Matinya Burung-burung: Kumpulan Cerita Sangat Pendek Amerika Latin

by Ronny Agustinus (Translator)

Kisah-kisah yang terhimpun di dalam buku ini ringkas, menghibur, sekaligus menawarkan kepuasan khas usai menikmati karya-karya bermutu. Anda tidak perlu tersiksa oleh rasa penasaran sementara belum punya waktu luang, sebab buku ini bisa dibuka kapan dan di mana pun, dimulai dari bagian mana saja, dengan cerita-cerita yang bisa dituntaskan selekas membaca tweet atau pesan singkat.

Ditulis oleh pengarang-pengarang ternama Amerika Latin dan dialihbahasakan oleh Ronny Agustinus, salah seorang penerjemah terbaik Indonesia untuk karya-karya sastra berbahasa Spanyol, buku ini adalah bacaan penting dan menyenangkan yang kami sajikan untuk semua kalangan: mulai dari penggila bacaan hingga yang sekadar ingin tahu, mulai dari yang punya banyak waktu luang hingga kaum super sibuk; sebab kami percaya buku bagus adalah kebutuhan semua orang, termasuk Anda.

Genres: Short Stories, Indonesian Literature, Fiction, Anthologies

150 pages, Paperback

First published April 1, 2015

About the author

Penggandrung sastra serta kajian politik Amerika Latin dan Iberia, dengan koleksi pribadi yang mencapai ratusan judul, baik dalam bahasa Spanyol, Inggris, maupun Indonesia. Telah menerjemahkan karya-karya Subcomandante Marcos, El Fisgón, Luis Sepúlveda, dan Isabel Allende.

Reviews

[Arief Bakhtiar D. · Rating 4 out of 5]

[Pera · Rating 5 out of 5]

Membuka isi buku ini, kau akan terpesona.

Ada yang cukup satu paragraf, tapi sungguh kadang membuatmu terperangah, tersenyum dan galau. Lalu mengulang lagi membacanya.

Singkat padat dan mengena. seperti puisi? tapi ya...cerita juga. Memang tepatlah disebut Cerita sangat pendek. Ini membuatku jadi percaya diri pada karya-karya yang kutulis sejenis ini. Selama ini aku bingung menempatkannya. Puisi kah? atau Cerpen?. baiklah...lebih tepatnya adalah Cerita sangat pendek.
Buku ini merupakan kumpulan cerpen dari beberapa penulis amerika latin. Hampir semuanya asyik dibaca. Dibaca cepat, sebentar siap. Ataupun di ulang lagi dan lagi....merangkum kata-katanya yang menyihir.

Ada cerita yang menarik setiap isinya. Seperti segmen film yang terputus, tersambung ada juga dibiarkan menggantung.

Kumpulan cerpen yang paling ku suka adalah tentang Lalat. Surga dan neraka menurut sudut pandang lalat. Ya...tentu saja, sesuatu yang bersih dan licin adalah neraka bagi lalat. Aku menyimpulkannya sebagai Sudut pandang terhadap agama yang sesungguhnya hanya tafsir di kepala penganutnya.

Buku favoritku banget ni!

[Pauline Destinugrainy · Rating 3 out of 5]

Segera purchase ebooknya di Google Play setelah membaca review singkat dari seorang teman. Pada dasarnya, saya menyukai cerita sangat pendek, yang membuat kita berpikir dan yang meninggalkan kesan bertanya-tanya.

Beberapa cerita di dalam buku ini bisa dengan mudah dipahami, beberapa lagi butuh waktu memahaminya.

[Sulin · Rating 4 out of 5]

Setelah sudah beberapa kali membaca sastra Amerika Latin, saya pikir ada suatu kekhasan tak terjelaskan yang dikandung dari karangan-karangan tersebut. Seseorang yg telah beberapa kali membaca sastra latin bisa dengan mudah menebak bahwa apa yg dia baca asalnya dari benua Amerika Selatan sana.

Kebanyakan kisahnya menceritakan gap antargolongan, reformasi kaum bawah, aktivitas percintaan yang berakhir sedih atau tidak manis, dan kegiatan keseharian yang getir. Entah mengapa warga latin sangat suka hal-hal seperti itu. Menarik.

Dari 33 cerita dalam buku ini, yang ditulis oleh sastrawan latin ternama (diantaranya Gabriel Garcia Marquez, Julia Alvarez, Jorge Luis Borges, dst.), saya memfavoritkan 3. Beberapa cerita sudah pernah saya baca-entah-dimana. Ada salah satu yg sering diunggah warganet setiap ada kecelakaan pesawat (sayangnya bukan itu yang saya gemari).

Dalam rangka tidak ada kerjaan saat pandemi, saya akan menuliskan 3 cerita yang saya sukai itu disini. Mengingat mereka sangat pendek dan saya kepengen saja menuliskannya. Berikut..

(1)

PRIA SUKSES
Eduardo Galeano
Ia tidak bisa melihat bulan tanpa mengira-ngira jaraknya.
Ia tidak bisa melihat pohon tanpa mengira-ngira kayu yang bisa didapatnya.
Ia tidak bisa melihat lukisan tanpa mengira-ngira harganya.
Ia tidak bisa melihat menu tanpa mengira-ngira kalorinya.
Ia tidak bisa melihat orang lain tanpa mengira-ngira apa untungnya.
Ia tidak bisa melihat perempuan tanpa mengira-ngira resikonya.

(2)

CORETAN DI TEMBOK
Orlando van Bredam
Gampang saja kok menyatukan lagi The Beatles. Cuma butuh tiga tembakan.

(3)

MINIMUS 3
Jose Lira Sosa
Segalanya bergerak. Tak ada yang diam karena itu bertentangan dengan hakikat alam semesta, kata sang filsuf sambil meringkuk nyaman di sofa favoritnya.

Hahahhaah asik kaaaaaan? Yang ketiga entah kenapa mengingatkan saya sama netizen. Tapi ngomong-ngomong.... seru banget bukunya mirip cemilan.

[Dion Yulianto · Rating 3 out of 5]

Kumpulan cerita agak pendek dan sangat pendek, mengingatkan pada era fiksimini yang sempat rame beberapa tahun lalu. Tentu saja, waau pendek isinya lumayan bikin ngajak mikir karena kisah-kisah teramat pendek ini ditulis oleh para penulis kenamaan dari Amerika Latin. Beberapa cerita kudu saya baca berulang karena beberapa kali hilang konsentrasi karena formatnya yang pendek-pendek (bacanya nyaris seperti memindai), beberapa lainnya ringkas dan jelas, dan lainnya lagi entah nggak tahu maksudnya apa. Misalnya cerpen "Salju" oleh Julia Álvarez yang berhenti di kata "keripik jagung, kereta bawah tanah, salju." Lalu maksudnya apa? Ternyata, bagian ini mengalami salah cetak dan kepotong. Versi lengkapnya ada di blog sang penerjemah.

Saya kok malah lebih memperhatikan diksi dan cara penerjemah menerjemahkan kisah-kisah pendek di buku ini. Keren terjemahannya. Mulus banget kayak kamus yang jarang dibuka. Bagian biografi para penulis juga cukup padat informasi terkait para pengarang besar dari Amerika Latin. Sepertinya saya kudu baca buku "Macondo" itu untuk pernik yang banyak ttg sastra dari benua yang seksi ini.

[miaaa · Rating 4 out of 5]

Suka sekali baca buku ini. Aku suka segala hal tentang Amerika Latin. Mungkin traveling ke benua ini akan menjadi perjalanan rohani kedua setelah ke Liverpool suatu saat nanti. Amin!

Sesuai judul, mayoritas cerita di sini sangat pendek bahkan beberapa hanya satu paragraf. Bayangkan sebuah cerita dijelaskan dalam satu paragraf! Mumet ora ndase mikir opo maksudne cerita iki. Tapi aku bersyukur bisa paham sebagian besar cerita di sini.

Oh iya, belum pernah baca karya Roberto Bolaño hingga cerpennya di sini dan membaca profil singkatnya di bagian akhir buku ini bikin penasaran. Mari berburu buku-bukunya!

PS: Sang penerjemah pernah menjelaskan kesalahan teknis cerita 'Salju' (hal.105) karya Julia Álvarez yang terpotong. Jadi silahkan baca versi lengkap di blog ini.

[cindy · Rating 4 out of 5]

suka sekali. kumcer yang membawaku berkeliling mencicipi karya-karya pengarang amerika latin yang belum banyak kukenal namanya. dari 33 nama, hanya 3 yang sudah pernah kubaca karyanya.

kumpulan cerita pendek ini sebagian malah sangat-sangat pendek *dinosaurus* tapi tetap sarat makna. kisahnya khas kisah amerika latin, kadang absurd, kadang bernada magic-realism, menyimpan humor, serta menyentil nilai politik dan norma sosio-kultural.

Review lengkap ada di
http://readbetweenpages.blogspot.com/...

[Dyaz Afryanto · Rating 3 out of 5]

Memang sangat-sangat pendek, dan sebuah tantangan untuk membaca cerpen-cerpen yang ditulis oleh penulis latin. Ada cerita yang lucu dan ada juga yang saya enggak ngerti ceritanya. tapi menarik jika di pahami lebih lama maksud ceritanya.
Not Bad, bagi saya yang kebanyakan baca romance lokal. :D

[Indah Threez Lestari · Rating 4 out of 5]

424 - 2015

Aku suka fiksimini, dan kumpulan fiksimini Amerika Latin ini keren!

Ada beberapa cerita yang absurd, tapi overall bisa dimengerti kok maksudnya apa :D

[Ariel Seraphino · Rating 4 out of 5]

Sebuah buku dengan penuh kesegaran dan sudut pandang baru di suguhkan tentang kesusastraan Amerika Latin.

[Alfath F. R. · Rating 3 out of 5]

Ada beberapa cerita pendek yang saya sukai. Andai saya tulis semua, rasanya akan menipu calon pembaca untuk berekpektasi tinggi terhadap buku ini. Alasannya, beberapa cerita yang saya sukai bisa jadi disukai oleh calon pembaca lain. Fatalnya, cerita-cerita tersebut bisa membuat calon pembaca beranggapan bahwa sebagian cerita yang tidak saya tuliskan mempunyai daya tarik yang sama besarnya. Padahal, tidak juga. Ada cerita-cerita yang memang biasa saja.

Bahasa terjemahannya bagus. Diksi beberapa tulisan bersifat 'nyastra'. Beberapa tulisan juga terasa mengandung paham-paham yang dianut penulisnya.

Beberapa cerita yang saya sukai:

Judul: Telepon (hal. 24)

Mari kita realistis: hanya suara tanpa raga yang bisa dihantarkan telepon kepada kita. diperlukan imajinasi dan keyakinan yang berlimpah untuk selalu mengasumsikan bahwa di seberang sambungan memang ada sosok nyata yang mengeluarkan suara itu.

Judul: Pelancong (hal. 63)
Seorang penumpang ke sebelahnya:
"Sudah lihat ? Koran mengabarkan kecelakaan pesawat lagi."
"Ya, sudah: di daftar korban tewasnya ada kita."

Judul: Rute (hal. 64)
Seorang penumpang ke pramugari:
"Nona, kenapa pesawatnya tidak bergerak lagi?"
"Perjalanan sudah selesai, Pak, kitak sampai ke tujuan."

Jadi, adakah yang tertarik ingin membaca seluruh isi buku ini? Silahkan mencoba. ^^

[N. Jay · Rating 3 out of 5]

Bang Ronny dan kegemarannya akan mengenalkan karya sastra Amerika Latin ini patut diacungi jempol, bahkan sampai menunjukkan pada kita keajaiban cerita-cerita sangat pendeknya yang memiliki daya ledak seperti halnya cerpen pada kemampuan penulisnya yang merangkainya.

Namun cerita sangat pendek ini tidak cuma memberi daya ledak, namun menyimpan beberapa konteks yang tentunya menarik ditelusuri mengingat rasa getir cukup kentara di beberapa ceritanya terutama yang membicarakan buruh, hal yang tak pernah mangkir dari tema tulisan sastra Amerika Latin.

Dan perpaduan realisme magis ikut bercampur, membuat saya terlena beberapa kali mencerna maksud beberapa tulisan yang terasa menjebak saya dalam semacam halusinasi dari dunia kecil yang dicipta penulis, seperti yang dilakukan Gabo yang menceritakan sebuah kamar bekas tragedi.

Dan tradisi cerita sangat pendek ini sepertinya memang bukan barang baru, bahkan saya cukup terkejut ketika tahu beberapa sudah dibukukan jauh sebelum tahun 2000an, sebuah tradisi eksperimental yang ikut melatih kepenulisan para pemangkunya.

[jauh hari fuad · Rating 5 out of 5]

buku ini bisa jadi salah satu pengantar sebelum mengenal lebih dalam soal sastra amerika latin. walau tidak menyeluruh, setidaknya pembaca mendapat gambaran mengenai penulis dan gaya kepenulisan penulis, seperti gabriel garcia marquez yang dikenal dengan gaya realisme magisnya juga bisa ditemukan dalam buku ini.

buku ini merupakan kumpulan cerita pendek, bahkan cerita sangat pendek, atau yang akrab dikenal dengan fiksimini, para sastrawan amerika latin. buku ini adalah salah satu buku yang bisa dibaca habis dalam 'sekali duduk'. namun, bagi saya, dengan kependekan ceritanya memberi banyak ruang kosong yang panjang dan luas. contohnya, salah satu cerita yang berjudul veritas odium parit, walau hanya berisi empat baris pendek yang bahkan kurang dari satu paragraf, namun menghadirkan banyak kemungkinan yang memungkinkan untuk diisi hingga berpuluh-puluh paragraf.

[Hapudin · Rating 3 out of 5]

Jujur saja, semua cerita di buku ini tidak ada yang terhubung dengan saya. Alasannya karena latar belakang cerita dari negara asing yang sudah pasti berbeda keadaan dengan keadaan saya sebenarnya. Beda negara, beda rasa, beda sepengalaman. Bisa dibilang ada jarak antara saya dengan cerita di buku ini. Saya bisa menilai begini karena saat membaca kumcer dari penulis lokal, misal karya Puthut Ea atau karya Linda Christanty, ada keterikatan, ada persamaan, bahkan ada satu momen saya bisa bilang, "Ini cerita saya banget." Dan pengalaman ini tidak saya dapatkan saat membaca buku ini.

Resensi lengkap ada di link ini: https://bukuhapudin.blogspot.com/2021...

[liez · Rating 4 out of 5]

Seperti judulnya buku ini memang terdiri dari cerita-cerita pendek, bahkan beberapa sangat pendek yang nggak masalah dibaca dari chapter mana saja dan kapan saja. Buku ini ditulis oleh Pengarang-pengarang yang berasal dari Amerika Latin dan cocok dibaca saat kita belum bisa pergi atau liburan, tapi kita sudah berkeliling dan mendapatkan gambaran tentang keragaman bentuk atau tema dalam cerita sangat pendek Amerika Latin.

Review di blog

[Fafa NF · Rating 4 out of 5]

Buku ini merupakan kumpulan cerpen sangat pendek dari beberapa penulis amerika latin. Hampir semuanya asyik dibaca. Dibaca cepat, sekali duduk dan selesai. mayoritas cerita di sini sangat pendek bahkan ada beberapa cerita yang hanya satu paragraf.
Some of my fav stories:
Pelancong (hal. 63)
Seorang penumpang ke sebelahnya:
"Sudah lihat ? Koran mengabarkan kecelakaan pesawat lagi."
"Ya, sudah: di daftar korban tewasnya ada kita."

Rute (hal. 64)
Seorang penumpang ke pramugari:
"Nona, kenapa pesawatnya tidak bergerak lagi?"
"Perjalanan sudah selesai, Pak, kitak sampai ke tujuan."

[Agung Wicaksono · Rating 4 out of 5]

Pada 2015 lalu ketika masih kuliah, salah satu dosen saya pernah memberi tugas untuk membuat fiksi mini; yaitu, bagaimana kata yang sebegitu pendek bisa dirangkat menjadi cerita yang bagus dan tak terduga. Dengan demikian, ketika melihat buku ini, saya jadi ingin membacanya. Benar saja, beberapa cerita memang ada yang hanya satu kalimat seperti pada judul "Dinosaurus". Selain itu, salah satu yang menjadi favorit saya adalah yang berjudul "Tuhan Para Lalat".

[Sarah · Rating 5 out of 5]

Membuka isi buku ini, kau akan terpesona.

Ada yang cukup satu paragraf, tapi sungguh kadang membuatmu terperangah, tersenyum dan galau. Lalu mengulang lagi membacanya.

Singkat padat dan mengena. seperti puisi? tapi ya...cerita juga. Memang tepatlah disebut Cerita sangat pendek. Ini membuatku jadi percaya diri pada karya-karya yang kutulis sejenis ini. Selama ini aku bingung menempatkannya. Puisi kah? atau Cerpen?. baiklah...lebih tepatnya adalah Cerita sangat pendek.

[Rian Widagdo · Rating 4 out of 5]

Judul : 5/5
Sampul : 3/5
Pembuka : 4/5
Cerita (-cerita) : 5/5
Penceritaan : 4/5
Bahasa (Terjemahan) : 4/5
Penutup : 5/5
Layout : 3/5
Blurb : 4/5

TOTAL : 4/5

REKOMENDASI : 5/5

Catatan:
Saya belum pernah membaca cerita-cerita yang teramat pendek namun membawa sensasi "ini keren!" yang begitu panjang, seperti cerita-cerita dalam buku ini.

[Wawan Kurn · Rating 4 out of 5]

Meski singkat, buku ini tidak untuk dibaca dalam waktu yang cepat. Saya memilih pelan dan mengamati satu cerita sangat pendek itu berkembang sendiri di kepala, setelah menemukan itu, maka cerita lain akan saya nikmati. Kemungkinan itu saya temukan dan membuat buku ini menjadi spesial dengan cerita-cerita yang menarik di dalamnya.

[Januandra · Rating 3 out of 5]

Aku gak bisa bilang buku ini bagus atau jelek, tergantung si pembacanya. Buku ini berisi cerpen dengan judul yang berbeda-beda, bahkan gak bisa dibilang cerpen juga karena beberapa bab ada yang pendek banget. Some parts I feel that I have a lot of interest in, but also some parts of it feel boring to me.

[e.c.h.a · Rating 3 out of 5]

Yang gue suka dari cerita pendek adalah bisa mengumpulkan emosi hanya dalam beberapa kata, belum lagi kalau kisahnya amat super pendek, di akhir memberikan kesan seperti menggantung walau sebenarnya sudah berakhir.


Di kumpulan cerpen ini, beragam emosi ditampilkan dan tentunya dengan after effect yang beda beda.

[Titis · Rating 5 out of 5]

Di atas ironi yang gelap tersaput tipis organza yang ditenun dari romansa aneh dan kehangatan, adalah ciri khas penulis dari Amerika latin yang dapat saya simpulkan setelah membaca cerita-cerita sangat pendek di buku ini.

[Nike Andaru · Rating 3 out of 5]

32 - 2021

Sebenarnya cerita-ceritanya bagus, cuma ya sangat pendek :)
Banyak banget judul yang pendek aja bagus banget, bisa tambah bagus kalo dipanjangin dikit, atau justru karena pendek banget dia terasa lebih menarik ya?

[Kiromil Baroroh · Rating 5 out of 5]

Salah satu bacaan favorit saya.

[Diah · Rating 4 out of 5]

Kumpulan cerita sangat pendek. Menyenangkan sekali, dan menghibur :)

[Adrian · Rating 4 out of 5]

Lupa password jadi kudu review2 ulang. Oke bukunya bagus saya suka

[Rifani Achmad · Rating 5 out of 5]

Cerita yang hanya dengan 3-4 kalimat tapi mampu membuat imajinasi kita merangkai cerita yang lebih panjang. Banyak kisah-kisah pendek yang perlu saya baca berulangkali untuk mendapatkan "ooh".

[Rahmaddas · Rating 5 out of 5]

Cocok dibawa ke mana saja, hingga ke tempat tidur. Benar-benar pendek, tapi setelah membacanya kau akan berpikir sedikit panjang

[Hamjah · Rating 5 out of 5]

Baru mau baca