Buku ini menawarkan cara dan pendekatan non-konvensional dalam menulis, khususnya metode kolaborasi. Menulis menjadi kegiatan yang berbeda dengan delapan “jurus” yang digunakan oleh penulis buku ini: memakai bahasa “gaul”, menggunakan gaya ekspresif dan imajinatif, mengutamakan praktek, menghargai proses, berkolaborasi dengan kolega dan “suhu”, berguru kepada “jagoan”, tidak membedakan proses menulis dalam bahasa ibu dan bahasa asing, dan berpegang pada kebenaran hubungan menulis-membaca.
Pernah saya menyambangi kuliah umum penulis buku ini. Sungguh, semangat untuk menggemakan budaya literasi di kalangan akademisi luar biasa tercurah dari tiap obrolannya. Kata beliau, "Sarjana Teknik di luar negeri, pada saat luangnya membaca karya sastra." Namun sayang, sistematika buku ini cenderung acak adut.