What do you think?
Rate this book


224 pages, Paperback
First published March 16, 2015
“…tapi aku tahu kamu mau sembuh. Aku tahu kamu selalu ngelawan. Tapi semuanya sia-sia kalau kamu menolak dibantu sama ahlinya.”
“Bukan karena kamu gila, tapi karena kamu juga nggak mau untuk terus-terusan ngutil. Tapi kamu masih dikaruniai akal. Kamu harus bersyukur karena kalau kamu mau, kamu bisa sadar soal penyakitmu. Kamu bisa minta pertolongan. Kamu bisa sembuh.”
“Kita berjuang, ya. Kita sama-sama berjuang.”
Tiana perlahan berdiri. Suasana berubah hening di telinga Tiana, hanya bisikan-bisikan si monster yang terdengar. Getaran tangannya semakin hebat, jantungnya berdebar keras seakan ia habis melihat hantu.
Ambil, Ti, ambil! (h. 12)