Jump to ratings and reviews
Rate this book

Johan Series #2

Pengurus MOS harus Mati

Rate this book
Hai, namaku Hanny Pelangi, dan hidupku saat ini bagaikan sederetan mimpi buruk.

Awalnya semua terlihat luar biasa. Aku sedang menikmati liburan yang menyenangkan bersama sahabatku, Jenny, di Singapura saat aku diminta pulang oleh pacar baruku, Benji, sang ketua OSIS, lantaran aku terpilih menjadi salah satu pengurus MOS. Wow! Terpilih menjadi anggota tim elite dan mendapat kesempatan menyiksa murid-murid baru? Siapa yang tidak mau?

Namun semuanya ternyata tidak seindah yang kubayangkan. Belum apa-apa rapat kami sudah diteror oleh seorang cowok bengal yang tidak naik kelas, sangat membenciku, dan hobi membuatku malu. Pokoknya, cowok yang minta diinjak mukanya deh.

Urusan ini bertambah parah saat Benji mengajak kami mengarang kisah horor bohongan seputar sekolah kami. Maksudnya sih untuk menakut-nakuti anak-anak baru. Tak disangka, kisah-kisah horor bohongan itu malah menjelma menjadi kenyataan. Satu demi satu pengurus MOS mengalami kecelakaan mengerikan yang tidak bisa dijelaskan. Puncak-puncaknya, nyawaku nyaris melayang.

Apakah yang menyebabkan kecelakaan-kecelakaan ini? Kutukan kisah horor yang berbalik menimpa kami? Anak baru yang dendam pada kami?

Kalau memang begitu, mengapa semua petunjuk mengarah pada Jenny?

304 pages, Paperback

First published May 5, 2011

119 people are currently reading
2168 people want to read

About the author

Lexie Xu

43 books901 followers
Lexie Xu adalah penulis kisah-kisah bergenre misteri dan thriller. Seorang Sherlockian, penggemar sutradara J.J Abrams, dan fanatik sama angka 47. Saat ini Lexie tinggal di Bandung bersama anak laki-lakinya, Alexis Maxwell.

Ingin tahu lebih banyak soal Lexie?
Silakan kunjungi website-nya: www.lexiexu.com
Facebook: www.facebook.com/lexiexu.thewriter
Twitter: @lexiexu
Instagram: @lexiexu47
Email: lexiexu47@gmail.com

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,070 (50%)
4 stars
628 (29%)
3 stars
324 (15%)
2 stars
67 (3%)
1 star
45 (2%)
Displaying 1 - 30 of 120 reviews
Profile Image for Lexie Xu.
Author 43 books901 followers
Read
September 21, 2011
Terima kasih buat semua yang udah mereview PENGURUS MOS HARUS MATI aka PMHM! Really appreciate your comment! ^^

Pada saat menulis soal pengurus MOS, aku nonton John Tucker Must Die--film yang luar biasa kreatif. Saking sukanya sama film itu, kuputuskan untuk memberi judul mirip dengan novel yang sedang kutulis. Jadilah judul PENGURUS MOS HARUS MATI.

Sebenarnya aku tidak terlalu pede dengan PMHM. Soalnya, karena tokoh Hanny banyak melakukan hal-hal rese di OBSESI, pasti banyak pembaca yang tak menyukainya. Namun sulit menyingkirkan Hanny dari kepalaku, apalagi tokoh Frankie maksa banget buat tampil. Yah, daripada Jenny Bajaj atau Jenny Tompel, mendingan Hanny ke mana-mana, ya kan? ^^ Untunglah, kali ini juga responsnya bagus, malahan lebih bagus dari OBSESI. Aneh juga, soalnya menurutku OBSESI lebih bagus sih.

Thanks banget buat Mbak Vera, yang sekali lagi membantuku menyempurnakan novel ini, dan Maryna yang udah membuat cover yang jauh lebih bagus daripada yang kuharapkan. And of course, for you, my dear son Alexis Maxwell. I am what I am because of you. I love you.
Profile Image for Erison.
41 reviews7 followers
August 18, 2012
"Intinya, buat kebanyakan orang, materi itu patut diributkan, tapi sebenarnya yang lebih menentukan kebahagiaan kita adalah orang-orang di sekeliling kita, orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita." - Lexie Xu

Pengurus MOS Harus Mati---atau yang disebut Lexsychopaths (para fans Ci Lexie) PMHM---adalah lanjutan dari novel bergenre thriller Obsesi. Yeah, dari judulnya saja sudah sangat eye catchy dan auranya sudah mencuat keluar. Sekadar informasi, PMHM---yah, kita sebut PMHM saja ya---adalah novel ketiga Ci Lexie, setelah Obsesi dan Ratu Preman hasil kolaborasi dengan Primadonna Angela.

Judul novel ini diambil dari judul film John Tucker Must Die. Judul yang pas untuk isinya. Awalnya, saya berpikir bahwa Obsesi sudah tamat dan tidak menyadari bahwa ending Obsesi itu sebenarnya adalah cliff hanger. Pas ketemu PMHM di Gramedia, langsung saya rampas satu dari rak ke kasir.

Kita mulai saja.
Hanny Pelangi, sahabat kental Jenny Angkasa membuka cerita dengan kesenewenannya karena terpilih menjadi pengurus MOS. Saat itu, Hanny menemani Jenny berlibur ke Singapura. Karena tingkah laku Hanny yang menjadi-jadi tiap harinya, Jenny merelakan Hanny untuk balik ke Jakarta. Benji, sang Kosis, mengajak para pengurus MOS mengarang kisah horor seputar SMA Persada Internasional. Dan perlahan-lahan, satu per satu kisah horor menjadi kenyataan dan mimpi buruk bagi semuanya.

Totally awesome!!!
Pertama-tama, saya jatuh cinta dengan kovernya, apalagi tulisan judulnya yang ditulis dengan darah. Slurp! (emang jus jeruk yak?)

Saya suka dengan gaya penuturan Ci Lexie dengan penggunaan PoV 1. Setiap tokoh punya ciri khasnya sendiri. Pada Obsesi, ada sudut pandang dari Jenny dan Hanny. Di PMHM, Ci Lexie hanya mengambil sudut pandang Hanny, jadi cerita tereksplor semuanya dengan baik. Langkah yang tepat. Konflik demi konflik diceritakan dengan sangat smooth sekali, maksudnya perpindahan satu konflik ke konflik lainnya sangat lancar. Karakter dalam novel ini kuat sekali, karena saat membaca dialog dari satu tokoh, tanpa perlu melirik kiri-kanan, kamu sudah bisa menebak siapa yang berdialog. Dan penulis sangat memerhatikan detail dari novel ini, terbukti dari ending PMHM yang dibuat dengan sabar, maksudnya tidak terburu-buru, sehingga nyaman membacanya dan merasuki pikiran juga hati dengan tajam :D

Novel 2 in 1 (thriller + romance) ini tak akan mengecewakan kamu sama sekali. Semua tetralogi Johan Series dimulai dari Alexis, putra Ci Lexie, yang suka main game horor. Ci Lexie juga menyelipkan amanat di sini mengenai rasa syukur dengan menggunakan momen yang pas. Jika kamu sudah kenal penulisnya, pasti kamu tahu kalau Ci Lexie sangat ramah terhadap Lexsychopaths.

Mungkin kekurangannya, adalah durasi MOS yang panjang, 7 hari. Di sekolah-sekolah swasta lainnya, biasanya MOS hanya 3 hari saja. But, selebihnya, TOP BANGET! Tak bisa dipungkiri, mau tak mau, novel ini harus dimiliki. Ya, novel ini bergenre thriller mencekam berbalut romance. Kamu akan tahu maksudku jika sudah membacanya. Tak ada salahnya, jika kamu membaca PMHM duluan baru Obsesi karena tiap novel, satu petualangan selesai. Tapi, untuk lebih baiknya disarankan membaca Obsesi dulu, baru PMHM, supaya lebih menikmati PMHM.

Novel ini akan membuat kamu-kamu merinding hebat, tatap kiri-kanan (kalau bacanya malam-malam), gigit kuku, tersenyum, dan mata terbelalak lebar, juga mulut menganga lebar. Novel ini akan memuaskan dahaga kamu-kamu semua yang kepengen baca novel thriller karya penulis lokal.

At last but not least, saya berikan 5 bintang untuk novel ini dan 2 jempol untuk Ci Lexie. By the way, novel ini adalah bagian dari tetralogi Johan Series. Lanjutan PMHM adalah Permainan Maut dan Teror. ;)

Judul: Pengurus MOS Harus Mati
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp. 40.000,-
ISBN: 978-979-22-6974-1
Bintang: 5/5
Status: Sangat direkomendasi.
Profile Image for Lerisa.
34 reviews
July 12, 2012
Keren gila edan!!

Btw, gila ya, saya bisa suka sama novel bertema horor. Sebenarnya saya jarang ngeliat ada novel teenlit yang bertema dark kayak yang satu ini. Jadi, karena itulah saya tertarik dengan novel Lexie Xu, karena perbedaan tema ceritanya dengan cerita cerita teenlit yang lain..

Dan, hasilnya..
Saya ngebaca nih buku pas malem malem. Di kamar, pura pura udah tidur, padahal saya belum tidur sama sekali. Saya takut orang tua saya marahin saya pas ngeliat saya belum tidur demi membaca sebuah novel, jelas jelas waktu itu udah tengah malam.. *merenung* *anak jail* *ditabok*

Wkwk, gitulah. Pokoknya gara gara penasaran, saya baca buku ini, dan semalaman saya habsikan dengan ketawa ketiwi. Because what? Karena perbincangan antara Hanny dan Frankie benar benar mengocok perut! Dibalik sampulnya yang serem dan keren, ternyata kak Lexie memasukan sedikit candaan enak yang bikin para pembaca ketawa. Inilah yang bikin saya nyaman. Kak Lexie gak selalu memokuskan ceritanya pada sesuatu yang 'dark', tapi kadang kadang di setiap halamannya ada candaan yang bener bener sering bikin saya ketawa diem diem lantaran takut orang tua saya ngedenger.

Selain itu, ceritanya gak selalu bersetting di sekolah. Banyak tempat tempat lain yang dijadikan latar ceritanya. Macam Warteg, bengkel Les, Kantor Polisi, ruang OSIS, dan dll.

Kesannya?? Saya acungkan empat jempol saya plus jempol kaki karena kreatifitasan kak Lexie mengarang novel ini. Masih ada lanjutanya loh. Setelah Obsesi, PMHM, masih ada Permainan Maut dan Teror.




Profile Image for Anienday.
5 reviews1 follower
May 27, 2013
Arrgh.. lagi-lagi aku dibuat terkagum-kagum oleh Kak Lexie. Cerita horor buatannya keren banget dan kreatif. Walaupun aku heran, kalau ada cerita seserem itu di suatu sekolah, kok sekolah itu bisa bertahan tanpa gosip sedikit pun di media. hehe..
Di sini aku jatuh cinta sama tokoh frankie, cowok badung nggak naik kelas yang selalu punya seribu satu argumen kalo berhadapan sama Hanny. Tapi justru itu yang bikin hubungan Frankie dan Hanny jadi makin sweet.
Tapi yang bikin aku bangga sama diri sendiri *ups* aku berhasil nebak kalau penjahatnya ****. hahaha... mungkin gara-gara dia tiba-tiba kabur pas Hanny sama Frankie lagi adu debat. overall, novel ini sangat rekomen. gara-gara baca novel kak lexie, aku jadi pengen mengobservasi otak brillian Kak Lexie, gimana caranya beliau bikin novel sampe sekeren dan semendetail ini. Salut! Kalo ada sepuluh bintang, aku kasih sepuluh bintang deh! :D
Profile Image for Aritsa Khaera.
12 reviews44 followers
October 28, 2013
Buku yang bagus dan bikin merinding dangdut saat pengeksekusian para pengurus MOS. Tapi pelaku akhir dari semua misteri itu udah bisa ditebak kalau mengikuti petunjuk-petunjuk di awal. Tapi yang paling mengasyikkan dari buku ini adalah kisah cinta antara Hanny dan Franky. Hanny yang egois dan populer x Franky yang narsis dan kocak (?)

TOTALLY AWESOME!!!
Profile Image for Sansia.
59 reviews
August 31, 2011
bayangkan: kau, Hanny, si cewek populer yang pacaran sama ketua OSIS, dipilih jadi Pengurus MOS. seneng? pastinya. tapi, kamu jadi bimbang. saat ini kau sedang berlibur di luar negeri bersama sahabatmu. haruskah kau meninggalkannya demi menjadi Pengurus MOS? awalnya kau bertahan untuk tetap tinggal. tapi, setelah Jenny, sahabatmu, melihatmu uring-uringan, dia menyuruhmu untuk mendatangi rapat Pengurus MOS yang pertama. kau? tentu saja menerimanya!
awalnya semua lancar. rapat Pengurus MOS. ketua OSIS meminta kalian, para Pengurus MOS membuat cerita horror tentang sekolah kalian. serangkaian cerita palsu pun tercipta. tapi, saat cerita itu satu-satu jadi kenyataan, tentu saja kau ketakutan. apa lagi, di saat kau menyadari bahwa parfum dan gantungan ponsel si pelaku sama seperti milik Jenny, sahabat yang kau tinggalkan di luar negeri sana!
apakah Jenny pelaku di balik semua kekacauan ini?

Pengurus Mos Harus Mati, lanjutan dari Obsesi.
tetep bikin merinding pas baca. tetep bikin parno. dan tentu saja, makin seru!

jadi penasaran sama buku ketiganya, Permainan Maut. kira-kira tentang apa ya? denger-denger sih buku ketiganya bakal keluar akhir tahun ini.
duh, udah ga sabar pengen namatin keempat bukunya! XD
Profile Image for Taurus Reader (bigpileofbooks).
312 reviews297 followers
November 25, 2023
[1st Reread - 25 November 2023]

4⭐️

4 years ago when I first read this book, I said Hanny was my favorite pov, but I think now I prefer Jenny's. I mean, Hanny could be rude sometimes imo. But I couldn't lie, her banter with Frankie was totally entertain me.

The plot is fine but I just realized that the author isn't the type who loves to kill her characters, even though in real life I think they should've been dead if they experienced the same thing. That's why I lowered my rating because that kinda making nonsense to me😅

[Original Read - 19 May 2019]

4.5 bintang untuk buku ini!

Aku lebih suka melihat plot dalam buku ini lewat POVnya Hanny😄 mungkin karena aku suka sama cewek yang agak rebel2 gitu ya...dan buku ini seruu sihh walau romancenya agak cringey wkwk. Tapi, aku suka lihat interaksi antara Hanny dan Frankie. Bikin ketawa mulu wkwk
Profile Image for Adelia Ayu.
147 reviews1 follower
July 4, 2013
Ya Allah, akhirnya dapet juga ni novel :|

Masih ngga percaya, ternyata selama ini yang nglakuin Benji sama Mila! Oke memang aku sudah ngira kalau ini semua yang nglakuin Benji, tapi Mila, sama sekali ngga ada di fikiranku selama ini! Dan, Mila hamil? Ini malah diluar fikiranku! Kak Lexie emang jago buat orang kaget!

Oh iya, ada kesalahan ketik dalam halaman 293, di baris ke 7 dari bawah, ada kalimat percakapan yang diucapkan Pak Inspektur Lukas, beliau bilang "Johan...?, nah setelah tanda tanya, harusnya dikasih tanda petik dua buat mengakhiri percakapan, tapi ini malah engga. Cuma itu sih kesalahannya.
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
January 23, 2022
Oke, jadi buku kedua ini lebih fokus ke Hanny Pelangi (btw, Kak Lex selalu bikin nama panjang karakternya bertema alam gitu, ya, hehe seru). Judulnya udah menggambarkan isinya banget karena satu per satu kisah horor karangan panitia MOS jadi kenyataan. Ngeri, sadis, dan yang pasti bikin kesel, sih.

Oh iya, I love karakter bikinan Kak Lex yang as always walaupun cakep, ganteng/cantik, dan rupawan punya sisi somplak nggak kelar-kelar. Terutama Franky, nih. Awal pertemuannya dengan Hanny kukira bakal menggambarkan kisah mereka selanjutnya kayak gimana, di mana Frank cuek bebek sama Hanny dan nggak menyangka secepat itu mereka terikat /ceilah/

Ada beberapa guyonan yang nggak pas aja diletakkan padahal lagi keadaan genting, euy, tapi overall aku suka banget! Menghibur sekali komedinya di tengah kengerian kasus. Bakal lanjut ke buku ketiga ....
Profile Image for Siska.
84 reviews2 followers
June 13, 2021
Semakin bikin geregetan aja nih Johan Series yaampun ㅠㅠ kerennnn Kak Lexie!🙌🙌
Profile Image for Nur Fadilla Octavianasari.
565 reviews45 followers
May 2, 2012
Whoaa, this err trilogy or tetra-logy anyw? watevs! but this sequel gets better!

tokoh Hanny sendiri yang bener2 unik --well,perlu kalian tahu ini anak PDnya kelas kakap, gak pernah nemu karakter yang seperti ini, ckckck--ditambah si preman-brengsek-paling-narsis-sedunia a.k.a frankie berasa klop bener karakter mereka berdua mah .
Profile Image for P.P. Rahayu.
Author 1 book36 followers
October 24, 2012
Aku bener-bener gak nyangka kalau jadi begini. Johan kembali? Johan kabur drai RSJ? Apalagi Jenny yang dicurigai sebagai dalang berbagai kejadian mengerikan saat MOS. Satu lagi, sangat tidak percaya kalau Benji dan Mila bisa dipengaruhi JOHAN!
Profile Image for Salsabila.
91 reviews
January 15, 2021
Wow. The plot was just... amazing. One of my favorite books of all time. Period.
Profile Image for Tiara Orlanda.
201 reviews18 followers
September 16, 2015
lanjutan dari OBSESI . gak beda jauh sma obsesi , malah tambah serem dan sumpah bkin mikir. nebak akhir cerita nya terus dan diakhir lagi lagi kita dibikin penasaran sma kelanjutan nya, recommended !
1 review
Read
April 26, 2012
Ak suka buku ini... Seru banget deh...
Nggak nyesel kalau beli buku ini.. Ceritanya sih simple ajj...
Kalau penasaran sama bukuini silakan beli di toko buku (promosi)
Profile Image for Elsa.
1 review
July 19, 2012
kerenn bgt nih novel...

novel favorit saya.. =)
Profile Image for Annelice.
200 reviews8 followers
April 8, 2022
Bintang 4 deh!!

Yeyy akhirnya selesai juga membaca buku Johan Series ke-2 ini setelah memakan waktu hingga 3 hari karena banyaknya kerajaan dan banyaknya halaman yang harus dibaca pula hehe.

Pengurus MOS Harus Mati. Jika di series pertama yang berjudul Obsesi, plot diceritakan oleh 2 sudut pandang yaitu Hanny dan Jenny. Maka di buku ini plot hanya diceritakan melalui satu sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama bernama Hanny.

Masih sama seperti penilaian saya terdahap karakter Hanny di buku pertama yang egois, keras kepala, dan suka menjustifikasi orang, dibuku inipun saya masih amat sangat bisa merasakan karakternya yang konsisten tersebut.

Dibuku ini juga saya seolah diajak mengenal lebih dalam dan intim tentang karakteristik tokoh Hanny yang sebenarnya sungguh menyebalkan!

Baiklah, mengapa saya bilang begitu? Itu karena sifat Hanny yang hobi menilai rendah orang lain, suka iri hati dan merasa dirinya paling baik, keras kepala, sangat jaim dan yah segudang sifat buruk lainya yang kadang membuat saya berdecak dan berfikir "tumben sekali tokoh utama dengan perangai yang cukup buruk seperti ini menjadi incaran para cowok hingga digila-gilai dan dijadikan sebuah obsesi"

Jadi, jika dibuku sebelumya ada 4 tokoh utama yaitu Hanny-Jenny, dan Tonny-Markus, maka di series kali ini ada 3 tokoh utama yang menonjol yaitu Hanny, Frankie dan Benji.

Hanny, sepertinya saya tidak perlu menjelaskannya lagi karena dia adalah salah satu pemain lama.

Franky, cowok bertubuh atletis yang cukup besar dan "bongsor". Suka membuat onar, bodoh, malas, suka membolos, pernah tidak naik kelas dan suka sekali berkelahi. Termasuk dengan Hanny. Setiap kali cowok tersebut bertemu dengan Hanny maka mereka akan selalu cekcok atau paling tidak saling mengejek satu sama lain.

Namun dibalik sifatnya yang seperti preman, Franky adalah laki-laki yang baik, cerdas, melindungi, rela berkorban, lumayan romantis dan JAYUS! Asli, Franky jayus sekali! Gombalan-gombalan yang arghh, ke ge-er yang arghh dan ditambah setiap Franky memanggil Hanny dengan sebutan tuan putri, membuat saya ingin meronta. Karakternya seperti dipaksakan karena sangat bertolak belakang dengan cara bicaranya.

Dan satu lagi, banyak dialog antara Hanny dan Franky yang menurut saya kurang penting. Terutama isi pikiran Hanny seperti :

■ Si cowok-keparat-pongah-mirip-hantu-bernama-Frankie
■ Si cowok-pongah-separuh-hantu-separuh-manusia
■ Dengan wajah sengak yang akan kutonjok kalau aku ada dalam barisan anak-anak baru—dengan catatan tubuhku harus lebih gede daripada tubuhnya, tentu saja, karena aku tidak mungkin segoblok itu menentang orang yang lebih besar dibanding aku—
■ Aku termangu-mangu sejenak, bingung antara toilet-dekat-tapi-kurang-sip dan toilet-sip-tapi-harus-nahan-pipis-lagi.

Banyak kata yang diulang dan dijabarkan namun tetap tidak merubah kalimat atau dialog menjadi penting.

Lalu terakhir ada Benji, si Ketua Osis yang ganteng, berwibawa, disegani, lumayan diidolakan murid perempuan dan dia adalah pacar Hanny.

Benji adalah salah satu pengurus MOS yang sangat berambisi membuat MOS tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, dia juga amat sangat ambisius dengan segala gelar dan imagenya di sekolah. Dia suka membuktikan kepada orang-orang bahwa dialah yang terhebat, dia suka mendapatkan pengakuan dan disegani orang-orang. Namun siapa sangka jika obsesinya yang berlebihan itu justru berakibat buruk untuk semuanya?

Bermula dari ide gila Benji tentang mengarang cerita horor yang akhirnya justru berubah menjadi kenyataan, para pengurus MOS pun mulai diteror oleh hal-hal menyeramkan sesuai cerita yang mereka sampaikan. Satu-persatu dari mereka mulai diserang dan mencoba dibunuh dengan cara yang mengerikan.

Pelaku yang diberi nama Oknum X mulai memata-matai para pengurus sejak hari pertama. Berbagai detail yang cukup mengacau mampu membuat saya terbawa suasana untuk menebak-nebak siapa pelaku sesungguhnya. Walaupun sebenarnya saya sudah tebak diawal bahwa pelaku tidak jauh-jauh dari sebuah "Obsesi" terhadap sesuatu seperti di buku pertama.

Dan walupun tebakan saya benar, namun ternyata saya masih disuguhi lagi beberapa plot twist yang cukup mencengangkan! Kenyataan bahwa pelaku bukan hanya 1 orang membuat saya terkejut. Belum lagi ditambah sebuah cerita tentang para pengurus MOS yang diluar dugaan! Siapa sangka jika para korban yang berjatuhan justru terhubung satu sama lain.

Pokonya ceritanya keren, lumayan menegangkan, banyak teka-teki yang mampu membuat saya menjadi detektif dadakan dan juga senyam-senyum sendiri dengan interaksi Hanny-Frankie.

Walaupun menurut saya pribadi lebih menarik buku pertama. Em.. mungkin karena saya rindu pada Jenny, Tony dan Markus yang tidak diceritakan sama sekali di sini (oke ada, hanya sekilas). Tapi buku ini tetap bagus untuk dibaca, terutama untuk penyuka genre thriller yang lumayan ringan dan tidak terlalu memeras otak.

Kapan lagi ada teenlite yang tidak cuma membahas romance dan hal-hal klasik semata namun juga kisah gelap didalamnya?
Profile Image for Elsita F..
120 reviews5 followers
July 8, 2017


Buku seri kedua dari Johan. Seperti yang sudah bisa dijelaskan dalam sinopsis, buku ini menceritakan tentang Hanny Pelangi, cewek paling cantik dan populer di SMA Persada International yang tadinya sedang liburan bareng sahabatnya Jenny Angkasa di Singapura, tapi tiba-tiba disuruh pulang ke Indonesia oleh Benji karena akan menjadi salah satu panitia MOS.

Pekan MOS yang selama ini dijalankan menuru Benji, sang Ketua OSIS sekaligus pacar Hanny, amatlah membosankan. Oleh karena itu, ia berniat mengubah agenda MOS menjadi lebih seru, yakni dengan melakukan penyiksaan terhadap anak baru, juga mengarang kisah horror bohongan yang akan digunakan untuk menakut-nakuti mereka. Selain itu, kalau tahun-tahun sebelumnya MOS hanya diadakan 3 hari, kali ini akan diadakan 6 hari jadi mereka butuh 6 kisah horror. 6 orang yang punya ide pun menyumbangkan kisah horror karangannya, MOS dimulai dengan lebih kejam, namun yang mengejutkan adalah di hari pertama terjadi kecelakaan yang skenarionya sama persis dengan kisah horror karangan Mila.

Kalimat pertama untuk buku ini adalah, this book is so much better than the first one. Makanya yang obsesi dapat 3 bintang, buku ini dapat 4. Berbeda dengan Obsesi, alur cerita dalam buku ini memang tertebak, tapi kita sama sekali misteri dengan siapa pelaku kejahatan yang sebenarnya. Kalau di Obsesi kan tanpa mikir emang nyata-nyata udah kelihatan jelas siapa otak di balik 2 kejahatan yang menimpa Jenny Tompel dan Jenny Bajaj. Kemudian, kalau di buku sebelumnya, ada pergantian POV antara Jenny dan Hanny, disini hanya ada Hanny saja. Jadi, rasanya walau memang tokoh utamanya udah yakin adalah Hanny Jenny dan Johan, disini jadi berasa bahwa tokoh paling utamanya ya si Hanny.

Ceritanya mengalir dengan menyenangkan. Nggak cepat, nggak lambat. Tergolong pas. Dan saya suka banget dengan ide urutan kisah misteri yang didasarkan pada kisah karangan pengurus MOS. Udah bisa ditebak bahwa pelakunya berasal dari mana, tapi nggak bisa disimpulkan dengan cepat yang mana orangnya. Seperti kata Frankie, siapapun berpotensi dicurigai.

Pemicu konflik dalam buku ini mirip obsesi karena ada unsur balas dendam dan juga obsesinya walau tidak separah yang pertama. Tapi, kalau dari segi kengerian dan horrornya kejahatan yang dilakukan, buku ini lumayan seram. Apalagi pas kisah horror kelima karangan Violina. Untuk feel detektifnya masih tetap ada, meski tidak sekental dan seDetective Conan buku sebelumnya, tapi pemecahan masalah oleh Frankie dirasa kurang masuk akal. Terlalu cepat, nyaris tidak berproses, dan tidak setelusur Markus dan Tony. Tapi memang sih Marku dan Tony feelnya mengarah ke DC. Overall buku ini bikin penasaran tetep yah untuk lanjut baca seri ketiga: Permainan Maut.
Profile Image for Mash.
37 reviews
March 10, 2018
Setelah menurut saya berhasil dengan "Obsesi"nya, saya memiliki harapan lebih pada seri ke dua dari Johan series ini. Saya akui, Kalex kali ini berhasil membawa komedi, romance, dan horor menjadi satu. Sangat asik ketika membacanya. Tidak membosankan. Akan tetapi, menurut saya di novel kali ini Kalex terlalu banyak menggunakan kata-kata yang tidak pantas, mungkin karena di novel kali ini berdasar point of view seorang Hanny Pelangi yang mengaku sebagai "anak populer" yang agak nakal tapi cukup berprestasi. Tapi tetap saja menurut saya rasanya kurang pantas jika banyak kata-kata kasar yang muncul di novel untuk remaja. Dan saya juga merasa agak aneh saat membaca bagian di mana Hanny merasa dirinya kalah dibanding dengan Benji yang memiliki pacar gelap. Rasanya seakan-akan memiliki pacar gelap merupakan sebuah prestasi. Padahal bukan. Selain itu pada bagian pengakuan Mila, saya lagi-lagi merasa aneh campur jijik campur sedih campur kecewa. Karena mereka adalah pengurus OSIS, ketua, wakil, sekretaris/bendahara. Orang penting. Saya malah jadi mikir yang di luar fokus utama novel ini, seperti "jangan-jangan di sekolah itu moral sudah tidak penting lagi" atau "mungkinkah ini realita menyedihkan di Indonesia yang luput dari banyak pihak di mana siswa bisa bebas sebebas-bebasnya melakukan berbagai hal sampai tidak mengindahkan norma sosial lagi" atau "sepertinya sekolah ini perlu diberi sebuah pelajaran khusus mengenai budi pekerti dan mengulang kembali pelajaran PPKN atau sejenisnya yang mengajarkan tentang perbuatan terpuji dan perbuatan tercela". Yaah.. itu menurut saya pribadi. Tapi overall, saya menikmati membaca novel ini, meskipun karena berbagai kekurangan itu yang mengakibatkan saya kurang fokus dengan poin cerita, jadi menurut saya 3/5 adalah rating yang pas. Saya cukup berharap pada novel Permainan Maut yang akan saya baca setelah ini. Sukses terus Kak Lex <3
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Hani Mahdiyanti.
217 reviews37 followers
February 8, 2023
Ini buku kedua Johan Series dengan tokoh utama bernama Hanny. Karena aku membaca versi audiobook-nya dari Storytel, sudut pandang orang pertama di cerita dan ketika si tokoh dipanggil, jadi terasa kalau akulah yang dipanggil! Hahahaha... Resiko punya nama sama dengan si tokoh utama, sih.

Buku pertama seri ini sangat berkesan karena deskripsi yang cukup menakutkan dan bikin mimpi buruk. Buku keduanya juga masih mempertahankan kengerian yang sama. Ada beberapa tokoh yang sama dengan yang disebutkan di buku sebelumnya, seperti Jenny, yang menjadi sahabat Hanny. Selain itu ada juga tokoh yang disebutkan di seri lain oleh penulis yang sama, Leslie, yang muncul di buku kedua Omen Series.

Misterinya cukup seru, walaupun menurutku cerita horornya sih tidak terlalu menakutkan. Hal yang bikin lumayan serem adalah ketika satu per satu cerita karangan palsu tersebut malah jadi kenyataan. Malah sampai ada video rekamannya! Itu serem banget sih. Aku bisa menebak pelakunya, tapi bukan karena petunjuk yang tersebar di dalam bukunya. Tebakanku adalah dari alur cerita yang sudah cukup pakem. Mungkin karena aku sudah sering membaca cerita dari penulis yang sama, atau cerita serupa dari penulis lain. Padahal ada plot twist, lho. Tapi masih cukup tertebak.

Hal lain yang cukup mengganggu adalah sifat si tokoh utama yang sering mengumpat dalam hati. Walaupun umpatannya cukup "sopan", tapi kalau keseringan rasanya jadi terlalu gampang ditebak dan agak membosankan. Selain itu, aku juga tidak menyukai semua karakter yang ada di dalamnya. Hanny terlalu drama queen, dan Franky terlalu flirty. Trus juga flirting mereka berdua kadang agak cringe. Yah, mungkin emang aku udah tua, udah bukan masanya lagi. Hahahaha...

Series ini cukup seru dan seram. Aku masih akan melanjutkan baca, tapi nggak langsung sih. Aku mau jeda dulu dengan bacaan lain.
17 reviews1 follower
September 13, 2020
Kisah tentang bertemunya Hanny dengan Frankie saat akan diadakannya rapat MOS yang membuat Hanny ketakutan. Benji sang ketua osis menyusun rencana agar MOS yang akan mereka adakan berbeda dengan menambahkan cerita horror yang mereka karang sendiri berdasarkan sudut pandang pengurua OSIS lainnya. Terjadinya rangkaian peristiwa mengerikan yang sesuai dengan cerita horror bohong yang mereka karang masing-masing. Benji berniat untuk menghentikan kebohongan tersebut jika saja tidak ada tulisan “ Pengurus MOS harus mati”.

Frankie mengumpulkan bukti-bukti bahwa yang melakukan semua itu adalah orang yang ia curigai, lalu mengumumkannya di ruang auditorium yang disaksikan oleh seluruh warga SMA Persada Internasional. Akhirnya para pelaku mengaku bahwa yang melakukan semua ini mereka,tapi mereka tak bekerja sendiri, lalu siapakah pelaku tersebut? Apakah masih ada hubungan dengan Hanny???

MOS seharusnya menyenangkan jadi ajang pengenalan lingkungan sekolah nampak tidak yang digambarkan pada novel ini cenderung mencekam tetapi sisi misterinya tertutupi dengan komedi dan romansanya sehingga masih bisa dibaca dengan santai tanpa ketakutan. Pesan yang ditangkap yaitu jangan menceritakan cerita yang bohong,karena itu akan menimbulkan karma yang akan terjadi pada diri kita sendiri, jangan berlaku kasar kepada adik kelas.

Apabila baca review ini dan memahami istilah MOS maka kuucapkan selamat berarti umur kita sama 😂. Istilah MOS terlihat berbeda karena anak zaman sekarang lebih kenal MPLS.

“Mungkin aja lo pikir, anak-anak dari keluarga miskin itu menderita. Tapi siapa tahu, mereka justru lebih bahagia daripada kita karena mereka nggak terikat materi.”
(Hlm 83)
Profile Image for Juno Tisno.
Author 1 book20 followers
March 20, 2016
Awalnya, Hanny Pelangi merasa gembira karena diminta oleh pacarnya, Benji, untuk menjadi salah satu pengurus MOS. Ia bahkan rela meninggalkan Jenny sahabatnya di Singapura dan kembali ke Indonesia hanya untuk memenuhi permintaan itu. Bersama dengan anggota Pengurus MOS lain—Ronny sang kapten tim basket yang plontos; Peter sang ketua Kelompok Pers Remaja yang congkak; Ivan sang wakil ketua OSIS yang cengeng; Violina yang kecentilan dan Mila yang lembut dan feminin (keduanya sekretaris OSIS); dan Frankie, sang biang onar yang membuat Hanny keki pada pertemuan pertama mereka—Hanny lantas mengarang enam kisah horor untuk diceritakan kepada murid baru. Mereka pikir itu akan seru, dan apa yang akan mereka lakukan itu akan membuat para murid baru itu tersiksa....

...Sampai cerita horor karangan mereka mulai menjadi kenyataan.

Benar, satu demi satu pengurus MOS yang mengarang cerita itu mengalami kejadian yang sama persis dengan cerita karangan mereka. Berbagai spekulasi pun bermunculan mengenai penyebab mengapa berbagai peristiwa naas yang mengerikan itu terjadi. Kutukan kisah horor, para murid baru yang dendam pada pengurus MOS, ada pihak yang tidak senang dengan mereka... Bersama dengan Frankie yang senantiasa membuatnya deg-degan, Hanny mencoba menyibak misteri di balik kejadian-kejadian ganjil ini.
Namun, semuanya mulai terasa membingungkan saat ia menyadari satu hal. Semua petunjuk tentang pelaku kejadian ini mengarah pada Jenny, sahabatnya.

Seperti halnya dalam Obsesi, Lexie menggabungkan dua tema dalam Pengurus MOS Harus Mati: supranatural dan thriller. Meski begitu, terdapat dua hal yang membedakannya dengan Obsesi. Pertama, Lexie menanggalkan multiple POV yang dulu sempat ia gunakan, dan lalu beralih kepada PoV 1 pelaku utama sepenuhnya. Hal ini memang membuat cerita lebih terfokus, gaya-narasi-terjemahannya lebih tereksplorasi (saya akan membahasnya lebih dalam), dan pembangunan karakter yang lebih mantap (Hanny yang populer tidak perlu berbagi narasi dengan Jenny yang kesepian), tapi tentu saja di sisi lain jumlah adegan yang ada harus semakin banyak untuk mengisi “ruangan kosong” itu. Karena buku kedua adalah sudut pandang Hanny, akan menarik apabila selanjutnya diceritakan dari sudut pandang Markus atau Tony. Selain itu, dibandingkan dengan Obsesi, kesan supranatural yang ada juga tidak begitu kentara. Meski masih membawa-bawa cerita horor, tapi narasi lebih dikedepenkan pada siap pelaku semua kejadian itu, sehingga disadari atau tidak, menampik kemungkinan cerita horor.

Yang kedua adalah perpindahan gaya cerita. Lexie sepertinya belajar dari “kesalahannya” yang terlalu sedikit menempatkan porsi cinta khas teenlit dalam novel terdahulunya. Dibandingkan dengan Obsesi, adegan romantis yang melibatkan Hanny dan Frankie di novel ini lebih banyak dieskpos, membuat bobot cerita romance dan thriller-nya lebih berimbang. Langkah yang bagus sebenarnya, karena ada subplot yang menarik untuk diikuti. Namun, keputusan Lexie itu bukannya tanpa harga. Deskripsi tempat yang shady dan pikiran irasional sang tokoh yang sempat menjadi ciri khasnya pada Obsesi nyaris lenyap di sana, digantikan oleh aliran teror yang terjadi di SMA Persada Internasional dan juga perkembangan perasaan Hanny terhadap Frankie. Dua hal inilah yang saya rasa mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh keputusan Lexie untuk mengubah sudut pandang.

Kemudian, alur dan konflik. Dibandingkan dengan Obsesi, alur dan konflik pada novel ini lebih deras; Lexie sepertinya lebih mengedepankan variasi adegan ketimbang berkutat pada satu adegan (btw, pilihan adegan cukup cerdas juga). Akibatnya, Pengurus MOS Harus Mati memperkenalkan lebih banyak tempat—yang lebih berfungsi sebagai penyokong cerita. Auditorium, bengkel, kawasan kumuh (saya suka bagaimana Lexie menyelipkan pesan moral di sini mengenai rasa syukur)...semuanya memang muncul, tapi tidak sedalam Obsesi. Konfliknya sendiri—jangan ditanya—masih menumpuk sebagaimana Obsesi. Namun, adegan Hanny-Frankie-nya lumayan bisa menjadi selingan di antara konflik utamanya (dan—bagusnya—sering mengalir bersama)

Kemudian, “rasa terjemahan”. Ya, Lexie kembali hadir dengan rasa itu, dengan gaya narasi lebih dapat membangun karakter Hanny. Namun, dibandingkan dengan Obsesi, kultur luar negerinya kini justru semakin kuat. Para pengurus MOS yang hampir semuanya membawa mobil, misalnya. Atau perpisahan MOS yang somehow malah jadi mirip prom nite. Dan terakhir, adegan Mila membawa pistol—benar, pistol—di bagian menjelang akhir cerita. Ini yang membuat saya bertanda tanya: dari mana seorang remaja Indonesia bisa memperoleh pistol?

Beralih ke teknik penceritaan. Sebagaimana halnya Obsesi, Lexie kembali menggunakan Checkov’s Gun: gantungan sandal yang dibeli Hanny dan Jenny di Singapura. Siapa yang menyangkan kalau gantungan itu akan disebut-sebut lagi? Kemudian, Red Herring-nya juga. Kita bisa lihat bagaimana Lexie mengarahkan pembaca untuk menduga bahwa pelaku adalah Jenny (sebagaimana dalam back cover), tapi well, silakan baca sendiri!

Meski begitu, masih ada kritikan terhadap Pengurus MOS Harus Mati. Pada halaman 45 misalnya, Hanny berkata bahwa ia tidak tahu harus memilih jurusan apa, padahal dia sudah kelas sebelas. Saya tidak tahu bagaimana sistem penjurusan di SMA Persada Internasional, tapi setahu saya, penjurusan sudah diketahui saat seorang siswa sudah naik ke kelas sebelas. Kedua, tindakan Pak Sal yang terlalu lunak. Logikanya, apabila ada kecelakaan yang begitu heboh terjadi di sebuah sekolah internasional (bahkan lebih dari sekali), maka acara itu akan dihentikan, bukan? Kemudian, durasi MOS yang terlalu panjang. Setahu saya, peraturan MOS adalah selama tiga hari. Namun, itu berlaku bagi sekolah negeri, jadi saya tidak tahu dengan sekolah swasta. Terakhir, tidak adanya kegiatan belajar mengajar selama tujuh hari masa MOS. Mengingat MOS dimulai pada tahun ajaran baru (dan bukan sebelum tahun ajaran baru), saya jadi bertanya: ke mana para murid kelas dua belas dan mereka yang bukan pengurus MOS?

Penilaian? Seperti halnya Obsesi, saya berani berkata bahwa Pengurus MOS Harus Mati merupakan buku yang worth-read. Aliran kejadian yang mantap, konflik yang oke, integrasi alur yang menawan, dan penyelesaian yang (lagi-lagi) cliffhanger membuatnya menarik untuk diikuti. Bagi para penyuka Obsesi, jangan lewatkan serial yang satu ini!
Profile Image for Park Emilia.
17 reviews1 follower
February 5, 2019
Dengan alur cerita yang menurut saya lebih menarik daripada buku sebelumnya, membuat saya jatuh cinta dengan buku kedua ini. Sebagai penggemar novel-novel karya Lexie Xu, sepertinya saya tak perlu lagi meragukan kualitasnya. Tidak hanya dengan tokoh-tokohnya, saya juga menyukai konflik dan modus operandi yang disajikan penulis. Plot twist-nya juga benar-benar tak terduga. Sejak awal, saya memang sudah menduga bahwa Johan-lah dalang di balik semua ini.

My favorite evil mastermind forever: Johan. Awalnya memang mungkin biasa saja dan rada nyebelin (melihat penyiksaan terhadap anak-anak yang ikut MOS membuat saya geram dan pengen jadi antek-anteknya Johan buat membunuh para pengurus MOS yang ada :v). Namun, saat konflik mulai muncul dan korban-korban mulai berjatuhan, saya nggak bisa berhenti baca. Jujur, ini menarik. Penulis memang punya trik dan cara bagus dalam menyajikan modus operandinya: mencelakakan pengurus MOS yang menceritakan kisah seram, berdasarkan dari kisah seram karangan mereka.

Direkomendasikan buat pecinta thriller. Meski teenlit, tetapi ini menarik karena memiliki tema yang dark. Namun, seperti biasa, masukan saya untuk Kalex adalah jangan terlalu banyak memasukkan dialog yang kurang penting. Sebaiknya langsung to the point saja. Overall, buku ini bagus dan cukup menegangkan.
Profile Image for π.
253 reviews11 followers
August 8, 2021
3rd read for reading curcol: #txtdariremaja hosted by Midnight Reading Club.

yak, novel teenlit yg penuh misteri ini latarnya sekolah internasional. POVnya itu dari tokoh utama yg namanya hanny. doi punya pacar ketos namanya benji, tapi ternyata abis gak sengaja lemparin seorang cowok badung bernama frankie, akhirnya perasaan hanny mulai goyah deh.

what i like dr novel ini tuh alurnya ngalir: dari awal masa orientasi terus diceritain rencana-rencana pengurus MOS, sampe kejadian yg menakutkan menghantui mereka sesuai cerita bohongan yg mereka karang. terus juga penggambarannya menurutku oke, meskipun masih agak kurang ngena gitu.

yg aku gasuka adalah wkwkwk ga realistis sih, masa si pak kepseknya gak ngehentiin MOS padahal itu udh kejadian yg ngeri di sekolahnya,.,., malah nyerahin kasus ini ke ketos wkwkwk pdhl kan aturan pihak sekolah jg bertanggung jawab. trs jg bbrp deskripsi masih tanggung jd aku sulit ngebayangin latarnya gimana.

BTW KASIAN BGT GW SM PANDU ALLAHUUUUAKBAR.,,.,. udh disuruh2 mulu, disuuzonin lagi n dikeluarin dr sekolah. pandu, pandu, mau gw peluk rasanya😂. ohya, yg bikin nostalgia tuh gw gapernah suka sm osis di SMA HAHAHA bahkan berantem2an dan bikin organisasi kecil2an: oasis (organisasi anti osis). SKSKSK 😭.

aduh ternyata salah baca w aturan baca yg obsesi dulu yak :") soalnya gw ga kenal johan siapa dan knp bisa ada di buku ini.
Profile Image for Bookish Dungeon.
105 reviews
November 26, 2021
Aku sangat menyukai alurnya, meskipun menegangkan masih saja ada komedi yang terselipkan. Sehingga aku sebagai pembaca, cukup terhibur tidak selalu melulu ketakutan. Apalagi dengan prilaku Frankie—selalu membuat Hanny malu kelewat batas.

Di novel ini, terlihat Johan masih menaruh obsesinya terhadap Hanny bahkan nggak segan-segan Johan mengadu domba antara Jenny dan Hanny, berharap Hanny akan memutuskan persahabatannya dan kembali menjadi milik Johan sepenuhnya.

Di sini aku juga menemukan fakta menarik. Pada novel seri kedua Johan, aku menemukan 3 nama yang kedepannya akan menjadi bibit unggul dalam serial OMEN (ini aku re-read sih, jadi tau aja. Kalau ndak re-read aku nggak bakal nyadar).

Inspektur Lukas (ternyata paman Markus), Leslie Gunawan, dan Viktor Yamada. Aku juga menyukai pemikiran penulis dengan menceritakan secuil latar belakang Les di novel Pengurus MOS Harus Mati ini. Meskipun secuil, tapi itu menurutku cukup menggambarkan sosok Les yang menjadi dewasa hingga di seri OMEN. Bahkan sampai Les bertemu Val.
Profile Image for tïmmyrèvuo.
203 reviews2 followers
May 22, 2023
I immediately finished it today after reading "Obsesi" and Bravo; this book is engaging with its language style that anesthetizes the reader. Of course, I fell in love again with the narration of each character, which dramatically describes each character's personality.

The second book in the Johan series tells the point of view of Hanny, who oversees the student orientation committee. Because of the ambition of the osis chairman, who wants a different orientation period, a horror story idea emerges that can make new students scared, which becomes scary, when in the end, the whole horror story becomes a reality and ends tragically. This book makes readers hold their breath, feeling the horror that continues to occur between them, plus the fact that the alleged main perpetrator is someone among them.

Well, because it is still flavored with romance and comedy, of course, this book is so entertaining; it still does not lose the mystery and thriller side, which is well on a scale of 1 - 10 is at number 3, better than the first book. This book has no significant flaws, and the engagement is built well enough to make this book deserve a 4/5 rating.
Profile Image for Rizqi Nur Afifah.
33 reviews1 follower
January 18, 2021
Emang paling bener jangan ngelihat review dulu sebelum selesai baca 👉👈 😭😭😭 pasti ada aja spoiler yang nyempil huhuhuhuuu

Tebakanku benar untuk satu oknum, tapi gak nyangka kalau partnernya si ituuuu HWAHHHHH

Untuk seri ke 2 Johan series, sudut pandangnya dari Hanny Pelangi, sobinya Jenny Angkasa

Jadi ceritanya mereka udah naik kelas terus jadi pengurus MOS anak baru, si Hanny ikut bergabung di dalamnya karena pacar barunya Benji yang ngajak

Nah, Benji kan ketos aka ketua osis nih (kalau di novel ini singkatannya kosis 👀) jadi dia pengen hal yang beda dari sebelumnya, pokoknya sesuatu yang gak membosankan. Benji punya ide untuk menyebarkan rumor mengenai hantu sekolah, hal-hal berbau mistis terkait sekolah mereka di masa lalu.

Dan yaah, ternyata cerita palsu itu menjadi kenyataan, agak ngeri yah, kalau benar-benar kejadian, cuma lucu aja gitu, dah tau memakan korban jiwa tapi kepseknya gadak berbuat apaapa wkwkwk
Profile Image for Rin.
Author 1 book17 followers
March 26, 2021
Seru banget. Hahaha. Walaupun tokoh utamanya adalah Hanny, yang menurutku tipe karakter menyebalkan dan gak loveable sama sekali, alur cerita (case/misteri) dalam buku ini lebih menarik daripada buku sebelumnya. Ada plot twist yang (sebenarnya lumayan) bisa tertebak, tetapi masih saja mengejutkan. Adegan-adegan thriller/sadis juga lebih terasa mengerikan ... beberapa bahkan berhasil membuat merinding. Dan yang menjadi cerita ini unik adalah karena kisah-kisah horor yang dikarang menjadi kenyataan.

Sama seperti Obsesi, PMHM juga memberikan nuansa romansa di tengah pertualangan kengerian. Frankie dan Hanny yang sering bertengkar dengan konyol menjadi hiburan lucu dan menyegarkan di buku ini, agar tidak terus merasa tegang--serta menambah bumbu teenlit yang memberikan kesan 'remaja banget'.

Jadi tidak sabar untuk membaca buku ketiga, lanjutan dari PMHM. Apalagi endingnya memberikan petunjuk mengenai buku sekuel selanjutnya. Kira-kira apa keseruan yang akan menanti, ya?
Profile Image for cindy.
1,981 reviews156 followers
January 31, 2021
Buku kedua dari seri Johan.

Jadi kalau di seri pertama yang jadi tokoh utama adalah Jenny, di seri kedua ini, tokohnya adalah Hanny. Hanny si cewek populer sekarang jadi pengurus MOS, weladalah acara MOS yang tadinya biasa-biasa saja berubah jadi teror saat satu persatu pengurus MOS jadi korban kisah horor kw mereka sendiri.

Kalau mau dibilang sih, seri ini vibe-nya persis cerita Kindaichi -meski tokoh-tokohnya gak sampai mati, cuma luka parah aja. Bahkan villain utamanya ada di belakang layar seperti tokoh arc enemy-nya Kin, si Pupetter from Hell Takato Yoichi. Meskipun demikian, orisinalitas dan lokalitas masih terasa.

Alur ceritanya seru sampai akhir. Tokoh-tokohnya cukup meyakinkan. Karena tidak ada Jenny dan Tony dan Markus, di sini Hanny dibantu tokoh baru, Frankie dan Lex.

Endingnya, jeng-jeng-jeng... si Johan datang lagi!☻

#GD
Displaying 1 - 30 of 120 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.