Ivana Zelde bukan sosok sempurna yang diimpikan para gadis. Dia penderita disleksia bahkan hingga sampai taraf tidak mampu membaca, dikhianati kekasih dengan cara yang sulit dibayangkan memang terjadi di dunia nyata. Karena kekurangannya, seumur hidup Ivana dihujani perhatian yang justru dianggap menyesakkan.
Hugh Joaquin Levine pernah berada di puncak dunia. Hingga kecelakaan di Valencia seakan merenggut udara dan gravitasi dari hidup Hugh. Semua jungkir balik dan membuat cowok itu berakhir dalam kondisi menyedihkan.
Hugh pernah sangat ingin mengakhiri hidupnya, hingga bertemu dengan Ivana. Lalu dunia bergerak cepat di sekitar mereka, termasuk perasaan yang terus bertumbuh tanpa bisa dihalau. Namun mereka punya terlalu banyak perbedaan sehingga sulit untuk tetap bersama. Tapi, apakah Hugh kembali menyerah dan melepaskan Ivana dengan mudah? Karena tanpa Ivana, Hugh takkan bisa bahagia lagi.
Indah Hanaco penyuka novel-novel historical romance. Tergila-gila pada segala hal yang berbau tahun 90-an. Juga sederet serial kriminal dan film-film romance. Mendadak mellow hanya karena gerimis. Kolektor majalah dan buku-buku resep yang jarang dimanfaatkan.
Fans sejati Michael Schumacher yang memilih berhenti menonton balapana Formula Satu begitu sang idola pensiun. Tidak bisa lepas dari kopi meski sangat tidak menyukai kopi.
Indah Hanaco pernah bekerja kantoran, tetapi benar-benar merasa menemukan "dunia" saat menjadi penulis. Cita-cita saat ini adalah pindah dan menetap di Yogyakarta, keliling Eropa serta menghabiskan sisa hidup untuk menulis.
Indah Hanaco telah menerbitkan 23 novel, beberapa buku anak dan parenting. Indah Hanaco juga menulis novel dengan pseudonym Aimee Karenina.
Sinopsis: Ivana Zelde bukan sosok sempurna yang diimpikan para gadis. Dia penderita disleksia bahkan hingga sampai taraf tidak mampu membaca, dikhianati kekasih dengan cara yang sulit dibayangkan memang terjadi di dunia nyata. Karena kekurangannya, seumur hidup Ivana dihujani perhatian yang justru dianggap menyesakkan.
Hugh Joaquin Levine pernah berada di puncak dunia. Hingga kecelakaan di Valencia seakan merenggut udara dan gravitasi dari hidup Hugh. Semua jungkir balik dan membuat cowok itu berakhir dalam kondisi menyedihkan.
Hugh pernah sangat ingin mengakhiri hidupnya, hingga bertemu dengan Ivana. Lalu dunia bergerak cepat di sekitar mereka, termasuk perasaan yang terus bertumbuh tanpa bisa dihalau. Namun mereka punya terlalu banyak perbedaan sehingga sulit untuk tetap bersama. Tapi, apakah Hugh kembali menyerah dan melepaskan Ivana dengan mudah? Karena tanpa Ivana, Hugh takkan bisa bahagia lagi.
Review: A Scent of Love in London merupakan cerita cinta antara dua orang dari dunia yang berbeda. Hugh Joaquin Levine dan Ivana Zelde. Hugh memiliki hidup yang sempurna. Dia adalah seorang pembalap mobil dari London yang cukup handal dan sedang naik daun, dia sedang mempersiapkan debut-nya di dunia balap Formula One, memiliki pacar seorang model yang cantik, dan berasal dari keluarga yang kaya raya. Ivana adalah seorang perempuan asal Indonesia yang memiliki disleksia parah sehingga menjadikannya sebagai anak yang terlalu dikekang oleh keluarganya.
Pada saat uji coba Formula One, Hugh mengalami kecelakaan yang menyebabkan salah satu matanya menjadi buta sehingga dia tidak bisa melanjutkan impiannya menjadi seorang pembalap Formula One. Ivana, karena patah hati oleh kelakuan mantan pacarnya memutuskan untuk pergi berlibur ke London. Meski memang pada awalnya tidak diperbolehkan akhirnya dia bisa tetap berlibur ke London.
Hugh yang dipenuhi dengan rasa depresi dan diputuskan oleh pacar modelnya, Claudia memutuskan untuk mencoba membunuh dirinya karena sudah tidak bisa lagi menjadi pembalap—yang merupakan impiannya semenjak kecil dan satu-satunya hal yang ia cintai. Pada percobaan bunuh dirinya ini, Hugh memutuskan untuk melakukannya di Oxford Street yang terkenal di London. Ia berencana untuk menyeberang asal-asalan agar ditabrak oleh sebuah kendaraan. Namun, percobaan bunuh dirinya ini berhasil dicegah oleh Ivana yang kebetulan melihat Hugh dan menyadari bahwa Hugh akan melakukan suatu hal yang berbahaya. Setelah pertemuan ini Hugh dan Ivana ketertarikan mereka antara satu sama lain mulai tumbuh.
"Tidak, ini kesalahanku. Aku tidak bisa meyakinkanmu dengan baik kalau aku memang jatuh hati padamu. Ivana, sekarang aku baru menyadari artinya hidup. Dan aku mensyukuri hari itu, saat otakku terlalu bebal untuk melihat apa yang sudah Tuhan berikan padaku. Sehingga aku malah mencoba mengakhiri hidupku. Aku bersyukur percobaan pertama dan kedua gagal, sehingga aku punya kesempatan untuk melakukan yang ketiga san bertemu denganmu. After I felt in love with you. I'm so in love with my life."
Ivana adalah seorang gadis penderita disleksia parah hingga dia tidak bisa membaca. Karena penyakitnya itu, dia mendapatan proteksi terutama dari keluarganya. Ketika Ivana putus dengan pacarnya yang ternyata gay, Ivana memutuskan pergi ke London menyusul kakaknya. Tentu saja orang tuanya keberatan. Tapi akhirnya Ivana berangkat juga.
Hugh, calon pembalap Formula One mengalami kecelakaan saat uji coba di Valencia. Kecelakaan itu menyebabkan karirnya berhenti, kehilangan pacar, dan juga kepercayaan dirinya. Berkali-kali Hugh mencoba untuk bunuh diri. Pada percobaan ketiga, kematian tidak juga menjemputnya karena Ivana nekat menyelamatkannya.
Pertemuan Hugh dengan Ivana membawa perubahan cara pandang bagi Hugh. Sekarang dia melihat hidup sebagai hal yang berbeda. Tentu saja Hugh menganggap kesempatan kedua untuk hidup itu "dibawa" oleh Ivana. Tidak sedikitpun dia mengizinkan Ivana pergi dari dekatnya. Dia bahkan nekat menyatakan cinta pada gadis yang baru dikenalnya 3 hari itu.
Dua kultur budaya yang berbeda dipadukan oleh penulis dalam novel ini. Hugh dengan pandangan liberal dan cenderung praktis bertemu dengan Ivana yang kental dengan budaya timurnya. Tapi ya namanya sudah cinta, logika dan rasio pun bisa kalah oleh perasaan. Bukan berarti tidak ada hambatan dalam hubungan mereka, menyatukan dua kepala dari latar belakang berbeda itulah yang membuat konflik di antara mereka.
Yang menarik di dalam novel ini adalah tambahan informasi soal balapan. Sayangnya masalah disleksia tidak terlalu dibahas mendalam.
Oh...btw, seharusnya bagian "Behind The Scene" ditaruh di halaman belakang saja, bukan di halaman depan. Saya jadi kebayang-bayang sama Hugh Grant + Michael Schumacher + Adam Levine. *huff*
"Perempuan itu memang suka sekali merepotkan diri, ya? Kalau memang tidak menginginkan sesuatu, kenapa harus berpura-pura sebaliknya?" - hal. 345.
Mengidap disleksia yang membuatnya buta aksara, Ivana merasa jengah karena keluarganya terlalu bersikap protektif padanya. Setelah dikhianati oleh pria yang ia pacari selama 3 tahun - yang ternyata gay, Ivana memutuskan untuk liburan di London karena kebetulan kakaknya, Irving bekerja di sana. Suatu hari, ia melihat seorang pria yang hendak bunuh diri, terdorong oleh sisi kemanusiaan, ia menggagalkannya. Ternyata pria itu adalah Hugh... wonder boy di arena balap GP2 - dulunya. Pasca kecelakaan fatal di Valencia saat test drive, ia harus merelakan mimpinya untuk menjadi pebalap F1 bahkan sebelum sempat 'memulai'. Ironis memang, padahal lisensi FIA sudah di tangan. Kedua orang dengan latar belakang yang jauh berbeda itu tak pernah mengerti bahwa kekurangan yang mereka miliki malah mendekatkan mereka.
Salut untuk Mbak Indah Hanaco yang anti mainstream dengan membuat latarbelakang hero di sini sebagai seorang pebalap, saya jadi berasa baca fanfiksi hehe Terlepas dari ciri-ciri fisiknya, saya malah kebayang si Hugh di sini itu kaya Stoffel Vandoorne jaja don't blame me. Sejujurnya, saya kurang suka sama heroine-nya. Ivana menurut saya terlalu impulsif dan menyebalkan. So yeah, I'm not a fan of her.
Mungkin cuma saya, tapi serius... saya merasa alurnya terlampau cepat, tapi pada beberapa kesempatan saya merasa alurnya terlalu lambat dan kaya terpaku pada adegan itu-itu saja. Saya juga merasa ceritanya terlalu klise, baru pertama kali ketemu Hugh sudah merasa dia jatuh cinta sama Ivana? Dude... it's not something you'll find in real world.
Ini beberapa kutipan yang bikin saya nggak sreg ketika baca: 1. Keluarga Ivana akhirnya memberi restu untuk terbang menemui Irving setelah Lely bersedia "dititipkan" gadis itu. (Agak bagi saya... kenapa tidak diganti dengan "dititipi" saja?) 2. "Hugh, I'm not agree with you. ...." (pretty sure it's I disagree) 3. "Key to be lasting in love is a consistant beliefe." (Hm?)
Eh tapi yang saya suka dari buku ini selain Hugh adalah bagaimana disleksia dibahas di dalamnya. Saya suka bagaimana penulis berkali-kali menekankan bahwa disleksia itu BUKAN kecacatan. Ini agak subyektif sih, tapi saya benar-benar murka ketika ada yang mengatakan bahwa mereka yang mengidap disleksia itu dungu, cacat dsb sementara mereka yang berkata hal seperti itu tidak tahu apa yang dihadapi oleh pengidap disleksia, tapi seenaknya saja menghakimi. Jadi, terimakasih Mbak Indah yang semoga saja bisa mengubah pola pikir orang awam yang (pernah) berpikir demikian.
A Scent of Love in London mengisahkan tentang seorang pembalap terkenal yg bernama Hugh. di suatu hari saat Hugh melakukan uji coba utk musim balapannya, Hugh mengalami sebuah kecelakaan, sehingga membuatnya kehilangan semua yg dimiliki termasuk kekasih yg dikira selama ini mencintainya. efek dr kecelakaan itu membuat Hugh putus asa dgn hidupnya sendiri. Hingga suatu hari saat ia ingin mengakhiri hidupnya utk yg ketiga kalinya, saat itulah pertama kalinya ia mengalami yg namanya jatuh cnta pd pandangan pertama pada sosok mungil yg mempunyai kulit eksotis, yg sangat berbeda dr mantan-mantannya. Dan saat itulah ia bersumpah tdk akan melakukan tindakan bodoh lagi utk hidupnya.
Sebelumnya Ivana tdk prnah menduga kalau tujuannya ke London yg hanya utk liburan malah mempertemukannya dgn sosok yg menawan, Hugh. Yg membuatnya menjadi wanita labil kalau sudah berhubungan dgn sosok Hugh yg sudah mengubah hidupnya secara perlahan. Ivana tidak merasa sedih lg dgn kekurangan yg dimiliknya, krn Hugh telah melengkapi kekurangannya itu.
Pertemuan dan perkenalan singkat itu tidak membuat keduanya ragu utk menjalin sebuah hubungan yg lebih dekat, dan Hugh dgn kata-kata lembut dan perhatiannya mampu membuat Ivana tergila2 padanya. Dan mereka memang sama2 tergila-gila satu sama lain.
Hingga disuatu pagi yg mengejutkan Ivana mendapat kejutan yg membuatnya murka, sedih, kecewa, dan semuanya itu menjadi satu. Ia merasa kalau Hugh tdk mau membebaninya. Apalagi masalah tsb menyangkut masa lalu Hugh yg selalu dikaitkan, dan Ivana sperti tdk dianggap. Dan hal itu membuat Ivana menyerah dan memutuskan utk pulang ke Indonesia.
Di Indonesia, Ivana jadi gegana (gelisah, galau, merana). di satu sisi dia rindu setengah mati dgn Hugh, tp krn gensinya yg terlalu tinggi membuatnya menahan semua rasa itu. Dan ia pun mengeluarkan gurauan yg di anggap Hans serius. Kalau Ivana ingin di jodohkan dgn sahabat Hans , yg tdk perlu tampan, ivana ingin menikah, lalu punya anak, dan hidup dgn tenang, walaupun tanpa cinta itu tdk masalah. krn bagi Ivana ia tdk ingin patah hati lg gara2 cinta.
Lalu bagaimana dgn Hugh? Apakah hubungan mereka benar2 kandas? dan bagaimana dgn perjodohan dr Hans dan rncana menikah Ivana akankan terwujud? *** AAAAAAAAA... love you so much Hugh Joaquin Levine.. Aku dibuat jatuh cinta pada cara Hugh memperlakukan Ivana yang so sweet-nya parah bangett bikin hati aku kian meleleh terus-menerus.. hehehe (ntah akunya yg gampang baperr, makanya efek setelah baca buku ini yaa gini jadinya)
Di ceritakan dr sudut pandang orang ketiga. mampu membuatku baper sebaper-bapernya dgn nvel ini. Apalagi dgn sikap Ivana yg blak-blakan, apa adanya. dan Hugh yg super-duper penyabar dan penyayang, dan mencintai seseorang dgn tulus.. OMG .Karakter favoritku Hugh pastinya, I Love Hugh ;)
Aku setuju dgn apa yg dikatakan Irving tentang Ivana dan Hugh pasangan aneh yg beda dari kebanyakan. Apalagi sikap mereka berdua saat ada masalah yg menimpa hubungan mereka krn kecemburuan parah yg dimiliki oleh Ivana. Kesal dan gemas juga melihat sikap pasangan ini.
Banyak pesan moral yg disampaikan novel ini, diantaranya: bahwa kita tdk boleh putus asa seberat apapun masalah atau cobaan yg sedang menrpa hdup kita. Krn mungkin sekarang kita mengalami cobaan yg berat, tapi siapa tau d masa depan nanti kita akan mendapat hari yg indah yg pasti kita tdk akan menyesalinya. dan itulah yg di alami oleh Ivana dan Hugh. krn cobaan hidup masing-masing, mereka mendapatkan apa itu kebahagiaan sejati yg sebenarnya yg ada di balik kekurangan yg atau cobaan yg kita miliki.
Dan novel ini sangat aku rekomendasikan utk orang2 yg lagi butuh pencerahan hidup dan putus asa. dan bagi kalian yg suka kisah romance yg manis dan ringan, siap2 utk dibuat klepek2 dgn pasangan aneh bin ajaib di novel ini.
** psst.. Kak indah aku mendaftar utk pencalonan calon istri utk Irving dung.. kan si Aubrey nya masih berstatus pacaran, manatau ntar mereka putus dan lanjut ke aku.. hahahahha *efek baperr
Aku baru-baru ini saja membaca genre metropop romance dan ternyata memang jika pilihanmu tepat kamu akan menemukan cerita yang bagus dan menghibur sekaligus inspiratif. Inilah yang aku rasakan saat membaca novel terbaru karya mbak Indah Hanaco ini. Kesan pertama yang aku dapat di halaman-halaman pertama. adalah penokohan dan setting dibuat dengan sangat detail. Suasana dan karakter tokoh bisa kita rasakan begitu hidup. Tokoh Hugh dan Ivana sudah pasti menawan hatiku. Hugh seorang pembalap yang hidup dalam keglamoran dunia dan Ivana seorang gadis periang yang senantiasa optimis. Dunia sebelum mereka bertemu sangatlah berbeda. Belum lagi mereka juga menghadapi perbedaan bahasa dan negara. Apalagi namanya jika itu bukan takdir. Mereka bertemu di tengah insiden yang sebenarnya sangat ngenes di saat Hugh mencoba bunuh diri untuk ketiga kalinya. Awal cerita yang menarik membuatku kepincut membaca sampai akhir. Novel ini ceritanya penuh kejutan. Di saat aku mengira jalan ceritanya akan klise ternyata beberapa kali aku dikejutkan dengan twist yang tidak disangka-sangka. Misalnya di saat aku mengira konfliknya akan menjadi cinta yang tidak direstui orangtua Ivana dan malah di luar dugaan orangtua Ivana menerima Hugh dengan cukup baik. Dan alasan Ivana putus dengan pacar pertamanya itu membuatku kaget bukan kepalang. Pada garis besarnya seluruh scene di novel ini teradon dengan rata dan sukses membuat cerita mengembang dengan baik. Favoritku di sini adalah tokoh Ivana. Aku menyukainya bahkan dari awal cerita. Seorang penderita disleksia yang tidak menyerah begitu saja dengan keadaan. Ivana sangat inspiratif, dia periang, baik hati, dan hal yang paling kusukai adalah dia tokoh yang berani mengungkapkan perasaan tanpa ragu. Momen saat Ivana melompat ke jalan demi menyelamatkan Hugh begitu ajaib. Jika terjadi di kondisi nyata siapa yang mau begitu saja menolong orang yang tidak dikenal. She is my real heroin. Bertualang bersama Hugh dan Ivana sangat mengasikkan, menyegarkan pikiranku dari bacaan-bacaan berat dan beban lain yang sedang kupikirkan. Momen-momen mengaduk emosinya memang kadang terlalu manis hampir seperti dongeng, tetapi seperti yang mbak Indah tulis di halaman judul: "Cinta memang tidak pernah basi", mau diapain juga cerita cinta selalu aktual dan tidak akan dinilai dengan standar tertentu. Cukup sisihkan waktu dan hanyutlah bersama ceritanya lembar demi lembar. Novel ini sangat universal dan cocok untuk semua umur. Aku merekomendasikannya bagi pembaca romance dari remaja sampai nenek-nenek, apalagi pecinta genre lokal. Ini adalah cerita yang manis dan menghangatkan bagi jiwa-jiwa yang romantis. Dijamin suka.
Novel ini menceritakan tentang Ivana Zelde seorang perempuan yang menderita Disleksia bahkan hingga taraf tidak mampu membaca.Ivana memiliki kekasih yang ternyata seorang gay. Sejak mengetahui itu hati Ivana Hancur tapi dia menutupinya dengan baik sehingga tidak ada satupun orang yang tahu mengapa dia putus dengan pacarnya. Ivana memutuskan untuk berlibur ke London seorang diri tanpa ditemani keluarga. Di London Ivana tinggal bersama kakak lelakinya.Disana Ivana bertemu dengan Hugh Joaquin Levine seorang pembalap terkenal di London yang harus berhenti dari dunia balap karena kecelakaan yang membuat dia cacat. Pertemuan mereka dimulai saat Hugh ingin bunuh diri di trotoar jalan,Ivana yang melihat itu langsung berlari untuk menyelamatkan Hugh. Sejak peristiwa itu Ivana dan Hugh berteman bahkan menjalin hubungan lebih dari teman. Sejak bertemu Ivana, Hugh kembali memulai kehidupannya dan menutup lembaran sulam masa lalunya. Hugh dan Ivana sama-sama memiliki rahasia yang hanya bisa dibagikan kepada mereka berdua saja. Perjalanan cinta mereka tak semulus harapan banyak hal yang membuat mereka salah paham bahkan ingin menyerah. Menurut saya cerita novel ini sangat menarik, novel ini mengajarkan kita untuk menghargai hidup,tentang pengorbanan,perjuangan serta sikap saling percaya ,memahami dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.Tokoh Hugh dan Ivana yang digambarkan melalui pendeskripsian penulis membuat pembaca larut dalam cerita ini. 5 bintang untuk novel ini.
Sorry for the two stars, but I don't like this book. Mungkin karena usia saya sudah 23 dan buku ini lebih cocok dibaca remaja, yang cenderung lebih naif. Saya merasa cerita ini terlalu too-good-to-be-true, mulai dari jatuh cinta pada pandangan pertama sampai rasa cinta antara Hugh dan Ivana yang digambarkan selalu meluap-luap. Beberapa kalimat dalam bahasa Inggris juga perlu diedit lagi. Tapi, buku ini juga memiliki hal-hal yang baik. Tokoh Ivana sukses digambarkan sangat manusiawi di sini, lengkap dengan segala kekurangannya, termasuk kelakuan labil-cenderung-tolol-dan-lebay-nya yang membuat emosi saya cukup naik selama membaca buku ini saking gemasnya. Penulis juga cukup detail menggambarkan dunia balap yang digeluti Hugh, juga suasana jalanan kota London dan festival Notting Hill. Hanya ya... itu, cerita cinta Hugh dan Ivana terlalu indah dan manis untuk menjadi kenyataan - cerita manis yang cuma ada di dalam fiksi. Don't you expect this to happen in your real life.
Awal baca, agak gak ngerti karena tentang balapan mobil. Setelah baca lebih dari 2 bab. Dibikin susah berenti, pengen trus baca. Apalagi pertemuan unik antara Hugh sama Ivana..
Ivana menyelamatkan Hugh yg mau bunuh diri, menabrakkan diri ke bus bertingkat dua. Entah keberanian dari mana Ivana sendiripun kaget, dia menyelamatkan seseorang yang tidak dikenalnya. Tapi melihat orang itu mau bunuh diri, dia langsung lari dan menarik Hugh. Akhirnya Hugh pun selamat. Ternyata kebersamaan mereka pun berlanjut, banyak rahasia yang mereka miliki. Ternyata seorang Hugh yang terkenal sebagai pembalap ini, mengalami kebutaan pada mata kiri nya. Akibat kecelakaan saat ajang uji coba di Formula One. Dan Ivana pun ternyata seorang disleksia parah. Setelah kenyataan yg ada apakah mereka berdua bersama??
Ini buku kedua mbak indah hanaco yg aku baca, aku suka. Interaksi antara Hugh dan Ivana ini, mengalir.. Cinta pada pandangan pertama.. Overall novel ini oke banget..
Hugh Joaquin Levine adalah seorang pembalap berbakat yang harus mengakhiri karirnya akibat kecelakaan saat uji coba F1 di Spanyol. Adapun Ivana Zelde adalah seorang gadis Indonesia yang sedang berlibur di tempat kakaknya di London usai patah hati akibat hubungannya yang kandas dengan kekasihnya. Keduanya kemudian bertemu di tengah jalan Oxford yang ternama itu. Saat itu, Ivana sedang menikmati suasana kota London di sebuah cafe sementara Hugh sedang berusaha bunuh diri. Pertemuan yang singkat ini kemudian melahirkan kisah cinta antara keduanya.
Buku kedua Indah Hanaco yang saya baca. Dan sepertinya saya tidak cocok dengan gaya bercerita penulis ini.
Sebenarnya, ceritanya bagus. Dan halus. Tapi nggak ada gejolaknya. seratusan halaman pertaman, mikir mau ngasih novel ini 4 stars, tapi makin kesini ceritanya datar2 aja. Banyak detil2 yang personally aku gak suka. Karakter2nya nggak lovable. Nggak bikin simpati (malahan, karakter Ivana sungguh menjengkelakan) Saat baca novel pop, aku selalu bandingin sama novel2 windry ramadhina atau Almost ten years ago yg sangat memorable pun memikat itu. Tapi novel ini yaa... nggak bikin aku suka secara personal, selain emang karna gaya tulisannya yang halus, ceritanya yang ngalir dan tema dunia balapan yg sempat banyak di bahas di awal--which is, nilai plus novel ini.
Awal awalnya rencana ngasi buku ini 4 stars, karena menurutku adanya aware masalah disleksia yang bukan sebuah kecacatan, dan masalah kesetaraan gender yang menurutku secara implisit terlihat dari pasangan ini dari awal sampai akhir. Tapi alur yang begitu cepat, penyelesaian masalah mama Ivana yang tau tau menerima hugh, sampai cerita jatuh cinta Hugh dan Ivana yang seakan diceritakan seperti sebuah pertemuan antara sepasang soulmate membuat buku ini too good too be true. Karakternya disatu sisi loveable, sedangkan di sisi lain labil dan membuat jengkel. Overall, buku ini cukup untuk menghibur pengisi waktu luang
This entire review has been hidden because of spoilers.
Kalau Ivana sama Hugh itu beneran ada, ya ampun! bakalan pasangan yg lebay banget. Sebenarnya cerita ini terlalu bertele-tele, tapi setiap aku mencoba untuk terus membaca (walaupun melewatkan beberapa narasi yang panjang-panjang) aku sesekali ketawa dibeberapa adegan seperti perdebatan Irving sama Ivana waktu , terus waktu dia minta tolong ke hans dicarikan jodoh kesan kebelet nikah gitu hahaha! Benar-benar menunjukkan jika perasaan cewe itu memang rumit.
Whoaaa.. baru pertama kali gw baca novel romance dari penulis indonesia yg salah satu tokohnya berprofesi menjadi seorang pembalap jet darat. Kereennzzz... Walau jujur sih, gw lebih suka sama pembalap F1 yg rada dingin kaya the iceman Kimmi Raikkonen. Hahaa Novel ini mengajarkan tentang menerima kekurangan seseorang. Sayangnya kisah ini memang hanya ada di dunia fiksi. Kayanya sih gak ada (mungkin langka bgt) ada yg seperti Hugh & Ivana. Overall selalu suka baca karya kak indah
Sayangnya, (sekali lagi aku tegaskan, ini masalah selera) aku ngerasa berat banget buat lanjutin novel ini sampai habis. Terlalu banyak dialog gak perlu antara Hugh dan Ivana, Ivana dan Irving.
..."Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan, Va! Oh, aku sungguh menyerah kalau harus berurusan dengan perasaan perempuan. Ada apa sih dengan prasangka? Kenapa kalian suka sekali membuat dugaan sepihak?" (halaman 219)
Hahaha, kamu benar tuan Irving kami memang ahli asumsi.
Ceritanya heartwarming, chemistry antara Hugh-Ivana ini bikin gemesh banget! Hahaha. Review menyusul ya~ Saat posting untuk Baca Bareng Februari 2015 ^^