What do you think?
Rate this book


Paperback
First published January 1, 1950
Namun apa gerangan alasan dari semua ini, Tuhan yang terang? Alasan untuk begitu banyak kesia-siaan, begitu banyak usaha. Dan semua itu untuk apa? Apakah alasan menjadi? Untuk mencari-cari alasan segala sesuatunya? (hal. 54)
Kau harus tahu itu, dalam Dunia Bawah, tak ada hukuman lain selain mengulang sampai muak perbuatan-perbuatan yang belum selesai dari kehidupanmu. (hal. 58)
Kegelapan, kau mulai sekarang dan seterusnya menjadi terangku. Dan ketika birunya cakrawala tertutup tabir di depanku, langit pribadiku pada saat yang sama dipenuhi bintang-bintang. (hal. 99)
... sehingga yang terbaik pun bersalah, dikutuk menjadi jahat, ke neraka ... (hal. 101)
Beberapa orang tak dapat menahan diri untuk berpikir, setiap saat mereka tiba di simpang jalan atau terperangkap dalam kemacetan: "Haruskah aku maju? Apakah aku memiliki hak untuk maju terus?" (hal. 111)
Aku setuju untuk tetap menjadi subjek Tuhan ketika dia menuntunku pada kejayaan; tapi tidak ketika dia mendorongku pada kejahatan, sebuah kejahatan yang kengeriannya telah diselubunginya dariku ... kau harus mengkhianatiku, Dewa, dengan cara yang paling pengecut: aku tak dapat menanggungnya. (hal. 164)