Jump to ratings and reviews
Rate this book

Koala Kumal

Rate this book
Memasuki tahun kesepuluh sebagai penulis, Raditya Dika melahirkan karya terbarunya Koala Kumal. Masih mengusung genre yang sama—kisah-kisah komedi yang didasarkan pada pengalaman si penulis, kali ini lewat Koala Kumal, Raditya Dika mengajak pembacanya berbicara tentang hubungan yang ‘patah’. Mulai dari renggangnya hubungan pertemanan, perasaan yang berubah kepada orang yang sama, hubungan orangtua dan anak, hingga patah hati terhebat yang mengubah cara pandang terhadap cinta.

260 pages, Paperback

First published January 17, 2015

306 people are currently reading
3802 people want to read

About the author

Raditya Dika

16 books1,945 followers
Raditya Dika is an Indonesian comedy writer. His first book was a collection of his humorous blog entries, entitled Kambingjantan: Catatan Harian Pelajar Bodoh (Malegoat: Diary of a Stupid Student).

His second book chronicles his unbeliavebly jinxed love life, entitled Cinta Brontosaurus (Brontosaurus Love). Published a year following the success of his previous work. His latest books, bearing the title Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (Radikus Makankakus: Not Your Ordinary Animal) & Babi Ngesot (Sliding Pig) follows the tone of his previous works.

All of his books targets the stupidity and self-depreciating ridiculousness of a boy trying to get to adulthood, along with the absurdity of everyday life.

Currently he's working as director and editor-in-chief Bukune Publishing House.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,207 (34%)
4 stars
1,173 (33%)
3 stars
824 (23%)
2 stars
190 (5%)
1 star
73 (2%)
Displaying 1 - 30 of 374 reviews
Profile Image for Ardiana Dewi.
1 review
June 16, 2020
Hi everyone! Here I will give a review of a novel that I have read. The title of this novel is "Koala Kumal" by Raditya Dika. The novel was published on January 17, 2015 by the publisher Gagas Media. The reason why I interest to read this novel is because this novel has a comedy genre that written based on the author's personal experience.

Koala Kumal is a novel that explains about broken hearts. This novel explains about people who used to give their sense of comfort each other, but when you meet again that feeling has changed completely. Just like a koala that immigrated from the forest where he lived, but when he returned, the koala was confused since the forest that had once been his home was cleared away by humans. Most of its content is about heartbreak, about the comfort that is extinct being swallowed up by new love.
Koala Kumal tells of a guy named Dika. Dika is a guy who just failed to get married because his girlfriend is having an affair with a guy named James. His broken heart makes it difficult for Dika to write the last chapter of his book. One day Dika met a girl named Trisna. Trisna is a unique girl who is able to make Dika's view of the world to be different.
Dika and Trisna became even closer because they often went together and spent days together. Trisna understands Dika’s condition who is still broken heart because of Andrea, Dika’s ex-girlfriend. Therefore, Trisna intends to help Dika complete her final task to write the final chapter in his book. Trisna feels sorry for Dika who still feels broken heart and she was always trying to make Dika stop breaking his heart.

After I read this novel, I think this novel has strengths and weaknesses. For the strengths, the writer tells his story using everyday language so that it is easily understood by all circles. Moreover, the contents of the story are also very funny and are able to make the readers laugh. While for the weakness I think is only on the climax. I think I can’t get a sense of the end of the story.
But overall, this novel is interesting to read, lots of motivational words, encouraging words, right to be read by anyone. Many lessons can be learned from this novel, especially for those who are heartbroken.

Profile Image for Sandra (Page by Page).
128 reviews33 followers
April 1, 2015
Gak sesuai ekspektasi. Awalnya mau baca buku ini karena kirain ini buku ringan yang bisa dibaca sambil ketawa-ketawa. Perkiraan gue, palingan bisa gue selesein dalam waktu 2-3 jam. Ternyata, butuh sekitar sepuluh hari untuk gue nyeleseinnya. Setiap gue baca buku ini sambil tiduran, gue pasti ketiduran. Enak sih, jam tidur gue jadi nambah.

Well, gue, sebagai pembaca buku Raditya Dika dari buku pertama sampai bukunya yang ketujuh ini, ngerasain sesuatu yang berubah dari tulisan dia. Sebenernya gue udah mulai ngerasain sejak bukunya yang keenam (yang gak lucu itu). Ternyata Raditya Dika sekarang lebih suka nulis yang serius (dengan sekriwil komedi). Sempet sih gue nonton dia ngejuriin Stand Up Comedy Indonesia di KompasTV terus dianya ngasi komentar, "Komedi kamu tuh harus ada pesannya, mendidik, jadi gak sekedar lucu doang."

Sayangnya, mungkin gue tipe orang yang pengen kalo ketawa ya ketawa aja, gak mau sambil mikir ada pesan apa dibaliknya.

Gue gak bilang buku ini jelek. Cuma gak sesuai ekspektasi gue aja. Gue jadinya bosen, ngantuk, dan males pas baca buku ini. Pas di dua cerita terakhir baru gue tercerahkan maksud si Raditya Dika dalam buku ini. Suatu pencerahan yang sangat gue apresiasi, tapi tetep aja, bukan yang gue harapkan dari buku (yang katanya) komedi ini.

NOTE
Gue bukan follower dia di twitter atau salah satu dari diehard fans-nya. Bukan penggemar Malam Minggu Miko, bukan yang nongkrongin tipi cuma karena dia ada. Gue cuma penikmat buku-bukunya yang suka absurd dan aneh. Dan gue gak nemuin itu lagi di dua buku terakhirnya. Mungkin Koala Kumal bakal jadi buku dia yang terakhir yang gue baca :(

Bye bye, Raditya Dika.
Profile Image for Hestia Istiviani.
1,034 reviews1,961 followers
January 19, 2015
Oh kekuatan iklan yang begitu hebat sampai aku terbawa euforia lahirnya sang koala. Sengaja tidak ikut sesi pre-order supaya bisa minta tanda tangan langsung dengan penulisnya (kabarnya akan mampir ke Surabaya tanggl 2 Februari nanti!), jadi begitu mendapat kabar dari toko buku tercinta, aku menyempatkan diri untuk membeli. Namanya juga buku super ringan, jadi bisa aku habiskan dalam waktu kurang lebih 2 jam saja (...dan kemudian dijual lagi *eh?)

Gaya Bahasa dan Kosa Kata
Pembaca lama sudah paham gaya penulisan dari Raditya Dika. Termasuk diriku. Aku merasa ada perubahan yang terlihat dalam bentuk penyampaian dan penggunaan kosa kata. Sudah tidak lagi asal-asalan dan menjaga kerapihan tulisan, walau ciri khasnya adalah ceplas-ceplosnya itu. Tapi menurutku, karena sudah berkembang menjadi penulis yang semakin matang, membaca buku ini, secara cepat sekalipun, tidak membuat capek. Tapi sayang, aku menemukan dua halaman yang salah ketik dan tertuakar peletakan katanya (halaman 66 dan halaman 136).

Plot
Karena Koala Kumal adalah buku dengan kumpulan kisah Raditya Dika tentang menjadi "kumal" (temukan makna judulnya dalam buku ini ya), tentu saja plot yang digunakan adalah plot mundur. Penulis bermain dengan adegan kilas balik yang entah itu sedih, lucu, ataupun campuran dari keduanya. Penyampaiannya yang halus, tidak membuatku kebingungan ketika mengikuti jalan ceritanya.

Yang Menarik
Ada satu bab yang menceritakan bagaimana Raditya Dika merintis serial Malam Minggu Miko. Minimal, penggemar jadi tahu bahwa orang-orang yang berada di balik layar adalah mereka yang sebelumnya mau bekerja tanpa dibayar alias hanya berlandaskan ketulusan untuk membantu. Selain itu, pada akhir bab, Raditya Dika bisa menutup dengan memberi kesimpulan yang berbobot, sehingga aku pun berpikir bahwa penulis bukanlah asal menulis melainkan sudah menjadi sosok yang memang memiliki ilmu dan pengetahuan. Tulisannya sudah tidak seberantakan buku pertama dan buku kedua.

---

Terlalu ringan bagiku, tapi secara pribadi aku salut dengan Raditya Dika karena dia membuktikan bahwa dia bukanlah penulis yang terkenal gara-gara tulisan di blognya semata. Raditya Dika mau belajar dan berkembang menjadi pekerja kreatif. Lihat saja karya filmnya ataupun aktif sebagai comic.

Akan tetapi, untuk tulisan di Koala Kumalnya ini, aku merasa tidak terlalu mengena. Hanya beberapa bagian saja yang membuatku jadi ikut mengangguk setuju atau tertawa begitu lepas. Favoritku masih saja jatuh pada Marmut Merah Jambu
16 reviews
January 12, 2015
Buku ini lucu, seperti seri buku raditya yang lain.Namun memasukkanya dalam genre komedi, mungkin sedikit salah alamat.

Lucu Raditya Dika di Koala Kumal malah jauh lebih membuat orang berpikir dan merenung.

Sedih adalah kata yang tepat untuk menggambarkan saya setelah membaca Koala Kumal. Entah kenapa Raditya seperti berusaha sangat keras untuk membuat buku ini jadi lucu, padahal tidak harus seperti itu.

Saya sebagai penggemarnya malah takut Radit sudah kehilangan spirit sebagai penulis.... ah mungkin ini hanya pikiran saya aja hahahahaha, semoga saya salah...
Profile Image for Debbie Sally.
130 reviews33 followers
March 2, 2016
Gue suka banget sama istilah yang dibuat mama bang Dika di halaman terakhir deh.

'Dik, kamu tahu gak istilah Mama untuk orang yang sudah pernah merasakan patah hati?' ... 'DEWASA.'

Keren banget deh buku ini. Gue suka.
Profile Image for MAILA.
481 reviews121 followers
September 23, 2015
sebenernya agak kurang ikhlas ngasih 5 bintang. tp juga kurang sreg ngasih 4 bintang.

tp gpp, mari saya cerita sedikit. ini bukan review sih. lagipula saya nggak bisa nge-review dengan baik T_T

***
buku ini selesai dalam waktu 1 jam tepat. sempet ragu beli buku ini sih karena membaca beberapa review yg bilang kurang nampol. tapi waktu selesai baca, saya nggak nyesel.

dibandingkan mengenal raditya dika sebagai penulis kambing jantan, saya lebih suka menyebut dika sebagai penulis MMJ dan pemain MMM. jujur. saya nggak ketawa baca buku kambing jantan, babi ngesot dll. makanya saya agak bingung juga sih kenapa orang2 bilang lucu. saya nggak tau lucunya dimana alias mungkin emang bukan selera humor saya kali ya :'(

dari semua bukunya dika, saya lebih suka 3 buku terakhirnya. Marmut merah jambu, manusia setengah salmon dan koala kumal ini.
ke-3 nya juga saya habiskan dalam waktu singkat.

yang buat saya suka adalah ttg kejujuran dika dalam tulisan2nya. saya bisa ikut merasakan sakit hatinya, jatuh cintanya atau bahkan perasaan malu yang ia rasakan. dan saya bisa merasakan dengan baik, dika yg tumbuh dalam pengalaman cintanya di 3 buku tersebut.

yang bikin saya takjub juga adalah

"gila ini semua beneran pengalaman aslinya dika nih?"

kalau orang mungkin kagum karena keluarganya dika yg absurd saya lebih tertarik dengan kisah cintanya yg bisa bikin dia begini. menurut saya, dika adalah contoh nyata orang yang patah hati bisa menghasilkan duit. saya juga mau dong kayak gini :'(

***

untuk koala kumal sendiri, saya lebih suka 6 cerita terakhir.

perempuan tanpa nama
menciptakan miko
lebih seram dari jurit malam
patah hati terhebat
aku ketemu orang lain
koala kumal.

semuanya bikin saya merenung-dan mengingat pengalaman saya sendiri. bab terakhir bikin nampar sih. waktu mantannya dika ngajakin balikan, saya ingat dengan saya sendiri yg sering datang-pergi seenaknya ke mantan saya yg saya tau masih sayang saya banget.
saya jadi mikir, kalau saya balik ke dia dan dia baca buku ini trus dia melakukan seperti apa yg dika lakukan-menolak balikan-......gimana rasanya ya?hhhh
saya jadi gamau memainkan perasaan orang lagi :'(

***

satu hal yg menganggu saya dari semua buku2nya dika. saya kurang suka cerita yg tentang tips2 menembak cewek-pdkt dll yg biasanya dibuat 1 bab khusus pada tiap bukunya. menurut saya itu kurang menarik. sementara yg bikin saya galau ngasih bintang 5 di buku ini adalah cerita di bab pembukanya yg menurut saya, kurang dapet.

tapi intinya, tiap abis baca bukunya dika-terutama ketika membaca ulang MMJ dan MSS- saya selalu mengucapkan hal yang sama sambil geleng-geleng kepala

"gila nggak sih, patah hati bisa bikin lo nulis buku kayak gini?"

ditunggu buku barunya ya dik!*sok kenal*
Profile Image for Rido Arbain.
Author 6 books98 followers
February 10, 2015
Akhirnya kelar dibaca pas genap satu bulan. Fyuh~ Ini buku Radith terlama yang aku baca. Satu-satunya buku Radith yang aku beli juga. Walau sebenarnya aku baca semua bukunya, tapi semuanya hasil merengek-rengek cari pinjaman ke teman. Dan, beli Koala Kumal juga terpancing karena ada embel-embel bonus T-shirt limited edition. HA-HA-HA.

Buku ini ditulis dengan matang. Gimana nggak matang kalau nulisnya makan waktu 4 tahun? Waktu yang lama ini berbanding lurus dengan kualitas tulisan Radith yang makin 'dewasa'.

Eksistensi dan konsistensi dengan konsep "menulis dengan hati" juga yang bikin tulisan Radith jadi minim humor di tiga buku terakhirnya. Ya, Marmut Merah Jambu dan Manusia Setengah Salmon dulu hampir gagal bikin aku ketawa.

Dan... kejadian lagi di Koala Kumal.
Ini buku suram. Seluruh cerita di buku ini dominan tentang patah hati. Dari awal baca memang udah skeptis dengan label komedi di sampul belakang. Untungnya, bab berjudul "Koala Kumal" menutup buku ini dengan baik. Aku... ngakak nyembur pas baca paragraf di halaman 236. HA-HA-HA.

Lega!
Profile Image for Kyené Bryan.
78 reviews4 followers
October 28, 2025
Koala Kumal sudah dan akan terus menjadi buku favorit gue dari Raditya Dika. Gue inget banget pertama kali baca buku ini ketika orang-orang takbiran di malam Idul Adha pas SMP dulu. Buku ini adalah buku yang membuat gue suka baca buku. Bahkan gak kehitung udah berapa kali ini buku ini gue ulang-ulang selama masa SMA, yang akhirnya bikin gue semangat bikin cerita lucu di Wattpad saat itu, hingga pembaca lima ribu orang. Setelah lulus gue udah jarang banget nulis cerita, semuanya cerita pendek yang dalam, tapi gue bersyukur bahwa Koala Kumal datang kembali di hidup gue untuk memeluk sisi kocak yang terlupakan ini.

Kalau orang-orang bertanya apa buku favorit gue, dengan bangga hati akan gue katakan Koala Kumal! Kesan emosional yang membekas dari buku ini yang membuatnya jadi sangat berharga di hidup gue. Sampai saat ini, hanya sedikit buku yang mampu mengenai hati gue sedalam Koala Kumal. Ini yang bikin penasaran, kira-kira akan ada buku menakjubkan apalagi ya di depan, penulisnya siapa ya. Tanpa buku ini, gue gak akan jadi pembaca kayak sekarang, so, hands up buat Koala Kumalnya Raditya Dika!
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
February 23, 2015
Saat tahu Raditya Dika akan mengeluarkan bukunya yang ke-tujuh, saya sudah memastikan diri akan membelinya. Semata-mata untuk melengkapi koleksi bukunya Raditya Dika di rak buku saya. Saya tidak mau memasang ekspektasi tinggi tentang buku yang masih setia dengan genre humor ini. Apalagi beberapa teman bilang kalau bukunya Raditya Dika sudah tidak lucu lagi.

Dan…setelah membacanya saya sempat kaget. Isi bukunya tidak sesuai dengan patokan ekspektasi saya sebelumnya. Ternyata saya masih bisa menikmati komedi yang disajikan Dika lewat tulisannya. Memang jika diamati perkembangannya dari buku pertama hingga ke-tujuh ini komedinya tidak lagi sama. Saat saya membaca Marmut Merah Jambu, saya belum akrab dengan stand up comedy (sebuah penyajian komedi yang salah satu pencetusnya di Indonesia adalah Raditya Dika ini). Jadi bagi saya Marmut Merah Jambu nggak lucu. Setelah bisa menikmati stand up comedy, saya akhirnya bisa menikmati komedi cerdas yang disajikan oleh Dika dalam buku ini.

Meski sebagian besar isi buku ini berkisah tentang kegalauan Dika, ada banyak sisipan pelajaran yang diselipkan Dika dalam setiap ceritanya. Pada kisah Ada Jangwe di Kepalaku, Dika muda sudah mampu menyadari kesalahannya membohongi orang tua. Di dalam bab Menciptakan Miko, Dika berbagi tentang pengalamannya menjadi sutradara, penulis skenario sekaligus pemain sebuah siaran komedi. Perempuan Tanpa Nama mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan kesempatan yang sempit untuk berkenalan dengan orang lain (baca: gebetan).

Saya menyukai beberapa kalimat yang quotable dalam buku ini. Salah satunya yang datang dari mamanya Dika.

“Dik, kamu tahu gak istilah Mama untuk orang yang sudah pernah merasakan patah hati?’
‘Apa, Ma?’
Nyokap menatap mata gue, lalu bilang, ‘Dewasa.”


atau pada kalimat ini

Perlu berapa kali diselingkuhi agar kita kuat menghadapi patah hati?


Seperti biasa, Dika akan menjelaskan pemilihan judul ala hewan yang dipilihnya untuk menjadi judul bukunya. Kali ini ada bab khusus tentang Koala Kumal. Koala kumal adalah foto yang diambil oleh wartawan Huffington Post dimana si koala terlihat bingung dengan kondisi alam yang pernah ditempatinya dulu. Sesuatu yang dulunya diakrabi sekarang tidak lagi dikenali. Sama halnya dengan masa lalu. Dahulu kita bisa hidup dan akrab dengannya, tapi saat ini semuanya terasa asing. Kalau begitu orang-orang yang berani keluar dari zona nyamannya bisa disebut sebagai para Koala Kumal ya? :D
Profile Image for Shujinkouron.
30 reviews4 followers
May 20, 2015
Awalnya aku tidak mau membaca buku ini, alasannya banyak review yang mengatakan jauh dari ekspetasi mereka.

Pada Bulan April, seorang teman yang mengetahui hobi membacaku memberikan buku ini sebagai tanda terima kasih atas bantuanku, "Kamu suka Raditya Dika kan? Ini buku barunya lho!" dengan mata berkaca-kaca memberikan padaku, aku menerimanya dengan senyum kecut.

Entah ini jodoh atau kutukan, akhirnya aku punya juga buku ini dan hasilnya, aku jatuh cinta pada buku ini.

Memang mungkin banyak yang kecewa, mereka yang tidak suka perubahan, tetapi aku mencintai perubahan gaya Radit ini, setelah 8 tahun membaca buku-bukunya tentu aku sadar, gayanya pasti akan berubah.

Ini buku terbaik dari Radit bagiku, berhasil membuatku tertawa sangat keras. Ya cukup beberapa kata, bisa mengelitik jiwaku.

Aku juga suka dengan renungan-renungan dan beberapa kisahnya mengingatkanku pada pengalaman-pengalamanku saat muda.

Sama seperti penulis, fans juga pasti berubah. Mungkin ini namanya tumbuh bersama fans (berasa jadi fans idol group lol).

Aku menunggu karya lain Radit setelah buku ini, karena buku ini aku kembali sekali lagi menjadi fans buku-bukunya.
Profile Image for Reyhan Ismail.
Author 3 books10 followers
January 24, 2020
Buku yang paling banyak sedihnya dari pada ketawanya. Intensitas Laugh Per Page-nya terasa berkurang. Gaya menulis Raditya Dika yang katanya ; Komedi pakai hati, terasa kental sekali dalam buku ini. Apalagi dalam Bab ; Patah Hati Terhebat, Aku Ketemu Orang Lain dan Balada Lelaki Tomboi.

Asli bab ini yang paling sedih menurut saya. Maksud saya, apalagi yang paling sedih dalam dunia per-pacaran selain diselingkuhi? diduakan? dan tidak dipercayai lagi? Semuanya ada dalam buku ini.

Saya belum pernah pacaran, tapi saya sangat mengerti bagaimana rasanya jatuh cinta sendirian...

Kok malah curhat ya?

Oiya, salah satu bab dalam buku ini juga memasukkan proses dimulainya serial Malam Minggu Miko, yang sekarang kita kenal tayang di Kompas Tv dan Youtube Raditya Dika.

Jika dibandingkan dengan buku-buku Raditya Dika sebelumnya. Layout atau susunan komik strip dalam buku ini lebih rapi dan lebih nyambung dengan ceritanya.

Buku ini bukanlah yang paling lucu. Tapi sedikit lebih ampuh memberi warna baru dalam daftar buku yang lahir dari tangan Radit.
Profile Image for Elsa Puspita.
Author 10 books44 followers
February 26, 2016
Buku pertama yang aku baca di 2015 ~

Hal pertama yang aku rasain begitu selesai baca buku ini adalah ..... kosong dan capek karena emosiku ikut diaduk. Cuma butuh 2 jam buat ngelarin, dari Pak JNE dateng, ngerobek paketan, plastik, sampe baca. Saking gak sabarnya, aku gak repot-repot bungkus plastik dulu, kayak yg pasti aku lakuin.

Cuma dua jam. Dari awalnya cekakak-an di Prakata, rada bosen di tengah, sampai akhirnya diem hening sambil senyum miris di bab Koala Kumal.

Aku pernah kebaca mentionnya Bang Dika sama temennya, yang bilang kalau humor si Abang mulai bergeser ke 'dark-humor' seiring pertambahan usia. Dan yaa...pinjem istilah temennya si Abang, ini beneran tipe 'dark-humor'.

Buku komedi yg paling sukses bikin aku ketawa sampe hampir nangis (sedih).

Aku paling suka bab Patah Hati Terhebat. Rasanya ikut patah hati (lagi) juga.

Ditunggu karya berikutnya, Bang.
Apa bakal 'segelap' ini juga? :)


Ps: yang baru patah hati, jangan baca buku ini sendirian.
1 review
December 8, 2023
"Koala Kumal" by Raditya Dika is a novel that explores the theme of broken hearts and lost love. The story revolves around the experiences of the main character in dealing with heartbreak and the challenges of moving on. The novel has been described as a comedy with elements of romance and drama. It has been praised for its enchanting storytelling and ability to engage readers. The book is a reflection of the author's life journey from childhood to adulthood, presented in a comical and relatable manner. Overall, "Koala Kumal" offers a unique take on the theme of heartbreak and has been well-received by readers.
Profile Image for Amel.
205 reviews4 followers
August 3, 2025
☆ 3.7/5

Sejauh ini, ini yang paling jauh. Paling bikin mellow, cerita-ceritanya cukup ngena di hati. Cerita yang paling berkesan buatku diantaranya:
- Ada Jangwe di Kepalaku, kisah pertemanan anak-anak yang sederhana, lucu, tapi juga menyentuh.
- Patah Hati Terhebat
- Aku Ketemu Orang Lain
Dua cerita terakhir sama-sama tentang patah hati yang lumayan menyakitkan. Membacanya, entah kenapa hatiku ikut merasakan nyeri.
Profile Image for Febry Nurhidayati.
4 reviews
July 5, 2021
Buku ini cocok banget bagi pembaca yg butuh hiburan tapi tetap dengan membaca. Penyampaian bahasa yg ringan tp dengan mudah membuat pembaca membayangkan setiap kejadian yg ditulis bisa menjadikan tertawa berkali-kali. Btw, buku ini adalah buku pertama yg aku baca th 2014 sebagai starter supaya jadi suka baca. Dan Alhamdulillah berhasil.
Profile Image for Alvi Syahrin.
Author 11 books725 followers
February 7, 2015
I don't have good sense of humor. I don't laugh to many jokes. I don't read comedy books.

But let me try with this one. Perkenalan pertama dengan buku Raditya Dika (yes, you heard it right).

Maka, pertanyaan yang perlu diajukan sekarang: apakah buku ini telah menjadi pengecualian? Maybe yes, maybe no. Saya tetap tidak bisa tertawa pada beberapa analogi yang diusahakan tampak lucu, dialog atau kalimat yang harusnya lucu tapi, buat saya, tetap garing (seperti yang saya temui di Panduan Cowok dalam Menghadapi Penolakan), but I did laugh to the idea, to the action of the characters. Dua cerita yang berhasil bikin saya ketawa: Ingatlah Ini Sebelum Bikin Film, terutama endingnya (I know how it feels! I knowww!) dan Menciptakan Miko, bagian ketika asisten rumah tangganya tiba-tiba ketawa.

Ya, kayaknya, hanya dua cerita itu yang berhasil bikin saya ketawa. Buat saya, buku ini bukan komedi. Atau, mungkin, buku ini lebih dari "sekadar buku komedi". Lebih ke slice of life, menurut saya. And I liked it that way.

Empat bintang saya sematkan karena saya menikmati hampir semua kumpulan cerita di dalamnya. Selalu memberi kesan akrab seakan saya pernah mengalami sebagaimana yang tertulis di dalamnya, walau sesungguhnya sama sekali enggak. Lebih dari itu, saya suka sensasi setiap kali menemui akhir cerita. Entah bagaimana, suasana cerita mendadak lembut, berakhir manis, tanpa perlu kata-kata happily ever after atau gejala semacamnya. Ia sederhana. Rasanya seperti mendengar lagu rock tentang seseorang yang merutuki betapa dia membenci rasanya patah hati dengan dentuman drum yang keras, petikan gitar yang garang, dan instrumen lain yang bercampur jadi satu. Namun, di detik-detik terakhir lagu, instrumen-instrumen itu dilepaskan, menyisakan satu instrumen saja. Mungkin piano. Atau gitar saja. Tempo melambat. Lirik menjadi indah, tanpa dipaksakan, and it ended beautifully, and you always miss that kind of feeling after you get one.

Perkenalan pertama yang berhasil; I'll read more Raditya Dika's books. Any recommendation?
Profile Image for Fadila setsuji hirazawa.
350 reviews4 followers
July 20, 2024
... Gue tidak mau seperti seekor Koala kumal yang pulang ke tempat yang dulu nyaman untuknya, menyadari bahwa tempat itu telah berubah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. (Hal.246)
.
.
.
🐨 Novel Koala Kumal ini merupakan buku yang terdiri dari beberapa cerita yang keseluruhannya berasal dari pengalaman dari penulisnya. Dikemas dengan gaya khas bang Dika yang mengundang tawa. Berasa seperti sedang mendengarkan materi Stand Up Comedy yang seru. 🙏

🐨 Buku yang telah di adaptasi dalam bentuk Film oleh penulisnya yakni Raditya Dika. Bagi saya, versi Film dan versi buku sama sama memiliki kelebihan. Jika pada film bumbu komedi romantisnya begitu terasa dan membuat kalian lebih mengerti arti dari judul filmnya. Dalam bukunya sendiri,keresahan yang dituangkan Bang Radit lewat beberapa cerita membuat saya berpikir bahwa terkadang hal-hal yang telah saya lalui dapat meninggalkan kesan yang begitu kuat untuk membantu memaknai banyak suka duka dalam hidup.

🐨 Tentang judul bukunya yakni Koala Kumal, saya nyaris dibuat menangis dengan informasi yang dibagikan Bang Radit tentang inspirasi dibalik judul dan makna dari koala kumal itu sendiri. Disamping itu, saya berpikir, mungkin, kisah nyata si Koala dapat memberikan kesadaran bagi kita tentang perlakuan manusia terhadap alam yang mungkin dapat menghilangkan 'rumah' bagi makhluk hidup lain.🙏

🐨 Konflik dalam beberapa cerita di buku ini bisa jadi pengalaman yang pernah bahkan mungkin sedang dialami oleh banyak dari kita.

🐨 Formulasi komedi,cerita romantis remaja dan pesan penting yang menyentuh hati begitu berhasil menghibur juga memberikan pandangan baru untuk saya. Koala Kumal akan jadi salah satu buku yang ingin saya rekomendasikan tuk kalian baca.
Profile Image for Melia.
72 reviews1 follower
February 20, 2015
Komedi dengan hati. Kalimat itulah yang menjadi inti dari paragraf penutup prakata buku ke-7 Raditya Dika ini. Pembaca lama pasti bisa merasakan perbedaan pada diksi maupun gaya bercerita Raditya Dika jika dibandingkan dengan beberapa buku pertamanya. Buku ini tentunya tidak seceplas-ceplos Kambing Jantan maupun Cinta Brontosaurus, tetapi jauh lebih dewasa dan rapi.
Raditya Dika, menurut saya menyusun cerita demi cerita di buku ini dari yang paling ringan sampai yang paling kelam. Pada bab terakhir, seperti biasa Raditya Dika menjelaskan korelasi antara cerita yang disuguhkan, dengan judul buku.
Secara keseluruhan, buku ini berisi tentang cerita patah hati. Dari mulai patah hati dengan persahabatan, patah hati dengan orang tak dikenal, patah hati dengan pacar sampai tidak sadar membuat orang patah hati.
Buku ini memang bukan buku yang akan membuatmu tertawa terbahak-bahak, tapi cukup membuatmu tersenyum, tertawa ringan, sedikit berpikir dan sedikit galau.(????)
Jika boleh saya membandingkan Koala Kumal dengan buku-buku Raditya Dika sebelumnya, favorit saya masih Marmut Merah Jambu.
2 reviews
April 9, 2025
Buku Koala Kumal yang ditulis oleh Raditya Dika dan diterbitkan oleh gagasmedia.

Buku ini menceritakan kisah kehidupan Raditya Dika dari kecil, kisah - kisah waktu kecil Raditya Dika sangatlah seru dan sangat menarik untuk dibaca. buku ini dimulai dengan kisah Dika saat kelas lima SD, Dika adalah anak kecil yang kurang pergaulan, maka dari itu semasa Dika kecil ia jarang mempunyai teman. Setiap ia selesai sekolah ia langsung pulang kerumah dan bermain game sepanjang hari, suatu saat game kesayangan Dika rusak dan ayahnya mengetahuinya dan mengajak Dika untuk bermain layangan diluar rumah saat bermain layangan, layangan Dika putus lalu ia mengambil sepeda dan menuju ke tempat layangan tersebut jatuh. Saat sampai di tempatnya Dika melihat dua anak berlari sambil memegang segelas benang yang dililit. Semenjak kejadian layang - layang putus itu, Dika jadi mendapatkan teman baru yang bernama Bahri dan Dodo.

Namun buku ini lumayan membutuhkan waktu untuk membacanya karena halaman yang cukup banyak dan di bagian akhir buku ini sudah terasa membosankan untuk dibaca.

Harapan saya kalau bisa buku ini bisa lebih di improve supaya pembacanya tidak bosan saat membaca buku ini.
Profile Image for Sharulnizam Yusof.
Author 1 book95 followers
October 27, 2016
Saya tidak tahu apa sebab saya memilih buku ini. Mungkin disebabkan tajuknya, mungkin disebabkan rekabentuk kulit depannya. Mungkin kedua-duanya sekali.

Membaca bab demi bab, rupanya Raditya Dika ini orang yang ada nama di Indonesia. Dan buku ini merupakan buku ketujuhnya. Saya yakin, kisah hidup yang dikongsikan beliau ini "mesra" kepada pembaca di Indonesia. Namun sebagai "orang luar", saya rasa perkongsian itu sama sahaja seperti trend perkongsian kisah hidup harian beberapa penulis di Malaysia.

Tidak nyambung, kalau saya boleh istilahkan begitu.

Tidak dinafikan, tulisannya lucu. Dan bab-bab terakhir lebih serius berkongsi tentang perasaan. Perasaan orang bujang, hal-hal dunia percintaan.

Sebagai bacaan santai, buku ini ok sahaja.
Profile Image for Asmira Fhea.
Author 7 books31 followers
July 26, 2015
Actually, i don't get "komedi pake hati" yang dipaparkan di prolognya. Mungkin iya, yang dimaksud pakai hati karena tulisan Radit makin ke sini makin sentimentil. Tambah baper :'D. But, i don't get the comedy. Nggak ketawa-ketawa sebanyak pas baca Babi Ngesot, Marmut Merah Jambu, sama Radikus Makan Kakus.
Ketika kebanyakan orang suka bagian Patah Hati Terhebat, saya sendiri suka pas bab menceritakan Malam Minggu Miko. Lebih fresh pengalamannya--apalagi buat saya yang masih blm tahu banyak tentang di balik layar sebuah tv series.
2.5 stars. And thank you GagasMedia for give me this book as a gift! :)

-AF:)
Profile Image for Katrina Lee.
Author 10 books1 follower
April 27, 2015
Well...beli buku ini dengan harapan bisa kembali ngakak ketika baca seperti waktu baca buku pertama Raditya dika. Nyatanya, buku ini sama sekali tidak bisa bikin ngakak buat aku. Suram, mungkin.

Butuh sampai beberapa minggu untuk menyelesaikan membacanya.
Profile Image for Argo Prasetyo.
37 reviews1 follower
May 16, 2015
Bukunya pembaca ABG sampai remaja. Ngocol abis, sedikit bego dan gila. Buku komedi yang inspiratif, memaknai patah hati dan saudaranya dengan hal yang positif (positf thinking dan terus move on). Membaca buku ini teringat kisah seorang LUPUS karya Hilman. Dika = Lupus pada jaman ini.
Profile Image for Hasnur 'Ridha'.
66 reviews2 followers
January 10, 2016
lama hiatus bca buku ini. buku ini lebih dalem dan seriusdari buku2 sebelumnya walau tetap ada bagian yg bikin ngakak trutama wktu dika bantuin nyenggol teman adik kelas didepannya yg gagal krna kaki dia pendek juga XD
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
May 20, 2015
Ringan dan lumayan cukup menghibur
Profile Image for Khae Mohamad khaerul fahmi.
6 reviews2 followers
January 4, 2015
humornya nggak sedahsyat dulu, tapi terdapat beberapa nilai moral yang bisa diambil di setiap akhir bab :')
Ngena deh bikin inget masa lalunya >.<
Bener2 bikin patah hati nih buku T.T
Profile Image for Aso.
214 reviews44 followers
July 4, 2015
3/5 bintang

Buku Raditya Dika yang paling galau dan sejauh ini yang paling dewasa yang pernah saya baca. Lucu-lucuannya kurang nih!!.
Displaying 1 - 30 of 374 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.