Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
“Tepparapol Goptanisagorn.”

“Hah?” ujar Kanna spontan tanpa dia sadari.

“Namaku. Tepparapol Goptanisagorn,” sang cowok mengulangi, kali ini dengan sedikit lebih lambat.

Kanna mengerjap.
Tep… teppa… Gopta… “Apa?”

Kanna tahu dia bukan anak kesayangan Mama-Papa, tapi dibuang ke Singapura tidak pernah ada dalam rencana hidupnya. Namun apa boleh buat, hasil tes kepribadiannya yang minus membuat keputusan orangtuanya tak dapat diganggu gugat. Dan di sinilah Kanna akan tinggal sekarang, di sebuah rumah kos bersama empat orang lainnya dari empat negara berbeda pula. Baru saja menginjakkan kaki di sana, Kanna sudah disambut oleh ibu kos superheboh. Dia juga harus berbagi kamar dengan gadis bule yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya. Oh, dan suara tangisan siapa itu dari lantai dua? Cuma setahun, sih, tapi bagaimana cara Kanna bertahan kalau menyebutkan nama salah satu housemate-nya saja sudah begitu sulit?

229 pages, Paperback

First published April 6, 2015

4 people are currently reading
149 people want to read

About the author

Agata Barbara

1 book37 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
31 (19%)
4 stars
69 (43%)
3 stars
52 (32%)
2 stars
6 (3%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 73 reviews
Profile Image for raafi.
926 reviews448 followers
February 17, 2016
220 halaman hanya dengan 11 chapter yang berarti setiap chapter-nya ada 20 halaman. Termasuk panjang; terlalu riskan untuk sebuah novel yang diusung untuk remaja karena bisa jadi mereka akan berhenti membacanya sebelum tiba di halaman akhir karena bosan.

Walaupun aku bukan lagi remaja, aku juga perlu kekuatan penuh untuk menyelesaikan buku ini. Plot yang sederhana dan bahasanya yang ringan membuatku berhasil menuntaskannya. Good debut, Agata!

Ulasan lengkapnya: http://bibliough.blogspot.co.id/2016/...
Profile Image for Wildy De partie muchlis.
12 reviews1 follower
January 26, 2016
“Tepparapol Goptanisagorn.”
“Hah?” ujar Kanna spontan tanpa dia sadari.
“Namaku. Tepparapol Goptanisagorn,” sang cowok mengulangi, kali ini sedikit lebih lambat.
Kanna mengerjap. Tep… teppa… Gopta… “Apa?”

Kanna tahu dia bukan anak kesayangan Mama-Papa, tapi dibuang ke Singapura tidak pernah ada dalam rencana hidupnya. Namun apa boleh buat, hasil tes kepribadiannya yang minus membuat keputusan orangtuanya tak dapat diganggu gugat. Dan di sinilah Kanna akan tinggal sekarang, di sebuah rumah kos bersama empat orang lainnya dari empat negara berbeda pula. Baru saja menginjakkan kaki di sana, Kanna sudah disambut oleh ibu kos superheboh. Dia juga harus berbagi kamar dengan gadis bule yang berbeda seratus delapan puluh derajat dengannya. Oh, dan suara tangisan siapa itu dari lantai dua? Cuma setahun, sih, tapi bagaimana cara Kanna bertahan kalau menyebutkan nama salah satu housemate-nya saja sudah begitu sulit?
***
Singapore Begins menjadi YARN ke-3 dari 4 buah YARN yang aku punya. Dan mungkin menjadi YARN favorit aku sejauh ini (sebelumnya aku membaca Remedy , Above the Stars, dan Perfection). Singapore Begins punya semua unsur yang sedang aku cari dalam sebuah novel : ringan, sarat makna, humoris, loveless, dan rapi. Sebagai seseorang yang lagi naksir Ice Cube untuk dikirimin naskah-yang-entah-kapan-selesai, rasanya seperti ditendang lagi ke dalam kamar dan disuruh revisi besar-besaran sebelum mempermalukan diri sendiri.
Kelima tokoh yang merajai novel ini adalah Kanna, dari Indonesia, gadis dengan trust issue. Aku suka character development-nya Kanna yang perlahan tapi pas. Lalu ada teman sekamar Kanna, Sally, cewek Amerika Serikat ceplas-ceplos. Heboh banget si Sally ini. Dia tipe cewek cantik naif yang setia kawan. Matahari sempurna untuk mencairkan Kanna. Kamar bawah diisi oleh Paresh, si India usil, G, cowok Thailand lebay, dan Joon Hee, cowok asal Korea ganteng yang paling normal di antara semuanya. Aku suka seluruh karakter diceritakan sesuai dengan porsinya dan berbicara sesuai suara masing-masing.
Berbicara di segi cerita, aku suka setiap momen dalam novel. Heboh banget masya Allah :”)—sampai nyebut Tuhan lho. (A bit spoiler, maybe?) Saya suka bagaimana penulis mengikat pembaca dengan adegan-adegan kocak di awal dan mengempas di bagian akhir. Seluruh adegan sambung menyambung tanpa ada unsur dipaksakan. Adegan favorit… mungkin, saat Kanna dihadiahkan Facebook kali ya? Sumpah, deh, komen-komen dari housemate Kanna tuh kocak banget! :)) Ah, dan juga adegan Kanna menulis lima hal yang bisa ia pelajari sejak tinggal di Singapura juga jadi favorit saya. Kanna, kamu udah dewasa, Nak :”)
Sayangnya, walaupun judul novel ini menyebutkan Singapura, aku kurang merasa unsur Singapura yang terkandung di dalam. Beda banget sama More Than Words-nya Stephanie Zen, novel ber-setting sama. Padahal, kulihat penulis kini berdomisili di Singapura lho. Alangkah lebih baiknya bila penulis memperkaya novel ini dengan setting yang memikat juga.
Novel ini berhasil membuat aku tersenyum puas. Aku yang kepengin baca cerita loveless pun, ingin ikut mendemo penulis untuk menuliskan sekuel kisah Kanna. Kanna, di mana kamu akan menambatkan hatimu?
Pokoknya, aku #TeamJunHee! (Lah, ini Jun atau JoonHee? Dua-duanya juga nggak masalah)
(4 of 5 stars)
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
June 25, 2015
Novel YARN yang ceria dibanding YARN lainnya yang sudah kubaca. Novel ini mengisahkan mengenai kehidupan Kanna dan temannya yang merasa "terbuang" dari keluarganya. Karena hasil tes bakatnya, orangtuanya mengirim Kanna ke Singapura untuk belajar hidup dengan orang lain.

Awalnya Kanna yang memang tertutup dan sulit percaya dengan orang lain sungguh menentang ide tersebut. Tapi mau tak mau akhirnya Kanna harus menerima nasibnya untuk melanjutkan sekolahnya setahun. Di Singapura, Kanna menjadi anak kos bersama 5 orang yang sungguh benar-benar berbeda kepribadian dengannya. Kanna pun harus berbagi kamar dengan Sally, yang benar-benar gaul dan suka sekali bercerita. Sungguh berbeda dengan Kanna, yang sulit mengungkapkan perasaannya.

Sebagai pembaca, aku diajak berkenalan dengan Kanna dan teman kosannya, Shelly yang ramah, Paresh yang super duper iseng, G yang lebay dan Joon Hee yang baik hati dan paling terlihat normal diantara semuanya. Interaksi mereka yang penuh warna membuat kisah ini menarik.

Penulis mampu membuat Kanna berubah dalam artian yang baik secara perlahan-lahan. Setiap tokoh yang ada punya peranan masing-masing dan tentunya mendukung perkembangan Kanna. Kanna belajar banyak hal dari teman-temannya.

Kisah persahabatan yang indah dan debut yang sungguh manis =)
Profile Image for Dian Achdiani.
207 reviews26 followers
April 10, 2015
YARN ketiga. Beneran deh kaya'nya harus ngoleksi semua YARN XDD

Dibanding Remedy dan Rust in Pieces, Singapore Begins ini lebih cerah-ceria. Karakternya dodol semua *jitak Paresh*

Sebenenarnya saya merasa Kanna agak Mary Sue. Menyimpan masa lalu yang ternyata masalahnya 'cuma' . Tapi ke-Mary Sue-annya tertutup dengan kehebohan Sally, isengnya Paresh, dan semua kedodolan teman-teman kost-nya.

Bwahaha, dan hantu Skype!

Lalu, suka warna hitam dan suka kucing hitam, memang kenapa kalau penyihir? Ih, anak-anak Cartin University Muggle semua kali, ya (apalagi Sally, yang mengira nama G itu mantra Harry Potter XD) penyihir kan keren! XD

Lima bulan berlalu, rahasia-rahasia terkuak, dan anak-anak kost tante Cantika berpisah sementara untuk liburan Natal. Akankah ada sekuel? Joon He atau Jun? Saya pribadi milih Jun #TeamJun XDD

Ditunggu sekuelnya!
Profile Image for Rei Pusvita.
78 reviews7 followers
December 24, 2015
Almost five stars dey, andai aja lebih panjang, lebih nail bitting gitu konfliknya. Tapi ya gua tetep puas kok sama cerita secara keseluruhan. Si Kanna itu dingin banget, tapi karena ketemu temen-temennya jadi hangat ya.

Yang paling keren dari ni buku... karakternya yang omaigat, suka semuaaaaaa... Ah, Kannaaaaa~ you're so lucky!

PS: Gue yang skip atau emang porsi hubungan ortu Kanna dengan dia yang kurang? Jadiiinya gue kan penasaran setelah itu gimana.
Profile Image for Wardah.
925 reviews171 followers
January 28, 2023
Kalau mau baca novel YA yang bikin bahagia, coba deh baca ini. Karakternya manis-manis! Banyak kejutan yang bikin ketawa! x)

Review lengkap silakan baca di sini.
Profile Image for Nina.
570 reviews53 followers
October 8, 2018
Lucu dan menghibur banget kisah Kanna cs di Singapore. Banyak humornya, cerita cerita dibalik kelebay-an penghuni kos.
Profile Image for Ossy Firstan.
Author 2 books102 followers
February 3, 2023
Kanna dikirim orang tuanya ke Singapura agar bisa belajar lebih terbuka. Ia pun bertemu 4 teman kost dari negara yg berbeda-beda. Mungkin ini Yarn yang dibawakan dg lucu, manis, meskipun setiap tokoh sebenarnya memiliki latar belakang yg gelap. Jika ingin membaca seri Yarn yang ringan dan lucu, novel ini salah satunya.
Omong-omong, aku tasuka Paresh si iseng hihi
Profile Image for Sulhan Habibi.
805 reviews63 followers
October 11, 2018
Buku yang menyenangkan dengan konflik yang terasa dekat dan dieksekusi dengan sangat baik.

Paruh awal buku ini rasanya mirip dengan buku sejenis mengenai pengalaman kuliah di liar negeri.
Tokoh-tokohnya pun memiliki berbagai macam karakter, termasuk beberapa kekonyolan mereka.

Nah, menjelang paruh akhir buku ini, konflik yang (sebenarnya) sederhana terasa sangat menarik karena ditulis (diungkapkan) dengan menarik. Pada akhirnya pun aku merasa bahwa pembaca akan menyukai semua karakter di buku ini dengan segala keunikan (dan kekonyolan) mereka.
Profile Image for Pattrycia.
351 reviews
June 26, 2015
Dari semua novel YARN yang sudah saya baca, novel ini favorit saya. Soalnya yang lain rata-rata masalahnya berat & agak suram, tapi hanya novel ini yang menyuguhkan masalah berat disertai dengan adegan lucu & dialog yang kocak.

Menurut psikotes yang diambil Kanna, disimpulkan bahwa ia adalah anak yang dingin, tidak mudah percaya orang lain & terlalu mandiri. Jadi orangtuanya memutuskan untuk mengirim Kanna ke negeri singa untuk mengambil diploma selama setahun. Sesampainya disana, Kanna dikejutkan dengan fakta bahwa ia harus tinggal serumah dengan 5 orang asing serta Tantenya Cantika yang ngotot dipanggil Kakak. Kanna yang suka menyendiri kontan merasa kesal dengan keadaan tsb. Ia malah harus berbagi kamar dengan bule centil bernama Sally.

Setelah tinggal selama beberapa bulan, Kanna mulai mengetahui sifat asli teman serumahnya. G yang berperawakan tinggi besar ternyata sangat lebay & melankolis; Paresh si anak kepala desa yang jahilnya minta ampun ternyata merasa tertekan dengan tuntutan ayahnya; Joon Hee, si cowok Korea ganteng yang menurutnya paling normal ternyata 'kabur' ke Singapura karena pernah dibully; Sally yang sangat ceriwis dan suka bergosip ternyata adalah produk broken home yang tidak mendapat perhatian dari kedua orangtuanya yang sudah memiliki keluarga masing-masing. Bahkan si kecil Mei Ling pun dititipkan ke Tante Cantika karena orangtuanya memiliki hutang dan harus bersembunyi.

Dari keempat temannya inilah Kanna belajar untuk membuka diri, untuk menyadari bahwa kita sebagai mahluk sosial membutuhkan mahluk lain untuk bertahan hidup. Saya suka melihat perubahan dalam diri Kanna. Dari yang skeptis & apatis, berubah mulai peduli terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia bahkan bisa mengambil hati Mei Ling yang awalnya takut pada semua orang. Keputusannya untuk tidak membiarkan Joon Hee membalas perbuatan Gabriella kepadanya juga patut diacungkan jempol. Novel ini membuktikan kebenaran pepatah "don't judge a book by its cover", karena semua karakter dari tokoh-tokohnya sangat berbeda dengan penampilan luar mereka. Kanna yang terkesan dingin dan selalu memakai baju hitam, sebenarnya baik hati & hangat. Sally yang suka bergosip ternyata sangat pemaaf. Dan banyak lagi hal-hal lain yang bisa diambil pelajaran dari buku ini.

Oh iya, buku ini juga mengingatkan saya pada masa-masa sekolah. Kanna sangat beruntung memiliki teman dari berbagai negara yang berbeda. Sayangnya menurut saya buku ini kurang panjang, saya masih tertarik untuk membaca kisah Kanna dkk selanjutnya yang sepertinya baru dimulai.

Untuk Singapore Begins yang berhasil membuat saya tertawa terpingkal-pingkal, saya sematkan 4 bintang.
Profile Image for D. Wijaya.
Author 2 books35 followers
October 5, 2015
Singapore Begins ini YARN paling ringan di antara YARN lain yang udah aku baca. Bercerita tentang lima orang berbeda karakter dan berbeda latar yang dipertemukan di bawah satu atap kos yang sama di Singapura—Kanna dari Indonesia yang superdingin, Sally dari California yang cerah ceria, Joon-Hee dari Korea yang baik hati, G dari Thailand yang superlebay dan Paresh dari India yang jail abiesss.

Konflik yang diangkat penulis di buku ini tidak seberat yang diangkat oleh penulis YARN yang lain (yang udah aku baca). Lewat novel ini, penulis mengajak kita melihat perubahan sikap Kanna selama 'dibuang' oleh keluarganya di Singapura. Aku suka bagaimana penulis mengubah sikap Kanna secara perlahan-lahan sehingga perubahan sikapnya terasa smooth. Gaya berceritanya juga ringan dan menghibur, gak ngebosenin. Aku beberapa kali dibuat tersenyum simpul sama kelakuan mereka berlima di kos-kosan. Bagian yang paling aku favoritkan adalah sewaktu Kanna menulis di blog seusai pesta Natal di kos-kosan. Tulisan tentang lima hal yang ia pelajari selama di Singapura membuat aku tersenyum lebar, bagus banget soalnya.

Yang terasa kurang mungkin cuma latar belakang hubungan Kanna dan orangtuanya yang kurang dieksplor. Kalau dieksplor lebih dalam lagi, mungkin pembaca akan lebih memahami kenapa Kanna ini bisa jadi supercuek.

Secara keseluruhan, 3,5 bintang. Tapi, aku bulatkan ke atas karena berhasil membuat aku tersenyum di beberapa bagian. Cocok bagi kalian yang ingin cooling down setelah membaca YARN dengan konflik yang berat—seperti, Haru No Sora dan Remedy.
2 reviews
June 18, 2015
Buku ini salah satu seri YARN yang ke-7. Ketagihan banget baca buku YARNN yang lain, soalnya baru punya yang ini huhuhu:(. Buku ini menceritakan tentang seorang anak perempuan yang berumur 17 tahun, bernama Kanna Hartono. Setelah lulus SMA, Kanna disekolahkan di Singapore. Mamanya Kanna bilang kalo Kanna disekolahkan di Singapura itu karena untuk memperbanyak ilmu dan pengalaman. Tetapi, Kanna merasa bahwa ia disekolahkan di Singapura karena "dibuang". Yaa, semua terjadi karena tes psikologinya yang kurang baik. Pengalaman Kanna dimulai sejak ia memasuki rumah kosnya. Kanna bertemu dengan teman-teman lain yang memiliki masalah berbeda sehingga mereka ada di Singapura. Kenapa aku milih untuk beli buku ini duluan sebelum yang lain? Pertama, Singapura salah satu negara yang ingin aku kunjungi. Kedua, aku kepo tentang kehidupan orang-orang di Singapura. Penulis juga mampu memberikan gambaran tentang keadaan di Singapura. Yaaaps karena penulis tinggal dan bersekolah di Singapura. Makin kepo sama kehidupan di Singapura setelah aku membaca buku ini. Tokoh-tokoh yang ada dibuku ini juga mempunyai sifat yang khas. Dibuku ini penulis lebih banyak mengangkat kisah-kisah persahabatan, tapi tetap ada kok bumbu percintaan. Cocok buat kalian yang suka baca buku tentang persahabatan. Suka banget sama sikap Sally yang lebih memilih untuk berdiam diri tidak mencari tahu tentang masalah Kanna hingga Kanna memberitahunys.
Profile Image for Abdul Azis.
127 reviews13 followers
April 26, 2015
Singapore Begins, bercerita tentang mereka yang 'diasingkan' oleh keluarga karena banyak hal.

Kanna yang dingin, Sally yang Ceria, G yang lebay, Paresh yang jail, Joo Hee yang terlihat normal diantara semua teman satu kosnya, Mei Ling yang Imut, dan gak ketinggalan Cantika (tantenya Kanna slash ibu kos) yang periang. Gue suka banget sama tiap karakter terlebih kejailan Paresh dan bagaimana dinginnya Kana menanggapi kelakuan teman satu kosannya.

Harus diakui kalo seri Yarn satu ini merupakan salah satu yang terbaik diantara yang lainnya, walaupun gue belom baca series Yarn terbaru lain dan bingung kenapa Novel ini gak sampe tiga besar tapi gue puas plus kagum sama cara penulis bercerita, kalo dibandingin sama seniorya SB ini sama kaya The Story of Ten Years Ago yang keduanya ditulis sebagai novel sulung. Alur yang maju, Tema yang bagus, ditambah gaya tulisan yang nyentrik jadi keunggulan Novel Yarn satu ini. Gue sempet beberapa kali terbahak sama kelakuan Paresh, dan perbincangan diantara semuanya. Persahabatan disini kuat banget.

Good Job Barbara, Keep Writing. btw, nama Agata ngingetin gue sama salah satu anak didik gue pas ngajar les dibangku SMA, namanya Decuaribo Nagata, dan ekspresi gue sama kaya denger nama G dinovel ini pertama kali denger namanya.
Profile Image for MAILA.
481 reviews121 followers
November 23, 2016
SUKAAAAA!
BTW,
YANG PUNYA SERI YARN DAN BERNIAT MAU MENJUAL DENGAN HARGA MURAH BISA HUBUNGI SAYA YA, SAYA BERNIAT MENGOLEKSINYA XD *capslock jebol

**

lagi-lagi, saya tertarik membaca ini karena baca review dari mas Raafi. sudah saya masukkan di keranjang belanja sebuah situs belanja online sejak pertama kali mas Raafi mereview ini tapi belum kesampaian beli karena tiap pas ada diskon eh dompet lagi kosong mlulu wq.

kemarin alhamdulillah dapat bekasannya dan BAGUS!

ceritanya terlalu biasa sih. tapi saya gak bisa nebak juga ''masalah'' apa yang dibawa tokoh-tokohnya ini. jadi ya beneran penuh kejutan banget.
trus ada 1 penggalan percakapan yang menampar saya banget

''kau tidak pernah mengekspresikan dirimu di depan orang. kau seperti patung, kau tahu. kau harus berekspresi''
''tidak lewat facebook pastinya''
''tidak. facebook akan menjadi latihan untukmu. kalau kau sudah terbiasa menulis perasaanmu di facebook kau bisa lebih mudah mengekspresikan perasaanmu di depan umum''
''omong kosong. jika orang terlalu fokus pada dunia maya, dia tidak akan bisa mengekspresikan dirinya di depan umum''

hening

hening

hening

ini mungkin penyebab saya tidak lancar lagi berbicara di depan orang banyak kali ya...karena lebih banyak ngoceh di twitter T_T

Profile Image for Rain.
106 reviews18 followers
April 15, 2015
karakter2nya unik2 semuaa, mereka melengkapi satu sama lain {}

gilaaa ice cube ini yah meski terbilang penerbit baru tapi udah lahiran anak2nya yg kece2,
dari seri bluestroberi sampai YARN ini \^^/
Author 17 books50 followers
August 17, 2015
Seperti yang pernah kubilang sama penulisnya di Twitter, aku berharap buku ini ada sekuelnya, soalnya aku kepingin tahu kelanjutan kisah Kanna dan teman-temannya yang superajaib itu. :D
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 24 books196 followers
November 11, 2019
Seri Yarn ke 3 yang saya baca (walah telatnya) ini berkisah ttg kehidupan kos di Singapura dan dengan penghuni kos multibangsa. Lima anak muda dari US, India, Korea, Thailand, dan Indonesia 'dibuang' ke Singapura untuk dikuliahkan di sana. Di kos Cantika, drama anak kos pun dimulai, tapi karena penghuni kosnya antarbangsa jadinya beda dengan drama kos kosan ala Indonesia. Guyupnya beda.

Tapi, kos Cantika punya guyupnya sendiri. Kelima anak muda ini menemukan bahwa masing masing mereka menyimpan masa lalu yang berpengaruh hingga menjadikan kelimanya seperti saat ini. Di kos Cantika juga, Kanna dan 4 temannya belajar bahwa setiap orang berubah dewasa dengan kecepatan berbeda, bahwa setiap orang punya ceritanya masing masing, dan bahwa selalu ada kesempatan jika kita mau mulai mencoba.
Profile Image for Deasy Dirgantari.
15 reviews
June 22, 2015
Ini pertama kalinya saya baca YARN dan kayaknya saya membuat pilihan yang tepat dengan memilih Singapore Begins sebagai pengenalan untuk seri YARN ini. Yey!

Berisikan cerita tentang moral dan persahabatan yang kental, Singapore Begins membuat kita berkenalan dengan 5 orang sahabat beda negara yang disatukan dalam satu rumah kost di Singapura. Dengan kepribadian masing-masing, 2 cewek 3 cowok yang tinggal bersama ini berhasil belajar sesuatu dari ‘pengasingan’ mereka di Singapura.

Meet the gang:

1. Kanna Hartono, cewek tomboy asal Indonesia. Sering dikira orang Jepang karena namanya. Dikirim ke Singapura oleh orang tuanya untuk belajar dan mencari teman, karena tes psikologinya mengatakan kalau kemampuan mengekspresikan dirinya kurang. Kanna terlalu tertutup, dingin, dan mandiri. Namun Kanna merasa alasan itu hanya untuk memperkuat tindakan orangtuanya untuk membuangnya jauh dari rumah.
2. Sally Christina Wilfred, bule Amerika. Cantik, tinggi, putih, bermata hijau, dan berisik. Tipikal cherish-girl yang menyenangkan. Kadang-kadang (bahkan lebih sering) terlalu drama, namun selalu ceria kayak hidupnya gak banyak masalah.
3. Kim Joon Hee, cowok tampan Korea dengan mata hitam bulat, hidung mancung, dan rambut hitam kecoklatan. Joon Hee memiliki orangtua yang posesif, namun pasti ada alasan tersendiri kenapa dia memutuskan pindah ke Singapura.
4. Paresh Abharana, cowok iseng dan kelebihan energi yang berasal dari India. Mungkin kalau di sekolah-sekolah gitu dia tipikal badut kelas dengan segala ide jailnya.
5. Tepparapol Goptanisagorn, atau disingkat G. Cowok tinggi dari Thailand dengan segala ke-terlalu-berlebihan-dan-heboh-nya.

Dan Jun, beserta tokoh-tokoh lain yang turut menyemarakan cerita.

Isi novelnya fun dan kekinian deh, hahaha. Bakal nemu nama film, buku, bahkan drama korea yang lagi digandrungi banget untuk jaman sekarang. Dan kayaknya udah lama deh gak baca cerita persahabatan kayak gini. Meski awal-awalnya mikir mungkin kalau tokoh-tokohnya dijadiin anak SMA bakal lebih asik. Tapi terus, gak jadi deh, jadi anak kuliahan juga udah asik. Well, awalnya juga agak bingung ini ceritanya mau tentang apa ya garis besarnya, apakah pengasingan dari orang tua, apa pembuktian pembelajaran masa lalu atau gimana, eh ternyata kayaknya ini bergaris besar tentang cyber-bullying yang baru ada di pertengahan cerita. Tapi tentunya juga dibalut dengan kisah-kisah masa lalu para tokoh yang menjadikan mereka akhirnya tinggal dalam satu rumah di Singapura. Dan buat yang suka romance, jangan khawatir, novel ini walaupun YARN, tetep ada kisah cintanya kok walau sedikit (tapi porsinya sangat cukup) (cukup bikin penasaran).

Tentang cerita dengan tokoh yang berbeda kewarganegaraan, suka sih penulis menghadirkan 5 tokoh (bahkan 6 atau 7 malah) dari negara berbeda dan kita juga sempet dikasih adegan culture-shock. Terus suka juga kerena penulis sempet-sempet menyelip kebiasaan dari negara-negara itu, jadi bisa nambah pengetahuan. Nah, masalah tokoh, menurut saya si Kanna ini terlalu pinter dan tahu segalanya (lha) (bilang aja iri) hahaha. Jadi kurang suka Kanna, tapi I love Sally dan Jun! Sayang Jun kurang banyak porsinya. Juga, cerita di novel terlalu berpusat sama hubungan Kanna – Sally dan Kanna – Joon Hee. Maksudnya, novel ini bakal lebih seru kalau adegan Kanna – G atau Kanna – Paresh juga sebanyak Sally dan Joon Hee. Jadi kayak pembaca mengenal G dan Paresh cuma dari narasi Kanna aja, gak terlalu banyak percakapan antara mereka. Bahkan pas mengetahui masa lalu aja, bagian Sally dan Joon Hee ada percakapannya, sedangkan G dan Paresh Cuma dinarasikan aja. Tapi gak apa-apa, tetep suka cerita persahabatan kayak gini.

Suka juga sama ending-nya. Suka sama selipan-selipan moral yang tetep menyenangkan saat dibaca. Suka sama gaya menulisnya dan kayaknya ini kebanyakan dari pengalaman penulisnya ya? Suka deh pokoknya. OH, iya! Dan suka juga sama cover-nya.

Tapi ada satu pertanyaan yang mengganjal (halah), ngompres orang demam itu pakai air es atau air hangat sih? Di novel ini pakai air es, sempet googling katanya pakai air hangat, tapi terus nanya ke seseorang jawabannya pakai air es juga. Wah, harus nanya dr. Oz nih!

Btw, 3,5 stars for this novel and I’m looking forward to read another YARN-novels!

“Dan orang yang sulit untuk memercayai siapa pun.. akan memercayai sahabat-sahabatnya seumur hidup.” - Kanna
Profile Image for Shen Meileng.
65 reviews5 followers
April 9, 2015
Pagi ini, aku mendapatkan paket buku yang membuatku mengingat-ingat bahwa bulan ini tidak ada 'jajan' buku online. Dan dengan pedenya, aku menerima paket buku ini dengan muka bantal. Saat dibuka, ternyata isinya buku ini yang ditanda tangani langsung oleh penulisnya, yang membuatku terharu karena masih sempat mengirimkan aku paket sebelum pulang ke Singapura.

Oke curcolan selesai, sekarang masuk ke review bukunya.

Awalnya aku hanya mau sneak peak buku ini satu bab terakhir saja, tapi entah bagaimana caranya aku malah kebablasan membacanya sampai selesai hanya dalam waktu ... dua jam?

Secara garis besar, buku ini menceritakan tentang Kanna yang merasa 'dibuang' oleh keluarganya hanya karena hasil tes kepribadiannya. Di tempat tinggal barunya yang ternyata milik tantenya (atau tepatnya dibilang semacam kost) di Singapura, Kanna ternyata harus tinggal dengan orang-orang dari berbagai negara yang membawa masing-masing masalah yang berbeda. Kita diajak untuk melihat perkembangan Kanna dari yang tidak acuh pada sekitarnya sampai perlahan mulai percaya pada keempat temannya yang tinggal bersamanya. Tenang saja, ada selipan romance kok (meskipun implisit) tetapi tidak menjadi fokus utama karena buku ini lebih menekankan tentang persahabatan.

Ceritanya menyenangkan untuk dibaca dan membuatku tidak bisa berhenti untuk membacanya. Premis yang ditawarkan buku ini sangat menarik, persahabatan antar negara. Sebenarnya aku mau kasih rating 4.5 (tapi sayangnya goodreads tidak kenal kata 0.5).

Kalo hal yang ingin di protes, itu saat Mei Ling demam dan dikompres pakai air es. Seharusnya penanganannya menggunakan air hangat, karena orang yang terkena demam harus berkeringat dan panas ketemu hangat bisa mengeluarkan panas dari dalam tubuh. Kalau menggunakan air es, yang ada panas terperangkap dalam tubuh dan penderita demam malah lama sembuhnya. (Maaf jadi penjelasan ala medis, ini nasehat mbakku yang seorang perawat, hahaha).

Dan aku suka Jun! Siapa di sini #TeamJun angkat tangan!!! #loh

Aku belum baca buku YARN yang lain sih, tapi aku menaruh banyak ekspetasi pada YARN ini :D
Profile Image for Desy Bachti.
70 reviews5 followers
May 9, 2015
Ini adalah salah satu penulis muda yang musti di appreciate. Saya yang tadinya di awal-awal agak sedikit boring, malah jadi terhanyut sampai-sampai namatin ini buku jam 12 malem! Kenapa?

Satu, buku ini mengingatkan saya pada bacaan fan fiction (ehem.. Yes, i read fan fiction too). Penggunaan kata-kata kau dan aku, blm lagi adanya karakter korea si joon hee, benar-benar mengingatkan saya pada fan fiction. It's a good thing for me, salah satu alasan saya senang baca fan fiction adalah gaya cerita yang ringan dan bacaan yang bisa dilahap sekali duduk.

Dua, gaya ceritanya kaku di awal. Tapi makin lama makin santai. Di ujung cerita malah bikin saya lupa sama semua kekakuan yang saya rasain di awal-awal.

Tiga, karakter yang multinasional dengan multi karakter! Tapi ada yang kurang sih, penulis terlalu sering mengulang-ngulang deskripsi karakter masing-masing tokoh. Contoh, paresh, si penulis berusaha menekankan bahwa paresh itu usil. Lalu diceritakan tingkah konyol dan jahil paresh. Lalu kemudian di narasikan kembali bahwa paresh itu usil.. Padahal menurut saya gak perlu, dengan menceritakan kekonyolan dan kejahilan paresh, pembaca sudah bisa nangkep. Jadi sebenarnya gak perlu di narasi kan karakter si paresh berulang-ulang.

Empat, sukaaaa keseluruhan cerita. Walaupun masuk kategori young adult, cerita nya bukan soal cinta abege-abege-an. Saya juga suka bagaimana si penulis tidak berusaha mendewasakan karakternya.

Lima, background nya singapore (dan di awal buku dijelaskan kalo si penulis juga sedang sekolah di singapore). Tapi sayangnya explore singapore nya sedikit sekali. Tdnya saya berharap penulis akan banyak berbagi insight menarik soal singapore. Jadi pembaca juga bisa ikut turut merasakan seperti apa rasanya tinggal di negara kecil tapi maju itu.

That's it, my 5 thoughts about this book. Yang jelas saya appreciate betul dengan cerita ini, dan penulisnya. Buku pertama sih ya, ada kurang ada lebihnya. Tapi overall, saya sukaaa <3. Mudah2an kalo ngeluarin buku lagi bisa jauuuh lebih baik dan bisa bikin saya kasi rate 4 bintang.. Atau malah 5 bintang! :)
Profile Image for Bila.
315 reviews21 followers
October 28, 2018
Orang Jepang bilang, setiap manusia punya tiga macam 'wajah'. Wajah pertama adalah wajah yang mereka kenakan di tempat umum. Wajah kedua adalah wajah yang mereka tunjukkan pada keluarga dan sahabat dekat mereka. Dan wajah ketiga...adalah wajah yang tidak pernah ditunjukkan pada orang lain. Wajah yang misterius dan hanya orang itulah yang tahu seperti apa wujudnya. (hal.198)


(Sori, sori aku malah ngutip quote yang panjang, begitu juga dengan penutup nanti wkwk.)

Jujur, setelah menunggu cukup lama akhirnya ku menemukan buku yang kocak dan agak koplak, dan juga berbobot dan kisahnya cukup realistis, sesuai dengan kehidupan dewasa muda.

Ya beneran, koplak! Ada aja ulah dari anak-anak kos ini. Sedikit mengingatkanku akan Kelas Internasional dengan anak yang lebih sedikit tetapi kelakuannya sama-sama ajaib.

Salah satunya, kalian pernah menganggap "ayam itu sahabat"? 😂😂😂😂

Weits. Walaupun kocak, tapi pesan yang disampaikan cukup dalam. Masalah cyber-bullying, masalah persahabatan, dan juga masalah "kepribadian" (menurutku begitu sih?), semua disuguhkan dengan baik.

Satu yang kurang: kurang panjang! Wkwk. Kurindu mereka semua sekarang huhu :(

Mungkin juga ada kekurangan-kekurangan yang lain, tapi ketutupan sama kelucuannya.

Intinya, kalian yang nyari bacaan young adult yang ringan tapi berbobot, baca buku ini deh! 😉😉😉😉

Catatan Bila:
Agak lebay sih keliatannya ngasih 5 bintang full. Tapi aku pengen ngasih segini wkwk 😂

Hidup di sini serba mahal. Tapi semuanya terjamin. Kesehatan, transportasi, pendidikan... Kalau orangtua kita membenci kita dan ingin 'mengusir' kita, kita sudah dikirim ke negara yang sekarang sedang perang setiap hari supaya kita cepat mati. (hal.204)
Profile Image for Doni Rahman.
5 reviews
February 27, 2016
halo (lagi), agata!
i dedicate my first review in goodreads for your books hahaha lebayy

Dengan tema persahabatan berbalut komedi yang dipilih oleh Penulis, ia menjadikan Kanna Hartono, gadis tujuh belas tahun yang dibuang ke Singapura karena kepribadiannya yang “tidak diharapkan” oleh kedua orang tuanya dan berharap Kanna bisa memperbaiki diri selama setahun bersekolah disana. Kanna digambarkan oleh penulis sebagai orang yang tertutup, pendiam, dan apa adanya. Sehingga Kanna disulitkan ketika dihadapkan pada teman – teman satu kosannya yang berasal dari berbagai negara dengan kepribadian yang berbagai macam dan pastinya sangat bertolak belakang dengan Kanna.

"gokil! kepikiran aja bikin ide cerita dan nyiptain karakter2 tokoh kayak gini" itu yang pertama gue ucapin abis baca buku ini, keren parah, reccomended untuk yang gasuka novel dgn plot utama cinta cintaan doang. banyak misi2 rahasia dan pesan yang penulis sampaikan disini. kerennya dia bisa membuat kita ke alam nonfiksi dengan kejadian-kejadian dlm buku ini (ya karena beberapa adegan didalemnya emg murni kejadian yang penulis alami :p).

ditunggu tulisan selanjutnya dari imajinasi ajaibnya ya! (dan ditunggu meet up selanjutnya :p)
Profile Image for Gabrielle.
156 reviews12 followers
December 22, 2017
Novel yang kucari-cari dari awal pas penulisnya ngabarin kalau tulisannya bakal dibukuin untuk pertama kalinya. Seneng banget karena akhirnya punya buku ini setelah sekian lama X'D

Gaya tulisannya masih samaaa, pesan moralnya ada, kekocakan, sisi gelap dan sarcasmnya juga ada. Semua tokoh di sini punya keunikan dan masalah masing-masing, mulai dari Kanna yang merasa terbuang hingga Sally yang selalu ditinggalkan karena terlalu baik entah kenapa jadi inget Sakura-Ino di Naruto. Ditambah Paresh yang super duper iseng, G yang lebay, Mei Ling yang imut dan Joon Hee yang manis (bangetttt) kisah Kanna jadi penuh warna selama di Singapura.

Awal ceritanya dimulai dengan baik dan lancar, tapi begitu di bagian pertengahan aku merasakan alur yang tiba-tiba menjadi terkesan terburu-buru . Untunglah bagian akhirnya lumayan menutupi kesan dari bagian pertengahan itu dan kesan rush-nya mereda.

Secara keseluruhan aku suka dengan nuansa kekeluargaannya dan perkembangan sifat Kanna yang sudah menerima keadaannya. Novel ini cocok untuk penggemar novel remaja dengan konflik yang ringan dengan pesan moral di dalamnya.
9 reviews5 followers
July 1, 2015
seri YARN yang kedua aku baca.
cerita ini bermula ketika kanna di suruh oleh orangtuanya untuk pergi ke singapura karena mendapatkan hasil psikolog minus. pendiam, dingin dan susah berbaur (intinya begitu).
sesampainya di singapura Kanna di pertemukan ibu kos super heboooohh! sekaligus tantenya.
teman-teman kosnya yang dtg dari berbagai negara. Selly--dari Amierika--yang cerah dan ceria, Kim Joon Hee--dari Korea-- yang Kanna anggap manusia paling normal di kosannya, juga Teparappol Goptanisagorn (yeayy! aku hapal)--dari Thailand-- yang superlebaaayyy!!!, dan Paresh--dari India- yang jailnya minta ampun.

novel ini ringan dan smooth. kenapa smooth? penulis merubah sikap Kanna tidak terburu-buru, bertahap namun pasti. yang menurutku jadi kelebihan tersendiri.
juga novel ini lucu, ada celoteh2 yang membuat saya tersenyum simpul, apa lagi tingkah Paresh. *jitak Paresh* (jadi pengen beli Spray kentutnya Paresh, dimana ya yg ada? wk.)
topik yang di ungkitpun berbeda dengan buku2 sekawannya.
alurnya lancar, tokohnya unik2, konfliknya tidak terlalu berat namun berbobot, endingnya manis.
untuk overall aku suka!
4bintang untuk buku ini.
good job Agata Barbara!
Profile Image for Dinur A..
258 reviews98 followers
May 16, 2015
3,5 tp dibuletin ke atas karena gabisa berenti bikin ngikik. yah walaupun komikal bgt dan agak gak mungkin sih, dan adegan2 serta konfliknya nggak ada yg spesial, tapi okelah karena saya emg lagi butuh disenengin setelah beberapa bacaan sebelumnya yg bikin cape batin.

kekurangannya ada beberapa typo, singapurnya ga terasa, dan ada beberapa hal lain yg saya gabegitu inget. gabegitu penting juga sih karena karakter2nya dan perkembangan mereka yg menarik untuk diikutin itu lumayan menutupi kekurangan2nya. dan romance nya juga sedikit, which i like.

dari tengah ke belakang baru mulai menarik karena moral value nya mulai keliatan, tanpa terkesan dipaksa muncul. saya juga suka karena masing2 karakter punya latar belakang sendiri2, bahkan Tante Cantika sekalipun. she and Jun are my fave people in this book btw.
Profile Image for owleeya.
307 reviews100 followers
April 7, 2015
Ceritanya saya tertarik sama novel-novel YA lokal yang marak di industri perbukuan. Contohnya, lini Young Adult-nya GPU dan YARN-nya Ice Cube. Lumayan sebagai angin segar bagi orang-orang yang sering membaca YA luar dan merasa bosan dengan kisah cinta yang itu-itu saja.

Oh, di novel ini gak fokus ke percintaannya kok. Lebih ke persahabatan yang terjalin di antara lima orang, berasal dari negara dan masa lalu yang berbeda-beda, dan terdampar di negeri orang.

Singapore Begins ini bisa dibilang oke untuk debut penulis baru. Gak se-wow YARN pertama yang saya baca--Remedy--tapi cukup menghibur dan di luar ekspektasi saya.

Jadi, ada yang bisa kasih rekomendasi novel YARN mana lagi yang harus saya baca?
Profile Image for Mithaza Monica.
126 reviews9 followers
December 3, 2023
Jujur! Aku suka banget sama jalan cerita novel Singapore Begins ini. Kisah persahabatannya dapet banget, dan saling mengisi satu sama lain. Apalagi, alur cerita di sajikan juga dengan humor, membuatku nyengir terus tiap baca setiap bagiannya. :D
Tiap karakter memiliki sifat masing-masing, dan aku suka banget dengan penggambaran watak mereka yang begitu pas! Aku pun ikut merasa senang dengan keseruan mereka tinggal serumah. Walaupun orang rumah yang paling waras memang Joon Hee XD.
Aku juga suka banget sama karakter Kanna, gak beda jauh dengan diriku. Walaupun, aku gak dingin kaya Kanna hehe. Tapi, sifatnya yang cuek, gak peduli, dan masa bodo bener-bener mirip denganku :))

Yang penting, aku bener-bener suka sama cerita yang ringan dan mengasyikan ini :D
Profile Image for Indira.
44 reviews1 follower
January 28, 2023
Heartwarming. Mulai kisah tentang keluarga, interaksi sosial Kanna dengan lingkungannya, hingga persahabatan Kanna dengan 4 housematesnya yang unik tapi hangat. Few notable things; berpikir positif serta belajar mengerti dan memahami.
Displaying 1 - 30 of 73 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.