Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Greatest Women #1

Aisyah: Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah

Rate this book
"Aisyah," panggilnya sekali lagi kepadaku. "Jika semua ucapan mengenai dirimu itu tidak benar, Allah pasti akan membersihkan dirimu dari fitnah ini. Tapi jika engkau melakukan dosa itu, mintalah ampunan kepada Allah dan bertobatlah, karena Allah memaafkan hamba yang mengakui dosa dan bertobat."

Rasulullah mengucapkan kata-kata ini satu per satu dan lemah lembut. Tapi saat itu gunung-gunung seakan-akan jatuh membebani diriku. Seakan-akan aku terpuruk berat. Seakan-akan petir menyambar diriku.

Fitnah menerpa ibunda kaum Mukmi, Aisyah. Semua itu berawal dari kalung miliknya yang hilang. Orang munafik dan pembenci Islam lah pelakunya. Madinah pun dibakar api fitnah. Setiap orang saling curiga. Ketika situasi semakin memanas, Allah kemudian menurunkan wahyunya dan membebaskan Aisyah dari fitnah tersebut.

Itulah sedikit dari banyak kisah indah dan menarik yang terdapat di dalam novel ini. Seperti biasa, Sibel Eraslan dengan kekuatan kata-katanya akan membawa kita "berkelana" ke dalam sebuah era yang luar biasa, masa-masa ketika Rasulullah dan para sahabatnya hidup dan berjuang demi Islam.

Selamat membaca...

474 pages, Paperback

First published January 1, 2011

115 people are currently reading
1194 people want to read

About the author

Sibel Eraslan

23 books101 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
230 (57%)
4 stars
108 (26%)
3 stars
35 (8%)
2 stars
11 (2%)
1 star
17 (4%)
Displaying 1 - 30 of 38 reviews
Profile Image for Nisa Rahmah.
Author 3 books105 followers
September 7, 2015
Novel ini benar-benar memmukau, sejarah panjang perjuangan ibunda Aisyah mulai dari kecil, lalu periode mendampingi Rasulullah dalam mengemban amanah kerasulan, hingga masa di mana Rasulullah wafat. Kisah disajikan dalam sudut pandang orang pertama membuat kita merasa dekat dengan Bunda Aisyah dan Rasulullah. Dalam novel, kisahnya terbagi menjadi lima periode di mana dijelaskan dalam kurun waktu shalat. Subuh, yakni masa kecil dan remaja Aisyah. Zuhur, masa di mana awal-awal dakwah Rasulullah dan masa pernikahan Aisyah dengan Rasulullah. Ashar adalah waktu di mana dakwah mulai berkembang, perkembangan Islam pada periode Madinah. Maghrib, adalah masa di mana jelang wafat Rasulullah SAW. Isya, adalah periode pasca wafat Rasulullah.

Nggak ada kata lain selain "mengagumkan" yang saya dapat dari membaca kisah ini. Sebenarnya kisah sirah yang membahas tentang ibunda Aisyah sudah cukup familiar apalagi di dalam kisah ini benar-benar pure menjelaskan tentang sirah nabawiyah dari sudut pandang Aisyah. Beberapa peristiwa dijelaskan dalam bentuk cuplikan, namun tentu saja familiar. Saya membaca ini seperti disajikan buku sejarah dalam paket yang memukau. Membacanya membuat terasa dekat dengan Rasulullah dan Bunda Aisyah itu sendiri yang mengambil sudut pandangnya dalam penceritaan. Ada juga informasi-informasi yang baru didapat dari membaca buku ini seperti tentang usia pernikahan Aisyah dan Rasulullah. Di buku sirah, kebanyakan menuliskan bahwa mereka menikah di usia 9 tahun atau bahkan ada yang menyebutkan 6 tahun. Saya jadi kroscek dengan membaca buku sejenis dan ternyata mendapatkan kesimpulan bahwa usia persisnya, banyak sejarawan yang memiliki pendapat berbeda. Tapi dikatakan bahwa usianya lebih dari 9 tahun. Hmmm, memang harus banyak menelaah lagi sih ya. Yang paling saya sukai adalah penjelasan mengenai perang Jamal. Sibel Eraslan mengemasnya dengan baik sekali terlepas bagaimana sebenarnya kebenaran yang terjadi. Saya sedih sewaktu membaca di beberapa sumber yang justru memperuncing jurang pemisah antara pihak yang berkepentingan di sana. Tapi di sini, argumen penguatnya benar-benar membuat saya terbuka pemahamannya.

Ah ada bagian yang benar-benar membuat saya terkesan di dalam buku ini adalah ketika dibahas tentang hubungan istri-istri Rasulullah. Gemes banget bacanya sampai blushing-blushing sendiri. Bagaimana hubungan mereka, kecemburuan yang membumbui kisah-kisah yang terjadi di antara mereka. Namun itu sama sekali tidak ada artinya dibandingan sumbangsih yang diberikan ummahatul muslimin dalam penyebaran dan dakwah agama Islam. Terutama bagi Aisyah RA. Segala kebaikan tercurah padanya.

Jadi di blog saya menjelaskan dengan cukup rinci tentang bagian yang spesial ini ♡♡♡♡. Dan sepertinya karena saya pribadi kurang puas, nanti saya berencana bakal bikin tulisan untuk masing-masing Ibundanya umat muslim ini. Yeah semoga gak sepik atau PHP doang (tapi untuk reviewan novel ini sudah 70% kok itu saya buatnya).

Kesimpulannya... Aisyah ini pencemburu banget, gemes deh xD Jadi kamu boleh jadi pencemburu kalau kualitas dirimu jauuuuh lebih besar dari sifat pencemburumu :p

Oh iya saya mungkin mau menambahkan, semoga Kaysa Media lebih baik lagi dalam hal terjemahan dan proses editingnya. Sayang banget kan ya novel sebagus ini, apalagi sehebat disuguhkan seorang Sibel Eraslan, harus sedikit merasa kurang nyaman di bagian penyuntingannya. Semoga jauh lebih baik lagi... kita semua butuh bacaan bagus yang ringan namun sarat makna dan pembelajaran.
Profile Image for Dir Mud 9999.
142 reviews7 followers
April 12, 2022
Aisyah r.a, panggilannya uwais, humairah, Ibunda para Kaum Mukmin. Kecerdasannya tiada tertandingi oleh wanita manapun. Ia dididik langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Wanita yang memiliki banyak keutamaan. Beberapa wahyu turun di saat berada dalam satu selimut dengan Sang Nabiyullah.
.
Jika saya ditanya, kisah cintanya siapa yang paling romantis hingga membuat saya turut cemburu? Maka saya menjawab tiada yang menandingi romantisme cinta Aisyah dan Muhammad. Aisyah dengan sifat manja yang manis, bahasa kerinduan, kecantikan dan cinta kasihnya. Sementara Rasulullah dengan kemuliaan dan sikap lemah lembutnya terhadap wanita. Cinta agung di balik kesederhanaan dan akhlak mulia berpegang teguh dalam syariat Islam. MasyaaAllaah. Buku ini menuturkan kisah romantis itu dengan sangat meluluhkan.
.
Ada beberapa hal penting juga dipaparkan di buku ini menyangkut tentang syariah, termasuk fikih-fikih wanita yang diajarkan langsung Rasulullah kepada Aisyah, Upaya Aisyah membersihkan diri dari fitnah, Hakikat Berpuasa dan haji serta pentingnya menjaga perdamaian di antara sesama. Bahkan dengan adilnya, Asiyah turut pula menyebutkan isteri-isteri Rasulullah berikut keutamaannya masing-masing dan alasan Rasulullah memperisteri mereka.
.
Diceritakan dengan sudut pandang pertama, Aisyah sebagai "Aku" membawa imajinasi melebur seolah-olah ikut menyaksikan langsung perjalan hidup Aisyah, sang Ibunda para kaum Mukmin.
Profile Image for Harumichi Mizuki.
2,430 reviews72 followers
April 13, 2023
Sibel Eraslan dengan indah menyajikan kehidupan salah seorang perempuan mulia di zaman Rasul dengan gaya narasi yang humanis. Aisyah r.a. tak hanya ditonjolkan sisi keunggulannya, tapi juga sisi manusiawinya sebagai seorang anak, istri, dan kemudian barulah ummul mu'minin. Pendekatan seperti ini membuat sosok Aisyah r.a. jadi terasa begitu akrab.

Kisah Nabi dan para sahabatnya adalah kisah-kisah yang paling sering kudengar sedari kecil. Jadi aku sangat menikmati waktu ada penulis yang bisa menyajikan kisah-kisah tersebut dengan lebih detail, memasukkan episode-episode yang jarang diketahui orang pada umumnya.

***

"Penggambaran Aisyah ra di awal-awal sebagai anak gadis biasa yang akrab dengan kakak perempuan dan selalu merindukan ayahnya ini benar-benar pendekatan yang menyegarkan. Tapi sebenarnya daripada cuma sekedar narasi, "Kakakku sering menyelamatkanku," etc, aku berharap lebih ada deskripsi adegan.

Aku juga ingin tahu pendapatnya soal Nabi Muhammad sebelum kenabian. Ayahnya sudah berteman dengan beliau sebelum itu kan?

***

Sedari kecil Aisyah sudah menyaksikan tekanan yang dilakukan para kafir Quraisy terhadap para muslimin. Ternyata bahkan muslimin dari keluarga terpandang seperti ayahnya sendiri, Abu Bakar as-Shidiq dan Utsman bin Affan pun tak luput dari tekanan itu. Utsman pernah diikat oleh keluarganya di kayu pancang. Sedangkan Abu Bakar pernah dipukuli saat menyampaikan kebenaran. Ia pun pernah dilarang membaca Qur'an keras-keras sampai seorang terkemuka di Ka'bah menawarkan diri menjadi penjamin baginya. Tapi kemudian Abu Bakar membangun tempat beribadah di samping rumahnya yang sengaja dibuat semi-terbuka. Ia beribadah di sana, dan tetap saja tangisannya saat membaca Qur'an menarik perhatian orang-orang, sehingga penjaminnya pun menyerah dan mengatakan ia tak bisa lagi menjamin keselamatan beliau. Abu Bakar berkata bahwa hanya Allah penjaminnya.

Sedari kecil rumah Aisyah sudah menjadi penampung dan tempat berlari para kaum muslimin serta budak yang disiksa majikannya. Keluarga mulia itu memperlakukan mereka layaknya saudara. Abu Bakar terus menghabiskan hartanya demi menolong mereka.

Aisyah merintih dalam diam:

"Ah! Ayahku tersayang. Tahukah kalian seperti apa perasaan seorang anak yang melihat ayahnya dianiaya di depan mata mereka? Kami adalah anak-anak muslim pertama. Kami tumbuh besar dan menjadi saksi peristiwa ini." (hal. 48)

Setelah peristiwa pemboikatan, yang pada akhirnya membuat Nabi kehilangan dua orang yang paling ia cintai, Khadijah r.a dan Abu Thalib, beliau diberi mimpi tentang Aisyah r.a. Bahwa gadis putri sahabatnya itu akan menjadi istrinya. Di sini ceritanya sweet banget. Debaran Aisyah saat mendengar berita itu terjadi. Kelembutan Rasulullah... Dan yang paling aku suka, Sibel Eraslan menggunakan hadis yang mengatakan bahwa Aisyah menikahi Nabi di usia remaja. yaitu 16 tahun. Bukan pada usia kanak-kanak seperti yang banyak dikira dan disebarkan orang-orang!

Meskipun sudah ditunangkan dengan Nabi, pernikahan yang sebenarnya belum berlangsung karena umat muslim kemudian disibukkan dengan masa hijrah ke Madinah.


Sibel Eraslan menggambarkan narasi hati Aisyah seperti ini: "Dia (Rasulullah) sering berkata kepada kami, "Islam datang dengan kesedihan, berjalan dengan kesedihan..."

Di satu sisi, beliau adalah nabi yang bersedih... Tapi kesedihannya bukanlah keputusasaan atau tak memiliki harapan! Kesedihan merupakan pertanda hijrah mereka.

Mereka yang tahu makna cinta sesungguhnya pasti memahami arti kesedihan.

Hijrahnya Nabi dan Abu Bakar ke Madinah digambarkan dengan penuh haru. Ini adegan yang menyentuh. Tentang ketegaran dua anak perempuan yang ditinggal ayahnya menemani Rasulullah berhijrah:

Kakek Aisyah yang buta bertanya kepada Asma dan Aisyah apakah Abu Bakar meninggalkan uang bagi mereka. Untuk menenangkan kakeknya, Asma membungkus kerikil dengan kain lalu memberikan kepada kakeknya.

Sang kakek meraba-raba bungkusan itu dan berkata, "Ah.. Ayahmu baik, uang ini cukup bagi kalian"

Ketika Abu Bakar bersedih dan khawatir akan kondisi Nabi ketika mereka dikejar-kejar kaum Quraisy dan bersembunyi di dalam gua, Nabi menghiburnya dengan berkata:

"La tahzan... Innallaha maana..."

"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita."


Kemudian dari sini aku jadi tahu bahwa ternyata harta Abu Bakar saat akan hijrah ke Madinah sudah habis karena dibagi-bagikan kepada orang-orang muslimin yang membutuhkan bantuan saat pemboikotan berlangsung.


Pernikahan Nabi dan Aisyah dilangsungkan ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah, di kala semua sedang nelangsa. Rupanya Nabi menunggu untuk menikahi Aisyah ketika beliau sudah bisa memenuhi mahar. Aisyah pun dibuatkan rumah seharga 50 dirham di samping masjid Nabawi yang baru dibangun umat muslim di Madinah. Rumah itu digambarkan sangat kecil, beratap rendah sampai-sampai jika ia berdiri kepalanya hampir menyentuh atap. Namun, dalam kesahajaannya ia berkata bahwa kebersamaan dengan Nabi dan keikhlasan mereka dalam menjalani kondisi itu membuat langit-langit rumah seakan meninggi dan meluas.

"Iya mungkin kami tak berada di kota yang sama, tapi kami berada di bawah langit yang sama. Kami saling berdoa di malam yang sama," kata Aisyah.


"Nabi berusaha agar barang-barang keduniawian tidak memasuki rumah Aisyah. Ia berkata, "Jika keinginanmu adalah dipertemukan denganku..." maka Aisyah harus bersabar dengan pola hidup zuhud.


Saat ia mendapati Aisyah menerima barang-barang pemberian orang-orang berupa kasur untuk Nabi dan juga kalung, Nabi menampakkan ketidaksukaannya dengan berkata, jika dirinya memohon kepada Allah, Dia akan memberita perintah agar gunung-gunung berubah jadi emas dan perak. Tapi bukan itu yang diinginkan nabi.

***

Episode selanjutnya menceritakan tentang ahli suffah. Para sahabat Nabi yang begitu miskin sehingga tak punya tempat tinggal saat hijrah ke Madinah. Mereka tinggal di pelataran masjid nabawi. Mereka meninggalkan apa yang mereka miliki di Mekkah. Satu-satunya yang mereka miliki hanya rasulullah. Dan rasulullah menganggap mereka bagaikan anak dan keluarga sendiri. Tak akan makan beliau jika ahli suffah belum makan. Bagian ini sungguh mengaduk perasaan sampai akhirnya aku meneteskan air mata.

Awal masa kehidupan umat muslim di Madinah adalah masa-masa peletakan fondasi hukum-hukum Islam. Dan di sinilah Aisyah sebagai istri Nabi turut berperan besar. Di antara para sahabat periwayat hadis dan yang dipercaya untuk memberikan fatwa bagi kebutuhan umat, Aisyah ra. adalah satu-satunya yang perempuan. Jadi salah kalau para orientalis dengan sok tahunya mengatakan bahwa perempuan tidak diberi kesempatan berperan penting dalam tatanan sosial masyarakat Islam terdahulu!!!"

Selain cerdas, Aisyah ternyata ahli menunggang kuda dan berpedang seperti Safiyyah, Laila Al Gifariah, Ummu Amarah, Ummu Sulaim, Ummu Aiman, Ummu Ziyad, Ummu Sinan, Rabayi' dan Khaulah ibu dari Anas.


Kemudian persiapan dan berlangsungnya perang Badar pun dimulai. Di sini terjadi salah satu kisah yang menggetarkan di sini. Ternyata Abdurrahman, kakak Aisyah saat Perang Badar justru berperang bagi pihak Quraisy. Ia berhadapan dengan ayahnya sendiri, Abu Bakar, dan sang ayah berhasil merampas senjatanya. Nabi mencegah Abu Bakar bertindak lebih jauh. Sementara itu Abdurrahman melarikan diri. Sayang, tidak diceritakan lebih lanjut bagaimana nasib Abdurrahman. Apakah ia kemudian menjadi muslim atau tidak.

Dalam perang ini muslim menang, dan pihak Quraisy yang ditawan bisa bebas jika mereka mau mengajarkan membaca dan menulis. Jadi kata siapa orang muslim dahulu itu bar-bar??? Itu adalah pandangan picik orang-orang berhati sempit yang bahkan terlalu malas untuk membaca dan memahami kitab-kitab sejarah dari sumber aslinya.

***

Aisyah r.a bisa jadi adalah salah satu perempuan terhebat dan tercerdas dalam sejarah Islam. Namun, saat itu ia digambarkan masih sangat muda. Caranya dalam mencintai Nabi Muhammad digambarkan begitu polos dan naif. Kisah sejarah menyimpan humornya sendiri. Diceritakan dalam sebuah perjalanan Aisyah mencoba untuk menukar tempatnya di unta dengan Hafsah. Dengan begitu Aisyah akan mengambil giliran Hafsah untuk bersama dengan Nabi satu malam lagi. Tapi entah bagaimana sepertinya Nabi mengetahui hal ini, sehingga ia tetap mendatangi unta Aisyah tempat bilik Hafsah berada. Aisyah digambarkan begitu gemas saat mengetahui hal ini. Ia sampai meloncat dari unta dan lari ke padang pasir lalu menangis XD HUAHAHAHA

Kemudian, semua buku tentang Aisyah pasti memasukkan kisah fitnah paling menggoncangkan ini. Ketika dalam sebuah perjalanan Aisyah kehilangan kalung yang ia pinjam dari Asma, lalu keluar dari rombongan untuk mencarinya tanpa diketahui orang lain. Akibatnya ia pun tertinggal sendirian di padang pasir. Ketika seorang pemuda muslim menjemputnya, kaum munafik di Madinah menggunakan kesempatan itu untuk menebar fitnah. Namun, Aisyah sama sekali tak tahu karena ia sedang sakit demam parah!


Allah kemudian menurunkan ayat yang menjelaskan kesucian Aisyah dan membongkar keburukan para pemfitnah. Ayat tersebut pun menjelaskan bahwa menghakimi orang yang dituduh melakukan zina harus membawa 4 saksi.

Kali kedua, Aisyah lagi-lagi diuji dengan kalung. Dalam sebuah perjalanan ia pun kehilangan kalung dan karena tak mau peristiwa sebelumnya berulang, kali ini ia meminta bantuan Nabi untuk mencarinya. Gara-gara kejadian itu, rombongan jadi terjebak di tempat yang tak ada air, sementara waktu shalat telah tiba. Marahlah Abu Bakar. Aisyah sungguh tergoncang akan peristiwa ini. Sadarlah ia mengapa Nabi melarang dirinya mengumpulkan barang-barang dan harta keduniawian.

Pada saat itulah Allah menurunkan ayat soal tayyamum. Nabi kemudian menghibur Abu Bakar dan Aisyah r.a. dengan mengatakan bahwa keluarga Abu Bakar begitu mulia sehingga Allah menurunkan dua ayat yang berkaitan dengan hukum Islam melalui perantara Aisyah.

Rasulullah merupakan contoh sempurna tentang bagaimana seorang suami harus memperlakukan istri. Uhuy XD

Dan karena sifat Nabi yang seperti itu, para istrinya bisa berdampingan dengan rukun dan saling menghargai kelebihan masing-masing. Meskipun ada kalanya mereka menampakkan kecemburuan yang begitu menggemaskan. Dalam salah satu bab tersendiri Aisyah menceritakan hubungannya dengan para istri nabi yang lain. Dan ini membuatku bertanya-tanya karena seingatku Maria Al-Qibthy tak diceritakan sebagai salah satu istri nabi di sini. WHY?

Beberapa pernikahan Nabi selain untuk melindungi para janda juga karena urusan politik. Beberapa kali Nabi menikahi tawanan perang seperti Juwariyah dan Shafiyah. Strategi itu berhasil, karena kemudian orang-orang sesuku Juwariyah kemudian masuk Islam. Kita tak bisa mengatakan bahwa pernikahan itu tidak dilandasi cinta dan hanya untuk kepentingan saja. Karena nyatanya Nabi tetap memperlakukan mereka dengan baik. Dan mereka pun dengan suka rela dinikahi Nabi, tanpa ada unsur paksaan sama sekali.

Bagian ketika Aisyah dan Hafsah mengerjai Shafiyah benar-benar menggemaskan. Mereka memang masih sangat muda saat melakukannya. Cemburu karena Shafiyah sangat cantik dan sedang memakai baju bagus, mereka mengerjainya dengan mengatakan raksasa bermata satu (Dajjal???) sudah keluar. Shafiyah yang ketakutan lalu bersembunyi di gudang berdebu. Nabi yang mengetahui hal itu tidak marah terhadap Aisyah dan Hafsah, tapi memberi mereka peringatan. Ternyata Nabi mengetahui hal itu pun karena telah turun ayat yang menceritakan ulah keduanya XD Mereka pun menyesal XD

***

Bab-bab akhir mengisahkan detik-detik menjelang kematian Nabi :( Sibel Eraslan pun menggambarkannya dengan sangat detail, indah, sekaligus haru. Pun, tetap saja ada humor terselip di tengah situasi yang mengkhawatirkan. Sebelum meninggal Nabi sempat bergurau dengan Aisyah, mengatakan jika Aisyah meninggal lebih dulu, ia akan memperlakukan jenazah Aisyah dengan baik.

Aisyah dengan jengkel mengatakan, "Ya, lalu kau akan ke rumah istri-istrimu yang lain kan?"

Nabi pun tertawa XD

***

Aisyah bermimpi ia kejatuhan 3 bulan yang sangat terang. Dan itu terbukti karena di pangkuannya Nabi Muhammad meninggal. Ia pun menyaksikan Abu Bakar meninggal karena sakit. Dan akhirnya Umar, yang kemudian dimakamkam di rumah Aisyah berdampingan dengan Nabi dan ayahnya. Setelah Umar dimakamkan di sana, Aisyah pun memakai hijab setiap waktu. WOW. Tentunya ini karena mereka menyadari bahwa roh itu abadi.

Bab ini ditutup dengan penjabaran peristiwa Perang Jamal. Perpecahan yang terjadi di kalangan muslim setelah meninggalnya Utsman bin Affan. Aisyah menyangkal bahwa dirinya dan Ali bermusuhan. Ia mengatakan bahwa ibu dari saudaranya yang bernama Muhammad bin Abu Bakar menikahi Ali setelah Abu Bakar meninggal. Dan Ali memperlakukan Muhammad bin Abu Bakar seperti anak sendiri. Saudaranya itu pun begitu menyayangi Ali seperti ayah kandung. Aisyah mengatakan bagaimana mungkin ia bermusuhan dengan Ali sedangkan saudaranya sendiri berada dalam asuhan Ali???

Masa-masa kepemimpinan Utsman adalah masa gemilang. Namun, wilayah Islam yang begitu luas dan daerah taklukan-taklukan baru yang terus bertambah menimbulkan kendala tersendiri. Pemerintahan tak bisa lagi hanya berpusat di Madinah. Maka diutuslah para gubernur.

Aisyah menjelaskan sedikit soal generation gap yang ada pada masa itu. Ia menyebutkan bahwa anak-anak muda yang dididik langsung oleh para sahabat sepeninggal Rasul begitu bersemangat, tapi juga tergesa-gesa. Kaum muslimin yang pernah merasakan hidup sezaman dengan Nabi memang sangat ketat dan berhati-hati. Karena itu mereka menganggap generasi setelahnya lebih longgar.

Beberapa nama seperti Marwan bin Hakam pun disebut sebagai anak didik para sahabat. Ini membuatku penasaran karena di sejarah-sejarah dari sudut pandang kaum orientalis tokoh ini digambarkan sebagai biang kerok kebobrokan pada masa Utsman. Aku harus cari tahu lebih banyak soal sejarah dari sudut pandang ahli sunnah wal jamaah.

Pada masa itu Ibnu Saba yang aslinya orang Yahudi menyatakan bahwa dirinya adalah muslim. Tapi kemudian ia mendatangi para anak muda di wilayah-wilayah yang jauh seperti Basrah dan Kufah lalu menyulut gerakan pemberontakan Sabaiah. Mereka terus mengadu domba umat muslim dan tidak menginginkan perdamaian karena jika itu terjadi makar mereka akan terkuak dan hukum sudah menanti mereka.

Mereka menghasut orang-orang yang sebenarnya tidak mengerti tentang pemerintahan untuk mengajukan protes kepada pemerintah. Familiar dengan kondisi ini? Orang-orang yang ditunjuk Utsman sebagai gubernur sebenarnya adalah orang-orang yang kompeten. Tapi suku-suku tersebut, yang baru masuk Islam dan masih belum bisa meninggalkan kebiasaan buruknya malah menganggap hal itu sebagai nepotisme. Dan ada indikasi bahwa mereka tak sudi diperintah anak muda meskipun pemuda-pemuda itu lebih kompeten dari mereka. Maka terjadilah berbagai fitnah yang akhirnya menewaskan Utsman bin Affan.


Sayang, sekali lagi, bagian ini pun tak diceritakan secara detail. Mungkin karena diceritakan dari sudut pandang Aisyah yang tidak terlibat secara langsung dalam pemerintahan (selain membantu untuk urusan fatwa dan fiqih).

Bagian yang membuatku kurang sreg dari buku ini adalah narasi mendayu yang justru tidak menggambarkan kondisi sejarah dengan lugas karena ditutupi oleh puisi-puisi yang dramatis. Aku juga tidak bisa menikmati puisi-puisi panjang yang ada di buku ini, jadi tiap ada puisi aku skip karena tanpa membacanya pun aku bisa mengikuti narasi-narasi sesudahnya.


Tapi selain dari apa yang kusebutkan di atas, pendekatan naratif Sibel Eraslan dalam menceritakan tokoh-tokoh bersejarah dalam sudut pandang orang pertama sungguh membantu memperdalam pemahaman kita akan kehidupan para sahabat. Insyaallah habis ini aku pingin hunting buku Sibel Eraslan tentang Fatimah Az-Zahra karena penasaran dengan situasi masa kekhalifahan Utsman dan Ali. Aku juga penasaran sama cerita lengkap Asiyah yang istri Fir'aun. Semoga berjodoh dengan kedua buku itu.

Review buku ini diikutkan untuk tantangan Islamic Translated Book Reading Challenge http://www.lensabuku.com/book-challen...

Buku pertama
Profile Image for Betul Aisha.
213 reviews18 followers
May 2, 2015
Hz. Aişe'nin ta kendisi yazmış gibi olmuş. Sibel Eraslan'ın ellerine, dillerine, güzel gönlüne sağlık. Çok başarılı.
Eraslan'ın daha önce Hz. Hatice'yi (Çöl Deniz), Hz. Meryem'i (Siret-i Meryem), Hz.Asiye'yi (Nil'in Melikesi) ve Hz. Fatıma'yı (Canfeda) anlattığı kitapları da güzeldi ama Aişe efsane olmuş. 15 yaş ve üzeri herkese hararetle tavsiye edilir.
Profile Image for Gyan Tika.
78 reviews37 followers
May 8, 2017
mungkin krn cara penceritaannya yg menggunakan sudut pandang orang pertama, novel ini tarasa datar dan feel nya gak dapat. selain itu jg, bahasanya biasa aja, gak sepuitis dan sebagus di novel Khadijah.
Profile Image for Nin Wahyuni.
5 reviews
February 4, 2016
Membaca novel karya Sibel Eraslan yang ini, membuat saya ingin membaca karya-karyanya yang lain. Novel inspiratif yang membuat saya tersentuh. Menggambarkan secara detail kehidupan 'Aisyah dari masa kanak-kanak hingga wafatnya. Sebuah perjalanan yang menyentuh nurani, dimana ketika ia dan keluarganya sebagai pemuka Qurays yang terpandang akhirnya terasing di rumahnya sendiri--disebabkan agama baru yang dibawa Muhammad Saw. Rumah yang menjadi tempat penampungan para sahabat yang terusir dari rumahnya, yang meminta perlindungan. juga, meninggalkan rasa rindu yang teramat dalam kepada kekasihnya yaitu Muhammad untuk hijrah. Hari-hari yang dilalui begitu sulit dengana rindu yang tak kunjung terobati.

...Mereka yang tahu makna cinta sesungguhnya, pasti tahu apa itu kesedihan.
Profile Image for Ghina Amania.
19 reviews
August 17, 2015
Bintang 5!
Can't say a word. Bagian endingnya sungguh-sungguh membuat pikiran kita terbuka dan merasakan bagaimana perjuangan Ibunda Umat Muslim, Aisyah, ikut berperang, posisi yang seharusnya tidak dia tempati.

Tapi semua karena keteguhannya mempertahankan keadilan bagi umat muslim.

Ah, saya bangga sekali punya Ibu Mukmin seperti Aisyah :')

Meskipun dia juga seperti kita, cemburuan hingga membuatnya melakukan hal-hal kekanak-kanakan, at least sepeninggalan Rasulullah, dia tetap menjaga sifat-sifat seorang muslim yang mungkin memang sudah terlupakan di antara kita :')
Profile Image for Intan Dzikria.
44 reviews1 follower
March 27, 2015
Buku ini sarat akan ilmu sejarah dan maknawi tentang seorang Aisyah, istri Rasulullah, ibunda kaum muslimin.
Novel Sibel Eraslan seperti biasa tidak seperti buku sejarah kebanyakan. Ia bisa membawa kita ke dalam masa-masa saat Rasulullah berdakwah dengan tulisan yang begitu menyentuh. Tidak seperti menggurui tapi seperti beercerita tentang banyak hal.
Profile Image for Rizky April.
10 reviews
December 30, 2022
Sejarah perjuangan Rasulullah Shollallahu'alaihi wasallam yang dikisahkan dalam bentuk novel melalui sudut pandang Aisyah radhiyallahu'anha.
Di novel ini seakan-akan kita merasakan perasaan cinta Aisyah radhiyallahu'anha yang begitu dalam kepada Rasulullah; didukung dengan gaya bahasa puitis dan romantis yang penulis gunakan.
Dengan membaca buku ini, disadarkan kembali betapa cintanya Rasulullah kepada umatnya. Masya Allah.
Banyak sekali ilmu dan pelajaran yang dapat diambil dari buku ini, diantaranya seperti pentingnya Tauhid, beribadah sesuai Al-Quran dan sunnah, sikap yang diambil saat menghadapi fitnah dan masalah hidup, menjalin persaudaraan, sampai menjaga perdamain.
Beberapa kali nangis di sela-sela membaca, haru, sedih dan campur aduk rasanya, sambil merenung; sejauh mana saya mencintai Allah dan Rasul-Nya? Buktinya mana? 🥺
Semoga kita bisa meneladani akhlak Rasulullah ya ges, karena sebaik-baiknya akhlak adalah Rasulullah.
Jangan lupa sholawat, yaa
Profile Image for Just Avis.
131 reviews2 followers
April 1, 2021
Sekali membaca karya Sibel, maka tidak afdal jika tidak menuntaskan semua novel wanita dalam sejarah Nabi bersama Sibel. Kali ini diceritakan tentang Aisyah, sosok istri Nabi yang super cemburuan sampai-sampai ketika Nabi keluar malam dia mengira Nabi mengunjungi istri lainnya, padahal Nabi menjalankan sholat dan tidak ingin membangunkan Aisyah. Terlepas dari kebenaran versi perang Jamal, sosok Aisyah disini memegang peranan penting. Aisyah pun sampai akhir hayat Rasul terus ada, menemani sambil tak dapat menahan air mata ketika melihat Rasul berbincang dengan malaikat maut, berulang kali mengucapkan "ummati".
30 reviews
December 26, 2025
"المحتوى: يعتمد على احاديث ضعيفة. الحقائق التاريخية في الرواية تناقض نفسها. مثلا عائشة ولدت في أول البعثة. ثم تقول كان عمرها قبيل الهجرة ٦ سنوات. وخطبت للرسول وهي بنت ٦ سنوات. كما أن عائشة تستشهد بأشياء حدثت أو قيلت بعد موتها. أما من ناحية كونها ""رواية"" فلم تأخذ الكاتبة خطا دراميا يحول سيرة أم المؤمنين إلى رواية كما نعرفها بتعريفها المصطلح عليه. يمكن أن نسميها شيئا آخر. الترجمة: أحيانا قوية بلغة عصرها، وأحيانا بها مصطلحات من عصرنا. كما أنك تشعر أن المترجم ليس واحدا. فالأسلوب ليس واحدا طوال الرواية. ومن ناحية الأخطاء الإملائية حدث ولا حرج. "
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Zeinnamira Rima.
3 reviews
August 31, 2017
"sungguh! akku tak akan berterima kasih kepada kalian maupun kepadanya. aku hanya bersyukur dan berterima kasih kepada Allah yang telah menurunkan ayat mengenai diriku dan telah menjauhkan diriku dari fitnah-fitnah ini"

selain cerita tentang Aisyah novel ini juga menceritakan bagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wassalam memperlakukan istri-istrinya.
Indah
Profile Image for Lisa Isabella.
Author 7 books14 followers
February 18, 2019
I really love this novel! Membaca novel karya Sibel Eraslan, penulis fenomenal Turki ini, membuat saya ingin membaca karya-karyanya yang lain. Cerita yang disuguhkan memukau dan inspiratif. Novel ini memaparkan kehidupan masa anak-anak hingga wafatnya seorang wanita penghuni surga yaitu Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu 'anha.

Rating Book: ★★★★★ (5/5)
Profile Image for Cady Ali.
235 reviews22 followers
Read
June 23, 2025
كتاب ليس عن عائشة تحديدا ولكنه بتخيل أنه بصوت عائشة
يسرد لك تاريخ سيرة الاسلام و الاحداث في الاسلام
مع تجميع بعض أحاديث أم المؤمنين
أزعجني بالكتاب تصوير أم المؤمنين بكلمات العشق و الهيام
و إن كانت صحيحة فهي لا تليق بمقام الحضور أمام سيرتها و رفعتها
خاصة في عمر خطبتها حول ال ٦ و ٧ سنوات

ممكن توجيه الكتاب لمن يريد أن يقرأ السيرة بصيغة روائية
Profile Image for Andi Buyung.
2 reviews3 followers
Read
June 2, 2019
Sibel Eraslam mampu menghadirkan sosok Aisyah, Ummul Mukminin, saat pembaca menikmati rangkaian kata-katanya. Tanpa mengurangi sedikitpun peran penerjemah, buku ini dapat dijadikan referensi bagi mereka, terutama wanita, yang menginginkan bacaan terkait teladan muslimah.
Profile Image for Berti Rima.
3 reviews
March 11, 2022
Buku ini membuat saya ingin membaca karya Sibel lainnya. Banyak sekali ilmu yang bisa diambil, terlebih dari sisi agama, obviously. AH, beliau sungguh luar biasa. Beberapa kali saya menangis membaca buku ini, karna saya juga melihat betapa Rasul mencintai istri-istri dan umat nya.
Profile Image for Kazım.
179 reviews7 followers
June 20, 2022
Mü'minlerin annesi Hz. Aişe'nin dilinden, gerçeğe sadık kalarak kurgulanmış bir eser. Diğer siyer kitaplarından okumuş olsanız da Hz Aişe etrafında oluşan olayları bir de Sibel ERASLAN'ın kaleminden okumanın ayrı bir lezzeti var.
Profile Image for Azizah Aulia.
6 reviews
December 27, 2018
Buku ini seperti coklat, pahit dan manis menyatu, membacanya bikin baper karena terlalu romantis dan detik selanjutnya kagum karena cahaya kesabaran.
Profile Image for Ariyanti.
57 reviews15 followers
February 12, 2019
Mengetahui kisah ibu para mukmin dari kecil hingga beliau wafat merupakan kisah yang indah. Perjuangannya sungguh tak mudah, tak seindah yang kita bayangkan.
1 review
March 31, 2020
keren
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Syifa Amirta.
22 reviews
April 21, 2021
A great book. The poem are amazing. The stories is told at the great amount of metaphores. I do cry for Aisyah RA in some parts, yet I do cry for mysel at the time I read this book... So much love.
Profile Image for mithaa.
10 reviews1 follower
December 23, 2022
i have no words for this book. Its too good for me actually. Teach many things to us as reader.
Profile Image for Lamees Abdullatif.
70 reviews
May 16, 2025
قرأتها باللغة العربية بترجمة مصعب حمود و الدار لدار ملهمون لفت نظري اسم الحبيبة السيدة عائشة على الغلاف و ذاب قلبي عندما قرأت على الغلاف حبيبة الرسول صلى الله عليه وسلم إلا أني عندما فتحتها و بدأت القراءة تراجعت و ترددت في قراءتها ، ففي نظري أي شخصية او احداث تاريخيّة لابد من مراجع موثقة لها و لكن يبدو ان الكاتبه أطلقت العنان لنفسها بسرد سيرة السيدة عائشة من نبع خيالها او بناءا على معلومات سابقة تعْلمُها ، لم استطع اكمالها لوجود بعض اللغط اللذي قد يؤثر على حقيقة الشخصية و مصداقيتها لم أكمل الرواية
Displaying 1 - 30 of 38 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.