-anak yang cenderung berkarakter suka takut pada hal-hal semacam hantu namun tidak membuat anak-anak justru makin ketakutan.