Jump to ratings and reviews
Rate this book

Alih Wahana

Rate this book
kajian tentang transformasi karya sastra dari satu bentuk ke bentuk lain

224 pages, Paperback

First published January 1, 2014

10 people are currently reading
98 people want to read

About the author

Sapardi Djoko Damono

72 books1,588 followers
Riwayat hidup
Masa mudanya dihabiskan di Surakarta. Pada masa ini ia sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sejak tahun 1974 ia mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun kini telah pensiun. Ia pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar. Pada masa tersebut ia juga menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis", dan "Kalam".

Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Pada tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga penerima penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar.

Karya-karya
Sajak-sajak SDD, begitu ia sering dijuluki, telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Sampai sekarang telah ada delapan kumpulan puisinya yang diterbitkan. Ia tidak saja menulis puisi, tetapi juga menerjemahkan berbagai karya asing, menulis esei, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola.

Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini sebagian disebabkan musikalisasi terhadapnya. Yang terkenal terutama adalah oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya SDD.

Berikut adalah karya-karya SDD (berupa kumpulan puisi), serta beberapa esei.

Kumpulan Puisi/Prosa

* "Duka-Mu Abadi", Bandung (1969)
* "Lelaki Tua dan Laut" (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
* "Mata Pisau" (1974)
* "Sepilihan Sajak George Seferis" (1975; terjemahan karya George Seferis)
* "Puisi Klasik Cina" (1976; terjemahan)
* "Lirik Klasik Parsi" (1977; terjemahan)
* "Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak" (1982, Pustaka Jaya)
* "Perahu Kertas" (1983)
* "Sihir Hujan" (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
* "Water Color Poems" (1986; translated by J.H. McGlynn)
* "Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (1988; translated by J.H. McGlynn)
* "Afrika yang Resah (1988; terjemahan)
* "Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia" (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
* "Hujan Bulan Juni" (1994)
* "Black Magic Rain" (translated by Harry G Aveling)
* "Arloji" (1998)
* "Ayat-ayat Api" (2000)
* "Pengarang Telah Mati" (2001; kumpulan cerpen)
* "Mata Jendela" (2002)
* "Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?" (2002)
* "Membunuh Orang Gila" (2003; kumpulan cerpen)
* "Nona Koelit Koetjing :Antologi cerita pendek Indonesia periode awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
* "Mantra Orang Jawa" (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)

Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi karya SDD sebetulnya bukan karyanya sendiri, tetapi ia terlibat di dalamnya.

* Album "Hujan Bulan Juni" (1990) dari duet Reda dan Ari Malibu.
* Album "Hujan Dalam Komposisi" (1996) dari duet Reda dan Ari.
* Album "Gadis Kecil" dari duet Dua Ibu
* Album "Becoming Dew" (2007) dari duet Reda dan Ari Malibu
* satu lagu dari "Soundtrack Cinta dalam Sepotong Roti", berjudul Aku Ingin, diambil dari sajaknya dengan judul sama, digarap bersama Dwiki Dharmawan dan AGS Arya Dwipayana, dibawakan oleh Ratna Octaviani.

Ananda Sukarlan pada Tahun Baru 2008 juga mengadakan konser kantata "Ars Amatoria" yang berisi interpretasinya atas puisi-puisi SDD.

Buku

* "Sastra Lisan Indonesia" (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad. Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
15 (30%)
4 stars
23 (46%)
3 stars
8 (16%)
2 stars
0 (0%)
1 star
3 (6%)
Displaying 1 - 9 of 9 reviews
Profile Image for Nadia.
43 reviews12 followers
December 16, 2022
Aku memutuskan baca buku ini karena kesadaran kalau aku punya kecenderungan malas ngeliat film yang diangkat dari buku. Contoh gampang film Namiya Zakkaten no Kiseki. Begitu liat adegan awal yang berbeda sama novelnya bikin malas lanjut nonton.

Suatu hari aku pengen nonton film Before the Coffee gets cold yang dari trailernya saja sudah ketahuan kalau ada perubahan di gendernya. Dari sinilah aku putusin harus selesai baca buku ini dulu.

Apa yang aku dapat?

Ada satu hal yang bikin aku bisa berdamai dengan diriku. Yang bikin aku, yang selama ini nyerah liat film begitu keliatan ga sesuai Ama novelnya, jadi bisa menikmati film.

Prof Sapardi bilang, kalau mengfilmkan novel, itu macam memindahkan sesuatu ke wahana yang baru.

Jadi tidak bisa dibandingkan satu sama lain. Dua hal itu dinikmati secara berbeda.

Buku ini, terutama bagian ekranisasi bagus buat kita yang ngerasa selalu kecewa jika film ga sesuai sama novel.

Alasan aku ga kasih bintang 5 adalah karena ada beberapa bab yang aku rasa agak sulit dimengerti dan masih perlu dibaca ulang.

Tapi jelas buku ini akan sering aku baca dan buka2 ulang.
Profile Image for weirdniss.
39 reviews5 followers
February 6, 2021
Sebetulnya, ini buku bagus banget sih buat yang suka perihal suatu karya yang bisa sampai ke media tv. Membaca ini seperti sedang berada di kelas perfilm-an. Pada buku ini kita akan diajak untuk melihat proses suatu karya tulis menjadi karya yang ditampilkan di media televisi beserta sejarah di belakangnya.

Meski begitu, buku ini sepertinya kurang cocok untukku.
Profile Image for Utiuts.
Author 5 books49 followers
August 24, 2024
Very insightful and easy to read. I wish there was a brief mention of adaptation from legal perspective, but it’s okay. It can be found in other books. Still, I would love to hear Pak Sapardi’s opinion on our copyright law and practices.
Profile Image for Cep Subhan KM.
343 reviews26 followers
February 15, 2021
It is more appropriate to call this book as an anthology of thematic essays. An interesting book which provokes so many things to be discussed. My favorite one is the last essay, it is cool.
Profile Image for Laili Muttamimah.
Author 5 books39 followers
August 12, 2022
Baca ini buat referensi tesis, lumayan banyak kasih insight dan teori tentang alih wahana dalam sastra/industri kepenulisan!
Profile Image for Anas Ah.
11 reviews
May 3, 2023
This is a must-read for those of you who frequently disagree with that annoying friend(s) who often says "bagusan bukunya daripada filmnya.”
Profile Image for Edwin Supriyadi.
49 reviews
May 14, 2020
Buku yang sangat-sangat bagus dan sangat cocok dibaca oleh penikmat karya "multi media adaptasi" agar lebih tercerahkan.
Seperti mengikuti kuliah dengan syllabus sangat rapi bertahap dan penyampaian yang enak dan nyaman.
Buku ini semestinya diterbitkan dalam format yang lebih besar, supaya lebih "terbaca" lebih luas lagi.
Saya "kenal" Pak Pardi melalui cuplikan-cuplikan karya-karya sastra/fiksinya. Tapi anehnya baru kali ini saya pertama kalinya selesai membaca penuh satu buku beliau dan bukan karya fiksinya.
Displaying 1 - 9 of 9 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.