Balada Suburbia

by Zaky Yamani

Ada kota, ada desa, lalu ada yang di antaranya. Itulah suburbia.

Zaky Yamani, pengarang pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2021, berusaha memberi ruang pada tokoh-tokoh yang "orang kota bukan, warga desa pun tidak" ini.

Cerita perantau yang membayar tuntas rindu kampung halaman dengan jamur ajaib. Kisah pasutri pegawai pabrik yang cekcok karena salah satunya ada yang menggadai hidup ke judol. Dan masih ada delapan cerita lainnya.

Dalam album sepuluh cerita, Zaky bukan saja menjelaskan cara pikir suburbia. Lebih penting lagi, ia mengajak kita tenggelam dalam cerita. Dan, barangkali malah menemukan sebagian diri kita sendiri di sana, di Balada Suburbia.

172 pages, Paperback

Published September 12, 2025

About the author

Zaky Yamani was born in Bandung City, July 27th 1978. He worked as a journalist and editor for the Pikiran Rakyat daily from 2002 until 2016. He graduated with an MA in Journalism from Ateneo de Manila University assisted by a scholarship from the Konrad Adenauer Asian Center for Journalism (2006 - 2008). Zaky also writes fiction, in the form of novels and short-stories.

Books published include Johnny Mushroom and Other Stories (2011), Thirst in the Water Field (2012), Coffee-bitter Comedy (2013), Bandar: Family, Blood, and Inherited Sins (2014), and Running Amok (2016). All of his books were written in Indonesian language

In 2008, Zaky received the Developing Asia Journalism Award in Tokyo, Japan, for his investigative report about water in Bandung City. Then in 2009 he received the Adiwarta Award (Indonesia’s journalism award) for his investigative reports on Indonesia’s foreign debts. In 2010 he received a Mochtar Lubis Fellowship to write about water. The book was published with the title Thirst in Water Fields. Again in 2012 he received the Adiwarta Award for his in-depth article about graffiti.

His first novel, Bandar: Family, Blood and Inherited Sins, was long-listed for the 2014’s Kusala Sastra Khatulistiwa (a national award for fictional works in Indonesia). In 2015 he was invited to the Ubud Writers and Readers Festival in Bali. Zaky will publish a collection of novelletes titled Kepada Assad Aku Menitip Diri (To Assad I Entrusted Myself) in 2017.

Zaky is also working on a new novel, a historical romance with fifteenth century Indonesia and Portugal as background. For this novel, Zaky joined the residency program organized by National Book Committee. He will be conducting research in Portugal.

Reviews

[Pauline Destinugrainy · Rating 3 out of 5]

Suburbia adalah wilayah di antara kota dan desa. Tentu saja ada penduduknya. Di dalam album cerita ini ada 10 cerita pendek tentang orang-orang yang tinggal di sana. Kisah-kisah mereka tentunya beragam. Ada yang melarikan diri dari rumah hingga menjadi penjual mushroom, ada yang mengangkat seekor ikan gabus menjadi anak, ada yang terlibat judi dan tidak menyadari istrinya open BO untuk melunasi utang mereka, ada yang pergi mengikuti kekasihnya melanglang buana.

[Tika Nia · Rating 4 out of 5]

Taukah kamu apa yang menjadi akar kesepian dalam hidup kita?

Balada Suburbia menyajikan 10 cerita tentang orang yang tinggal di antara kota dan desa (suburbia). Seorang pegawai pabrik yang terjerat pinjol, anak punk yang terlibat pergaulan bebas, penjual buku yang tergerus zaman, lelaki yang bun*h diri karena patah hati, hingga perempuan tua yang kesepian. 😢

Cerita yang paling berkesan bagiku yaitu Lelaki yang Mengangkat Ikan Gabus sebagai Anaknya. Dapatkah kamu bayangkan betapa kesepiannya dia hingga memilih ikan gabus sebagai anaknya? 🐟
Lalu cerita dengan plot twist tak tertebak berjudul Di antara Mur dan Baut. 🔩 Tentang buruh pabrik yang teralienasi dari pekerjaan dan lingkungannya, hidup bahkan kemat*annya begitu tragis! 🎭

📺🍄🐟🔩
Dari Balada Suburbia aku mendapatkan beragam insight, di antaranya:
• Bahwa hal-hal sederhana seperti tayangan televisi pun bisa membuat seseorang merasa hidup kembali.
• Kesepian adalah luka batin teramat dalam yang mampu menggerogoti semangat hidup.
• Kapitalisme membuat manusia terasing dari dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, dan pekerjaannya. Penting untuk selalu memaknai hal-hal kecil agar hidup tetap terasa bermakna.
• Pada dunia yang terlampau patriarki, seorang perempuan kerap mendapatkan stigma buruk.
• Kisah cinta yang begitu dalam pun bisa hancur bila komunikasi tidak berjalan lancar.

Buku ini kurekomendasikan untuk semua yang ingin kembali merenungi dan memaknai hidup. Aku juga suka berlama-lama memandangi setiap foto di awal cerita. Foto favoritku yaitu Megideath dan Pedagang Buku 📸

[Aimee · Rating 5 out of 5]

Nggak nyangka, buku ini tuh bikin aku ketawa dan sedih sekaligus, ikut ngerasain empati, bahkan kaget sama ceritanya. Judulnya Balada Suburbia karya Zaky Yamani. Isinya kumpulan cerpen tentang orang-orang suburbia, yang hidupnya ada di antara desa sama kota.

Yang paling bikin aku suka banget, setiap cerpen tuh selalu dimulai dengan kalimat pembuka yang langsung ngehook. Kayak, baru baca satu kalimat aja udah bikin penasaran dan pengen lanjut terus. Walaupun ceritanya pendek, maknanya dalem banget. Vibes-nya dapet, karakternya juga unik-unik, masing-masing punya personality yang bikin cerpennya kerasa hidup dan seru dibaca.

Jujur ini pertama kalinya aku baca buku karya Zaky Yamani, menurut aku style nulisnya punya ciri khas, banyak momen sama cara pikir karakternya yang relate banget sama kehidupan sehari-hari.

Pokoknya kalau kamu lagi cari bacaan yang ringan tapi tetap bikin mikir, unik, dan bisa bikin perasaan campur aduk, Balada Suburbia ini wajib banget masuk list bacaanmu.

[Hirai · Rating 4 out of 5]

“Bagaimana kehidupan keseharian orang-orang suburbia? Apakah tujuan hidup mereka sama?”

Menyelesaikan buku ini dengan rasa puas karena menemukan banyak perspektif, sebutan dan karakter unik dari masing-masing tokoh di dalamnya. Balada Suburbia berisi 10 cerpen yang mengambil sudut pandang kehidupan di area suburbia atau pinggiran kota. Konflik yang diambil juga beragam mulai dari sepasang suami istri yang terjebak judol, KDRT, lelaki yang mengangkat ikan sebagai anak sampai jamur yang bisa membuat seseorang halusinasi memabukkan. Inti dari setiap cerita dalam buku ini berfokus pada pengalaman dan juga cara berpikir mereka yang mungkin tak pernah kita bayangkan selama ini atau bahkan justru kita memiliki pemikiran sama dengan mereka.
Balada Suburbia mampu menghadirkan beragam perasaan saat membaca mulai dari sedih, empati, miris, ironi dan terkejut di setiap halamannya. Uniknya, penulis mampu menghidupkan setiap karakter dalam cerpen dan mengikat hook sangat kuat sejak cerpen pertama. Masing-masing tokoh mendapatkan peran penting dan proporsional sehingga berpengaruh dalam semua alur jalannya cerita, ditambah mereka yang ada di dalam buku ini memang berkarakter unik, tegas dan mudah dikenali. Gaya penulisan dan pemilihan diksinya juga lebih nyentrik, terus terang dan langsung pada tujuannya meskipun sebagian besar pesan yang disampaikan memang implisit. Jadi, bisa saja masing-masing pembaca menangkap makna berbeda dari setiap cerita yang disajikan. Sejujurnya buku ini memang ringan dan tipis namun tetap memberikan insight yang mungkin tidak bisa kamu temukan dari buku lainnya belum lagi efeknya memang bikin campur aduk perasaan pembacanya.
Ada banyak pesan dan hal menarik yang ingin disampaikan penulis lewat 10 cerpen di dalam buku Balada Suburbia seperti bagaimana sebuah benda sederhana seperti televisi bisa menjadi teman baik dan mengembalikan semangat hidup seseorang. Bagaimana seseorang menjalani kesepian dan menganggap benda terpenting dalam hidupnya sebagai anak kandung bahkan mengalahkan saudara kandung yang asli. Bagaimana jadinya jika seseorang akhirnya terasingkan karena sesuatu yang berbeda dari dirinya. Bagaimana kehidupan rumah tangga yang dominan dan patriarki memang selalu merugikan pihak perempuan serta stigma dunia yang hancur karena komunikasi buruk antara teman maupun pasangan.
Dari 10 cerpen tersebut aku paling suka dengan judul Lelaki yang Mengangkat Ikan Gabus sebagai Anaknya dan juga Johnny Mushroom. Kedua cerita itu masih terngiang-ngiang meskipun buku ini sudah tamat kubaca. Kamu yang suka dengan buku penuh renungan tentang makna hidup dan juga foto-foto menarik yang terselip di setiap cerita bisa memasukkan Balada Suburbia sebagai bacaanmu bulan ini.

Point Menarik dan Unggul:
• Tema, konflik dan penokohan yang digunakan langsung menggambarkan bagaimana kehidupan orang-orang suburbia secara detail dan rinci.
• Gaya bahasa dan diksi yang digunakan ringan, nyentrik dan mudah dipahami tak banyak kiasan di dalamnya.
• Banyak makna tersirat dan tersurat yang membuat bukunya menjadi lebih menarik didiskusikan dari masing-masing POV pembaca.
• Buku ini banyak mengandung makna kehidupan mendalam tentang patriarki, kisah asmara rumah tangga, KDRT, komunikasi, kesepian dan masih banyak lainnya.
• Buku ini mampu membuka perspektif kita mengenai pemikiran orang lain yang mungkin selama ini masih tabu dan asing untuk diperbincangkan.
• Semua ceritanya selalu penuh kejutan dan plot twist, siap-siap kaget aja pas baca hehe.

Pelajaran yang Didapatkan:
Buku ini mampu mengajarkan kita untuk tak memandang sebelah mata kesedihan dan luka yang dialami seseorang, kita tak pernah tahu apa yang membuat seseorang sayang dengan hal-hal kecil seperti binatang peliharaan atau bahkan benda mati yang disimpannya. Pentingnya membangun komunikasi dengan siapa saja termasuk pasangan kita agar tidak terjadi kesalahpahaman yang pada akhirnya menjerumuskanmu. Jangan lupa untuk berpikir jauh sebelum memutuskan tindakan yang akan dilakukan. Cerdik dan kritis sangat diperhitungkan untuk bisa bertahan dalam dunia yang penuh kekejaman ini, Buku ini tak hanya menghadirkan kisah manipulatif namun juga ada kisah romansa sefrekuensi yang unik namun tetap realistis.

Untuk Siapa Buku Ini Dibaca?
Kamu yang suka kisah cerita ringan namun banyak memberikan nasihat kehidupan bisa membaca buku ini sebagai pertimbangan. Ada banyak hal menarik yang membuatmu merenung atau bahkan membaca berulang sampai menemukan makna yang disampaikannya.

[Mirsi Nira · Rating 4 out of 5]

Beberapa kisah dalam Balada Suburbia mengangkat cerita seputar orang-orang di perantauan. Hal-hal remeh hingga tak masuk akal, barangkali hanya bagian dari hidup sambil lalu masyarakat perkotaan. Namun bagi orang-orang perantauan yang hidupnya selalu dikungkung sepi akibat ritme perkotaan yang sibernetik, pada hal-hal kecil tersebutlah mereka dapat menemukan kampung halaman, menjadi bagian dari eksistensi perkotaan, hingga menjalin ikatan batin yang serupa oasis dari gersangnya interaksi rasa.
Dalam estetika kata-kata, Zaki menyisipkan kritik tatanan hidup perkotaan, serta problematika masyarakat suburbia Yang seringkali ditekan karena kebutuhan keberlangsungan hidup.

[vini mawikere · Rating 4 out of 5]

rating: 4.5 ⭐

menarik karena sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari.
manusia dengan masalah-masalah sehari-harinya.
cerpen favorit:
• lelaki yang mengangkat ikan gabus sebagai anaknya
• samad mencari bangsa
• diantara mur dan baut