Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
“Gue mau mendaki Rinjani. Seperti yang lo tahu, gue udah tertipu habis-habisan. Jadi, gue butuh pemandu dan—”

“Mendaki? Kau tidak salah? Mendaki sampai puncak Mahabiru?”

“Dengar, ya, gue ini punya misi penting. Lo nggak perlu tahu alasannya, yang pasti gue harus mendaki Rinjani. Terserah lo mau bilang apa!”

“Dan misimu itu lebih penting dari nyawamu?”


Bagi Lika si gadis suku Sasak asli, Rinjani adalah taman bermainnya sejak kecil. Berjam-jam mendaki jalur terjal menuju Danau Segara Anak, ia sudah ahli. Puncak Mahabiru pun sudah berkali-kali ia sambangi. Dan ia tak main-main saat mengatakan kalau mimpinya adalah menjadi trekking guide perempuan berlisensi. Sayangnya, Lika harus puas menjadi pemandu wisata keliling desa karena para pendaki lebih percaya trekking guide laki-laki. Kesempatan langka untuknya datang lewat Idan, pemuda kota yang sama sekali tak punya pengalaman mendaki tapi ngotot ingin menyentuh puncak Rinjani. Keduanya saling membutuhkan, namun keduanya sama-sama meragukan kemampuan masing-masing. Akankah pendakian ini berhasil, jika dari awal saja keduanya selalu berselisih?

193 pages, Paperback

First published May 25, 2015

7 people are currently reading
86 people want to read

About the author

Peringga Ancala

2 books1 follower

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
12 (20%)
4 stars
23 (39%)
3 stars
18 (31%)
2 stars
1 (1%)
1 star
4 (6%)
Displaying 1 - 26 of 26 reviews
Profile Image for Lelita P..
626 reviews59 followers
August 22, 2015
Bias? Baper? Ya. Mungkin itu akan mewarnai pendapat saya akan novel ini. Tapi saya akan berusaha me-review seobjektif mungkin... tentunya dengan gaya review saya yang memang suka nyerempet hal-hal ekstrinsik. Hehe.

---

Saya langsung tertarik membaca Summit setelah melihat sinopsisnya karena suatu alasan personal. Sepertinya Summit ini belum sepopuler karya-karya YARN yang lain, dilihat dari masih sedikitnya pe-review di Goodreads ini, juga bintang yang belum begitu tinggi. Tapi karena alasan personal itu, saya mengharuskan diri membaca. Alhamdulillah dapat pinjeman. :D

Sepanjang membaca... duh, seperti yang saya tulis di status update, saya nggak bisa berhenti baper gara-gara alasan personal itu. Jangan sampai saya curhat di sini. Jadi kita langsung masuk ke review saja, ya.

---

Summit bercerita tentang Idan, seorang mahasiswa di Jatinangor (you can guess the university, I bet :p), drummer band dengan kehidupan hedonis, yang baru saja diputuskan mantan pacarnya, Yona. Si Yona ini kemudian punya kekasih baru, mahasiswa pecinta alam yang hobi mendaki gunung. Karena harga dirinya terluka, akhirnya Idan--unexperienced--nekat membobol tabungannya untuk pergi ke Lombok demi mendaki Gunung Rinjani. Alasannya jelas: untuk membuktikan pada Yona bahwa dirinya juga bisa mendaki gunung, nggak kalah dari pacar barunya Yona.
Di sana, ternyata Idan tertipu oleh trekking organizer yang sudah dia bayar. Akhirnya dia harus memohon belas kasihan pada Lika, gadis Suku Sasak asli yang bercita-cita menjadi guide Rinjani. Padahal, Idan dan Lika ini sejak pertemuan pertama kerjaannya berantem melulu. Tapi demi bisa mencapai puncak Rinjani, akhirnya Idan harus berbaikan dengan Lika. Lika sendiri, karena ingin menjadikan Idan klien pertamanya untuk membuktikan bahwa dirinya yang perempuan juga bisa menjadi guide, pun terpaksa mengenyahkan rasa kesalnya pada Idan. Lalu dimulailah perjalanan Idan dan Lika mendaki Gunung Rinjani.

---

Sejujurnya, hubungan Idan dan Lika ini SANGAT FTV. Klise, banget malah, tapi tetap aja bikin cengar-cengir sampai akhir. Anda pun pasti bisa nebak lah ujungnya mereka gimana... walaupun nggak seperti FTV yang dijelaskan eksplisit, kisah mereka tidak dituntaskan sampai titik. Still, kalau saya nggak pakai masker saat membaca bagian-bagian akhir novel ini di commuter line semalam, saya pasti dilihatin orang-orang dengan tatapan aneh gegara terkikik-kikik sendiri. :3

Terlepas dari itu, Summit ini asyik sekali dibaca. Pace-nya begitu cepat (tapi nggak kecepetan), kalimat-kalimatnya lugas dan bikin sulit berhenti membaca. Poin paling plus plus-nya, tentu saja, adalah cerita pendakiannya. Detail banget, diceritakan satu per satu. Kita akan merasa seolah sedang mendaki juga bersama Idan dan Lika. Dan bukan cuma perjalanan mendakinya saja. Di sini Mbak Peringga Ancala juga memasukkan banyak hal trivial tentang pendakian yang pastinya belum banyak diketahui oleh orang-orang yang awam mendaki. Banyak quote, pengetahuan, dan pelajaran yang bisa diambil dari sini. Apalagi dikisahkan pula nuansa kearifan lokal Suku Sasak, yang membuat novel ini terasa Indonesia sekali. Salut deh sama Mbak Peringga Ancala. Setelah membaca ini, sepertinya akan banyak orang yang jadi pengin mendaki gunung, khususnya Rinjani. Dan lebih terbuka matanya bahwa Indonesia ini indah, serta luas sekali. :)

Karakter Idan dan Lika sendiri memorable. Idan ini pasti relatable bagi banyak cowok kota metropolitan, hehe. Tapi saya suka perkembangan karakternya. Semoga saja banyak orang yang jadi introspeksi diri juga setelah membaca ini. Sementara Lika, dia heroine yang keren. Kuat, berani, admirable. Namun, tetap saja "cewek". :3 Anda akan mengerti kalau membaca.
Jadi ya begitulah... mereka berdua ini unyu. Dan saya suka sama Adok. Hebat sekali dia.

Ada beberapa kekurangan yang saya rasakan selama membaca ini:
- POV Idan dan Lika terasa mirip. Saya sempat tertukar, merasa sedang membaca bagian Idan padahal ternyata itu Lika. Mungkin akan lebih nampol kalau POV Idan pakai kata "gue", ya. Lebih sesuai dengan karakternya dan lebih bisa dibedakan.
- Agak aneh karena selama mendaki, Idan tidak banyak memotret. Ada adegan dia motret, tapi cuma sekali. Pakai camdig pula. Lebih masuk akal kalau dia motret pakai HP untuk nantinya di-upload di medsos. Lebih terasa anak metropolitan, gitu. Teman saya yang hobi mendaki gunung aja nggak pernah melewatkan foto, padahal dia bukan anak metropolitan. ^^;; Meskipun niat Idan adalah untuk membuktikan diri pada Yona, aneh aja kalau dia nggak mengabadikan perjalanan pertamanya itu.
- Idan mengirimi Lika foto-foto lewat e-mail. Buat saya ini aneh banget. ^^;; Lebih praktis via WhatsApp, seriously. Lagi pula WhatsApp pakai nomor HP... kalau orang kenalan, lebih masuk akal tukeran nomor HP daripada alamat e-mail kan?
-


Quote favorit saya:
"Hei, tak bagus membandingkan seperti itu. Semua orang punya dunianya sendiri." (Lika)

Profile Image for Pattrycia.
351 reviews
June 24, 2015
Setelah membaca 2 buku YARN yang agak kebule-bulean, segar banget rasanya baca kisah yang bersetting di negeri sendiri.

Idan yang baru ditinggalin pacarnya buat anak pencinta alam, memutuskan untuk membuktikan bahwa ia tidak kalah keren & tangguh dengan mendaki gunung Rinjani. Awal perjalanan Idan sangat tidak mulus karena ia telah ditipu oleh trekking organizer yang telah menerima uangnya namun tak muncul. Di bandara ia bertemu dengan Lika, seorang guide yang sejak kecil telah terbiasa mendaki gunung Rinjani. Bisa dibilang hubungan mereka tidak berawal dengan baik. Namun dengan kondisi dompetnya setelah tertipu, Idan tidak memilikki pilihan lain selain meminta bantuan Lika.

Mereka berangkat keesokan paginya bertiga dengan seorang porter bernama Adok. Perjalanan Idan menuju puncak Rinjani pun dimulai. Idan sangat takjub melihat Adok yang lincah & sigap waktu membawa barang-barang berat serta melewati trek yang memiring curam. Beberapa kali mereka harus beristirahat karena stamina Idan yang tak terbiasa dengan aktivitas fisik yang berat. Tenaga Idan pun makin lama makin habis setelah pendakian di bawah sinar matahari yang terik. Setelah beristirahat di wilayah camping, mereka pun melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahabiru. Sayangnya, kondisi tubuh Idan tak memungkinkan untuk mencapai puncak & ia harus segera turun.

Gw suka banget baca tentang perjalanan Idan & Lika mendaki Rinjani. Serasa lagi diajak mendaki & bikin gw jadi beneran pengen pergi. Perjalanan itu merupakan perjalanan yang inspiring & eye-opener buat Idan. Dia sadar bahwa untuk mencapai puncak itu bukan hal sepele. Orang mendaki dengan tujuan yang berbeda. Dibandingkan Adok yang mendaki untuk mencari uang demi anaknya yang sakit, rasanya alasan Idan yang mendaki untuk dipamerkan pada mantannya itu sepele banget. Pendakian itu juga mengajari Idan untuk lebih menghargai hidup.
Dan lagi, pendakian itu pula yang menyebabkan Idan menemukan cinta yang baru.

Pokoknya ceritanya seru & page-turner banget. 4* deh dari gw.
Profile Image for Oktabri.
147 reviews4 followers
September 30, 2015
Jangan bunuh apa pun kecuali waktu, jangan ambil apa pun kecuali foto, dan jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak. Salam lestari!

"Jika kawah yang kau kejar, maka takluklah dirimu. Bila ego yang kau taklukkan, terjejaklah kawah bagimu," ucap seseorang yang (mencoba) bijak di luar sana. Membaca buku ini menyegarkan kembali ingatanku pada perjalanan mendaki Dempo berapa waktu yang lalu. Kompilasi antara pengalaman selama perjalanan dan cerita dalam buku ini mengingatkan diriku (dan semoga beberapa orang yang membaca dan mungkin pernah mendaki pula), seberapa jauh pun langkah terjejak, setinggi apa pun itu, dunia tetap terlalu luas untuk digenggam tapi tak pernah tak cukup untuk menampung rasa syukur yang harus dipanjatkan pada-Nya atas segala nikmat. Jadi, makin jauh melangkah, makin tinggi menapak, sudah selayaknya semakin pandai bersyukur, rendah hati, pintar mengatur emosi, dan menekan ego. Bukan sebaliknya.

Idan, mahkluk kota, jenis yang tak pernah mengetahui seperti apa sesungguhnya perjalanan menjelajah alam merasa ‘terintimidasi’ dengan pacar baru mantan pacarnya yang seorang pecinta alam. Merasa dirinya juga bisa melakukan perjalanan yang sama, menaklukkan puncak Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bermodal nekat dan disulut emosi sesaat, Idan menyewa jasa trekking organizer yang ternyata menipunya mentah-mentah. Perjumpaan yang awkward dengan Lika di bandara ternyata berbuntut panjang, karena gadis itulah yang kemudian menuntun langkahnya terjejak di Rinjani.

Buku ini bukan sekadar berisi cerita perjalanan pendakian Idan semata, melainkan juga mengisahkan bagaimana dirinya mempelajari banyak hal tentang hidup dan kehidupan. Perjuangan Lika mewujudkan mimpinya meski ditentang oleh Niniq dan adat kampungnya serta kerasnya hidup Adok, si manusia super. Ada pula berbagai informasi penting mengenai adat budaya masyarakat suku Sasak, detail pemandangan indah yang akan ditemukan di Rinjani, dan pengetahuan tentang pendakian, seperti cara packing barang bawaan untuk mendaki dalam carrier, teknik umum mendaki seperti menjaga napas dan langkah, hingga prosesi buang air yang unik! Secara tidak langsung hal ini menjelaskan jika riset dan dilakukan oleh penulis tidak main-main.

Diceritakan dengan gaya bahasa yang santai dan mudah dimengerti, membuat buku ini layak dibaca semua kalangan bahkan para pendaki sekalipun, tak terbatas penikmat buku saja. Namun, bukan berarti tak ada yang kurang dari buku ini. Bab-bab awal terasa kurang halus, interaksi awal antara Lika dan Idan terkesan memaksa, lalu perbedaan antara sudut pandang Idan dan Lika yang beralih di setiap babnya masih kurang terasa. Sampulnya yang berwarna cokelat muda, kalem seperti seri YARN yang lainnya, sebetulnya terlihat manis. Sayangnya, jika tak didukung dengan blurb yang menarik di belakang, warna sampul ini tak terlalu menggugah selera.

Untuk pelajaran tentang hidup dan kehidupan serta kisah yang apik, buku ini layak mendapat predikat sebagai seri YARN terbaik yang pernah kubaca—sejauh ini baru baca dua, sih :p Dan, pastinya sangat disayangkan kalau tak diburu dan dikoleksi. Atas riset penulisnya yang luar biasa, empat bintang layak diberikan untuk buku ini.
Profile Image for MAILA.
481 reviews121 followers
October 13, 2018
sebentar, izinkan saya tertawa dulu,

AHAHAH, HAHA,. HAHAHA, HAHAHAHAH HAHAH HAH T_________________T


hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh


***

baca ini dalam sekali duduk, tapi berkali-kali ''jatuh dan terpeleset''. hati (kokoro) saya seperti di silet2 gitu oleh beberapa percakapan Lika dan Idan.

ceritanya sendiri sebenarnya tidak terlalu seru. konfliknya terlalu sederhana dan kok ya blas dah gitu doang. kurang greget. tapi eksekusi dan percakapan antar tokoh serta deskripsinya juara sih. asli. setelah membaca ini tuh jadi ingin berjalan jauh lagi. kangen ingin mendaki juga. dan yah, karena satu2nya gunung yang sudah pernah saya daki hanya semeru jadi ya pas baca ini ingetnya semeru.

ngomong2, saya penasaran dengan namanya idan. ini idan doang atau siapa nih? saya penasaran lho wqwq
trus kok ya nama mantannya idan ini pas banget namanya Yona; oshi saya di jeketi hhh. jadi saya mbayanginnya beliau.

selesai membaca ini, entah mengapa saya seperti habis ngobrol dengan Lika. kayak tercerahkan gitu. pada beberapa hal soalnya saya merasa mirip Idan. saya sedikit egois dan berpikir bahwa dunia itu hanya 'ber rotasi'' pada saya. dunia saya terlalu kecil dan saya terlalu membesarkan masalah :')

beberapa ucapan Lika pada Idan ini banyak banget yang menampar saya. beberapa contoh misal:

''sedih? kau itu tidak sedih sama sekali. cuma marah karena tersaingi. itu saja''

''kau terlalu sibuk dengan perasaanmu. hidup itu tidak melulu berputar di masalah hati. ada banyak hal lain yang lebih penting. masa mudamu sia-sia kalau hanya dipenuhi emosi negatif begitu!''

(AHAHAH HAHAH HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA T____T) (asli ya, kalau ini bukan buku pinjeman mungkin bakal tak banting pas baca kalimat itu. tapi nggak, hamdallah saya bisa menahan diri tapi langsung mengacak2 rambut karena merasa frustasi wq :'()

''kau mungkin tersinggung karena kubilang egois. kau tak bisa mengelak, kau memang egois. kau cuma melihat dunia dari matamu saja. apa kau tau ada banyak kehidupan lain di luar sana yang jauh lebih menyedihkan dan berat daripada sekedar patah hatimu itu?''

(TUH MAI, DENGERIN LIKAAA) (kamu ini katanya udah moveon, bangkit dll, dsb, dst tapi kok ya kalau nulis review dan blog isinya masih galauuuuuuuwwwwwuuuuuwww mlulu. tiputipu dasar)

hhh, 4 bintang saja karena ceritanya kurang greget. konfliknya terlalu sedikit, dan sampulnya kece banget cokelat misterius gitu. manis tapi juga bikin penasaran.
kekurangan dari buku ini adalah: banyak typonya!
saya gak suka ngitungin yang gituan ya, tapi asli saya berkali2 nemu typo juga huruf yang kurang misal berlari jadi berlri dan hal2 sejenis itu. banyak banget, surem dah

dan ah, terakhir,
saya berharap suatu hari nanti (kalau bisa secepatnya) saya bisa berkata seperti yang Lika ucapkan;

''lagipula sekarang ini aku punya impian yang lebih besar daripada sekedar jatuh cinta''

TUH MAI, DENGERIN TUH, MALU SAMA LIKA


suka!
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
June 27, 2015
Baca YARN ini jadi pengen ikutan naik gunung bareng Idan dan Lika :)

Setting Lomboknya, ah pengen banget kesana ;p Review lengkap nyusul
Profile Image for Ossy Firstan.
Author 2 books102 followers
February 3, 2023
Meski alasan mendaki gunung tokoh utama prianya begitu dangdut, tapi Summit begitu detail dan nyata menceritakan pendakian Gunung Rinjani. Membacanya serasa ikut mendaki lalu kelelahan sendiri seperti si Idan ⛰️
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
June 4, 2015
Judul: Summit
Penulis: Peringga Ancala
Penerbit: Ice Cube Publisher
Halaman: 193 halaman
Terbitan: Mei 2015

“Gue mau mendaki Rinjani. Seperti yang lo tahu, gue udah tertipu habis-habisan. Jadi, gue butuh pemandu dan—”

“Mendaki? Kau tidak salah? Mendaki sampai puncak Mahabiru?”

“Dengar, ya, gue ini punya misi penting. Lo nggak perlu tahu alasannya, yang pasti gue harus mendaki Rinjani. Terserah lo mau bilang apa!”

“Dan misimu itu lebih penting dari nyawamu?”


Bagi Lika si gadis suku Sasak asli, Rinjani adalah taman bermainnya sejak kecil. Berjam-jam mendaki jalur terjal menuju Danau Segara Anak, ia sudah ahli. Puncak Mahabiru pun sudah berkali-kali ia sambangi. Dan ia tak main-main saat mengatakan kalau mimpinya adalah menjadi trekking guide perempuan berlisensi. Sayangnya, Lika harus puas menjadi pemandu wisata keliling desa karena para pendaki lebih percaya trekking guide laki-laki. Kesempatan langka untuknya datang lewat Idan, pemuda kota yang sama sekali tak punya pengalaman mendaki tapi ngotot ingin menyentuh puncak Rinjani. Keduanya saling membutuhkan, namun keduanya sama-sama meragukan kemampuan masing-masing. Akankah pendakian ini berhasil, jika dari awal saja keduanya selalu berselisih?

Review

“Dengar, ya, gue ini punya misi penting. Lo nggak perlu tahu alasannya, yang pasti gue harus mendaki Rinjani. Terserah lo mau bilang apa!”

“Dan misimu itu lebih penting dari nyawamu?” (hal. 48)


"Summit" bercerita tentang Idan, seorang pemuda yang sedang galau karena baru saja diputusin pacarnya. Untuk membuktikan diri pada sang mantan bahwa dia adalah seorang cowok yang tangguh, Idan memutuskan untuk melakukan pendakian. Pilihannya jatuh pada Gunung Rinjani di Lombok.

Di Lombok, Idan bertemu dengan Lika, seorang gadis Sasak berdarah biru yang bercita-cita menjadi seorang guide pendakian berlisensi. Lika sejak awal tidak suka pada Idan yang jelas-jelas anak kota dan buta soal mendaki. Tapi, Idan adalah kesempatan pertama bagi Lika untuk membuktikan dirinya sebagai seorang guide. Akhirnya, dengan dorongan ayahnya, Lika memandu Idan menuju puncak Rinjani.

Suka banget sama ceritanya. Banyak pengetahuan baru yang didapat soal mendaki dari buku ini. Keindahan alamnya juga berhasil dilukiskan dengan baik. Bikin penasaran pengin lihat langsung. Tapi, melihat perjuangannya Idan yang jatuh-bangun dalam mendaki, mungkin saya harus pikir-pikir lagi :)).

Apalagi butuh 3-5 hari untuk lama total pendakiannya (PP).

Yang kurang kusuka dari buku ini adalah

Secara keseluruhan, novel ini seru banget. Buat yang penasaran bagaimana suka-duka mendaki Rinjani, bisa coba baca novel ini.

Buku ini untuk tantangan baca:
- 2015 Young Adult Reading Challenge
- 2015 New Authors Reading Challenge
- 2015 Lucky No. 15 Reading Challenge
- 2015 100 Days of Asian Reads Reading Challenge
Profile Image for Dian Silviani.
46 reviews4 followers
July 1, 2015
sebagai mantan guide, judul dan cover YARN yang satu ini menarik, bangeud, pake D hahaha *lebay ih*

pas baca sinosisnya soal Rinjani (bukan mahameru), ah! aku makin excited.

Novel ini ringan, seru, bikin rindu. Cerita tentang Idan cowok Bandung yg patah hati karena ditinggalin sama pacaranya yang lebih milih cowok pecinta alam. Idan akhirnya memutuskan buat pamer ke mantanya bahwa dia juga bisa kayak pacar baru si mantan. Idan pergi ke Lombok berniat mendaki Rinjani.
Dan Lika yang mau jadi trekking guide Rinjani sama seperti Ayahnya, yang akhirnya dengan terpaksa mau mengantar Idan naik Rinjani.

Idan lucu, jahil, nyebelin, ngangenin.

Lika, pemberani. *satu kaya sejuta makna lah*

Baca novel ini jadi makin pengen ke lombok lagi, pengen ke Senaru, mandi di Tiu Kelep atau Sendang Gile. Kangen pantai-pantainya. Kangen duduk diatas dek fery sambil ngeliat sunset pas nyebrang dari Padang Bai. Nggak, nggak, gue gak senekat Idan yang mau nanjak Rinjani padahal dia nggak pernah naik gunung sekalipun.

disini juga pastinya ngejelasin soal pendakian walau gak lengkap, apa aja yang perlu dibawa, apa aja yang mesti dilakuin, apa aja yang gak boleh di lakuin dan dibawa terutama ditinggal.

sayangnya..........novelnya terlalu tipis, i want more!

kufikir berada di alam membuat sifat asli kita keluar. -Summit

Sejak kemarin aku sudah mencemburi gunung-gunung ini. Apakah itu berarti bahwa aku diam-diam sudah mulai menyukainya? - Summit

Mendengar pernyataanya barusan, aku tahu ada yang berderak-derak patah di dadaku. - Summit


Salam Idan, eh Salam Lestari. :p
Profile Image for Speakercoret.
478 reviews2 followers
February 9, 2016
niatnya dibaca saat liburan, tp apa daya kegiatan lain lebih menggoda :p
ga nyampe 10 halaman yg dibaca saat liburan... hari ini lanjut baca dan selesai.. ringan, mengibur dan sesaat membawa mengenang masa lalu, saat2 menikmati hangatnya tenda, dinginnya udara malam, indahnya langit belarakan (bukan cuma bertaburan) bintang, kekonyolan teman seperjalanan, humor2 garing yg tiba2 menjadi lucu di ketinggian di atas 2000mdpl
ah memang mendaki gunung itu candu, bahkan buat gw yg selalu kena mountain sickness, menikmati malam di surya kencana menatap langit malam yg diisi bintang2 yg sibuk memamerkan kerlap kerlipnya itu sebuah kenikmatan tiada tara..
gw memang bukan pendaki gunung sejati, lah gw cuma pernah naik gn slamet n gede doang.. tapi dengan pengalaman cuma 2 gunung itu, banyak yg gw dapet, termasuk mendapatkan sahabat2 yg sampai saat4 ini masih berusaha utk tetap berhubungan walau "cuma sebatas" keramaian di grup WA.. thanks to tekhnologi :)
Udara gunung itu memang candu, langit penuh bintang itu memang candu, kebersamaan itupun candu tersendiri...
Mungkin itu yang tidak diketahui sama orang2 yg belum kecanduan macam Idan.. Meremehkan kegiatan mendaki, dengan angkuhnya berangkat ke rinjani untuk menaklukan gunung.. Tanpa persiapan apapun hanya mengandalkan paket wisata yg ternyata palsu, masih beruntung Idan ketemu Lika.. Membaca buku ini cukup menyenangkan, walau kisah romansanya mah bisa ditebak :D
Profile Image for Kiroro Tasuke.
9 reviews1 follower
August 26, 2015
Blurb:

“Gue mau mendaki Rinjani. Seperti yang lo tahu, gue udah tertipu habis-habisan. Jadi, gue butuh pemandu dan—“
“Mendaki? Kau tidak salah? Mendaki sampa puncak Mahabiru?”
“Degar, ya, gue ini punya misi penting. Lo nggak perlu tahu alasannya, yang pasti gue harus mendaki Rinjani. Terserah lo mau bilang apa!”
Dan misimu itu lebih penting dari nyawamu?”
***

Well, ini adalah salah satu seri YARN yang saya dapatkan (lagi) lewat kelas menulis online. Awalnya saya mengira kalau novel ini bakalan terasa membosankan sekali. Tapi, ternyata tidak! Buat saya pribadi, ini novel keren yang nggak boleh dilewatkan. Kenapa? Karena di sini setiap detail dari pulau Lombok dan gunung Rinjani diceritakan sangat detail dan oke.

Meski ini adalah novel yang isinya lebih fokus pada pendakian, namun para pembaca jangan khawatir. Gaya bahasa penulis yang mengelir dan enak dibaca nggak akan bikin kalian bosen apalagi sampai ngantuk ketika membacanya. Yang pasti saya sarankan kalian--khusunya para pecinta alam--untuk segera menjemput novel ini di tobuk.

Oya, mau lihat ulasan saya selengkapnya? Yuk, kunjungi blog saya di http://kirorotasuke.blogspot.com/2015... terima kasih
Profile Image for Irma Arnika.
8 reviews
August 12, 2015
Satu kata untuk novel ini; Great!

Dari sini aku banyak belajar tentang arti mencintai alam yang sesungguhnya.
Semoga yang katanya cinta sama alam bisa baca novel ini, jadi mereka akan lebih memaknai apa sih yang dimaksud pecinta alam, yang bukan hanya sekedar datang, foto, lalu meninggalkan sampah yang merusak keindahan itu.
Pokoknya, semua masalah yang diangkat dalam novel ini memang nyata ada dalam kehidupan sekarang. Nggak nyesel kalau baca.
Profile Image for Siska.
92 reviews
February 18, 2019
Idan patah hati karena mantan pacarnya memutuskan dirinya demi seorang pria yang merupakan mahasiswa pecinta alam. Yona - mantan pacarnya itu, menunjukkan foto pria tersebut saat mendaki Gunung Rinjani, membuat Idan merasa tertantang untuk menunjukkan pada Yona, bahwa dirinya juga bisa mencapai Puncak Gunung Rinjani. Sesampainya di Lombok, Idan baru tahu ternyata ia kena tipu. Paket tour trekking yang diambilnya, ternyata merupakan penipuan. Pertemuan dengan Lika saat di bandara yang kurang menyenangkan, ternyata berlanjut. Dan mau tak mau Idan hanya bisa meminta pertolongan Lika untuk meraih tujuannya. Tapi karena pertemuan pertama mereka yang kurang mengenakkan, dan Lika mengetahui tujuan Idan mendaki Gunung Rinjani, Idan yang ragu dengan kemampuan Lika karena ia seorang perempuan, membuat mereka meragukan satu sama lain.

Bagaimanakah perjalanan mereka menuju puncak Gunung Rinjani?

Novel ini menarik karena cara penulis menyampaikannya, membuat aku sebagai pembaca seperti ikut di dalam perjalanan mereka. Menggunakan sudut pandang orang pertama bergantian dari sisi Idan dan Lika membuat aku sedikit mengenali karakter Lika dan Idan.
Alur bergerak maju.
Setting tempat dan waktu dijabarkan dengan sangat baik. Terutama setting tempat sehingga seperti yang aku bilang tadi, aku jadi merasa seperti ikut berada di sana, walaupun aku belum pernah ke sana.
Novel ini juga mengangkat sedikit suku Sasak di dalamnya.

Novel ini mengajak pembacanya untuk menekan ego, mencintai alam dan dimulai dari hal kecil seperti buang sampah pada tempatnya, meraih mimpi.
Profile Image for Achame.
178 reviews1 follower
February 10, 2021

"Kalau ragu... jangan dipaksakan." Kalimat Baiq Lika terus menancap di benakku. Bener juga ya daripada menyiksa diri sendiri. Selesai dalam sekali duduk. Buku ini tipis cuma 180an halaman. Cerita yang mengangkat madalah adat selalu menarik perhatianku. Bercerita tentang Lika yang bercita-cita meneruskan kuliah dan menjadi trekking guide professional yang mana cita-cita dia ini terhalang oleh adat suku sasak. Di lain sisi, Idan berangkat ke Lombok untuk menaklukkan Rinjani karena patah hati ditinggal pacarnya.

Buku ini tipis tapi penulis bisa menyajikan pemandangan alam Rinjani yang memanjakan mata. Gak ada ilustrasinya sih tapi dari penggambarannya aja udah bikin seger.

Buku ini mengangkat tentang dunia perdakian dan pariwisata di Lombok. Walau aku ga tau apa2 soal itu (kecuali beberapa benda wajib pendaki yg kebetulan temenku pernah nyebut dan bbrp tempat yg pernah aku kunjungi) tapi penulis bisa menjelaskan dunia itu ke pembaca dengan singkat, padat, dan mudah dimengerti. Aku bahkan dapat ilmu baru

Kisah cinta Lika dan Idan yang tipe2 love hate jadi pemanis. But, i'm kinda dissapointed in the end of book. I've wait for kissing/hugging/sacred word, but there's none of it. Yeah bit dissapointed actually haha.

Walau ada unsur adat tapi ga terlalu dikupas secara mendalam dan gak terlalu memengaruhi kehidupan Lika secara keseluruhan. Hanya diawal2 aja disebutkan kalau ada adat yang mengekang impian Lika tapi ditengah-akhir kekang an adat yang seharus bisa dibahas lebih jadi mendadak hilang.

Profile Image for Dinar Widyasmara.
121 reviews6 followers
October 17, 2019
Masalah awal di buku ini sebenernya sederhana. Pemuda kota yang patah hati, karena pacarnya lebih milih anak Mapala. Ingin membuktikan kalau dia juga bisa naik gunung, langsung Rinjani pula.

Jadi, apakah ini tentang cinta?

Bukan. Bingung ga tuh? Cerita cinta tapi ga tentang cinta. Buku ini malah mengajarkan ke pembacanya bahwa hidup tuh tidak melulu tentang cinta.

Buku ini berhasil mengenalkan dunia pendakian kepada saya yang ga tahu apa-apa, mulai dari persiapan sampai pendakiannya. Juga menyindir orang-orangyang ngakunya pecinta alam, tapi masih buang sampah di gunung.

Buku ini tentang mengalahkan ego, mengenal diri sendiri, menghargai apa yang sudah kita dapatkan, dan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Semuanya dipadukan dengan deskripsi Gunung Rinjani yang cantik.

Buku ini cocok buat kalian yang perku bacaan ringan tapi bergizi.

N.B. Buku ini berhasil membuat saya pengen naik gunug juga.
Profile Image for Adisti  Pratiwi.
4 reviews
August 8, 2018
Plus:
1. Bahasanya mudah dipahami.
2. Banyak info seputar pendakian gunung, mulai dari teknik dan etika pendakian hingga pendeskripsian Gunung Rinjani yang membuat pembaca sedikit banyak bisa membayangkan Rinjani.
Minus:
1. Alurnya agak mudah ditebak, di beberapa bagian cenderung membosankan.
2. Terdapat beberapa diksi, tata kalimat, dan tanda baca yang agak aneh dan kurang pas, padahal untuk ukuran tulisan yang sudah melewati proses penyuntingan, sepertinya hal-hal teknis semacam ini bisa lebih diperhatikan lagi penggunaannya.
Profile Image for kik.
158 reviews1 follower
April 15, 2021
Bacaan yang cocok untuk dihabiskan dalam sekali duduk. Cukup baik juga dalam hal mengingatkan kembali perihal menjaga lingkungan. Sayangnya beberapa bagian awal di hingga pertengahan buku ini terasa klise, kesusu sehingga menimbulkan beberapa "holes". Tapi utk character development dan konflik bagus. Bahkan endingnya memuaskan dan bikin gemes.
6 reviews
January 27, 2021
Salah satu buku favorit yang entah sudah berapa kali dibaca. Cerita sederhana tapi terasa sangat dekat sehingga menimbulkan kesan sedemikian dalam.
Profile Image for Zora Zolla.
188 reviews5 followers
August 28, 2019
Lumayan menyenangkan ceritanya, serasa dipandu berpetualang menyusuri daerah² di kawasan gunung Rinjani serta dikenalkan dengan adat budaya suku Sasak beserta istilah² asing yg baru ku ketahui.
Karakter Lika & Idan lumayan membuatku tertawa, dan ku salut dengan Lika yg sangat tegas & mandiri.
Bagi para pecinta alam & penikmat buku/novel, gak bakalan rugi baca buku ini.
Recomended 👍
Profile Image for Deta NF.
234 reviews6 followers
January 29, 2016
Novel YARN kedua yang saya baca setelah Above the Star. Mengusung tema pendakian yang berlatar di gunung Rinjani, Lombok. Penulis cukup detil menggambarkan kondisi tempat dan hal-hal apa saja yang di lakukan ketika mendaki, setidaknya bagi saya yang belum pernah mendaki.
.
Terus terang, membeli novel ini bukan karena mendakinya, tapi saya cukup tertarik ketika tahu main ideanya ttg pria patah hati yang berusaha menaklukan rinjani, sekali pun dia belum pernah mendaki... pertanyaanku, gimana jadinya? Itu lah yang membuat saya penasaran. Hanya saja, ada sesuatu yang mengganggu saya dari mulai membaca halaman-halaman awal.
.
Dituturkan menggunakan POV 1 dari sudut pandang Idan, si pria patah hati dan Lika, perempuan asal Lombok yang candu akan keindahan Rinjani. Tapi, maaf, saya tak bisa membedakan penuturan Idan dan Lika selain penggunaan 'gue lo' dan 'aku kau'. For the God's sake, kenapa tiap baca POV Idan, saya merasa bahwa laki-laki itu lebay. Terlihat dari kalimat-kalimat yang dia lontarkan. Menurut saya, penulis yang berjenis kelamin perempuan ini, tidak berhasil memposisikan dirinya sebagai Idan. Seandainya dia hanya menggunakan POV ketiga saja. Dan ya, banyak plot hole. Saya kurang menikmati tapi walau begitu, saya tuntaskan novel ini.
Profile Image for Doni Rahman.
5 reviews
February 28, 2016
Summit bercerita tentang dua orang, Idan dan Lika yang mempunyai konflik dan kelemahannya masing masing. Lupakan tentang kisah cinta cintaannya, disini gue sebagai pembaca lebih tertarik ngelihat bagaimana Idan "find himself at the mountain", dan Lika sebagai "pemandu" nya dalam mencari jati diri Idan. selebihnya? baca aja heheheh

ada dua sudut pandang orang pertama (yang mana baru pertama gue temuin) dan kerennya bener bener ngegambarin jatidiri tiap orang(idan & lika) dan tiap kali ganti sudut pandang, penulis lakukan di saat yang tepat, ga egois untuk menyamakan komposisi Idan dan Lika.

isi tulisan bener bener ngebawa gue pergi ke rinjani, penulis bener bener jago untuk mendeskripsikan rinjani dengan mudah sehingga pembaca mengerti apa yg penulis maksud (pasti karena penulis punya daya observasi kuat untuk ngangkat detail detail kecil dari pengalamannya ke buku ini :p). kerennya sampe sampe gue yg ga ngerti dunia pendakian abis baca ini bisa ngobrol-ngobrol sok nyambung sama temen temen gue yang anak gunung hahah

sayangnya, endingnya agak dibuat terlalu maksa. oke apa yg penulis maksud untuk ngakhirin cerita ini keren, tapi ga dibawa dengan santai dan berhasil bikin gue "lah? udah gini aja?". goodluck terus mbak peringga ancala!
Profile Image for Adek Fbree.
159 reviews
June 30, 2016
Suka banget dgn buku fiksi yg ga cuma seru plus menghibur dgn kisahnya, tapi jg mendidik dan kaya akan informasi. Dan novel yarn satu ini adalah salah satunya. Mulai dari dunia pendakian gunung dan pencinta alam (mapala), alam Lombok dan Gunung Rinjani khususnya hingga kaum ningrat suku Sasak.
.
Salah satu yg sangattt saya sukai dlm kisah ini adalah saat-saat Idan, cowo kota dgn sgala ego dan sok-taunya plus ga pernah mendaki sblmnya nekat mo menaklukan puncak Rinjani, dibuat "KO" oleh pengalaman2x dan kearifan seorang Lika sang guide, cewek ningrat suku Sasak yg sedari kecil dah berkali2x "bertengger" di puncak gunung berapi tertinggi ke-2 di indonesia.
.
Yang kedua adlh endingnya yang menurut saya mantap, dua jempol dah. Sesuai dengan lingkup seri YARN yaitu kisah dewasa muda yg ngga melulu soal cinta. Mengutip kata2x Lika (sy lupa detailnya) namun isinya kurang lebih berbunyi masa mudamu terlalu sia2x klo hanya berkutat soal perasaanmu aja, buka mata dan lihatlah sekeliling, banyak hal yg lebih indah dan berharga utk diperjuangkan di luar sana.
36 reviews
January 27, 2021
Kisah Idan & Lika membuatku ingin mendaki lagi. Meski aku hanya pernah mendaki gunung Bromo, aku sangat menikmati petualangan mereka di Gunung Rinjani. Penuturan penulis yang detail dan terasa nyata sangat menghidupkan imajiku, melalui tulisannya aku bisa merasakan seolah sedang berada disana. Aku setuju tentang pemandangan alam yang ditawarkan pegunungan, pasti sangat indah. Aku masih ingat bagaimana semangatku saat mulai menapaki Gunung Bromo malam itu. Langit malam terindah yang bertaburan bintang terasa sangat dekat diatas kepala. Meski medannya jauh berbeda dengan Rinjani, aku tetap merasa cukup tertantang karena ini pertama kali aku mendaki. Kemudian saat melihat matahari terbit dari puncak gunung, rasa lelah seketika menghilang digantikan takjub dan lega.

Sejujurnya, buku sekeren ini perlu diedarkan & dibaca lebih banyak orang lagi. Dengan catatan, mungkin memperbaharui cover dan beberapa hal sederhana seperti ejaan, salah ketik ataupun font. Selebihnya membuatku terpukau.
4.7 🌟
#novelreview #summit #novelyarn

www.instagram.com/reviewbytsuki
Profile Image for Dedul Faithful.
Author 7 books23 followers
September 2, 2015
Review lengkapnya di http://bit.ly/1EBerlL. Cerita tentang pendakian yang sebelumnya tak pernah saya tahu, benar-benar membawa pengetahuan baru. Karakter Idan dan Lika juga lucu, interaksi antara mereka berdua itu loh kayak Tom dan Jerry. Juga mengenai setting-nya sendiri yang powerful, membahas Rinjani dan sekitarnya serta kebudayaannya. Meskipun begitu dari awal membaca saya agak terganggu dengan karakter Idan. Dia itu orang mana sih? Penulis kayaknya lupa deh menjelaskan tentang Idan. Cowok itu kuliah di Jatinangor, berarti kalau pun dia orang Jakarta pun bakal gak terlalu banyak ngomong gue-lo. Juga mengenai Jatinangor sendiri, penulis kayaknya salah deh nempatin Bandung di judul bab awal, karena daerah tersebut ada di Sumedang. Selebihnya oke, apalagi ending-nya.
Profile Image for Fakhrisina Amalia.
Author 14 books200 followers
November 1, 2015
Jadi pengen ke lombok, masa, habis baca buku ini. Well, mungkin kalau nggak bisa ke Mahabiru, cuma sampai danaunya aja nggak apa-apa deh. Next trip, insyaa Allah *nabung lagi*. Thanks Mbak Peringga Ancala sudah menuliskan buku ini :)
Profile Image for PIJE.
5 reviews3 followers
July 25, 2015
Salah satu seri #YARN dengan kaver terbagus dan comot-able. But hellooooo isinya nggak sesuai ekspektasi gue. Sampai halaman belasan gue stop karena nggak sanggup bacanya. Perhaps, not my glass of milk sih. Sorry....
Profile Image for Romsiyah.
116 reviews6 followers
November 19, 2015
bahagia itu sederhana; beli novel murah tapi cerita ga murahan, bagus malah. baru pertama kali juga baca yg ngedaki(?) gunung gini.
Displaying 1 - 26 of 26 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.