What do you think?
Rate this book


226 pages, Paperback
Published March 4, 2015
Secara keseluruhan, aku lebih menyukai novel ini daripada novel Sakura Hiden. Meskipun keduanya sama-sama memiliki premis menarik, aku rasa kisah dalam Shikamaru Hiden mampu dieksekusi lebih rapi oleh penulis. Dialog dalam novel ini juga terasa lebih natural dan tidak ada kesalahan membingungkan yang aku temukan. Alasan lain kenapa aku lebih menyukai Shikamaru Hiden bisa jadi juga karena aku dapat bersimpati dengan dilema yang dialami Shikamaru secara pribadi di dalam novel ini. Aku bisa bersimpati dengan karakter Shikamaru yang merasa tidak tenang dan seolah memikul beban berat di awal cerita. Untunglah masalah ini akhirnya dapat dipecahkan dengan cukup memuaskan di akhir cerita. Kalau berbicara tentang bagian favorit, bagian penutup Shikamaru Hiden adalah bagian favoritku karena di bagian ini kita bisa melihat kilasan keluarga bahagia yang dibangun oleh Shikamaru dan Temari. Penutup yang tepat dan tenang menurutku setelah novel ini dibuka dengan dilema seorang Shikamaru.
Kalau kau merupakan penggemar "Naruto", aku benar-benar merekomendasikan rangkaian novel ini sebagai materi nostalgia.“ he let the words that popped into his head come out as is. Honest. “Giving up on something and finding something more important… Maybe something like that. Although I’m not totally sure.”
Some guys are like Naruto; they’re totally focused on one thing from the time they’re kids. But most guys are lost and they give up on a thing, but they still keep on walking, and then finally, they find something important, and maybe they live toward that.”
"Only someone like him could understand the feelings of those who longed for ordinary lives without dreams. What was wrong with being happy with just right? Dreams weren’t all about aiming for the sky, for some lofty goal or objective."
What a drag..
What does it mean to be an adult?
Giving up something and find something more important