“Apa alasanmu menyembunyikan identitas? Novelmu diterima baik oleh masyarakat, dan kau juga jauh dari kata buruk rupa.” “Kau bukan orang yang berhak tahu soal kehidupan pribadiku!” *** Rena adalah seorang penulis yang selama ini menyembunyikan sosoknya dengan nama pena Cyanite. Masa lalunya yang buruk membuat Rena enggan untuk menunjukkan identitasnya sebagai penulis kepada dunia. Namun, segalanya menjadi rumit ketika Rena harus menulis biografi Zac Zuarez, seorang pembalap MotoGP yang sarat prestasi dan tengah menyita perhatian dunia. Mau tak mau, masa lalunya pun menjadi sorotan. Kita tidak bisa menghentikan setiap orang untuk berbicara apa pun tentang kita, yang bisa kita lakukan hanyalah tidak peduli pada mereka dan menjalani hidup sebaik mungkin.
ide ceritanya lumayan bagus, ttg 'dosa' masa lalu yg menghantui dan bikin gak pede. tp ngolah konfliknya kurang seru. happy ending-nya trlalu mudah ditebak. dan aku kurang sreg dg pilihan nama protagonis cowoknya (stlh browsing, nama itu ttp bukan nama lumrah utk org spanyol. ada semacam huruf yg ketuker deh o_O). oh ya, trlalu sering nulis 'lelaki feminin itu' utk mendeskripsikan satu orang saja.
Membaca buku ini seperti timbangan yang bergerak-gerak ke kanan dan kiri. Di satu sisi ceritanya asyik dibaca dan tokoh utama cowoknya gemes. Di sisi lain, buku ini terbit di tahun 2015 jadi masih ada beberapa hal yang bakal dicap red flag sama pembaca sekarang. Jadi...
(Jika ada yang bilang nama Zac Zuarez tidak terdengar seperti nama Spanyol, itu sangat valid, karena nama Spanyolnya adalah Marc Márquez haha. Jelas terlihat Zac terinspirasi dari Marc, setidaknya dari prestasi Marc di tahun 2013 sebagai atlet MotoGP termuda yang menjuarai titel dunia pertamanya dan 'gaya agresif' yang bikin deg-degan terutama di tikungan. Backstory Zac sangat berbeda dengan Marc, dan Zac saya asumsikan lebih tinggi dari Marc yang 168 cm karena Rena selalu mendongak saat menatap Zac jika sedang berdiri.)
PERINGATAN: MENGANDUNG SPOILER
Rena, penulis di balik nama pena Cyanite, mendapat commission untuk menulis biografi seorang pembalap muda bernama Zac Zuarez. Zac yang hanya setahun lebih muda dari Rena ternyata lebih liar daripada yang dibayangkan. Berawal dari kesan pertama yang salah, mereka berhasil melanjutkan pekerjaan secara profesional, hingga cinta diam-diam hadir di antara mereka dan masa lalu masing-masing mengancam mengacaukannya.
Buku ini tipe bacaan ringan yang bisa jadi asupan uwu harian, cepat diselesaikan, dan menambah ilmu baru (atau geeking out bareng) soal MotoGP. Sebagai nominee lomba #RomantikInspiratif, kekuatan cerita ini terletak di banter antara Zac dan Rena. Makin ke tengah Zac juga makin gemes, dan ada satu adegan favorit saya waktu Zac khawatir yang bikin auranya +1000 poin. Saya jadi senyum-senyum sendiri di tempat umum gara-gara itu wkwk.
Gaya berceritanya mengalir, berlatar di luar negeri tapi tidak kaku dan tidak juga terlalu informal. Saya suka selera fashion-nya Rena yang effortless (mungkinkah terinspirasi real life WAGs?). Detail tentang MotoGP-nya mungkin sudah familier bagi penggila olahraga ini, tapi buat yang baru tahu jadi nilai plus tersendiri. Awal saya tertarik mau baca ini karena kover tipografinya ... PLEASE BRING IT BACK! Simpel tapi eye-catching, paduan warnanya juga bagus. Sekarang banyak kover yang berilustrasi tapi tipografinya sering kurang diindahkan, alhasil judulnya kurang terbaca. Not this book, though.
Tentang red flag-nya: pertemuan pertama Zac dan Rena adalah making out sepihak karena Zac mengira Rena perempuan panggilan dan Rena terlalu blank untuk melawan. Uh-oh. Zac menyesal dan meminta maaf atas kebodohannya, tapi Rena malah langsung memaafkannya. Saya sempat berhenti di sini beberapa hari. Saat coba lanjutkan, sikap Zac tak lagi seperti itu, bahkan lebih gentlemanly yang selalu bikin Rena luluh. Cepatnya hubungan mereka berjalan kira-kira setingkat di atas instalove, jadi dibilang instan banget nggak, slow burn juga bukan.
Mulai menjajaki hubungan yang lebih serius, Zac malah entitled. Buat yang baca di tahun buku ini terbit mungkin melihat tidak ada masalah, karena sekilas memang tidak masalah. Zac tunangannya, berhak tahu keluarga Rena. Kalau ada adegan Rena memberikan konsen Zac bisa bertemu dengan keluarganya tanpa Rena, atau bilang dia mau pernikahannya kejutan karena pusing memikirkan persiapannya, menurut saya bakal jadi lebih manis. Di sini Rena hanya diperlihatkan 'sudah tahu' jika Zac tukang nge-prank, tidak ada persetujuan lisan. Namun, saya suka banget caranya Zac menerima Rena apa adanya, mulai dari PDKT sampai HEA.
Oh, ya, saya baru tahu namanya Rena itu Renata Smithson di pertengahan cerita. Awalnya juga masih meraba-raba latarnya di mana, karena biasanya penulis itu perantaranya agen, tapi di sini Jay sahabat Rena berlaku sebagai manajer yang tugasnya lebih luas. Sampai akhirnya saya melihat kata London dan ber-oooh.
Memang kita tidak bisa acuh tak acuh pada bagian yang menjurus ke potensi hubungan tak sehat, tapi baiknya kita juga mindful bahwa buku ini hasil sayembara yang bisa saja terbatas syarat jumlah kata, dan diterbitkan hampir sepuluh tahun lalu. Namun, bukan berarti ceritanya jadi tidak bisa dinikmati. Kalau dirilis sekarang, sepertinya Mandalika bakal jadi salah satu latar yang dikunjungi Rena dan Zac 🤭 buat yang mau cicip sport romance lokal bisa pinjam ini di iPusnas.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Membaca ini tanpa ekspektasi apa pun, tapi ternyata aku cukup suka.
#nospoiler Between Me and Your Horse of Steel menceritakan tentang pertemuan Rena dengan Zac. Rena, si penulis dengan masa lalu kelam dan buruk, selalu menyembunyikan dirinya dari dunia luar. Semua baik-baik saja sampai dia mendapatkan pekerjaan untuk menulis biografi Zac, si pembalap MotoGP yang tengah naik daun. Berkat pekerjaan itu, Rena jadi harus mengikuti Zac ke mana pun, berpindah-pindah dari sirkuit di negara satu ke negara lainnya.
Tanpa sadar, Rena membiarkan Zac terlalu masuk ke dalam kehidupannya. Masa lalu yang selalu menghantui dan dihindari Rena harus kembali Rena ingat semenjak bertemu dengan Zac.
Aku paling suka latar belakang tokohnya. Yang satu penulis, yang satu pembalap MotoGP. Banyak istilah-istilah baru yang menambah pengetahuanku tentang dunia pembalap. Belum pernah sebelumnya baca novel dengan setting tempat sirkuit balap motor, itu jadi semacam khas tersendiri di kepalaku untuk cerita ini.
Aku cukup suka dengan karakter Zac. Yah, well, walaupun sebenernya dia too good to be true. Dia kayak yang boyfriend goals bangetlah. Husband goals bahkan. Rena sendiri cepat marah, tapi juga cepat memaafkan. Ia selalu takut keluar zona nyaman. Interaksi antara Zac dan Rena selalu bikin aku gemas.
Aku enjoy baca cerita ini. Tidak punya ekspektasi apa pun sejak awal, hanya berniat baca, baca, dan baca, mengikuti kisah yang disuguhkan. Tidak mau terlalu memperhatikan beberapa poin yang kurang, dan ternyata memang aku cukup menikmatinya. Ceritanya memang terlau drama, tapi beberapa novel memang banyak drama kan? Hehe.
Oh iya, cover-nya cantik!! Aku suka. Untuk yang suka romance yang manis (iya, emang manis. bahkan manis bangeeeet), mungkin kamu akan suka buku ini. Harganya murah loh, 38000. Lumayan buat snackbook.
Saya termasuk yang kepeleset baca ini. Ada di perpustakaan, terus ada MotoGP-nya, jadi pengen tau isinya. Baca sedikit setelah sebelumnya dikecewakan novel lain di halaman awal gara-gara penulis kurang penelitian, tapi cukup puas sama yang ini. Nilainya 'cukup baik' untuk detil motogp-nya. Untuk ceritanya, cukup baik... kayaknya cukup bagus dibuatin anime nih :D
Ringan, bisa dibaca dalam hitungan hari, refreshing, fun... Kurang detil, tapi saya g mengharapkan detil sih. Welldone, nice research, nice deh pokoknya.
Cerita berawal dari saat di mana Rena, atau yang lebih dikenal dengan nama Cyanite, diminta oleh Stanwell –paman sekaligus manager Zac Zuares, untuk menuliskan biografi tentang Zac. Zac Zuares sendiri adalah seorang pembalap MotoGP yang berprestasi dan tengah menyita perhatian dunia. Dia memiliki tubuh atletis, berambut hitam, pipi tirus, dan tentunya tampan. Sedangkan, untuk kepribadiannya sendiri, ia adalah seseorang yang supel, kooperatif, serta penuh rasa humor. Maka dari itu, tak heran apabila banyak orang –baik laki-laki maupun perempuan, yang mengaguminya.
Pertama kali mengetahui tawaran tersebut, Rena tak serta merta langsung menyetujuinya. Rena sendiri adalah seorang penulis cerita fiksi. Tentu menulis fiksi sangatlah berbeda dengan menulis non-fiksi, seperti biografi ini. Akan tetapi, pada akhirnya Rena pun menerima tawaran tersebut dengan beberapa syarat.
Nah, untuk mengerjakan proyek tersebut, maka Rena pun mau tak mau harus “mengekor” Zac dalam pertandingan balapnya selama beberapa minggu. Dan seperti yang telah kalian (bisa) tebak, dalam waktu beberapa minggu tersebut keduanya telah menjadi sangat dekat. Dan tak bisa dipungkiri bahwa akhirnya Rena mulai merasakan ada perasaan lain yang muncul.
Di sisi lain, kedekatannya dengan Zac membuat mau tak mau masa lalunya ikut menjadi sorotan. Masa lalu yang selama beberapa tahun belakangan telah ia sembunyikan rapat-rapat. Segalanya yang awalnya baik-baik saja pun seketika menjadi rumit –setidaknya dari sudut pandang Rena melihatnya.
Inti dari cerita yang ditulis dengan sudut pandang orang ketiga ini sebetulnya terdapat dua konflik –yang bisa “menjebak” pembaca, yakni kisah cinta antara Rena dengan Zac itu sendiri serta kisah masa lalu Rena. Secara keseluruhan dari segi konten sebetulnya saya tidak merasa ada yang bermasalah atau janggal. Bagian yang paling saya sukai sendiri adalah ending-nya yang –menurut saya, dieksekusi dengan manis. Hmmm... tapi kadang saya merasa tempo alurnya terlalu cepat, tepatnya pada separuh jumlah halaman pertama. Seperti misalnya saat penggambaran pertama kalinya Rena mulai menyadari bahwa ia menyukai Zac. Ah, ya tapi itu bukan masalah, kok. Toh, pada kenyataannya –setidaknya untuk saya, ceritanya tetap enak untuk dibaca meski temponya –menurut saya, agak cepat.
Kemudian, masuk ke segi teknis, untuk segi desain sampulnya sendiri terbilang sederhana. Tak kesederhaannya tersebut saya pikir tak kemudian membuatnya kurang menarik. Tidak adanya desain gambar pada sampulnya tersebut sudah cukup tergantikan dengan jenis huruf yang digunakan. Yang mana memiliki corak yang cukup untuk memberikan kesan “hidup”. Perpaduan antara warna huruf dengan warna dasar sampul pun saya pikir cukup manis.
Catatan saya, sih, lebih kepada desain gambar pada setiap permulaan bab yang mana memberikan kesan terlalu penuh. Kemudian juga masih terdapatnya kesalahan penulisan, misalnya pada halaman 22 di baris terakhir. Dan kemudian untuk halaman persembahan yang ada pada lembar sebelah kiri (pada novel ini terdapat di halaman 4), mungkin akan lebih baik jika diletakkan di halaman sebelah kanan saja.
Between Me and Your Horse of Steel menyajikan ide klasik untuk novel roman dalam latar belakang yang tidak biasa. Saya tidak pernah mengira akan membaca novel dengan tokoh utama lelaki sebagai pembalap MotoGP! Selain itu, latar belakang Rena juga membuat novel ini tidak berisi kisah roman saja.
Terlepas dari kekurangan yang saya beberakan di versi review lengkap di sini, secara personal saya sangat menikmati Between Me and Your Horse of Steel. Karakter Zac yang adorable, masalah-masalah keluarga yang merupakan favorit saya, hingga jalinan cerita yang disajikan. Saya sering kali skeptis dengan penulis yang baru saya kenal karyanya, apalagi novel yang saya baca adalah karya pertamanya, tapi Sianida berhasil menghanyutkan saya dalam kisah Rena dan Zac ini. Sangat saya rekomendasikan untuk dibaca. :D