Fabian Aganta (30 tahun) dokter tampan yang kelebihan hormon ramah dan baik hati sukses membuat suster Dinasty (25 tahun) yang baru saja menjadi asistennya sebal setengah mati. Pekerjaannya berubah, dia lebih sering membantu Fabian mengusir pasien-pasien yang betah menggoda sang dokter sampai berjam-jam.
Kebiasaan Fabian yang menulis segala keperluannya dalam notes kecil oleh asisten sebelumnya, membuat Dinasty lebih merasa menjadi pesuruhnya dibanding asistennya. Tak disangka, dokter ganteng itu ternyata menyukai Dinasty yang selalu cemberut dan mengeluhkan setiap pekerjaan yang disuruhnya.
Seseorang dari masa lalu Dinasty datang tepat ketika Fabian menyatakan perasaannya pada wanita itu. Seseorang yang sangat Dinasty cintai dan nanti-nantikan. Mungkinkah Dinasty akan menyukai Fabian dan meninggalka orang dari masa lalunya? Atau Fabianlah yang dipilih Dinasty untuk menemani seumur hidupnya?
Editor’s Note Morning Breeze mengarahkan pembacanya untuk belajar memilih. Khususnya memilih orang yang tepat untuk dijadikan pasangan hidup. Prosesnya memang tidak mudah, tapi cobalah untuk membuat keputusan yang tidak salah. Morning Breeze akan menuntun pembacanya.
Akhirnya dengan berhasilnya beresin buku ini, selesai sudah dua buku story of us ini, wkkwkw. Tidak menyangka bisa selesai juga.
Buku ini sendiri jelas bukan buatku sih, soalnya aku nggak suka ama dramanya, ama tokoh ceweknya yanh sok iya banget, dan dua cowok yang enggak menghargai cewek sedikit pun. Asli, aku ngerasa di buku ini cewek kagak ada harga dirinya yaampun, wkwk.
Mksdnya tuh, kek apa banget deh itu. Ini ceweknya aja sih nggak peka, padahal Fabian jelas bilang, dia pergi karena nggak mau Dirga pergi. Tuh, dia tuh nggak peduli2 amat sama Asty. 😂
Mana sok tahu banget Asty cinta siapa. Dilempar2 kayak barang. Aduh aduuh.
Tapi Asty-nya mau aja. 😂
Terus emang dri awal insta love, sih. Jrang suka sama insta love.
================
Dnf di halaman 127
Udahlah, aku enggak kuat juga bacanya. Udah cape sama cewek labil begini. Terus aku juga males lah sama cowok yang pergi, ngagantungin ceweknya, terus dateng2 masih berani bilang klau dia pacarnya. Kan aku kesel. Emang cewek tuh ada cuman but nunggu apa? Terus ini lagi cweknya labil. Ke si itu mau, ke si ono juga mau. Rieutlah. Udahan, mo baca yang lain aja.
Trope benci jadi cinta? Atasan tertarik dengan bawahan? FL nggak terlalu suka dengan karakter ML di awal? Buku ini punya semua. Kombinasi yang pas buat pencinta kisah romansa.
Dinasty harus menelan kedongkolan karena ditugaskan sebagai asisten Dokter Fabian. Tidak ada yang salah dengan dokter itu, tapi tingkahnya yang suka tebar pesona bikin Dinasty lama-lama muak. Apalagi pasien-pasien datang dengan keluhan yang sama sekali tidak masuk akal hanya supaya bisa bertemu dengan si dokter. Fabian memang ganteng banget, Dinasty akui, tapi dia nggak akan terjatuh dalam pesona dokter kebanyakan tebar pesona itu. Niatnya begitu, sebelum Fabian menaruh ketertarikan padanya.
Ekspektasiku meninggi melihat interaksi Fabian-Dinasty yang menggemaskan, sebelum tersadar oleh beberapa hal dan alur seterusnya sampai selesai bikin aku terpaksa harus menurunkan bintang dan ekspektasi. (Perhatian, penjabaran ini mungkin akan mengandung spoiler, mohon kesadarannya untuk tidak membuka tag ketika dirasa tidak ingin diberikan "getah". Terima kasih.)
Intinya, buku ini bukan mangkukku aja. Terlalu banyak kebetulan, kemudahan, dan kelabilan emosi. Mungkin bagi yang kepengin cari bacaan yang ringan dan menghibur di waktu senggang, bisa coba bacain!
Membaca novel ini hanya membutuhkan beberapa jam saja, aku suka dengan diksi Kak Viera yang manis dan mengalir. Aku suka dengan interaksi Dinasty-Fabian, juga dengan Dirga. Ah rasanya sulit menjadi seorang Dinasty, ketika dihadapkan dengan pilihan itu, pilihan yang tentunya terasa berat untuk semua pihak.
Aku suka dengan penyelesaian ceritanya, pokoknya aku suka dengan semuanya, walau memang novelnya sederhana tetapi aku bisa menikmati proses membacanya.
Not bad nor that good. Gue masih lebih suka Minori Mengejar Cinta dan Railway in Love sih. Di buku ini ceritanya agak gimana ya, hmm sedikit cringey dan too sweet for my taste. Meskipun alur ups-downsnya ada, tapi kaya engga terlalu menonjol dan penyelesain konfliknya terlalu mudah dan cepat.
Dengan ide mainstream soal benci jadi cinta. Kalau menurut saya, sih, karakter Dynasti (kalau nggak salah tulis namanya) terkesan 'dipaksakan' untuk menciptakan hubungan yang sweet dengan Fabian. Kalau menurut saya, sih, terlalu sayang Fabian kalau harus sama perempuan kayak Dynasti. Untunglah, itu sekadar fiksi. Nggak ada yang aneh dari karakter Fabian karena penulis bisa luwes menggambarkannya. Tapi, tetap saya aneh untuk karakter Dynasti. Janggal dan nggak konsisten. Selain itu, berbeda dari yang lainnya yang memuja-muja Fabian, saya lebih mengagumi Dirga (laki-laki dari masa lalu Dynasti yang ternyata kakaknya Fabian).
Dan ada bagian yang bikin saya ketawa garing. Di bagian ketika adegan gathering di Anyer. Penulis menjelaskan semua karyawan rumah sakit ikut ke Anyer. Haha! Terus siapa yang stay buat rawat pasien? Masa iya pasien dipulangkan?
Tapi, entah juga. Saya nggak ngerti sama sistem kerja rumah sakit karena saya bukan dokter, perawat, maupun karyawan rumah sakit. Yah, Morning Breeze cukup lumayan untuk dijadikan bacaan saat waktu luang.
Maafkan kalau review saya buruk. Saya nggak jago ngasih komentar dan kritik. Itu semua yang dalam sekejap muncul di kepala saya. Saya yakin Mbak Viera akan bisa menulis novel yang jauh lebih bagus ke depannya. :)
Saya suka buku ini. Sebel nya dapet, deg2an nya dapet, emosi nya dapet, endingnya dapet. Dynasty ditinggal kekasih nya setahun yg lalu hanya dengan pesan pada secarik kertas..tunggu aku... Kekasihnya itu kemana, dengan siapa, berbuat apa, sekarang dimana (dah kayak lagu kangen band😁) Dinasty g tau, pokoknya disuruh nungguuu aja. Alhasil dynasty pun terombang ambing antara masih berasa nyambung sama yg tapi berasa juga di sepelein. Fabian hadir begitu saja, langsung bikin dynasty jatuh hati. Tapi asty jujur kalo dia masih terikat perasaan dgn yg lama. Disaat asty mulai mantap untuk memilih kekasih lamanya tiba2 datang kembali. Siapa yg bakal dipilih asty.. Bisa g sih asty move on dari cinta lamanya.. Atau malah balik lagi sama yg lama. Yang jelas saya setuju banget sama pilihan asty. 😁
karena suatu hal, dinasty dipindah menjadi asisten dokter fabian yang terkenal ramah. namun sifat ramahnya tidak membuat gadis itu tertarik dan membuat fabian menjai penasaran.
hubungan mereka akhirnya berkembangnya, hingga suatu hari seseorang dari masa lalu dinasty kembali dan mengangetkan semuanya.
siapa yang akan dinasty pilih? fabian yang selalu ada untuknya atau seseorang dari masa lalu yang dinasty selalu cintai dan tunggu?
well, blurb bukunya menjanjikan dan akhirnya cindy memutuskan buat baca bukunya💖 dan ternyata sukaa. apalagi kalo ketemu sama mas mas dokter macam fabian xixi.
cindy suka dengan alur bukunya. konflik bukunya agak ribet, cuma ada beberapa yang kayak dramatis banget, gapapa sih namanya juga fiksi wkwk.
Saat membaca novel ini, cewek mana sih yang nggak luluh dengan ketampanan, sikap ramah dari dokter Fabian? Dokter poli penyakit dalam ini sukses membuat setiap pasien rela antri demi bertemu dan diperiksa oleh dokter Fabian, padahal dari banyaknya pasien, mereka hanya sakit yang cenderung dibuat - buat hanya karena ingin lebih dekat dengan Fabian. Tapi, ada satu wanita yang merasa ketiban sial karena akan menghabiskan beberapa bulan ke depan untuk menjadi asisten dokter Fabian. Yup! wanita itu adalah suster Dinasty yang bertugas untuk menjadi asisten dokter Fabian, karena asisten sebelumnya cuti hamil. Serasa berat pekerjaan yang dilalui Dinasty, apalagi harus bertindak tegas dengan pasien dokter Fabian yang kebanyakan terlalu genit. Dinasty pun tak luput dari sikap ramah, usil dan gombal dari dokter Fabian.
Dokter Fabian memang suka menggoda Dinasty yang selalu jutek kepada Dokter Fabian, tapi di dalam hatinya, dokter Fabian memang telah jatuh cinta kepada Dinasty, tapi ada sebuah tembok pertahanan yang tebal telah dibuat oleh Dinasty, bagaimana tidak, Dinasty rela menunggu lebih dari satu tahun hanya untuk seseorang yang ia cintai, yaitu Dirga. Meskipun, tak pernah ada kabar, bahkan terkesan menghilang secara tiba - tiba, tapi Dinasty percaya bahwa cintanya hanya untuk Dirga. Keadaan Dinasty terjepit, antara menunggu Dirga atau membuka hati untuk Fabian.
Novel yang ditulis oleh Mbak Viera ini mengambil setting tentang seluk - beluk dokter. Maklum, penulisnya juga seorang dokter gigi, loh. Jadi, memang terasa kental, bagaimana profesi dokter, bagaimana alur untuk memeriksa pasien, tenag saja tak ada istilah - istilah kedoteran yang sukar untuk dimengerti. Semua mudah dicerna bagi yang awam dengan istilah kedokteran.
Saya harus mengakui, sejujurnya tulisan mba Viera di Morning Breeze ini asyik, ngga ngebosenin. Membuat saya penasaran sama karyanya yang lain.
TAPI..... untuk konsep cerita. Blah..... Ftv cuyy.
Saya tau, Morning Breeze merupakan cerita wattpad awalnya. Dan ya.. memang benar-benar khas Wattpad. Anak Wattpad memang pasti demen sama cerita ginian.
Oke, Morning Breeze bercerita tentang Fabian si dokter ganteng yang banyak fansnya dan Dinasty si perawat yang tiba-tiba ditugaskan untuk menjadi pengganti asisten dr.Fabian yang sedang cuti. Singkatnya, Fabian naksir sama Dinasty. Dinasty bisa jadi asistennya Fabian karena Fabian sendiri yang request. Fabian pun tak malu-malu menunjukkan dia suka sama Dinasty. Dinasty-nya sih cuek aja, cenderung jutek karena masih setia menunggu pacarnya yang hilang dan ngga pulang-pulang. Lama-lama Dinasty luluh pokoknya sama Fabian, cuma....tiba-tiba pacarnya yang hilang itu muncul. .
Ada beberapa hal yang buat saya gemes sama novel ini. Pertama, itu apa-apaan pula dr.Fabian main modus cium-cium pipi Dinasty di hari-hari pertama dia menjadi asistennya Fabian? Di ruang kerja Fabian pula. Fabian lupa kalau berprofesi sebagai dokter? Saya sih memandangnya ngga etis aja, no excuse. -_- Kedua, waktu mereka lagi gathering di Anyer. Malam-malam mereka berduaan ngobrol. Saya ngarepnya mereka dipergokin orang kek, atau apakek. Soalnya, dunia kok serasa milik mereka berdua banget. Ketiga, Dirga-Fabian. Dunia benar-benar sempit ya? Hehe.
Morning Breeze buat saya too good too be true, sorry :( Ngga realistis. Terlalu indah. :"
Buku karya pertama Viera Fitani...menceritakan tentang hubungan antara dokter dan suster dimana pembaca dibuat tersenyum, sedih dan galau...di buat merasakan kegalauan suster Dynasty untuk memilih Dr. Fabian atau Kapten Dirga.
Di buku ini pembaca juga diajak untuk merasakan keindahan Bontang :)
Di novel ini tokoh Dynasty di gambarkan seperti tokoh di novel Viera yang lain bukan perempuan yang secantik berbi tapi yang somplak, ceria dan sedikit jutek
Saya sukaa bacanyaa karena viera memberikan ending yang manis buat semua tokohnya :)
dunia terasa selebar daon kelor dalam novel ini, bagaimana bisa cinta pertama sang heroine yang pergi begitu saja meninggalkan dirinya dengan selembar kertas yang tertulis "I have to go, wait for me" (intinya seperti itu) adalah kakak kandung dari sang hero yang sedang mendekati sang heroine.
"Cemburu dan cinta itu seperti jantung dan paru-paru, harus sama-sama saling bekerja untuk memaksimalkan peredaran darah di tubuh"-Fabian Roeslan
Karakter sang hero aseli bikin melting sampai ke ubun-ubun
Novel ini menggunakan bahasa yang diksinya manis dan pas, berada pada tengah-tengah sehingga bagi pembaca yang kurang menyukai penggunaan bahasa yang mendayu-dayu pun akan bisa menyukai penuturannya. Viera memasukan pelajaran cinta dengan soft dan pemilihan kata yang mengena sekaligus indah. Terkadang saya berhenti membaca untuk menikmati kata-katanya.
Menurut gua isinya biasa, konfliknya biasa, jokes-nya gagal bikin gua senyum-senyum ketawa, gak kayak karya penulis ini sebelumnya yang posted di wattpad yang berjudul Railway In Love yang sukses bikin gua ngakak. Di bagian akhirnya pun terasa ada bagian yang dipotong terus langsung ke epilog aja, karena terasa terburu-buru di bagian itu... Jadi maaf, gua kurang menikmati baca ini.
Ok, aku suka dengan diksi penulis yg ringan, mengalir dan manis. Oleh karena hal tersebut aku dapat menyelesaikan buku ini dalam waktu 24jam saja (iya, ini tergolong cepat untukku).
Tapi aku tidak memiliki hal lain yg kusukai terhadap buku ini selain hal tersebut diatas. Tokoh-tokohnya juga tidak membuatku simpati hingga merasakan apa yg mereka rasakan. Konflik disini semua tercipta dari keegoisan semua tokoh-tokohnya. Sebenarnya yg perlu mereka lakukan hanyalah bicara, mencari solusi bersama. Tapi daripadanya melakukan hal se simple itu, mereka justru memikirkan hal-hal egois yg justru menyakiti lebih banyak orang. Iya, aku capek baca ini, ceritanya hampir mirip sinetron. Beberapa scene juga.
Lalu ada banyak hal ngga masuk akal disini, mulai dari Fabian yg memesan tiket dengan nama orang lain, maksudku gimana caranya dia melakukan hal tersebut? Sedangkan saat memesan tiket kita harus mencantumkan nomor identitas, sebelum pemberangkatan juga harus cek data, sudah sesuai apa belum. Ok mungkin aja dia benar-benar memalsukan identitas, tapi ini kan ber- genre romance, bukan thriller. Kedua, aku heran, disini diceritain ibunya Fabian dan Dirga sangat menyayangi kedua putranya dan tidak ingin mereka pergi. Kok ia mau-mau aja waktu Fabian mau pergi sebagai ganti Dirga tinggal? Bukannya pada akhirnya ia tetap saja kehilangan putranya? Ketiga, sebelum Fabian pergi, diceritakan Dirga bakal pergi sesudah ulang tahunnya. Maksudku diceritain Dirga bakal pergi dinas ke tempat berkonflik yg terkesan bakal memakan waktu lama. Tapi kok dia akhirnya nemenin Asty sampe ketemu Fabian lagi? Hey, kan dia di militer, kok bisa kaya gitu? Gimana penjelasannya? Keempat, waktu Fabian kecelakaan, sebenarnya kenapa ia kudu ngambil hp yg jatoh? Kan dia ngga nungguin kabar ato mau ngasih kabar seseorang. Jadi kalo dengan keadaan begitu, harusnya hp ngga penting-penting amat kan? Lagian jatohnya di dalam juga, toh ngga bakal kenapa-napa. Kelima, ini yg paling fatal menurutku. Ok, sebelumnya ku katakan, aku ngga ngerti soal medis, tapi ini keterlaluan kayaknya. Waktu Asty masih bisa lihat Fabian selama 15 menit sebelum operasi. Nah masalahnya itu gini, dibilang Fabian mengalami pendarahan yg jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian. Mari kita hitung waktunya, dari Fabian kecelakaan hingga Asty tau kabar tersebut perlu waktu berapa menit? Saat Asty mendengar kabar ke mulai berangkat dari Jakarta ke Balikpapan memiliki jarak 2 jam. Lalu berapa lama perjalanan pesawat Jakarta - Balikpapan ditambah kendaraan darat menuju lokasi? Berapa lama? Saat aku browsing pesawat dari Balikpapan ke Jakarta memerlukan waktu 1,5 jam, jadi anggap saja segitu. Dan masih ditambah 15 menit sebelum operasi. Kalo ditotal paling sedikit dari kecelakaan ke operasi berjarak 4 jam. Paling cepat. Tapi apa 4 jam itu pasien tidak keburu meninggal?
Kalau dipikir-pikir lagi, dunia disini selebar daun kelor. Si A pacaran dengan si B, si C suka dengan A, saat A mulai suka C, si B muncul dan ternyata B kakak si C. Dulu sebelum C ketemu A, C ketemu D, dan ternyata D ini ibu dari A.
This entire review has been hidden because of spoilers.
“Angin pagi adalah favoritku. Dia bisa berembus kencang, terasa menyejukkan namun disertai rasa hangat karena sinar matahari mulai muncul. Dan bagiku, seperti itulah dirimu. Menyejukkan dan menghangatkan dalam waktu bersamaan.”
Laksana angin pagi—morning breeze—begitulah Dinasty di mata Fabian. Angin pagi yang lama-lama menjadi angin ribut karena Fabian menyukai seseorang yang telah memiliki pacar. Meski pacar sang crush, pergi entah kemana. Tapi, Fabian ibarat angin badai, siap merebut dengan kecepatan cahaya.
"Sampaikan pesan saya buat pacar kamu, kalau dia lengah, pacarnya bisa berpindah tangan dengan kecepatan cahaya."
Satu. Buku ini bukan trope kesukaanku. Implied cheating. Even, pacarnya "pasif" alias antara ada maupun tiada, tetap aja udah punya pacar.
Dua. Sang heroin tidak mempunyai pendirian karena ke sana cinta, ke sini cinta, di tengah-tengah pulau Jawa.
“Sialnya … aku mulai mencintai Fabian di saat aku juga masih mencintai kamu, Dirga.”
Ketiga. Meromantisasi tindakan yang sebenarnya menuju sexual harrasment. Saat Fabian, dokter penyakit dalam sedang di rumah sakit, di ruang kliniknya, tetiba mencium Dinasty, perawatnya, kayak hah? Sebagai pembaca, bukannya ku mesam-mesem dibuatnya, tapi malah yang bener aja, Fabian?!
Keempat. Insta love yang lebih instant daripada mie instant. Baik Fabian-Dinasty, lalu sebelumnya Dirga-Dinasty itu tumbuh cintanya cepat dan tetiba dalam aja. Dinasty sampai susah move on, padahal segitu aja pacarannya sama Dirga. Fabian baru diasistensi beberapa minggu sama Dinasty, udah siap rebut Dinasty aja.
Kelima. Geng Fabian dan teman-temannya punya becandaan yang seksis. Agak dibuat tidak nyaman saat mereka celetukan begitu, meskipun si Fabian nggak ikut-ikutan karena dia disebut yang paling alim di gengnya.
Keenam. Plot yang bermanuver menukik di menuju akhir cerita. Untung aja nggak ada yang menjadi ubi—hampir sih. Terus Dirga ini kan abdi negara, pasukan khusus, tapi masa nggak bisa cari keberadaan Fabian. Kayak harus dibuat lama gitu. Lalu, epilog-nya juga penting nggak penting. Tidak hooked ke cerita utama. Malah hanya menambah efek "kebetulan" di buku ini.
Yang aku suka penutup sebelum epilog di buku ini:
Percayalah, lima tahun dari sekarang, ketika tandukku mulai sering keluar dan omelanku mulai terasa menyebalkan, dia tidak akan lagi memanggil dengan angin pagi, tapi angin ribut.
I guess, I liked Morning Breeze better than Railway In Love
Dinasty tiba-tiba dipilih sebagai asisten baru Fabian, dokter ganteng kelewat ramah di rumah sakit tempatnya bekerja. Alasan Asty dipilih sebagai asistennya karena Fabian ternyata naksir Asty. Tapi sayangnya Asty ini gamon sama Dirga, laki-laki yang meninggalkannya tanpa kabar (hanya ada sepucuk surat yang meminta Asty untuk menunggunya). Seiring berjalannya waktu, Asty mulai lelah menunggu, ia membuka hati untuk Fabian. Di saat yang bersamaan, Dirga kembali dan membuat Asty bingung akan perasaannya, Asty harus memilih di antara mereka berdua.
"Rumit dan membingungkan, tapi bukan berarti tidak akan berhasil."
Sebenernya agak sebel juga baca cerita yang POV-nya berganti-ganti kayak gini. Terus juga penulis banyak banget masukin lirik lagu... duh, kok bisa lolos dari editor sih.
Awalnya cerita ini sangat menjanjikan dengan latar dunia medis, yang mana menarik buat saya. Tapi ternyata cuma latar aja, nggak bener-bener dikasih suasana rumah sakit atau cerita yang berhubungan dengan para pasiennya.
Makin menuju akhir, ternyata ceritanya malah bikin saya terus menurunkan rating. Sinetron sekaleee…
Ini spoiler. Cuma saya heran, kok dunia mereka sempit banget ya? Mungkin kalo dijadiin ftv, judulnya ganti jadi "Cinta terhadap pacar kakakku yang telah lama menghilang tanpa kabar." Atau "Dokter tampan mencari cinta, kepincut pacar sang kakak." (Help, ini garing banget, abaikan aja). Eh, tapi aku masih bertanya-tanya kenapa judulnya Morning Breeze?
Yah, intinya rada kesel sama bagian kebetulan itu. Turun deh ratingnya, padahal suka sama Fabian, dia nggak begitu red flag dibanding teman-temannya.
Tambahan. Karena udah baca Railway in Love dan tau cerita Harsya, agak bingung di sini kok nama ceweknya ganti yaa? Dari Elya ke Elaine. Apa emang ganti cewek atau salah tulis nih? Kalo emang ganti cewek, wah kasihan juga Andara (dicampakin demi mantan, eh ketikung cewek luar hahaha).
Aku masih berniat buat icip karya Viera Fitani yang lain. Mungkin satu dari beberapa novelnya akan sesuai seleraku.
Firstly, thanks to i-Jak yang menyediakan buku ini untuk saya pinjam jadi bisa baca tanpa harus beli 🙌 *pembaca gak modal*
Sebenernya ngiler sih tiap ke gramedia liat buku ini, apalagi ini salah satu cerita favorite saya pas awal-awal baca Wattpad dulu.
Bercerita tentang Dinasty yang tiba-tiba disuruh untuk jadi assistant dokter Fabian--dokter ganteng yang kelewat ramah terhadap pasien-pasiennya yang mayoritas kaum hawa-- di rumah sakit tempatnya bekerja. Pada awalnya ia merasa keberatan, bahkan risi setiap kali dokter ganteng itu meladeni konsultasi nyeleneh para pasiennya. Pasalnya dokter itu biasa-biasa saja, bukannya bersikap tegas terhadap mereka yang kadang kelewatan. Tapi perlahan Dinasty mulai terbiasa dengan itu. Dan hubungannya dengan Fabian perlahan semakin dekat, tak hanya sebatas dokter dan asisten. Mereka sering makan bareng, dan hal-hal lain di luar pekerjaan. Dan suatu ketika Fabian mengutarakan perasaannya. Dinasty awalnya tak meladeni ucapan Fabian, pasalnya hati dan pikirannya masih tertuju pada seseorang yang masih berstatus pacarnya. Sampai pada suatu hari rumah sakit mereka mengadakan acara untuk mempererat hubungan dokter dan asistennya. Dan saat itulah Dinasty menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan seseorang di masa lalunya.
Saya suka cara mbak Viera bercerita, diksinya enak, ngalir gitu aja. Karakter Fabian itu loveable banget emang. Cewek mana sih yang nggak klepek-klepek sama dokter dengan tingkat keramahan di atas rata-rata itu?
Konflik yang disuguhkan lumayan ya.. Kalo saya jadi Dinasty juga bakal susah. Ketika kamu mau move on dari masa lalumu justru orang itu datang kembali, diperparah dengan hubungan antara orang di masa lalu itu dengan Fabian. Oke awal-awal saya baca masih bisa hiha-hihi dengan kelakuan Fabian yang suka godain Dinasty, yang baca aja baper ini woy! Tapi begitu konfliknya mulai muncul, duh sakit hati ini *tsaaaah*
One of my favorites lah kisah ini, jadi pengen beli versi cetaknya :')
"Jangan pernah menebak isi hati dan pikiran seorang wanita. Sehebat apapun dirimu, kemungkinan salahnya lebih dari 70 persen. Dia bisa saja baik-baik, tapi di dalam hati dia hancur. Dia bisa saja terlihat baik secara fisik, tapi belum tentu secara mental."
Benar. Tidak ada yang tahu dengan hati seorang perempuan, kecuali perempuan itu sendiri. Dalam perihal ditinggalkan dan meninggalkan, sebenarnya yang bisa saja paling besar kemungkinan akan merasakan sakit hati itu yang meninggalkan, apalagi yang meninggalkan tidak punya alasan kuat untuk hanya sekadar pergi begitu saja.
Bukan hanya Dinasty, tapi saya pikir sebagian perempuan di dunia ini akan melakukan hal yang sama. Ketika memiliki pasangan, terus tiba-tiba dia pergi tanpa meninggalkan pesan dan juga tidak meninggalkan jejak mau ke mana, perempuan dengan tulusnya akan menunggu.
Perempuan itu mau menunggu tapi tidak selamanya.
Karena, perempuan akan menemukan satu titik jenuh dan pasrah, dan di waktu itu akan ia temukan tempat ternyaman dan parahnya akan dengan mudah melupakan seseorang yang teramat ia cintai sebelumnya.
Begitupun dengan Dinasty. Meski ia dengan sabarnya menunggu Dirga yang hilang entah ke mana, tapi sosok Fabian membuat harinya kembali cerah tanpa ada lagi kesedihan dan kerinduan yang mendalam akibat menunggu. Sementara Fabian sudah jelas menawarkan masa depan untuknya.
Tapi, siapa sangka, jika ternyata Fabian dan Dirga adalah adik kakak? Wah, relationship paling rumit. Di satu sisi masih merindukannya, dan di satu sisi pun mulai mencintainya. Jadi, kira-kira siapa yang akan Dinasty pilih?
Dari segi konflik, saya suka, karena secara tidak langsung menggunakan tiga pemeran utama penting. Cuma bagi saya, sikap Dirga tidak terlalu menonjol, gak ada keegoisan yang sebenarnya bisa sih untuk menambah sedikit konflik. Hehe. Tapi over all semuanya bagus kok. Meskipun bacaannya buat anak 18+ tapi bacaan dan konfliknya cukup ringan kok. Jadi sangat cocok untuk yang cari bacaan santai tapi konfliknya ga pasaran.
Komplet. Buku ini punya sederetan hal yang kurang saya sukai dari sebuah novel roman. Awalnya, tahu buku ini dari mantan teman saya yang sekarang sudah nggak jadi teman dan seleranya ternyata beda banget sama saya. Maaf sekali, tapi terpaksa saya kasih bintang 2 buat buku ini. Kenapa?
1. Percintaan antara atasan super sempurna dan bawahannya yang B aja dengan trope hate-to-love memang lagi tren, tetapi sayang seribu sayang, cuma beberapa yang eksekusinya berhasil bikin saya jatuh hati. Fabian menurut saya udah melakukan pelecehan seksual dengan main cium sama pegang tangan sembarangan tanpa izin. Saya cuma ngakak pas ada kalimat di mana Dinasty bilang dia cowok sopan. Serius?
2. Insta love. Buat remaja2 ini mengasyikkan. Tapi sayangnya saya bukan remaja. Cinta butuh berproses, bukan dalam satu dua bab langsung berubah cinta tanpa alasan kuat terkecuali soal fisik doang. Si tokoh utama jadi kelihatan murahan banget jadinya🙃🙃
3. Banyak saltik bertebaran woiii ini editornya ke mana?
4. Agak cringe buat saya dengan aroma2 FTV akhirnya. Plus beberapa hal bikin saya bertanya-tanya, sebagai seorang dokter kerja Fabian ini santai abis, bisa pulang cepet, mamam siang. Saya bukan sotoy, tapi setau saya jadi dokter apalagi di Indonesia sibuk banget. Saya sering baca novel2 bertema kedokteran. Bahkan mau napas aja ibaratnya mereka nyolong2 waktu. Terus pas gathering itu rumah sakitnya libur serempak atau tutup gt?
Yang lebih kocak ada bagian: Fabian membeli tiket pesawat bukan dengan namanya sendiri. Ini pijimana? Beli tiket pesawat bukannya pakai KTP ya?🥲🥲🥲 kalo nama ga sama sama ktp wasalam gt… Terus segampang itu kabur2an jadi kepala rumah sakit? Plus serahasia apa misi Dirga sampai ga sempat kabarin Dinasty? Ini James Bond aja kalah…🙃🙃seriusan
Ah sudahlah, maaf saya mengamuk di sini. Habisnya baca novel ini bikin saya mikir🫠🫠kok begini Mohon maaf kalau saya sadis
Morning Breeze, aku selesaikan buku ini dalam beberapa jam aja. benar-benar se-page turner itu! <33
awal-awal sih aku senyum-senyum aja baca buku ini, aneh melihat kelakuan ajaib pasien-pasien Dokter Fabian ini hahahaa!
tapi dari satu bab ke bab satunya, aku kesal sama Dirga & Bian yang tinggalin Asty begitu aja, betul kata Dokter Kamila, mereka seolah-olah paling tau yang Dinasty pilih sampai-sampai buat keputusan sendiri tanpa berdiskusi. tapi pada akhirnya, mereka akhirnya sampai ke kebahagiaan mereka masing-masing! 🤏🏻
berikut beberapa quotes yang aku suka dari buku Kak Viera ini, there you go:
• ”Bahwa ketika berada dalam badai, jangan diam saja atau berbalik. teruslah berjalan meskipun susah payah. karena sesegera mungkin badainya akan berlalu.”
• ”Kadang kita merasa diri kita nggak berguna, padahal bagi orang lain bisa saja kita adalah pahlawannya.”
• “Selalu ada badai sebelum langit cerah kembali. kadang kita hanya harus bertahan sedikit lagi.”
Suka sekali dengan cerita novel ini. Menyenangkan, gak bertele tele dan dramatis. Natural sekali. Bahwa melupakan dan menerima cinta sama tidak mudah nya. Konflik yang ada dibuat lebih manusiawi dan gak terlalu 'drama'.
Dan yang paling disuka, semua akan indah pada waktunya dan semua akan bahagia pada akhirnya. Begitulah kekuatan cinta. Dinasty dan Fabian sebagai pasangan kekasih dan Dirga dengan Fabian sebagai kakak dan adik.
Novel ini terbit tahun 2015 dan aku baru baca tahun 2021. Jadi, kesannya terlalu mellow untuk lini citylite/metropop. Mungkin di tahun 2015 emang lagi menjamurnya cerita roman mellow yang ada kecelakaannya atau berkorban mati-matian.
Tapi aku baca ini sampai akhir karena mengalir dengan gaya bahasa yang mudah di mengerti
pas baca buku fisiknya baru ngeuh kalo aku pernah baca dari wattpad. makanya kerasa familiar. bacaan yang ringan dan menyejukkan untuk diriku sendiri. ada konflik tapi bukan sesuatu yang kompleks. kerasa mengalir tanpa sesuatu yang dipaksakan.
Baru baca beberapa bab aja aku udah nggak tahaaannn 😃. Aneh banget pas Fabian bilang "Mau saya suapin?". Kayak, loh? loh? loh? Terus di halaman 18, nggak ada angin nggak ada hujan, si Bian nyium pipi Dinasty tanpa permisi. SOBFOWIFPW BANGEET😥. Padahal dari segi cover, sinopsis, udah menarik :)
This entire review has been hidden because of spoilers.