Jump to ratings and reviews
Rate this book

Friends Don't Kiss

Rate this book
Bagi Mia Ramsy, menyusui adalah salah satu ekspresi cinta terbesar seorang ibu bagi anaknya. Tapi bagi Ryan Subagyo, setiap mendengar kata “menyusui”, yang muncul di benaknya hanyalah bayangan payudara wanita.

Namun, kegigihan Mia memperjuangkan hak setiap bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif lewat Indonesian Breastfeeding Mothers—organisasi nirlaba tempat gadis itu mengabdi—justru semakin membuat Ryan jatuh cinta padanya.

Ryan semakin yakin Mia berbeda dari gadis-gadis yang selama ini ia temui. Kekayaan, kesuksesan, dan ketampanannya memang membuat Ryan dikejar banyak gadis, tetapi belum ada yang mampu menggetarkan hatinya. Hanya Mia yang mampu membuat Ryan untuk pertama kalinya memikirkan pernikahan.

Namun, apakah lamaran Ryan akan diterima jika gadis itu mengetahui siapa Ryan Subagyo sebenarnya?

208 pages, Mass Market Paperback

First published December 11, 2014

5 people are currently reading
58 people want to read

About the author

Syafrina Siregar

9 books26 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
6 (4%)
4 stars
23 (16%)
3 stars
64 (46%)
2 stars
40 (28%)
1 star
5 (3%)
Displaying 1 - 30 of 41 reviews
Profile Image for Caca Venthine.
372 reviews10 followers
December 25, 2014
Sama sekali gk ada yg istimewa antara Mia dan Ryan ini. Tapi di sisi lain, inti cerita ini adalah seperti mengajarkan ibu2 yang harus memberikan ASI kepada anak mereka.. Well, perlu diacungi jempol untuk penulis yang 1 ini.

Hanya aja, saya gk nemuin yang 'wah wah' disini, semua terkesan datar aja. Mia yang menjadi salah 1 konselor untuk mendukung setiap ibu yang melahirkan untuk memberikan ASI kepada anak mereka ini berkenalan dengan Ryan, yang ternyata adalah pemilik salah satu pabrik susu kaleng yang bernama Prima Gold. Mia, dan juga dengan teman2 nya yang lain ini menentang habis2an Prima Gold untuk tidak merayu ibu2 untuk memberikan bayi mereka dengan susu kaleng.

Awalnya Mia gk tau kalau Ryan itu adalah pemilik Prima Gold, sampai akhirnya dia tahu sendiri. Ya bisa dibayangkan dong ya apa yang terjadi. Mia mgerasa dibohongin, dan hubungan mereka juga agak gk etis aja. Sampe2 si Ryan ini nutup Prima Gold cuma demi Mia. Tapi apa Mia nya mau nerima Ryan lagi?? Ohhh tentu tidaakkk, Mia masih nolak dong.

Oouuwwhhh puheelliissssss, gue tau ini cuma fiksi, tapi sefiksi2 nya gk mungkin juga deh ya ada cowok yang mau nutup pabriknya, dengan kehilangan bertrilyun-trilyun uang cuma buat cewe doang. Ditambah lagi ceweknya juga masih sok jual mahal. Pfftthhhhh bikin emosi deh yaa. Tapi yaudalah yaaa, namanya juga cerita yekann
Profile Image for Riz.
1,262 reviews139 followers
September 16, 2015
2.5 Bintang

Kenapa ya, pas gua mulai baca setengah bagian terakhir rasanya gak se-excited pas baca setengah bagian sebelumnya? Apa karena gua pas baca ini lagi gak enak badan ya makanya ngaruh? Atau memang setengah bagian terakhir yang kurang semenarik sebelumnya? Yasudahlah, intinya di setengah bagian terakhir banyak yang gua skimming.

Yang gua suka dari cerita ini adalah ngasih info dan tambahan wawasan tentang breastfeeding. Tapi yang kurang itu di romansa antar tokoh utama. Kurang mendalam, kurang ngena. Trus gua kurang suka sama si Mia, entah kenapa... tapi kalau si Ryan sih masih mendingan.. cuma kurang nendang ih, coba dikuatin lagi karakternya, bagus dah, hahaha! *digampar!* Ketahuan kan jadinya tipe hero yang gua demen kayak apa :P (Cuma si Ryan ini masih terlalu kalem buat masuk kategori saiko atau stalker versi kesukaan gua hahahah! >>>> obatnya abis jadinya ngelantur dan agak ngaco)

Overall, bacaan yang cukup menghibur! :D
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews88 followers
January 16, 2015
Ini bukan pertama kalinya aku membaca karya penulis, setelah April Cafe dan Early, aku cukup antusias sekali saat novel “Friends Don’t Kiss” ini akan diterbitkan. Apalagi isu yang coba diangkat kali ini sangat terkait sekali dengan kehidupan baruku sebagai “seorang ibu baru”.

Kali ini, melalui “Friends Don’t Kiss” penulis mencoba mengangkat isu “breasfeeding” yang memang sekarang sedang banyak dibincangkan. Selama ini aku sudah membaca banyak buku nonfiksi tentang “breastfeeding” tetapi ini pertama kalinya aku membaca novel yang mengangkat isu itu dan buatku penulis mampu meramu isu menjadi kesatuan yang utuh dengan cerita tanpa meninggalkan esensi cerita itu sendiri.

Friends Don’t Kiss ini mengisahkan tentang kehidupan Mia Ramsy, seorang konselor laktasi. Seorang wanita single yang bergabung dalam sebuah organisasi Indonesian Breastfeeding Mothers (IBM) yang sangat konsen masalah “breastfeeding”. Sebagai seorang konselor laktasi, Mia dan teman-temannya berperan mendampingi ibu-ibu dalam proses menyusui sejak pra hingga pasca melahirkan. Hingga suatu hari Mia bertemu dengan seorang pria tampan melalui sebuah peristiwa tabrakan yang tanpa sengaja dilakukannya.

Pria itu bernama Hardian “Ryan” Subagyo, dan berawal lah ketertarikan diantara keduanya. Sosok Mia yang mungil dan berwajah perpaduan Winona Ryder dan Demi Moore versi Asia itu ternyata mengusik Ryan. Ryan baru pertama kali merasakan ketertarikan yang sangat dalam kepada seorang wanita, dan wanita itu Mia. Dan tanpa diduga Ryan untuk pertama kalinya memikirkan tentang sebuah pernikahan, sesuatu yang jauh dalam jangkauan pikiran Ryan sebelum bertemu Mia.

“Kamu sudah menghidupkan setiap kepekaan primitif dalam diriku. Sesuatu yang bahkan aku sendiri tidak bisa mengontrolnya,” ujar Ryan.

“Well, married is a lifetime commitment, isn’t it? Unless he damn sure, he’s not going to do it.”

Perlahan-lahan rasa itu tumbuh dan berkembang diantara keduanya, Ryan dibuat bertekuk lutut dihadapan sosok Mia yang idealis dan agak ceroboh.

“In case you forgot, Mia, friends don’t kiss.”

Namun, Mia tak pernah tahu siapa Ryan sesungguhnya. Mia seakan lupa menanyakan kehidupan Ryan. Mia terlalu larut dengan kehidupannya sebagai seorang konselor laktasi apalagi Mia merasa gagal mendampingi Lia, adiknya dalam proses menyusui. Ditambah saat itu konsentrasi Mia dan teman-teman IBM juga lagi terfokus dengan Prima Gold, produsen susu formula yang dianggap melanggar aturan yang berlaku terkait pemasaran susu formulanya.

“Hakikat seorang ibu adalah perjuangannya yang maksimal untuk memberikan yang terbaik. Dan ASI adalah hak setiap bayi.”

Tanpa diketahui Mia, bahwa Ryan adalah salah satu sosok di balik kesuksesan Prima Gold. Ryan pun menjadi dilema, Ryan memutuskan untuk merahasiakan identitas sesungguhnya. Dan ketika semua rahasia Ryan terbongkar bagaimana akhir kisah Mia dan Ryan? Bagaimana Mia dan Ryan menjembatani perbedaan yang ada?

Aku menikmati proses membaca novel ini. Banyak sekali info baru yang kudapatkan terkait isu “breastfeeding” ini. Sebagai pembaca, aku diajak berkenalan dengan dunia kerja Mia sebagai konselor laktasi yang membantu mendampingi para ibu menyusui (busui), banyak hal baru yang menambah wawasanku terkait IMD, proses menyusui, tantangan menyusui, teknik memerah ASI, jenis ASI, perlekatan yang begitu penting hingga masalah relaktasi.

Semua terasa pas, penulis mampu meramu isu “breastfeeding” menjadi sebuah kisah romansa yang menarik, ringan dan mengalir. Hingga tak terasa aku bisa menyelesaikan novel setebal 208 halaman ini hanya sekali duduk saja.

Tetapi tak ada gading yang tak retak, kisah romansa yang hadir diantara Mia dan Ryan tidak terlalu banyak dieksplor. Aku dibuat terpesona dan makin jatuh cinta dengan Mia-Ryan tetapi aku merasa penulis terlalu terburu-buru bahkan cepat mengakhiri cerita, sehingga terkesan “nanggung”. Apalagi menjelang klimaks, aku hanya bisa terperanjat dengan keputusan Ryan. Sebagai pembaca, aku merasa keputusan yang dibuat Ryan terlalu “berlebihan” untuk seorang pengusaha yang mempunyai aset yang jumlahnya triliun. Keputusan yang rasanya tidak mudah jika terjadi di dunia nyata, apalagi melibatkan banyak pihak. Konflik yang mungkin bisa menjadi “klimaks” novel ini menjadi hambar dan bahkan kurang dieksplor dengan baik, terkesan terburu-buru cerita sudah berakhir.

Namun, ini hanyalah sebuah fiksi, dibandingkan dengan novel-novel penulis yang sudah pernah saya baca sebelumnya, saya merasakan unsur “romance” yang lebih berasa. Semoga terus bisa menghadirkan novel yang lebih baik lagi dan terus berkarya.

Tak lupa juga aku ingin mengucapkan selamat kepada editor dan penerbit karena menerbitkan karya yang berbeda dengan isu khusus, apalagi dari segi editan yang rapi dan hampir mulus dari typo.

Sebagai penutup, novel ini kurekomendasikan untuk pembaca metropop atau kisah romance dewasa, khususnya calon ibu dan ayah yang sedang menunggu kelahiran bayinya juga ibu yang sedang menyusui biar terus semangat memberi ASI untuk si buah hati.^^

"ASI itu makanan yang bergizi dan berkalori tinggi, juga mudah dicerna. Kandungan yang terdapat di dalam ASI membantu penyerapan nutrisi, membantu perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, anti-bodi, anti-peradangan, dan zat-zat biologi aktif yang penting bagi tubuh bayi dan melindungi dari berbagai penyakit."
Profile Image for Rose 📚🌹.
536 reviews132 followers
September 8, 2015
satu bintang buat penulis yang mengusung tema ASI. Bukan ide yang mudah untuk dituangkan dalam sebuah novel. Tapi novel ini bagiku rada absurd. Diawal cerita lumayan menarik, tapi semakin kebelakang kok semakin aneh ya. Chemistry Mia dan Ryan sama sekali tidak ada. Mia begitu keras kepala, idealis dan emosian sedangkan Ryan engga jauh beda dengan stalker.

Trus ini sebenarnya Mia dan Ryan pernah pacaran enggak sih? Seingatku sih belum. (mudah2an tidak salah) Katakanlah mereka belum pacaran. Tapi Ryan sudah main nyosor2in bibir aja ke Mia dan Mia nolak-nolak tapi mau =.= Dan walau belum jadi "siapa-siapanya" Mia, Ryan malah dengan pedenya mau langsung ngelamar. Bagi aku yang agak kolot ini, dari temenan-gebetan-pacaran-menikah lah proses hubungan yang benar. Tapi mungkin tidak pada Mia dan Ryan.

Bagi yang suka dengan lelaki yang maju terus pantang mundur, cinta mati sama wanitanya dan sedikit lebih mirip stalker, buku ini adalah pilihan yang tepat.
Profile Image for Nana.
405 reviews27 followers
December 31, 2014
Friends Don't Kiss merupakan novel Metropop yang patut diacungi jempol, karena selain berisi mengenai kisah romance, novel ini juga ditulis untuk menyosialisasikan pentingnya ASI untuk bayi. Tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya di dunia ini memang sudah diciptakan begitu baiknya oleh Tuhan guna memenuhi kebutuhan hidup makhluk yang bersangkutan. Tentu demikian pula halnya dengan ASI bagi seorang bayi. Jadi sudah sepantasnya dong, di masa awal hidupnya, seorang bayi mendapatkan yang terbaik yang hanya bersumber dari ibunya, sebagai manusia lain yang melahirkannya. Sayang, di tengah kesibukan masyarakat saat ini, pemberian ASI untuk bayi sepertinya mulai tergeser oleh susu formula. Ada beragam alasan seorang ibu tidak memberikan ASI-nya kepada sang buah hati. Bisa karena stress pascamelahirkan yang menyebabkan ASI tidak keluar, bisa karena alasan medis, bisa juga karena alasan kesibukan. Nah, novel ini mencoba mengingatkan kembali setiap ibu agar tidak begitu mudah menyerah memberikan ASI kepada buah hatinya.

Sayangnya, menurut saya, pesan yang sangat baik itu tidak dibungkus oleh cerita yang masuk akal dan permasalahan seputar pemberian ASI yang sudah dimunculkan di awal-awal cerita malah kurang digali penyelesaiannya. Cerita malah lebih fokus ke perang antara IBM dengan pengusaha susu Prima Gold, yang dianggap sebagai biang masalah berhentinya para ibu dari kewajiban memberikan ASI eksklusif kepada buah hati mereka dengan pemasarannya yang gencar dan melanggar hukum, yang malah terasa konyol untuk saya. Menurut pemikiran saya sih, segencar-gencarnya Prima Gold memasarkan produk susu untuk bayi yang mereka miliki, tidak mungkin Prima Gold sampai tidak ngeh dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini bicara masalah perusahaan besar yang sudah punya nama dan produk yang sudah terkenal di Indonesia lho ya. Kalau mereka melakukan pelanggaran terus-menerus, pasti sudah ditutup duluan oleh pemerintah. Apalagi, syarat mengiklankan susu formula bayi cukup ketat. Contoh iklan dan tanggal pencantuman harus dilaporkan kepada Menteri Kesehatan, tempat pencantuman iklan di tempat tertentu di media cetak, dan harus ada keterangan bahwa ASI adalah yang terbaik untuk bayi. Belum lagi masalah promosi di lapangan (coba cek Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Bayi Lainnya). Alangkah konyolnya jika Prima Gold baru tahu mengenai aturan ini setelah Mia mengungkapkannya, yang mana juga Mia sepertinya agak out of date, karena masih mengacu pada peraturan tahun 1997.

Akan lebih baik dan lebih sesuai dengan misi sosialisasi ASI apabila hambatan yang dihadapi setiap ibu dalam memberikan ASI-nya, yang telah dimunculkan di cerita ini, juga diikuti dengan pemberian solusi yang lebih jelas. Misalnya dalam kasus Lia, di mana ia selalu merasa ASI-nya terlalu sedikit sehingga anaknya selalu kehausan. Akibatnya, Lia stres dan kekurangan waktu istirahat. Atau dalam hal ibu bekerja di kantor sehingga tidak dapat memberikan ASI kepada anak di rumah. Bisa diberikan solusi berupa IBM membuat seminar mengenai cara membuat bank ASI dan penyimpanan ASI yang steril atau pembentukan grup diskusi di mana para ibu bisa saling bertukar pikiran. Lalu mengenai takhayul dan mitos seputar ASI, bisa diberikan klarifikasinya dengan jelas. Jangan setiap masalah kemudian larinya malah menyalahkan Prima Gold sebagai produsen susu bayi yang terkenal. Setiap ibu tidak akan beralih ke susu formula dengan mudah jika ia tahu kalau masalah pemberian ASI yang ia hadapi ada solusinya. Susu formula kan mahal juga, seorang ibu pasti otaknya akan langsung berpikir ekonomis :)

Lalu mengenai karakter Mia dan Ryan, dua-duanya sejujurnya bukan karakter yang saya sukai. Mia sangat menggebu-gebu, tapi segala argumennya mudah dipatahkan. Ia seperti anak kecil yang sedang keranjingan sesuatu dan memaksa orang lain untuk ikut menyukai apa yang ia suka. Selain itu, ia senang sekali membuang masalah ke orang lain. Setiap ia menghadapi masalah dengan adiknya, ia membuangnya ke Gina, konselor yang lebih senior darinya. Setiap ada ibu yang memutuskan menggunakan susu formula, yang disalahkan langsung Prima Gold. Tokoh Ryan terkesan seperti seorang anak kaya yang manja yang tiba-tiba diberikan perusahaan untuk diurus oleh ayahnya. Sembrono, tidak tahu apa-apa tentang perusahaannya. Dan tindakannya terhadap Mia menurut saya bisa dikategorikan sebagai stalker, termasuk membahayakan. Duh, kalau saya jadi Mia sih saya langsung ngungsi ke rumah orang tua saya deh. Bye bye apartemen!

Karakter yang saya simpati terhadapnya justru Lia, adik Mia. Saya justru dengan mudah mengerti cara berpikirnya. Saya bisa mengerti frustrasi yang dirasakan Lia karena sepupu saya yang baru melahirkan juga mengalaminya. Dia pernah bercerita betapa setiap malam ia hanya bisa menangis karena kelelahan sementara bayinya terus merengek meminta susu. Beruntung suaminya cukup baik dan mau mengambil alih merawat sang bayi. Dan saya juga bisa mengerti kejengkelan Lia menghadapi Mia beserta teori-teorinya seputar menyusui bayi. Ketimbang Mia, Lia justru yang cukup sabar menghadapi Mia.

Mengenai judul dan sampul, saya justru bingung kenapa dipilih Friends Don't Kiss dengan cap bibir. Menurut saya, walau ungkapan Friends Don't Kiss memang sempat diucapkan di dalam salah satu adegan, itu bukan inti ceritanya. Judul Friends Don't Kiss lebih mengarahkan pembaca ke cerita mengenai dua sahabat yang tiba-tiba saling suka. Tapi mungkin penerbit bingung memilih judul yang berhubungan dengan susu yang tidak menimbulkan pikiran kotor ya... (mungkiiin....) sehingga ya, sudahlah...

Adapun hal yang menurut saya cukup memuaskan adalah gaya bercerita Syafrina Siregar yang enak diikuti dan mengalir. Diksinya baik dan cukup bersih dari kesalahan ketik. Walau ada hal-hal yang saya kurang setuju dari segi isi cerita, saya tetap dapat menuntaskan buku ini dengan cepat karena penuturannya sangat enak untuk saya.

Sebagai penutup, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya saya kurang puas dengan novel ini. Namun, saya tentu mendukung munculnya novel-novel Metropop yang juga menyisipkan edukasi seperti novel ini, karena bacaan yang bersifat mengedukasi sekaligus menghibur tentu akan lebih mudah menyerap di pikiran pembacanya. Tentu harus didukung riset yang baik yaa...

Co-pas dari blog.. hahaha.
Profile Image for Dhea Safira.
Author 8 books2 followers
November 17, 2017
Dilihat dari judul, ini saya kira hubungan cowok-cewek yang awalnya teman terus berkembang jadi lebih dari teman. Dan cerita fokus pada perkembangan hubungan dua tokoh yang tarik ulur.

Pas baca blurb, isinya tentang aktivis ASI. Rada nggak nyambung menurut saya.

Tema tentang ASI menurut saya menarik, unik, sayang gaya penulisnya bercerita melalui sosok Mia malah bikin saya nggak simpati sama ide ceritanya. Nggak heran kadang saya suka mikir, 'Ya iyalah Mia bisa nyerocos kayak gitu, lha wong dia belum pernah jadi ibu.'

Terus, chemistry antartokoh utama benar2 nggak dapet, kurang so sweet dan kadang malah jadi aneh.

Terus di part2 akhir yang Ryan rela menutup Prima Gold, saya hanya bisa melongo. Cowok gila mana yang mau ngorbanin perusahaan gede dengan aset triliunan hanya supaya dia bisa menikah dengan gadis, yang pada awalnya menolak menikah dengannya. (lebih ngenes lagi pas Mia nolak dia lagi setelah aksi bak pahlawan kesiangannya itu).

Harga dirinya si cowok ke mana? Emang sepadan perusahan beromzet gila2an itu jika dibandingkan cewek macam Mia? kAlau aku jadi Ryan sih, I won't beg for love (halah)

Overall, saya kurang puas aja sama novel ini.
142 reviews4 followers
June 10, 2020
Jujur kurang suka dengan novel ini.
Pertama, dari pemilihan judulnya yang tak menggambarkan hubungan Ryan dan Mia. Jelas-jelas, mereka dari awal hubungannya flirting tak ada pertemanan sama sekali. Jadi cukup aneh jika pemilihan judulnya tentang teman.
Kedua, kurang suka dengan tokoh Ryan. Seperti orang yang sebegitu obsesifnya pada tokoh Mia sampai mengorbankan bisnis triliunannya dan juga mencium paksa Mia, gak banget sih.
Profile Image for Aulia  Rofiani.
326 reviews4 followers
August 23, 2019
Novel yg memberikan pengetahuan dan insight baru ttg ASI
Bagus sih, ngena gitu informasinya
Cukup memberikan pengetahuan baru selain yg gue dpt di kelas biokimia dan pangan hehe
Ceritanya juga cukup ngalir walaupun kecewa berat sama endingnya
Gatau kenapa, kaya too good to be true aja sih, berasa kurang realistis aja :(((
Profile Image for Nur Afifah.
96 reviews3 followers
October 12, 2018
Awalnya saya menikmati, namun kemudian karena kefanatikan Mia terhadap gerakan menyusui ASI membuat saya berpikir novel ini terlalu dipaksakan konfliknya. Jadi, saya tidak terlalu menikmati. Diluar hal tersebut, saya jadi banyak mendapat ilmu tentang menyusui.
Profile Image for Alya N.
306 reviews12 followers
January 2, 2015
Hah, membeli novel ini karena gerakan #bacabarengminjul-nya @fiksimetropop yang gue lihat di twitter selama beberapa hari. Tertarik untuk buru-buru ke tokbuk setelah melihat review dan komentar orang-orang yang ikutan #bacabarengminjul tentang isi ceritanya, apalagi tentang tokoh Ryan yang konon 'seksi' banget itu.

And my expectations doesn't meet the reality.

Pertama kali baca novel Syafrina Siregar (selama ini hanya baca cerpen-cerpennya di beberapa buku kumcer, seperti kumcer CCI GPU, dan lain-lain). Dan tulisannya di buku ini ternyata bukanlah sesuatu yang i'm just into. Kirain bakal amat menggigit, terutama setelah melihat cover plus judulnya yang lumayan persuasif: tulisan Friends Dont Kiss dan cap bibir dilatari warna biru muda yang menenangkan. Poin penting, judulnya itu loh. I think this book will literally talk about friendzone's stuff. Ternyata bukan ya.

Sebenarnya harus diakui temanya unik dan nggak biasa. Tapi cara penjelasannya yang kurang nyaman buat gue. Cenderung konstan dan terus menerus sehingga agak bikin pembaca merasa bosan. Mia kayaknya nggak pake babibu lagi, everywhere-everytime-no-matter-in-what-condition, pokoknya yang penting bahas ASI-itu-penting-banget-loh's stuff dan segala macamnya. Kurangnya interaksi emosional (yaelah, bahasa gue) antara Mia dan Ryan juga bikin kisah cinta mereka berdua terasa ngambang. Alurnya. Gue merasa alurnya terlalu cepat, sehingga pembaca nggak diberi ruang untuk menghayati beberapa scene penting. Tau-tau udah gini aja, tau-tau udah gitu aja.

Andai pace-nya agak sedikit diperlambat plus penulis lebih mengexplore roman antara kedua tokoh utama, mungkin ceritanya akan lebih terasa asik dan nggak terlihat seperti sosialisasi poin poin penting tentang ASI yang kemudian ditempel plek dengan sebuah kisah cinta.

Tapi harus diakui kalau usaha novel ini to educate people berhasil loh. Gue salah satu orang yang merasa jadi tahu banyak hal baru setelah membaca buku ini ;).
Profile Image for Rany Dwi.
43 reviews2 followers
January 19, 2015
“Menyusui bukan sekedar menyusui. Menyusui bisa menjadi suatu hal yang sangat indah. Seperti ikatan yang sangat istimewa antara ibu dan bayi. Sesuatu yang tidak akan bisa tergantikan.” –hlm. 126

Mia Ramsy adalah gadis yang berprofesi sebagai seorang konselor ASI di IBM (Indonesian Breastfeeding Mothers) sebuah organisasi ibu menyusui di Indonesia. Ia hanya salah seorang sukarelawan yang ingin memperjuangkan hak seorang bayi untuk mendapatkan ASI. Dan termasuk gadis yang selalu mewanti-wanti kepada ibu yang baru melahirkan untuk memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya selama 6 bulan dan bukannya susu formula. Karena baginya menyusui adalah salah satu ekspresi cinta terbesar seorang ibu bagi anaknya.

Dilain pihak ada Hardian Subagyo. Laki-laki pemilik Prima Gold. Perusahaan susu formula yang membukukan laba fantastis tahun lalu namun berulang kali melakukan kesalahan dalam melakukan pemasaran yang menurut IBM melanggar kode etik.
Dan tanpa diduga, Ryan, secara tak sengaja bertemu dengan Mia melalui kecelakaan kecil di tempat parkir sebuah rumah sakit. Ya, kebiasaan Mia yang tak sengaja menyeruduk mobil orang membawanya bertemu dengan sosok laki-laki bernama Ryan.

Diawali dengan kecelakaan kecil di tempat parkir, berlanjut ke kartu nama dan nomor telepon, makan malam sampai makan siang bersama. Pertemuan yang unik dan manis bukan ?

Dan sebuah kejutan diberikan penulis di pertengahan cerita. Tentang terkuaknya identitas Ryan yang menghancurkan hubungannya dengan Mia. Juga tentang perbedaan kepentingan yang berulang kali membuat Mia harus mengambil keputusan antara mempertahankan atau melepaskan ?

Kalau mau bca lanjutan review saya, bisa berkunjung ke blog saya => http://mizukeume.blogspot.com/2015/01...
Profile Image for April Silalahi.
227 reviews213 followers
March 12, 2015
Mia adalah seorang relawan aktifis ASI, yang tidak sengaja bertemu dengan Ryan saat dya menabrak mobilnya di Rumah Sakit. Sayangnya Ryan adalah CEO pewaris tunggal dari pabrik susu formula, yang bertentangan dengan pekerjaan yang Mia jalani. Ryan yang jatuh cinta sama Mia saat pandangan pertama, terus mencari cara agar hubungan mereka semakin dekat. Bahkan akhirnya Ryan berhasil mencium Mia! Teman tidak seharusnya berciuman-begitu pemaparan dalam novel ini.
Rahasia mulai Ryan tutupi mengenai identitas nya. Lalu gimana akhir cinta Ryan- Mia? kalian harus baca sendiri.
Novel ini sebenernya bagus. Banyak pengetahuan tentang ASI. kalau novel ini emang di khususkan untuk pembaca ibu yang sudah berumah tangga tidak salah. Tapi sayangnya pembeli novel metropop dari berbagai usia. dan pengetahuan tentang ASI di dalam cerita ini tidak banyak diberikan catatan kaki. Saya pribadi tidak tau banyak mengenai istilah yang di paparkan dalam novel ini.
Saya juga menemukan beberapa typo, seperti penulisan Mia, tapi tercetak MIa. Juga koper, tapi tercetak Kopor.
Sifat angkug Ryan yang ditunjukan dalam cerita ini membuat saya tertarik, tapi semakin di pertengahan bab banyak plot yang seakan penulis ingin cepat menyelesaikan sampai akhir cerita.
Seperti tiba-tiba Ryan hilang seminggu dan muncul lagi. Atau saat Mia menabrak mobil yang dikendarai seorang polisi, paragraf berikut nya sudah masuk cerita lain.
Ending yang ada di dalam novel ini juga ngebuat saya kesel. Udah gitu aja? saya baru merasakan ikatan emosi Mia-Ryan yang di paparkan pada pertengahan bab, terus langsung ending cepat gitu?
well.. untuk segmentasi pembaca seorang Ibu yang menyusui, mungkin buku ini bisa jadi pilihan yang tepat.
Profile Image for Just_denok.
366 reviews6 followers
January 31, 2015
Novel ini bercerita tentang seorang konselor laktasi, Mia Ramsy. Statusnya yg belum menikah agak sedikit menjadi batu sandungan saat ia harus mendampingi adiknya, Lia, dalam upaya pemberian ASI eksklusif. Lia bilang, kalau Mia hanya tau tentang teori, dan tidak tau realisasinya tidak semudah yg Mia ucapkan. Tapi yg membuat Mia berang adalah keputusan Lia yg juga memberi susu formula utk putrinya. Mia berkeyakinan bahwa yg terbaik utk anak adalah ASI eksklusif, tanpa susu formula. Di tengah keyakinannya itu Mia malah dihadapkan pada Ryan. Si mata coklat yg menimbulkan debar di jantungnya. Tapi Mia tidak tau ada rahasia yg dibawa oleh Ryan.

Banyak pengetahuan baru yg ku peroleh dari novel ini. Terutama tentang menyusui. Tentang promosi susu formula juga. Secara pengetahuan, aku suka. Dari segi romance nya agak absurd juga sih. Nggk nyangka aja Ryan yg menurutku sosok bos yg realistis bisa membuat keputusan yg tidak terduga demi cintanya pada Mia. Dan Mia, malah awalnya tidak tergoyahkan akan apa yg dikorbankan Ryan utk Mia. Hatinya Mia keras juga ya. Konflik kepentingan yg dijadikan alasan Mia utk tidak menjalin hubungan dg Ryan, menurutku kurang kuat utk dijadikan alasan. Nggk tau kenapa pas baca, rasanya kok, masa iya cuma karena profesi meraka yg berseberangan, mereka nggk bisa bareng. Alasannya kurang nendang aja sih untukku. Karena kupikir, kalau tentang profesi, masih ada jalan tengah yg bisa diambil. Malah masih bisa saling koreksi juga.

Hey, tapi aku suka sama Ryan lho. Sosok cowok yg tau apa yg dia mau. Dan mau usaha untuk ngedapetinnya :)).
Profile Image for Hidya Nuralfi Mentari.
149 reviews15 followers
January 16, 2015
Mia Ramsy adalah seorang
perempuan lajang yang mengabdikan
dirinya pada sebuah organisasi
nirlaba bertajuk Indonesian
Breastfeeding Mothers. Di sana, Mia
bersama perempuan-perempuan
lainnya memperjuangkan hak setiap
bayi untuk mendapatkan ASI
eksklusif dari Ibunya. Karena bagi
Mia, tak ada satu pun jenis susu
yang dapat menggantikan peran ASI,
pun sebuah susu formula dengan
merk paling terkenal dan sejumlah
embel-embel manfaatnya yang
diiklankan.

Mia berjanji pada adiknya–Lia, saat
adiknya itu melahirkan nanti, Mia
akan mendampingi Ibu muda itu
untuk melakukan IMD–Inisiasi
Menyusui Dini. Tapi, karena
keterlambatannya dan kebiasaan
uniknya yang sering menabrak mobil
di parkiran, Mia terlambat
mendampingi adiknya. Ditambah
lagi, bayi Lia yang terus-menerus
menangis saat disusui membuat Lia
semakin ketakutan akan produksi
ASI-nya dan marah dengan Mia.


“Bayi menangis bukan patokan
ASI lo kurang, Lia. Itu hanya
salah satu kemungkinan.”


Sayangnya, usaha awal Mia yang
hampir berhasil untuk kembali
meyakinkan Lia memberikan ASI
eksklusif terhalang oleh suami Lia
yang menyuruh adiknya itu untuk
memberikan susu formula juga agar
Lia tak terlalu kelelahan menyusui.

...

Resensi lengkap di hidyanuralfi.blogspot.in/2015/01/book... :)
Profile Image for Qiserra.
42 reviews1 follower
December 31, 2014
Akhirnya setelah penantian panjang . daku bisa juga bikin review lagi . emmm di mulai dari buku ini

Friend Don't Kiss

cus yuk mulai review dari nilai Plus dari buku ini

a. Tema yang di angkat beda cuy sama yang laen noh , bedanya tuh kharakter utama seorang perempuan lajang yang pastinya dong belum mengalami menyusui tapi nih dia mampu bros menjalani pergulatan batin " si ko bahasaku hihihi * intinya nih cewek single ,keren mampu menjalani pekeerjaanya meski belum mengalami gitu .
b.kharakter sang wanita , lucu gitu , ceroboh gitu tapi menurutku tipe wanita ini di luarnya kuat tapi rapuh di dalam.
c. pemakaian bahasa yang selalu enak di baca . bikin betah deh berlama-lama baca
d. nih buku sangat recomemd karena memberikan ilmu baru buat para wanita single dan semangat untuk apapun aktivitas yang sedang di kerjakan.

minusnya nih buku
a. kurang tebel hehehe soalnya seru gitu klo tebel gitu
b. kharakter adik dari pemeran utama , berasa seperti masih belum dewasa hehehe menurutku
c. endingnya kurang gimana gitu hehehe.


cukup itu aja dah reviewku . kalau ada koment yang di rasa nggak suka maafkan ya . karena aku hanya mengatakan apa adanya . terima kasih

Profile Image for Dian Putu.
232 reviews9 followers
December 28, 2014
Friend Don’t Kiss, sebuah novel Metropop yang lahir untuk menyuarakan hak setiap bayi agar mendapatkan ASI eksklusif. Sebuah cara sosialisasi yang menurutku sangat jenius sekali. Penulis hanya perlu menyelipkan segala info penting tentang ASI di dalam kisah percintaan khas novel romance. Dan, tanpa disadari pembaca, mereka sudah menyerap segala hal yang penulis ingin sampaikan.

“Hakikat seorang ibu adalah perjuangannya yang maksimal untuk memberikan yang terbaik. Dan ASI adalah hak setiap bayi.” – Mia – hlm. 122



Untuk aku pribadi, karena usiaku yang sudah cukup matang, info-info tersebut sangat bermanfaat bagi aku meskipun untuk saat ini belum bisa aku praktekkan. Tapi, aku bisa berbagi info tersebut jika ada orang-orang di sekitarku yang dalam masa menyusui.

Namun, aku merasa cara penyampaian tentang pentingnya memberikan ASI pada bayi terlalu ambisius, kurang soft. Sehingga, ajakan tersebut terasa seperti mendikte dan – sedikit -membebani. Ini terlihat sekali saat Mia menentang keras adiknya, Lia, memberikan susu formula pada bayinya.

Baca selengkapnya disini >> http://dianputu26.blogspot.com/2014/1...
Profile Image for Natha.
780 reviews74 followers
December 22, 2014
Menggemaskan! :))

Oke, awalnya tidak berharap terlalu banyak dengan kisah yang satu ini. Sempat berharap ada rahasia yang spektakuler antara Ryan yang tidak boleh diketahui oleh tokoh utama perempuan. Tetapi setelah akhirnya terbuka, kurasa oke juga. Tidak fenomenal, tetapi cukup bagi si perempuan.

Sifat arogan Ryan bisa dimaklumi, walau biasanya lelaki dengan sifat seperti dia di dalam novel selalu minta 'disiksa' oleh si pasangannya. :)) Yeah, dia benar-benar mendapatkan siksaan itu seh :P

Aku penasaran kenapa tokoh utamanya begitu membela IBM sampai segitunya, dan sampai akhir tidak begitu jelas alasannya. Rasanya alasan yang diutarakan terlalu mengambang dan tidak kuat. Tetapi aku cukup terenyuh dengan hubungan antara dia dengan saudara kandungnya.

Hanya saja, aku terganggu dengan berbagai istilah yang tidak familiar, yang sepertinya hanya diketahui oleh mereka yang sudah mengenal IBM atau sudah melahirkan sepertinya. Beberapa istilah tidak mengerti sama sekali nih. :))
Profile Image for Rie_dominique.
664 reviews66 followers
January 11, 2016

Membaca buku ini membawa sebuah pengalaman baru bagi saya dalam dunia per-ASI-an. Di timeline facebook saya sih banyak berseliweran shared postingan mengenai MPASI (Makanan Pendamping ASI) dari para ibu-ibu muda, tapi belum ada yang share tentang ASI. Jadi lumayan banyak dapat ilmu baru dari buku ini :)

Dalam dua tahun terakhir ini saya memiliki tiga orang keponakan baru sehingga cukup tahu mengenai ASI eksklusif yang enam bulan itu. Tapi hanya sebatas itu pengetahuan saya mengenainya. Buku ini cukup informatif mengenai permasalahan-permasalahan yang dialami ibu hamil/baru melahirkan. Beberapa informasi diberikan sedikit menyeluruh, terutama saat Mia dengan bersemangat bercerita tentang pekerjaannya di IBM. Beberapa informasi diberikan sepotong-sepotong di awal dengan beberapa penjelasan kemudian. Cara ini cukup bagus menurut saya sehingga tidak terjadi tumpahan informasi yang bisa membuah buku ini menjadi membosankan.

Review penuh bisa dibaca di sini
Profile Image for ade.
274 reviews16 followers
May 27, 2016
' friends don't kiss '
Yeppp akhirnya kelar juga baca buku ini
waktu itu iseng2 aja beli karena lagi ada diskon kompas
Novel ini tergolong tipis.. cuma 200 an halaman dan tulisannya agak besar.. jadi sebenernya ga butuh waktu lama buat bacanya.. Ceritanya? Menarik sih tentang 'breastfeeding' jadi dapet ilmu juga tentang pentingnya masalah 'itu' pas nanti punya anak (ngumpet ) Actually ini novel romance biasa yang diolah dengan tujuan menggemborkan breastfeeding. .. alur ceritanya standard.. dan cara penulisannya juga biasa aja.. ga terlalu menimbulkan kesan mendalam sih.. so sorry.. Tapi pesan dari 'breastfeeding' nya emang dapet banget.. Jadi buat yg pengen tau lebih dalam tentang breastfeeding tapi pengen baca novel ala ala romance juga.. boleh lah dibaca buat mengisi waktu luang
Profile Image for Devya Widhiyanti.
62 reviews3 followers
January 25, 2015
Menurut saya novel ini jutru lebih menekankan isu tentang asi 2 tahun daripada konflik Ryan dan Mia. Atau memang itu konflik utamanya? Entahlah saya juga tidak paham.
Ceritanya tentang Mia yang sorang relawan IBM dan Ryan seorang CEO susu formula. Konfliknya sangat sederhana namun kurang menjiwai. Saya baru merasakan gundahnya Mia tentang status mereka saat di bagian akhir yang kemudian diperkuat dengan terkuaknya identitas Ryan. Serasa kayak mau dipaksa berlari karena padahal awal-awal bagian alurnya cukup lambat.
Walaupun begitu saya cukup merasa senang dengan wawasan baru tentang asi haha.
Profile Image for Zulqa'ida Rizha Rizha Vahlevi.
88 reviews
September 8, 2016
Sangat mengedukasi. Di dalam buku ini, sangat memberikan pengetahuan tentang manfaat dan pentingnya ASI. Bagi saya--yang belum menikah dan belum memiliki anak--segala hal yang berkaitan dengan ASI sangatlah menambah pengetahuan saya dan dapat mempengaruhi saya tentang ASI Eksklusif minimal sampai enam bulan.

Dan mengenai kekonyolan Ryan dengan menutup perusahaan brand susu nomor satu sungguh diluar nalar saya. Apakah dia tidak memikirkan dampak karyawan di bawahnya? Dampak pasar? Dampak konsumen? Dampak pemegang saham? Investor? Seolah melepas perusahaan seharga triliunan rupiah seperti melepas ikan di empang LOL
36 reviews
December 17, 2014
Dear Mba Nana.
Congrats untuk buku ke 9 nya. Aku suka sama gaya bahasa Mba Nana, interaksi Mia dan Ryan itu lucu. Ada beberapa adegan yang membuat aku tertawa dan aku suka keseluruhan ceritanya.
Tapi mungkin karena aku masih remaja dan belum mengerti tentang Asi, jadi aku belum mendapat feelnya (soalnya seperti Ryan, kalau dengar tentang menyusui ingatnya malah payudara, dan jadinya illfeel. He-he #Abaikan)

Aku sangat merekomendasikan FDK untuk perempuan dewasa, terutama yang akan segera memiliki anak. Banyak informasi baru yang didapatkan dari buku ini. :)


Congrats, terus berkarya!
Profile Image for Fairuz K.
120 reviews169 followers
January 7, 2015
It's sad that I finally have to give the book one star, since I had a very, very high expectation on this book.

The IBM thing is indeed insightful and interesting, but the story is sooo not. I can't feel the chemistry between Mia and Ryan, and even between Mia and Lia, who are supposed to be sisters, at all. The dialogues are so dry, super boring that I can't enjoy myself while reading this book.

I'm sorry, but I guess this book is just not for me. I really like the cover and the title, though.
Profile Image for F3t.
167 reviews12 followers
April 19, 2015
Sebenarnya tidak terlalu terpikat dengan isi cerita ini, yang lebih banyak menggambarkan mengenai memberikan ASI dengan benar. Tekad Mia sebagai tokoh utama yang lebih memilih ASI ketimbang memilih pasangan hidupnya pun terasa sangat janggal dan agak berlebihan. Juga tokoh Ryan yang sangat cinta mati terhadap Mia, dengan aral melintangpun dibabat habis dengan mengorbankan perusahaan dia sendiri. Oh.. sungguh luar biasa.

Namun, akhir buku ini membuat para pembaca wanita berhadap dapat menemukan pasangan hidup seperti Ryan yang sangat mencintai Mia.
Profile Image for Titi Sanaria.
202 reviews37 followers
Read
August 3, 2015
Ini tema yang baru. secara komersil, mungkin tidak terlalu menjual karena tidak semua orang tertarik dengan isu ASI eksklusif dan para konselor ASI. Tapi untuk para ibu dan mom wannabe, ini menarik. Terutama untukku pribadi yang urusan di dunia nyata tidak jauh-jauh dari ASI eksklusif ini, meski sayangnya belum jadi konselor profesional ASI karena belum pernah ikut pelatihannya.
secara keseluruhan, ini buku yang cukup menarik dengan banyak pengetahuan tentang ASI bagi yang masih awam. Hanya saja, seperti yang sudah kusebut di awal, ini bukan tema sejuta umat....
Profile Image for Dishi.
4 reviews
October 9, 2016
bagus ceritanya.. banyak pengetahuan tentang asi..
suka sama karakter Gina.. sebagai sahabat, dia dewasa dan bijak banget..
tapiiii sayang endingnya gantung menurut saya.. kenapa gitu harus nutup pabriknya.. padahal sudah dijelaskan kalo produknya gak cuma susu formula bayi di bawah 1 tahun..
kayak terburu-buru, yang penting selesai gitu.. pabrik tutup, selesai perkara..
jadi keliatan kurang 'smart' buat menyelesaikan konfliknya.. kurang masuk akal..
Profile Image for Rahma.
138 reviews8 followers
December 30, 2015
ceritanya bagus..ada sharing ilmu tentang per-asi-an juga, sayang buku ini nyampe ke saya skrg, bukan 15 thn yg lalu.., karena sepenggal kisah disini saya alami..alhamdulillah anak-anak tumbuh sehat dan bagus... :-)
Displaying 1 - 30 of 41 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.