Jump to ratings and reviews
Rate this book

Api Tauhid: Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid

Rate this book
“Membaca Api Tauhid sejak baris pertama hingga baris terakhir, harus diakui kepiawaian Habiburraman El Shirzay menyalakan api tauhid dengan cinta.”

—Republika

Ini adalah novel roman dan sejarah. Novel roman yang bercerita seputar perjuangan anak muda asal Lumajang, Jawa Timur, yang bernama Fahmi. Dalam perjalanannya, Fahmi harus menghadapi situasi yang cukup pelik, dalam urusan rumah tangga. Fahmi pun galau. Hamza, temannya yang berasal dari Turki, mengajak Fahmi untuk berlibur ke Turki. Hamza berharap, Fahmi bisa melupakan masa-masa galaunya selama di Turki nanti. Untuk itulah, Hamza mengajak Fahmi menelusuri jejak perjuangan Said Nursi, seorang ulama besar asal Desa Nurs. Ulama terkemuka ini, dikenal memiliki reputasi yang mengagumkan. Melalui perjalanan Fahmi-lah kita mengenal tokoh yang dikenal sebagai "Badruzzaman."

Lalu, bagaimana dengan dengan persoalan Fahmi? Akankah perjalanan ke Turki memberinya jalan keluar atau justru muncul masalah baru?

573 pages, Paperback

First published October 1, 2014

249 people are currently reading
2329 people want to read

About the author

Habiburrahman El-Shirazy

28 books1,352 followers
Kang Abik, demikian novelis ini biasa dipanggil, adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai kental nilai Islaminya dan mendorong semangat para pembacanya.

Selama di Kairo, kang Abik banyak menulis naskah drama dan menyutradarainya, di antaranya: Wa Islama (1999), Sang Kyai dan Sang Durjana (gubahan atas karya Dr.Yusuf Qardhawi yang berjudul ‘Alim Wa Thaghiyyah, 2000), Darah Syuhada (2000).

Beberapa karya terjemahan yang telah ia hasilkan seperti Ar-Rasul (GIP, 2001), Biografi Umar bin Abdul Aziz (GIP, 2002), Menyucikan Jiwa (GIP, 2005), Rihlah ilallah (Era Intermedia, 2004), dll. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi Ketika Duka Tersenyum (FBA, 2001), Merah di Jenin (FBA, 2002), Ketika Cinta Menemukanmu (GIP, 2004), dll.

Karya-karyanya:
Ayat-Ayat Cinta (2004)
Di Atas Sajadah Cinta (2004)
Ketika Cinta Berbuah Surga (2005)
Pudarnya Pesona Cleopatra (2005)
Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007)
Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007)
Dalam Mihrab Cinta (2007)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
870 (55%)
4 stars
463 (29%)
3 stars
149 (9%)
2 stars
52 (3%)
1 star
47 (2%)
Displaying 1 - 30 of 224 reviews
Profile Image for Hamad.
19 reviews4 followers
March 28, 2015
Kerinduan Turki membuncah (lagi) saat membaca dan menamatkan Api Tauhid. Tidak pernah sebanyak ini yang kuketahui mengenai Bediüzzaman Said Nursi meskipun sudah mengenal Turki sejak 8 tahun yang lalu. Sungguh ia merupakan Ulama yang kharismatik dan paham betul mengenai ajaran Islam hingga ia tak gentar sedikitpun melawan sekularisme Turki saat itu. Ditambah lagi dengan perjalanan tokoh-tokoh pada novel yang membangkitkan ingatan tentang keindahan Turki—baik nama, makanan, tempat, dan suasana yang dideskripsikan hampir sepenuhnya sama dengan yang dialami. Alhamdulillah, Islam mulai muncul kembali di Turki, dan itu juga berkat jasa Said Nursi dalam upayanya mengembalikan Islam dan Al-Quran dalam tatanan kehidupan orang Turki melalui karya-karya tulisannya. Kitab-kitab karyanya juga sudah diterjemahkan dalam banyak bahasa termasuk Indonesia.

Usahanya mengembalikan Islam ke pemerintahan tidak semulus yang dikira. Berbagai ujian, penjara, dan siksaan diterimanya. Aku ingin mengutip satu perkataannya,
“Siapa yang mengenal dan menaati Allah ﷻ, maka ia akan bahagia walaupun berada di dalam penjara yang gelap gulita. Dan siapa yang lalai dan melupakan Allah, ia akan sengsara walaupun berada di istana yang megah mempesona.”
Sekarang, terbayang bagaimana semangat dan keimanan Said Nursi?

Jika menyadari, wahai saudaraku seiman. Negara Indonesia juga bisa dihancurkan dengan pelencengan keimanan. Maka, belajarlah dari Turki. Bangunlah keimanan yang kokoh, dimulai dari keluarga. Sekolah tinggi tanpa dasar agama yang kuat hanya akan menjadi penghancur di masa depan. Bibit-bibit tauhid sudah selayaknya menjadi pondasi pengetahuan pertama.

Said Nursi, pernah memberikan pidato di İstanbul—beliau beri judul Hürriyete Hitap—sebagai resep pintu kemajuan,

1. Persatuan hati: bersatu mempertahankan integritas bangsa, melawan musuh-musuh—bersatu padu selayaknya gerakan shalat dalam jamaah yang rapi,
2. Cinta bangsa: mencintai bangsa daripada dirinya, yang juga berarti mencintai saudaranya sebangsa dan menjauhi bermusuhan sesama anak bangsa,
3. Pendidikan: persatuan pendidikan agama dan modern akan melahirkan manusia yang berkualitas,
4. Memaksimalkan daya upaya: semua orang dihargai keahlian bidangnya,
5. Menghilangkan pemborosan dan mubazir: hidup sederhana, tidak pamer dan berlebih-lebihan. Karena penyakit pejabat yang suka menghamburkan kekayaan juga alasan negara mempunyai hutang yang banyak.

Jika harus kutulis semua pesan, bisa jadi maknanya berkurang. Jadi ini hanya—sangat sedikit—potongan dari makna Api Tauhid yang telah selesai kubaca. Semoga ringkasan ini bermanfaat.
Profile Image for Aliff Basri.
17 reviews14 followers
October 21, 2016
Bismillah.

Karya Kang Abik tidak pernah membosankan. Watak ceritanya adalah watak 'real' hidup sebagai manusia yang tidak sunyi dari salah dan silap. Akan tetap, berbekalkan ilmu, iman dan islam, insan yang mudah lupa itu kembali kepada Tuhannya.

Begitu jugalah yang Kang Abik pamerkan melalui karya ini.

Umpama mesin masa, Api Tauhid menjelajah dua dunia yang berbeza. Dunia kini dan dunia erah kejatuhan Khilafah Usmaniyyah.

Manakala kisah hidup dan perjuangan Syeikh Badiuzzaman Said Nursi melatari hampir 80 peratus isi karya ini. Bagi sesiapa yang tidak pernah kenal Said Nursi atau baru kenal sedikit-sedikit, saya pasti anda akan mengenalinya dengan lebih menyeluruh (secara ringkas) melalui karya ini.

Sikap Nuzula yang merupakan anak seorang tok guru tetapi terjebak dengan budaya 'berpacaran', sedikit sebanyak membuatkan saya tersentak dan perlu akui bahawa iman sememangnya tidak boleh diwarisi. Akan tetapi insan itu ada hati nurani dan doa ibu dan bapa adalah senjatanya. Nuzul sebenarnya pun tidak seteruk yang digambarkan. Beliau masih menjaga maruah diri, cuma kerana ikutkan hati, dia sanggup menipu dan mengaitkan soal maruah keluarga.

Fahmi yang setia dan soleh ini, pada saya ia watak yang agak ideal, tetapi ke-ideal-an ini penting untuk menjadi ikutan atau penanda aras berakhlak mulia.

Said Nursi, watak ini pernah hidup di zaman khilafah dan selepas kejatuhan khilafah. Sehingga kini, perjuangan beliau menjadi buah mulut seantero dunia manakala karya2 beliau yang dipanggil Risale i Nur terus diajar dan diambil manfaatnya oleh sesiapa sahaja.

Cabaran dalam membaca karya berunsurkan sejarah ini ialah rasa bosan yang mungkin timbul di sekitar 200 muka surat terakhir kerana ia sarat dengan fakta-fakta sejarah yang mungkin akan membosankan bagi sesetengah pembaca. Tetapi ia tidak akan menghalang mesej utama yang mahu disampaikan oleh penulis, iaitu ketabahan Said Nursi dalam memperjuangkan Agama Tauhid.

Sarananku, bacalah Api Tauhid miliki Risalah Nur (Risale i nur)


20 Mac 2015
Profile Image for Amalia Chairida.
43 reviews1 follower
September 5, 2020
This is my first Habiburrahman El-Shirazy's book that i read. It is so amazing book. He could combine between historical events and romance so nicely, i thought it was 70:30 (history:romance). Habiburrahman could make history easier to understand. I feel like invited to that day, when Badiuzzaman Said Nursi lived.
This book is also made me want to read another historical book of Islam. I really, really recommend this book.
Profile Image for Nis Kr.
62 reviews1 follower
May 26, 2018
4.5 Stars.

I love everything about the book and suffice to say, this book made me respect Badiuzzaman Said Nursi to a whole new level. Also , I love every bits of the book especially all the historical places mentioned.

cons:

saya kurang senang sama drama dalam nov el ini. kayaknya Ada yang kurang 😂
Profile Image for cozyreading.
50 reviews11 followers
February 5, 2023
4,5/5⭐️ . endingnya 😭😭😭😭😭😭😭😭beneran nangissss bgt ternyata😭😭jd ini kayak belajar sejarah seorang tokoh, lewat cerita dari tokoh2 ada di novel ini. jadi kek baca cerita lewat cerita🙂🥲gitu deh pokonya
Profile Image for Afifah Alfiandri.
40 reviews
February 3, 2021
Belum ada novel yang membuat saya berkali-kali berhenti membaca, menangis di tiap babnya, lalu melanjutkan membaca. Menangis karena merasa malu betapa sedikitnya ilmu yang dipunya, pun menangis sebab merasa terharu dan bangga, ternyata umat Muslim punya ulama sehebat Badiuzzaman Said Nursi. Sesuai dengan judulnya, novel ini seperti bertanya kepada pembacanya, "Jadi sudah seberapa yakinnya engkau pada pencipta-Mu?". Bagi saya pribadi, membaca novel ini sekaligus berkenalan dengan sejarah Turki serta sejarah kejayaan dan runtuhnya Islam di sana, padahal sebelumnya saya tidak penasaran sama sekali.

Menurut saya, diksi yang digunakan penulis sedikit monoton di beberapa bagian. Namun dapat dimaklumi, karena penjabaran sejarah mesti ditulis secara runut dan tentu saja sesuai dengan aslinya.

Akan tetapi, secara keseluruhan, novel ini termasuk novel terbaik yang saya baca.
Profile Image for Hawa__alfayed.
17 reviews2 followers
May 4, 2015
Saya nak jual buku ni dgn harga RM 25 incl. postage. PM for details :-)
Profile Image for Kurnia.
175 reviews10 followers
April 19, 2017
4,3 bintang.
Saya sebenarnya merasa bersalah baru membaca Api Tauhid sekarang, terhitung sudah hampir dua tahun saya memiliki buku ini. Sebelum pre rilis, bahkan mendapat tanda tangan langsung dari Kang Abik ketika beliau main ke kampus saya dua tahun lalu! Tapi saya bersyukur, dan segala puji bagi Allah yang menggerakkan kaki saya datang ke seminar beliau dua tahun lalu, hingga akhirnya Allah gerakkan pula hati saya untuk membeli buku ini. Alhamdulillah.... :D

Dipertemukan (lagi) dengan mahasiswa asal Indonesia bernama Fahmi. Soleh, cerdas, berasal dari salah satu desa di kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Fahmi adalah salah satu mahasiswa asal Indonesia peraih beasiswa yang sedang menempuh S2-nya di Universitas Madinah. Kebanggan keluarga, bahkan warga di desanya. Tapi ujian berat sedang menimpanya setelah menikah dengan anak kyai terpandang di Lumajang.

Konflik mulai terasa di bab pertama di mana Fahmi berusaha menghatamkan hafalannya sebanyak 40 kali selama 40 hari karena ujian menimpa rumah tangganya bersama Nuzula. Tetapi baru dapat 12 hari, ia malah jatuh sakit. Sahabat karibnya yang tahu ada yang salah dengan hidup Fahmi menyarankan ia untuk ikut berlibur bersama Hamza, temannya dari Turki. Di sinilah Fahmi berusaha menata hatinya. Di sini pula cerita tentang Badiuzzaman Said Nursi dimulai.

Sebelum membaca Api Tauhid, saya benar-benar tidak begitu familiar dengan sosok beliau ini. Oleh karena itu, saya merasa bersyukur sekali ditakdirkan membaca Api Tauhid, sehingga perbendaharaan tokoh muslim yang patut saya kagumi jadi bertambah.

Secara garis besar, cerita dalam novel ini, sebagian besar memang tentang biografi Syaikh Said Nursi. Dari beliau kecil hingga berusia senja. Tentang kecerdasannya yang saya kira sangat menakjubkan, dan keistiqamahannya dalam menebar dakwah dalam bentuk dan kondisi apa pun bahkan ketika nyawa seakan di ujung tanduk. Beliau adalah seorang Ulama, Cendekiawan, bahkan Panglima Perang. Beliau sangat berjasa ketika Perang Dunia I terjadi. Walaupun kehidupan beliau tidak asing dengan pengasingan dan penjara, namun dari penjara ke penjara inilah beliau menulis kitab Risalah Nur yang menjadi salah satu karya terbaik beliau.

Ah, terlalu banyak jika saya tuliskan tentang beliau. Mending langsung baca saja. Karena banyak sejarah yang akhirnya saya mengerti dari buku ini. Tentang Turki Utsmani, tentang Perang Dunia I yang meletus, tentang kekhilafahan yang akhirnya runtuh, tentang rezim Attartuk yang menyeramkan terjadi di Turki. Subhanallah. Saya terenyuh, terharu, sakit hati, sedih, bangga, bersyukur. Yah, begitulah jika sejarah mengungkap. Semoga banyak ibrah yang dapat dipetik dari sejarah ini. Aamiin.

Kembali ke cerita Fahmi, saya hampir bimbang ketika dibawa ke kisah cinta Fahmi, kehadiran Aysel dan Emel, kedua gadis Turki ini sempat membuat hati saya ikut berdegup siapa yang akhirnya Fahmi labuhkan cintanya, apalagi persoalan rumah tangganya baru bisa saya tahu di dua bab terakhir. Tapi saya bernafas lega. Ah, sesuai sekali dengan harapan saya. Hihihi..

Tapi, sayang sekali, kesalahan ketik bahkan kata, banyak sekali dalam buku ini. Yah, semoga jika harus cetak ulang bisa lebih diperbaiki.

Well, sekian dulu review saya yang mbulet ini. Semoga bisa dimengerti. ^^

Profile Image for Saufa Moerni.
23 reviews
June 7, 2016
Pengakuan 1: saya tidak tahu banyak tentang sejarah Islam. Oleh karena itu, ketika melihat sampul buku ini, saya bertanya-tanya, siapa sih Badiuzzaman Said Nursi? Pengakuan 2: saya kurang suka novel Ayat-Ayat Cinta (satu-satunya buku Habiburrahaman El Shirazy yang pernah saya baca), jadi tidak begitu semangat hendak membaca buku ini. Tapi berkaitan dengan Pengakuan 1, saya merasa harus menambah ilmu tentang sejarah Islam, yo wis masuk daftar to read :p
Dengan harap-harap cemas saya membaca ini, apakah akan banyak drama yang menakjubkan seperti novel Ayat-Ayat Cinta, sehingga cerita dan konfliknya seperti sinetron Ramadhan? Bab pertama langsung diberi konflik yang cukup membuat saya penasaran. Dan ternyata, buku ini menceritakan kisah beberapa pemuda yang menceritakan kisah hidup Badiuzzaman Said Nursi. Jadi kalau kau baca buku ini, kau dapat dua cerita, sekali tepuk dua nyawa.
Awalnya sedikit bingung dengan pergantian tokoh dan setting, tapi lama kelamaan terbiasa, dan terus terang, saya lebih terhanyut pada kisah Badiuzzaman Said Nursi dibanding tokoh-tokoh Fahmi, Subki, Aysel dan lainnya. Sungguh manusia yang luar biasa Badiuzzaman Said Nursi itu. Kecerdasannya, istiqomahnya dan kecintaannya pada Allah membuat saya merasa malu dan berkaca-kaca dan berpikir, seperti inilah contoh orang yang harus kita teladani selain Rasulullah. Pemikiran-pemikirannya sangat relevan dilaksanakan hingga sekarang, dimana beliau mengatakan bahwa kebodohan, kemiskinan dan perpecahan adalah musuh utama dalam menegakkan agama Allah. Sudah sepatutnya kita sekarang menjaga umat Islam dari kebodohan, kemiskinan dan perpecahan.
Buku ini juga menceritakan dengan cukup detail tentang perubahan Turki menjadi negara sekuler yang membuat saya ternganga. Seperti inilah sekulernya Turki, hingga adzan pun saat itu tidak boleh berbahasa Arab. Sementara kebanyakan orang menyalahkan Mustafa Kemal Attaturk, saya menganggap ini adalah akibat pendidikan sekuler ala Eropa, baik itu secara fisik maupun sistem, yang sudah diterapkan kekhalifahan Turki bertahun-tahun sebelumnya. Ibaratnya, kesalahan bertahun-tahun sebelumnya akhirnya menyerang balik pada Turki sendiri. Dan sistem pendidikan sekuler ala Eropa itulah yang ditentang Badiuzzaman Said Nursi. Semoga kesalahan ini tidak lagi kita ulangi, baik itu dalam sistem kenegaraan, maupun dalam pendidikan keluarga di rumah.
Sementara untuk kisah Fahmi, tokoh utama buku ini, sepertinya hanya cerita sampingan, penarik minat, agar orang-orang mau membaca kisah sejarah Islam, dibarengi dengan kisah percintaan orang muda. Dan untuk ini, saya acungi dua jempol untuk Habiburrahman El-Shirazy. Alhamdulillah, melalui buku ini pengetahuan saya tentang sejarah dan tokoh Islam bertambah. I think it's a must read :)
Profile Image for Achmad Lutfi.
167 reviews5 followers
January 3, 2015
Sejak semula saya bertanya-tanya, mengapa sampul depan pada novel ini menampilkan wajah Syeikh Badiuzzaman Said Nursi. Hingga kemudian saya baca, rupanya ini adalah novel paling beda dari Karya Kang Abik yang pernah saya baca.

Penceritaan sejarah Syeikh Said Nursi dalam novel ini demikian kuat. Kang Abik menggunakan salah satu tokoh dalam novel ini sebagai pencerita tentang hidup dan perjuangan beliau. Bahkan, boleh saya bilang, cerita atau narasi tokoh utama dalam Api Tauhid justru sangat singkat sekali. Tidak seperti Ayat-Ayat Cinta yang begitu dalam menceritakan kehidupan Fahri, atau Ketika Cinta Bertasbih yang sangat panjang membawa kita pada hidup Azzam, novel ini justru sebaliknya.

Kang Abik mengajak kita serta mengenalkan kita pada sosok Syeikh Said Nursi dengan membawa bercerita tentang Fahmi yang tengah bergelut dengan masalah rumah tangga yang dihadapinya.

Saya pribadi kurang tertarik dengan bentuk novel seperti ini, karena jika ingin membaca kisah hidup seorang tokoh, saya lebih memilih menikmatinya melalui buku biografi ketimbang novel. Tapi Api Tauhid tetap menawarkan inspirasi yang menarik.
Profile Image for Inche gabbana.
Author 8 books66 followers
May 26, 2016
Menggugah jiwa! Sangat terkesan dengan perjalanan hidup Badiuzzaman Said Nursi. Sanat sesuai dibaca oleh anda yang meminati karya cinta yang tidak klise!
Profile Image for Fajar Arsyil rahman.
4 reviews
February 4, 2016
Cerita dimulai dari tokoh Fahmi yang berencana menghatamkan hafalan Alqur'an sebanyak 40 kali di Madinah, tempatnya menimba ilmu.

Fahmi berasal dari Indonesia, tepatnya pada sebuah desa di kabupaten Lumajang, Jawa timur.

Ia dan beberapa rekannya seperti Ali, Hamza, dan Subki, menuntut ilmu di Universitas Islam Madinah.

Sayangnya, upayanya itu hanya mampu dijalani selama 12 hari. Memasuki hari-hari berikutnya, Fahmi pingsan. Ia tak sadarkan diri, hingga harus dibawa ke rumah sakit.

***

Kemudian, cerita berpindah ke setting Indonesia, kampung halaman Fahmi. Yang ia sebut sebagai surga paling surga di atas muka bumi. ada paragraf favoritku di bagian ini,

"Bagiku kampungku adalah surga, mungkin bagimu, kampungmu adalah surga.

Dan yang membuat kampungku surga paling surga di atas muka bumi ini adalah, karena di kampungku hidup sosok yang sangat aku cintai. Sosok yang melahirkan diriku, yaitu Ibu kandungku. Dan tentu sosok yang melindungi diriku.

Sosok yang memberi nafkah untukku, sosok yang menjadi teladan hidupku sejak kecil, yaitu Bapakku.

Memandang wajah mereka berdua adalah Surga. Merasakan elusan mereka berdua adalah Surga. Mendengar suara mereka adalah Surga."

Ketika pulang liburan, Fahmi disambut kepala desa di tempat tinggalnya. Pak Kades memiliki gadis soleha bernama Nurjannah. Suatu ketika Bapak Kades sekeluarga silaturrohim ke rumah Fahmi bersama Nurjannah. Pak Kades secara terang - terangan menawarkan Fahmi untuk jadi menantunya.

Namun Fahmi tak tergesa untuk mengambil keputusan.

Kemudian, datanglah kyai Arselan bersama keluarga yang juga menawarkan Nuzula untuk menjadi istrinya. Berbekal keyakinan bahwa Nuzula lebih cocok untuk Fahmi, juga setelah musyawarah dengan keluarga banyak masukan positif untuk menerima tawaran kyai Arselan. Akhirnya Fahmi dan keluarga bersilaturrohim ke rumah kyai Arselan dan melamar putri kyai yang bernama Nuzula.

Kyai Arselan memberi beberapa persyaratan menyikapi Fahmi dan Nuzula yang masih mencari ilmu di dua tempat berbeda dan berjauhan, juga berhubung Nuzula enggan diketahui teman - temannya bahwa dirinya sudah menikah.

Syaratnya, Fahmi menunda untuk berhubungan suami istri. Setelah mereka sama - sama lulus bisa bulan madu sesuka hati.

Mereka menikah Siri, Sah secara syari'at, namun belum terdaftar oleh negara sebagai pasangan Suami Istri.Setelah menikah Fahmi mengajak Nuzula sholat sunnah, dan melakukan beberapa sunah Rosul seperti membacakan doa dan mencium kening istri.

setelah menikah, Fahmi kembali ke Madinah, Nuzula juga kembali ke Jakarta melanjutkan menimba ilmu di sebuah universitas.

Satu - dua bulan mereka masih saling menghubungi, namun di bulan ke tiga, Nuzula sama sekali tidak membalas sms Fahmi, tidak mengangkat telepon Fahmi. Fahmi semakin tersentak, kaget ketika tiba - tiba kyai Arselan menginginkan Fahmi menceraikan Nuzula demi kebaikan berdua.

timbul pertanyaan dan prasangka dari Fahmi. Fahmi gelisah, galau. Dia memutuskan untuk menenangkan diri di Masjid Nabawi, Madinah dengan menghatamkan hafalan Al Qur'an sebanyak 40 kali selama 40 hari.

***

Memasuki hari-hari berikutnya, Fahmi pingsan. Ia tak sadarkan diri, hingga harus dibawa ke rumah sakit.

Sahabat-sahabatnya khawatir dengan kondisinya yang pemurung dan tidak seceria dulu. Hamza, temannya yang berasal dari Turki, mengajak Fahmi untuk berlibur ke Turki. Hamza berharap, Fahmi bisa melupakan masa-masa galaunya selama di Turki nanti.

Untuk itulah, Hamza mengajak Fahmi menelusuri jejak perjuangan Said Nursi, seorang ulama besar asal Desa Nurs. Ulama terkemuka ini, dikenal memiliki reputasi yang mengagumkan.

"Siapa yang mengenal dan menaati Allah, maka ia akan bahagia

walaupun ia berada di dalam penjara yang gelap gulita.

Dan siapa yang lalai dan melupakan Allah

ia akan sengsara walaupun ia berada di istana yang megah"



" Diantara yang paling penting yang telah aku pelajari dan aku dapatkan dari kehidupan sosial manusia sepanjang hidup adalah bahwa yang paling layak untuk di cintai adalah cinta itu sendiri, dan yang paling layak dimusuhi adalah permusuhan itu sendiri.

Dengan kata lain, tabiat cinta yang menjadi jaminan tentramnya kehidupan sosial manusia, dan menjadi faktor penting terwujudnya kebahagiaan, itu lebih layak di cintai. Sebaliknya tabiat permusuhan dan kebencian yang menjadi faktor perusak tatanan sosial merupakan sifat paling buruk dan paling berbahaya. Ia paling layak untuk di hindari dan di jauhi."

(Badiuzzaman Said Nursi)



"Orang tua Said Nursi, Mirza dan Nuriye bisa dibilang berhasil mendidik anak-anaknya.

Dua anak perempuannya, Duriye dan Hanim, menikah dengan orang yang dikenal luas sebagai penyebar agama dan guru agama bagi masyarakat yang disebut hoca. Begitu juga dengan adik lelakinya juga menjadi guru.



Sejak masih belia, Mirza telah diajarkan untuk menjaga diri dari barang yang haram.

Bahkan lembu lembunya tidak ia izinkan makan rumput yang tidak jelas kehalalanya.

Mirza juga menghiasi nafasnya dengan dzikir kepada Allah. Sedangkan Nuriye yang hafal Al-quran selalu menjaga dirinya dalam keadaan berwudhu. Saat mengandung anak-anaknya, termasuk mengandung Said, Nuriye tidak menginjakkan kakinya ke atas bumi dalam keadaan suci, dan tidak meninggalkan sholat malam, kecuali saat uzur.

Nuriye tidak mengizinkan dirinya menyusui anak-anaknya terutama Said, dalam keadaan tidak suci.



Maka wajarlah Allah Yang Maha Suci memberikan anugerah-Nya kepada suami istri sederhana ini. Anugerah paling tampak terasa ada pada anak mereka bernama Said. Said menjadi semacam "ayat" bahwa kesucian cinta karena Allah akan melahirkan keberkahan dan keajaiban yang tidak pernah di sangka sangka. Allah itu baik dan suci, dan Allah mencintai kebaikan dan kesucian."

Syaikh Said Nursi, sudah mampu menghafal 80 kitab karya ulama klasik pada saat usianya baru menginjak 15 tahun. Tak hanya itu, Said Nursi hanya membutuhkan waktu dua hari untuk menghafal Al-Qur`an. Sungguh mengagumkan. Karena kemampuannya itu, sang guru, Muhammed Emin Efendi memberinya julukan ‘Badiuzzaman’ (Keajaiban Zaman).

Keistimewaan Said Nursi, membuat iri teman-teman dan saudaranya. Ia pun dimusuhi. Namun, Said Nursi pantang menyerah. Semua diladeni dengan berani dan lapang dada. Tak cuma itu, rekan-rekan dan saudara-saudaranya yang iri dan cemburu akan kemampuannya, para ulama besar pun merasa terancam. Keberadaan Said Nursi membuat umat berpaling. Mereka mengidolakan Said Nursi.

Pemerintah Turki pun merasa khawatir. Sebab, Said Nursi selalu mampu menghadapi tantangan dari orang-orang yang memusuhinya. Ia selalu mengalahkan mereka dalam berdebat.

Tak kurang akal, pejabat pemerintah pun diam-diam berusaha menyingkirkannya. Baik dengan cara mengusirnya ke daerah terpencil, maupun memenjarakannya. Ia pun harus berhadapan dengan Sultan Hamid II hingga Mustafa Kemal Attaturk, pada masa awal Perang Dunia I.

Selama 25 tahun berada di penjara, Said Nursi bukannya bersedih, ia malah bangga. Karena disitulah, ia menemukan cahaya abadi ilahi. Ia menemukan Api Tauhid. Dan melalui pengajian-pengajian yang di ajarkannya, baik di masjid maupun di penjara, murid-muridnya selalu menyebarluaskannya kepada khalayak. Baik dengan cara menulis ulang pesan-pesan Said Nursi, maupun memperbanyak risalah dakwahnya. Murid-muridnya berhasil merangkum pesan dakwah Said Nursi itu dengan judul Risalah Nur. Murid-muridnya tidak ingin, Api Tauhid yang dikobarkan Said Nursi berakhir.

Said Nursi hampir menghabiskan setengah umurnya di penjara dengan siksaan. Dari penjara yang satu ke penjara lainnya. Ini merupakan konsekwensi dakwah ketika ia mengatakan apa yang benar itu benar dan mengatakan sesuatu itu salah, walaupun bertentangan dengan rezim penguasa saat itu. Karya monumental nya Risalah Nur juga lahir dari dalam penjara dan pengasingan diri.

"Salah satu bentuk siksaan di penjara mereka tidak boleh keluar sel ke kamar kecil. Selama 12 hari mereka tidak diberi makan. Dalam kondisi tertekan dan tersiksa seperti itu, Badiuzzaman Said Nursi tetap menunaikan amanat dakwah sebagai seorang ulama, ia tetap menulis untuk memberikan perlawanan pada rezim kelaliman dengan kata-katanya yang bercahaya. Said Nursi mampu menjaga semangat juang dan ibadah para murid dan ibadah para murid-muridnya yang di penjara untuk tetap hidup. Dalam kondisi semenderita apapun, Said Nursi tetap menggerakkan mereka untuk sholat berjamah dan membaca Al-Quran." (Halaman 498)

***

Selama dalam perjalanan Fahmi di temani Subkhi temannya dari Indonesia, Hamza dan Bilal dari Turki, serta Emel, adik Hamza, dan Aysel, saudara sepupu Hamza. Kemampuan Fahmi dalam menyikapi segala sesuatu, membuat Aysel jatuh hati. Aysel menyatakan cintanya pada Fahmi.Tapi Fahmi tak begitu cepat memutuskan menerima cinta Aysel. Aysel sendiri memiliki konflik tersendiri dengan mantan suaminya Carlos. hal ini akan membawa Fahmi dan Aysel masuk dalam sebuah klimaks mengerikan, sekaligus menjadi penghantar ending yang mengharukan.

Klimaks yang tak terduga, mengerikan, tapi Pertolongan Allah selalu datang tepat pada waktunya. Dan ending dari kisah Fahmi dan Nuzula berakhir manis, mengharukan dan syarat makna.

***

Novel sejarah ini benar-benar menggetarkan jiwa dan mengingatkan agar dalam keadaan apapun selalu dekat dengan Allah. Kedekatan dengan Allah membuat keberkahan dalam setiap tarikan nafas dan setiap langkah dalam kehidupan.

Novel "Api Tauhid" secara besar menceritakan sejarah tentang Badiuzzaman Said Nursy dalam perjuangannya berdakwah dimasa itu, namun tak menutup kenyataan adanya unsur romance antara Fahmi, Aysel, dan Nuzula.

Sekali lagi, penulis bertahta "Penulis No.1 di Indonesia" jebolan Universitas Kairo, Mesir. kembali membuktikan Tangan emasnya melalui cerita dalam novel "Api Tauhid"

Mendatang, Kang Abik menjanjikan "Ayat Ayat Cinta 2" segera di rampungkan.AAC ke 2 bersetting di Indonesia, tidak menutup kemungkinan akan memadukan sejarah dakwah dari salah satu kyai termahsyur di Indonesia.

Salam Pengagum Sastra Novel,
Profile Image for Dini Annisa Humaira.
187 reviews6 followers
July 11, 2020
Oke, sebenarnya udh baca ini dri minggu kemarin, tpi baru review sekarang hihi

Untuk ceritanya sendiri, AKU SUKA BANGET! Ini beneran bukan novel fiksi biasa. Lebih tepatnya novel fiksi yg dicampur dgn kisah Badiuzzaman Said Nursi.

tbh sebelum baca ini, aku sama sekali gaada ide siapa sih Ust. Said Nursi itu? Dan dibuku ini tuh bener2 nyeritain kisah seorang Badiuzzaman Said Nursi yg MasyaAllah sekali cerdas dan akhlak yg dimiliki beliau.

Sebenarnya sih buku ini nyeritain seorang pemuda asal Indonesia yg sedang menuntut ilmu di Madinah bernama Fahmi. Sesekali Fahmi memang pulang ke Indonesia. Ada satu waktu, saat pulang, ada seorang Kiai yg melamar kan anaknya untuk menjadi istri Fahmi. Dengan segala pertimbangan dsb, akhirnya Fahmi menerima. Dan sebelum Fahmi kembali ke Madinah, Fahmi dan Nuzula-anak dang Kiai akan dinikahkan secara agama terlebih dahulu, karena waktu itu Nuzula masih kuliah juga dan mereka dilarang bercampur sebelum Nuzula lulus.

Akhirnya bbrp hari sebelum Fahmi kembali ke Madinah, mereka dinikahkan. Jadi, saat Fahmi kembali ke Madinah udh jdi suami org hihi. Tpi semua temannya ga ada yg tahu. Komunikasi dgn Nuzula pun sebatas sms tiap hari dan awalnya gaada masalah, sampai tiba2 Nuzula tdk bisa dihubungi. Mertuanya pun sama. Dan jderr tiba2 Nuzula minta Fahmi tdk menghubungi dirinya lgi dan mertuanya tiba2 minta Fahmi untuk menceraikan Nuzula.

Dan karena ini Fahmi ngerasa diremehin dong, masa dia sma Nuzula aja blm tinggal serumah udh dibilang ga bisa bahagia dgn Nuzula, dan mertuanya minta dia ceraikan Nuzula. Karena patah hati dan bingung, Fahmi yg selama ini nyimpan rasa untuk Nuzula sejak mereka nikah, dgn nekat i'tikaf di masjid dan tidak akan berhenti sebelum bisa khatam 40 kali.

Teman2 Fahmi yg merasa Fahmi sebelumnya baik2 saja dan tiba2 nekat i'tikaf berhari-hari menjadi khawatir. Sampai hari ke-15 akhirnya Fahmi tumbang.

Baru setelah itu, Fahmi akhirnya mengakui alasan knp dia nekat i'tikaf selama berhari-hari. Untuk membantu Fahmi kembali semangat, teman2nya mengajak Fahmi trip ke Turki untuk melihat tempat2 bersejarah dan mempelajarinya.

Dan disinilah kisah sang Badiuzzaman Said Nursi dimulai, selang seling dgn kisah Fahmi dan temannya selama perjalanan.

Intinya ini salah satu buku yg mesti kamu baca! Ga rugi deh!

Oh iya, ada satu lgi, bagian yg bikin iri bos! Padahal yg ngalamin Fahmi sama Nuzula tpi aku jg ikut deg2an 😂 Yg setelah mereka shalat dua rakaat itu, yg sehabis akad. Pas Fahmi nyium Nuzula. Duh, sialan aku jd baper gara2 bagian itu. Jdi meskipun ada itu, siapa itu nama sepupunya Hamzah? Itulah, ga ngaruh. Kapal ku tetap Fahmi - Nuzula ㅋㅋㅋ
Profile Image for Cici Suci.
12 reviews
August 1, 2023
Akhirnya aku berhasil menamatkan novel ini! Aku tertarik membaca karna 2 orang teman SMA ku merekomendasikan novel ini pas kuliah. Novel setebal 570an halaman dan bertemakan Islam karya novelis kondang Kang Abik ini, hmm aku menilainya cukup di angka 3/5 bintang aja. Karena…

Ini adalah novel sejarah tentang Badiuzzaman Said Nursi yang dikemas dalam konsep fiksi, jadi ceritanya nggak melulu tentang sejarah Said Nursi tapi juga dibalut cerita cinta tokoh utamanya, yaitu Fahmi. Sejarah diceritakan sejak beliau lahir dari keluarga yg sangat menjaga kesucian, tumbuh menjadi anak yang cerdas, perjuangannya menuntut ilmu dan memahami kitab kitab di berbagai tempat, sampai perjuangannya membersamai perang dunia 1 yang menjadi awal runtuhnya kejayaan Turki Ustmani. Cerita hidup Said Nursi berkelindan dengan cerita hidup Fahmi.

Dan setelah membaca habis buku ini selama beberapa hari, rasanya aku kurang cocok dengan gaya penulisan novelis ini. Terlepas cerita sejarah Said Nursi yang WOW keren.. ada beberapa hal yang tidak aku sukai:

1. Beberapa bagian yg diceritakan terasa membosankan. Contohnya di bagian saat menjelaskan kehebatan Said nursi yang selalu menang debat melawan ulama ulama, gubernur, bahkan kaum cendikia ateis di setiap kota. diceritakan berulang kali tentang kehebatan ilmunya saat menjawab pertanyaan orang2, tapi kurang diberikan contoh materi atau pertanyaan dan jawaban adu ilmunya yang meyakinkan pembaca kalo memang Said Nursi benar benar cerdas seperti yg digambarkan. Jadi kayak dongeng yang kesannya dilebih lebihkan. Kisah tentang Badiuzzaman Said Nursi nya memang keren, tapi penceritaan tentang sejarahnya kurang smooth. Kesannya seperti buku sejarah non-fiksi yang dimasukkan begitu saja. Kurang menarik!
2. Cerita romansa Fahmi sbg tokoh utama dan tokoh2 lainnya juga seperti terlalu dipaksakan, terutama bagian endingnya (meh). Banyak plot holenya. Juga pas bagian Carlos dateng nyari Aysel, udah kayak sinetron aja ini mah, drama! Dan agak tidak masuk akal, ngga realistis aja kaki Fahmi yang udah infeksi dan 2 dokter mengharuskan diamputasi trus bisa bisanya sembuh dengan sendirinya itu kok kayal sekali. Lebih realistis ceritanya kalo beneran diamputasi!
3. Tipikal novel bergenre Islam, polanya masih sama; tokoh utama pria yang rupawan, sholeh, sempurna, dan berorientasi langit. Dia diperebutkan wanita cantik-cantik yang solehah juga dari luar negeri dan Indonesia. Klise!
Profile Image for Alfaridzi.
109 reviews3 followers
October 7, 2021
Jika ditanya siapa penulis yang selalu membuatmu jatuh cinta terhadap tulisannya ? Tanpa ragu aku akan menjawab kang Abik lah orangnya 😁. Selalu kagum dengan tulisan beliau yang bernuansa Islami, penuh motivasi dan kaya akan isi. Dibalut dengan kekayaan diksi yang indah lalu dirangkai menjadi kalimat yang manis dan romantis.

Api Tauhid adalah novel sejarah pembangun jiwa yang dihidangkan overlaping dengan kisah romansa cinta masa kini yang tetap mengacu pada keteladanan Said Nursi. Bercerita tentang sosok Fahmi seorang mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Madinah yang sedang gundah karena memikirkan nasib pernikahannya dengan Nuzula anak dari Kyai Arselan seorang tokoh agama terkemuka asal Lumajang. Ditengah kondisi jiwanya yang risau Fahmi akhirnya memutuskan untuk itikaf di masjid Nabawi selama 40 hari. Tetapi semua itu terkesan berlebihan dan pada hari ke-8 Fahmi mesti dilarikan ke Rumah Sakit karena kondisi badannya yang melemah.

Untuk menghilangkan kegundahan hatinya, Fahmi pun diajak oleh sahabatnya Hamza yang berasal dari Turki untuk mengunjungi negaranya sembari melakukan napak tilas sejarah perjuangan Said Nursi seorang ulama besar sekaligus pejuang besar Islam asal Turki yang dikenal memiliki reputasi yang mengagumkan selama hidupnya. Badiuzzaman Said Nursi adalah sosok besar dalam perjuangan Islam di Turki kala Kekaisaran Turki Utsmani masih berdiri. Selama hidupnya, dia dedikasikan jiwa dan raganya terhadap agama, bangsa dan negara. Berbagai perjuangan yang penuh pengorbanan pun telah beliau lalui meskipun harus berkali-kali mendekam di dalam bui.

Novel sejarah yang dibalut dengan kisah romantis ini sangatlah menakjubkan. Meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembaca. Narasi yang sederhana membuat pembaca terhanyut dalam indahnya kata dan pesan yang ada dalam setiap kalimat yang ada. Sungguh novel yang menggetar jiwa !!! Subhanallah 🥲👍
Profile Image for waode 1453.
10 reviews
July 6, 2022
API TAUHID

Pernah tidak terbersit pertanyaan, dimana sih posisi umat Islam dalam peradaban dunia? Apa memang kaum muslim tidak pernah eksis dalam percaturan peradaban?

Ternyata oh ternyata, umat Islam pernah punya posisi gemilang dalam perputaran roda peradaban. .
.
Nah, di novel Api Tauhid ini, Habiburrahman El Shirazy meracik sejarah dengan pola yang baru (menurutku). Kisah-kisah sejarah bukan hanya tentang rentetan peristiwa namun juga meminta untuk direnungkan makna dibaliknya agar menjadi pelajaran. .
.
Penulis yang akrab di sapa Kang Abik ini, melalui novel Api Tauhid membuka tabir tentang posisi umat Islam utamanya saat perang dunia pertama. .
.
Juga mengenalkan salah satu tokoh sejarah yang berperan penting dalam menjaga tetap bersinarnya tauhid di hati umat Islam ditengah gempuran sekularisme kala itu. Beliau adalah Badiuzzaman Said Nursi. Ulama kenamaan yang terus menulis tentang Islam meski dengan ganjaran penjara dan pembuangan ke tempat-tempat terpencil. .
.
.
Asyiknya, pelajaran sejarah dalam novel ini diramu dalam bentuk napak tilas sehingga pembaca diajak mengelilingi sudut-sudut Turki yang menyimpan jejak kekhalifahan Islam terakhir. .
.
Ada perasaan bangga sebagai umat Islam membaca novel ini. Meski di satu sisi juga sedih mendapati fakta sejarah runtuhnya kekhalifahan selaku institusi politik yang melandaskan pemerintahan nya pada syariat Islam. .
Oh ya, di novel ini tidak hanya bahas soal sejarah. Namun juga ada kisah romantisnya. Komplit kan? .
.
So, novel ini cocok untuk dibaca siapa saja. Saya juga sarankan untuk dibaca oleh orang tua, pelajar, dan praktisi pendidikan. Guna menghadirkan atmosfer baru dalam pembelajaran sejarah khususnya sebagai umat Islam.
Profile Image for Sara Crewe.
4 reviews
August 23, 2025
Api Tauhid

Kaki ini mengurungkan langkah untuk menyebrangi kota menuju Depok. Lantas ia memilih untuk menamatkan sebuah novel yang akhir-akhir ini menemaninya makan atau sekedar meneguk kopi. Novel itu berjudul "Api Tauhid: Cahaya Keagungan Cinta Sang Mujaddid".

Sebuah novel sejarah pembangun jiwa, katanya. Awalnya, aku mengabaikan sambil lalu ungkapan yang berada di sampul itu. Lantas membaca tanpa berharap apapun. Namun tanpa sadar, mata ini terus ingin lanjut memahami halaman demi halamannya. Halaman pertama menjadi halaman kesepuluh, lantas terus hingga halaman 587, halaman terakhir.

Novel ini sejatinya menceritakan kisah hidup seorang ulama, Badiuzzaman Said Nursi. Seorang mujaddid pada masanya, berakhir turut membebaskan Turki dari kekuasaan sekuler.

Begitu banyak pengajaran dan teladan yang bisa diambil. Salah satu teladan yang kuat dalam seorang Ustadz Said Nursi adalah kuatnya "Tauhid" beliau kepada Allah SWT. Tak ayal mengapa buku itu diberi judul demikian. Kekuatan tauhidnya terpancar dari berkali-kali ia mengalami kezhaliman, namun dirinya tak pernah berburuk sangka kepada Allah SWT.

Jika Allah menghendaki, maka memang begitu takdirnya. Itulah sebuah tauhid yang selalu ia pegang teguh, dan Kang Abik berhasil memancarkan iman dan tauhid beliau dari kisah yang membuat pembacanya memahami bukan hanya dengan mata dan pikiran, namun juga dengan hatinya.

Sejujurnya, membaca santai buku ini membuatku bisa memahami kisahnya perlahan. Dengan kondisi saat ini, membaca kisah beliau sungguh rasanya bagai pesan dari langit bahwa, "Tenanglah. Allah telah menyiapkan takdir terbaik untukmu. Maka tidak ada yang perlu kau takutkan selain takut kepada Allah."

Lantas tenang itu merayap dalam hati, atas apapun perjalanan yang akan menanti di depan sana. Bismillah.
Profile Image for Erma Aulia.
73 reviews4 followers
October 25, 2022
1 perasaan yang hadir dengan begitu kuatnya ketika membaca buku ini adalah, iri luar biasa. Kepada Fahmi yang menyalurkan rasa sedih dan patah hatinyanya dengan itikaf di Masjid sambil mengkhatamkan Al-Quran. Kepada Badiuzzaman Said Nursi yang begitu mencintai agamanya, hingga apapun yang ia lakukan selalu berorientasi kepada Allah Ta'ala.

Api Tauhid • Habiburahman El Shirazi • 587 halaman • @bukurepublika

Untuk menghibur Fahmi yang dilanda kegalauan karena permintaan ayah mertuanya untuk menceraikan istrinya, Hamzah mengajak pemuda yang sedang menempuh pendidikan S2 di Madinah ini tadabur alam ke tanah Turki. Sambil menikmati alam dan hidangan khas Turki di tengah musim dingin, Hamzah menceritakan sejarah hidup Badiuzzaman Said Nursi. Seorang ulama paling cemerlang yang hidup pada tahun 1877-1960.

Badiuzzaman Said Nursi merupakan ulama yang memiliki peran dalam mengembalikan Islam di tanah Turki, dengan tulisan-tulisannya beliau tak henti mengingatkan akan tauhid meskipun harus dilempar dari penjara 1 ke penjara yang lainnya.

Bagi aku, baca buku ini harus pelan-pelan, karena begitu banyak informasi didalamnya. Mulai dari sejarah penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih, orang-orang Yahudi dan Eropa yang berusaha masuk ke dalam pemerintahan Turki, perang dunia, sampai runtuhnya dinasti Utsmani Turki dan berganti menjadi Republik Turki. Aku juga suka dengan gaya bercerita Hamzah yang runut banget.

Kisah cinta Fahmi-Nuzula juga digambarkan dengan sederhana namun mengena, tentang kesetiaan, penebusan dosa, dan menjaga kesucian. Walau aku tetap merasa kalau adegan Aysel-Carlo-Fahmi ditiadakan, nggak akan mengurangi pesona buku ini 🤭
Profile Image for Agusman 17An.
80 reviews2 followers
March 17, 2018
#ApiTauhid Sebuah Novel sejarah pembangun jiwa. Adalah Syeikh Said Baiduzzaman Nursi yang dikisahkan oleh Hamzah ke teman-temannya saat menulusuri kota Turki.

Said Baiduzzaman Nursi yang diceritakan Hamzah ke teman-temannya dalam novel ini adalah daya tarik tersendiri. Kisah perjuangan Said Nursi yang ditampilkan begitu sarat dengan hikmah juga bagaikan pengingat bagi kita serta pelajaran bagi generasi muda khususnya yang memang ingin mengambil pelajaran di dalam kisah-kisahnya.

Sang Mujaddid Baiduzzaman Said Nursi adalah tokoh berpengaruh bagi dunia yang penuh dengan keajaiban luar biasa. Kecerdasannya di atas rata-rata, argumentasinya menjatuhkan lawan-lawannya begitu kokoh tak bisa dipatahkan.

#ApiTauhud ini bukan hanya novel berdasarkan sejarah, tetapi juga menggetarkan.

Tak ketinggalan Kang Abik yang merupakan Novelis No.1 Indonesia juga menghasilkan sosok yang penuh pesona, Fahmi namanya. Lelaki yang begitu sholeh tapi takdir yang Allah tetapkan begitu berliku tapi tetap ia terima dengan lapang dada dan kesabaran yang tak ada batasnya.

Yang paling aku sukai dari novel ini terdapat pada hal 353. Pidato Said Nursi yang bertajuk Hurriyete Hitab di sebuah Dewan pertemuan di Istanbul yang disaksikan ribuan orang. Beliau menyampaikan lima pintu syurga kemajuan dan peradaban. Pertama; Kesatuan hati, yakni harus bersatu padu mempertahankan integritas Turki. Kedua; Cinta bangsa, yakni semua harus memiliki kecintaan terhadap bangsanya melebihi dirinya sendiri. Ketiga; Pendidikan, yakni sebuah bangsa akan maju dan mencapai cita-cita kemakmurannya jika seluruh rakyat memperoleh pendidikan yang baik, dan menjadi manusia yang berkualiti. Keempat; Memakaimumkan daya upaya manusia, yakni semua orang dihargai keahliannya sehingga mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang memadai. Kelima; Menghentikan pembaziran, yakni siapapun orangnya harus berhenti mubadzir karena mubadzir adalah kesalahan yang bisa berakibat fatal.

Profile Image for Robby Izaty.
25 reviews2 followers
September 15, 2018
Ini adalah buku sejarah Badiuzzaman Said Nursi yang di balut dengan novel. Pada intinya tokoh utama dalam novel ini adalah Said Nursi. Bagaimana perjuangan beliau sejak muda hingga menjadi ulama yang disegani di Turki (atau bahkan seluruh dunia Islam). Saya mengagumi jalan damai yang beliau pilih saat berhadapan dengan pendirian negara sekuler Turki. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana Said Nursi dapat menjaga dirinya dari fitnah yang diserukan pemberontak, pada saat menyaksikan kekhalifahan berubah menjadi negara sekuler, dan kemudian melihat Islam diberangus. Jelas bukan karena beliau pengecut, bagaimana tidak bila pada saat perang dunia I beliau adalah salah satu komandan perang jihad fi sabilillah di garis terdepan kekhalifahan ?. Alasan beliau tidak memberontak adalah karena pemerintahan dan militer negara sekuler Turki masih berisikan orang-orang yang mengaku Islam. Meskipun pemahaman pemimpin mereka rusak karena filsafat materialisme barat, Said Nursi tidak ingin menumpahkan darah orang-orang beriman untuk menegakan syariat. Sayang, segala usahanya membendung pemberontakan sia-sia belaka. Saat ada kaum muslimin yang akhirnya tetap melakukan pemberontakan, pemerintahan sekuler begitu curiga dengan ulama kharismatik sekelas Said Nursi. Beliau di tangkap atas tuduhan ceramah yang mengancam ideologi sekularisme. Selama 25 tahun setelahnya beliau mendekam dalam penjara/diasingkan tanpa diberikan pengadilan yang layak.
Profile Image for Aykarin.
8 reviews
April 2, 2024
Berawal dari kisah seorang mahasiswa UIM, Fahmi, yang sedang galau karena alur pernikahan nya yang tidak berjalan lancar membuatnya terus menerus ber-i'tikaf di Masjid dan mengkhatamkan hafalan Al-qur'an nya berulang kali sampai jatuh sakit.
Kondisi itu mendorong teman²nya untuk mengajaknya berlibur agar stress nya tidak berkelanjutan.

Bukan. Inti dari buku ini bukan itu.
Tapi dari situlah obrolan berbobot tentang kisah seorang ulama besar, yakni Said Nursi Badiuzzaman itu dimulai. Fahmi bersama teman² nya mengunjungi tempat² bersejarah di Turki sambil berdiskusi tentang sejarah hidup sang ulama.
Dilengkapi alur kisah cinta seorang Fahmi saat bertemu dengan Aysel, gadis Turki yang berkuliah di Eropa membuat buku ini semakin berbobot dan banyak pelajaran yang bisa diambil.

Aku berani jamin, ini bukan buku biasa. Ini buku yang bisa menambah keimanan kita. Bisa dibayangkan? rasanya hidup di zaman yang sama dengan seorang ulama besar yang keilmuan dan keberanian berdakwah nya amat kuat, yang telah menghafal 30 juz di usia balita, yang bisa memahami 1 isi kitab dan menghafalnya dalam durasi semalam, yang hidup pada masa pra-runtuh nya dinasti utsmaniyyah di mana pemerintah pada masa itu menolak ide nya dalam hal membangun universitas sampai ia dipenjara. Kira-kira begitulah yang aku rasakan selama membaca isi buku ini.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Arindi.
5 reviews
January 23, 2025
## Struktur tulisan✨

Pengemasan sejarah dengan pembawaan novel

## Isi✨

Novel ini berkisah tentang sejarah seorang tokoh Badiuzaman Said Nursi yang berasal dari Turki.

Menampilkan beberapa tokoh buatan seperti Fahmi, Ali, Emel, Subki, Nuzula, Hamzah, Aysel dll.

Tokoh buatan ini dengan konflik kehidupan yang menjadi senter adalah Fahmi.

Konflik hidupnya ia cerminkan lewat sejarah sang tokoh terkenal Said Nursi.

## Hal yang disuka✨

- Baca kisah sejarah jadi engga ngebosenin
- Menambah pengetahuan mengenai tokoh luar biasa Said Nursi serta jatuh bangun sejarah Turki
- Konflik cerita yang menyenangkan untuk diikuti kisahnya

## Hal yang kurang disuka✨

- Kisah tokoh buatan sudah bagus dari awal hingga tengah, namun bagian akhir kisah terkesan sedikit berlebihan. Sehingga pembaca merasa kurang relate dengan kehidupan sehari-hari.

## Satu pesan✨

Jangan berlarut-larut pada kesedihan dan kekecewaan, pulihkan hatimu. Jika Allah sudah menjadi tujuanmu maka akan ada jawaban yang terbaik.
5 reviews
Read
June 24, 2025
Pembaharuan Islam oleh Badi'uzzaman Said Nursi seorang ulama dari Pedesaan Nursi Turki yang melakukan pembaharuan Islam ketika simbol-simbol keagmaan (Islam) awal peralihan Turki menjadi republik dirombak total oleh presiden pertamanya yang mengenyam pendidikan Amerika. Warga tidak boleh terang-terangan melakukan ritual ibadah, mengenakan jubah islami, bahkan dianjurkan untuk tidak berpuasa ramadhan karena dianggap akan menurunkan kinerja sehari-hari. Said Nursi yang mengenakan pakaian adat khas Nursi melakukan pencerahan-pencerahan kerohanian Islam melalui dakwah-dakwah dan tulisan beliau. Said Nursi akhirnya dipenjara dan diasingkan begitu lama, tapi beliau menyebar cahaya Islam melalui tulisannya yang diam-diam mencetak menyebarkan artikel dan gagasan beliau ke masyarakat luas dalam jaringan yang senyap. Memupuk Iman Islam dalam keheningan dan menguatkan keimanan masyarakat Turki. Novel ini pun dibalut romansa anak muda yang menarik perhatian di awal, pertengahan dan akhir cerita yang dapat menarik perhatian anak muda untuk dengan renyah menikmati ceritanya yang begitu mengalir.
Profile Image for Gatot Widayanto.
24 reviews7 followers
September 8, 2015
Api Tauhid: Menapaki Dunia dengan Kacamata Akhirat
30 March, 2015 by Gatot Widayanto | Edit
Alhamdulillah …akhirnya tadi malam saya khatam membaca novel sejarah nan DAHZYAT ini meski tebalnya 500 halaman lebih. Bisa jadi ini prestasi bagi saya bisa menyelesaikan baca buku setebal ini dalam waktu relatif singkat. Tulisan ini saya coba lakukan bukan dengan tujuan melakukan resensi, tapi lebih kepada curhat terhadap isi dari kisah sejarah yang sangat mengagumkan ini. Mengapa saya katakan curhat, karena yang saya torehkan dalam tulisan sederhana ini lebih fokus kepada apa yang saya rasakan ketika membaca novel sejarah ini. Pada saat menulis ini saya tak lagi melihat bukunya dan tak kan bisa menguraikan secara tepat baik nama maupun halaman berapa sebuah kisah diuraikan di buku ini. Mari kta mulai … Bismillah.

Api Tauhid

(1) Kesan awal membaca novel ini teringat ketika saya terpikat dengan karya pertama dari penulis yang sama yakni Ayat Ayat Cinta sehingga saya berpikir bahwa kejadian dia Bab Satu melibatkan pemuda bernama Fahmi tadinya saya pikir sebagai pelaku utama sedangkan di uraian ringkas terkait buku ini tak pernah disebut nama Fahmi. Saya baru menyedari di bab2 selanjutnya dimana ternyata kisah sejarah ini dituturkan oleh orang lain, yakni Hamza, yang merupakan sahabat dekat Fahmi pada saat mereka melancong ke Turki di saat liburan dari sekolah mereka di Madinah. Sebuah plot cerita yang menarik.

(2.) Tokoh sentral dari novel ini justru seorang bernama Badiuzzaman Said Nursi (BSN) yang merupakan ulama besar dari Kurdistan, Turki. Penggambaran mengenai asal-usul BSN digambarkan secara jelas pada bab-bab awal dari novel ini dan semuanya sangat menarik untuk dibaca. Rasanya, sulit untuk meninggalkan kalimat demi kalimat yang tertoreh di novel ini. BSN memang seorang yang dilahirkan dengan kepandaian khusus yang diberikan Allah SWT. Masya Allah masih usia muda sekitar 15 tahun BSN ini sudah membaca 80 kitab dan tak hanya itu, ia juga menghafalnya dengan baik. Pada usia muda juga ia sudah bisa berdebat dengan ulama-ulama besar dan selalu menang dalam perdebatan. Kecintaannya kepada Islam sudah mendarah daging bahkan sejak ia masih berusia kanak-kanak. Ia begitu semangat belajar dari madrasah satu ke lainnya bahkan berpindah-pindah tempat serta guru. Di beberapa daerah bahkan ilmunya melebihi dari ilmu gurunya.

(3.) BSN menerapkan amar ma’ruf nahi munkar secara konsisten karena biasanya paling sulit justru nahi munkar yakni menyikapi dan bertindak pada kemunkaran. Salah satu contohnya ia berani mendatangi seorang penguasa (bernama … Pasya) yang suka berfoya-foya dan minum khamr. BSN berani mendatangi Pasya dan memberinya peringatan di markasnya yang dijaga ketat oleh pengawal. Peringatan tersebut berupa ajakan untuk shalat dan mematuhi semua perintah Allah serta menjauhi larangannya. Tentu Pasya tersinggung dengan ajakan ini bahkan menantang bila ia tak mau menerima ajakan BSN memang kenapa? dengan lantang BSN mengatakan: “Saya akan bunuh kamu”. Padahal BSN adalah anak muda tanpa pengawal sedangkan Pasya adalah penguasa dengan banyak pengawal. Ini jelas merupakan keberanian luar biasa dari seorang BSN.

(4.) Pada suatu ketika seorang gubernur tidak suka dengan BSN karena keberadaannya sangat membahayakan pemerintah sehingga ia harus diasingkan ke daerah lain. BSN dikawal oleh dua orang polisi menuju daerah lain dengan membawa surat tugas kepada gubernur di daerah lain yang dituju. Selama perjalanan yang jauh, BSN diikat borgol tangannya oleh dua orang polis tersebut. Pada saat masuk waktu shalat, BSN memohon kepada dua orang polisi tersebut agar borgolnya dilepas karena ia akan mendirikan shalat. Dua orang polisi tersebut tidak setuju. BSN nekat dan tetap mendirikan shalat. Borgol yang lepas jelas bukan karena dilepas oleh dua orang polisi tersebut namun Allah menolong BSN dan sampai sekarang tak diketahui bagaimana borgol bisa lepas dan BSN bisa dengan mudah mendirikan shalat. Ini merupakan pelajaran yang baik bagi kita semua bahwa Allah SWT tentu akan memudahkan jalan bagi umatNya yang berkeinginan keras menjalankan ibadah secara istiqomah. Masya Allah …! Bahkan polisi yang tadinya begitu takut bila BSN melarikan diri akhirnya percaya sepenuhnya bahwa BSN tak akan melarikan diri dan akhirnya juga ikut shalat menjadi makmum dari BSN.

(5.) Pada saat sampai di gubernur yang menjadi tujuan perjalanan, ternyata dua orang polisi tersebut, yang tadinya patuh kepada gubernur yang mengirim BSN, malah sekarang berbalik menjadi pengikut setia BSN.

(6.) Pada saat tinggal di rumah gubernur yang dituju, BSN justru memilih tinggal di rumah gubernur sebagai tamu karena di rumah tersebut banyak sekali koleksi buku adan kitab. Hari demi hari BSN banyak menghabiskan waktu dengan membaca di perpustakaan gubernur ini. Bahkan, selama beberapa tahun tinggal di rumah gubernur ini, BSN tak pernah memandang wajah enam putri gubernur yang cantik-cantik semuanya. Gubernur bahkan menawarkan kepada BSN untuk memilih satu diantara enam putrinya dijadikan istrinya. BSN menolak halus karena ia ingin konsentrasi menuntut ilmu. Masya Allah.

(7,) Dalam novel ini juga dijelaskan sejarah lahirnya zionisme di tanah Turki melalui seorang pemikir strategi yang ulet dan licin yakni Theodore Herzl. Ia begitu persisten membuat konsep zionisme dengan menyatukan semua yahudi di seluruh dunia ke suatu tanah di Palestina yang awalnya tak diberi oleh kalifah Utsmani di bawah Sultan Abdul Hamid 2. Meski berkali-kali mengalam penolakan, Herzl ini tak pernah putus asa untuk bolak-balik menemui sultan hingga akhirnya Turki mengalami krisis keuangan. Sebuah kisah yang tragis dalam peradaban Islam.

(8.) Meski substansinya beda, kita harus memeiliki persistensi yang dimiliki Theodore Herzl. Tentu saja yang kita perjuangkan adalah melindungi agama Allah dan meninggikan kalimatullah, bukan membangun kebencian dan zionisme. Islam jelas menentang zionisme karena Islam datang menghapus perbudakan; apalagi zionisme.
Profile Image for Ayu.
1 review1 follower
June 26, 2017
Re-read tapi ga sepenuhnya re-read soalnya pas baca pertama ga selesai. Ga minat waktu itu entah kenapa. Tapi entah mengapa hari ini terdorong buat ngebaca lagi buku yang tergeletak di sudut kamar, dan habis sehari. Kesan awal kenapa ga suka dulu mungkin karena udah berpersepsi awal kalo ini novel cinta-cinta saja, padahal ternyata enggak. Kandungan sejarahnya begitu menggugah huhu menyadarkan buat belajar sejarah lagi. Dan menyadarkan kalo ilmu mah masih cetek tek tek tek banget. Keren! Paling suka kisah Badiuzzaman Said Nursi. Permasalahan Aysel juga agak menarik, dan Fahmi dengan segala lika-liku pernikahannya juga sedikit menarik meskipun ga terlalu. Hhe. Tapi untungnya konten sejarah kisah Badiuzzaman dominan di sini jadi gamasalah, anggap saja bagian Fahmi dan lain-lainnya itu bumbu. Ohiya habis baca buku ini jadi pengen baca Risalah Nur karya Badiuzzaman Said Nursi, tapi entah aku bisa dapat di mana ya.
Profile Image for Nando Putra Pratama.
9 reviews
May 4, 2018
Novel karya Kang Abik pertama yang gw baca. Gw beli novel ini di Gramedia Grand Indonesia ketika gw mau nyari buku-buku tentang sejarah. Gw pusing ketika di book shelfnya sejarah, banyak banget yang bagus menurut gw. Dan harganya rata-rata diatas 100rb karena memang bukunya tebel-tebel. Sempat gajadi mau beli, tapi gw mampir ke bookshelf novel dulu. Disinilah gw berjodoh sama buku ini. Bukunya ada di shelf bagian bawah, tertutup dan kurang keliatan. Tapi entah kenapa gw penasaran "novel apaan tuh warnanya gelap gitu, kayanya bagus & laki banget". Setelah gw liat ternyata novel karyanya Kang Abik ini. Gw baca sekilas sinopsisnya dan pas banget nyeritain tentang sejarah islam. Gw liat reviewnya di goodreads dan ternyata banyak feedback positif. Gw belilah novel ini sebagai novel sejarah pertama gw. Setelah gw baca habis, ga kecewa sama ceritanya. Gw suka banget sama karakter Said Nur Badiuzzaman (Keajaiban zaman) ketika perang di masa lalu.
Displaying 1 - 30 of 224 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.