Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
Halo, namaku Jenny Angkasa dan hidupku saat ini bagaikan deretan mimpi buruk.

Pertama-tama, aku dimusuhi Hanny, cewek paling populer di sekolah yang tadinya adalah sahabatku satu-satunya. Mantan sohibku itu kini menganggapku lebih rendah daripada amuba, bahkan aku dikutuk untuk menjalani hidup sial selamanya.

Kedua, dua teman sekelasku yang memiliki nama yang sama denganku mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan. Berdasarkan observasi umum, aku akan menjadi korban berikutnya. Bagaimana aku tidak deg-degan?

Ketiga, aku mulai uring-uringan tinggal di rumah yang sudah kudiami selama enam tahun terakhir ini. Memang sih, kabarnya rumahku dihantui oleh wanita bergaun putih dan berambut panjang serta seorang anak perempuan kecil. Tapi selama ini kami hidup berdampingan tanpa saling mengganggu kok. Kini, mendadak saja di rumahku muncul kejadian misterius.

Apa yang terjadi sebenarnya? Benarkah penyebab semua masalah ini adalah hantu-hantu masa lalu? Atau gara-gara kutukan Hanny yang ternyata manjur banget?

Atau ada misteri lain di balik semua ini?

240 pages, Paperback

First published October 1, 2010

183 people are currently reading
3092 people want to read

About the author

Lexie Xu

43 books901 followers
Lexie Xu adalah penulis kisah-kisah bergenre misteri dan thriller. Seorang Sherlockian, penggemar sutradara J.J Abrams, dan fanatik sama angka 47. Saat ini Lexie tinggal di Bandung bersama anak laki-lakinya, Alexis Maxwell.

Ingin tahu lebih banyak soal Lexie?
Silakan kunjungi website-nya: www.lexiexu.com
Facebook: www.facebook.com/lexiexu.thewriter
Twitter: @lexiexu
Instagram: @lexiexu47
Email: lexiexu47@gmail.com

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,443 (50%)
4 stars
826 (28%)
3 stars
440 (15%)
2 stars
94 (3%)
1 star
59 (2%)
Displaying 1 - 30 of 185 reviews
Profile Image for Lexie Xu.
Author 43 books901 followers
Read
May 30, 2012
Terima kasih buat semua yang udah mereview OBSESI! Really appreciate your comment! ^^

OBSESI ditulis pada bulan Desember 2009 (yep, dalam satu bulan saja). Pada saat itu hidupku sepi banget, satu-satunya yang bergaul denganku adalah Alexis yang kerjaannya mengajakku main game horor. Akibatnya, di saat tengah malam buta, aku mulai membayangkan adegan yang tidak-tidak. Saat kebelet, nggak berani ke kamar mandi karena takut melihat bayangan orang lain di dalam cermin. Jadi... semua itu kutuangkan dalam tulisan.

Perjuangan nerbitin OBSESI cukup lama. Meski sudah dikirim begitu selesai ditulis dan disetujui tiga bulan setelah dikirim, selama beberapa saat tidak ada kabar dari GPU. Selama menunggu aku mengisi waktu dengan menulis sekuel-sekuelnya (sesuatu yang lebih baik tidak ditiru, dan tindakan ini juga takkan kuulangi lagi, soalnya riskan banget. Gimana kalo responsnya jelek? Bisa-bisa sekuelnya ditolak semua) dan menghujani GPU dengan naskah-naskah baru. Penantianku ternyata gak sia-sia. Hasilnya lebih dari sekedar kata sepadan. Aku sampe nangis terharu waktu baca email dari editorku. Bukan karena banyak kritik (emang banyak sih, hahaha) tapi karena kata-kata dukungan yang diberikan, membuatku makin semangat nulis aja.

Dalam kesempatan ini aku ingin berterima kasih kepada Mbak Vera, editor yang sudah sangat banyak membantuku. Untuk Maryna Roesdy, ilustrator yang luar biasa, thank you buat cover-nya yang cantik. And of course, for you, Alexis Maxwell. Without you, there would never be me today. I love you.
Profile Image for Erison.
41 reviews7 followers
August 17, 2012
Di SMA Persada Internasional, Hanny Pelangi, siswi kelas X-3 langsung melejit menjadi cewek populer setelah melewati pekan MOS. Berbeda dengan Hanny, Jenny Angkasa, sahabat cewek populer Hanny adalah cewek biasa-biasa saja dan cenderung tertutup. Berkat Hanny-lah, pergaulan sosial Jenny lebih terbuka dan aktif yang selama ini tertutup karena orangtua Jenny yang workaholic dan Jenny sendiri yang jarang menampakkan diri di luar rumah. Namun, keretakan persahabatannya dengan Hanny mengubah segalanya. Jenny disumpahin Hanny untuk menjalani hidup sial selamanya. 2 siswi yang bernama sama dengan Jenny, mengalami kecelakaan mengerikan. Bagaimana Jenny tidak ketar-ketir? Tinggal di rumah yang diisukan berhantu Jenny merasa baik-baik saja selama 6 tahun berdiam di sana. Tapi, kejadian-kejadian aneh mulai terjadi tanpa sebab yang jelas. Berulang-ulang kali terjadi. Jenny yang kini sendirian lagi, didekati 2 cowok terganteng di sekolahnya, Tony dan Markus. Bersama keduanya, Jenny mulai bertualang, membongkar rahasia rumah suramnya. Di sinilah, kembali sejumlah teka-teki dan fakta mengejutkan mencuat lagi. Apa penyebab ini semuanya? Benarkah hanya hantu masa lalu? Bagaimana perkembangan persahabatan Hanny dan Jenny? Siapa dalang di balik semua ini? Siapa yang terobsesi dengan siapa pula? Akankah tragedi demi tragedi akan terbongkar? Atau sudah terlambat?

***

Usai membaca novel ini, baru sadar genre novel ini; thriller. Ya, novel thriller karangan penulis Indonesia, Lexie Xu. Awalnya sempat ketar-ketir membaca sinopsisnya, tapi diambil juga karena sampulnya yang membuat penasaran (tulisan Obsesi-nya dan sepasang mata dengan sorot tajam yang ada di bagian depan atas cover).

2 buah sudut pandang, dari tokoh Hanny dan Jenny, membuat kisah di novel ini makin oke. Cerita makin dieksplor secara luas. Meskipun Hanny dan Jenny bercerita, gaya bercerita keduanya sama sekali berbeda. Ciri khas Hanny tak ada di narasi Jenny. Dan begitu juga sebaliknya. Dan alih-alih membuat cerita menjadi bertele-tele panjang lebar, penggunaan dua buah POV 1 ini membuat para pembaca ikut terhayut akan pengalaman yang dialami Hanny dan Jenny lewat narasi masing-masing, yang tentu saja berbeda satu sama lain. Ini juga menandakan karakter yang kuat di novel pertama dari tetralogi Johan Series ini.

Kejadian demi kejadian diceritakan dengan diksi yang pas, apalagi saat kejadian mengerikan dan menguncang adrenalin terjadi. :D Meskipun bergenre thriller dan dibalut serangkaian kejadian mengerikan yang memancing bulu kuduk berdiri tegak, novel ini juga berbalutkan romance dan comedy yang membuat novel ini tampak berbeda. Tapi, tentu saja, adegan romance dan comedy yang menjadi pencair suasana tetap tidak menghilangkan aura thriller yang melekat kuat di novel ini.

Sang penulis, Lexie Xu, benar-benar mengeksekusi segalanya dengan baik, dari segala sudut.

"Aku melihat tangan itu terulur, tangan yang pucat dan tinggal tulang, mencengkeram leher Jenny, dan Jenny menjerit keras-keras."

Konflik yang ada sangat jelas tergambar sekali, sehingga pembaca tak perlu bingung. Sumber konflik juga jelas dan tidak muter-muter seperti komedi putar. Nyaman sekali membacanya. Yang paling saya suka adalah bagaimana cara Ci Lexie menuliskan narasi yang begitu hidup. Saya seperti berada dalam satu lorong petualangan, dan di sana saya disekap serta melewati serangkaian kejadian mengerikan juga menguji nyali. Di sana, saya benar-benar dibawa dengan halus, nyaman, tanpa paksaan, diselingi cekikikan tertahan, tawa lebar, terpana, dan kemudian kembali dibawa adrenalin, roller-coaster bernama menegangkan, dan tangan-tangan yang terasa merayap-rayap. Saya baru benar-benar dilepas dari lorong petualangan itu saat mencapai tahap akhir. Segala perasaan, ekspresi, tingkah laku saat memasuki "lorong petualangan" itu masih melekat di memori otak. Dan helaan napas, senyum lebar, juga rasa ingin masuk ke lorong itu lagi terasa sekali.

"Biasanya aku tidur jam sepuluh malam, tapi malam ini mataku masih tetap nyalang saat jam beker di samping tempat tidurku menunjukkan pukul dua belas. Akhirnya, aku mengerti juga apa yang dimaksud istilah 'cilaka butut'."

Berniat merasakan adrenalin menegangkan dari novel ini? Bagaimana ending dari kisah ini? Akankah berakhir dengan sempurna, sesuai rencana, atau melenceng jauh dari yang diharapkan? Apakah rahasia akan terkuak? Lantas siapa pemilik sepasang mata tajam di depan sampul tersebut? Dan apakah tokoh-tokoh di novel ini akan berakhir dengan selamat? Apakah Anda berani menuntaskan novel ini? ;)

Totally awesome.
Highly recommended.
Adalah menyesal melewatkan novel thriller oke karya penulis Indonesia ini.

Ah, Agatha Christie, sepertinya sudah ada nih calon penerusnya. ;) hehe.

*Tetralogi Johan Series terdiri dari Obsesi, Pengurus MOS Harus Mati, Permainan Maut, dan Teror. Keempat novel Johan Series sudah terbit.

Judul: Obsesi
Penulis: Lexie Xu
ISBN: 978-979-22-6270-4
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Profile Image for Maggie Chen.
145 reviews85 followers
September 29, 2017
Hmmm... mungkin aku saja yang terlalu berharap pada label 'thriller' yang tersemat di buku ini.
Ceritanya... nyaris enggak ada unsur thriller-nya sama sekali...

60% romance
30% ngebanyol/ngegombal/ngejayus
10% thriller

description

Jadi setelah selesai membaca buku ini, aku cuma bisa menarik satu kesimpulan.
Thriller Kak Lexie Xu bukan jenis thriller untukku.
Aku enggak tahan (dan enggak akan pernah tahan) baca thriller yang ditulis dengan cara seperti ini. Karena aku membaca thriller untuk mencari "thrills", hal-hal mencekam, menakutkan, membuatku merasa deg-degan.
Dan dengan thriller Kak Lexie, yang kudapatkan malah... entah.
Kerutan di dahi? ^^;;

Ini hanya masalah selera saja... Kalau kalian tertarik dengan thriller yang enggak seram atau bikin deg-degan (atau mostly romance), silakan baca. :D

Kalau kalian tertarik dengan thriller remaja yang menurutku bagus, kalian bisa coba baca Girls in the Dark karya Akiyoshi Rikako
Profile Image for Leila Rumeila.
989 reviews30 followers
July 9, 2022
Masih seseru Omen!
Suka persahabatan antara Jenny dan Hanny, such a heartwarming.

Atmosfer di buku ini lebih terasa creepynya dibanding di Omen. Highly recommended dengerin via audiobooknya 👌

Tapi 2 cowok paling keren dan ganteng seantero sekolah menyukai cewek yg sama, yaitu Jenny, yg digambarkan biasa saja, mungkin sedikit agak berlebihan.

*Listened the audiobook by Storytel*
Profile Image for Viktoria.
135 reviews1 follower
December 31, 2010
Begitu selesai membaca novel ini, saya baru menyadari genre sebenarnya novel ini: thriller. Terbukti dengan adanya adegan-adegan yang membuat jantung berdegup lebih kencang dan misteri-misteri yang ada di dalam cerita. Novel ini sangat unik, karena tidak hanya menyediakan tema romance dan persahabatan yang biasa ada dalam novel-novel teenlit. Dan novel ini langsung menjadikan Lexiu Xu sebagai salah satu dari pengarang favorit saya—walau karyanya baru Obsesi ini—dan saya antusias menunggu karya selanjutnya.

Kalau kamu adalah penikmat novel dengan genre thriller di dalamnya, saya rekomendasikan novel ini untuk dijadikan salah satu koleksi ^^
Profile Image for Tiara Orlanda.
201 reviews18 followers
September 16, 2015
amazing. jarang jarang ada teenlit yang ceritanya misteri ,bnr kan ? ceritanya bikin kebawa seramnya ,bikin penasaran buat terus baca , dan nebak gimana akhirnya. love this one ,for sure :D
Profile Image for Eugene .
67 reviews3 followers
February 27, 2025
Sangat sangat page turner. Porsi thriller, romance, a lil bit of action- nya terasa sangat pas. Seruuuu banget, Johan sakjiw wkwk. Alurnya keren sih untuk ukuran teenlit yang udah terbit 15 tahun yang lalu. Jadi nyesel baru ngikutin bukunya kalex sekarang :’)
Profile Image for Lea Citra.
Author 13 books58 followers
March 23, 2012
Ahey, dapat bukunya anget-anget langsung dari kompor penulisnya Lexie Xu. Disuruh bikin review nih, kalau enggak katanya bakal disumpahin cantik seumur hidup. Ya sudahlah terpaksa... cuma baru beberapa halaman awal. Maklum waktu available baca cuma pas di angkot. Tunggu reviewnya ya, biar nanti kukirim langsung pakai merpati pos :)

---------------------------------------------
Review:
Sesuai ekspektasi saya. Buku ini memang seru seperti yang banyak diceritakan orang-orang. Seru dalam kamus saya adalah 1) ceritanya unik, menarik. Memang baru untuk sebuah teenlit Indonesia. 2) gaya berceritanya enak, lucu dan cerdas.

Ceritanya sih memang bisa ditebak dari awal. Semacam cerita yang dikira cerita hantu tapi ternyata bukan. Seperti Scobby Doo atau Trio Detektif. Kalau itu sih mungkin bukan karena gampang ketebak, tp karena saya cukup terlatih aja hihihi...

Mengenai tokoh Johan sendiri mungkin bisa diberikan tambahan informasi kalau dia menderita split personality atau berkepribadian ganda. Hasil pressure & depresi yang mendalam bisa memunculkan sosok lain yang membantu dia mengatasi masalahnya, yaitu sosok adiknya yang justru menyokongnya.

Bagian kecil yang cukup mengganggu juga typo, tapi buat saya gak masalah lah. Cukup bisa dimengerti kok.

Gak sabar nunggu kiriman buku-buku lanjutannya nih, tapi karena tukeran berarti saya harus nerbitin paling enggak 3 buku baru...haha, keburu basi cerita Johan seriesnya :)

Kali ini saya bisa bilang buku ini bagus dari hati karena ini termasuk selera saya.
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews91 followers
July 16, 2020
Ini sih seruuuuuu, wkwkwkk

1. Aku tuh paling bete kalau cerita dari beberapa pov tokoh yang beda tapi kerasa sama. Nah di sini aku bisa ngeliat perbedaan yanh jelas antara Jenny ama Hanny.

2. Konfliknya juga oke, kalau aku gak tahu cerita ini bakalan dibawa kayak gimana, aku pasti mkirnya ini hantu. Karena emng serem banget. Sayangnya kan aku udah tahu ini novel nya mau dibawa kemana.

3. Makannya aku gak dapet twistnya. Salahku sih karena telat tahu novel ini.

4. Humornya, still, aku gak bisa masuk. Tapi gak ganggu.

5. Aku suka semua tokohnya, walaupun itu Johan. Ya gimana ya, background dia jelas sih kenapa dia jadi penjahat, hehe.
Profile Image for Taurus Reader (bigpileofbooks).
312 reviews297 followers
November 19, 2023
[1st reread - 18 November 2023]

3.5⭐️

4 years later and I still enjoyed this book, even though I lowered my rating because Hanny's inner thoughts about other characters could be a little bit rude and it kinda disturbed me. Some jokes also didn't feel really funny anymore. But I still want to read more Lexie Xu books!

[Original read - 29 April 2019]

4⭐️

Creepy..

Tapi seru..

Gimana dong.
Profile Image for Alvi Syahrin.
Author 11 books725 followers
September 13, 2012
Saya bisa kasih bintang 4 kalau saja masalah psiko-nya itu diperdalam lagi. Beberapa paragraf agak berantakan--terutama pas bagian klimaksnya, jadi bikin saya agak sulit membayangkan bagaimana kejadiannya. Dan, Johan, serius bikin saya jadi cemas.
Profile Image for Carpediem Fanny.
75 reviews24 followers
April 1, 2017
Teenlit misteri pertama yg aku baca. Ada beberapa kata yg gak aku suka dari penulisnya, karena kesannya kaya meledek. (Sorry)
Tapi ceritanya menarik...
Profile Image for Rose 📚🌹.
535 reviews132 followers
February 15, 2012
http://sikutubukuocemei.blogspot.com/...

Di sekolah SMA Persada Internasional terdapat tiga orang siswi yang bernama Jenny. Celakanya, ketiga siswa yang bernama Jenny malah ditempatkan didalam kelas yang sama. Alhasil karena tak ingin bingung dalam memanggil ketiga Jenny tsb, maka semua siswa dan guru hingga pegawai sekolah memanggil mereka dengan nama, Jenny Tompel, Jenny Bajaj dan Jenny Jenazah. Alasannya sangat menggelikan. Aku tak berhenti ketawa karena nama-nama aneh ini. Nama-nama aneh ini muncul bukan karena tanpa alasan. XD

Tidak seperti Jenny Tompel dan Jenny Bajaj yang dikucilkan oleh teman-teman sekelas mereka, Jenny Jenazah agaknya lebih beruntung dalam hal berteman. Hal itu disebabkan karena Jenny Jenazah berteman dengan Hanny, siswi cantik dan terkenal suka gonta-ganti pacar. Maka Jenny Jenazah pun dikenal menjadi Jenny dari 'Hanny dan Jenny'. Selain memiliki sahabat wanita, Hanny juga memiliki teman lelaki bernama Johan yang selalu mendukungnya di setiap kesempatan.

Persahabatan Hanny dan Jenny pun cukup akrab dan mereka termasuk sahabat yang jarang bertengkar karena Jenny cukup memahami Hanny dan lebih banyak mengalah pada Hanny. Dan disetiap kencannya, Hanny pun kerap mengajak Jenny untuk ikut serta bersama dirinya, entah itu jjs(jalan-jalan sore) ke mall, atau hanya lunch bersama pacar Hanny dan teman-temannya.

Secara tak diduga-duga, Tony, cowok yang selama ini ditaksir oleh Hanny dan kebanyakan siswi di sekolah mereka pun mengajak Hanny dan Jenny untuk hang out bersama. Tak kebayang betapa senangnya Hanny dan Jenny. Walau merasa hanya sebagai pendamping Hanny, Jenny cukup senang karena bisa menghabiskan waktu bersama Tony dan teman baiknya Markus.

Tony adalah tetangga Jenny yang tinggal berseberangan dengan Jenny. Sedangkan Jenny tinggal disebuah rumah tua yang cukup besar tapi terasa sangat 'dark'. Semenjak hari mereka hangout bersama, hari-hari disekolah mereka tak pernah terasa aman lagi. Dua murid mengalami kecelakaan. Dan anehnya, kedua murid itu sama-sama bernama Jenny. Ya, mereka adalah Jenny Tompel dan Jenny Bajaj, lantas apakah ini hanyalah kebetulan belak? Atau ada yang ingin mencelakakan mereka?. Apa mungkin Jenny Jenazah yang akan menjadi korban kecelakaan berikutnya?
Profile Image for Caecil Chen.
20 reviews1 follower
March 6, 2014
Buku ini udah lama banget pengen gue baca. Tapi, lantaran karena sibuk (sok sibuk lebih tepatnya,hihi) akhirnya baru sekarang bisa kesampean bacanya. Gue beli di Leximedia. So, pas sampe bukunya udah disampul plastik rapi banget dan dapet ttd Kalex juga. Makasih Kalex :*

Buat gue, buku ini enggak ada serem-seremnya lho. Malah ada beberapa bagian yang bikin gue ngakak abis. Selera humor Kalex mayan juga nih. Overall, bagus.

Tapi, ada beberapa bagian yang agak aneh sih menurut gue. Karakter Johan agak nanggung. Seorang Psikopat biasanya jenius dan punya IQ di atas rata-rata. Nah, di sini menurut gue, Johan itu enggak pinter-pinter amat. Kayak pas Johan iket Tony, Markus, Jenny dan Hanny. Masa yang diiket cuma tangan x_x Terus, waktu Hanny ngalihin perhatian dengan jalan bareng Johan, itu masa Johan enggak curiga ya. Dan waktu Johan lari ke hutan, itu jelas-jelas kan dia mau kabur dari kejaran Jenny, dkk, tapi sempet-sempetnya dia malah narik Jenny. Itu kan nyari penyakit banget. Yahh. Dan lebih anehnya, pas dia ngelepasin ular miliknya, malah dia yang digigit. Haha. Bisa dibilang Johan itu malah blo'on. hehe *peace

Satu lagi mengenai Markus, Jenny, dan Tony yang mencari informasi mengenai Johan di ruangan administrasi sekolah atas izin dari guru bagian admin tersebut. Gue lebih suka, kalo mereka bertiga nyelinap masuk diem-diem daripada minta izin. Terus di ruangan itu, Tony dan Jenny ciuman. Bukannya ada guru admin itu ya? Apa gue yang lupa ya? Entahlah.

Terus bagian Tony dan Markus sampe nginep di langit-langit kamar rumah Jenny yang kotor itu juga agak konyol. Antara Hanny dan Jenny ngomong pake gue lo. Tapi, kalo ke Markus dan Tony pake aku kamu. Begitu juga Markus dan Tony. So, bayangin aja kalo mereka berempat lagi ngomong, aku, kamu, gue, lo campur aduk jadi satu. Hihi.

Ada beberapa hal yang ga terduga dan menambah poin plus dalam buku ini.
Tapi, soal Johan sih udah ketebaklah kalo dia *** (baca sendiri) :p

But, overall oke sih. Gue suka gaya nulis Kalex. Semoga kelanjutannya bisa lebih bagus dari yang ini. Dan gue penasaran setengah mati sama kelanjutan Johan Series nya. Tanggung jawab Kalex 

Profile Image for Sansia.
59 reviews
August 31, 2011
horror ga sih, kalau salah satu teman sekelasmu ternyata punya niat jahat terhadapmu? dan itu, gara-gara dia merasa kau lebih dekat dengan Hanny, cewek populer sekaligus sahabatmu yang ditaksirnya, dibanding dia?
gilanya lagi, dia bener-bener ga punya hati. bener-bener sadis. dia ga segan-segan bikin orang celaka. ga peduli kamu ketakutan setengah mati.

bener deh, baca novel ini bikin merinding. jadi parno. jangankan yang baca, penulisnya aja bilang kalau dia sendiri sampe parno *dia yang bilang waktu kutanya via twitter XD*
penggemar thriller, musti baca deh!
Profile Image for Cimol.
26 reviews4 followers
October 2, 2023
Re-read ke sekian kalinya, masih merasa novel ini seruu. Singkat & padat, hampir semua adegan dan percakapannya penting (kecuali beberapa dialog 'melucu' dan keseringan bahas tentang seragam dekil). Semua tokoh unik dan menarik kepribadiannya, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing tapi tetap bikin pembaca suka sama 4 pemeran utamanya. Kaget & tegangnya juga berasa banget di beberapa bagian.
Profile Image for Thennia Jung.
40 reviews9 followers
May 22, 2012
Speechless!! Novel mistery pertama yang ku baca. N ceritanya jgn di kata TOP benjettt.
Di awal bag di buat merinding disko trus di pertengahan di buat Sport Jantung dan di akhir di buat senyum sendiri.
Di bubuhi kisah romance dr Jenny-Tony nambah satu bintang lg buat buku ini :)
Profile Image for Tania.
80 reviews3 followers
January 8, 2022
Legend banget sih novel ini haha. Inget dulu pas SMA suka gantian baca sama temen-temen sekelas, dan dulu merasa bahwa ceritanya asyik banget. Thriller seru dengan tokoh anak remaja, kalau dibikin film pasti keren abis! Akhirnya aku putuskan untuk membaca ulang saat lagi browsing buku di aplikasinya iPusnas.

Setelah membaca ulang, apakah aku masih sampai pada kesimpulan yang sama?

Well, secara plot menurutku masih cukup oke dan menghibur. Semua rentetan kejadiannya masuk akal gitu, gak ujug-ujug terjadi. Adegan-adegannya juga cukup bikin penasaran untuk baca kelanjutannya (meskipun aku sebenernya masih inget tipis-tipis jalan ceritanya).

Tapi, ternyata banyak hal juga yang ternyata... not aged well haha. Dan beberapa hal agak annoying menurutku. Contohnya deskripsi tentang dinamika hubungan Hanny dan Jenny di awal-awal yang menurutku gak sehat banget :") Mana Hanny orangnya sangat egois dan cuma mikirin dirinya sendiri, jujur jadinya agak susah untuk menyukai karakternya.

Running gag tentang tompelnya Jenny Tompel juga membuatku agak mengerinyit karena, okelah untuk beberapa kali pertama (meskipun yah, sejujurnya I'm not a fan of jokes about people's appearance), tapi makin lama rasanya makin repetitif.

Mungkin yang paling menggangguku adalah beberapa jokes dalam ceritanya yang menstigma gangguan mental. Salah satunya adalah ini:

“Aku ingin dia mengenalku sebagai Jenny-si-konco-baru-yang-superseru-dan-asyik-diajak-gila-gilaan, bukannya Jenny-si-cewek-depresi-yang-sedang-cari-teman-untuk-bunuh-diri-bareng. Dan, sialnya, tampangku hari ini benar-benar mirip cewek depresi. Pucat dan lesu, dengan lingkaran hitam di seputaran mata bagaikan rakun. Aku hanya perlu mejeng di depan jurang, dan semua yang di sekitarku akan langsung jejeritan, "Jangan! Hidup masih sangat berharga!" Padahal aku tidak punya niatan bunuh diri secuil pun.” (hal. 35)


Satu bagian penting dari ceritanya juga ada kaitannya dengan stigma gangguan mental.

Terkadang suka gitu ya. Ketika kita sudah dewasa dan mengunjungi ulang karya-karya yang saat anak/remaja dulu kita sukai, kita temui hal-hal yang ternyata kurang oke untuk ukuran masa kini. Sangat disayangkan :") Mungkin memang pada saat novel ini ditulis, kesadaran tentang kesehatan mental belum terlalu ramai dibicarakan, jadi yaa sedikit banyak masih aku maklumi.

Sebenarnya secara umum sih masih menghibur, dan aku suka gaya bahasanya yang asyik serta cara berbicara tokoh-tokohnya yang dapat dengan mudah aku bayangkan seperti remaja pada umumnya. Tapi ya itu, beberapa bagiannya agak mengganggu dan terlalu sulit untuk diabaikan begitu saja.

Anyway, thanks for the trip to the memory lane!
Profile Image for Juno Tisno.
Author 1 book20 followers
January 24, 2013
Obsesi bercerita tentang dua orang sahabat, yakni Jenny—cewek cupu yang tinggal di sebuah rumah menyeramkan dan memiliki dua teman sekelas yang bernama sama dengannya—dan Hanny—cewek cantik dan populer yang suka gonta-ganti pacar. Suatu ketika, kedua sahabat itu diajak jalan oleh Tony dan Markus, dua orang cowok yang terkenal ganteng di sekolah mereka. Tony lantas mengajak Hanny pacaran, tapi kemudian ia mencampakkannya beberapa hari kemudian. Berdasarkan informasi dari Johan, salah satu sahabat Hanny yang berkacamata tebal, Tony melakukan itu untuk memenangi taruhan, dan ia berkomplot dengan Jenny. Hanny yang tengah berada dalam kondisi depresi pun percaya dan memutuskan untuk mengakhiri persahabatannya dengan Jenny. Bukan cuma itu, ia bahkan mengutuk Jenny untuk sial selamanya.

Beberapa hari berselang, sebuah kecelakaan menimpa Jenny lain, yakni Jenny Bajaj, yang diikuti dengan kecelakaan lain yang melibatkan Jenny yang satu lagi, Jenny Tompel. Kedua orang Jenny itu lantas menyalahkan kutukan yang dikeluarkan oleh Hanny sehingga mereka juga turut terkena getahnya. Jenny pun turut merasa was-was dan khawatir, tapi untunglah Tony, yang kini sudah berpacaran dengannya, dan Markus selalu memastikan dirinya tidak akan ditimpa oleh sesuatu yang buruk. Ketegangan semakin bertambah setelah munculnya beberapa kejadian aneh yang terjadi di rumah Jenny, yang membuat mereka bertiga menyelidikinya.

Sementara itu, setelah berpisah dari Jenny, Hanny semakin dekat dengan Johan. Ia bahkan sempat berkunjung ke rumah Johan yang menurutnya agak aneh. Namun, lama-kelamaan ia merasa kehilangan Jenny dan lalu berniat untuk kembali berdamai dengan Jenny. Namun, atas alasan yang tidak ia ketahui, Johan selalu tampak tidak setuju. Pada akhirnya Hanny tetap berbaikan dengan Jenny, dan dari situ, mereka jadi tahu kalau kejadian yang mereka alami selama ini tak lain hanya buah dari sebuah obsesi belaka.

Sudah agak lama sejak saya membaca novel dengan multiple PoV, dan Obsesi menyuguhkan penggunaan sudut pandang mejemuk yang mengagumkan. Baik pemikiran atau perbuatan yang dilakukan oleh Jenny dan Hanny maupun kejadian yang mereka alami saling berdiri satu sama lain sehingga terlihat betul perbedaan karakteristik mereka. Rasanya seperti ada dua orang yang bercerita sendiri-sendiri berdasar versi masing-masing, tapi pada akhirnya menyambung dan lalu membentuk satu alur utuh. Nice. Perbedaan sudut pandang ini juga telah dimanfaatkan dengan efisien sehingga—di samping sebagai variasi dari narasi—berfungsi sebagai pembentuk dan penjaga alur. Salah satu hal yang menjadi permasalahan yang sering muncul dalam sudut pandang multiple PoV adalah overlapping alur yang mana satu kejadian yang sama diceritakan oleh dua orang berbeda (dan kadang terkesan mengulang sehingga bikin bosan), tetapi alur di Obsesi terus mendesak maju sehingga tidak terjadi overlap. Dengan kata lain, integrasi alur dan sudut pandangnya benar-benar mengagumkan. Pemilihan sudut pandang orang pertama yang dilakukan oleh Lexie juga konsisten—dengan porsi yang pas sehingga tidak terasa adanya overlapping—dengan adanya beberapa bagian yang tidak diketahui oleh satu karakter dan karakter lain dan baru diketahu karakter lain di bagian lain (semisal halaman 228 yang mana Hanny baru tahu kalau paman Markus ternyata adalah polisi, tetapi sudah diketahui oleh Jenny di halaman sebelumnya). Apalagi ditambah dengan transisi antarsudutpandang yang juga dilakukan dengan smooth sehinnga tidak ada kejadian yang patah dan terjadi secara tiba-tiba saat sudut pandang berganti.. Penempatan babnya juga oke, sehingga cerita bisa diawali oleh Jenny dan diakhiri oleh Hanny. Cerdas.

Kemudian konflik dan alur. Pada awal-awal cerita, kita digiring untuk menduga bahwa kejadian yang akan dialami oleh Jenny dan Hanny berkaitan dengan supranatural (hal ini juga diperkuat dengan “mimpi buruk” Jenny dan “kutukan” Hanny), tapi lambat-laun dan perlahan-lahan, novel ini akan menampakkan genre aslinya: thriller. Meskipun begitu, memiliki genre thriller tidak membuat Obsesi kehilangan ciri khasnya sebagai novel remaja. Sepertiga awal dari buku ini lebih terfokus pada permasalahan remaja seperti perseteruan Jenny dan Hanny akibat masalah percintaan mereka dengan Tony. Masalah itu masih tampak ketika konflik yang lebih besar (Bab 6) mulai muncul sehingga menjadi pergelutan sendiri yang khas. Untunglah konflik remaja itu berhasil diselesaikan sebelum konflik yang paling besar muncul (bab 14), sehingga kita bisa lebih terfokus pada konflik utama dan membacanya dengan lebih leluasa Berbicara tentang konflik utama (yang sengaja tidak saya utarakan untuk menghindari spoiler), penggunaan berbagai hal yang tampaknya tidak penting dan diutarakan di awal cerita untuk dihubungkan dengan konflik utama (Chekov’s Gun) menjadi suatu hal tersendiri (semisal cerita di rumah lama Jenny [ hal. 174] dan tikus putih [hal. 204]). Namun, di sisi lain, adanya “tabir” dalam cerita ini menghasilkan beberapa plot yang menggantung, seperti kenapa Jenny Tompel bisa mengancam Jenny (hal. 109).

Lalu, kultur. Lexie sepertinya memliki minat untuk membawa novel ini menjadi mirip novel asing (baca: terjemahan), tetapi ia enggan untuk meninggalkan kultur lokal. Hal yang membuat saya berpikir seperti itu adalah gaya penceritaannya yang entah bagaimana mirip terjemahan (mungkin dengan banyaknya-penggunaan-style-seperti-ini), penggunaan loker di sekolah, dan nilai huruf alih-alih angka. Namun, di sisi lain Lexie berkali-kali menegaskan bahwa “cewek tidak boleh masuk kamar cowok” dan sebaliknya (ada kira-kira tiga kali). Saya tidak tahu kenapa, tapi itulah yang saya tangkap.

Kemudian, latar suasana. Kalau yang ini saya tidak perlu berkomentar banyak: amazingly awesome. Lexie dengan cerdas dapat meramu berbagai latar suasana mencekam yang dibutuhkan oleh novel thriller. Dengan menggabungkan antara latar tempat dan kadangkala pikiran irasional sang tokoh, maka latar suasana yang mencekam pun berhasil dibentuk. Langsung saja: beberapa halaman seperti halaman 34, 88, 108, 132 hingga 136, dan 151 merupakan contoh yang bagus, tapi tidak ada yang lebih baik dari adegan di bab 17 hingga 19 (saya yakin, semua yang udah baca pasti setuju!). Bagaimana Lexie menaikkan tension setelah sebelumnya segala hal sudah terasa “damai” juga patut digarisbawahi. Nice. Ending dari novel ini juga bagus: sebuah cliffhanger yang mencekam. Beberapa suasana romantis juga berhasil dibangun oleh Lexie, meskipun, jujur saja, masih lebih baik suasana mencekam yang ia buat. Adegan ciuman dan cuci tangan bareng Jenny-Tony sepertinya sedikit maksa, tapi cukup kreatif.



Penilaian? Saya betul-betul merekomendasikan novel ini. Seriously. Suasana tegang yang dibangun seringkali dapat membuat saya menahan nafas ketika membacaya (secara harfiah), dan beberapa bagian yang tak terduga menambah poin plus novel ini. Kalau kamu suka dengan cerita thriller yang penuh aksi dan beberapa adegan tak terduga, maka buku ini sangat cocok untukmu!
17 reviews1 follower
September 13, 2020
Obsesi bercerita tentang dua orang sahabat, yakni Jenny, cewek yang disebut cupu yang tinggal di sebuah rumah menyeramkan dan memiliki teman sekelas yang bernama sama dengannya dan Hanny cewek cantik dan populer yang suka gonta-ganti pacar. Cowok yang disukai Hanny yaitu Toni justru menjadikannya sebagai bahan taruhan dan ternyata lebih suka dengan Jenny daripada dia. Berdasarkan informasi dari Johan, salah satu sahabat Hanny yang berkacamata tebal, Jenny berkomplot dengan Toni dan Markus sahabat Toni. Hanny memutuskan untuk mengakhiri persahabatannya dengan Jenny. Bukan cuma itu, ia bahkan mengutuk Jenny untuk sial selamanya.

…Ada orang-orang atau hal-hal yang memang bikin kita takut, tapi sebenarnya mereka baik-baik aja.”
(hlm.37)

Kejadian berikutnya setelah Hanny memutuskan persahabatan dengan Jenny, sebuah kecelakaan menimpa Jenny lain, yakni Jenny Bajaj, yang diikuti dengan kecelakaan lain yang melibatkan Jenny yang satu lagi, Jenny Tompel. Sementara itu, setelah berpisah dari Jenny, Hanny semakin dekat dengan Johan. Ia bahkan sempat berkunjung ke rumah Johan yang menurutnya agak aneh. Pada akhirnya Hanny tetap berbaikan dengan Jenny, dan dari situ, mereka jadi tahu kalau kejadian yang mereka alami selama ini bukan kebetulan semata, tak lain hanya buah dari sebuah obsesi belaka.

… Bahwa sahabat sejati itu sulit ditemukan, dan seandainya kita berhasil mendapatkannya, kita harus menjaganya dengan baik-baik.”
(hlm.130)

Seharusnya saya baca novel ini dulu baru ke novel pengurus OSIS harus mati tapi tak apalah karena jadi bisa memahami awal dari sebuah cerita. Bacaannya ringan, to the poin bikin kita tidak terlalu pusing dengan penggunaan katanya. Sekali baca langsung terbayang dan membuat terimajinasi, cocok untuk remaja yang lagi belajar baca novel. Kita bisa membedakan pemikiran Jenny dan Hanny dan watak-watak orang di sekelilingnya, novel ini menceritakan berdasarkan dua sudut pandang mereka.
Profile Image for Hani Mahdiyanti.
217 reviews37 followers
May 27, 2022
Astaga, aku nggak nyangka kalau isinya bakalan seseram ini! Aku malah nggak takut klo tentang perhantuan. Tapi ternyata cerita ini isinya tentang orang ‘sakit’! Walaupun sebetulnya bagian perhantuan (emang ini perhantuan?) juga ada. Atau mungkin salah satu gejala orang ‘sakit’. Entahlah.

Aku juga nggak menyangka plot twist-nya bakalan begini. Masih di bagian tengah menuju akhir pula. Biasanya plot twist cerita begini diletakkan di bagian akhir. Gila!

Sebetulnya nggak kepingin spoiler, tapi sayangnya hal yang paling berkesan adalah plot twist yang akan jadi spoiler kalau diceritakan. Hiks. Gimana, ya? Spoiler nggak, ya?

Maaf ya, akhirnya aku memutuskan untuk menaruh spoiler sedikit.



Udah, itu aja. Itu udah termasuk spoiler, jadi kalau nggak kepingin kena spoiler, sebaiknya jangan dibuka.

Selain itu, rasanya lucu mendengarkan salah satu karakter yang diceritakan memiliki nama yang sama denganku. Ternyata tulisannya berbeda, sih (setelah ngecek blurb), tapi kalau didengarkan, penyebutannya persis sama. Rasanya jadi seperti aku berada di dalam cerita.

Ini adalah pengalaman pertama buatku menjadi bagian dari cerita hanya karena salah satu nama karakternya sama. Apalagi karena seluruh cerita ini menggunakan sudut pandang orang pertama, walaupun center-nya bergonta-ganti karakter. Si Hanny ini juga menjadi salah satu center.

Sedikit peringatan: ada hal yang membuatku terganggu ketika mendegarkan cerita ini. Ada adegan yang berdarah-darah dan indikasi kanibalisme (hueks) walaupun ternyata hanya khayalan semata. Ya ampun, aku shock. Mendingan dengerin cerita horor hantu daripada yang berdarah-darah…

Tiap kali Si Hanny dipanggil, rasanya seperti akulah yang dipanggil. Hahahaa…

Oiya, dengerin cerita ini rasanya kayak lagi main game. Game horor. Trus aku jadi salah satu karakter di dalamnya dan menjadi karakter yang berbeda tiap kali karakter yang bercerita juga berganti.

Singkat kata: serem gila!
Profile Image for tïmmyrèvuo.
203 reviews2 followers
May 20, 2023
I've always wanted to read Lexie Xu's work because her books are lined up on bookstore shelves, tempting me to finish them immediately. So when reading, I have high expectations of these books, and Lexie's writing style is very suitable and enjoyable for me. Starting from the short-winded subchapter titles and directly addressing the point of view of the two main characters, Hanny and Jenny. Each character is described in great detail so that you can immediately tell who is being referred to in each narrative.

This book tells the story of the friendship of two girls in their high school days who were plagued by a lot of problems; according to the title, the main problem that arises is Johan's obsession with Hanny, which leads him to a myriad of problems, starting a detective-style story carried out by the other two characters, Tony and Markus, who are amazingly silly and out of the box with all their behavior.

I would be terrified if I read this in my senior year. But, because I read this in my last year as a student, some things are too cringe. Rather than the thriller genre, I prefer this book to be called a mystery-comedy romance. Because to bring the impression of thrill, this book has yet to give more description. In addition, because this is the first book in the "Johan" series, it seems to be focused on introducing the characters and their backgrounds, so rather than riding a rollercoaster, it's more like riding a merry-go-round, slowly, pleasantly, and lightly.

But this book is worth reading, fun, light, and can be finished in one sitting. I can't wait to read the next story soon.
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
January 31, 2021
Nama Lexie Xu ini sudah sangat tidak asing bagiku -meski ini pertama kalinya aku baca- karena seringnya karya-karyanya sliwar-sliwer di tl. Pernah tertarik untuk baca seri Omen, tapi kali ini malah tertarik pada seri Johan, sekalian untuk memenuhi tantangan baca GRI bulan Januari 2021, novel yang berseting di sekolah.

Nah, awalnya aku mengira novel ini genrenya YA biasa. Setelah beberapa bab, baru ngeh kalau ini sebenarnya adalah kisah thriller remaja.

Alkisah ada cinta segitiga antara 2 cewek bersahabat dengan seorang cowok. Sudah mau syebel dengan si cowok yang kupikir menyebalkan, tapi ternyata oh ternyata, ada yang lebih gawat, ada seorang psycho yang mengambil keuntungan pada masalah mereka. Psycho yang terobsesi dengan salah satu cewek itu. Teror di sekolah pun dimulai....

Lumayan seru lah. Alur ceritanya terjaga dari awal sampai akhir. Dinamika karakter-karakternya believeable. Dan endingnya punya twist mengejutkan.

Dari kacamata aku yang sudah lewat masa-masa sma sejak dahuluuu sekali (yeah, i'm old 😋), aku sedikit kaget sih dengan penggambaran hubungan antar murid sma di masa kini. Sadis-sadiz banget gak sih mereka, omongannya, pemikirannya, (((bullying)))nya... Whaaa, aku yakin novel ini hanya sedikit menggores permukaannya, tapi cukup bagus dan meyakinkan. Seting sekolahan yang diambil di sini adalah sekolah swasta elit, jadi itu juga menambah warna 'keajaiban' murid-muridnya.

Endingnya ini jelas menyiratkan adanya sequel. Ok, lanjoot bacanya....

#GD
Profile Image for Park Emilia.
17 reviews1 follower
December 21, 2018
sejujurnya, saya ga terlalu suka cerita teenlit yang biasanya genre nya itu-itu aja (percintaan remaja yg rada bikin eneg). tapi serius, ini cerita pengecualian. jarang-jarang gitu lho ada cerita teenlit yg mengangkat tema thriller dan misteri. jadi, tanpa ba bi bu, saya langsung baca. selesai baca, reaksi saya itu... wow ini cerita keren banget.

jujur saya suka dengan karakter Johan yg misterius. dari awal, dia udah keliatan sifat psycho nya, apalagi obesesinya yang besar terhadap Hanny. honesty, ini cerita awalnya memang kocak dan bikin ngakak, apalagi konflik persahabatan Jenny dan Hanny yang sempet putus. tapi, berikutnya ketegangan mulai saat Jenny Bajaj dan Jenny Tompel jadi korban kekerasan. serius, thriller nya dapet banget. da bes lah Kalex kalo nulis cerita thriller.

jujur aja saya rasa cerita ini cukup cringe, apalagi di bagian Johan yg mulai menunjukkan alter ego nya yg satu lagi: kepribadian Jocelyn, adeknya yg udah mati. sifat Johan yg menakutkan, membuat saya merasa cerita ini ga cuman thriller, tapi horor nya juga dapet.

namun, misterinya kurang dapet sih. soalnya, clue tentang pelaku kecelakaan Jenny Bajaj dan Jenny Tompel itu udah ketauan banget. Johan pelakunya, itu udah pasti. harusnya, petunjuknya dikaburkan lagi dengan teknik foreshadowing, red herring, atau semacamnya biar pembaca ga terlalu mudah menebak siapa pelakunya selama ini.

tapi jujur, cerita ini bagus kok. love your story, Kalex :))
Profile Image for π.
253 reviews11 followers
August 10, 2021
6th read for reading curcol: #txtdariremaja hosted by Midnight Reading Club.

yAKK buku pertama johan series ini menurut gw lebih bagus drpd PMHM as johan series #2. wkwkw ini soalnya krn w baca yg PMHM dulu baru obsesi🤣. kalo yg obsesi ini ofc nyeritain asal-usul jenny dan hanny jd sahabat. trs kayak judulnya, tenyata ada yg menaruh obsesi sama salah satu dr mereka. nah krn itu, akhirnya jenny & hanny kena provokasi dan persahabatan mereka putus deh.

overall, penulisan lexie xu ngalir banget sih di sini. trs jg diceritain pake dua sudut pandang: jenny & hanny, tapi rapih bgt. yaah, emang sih ada bbrp part yg kecepetan dan agak gak masuk akal HAHAHA, cm gapapa lah namanya jg fiksi XD.

masalah2 di dlmny jg sangat berkaitan dgn anak remaja bgt. apalagi jenny & hanny yg sempet putus sahabatan grgr cowok, ya ampun itu khas anak remaja banget gaksihhhhh. terus jg pas mereka marahan pasti nemu circle baru. tapi yaaa namanya org marahan, pasti gabisa lama2 apalagi sababat sendiri. akhirnya krn scr ga sengaja dipertemukan, balikan lg deh.

sesuai judulnya yaa, obsesi menurutku penggambaran creppynya agak kurang sih meskipun udh sampe ngintip2 cm kurang ngena aja gt penulis pas deskripsiin. tp tetep serem sih kl dibayangin. penulis jg masukin plot twist yg menurutku jg cukup memberikan kejutan di buku ini.

btw, sedih jg ya denger kisah johan tuh T-T.
Profile Image for Rin.
Author 1 book17 followers
March 21, 2021
Pertama kali membaca buku ini saat aku masih SMP, bertahun-tahun yang lalu, dan saat itu kesanku adalah "cerita ini seru, tapi seram". Setelah kuliah (sekarang) aku teringat buku ini lagi dan memutuskan untuk membacanya ulang.

Aku suka buku ini! Rasanya masih sama seperti dulu, seru dan seram. Hanya saja, aku tidak setakut dulu hahaha. Takaran thriller-nya cukup pas, dibumbui dengan tema persahabatan dan cinta khas penulis, yang cocok dibaca untuk pembaca remaja (toh, bagaimana pun ini buku teenlit). Mungkin bagi sebagian orang yang menyukai thriller menganggap rasa ngeri buku ini kurang, tapi jika dibaca untuk seseorang usia belasan tahun (seperti aku dulu, membaca ini di SMP) 'Obsesi' mampu memberikan rasa takut. Menurutku, buku ini merupakan cerita genre thriller yang ringan karena alurnya tidak terlalu kompleks.

Karakterisasi tokoh-tokohnya juga unik, terlebih ditulis dari dua sudut pandang tokoh utama, Hanny dan Jenny (membaca beberapa buku karya penulis lainnya, kurasa ini adalah ciri khasnya untuk bercerita dengan sudut pandang pertama). Untuk karakter Johan, sebenarnya masih terasa abu-abu dan penuh misteri, yang kurasa akan diungkapkan perlahan-lahan pada ketiga sekuel berikutnya.

Yap, aku sangat menikmati membaca Obsesi. Jangan ragu untuk membacanya juga, ya!
Profile Image for Lila Cyclist.
851 reviews71 followers
December 17, 2025
Iseng-iseng cari bacaan alternatif karena bosan dengan keabsurdan Kita Pergi Hari Ini-nya Ziggy Z 😄. Kebetulan baca ini kok langsung klik.

Ceritanya sederhana tapi eksekusinya lumayan seru 😍

Hanny dan Jenny adalah sepasang sahabat dengan sifat yang sangat bertolak belakang. Hanny populer dengan deretan cowok yang ingin mengajaknya kencan, sementara Jenny lebih pendiam, tidak populer dan nyaris tak ada cowok yang mengajaknya kencan.

Di antara mereka berdua ada Johan, cowok misterius yang suka ngintil mereka. Karena judul buku ini adalah obsesi, sudah bisa diduga kalo cowok ini terobsesi dengan Hanny. Apakah karena dia cantik dan populer? Entahlah. Yang jelas, hanya Hanny yang mau berteman dengan Johan. Sementara Jenny menganggap Johan mirip psikopat dengan sinar matanya yang licik dan kejam.

Sebenarnya cukup bisa diduga sih alur ceritanya, tapi gaya nulis si penulis ini sangat renyah. Guyonan dan adegan serunya diaduk jadi antara mau tegang tapi juga ngakak.

Hmmm... Semoga ada waktu buat nulis review lebih panjang.

Lagi pengen nyelesain challenge yang masih kurang 10 buku! Waduuhhh!!!
Profile Image for Indri Octa Safitry.
Author 1 book18 followers
July 31, 2019
Perlahan semua terungkap dengan cara Tonny dan Markus yang meruntut dari satu kejadian ke kejadian lainnya. Dan ternyata uwoooo ini diluar bayangan aku. Nggak nyangka. Speechless. Ending yang tragis. Fix nganga aku baca endingnya.

Ini novel pertama ka Lexie yang aku baca. Senang bukan maen bisa baca novel ini, walau kata Ka Lexie ini novel pertama dia, tapi bagi aku udah cukup bagus dari segi penulisannya. Walau sedikit ada typo tapi masih nyaman untuk dibaca.

Segi tokoh dan karakter keren deh. Feelnya dapet. Apalagi pas part akhir itu beneran dapet dan menegangkan deh. Cius nggak boong.

Ide cerita yang diangkat cukup ringan dengan cara penyampaian yang buat aku juga tidak bertele-tele bikin aku malah "kok cepet banget sih jalan ceritanya?" alias kurang puas wkwk

Mmmm apalagi yah? Overall novel ini bagus dan pas untuk kalian anak muda jaman now yang suka genre horor thriller. Nggak serem kok, cuma sedikit tragis. Lah aku malah nakut-nakutin hhehe

Sukses terus untuk ka Lexie. Aku akan berburu novel Ka Lexie yang lain. Ketagihan soalnya nih.
Displaying 1 - 30 of 185 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.