Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Chronicles of Audy #3

The Chronicles of Audy: 4/4

Rate this book
Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja,
sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R dan jatuh hati pada salah seorang di antaranya.

Kuakui aku bertingkah (super) norak soal ini,
tapi kenapa dia malah kelihatan santai-santai saja?
Setengah mati aku berusaha jadi layak untuknya, tapi dia bahkan tidak peduli!

Di saat aku sedang dipusingkan oleh masalah percintaan ini, seperti biasa, muncul masalah lainnya.

Tahu-tahu saja, keluarga ini berada di ambang perpisahan.
Aku tidak ingin mereka tercerai-berai, tapi aku bisa apa?

Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang masih saja ribet.
Kronik dari seorang Audy.

320 pages, Paperback

First published June 1, 2015

112 people are currently reading
1733 people want to read

About the author

Orizuka

29 books1,743 followers
Books written by Orizuka:

1. Me & My Prince Charming (Puspa Swara, 2005)
2. Summer Breeze (Puspa Swara, 2006)
3. Duhh... Susahnya Jatuh Cinta...! (Tanda Baca, 2006)
4. Miss-J (Tanda Baca, 2006)
5. High School Paradise (Puspa Swara, 2006)
6. Fight for Love! (Puspa Swara, 2007)
7. High School Paradise 2nd Half: Love United (Puspa Swara, 2008)
8. The Truth about Forever (Gagas Media, 2008)
9. 17 Years of Love Song (Puspa Swara, 2008)
10. The Shaman (Gagas Media, 2008)
11. FATE (Authorized Books, 2010)
12. Our Story (Authorized Books, 2010)
13. Infinitely Yours (Gagas Media, 2011)
14. Oppa & I (Penerbit Haru, 2011)
15. I FOR YOU (GagasMedia, 2012)
16. Best Friends Forever: High School Paradise Golden Goal (Puspa Populer, 2012)
17. With You (GagasMedia, 2012)
18. After School Club (Bentang Belia, 2012)
19. Oppa & I: Love Missions (Penerbit Haru, 2012)
20. The Chronicles of Audy: 4R (Penerbit Haru, 2013)
21. Oppa & I: Love Signs (Penerbit Haru, 2013)
22. The Chronicles of Audy: 21 (Penerbit Haru, 2014)
23. INTERTWINE (Penerbit Haru, 2015)
24. The Chronicles of Audy: 4/4 (Penerbit Haru, 2015)
25. Apa Pun selain Hujan (GagasMedia, 2016)
26. The Chronicles of Audy: O2 (Penerbit Haru, 2016)
27. Momiji (Penerbit Inari, 2017)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
911 (49%)
4 stars
657 (35%)
3 stars
215 (11%)
2 stars
42 (2%)
1 star
18 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 306 reviews
Profile Image for Prisca.
Author 37 books678 followers
June 9, 2015
Sekarang saya dukung penuh Audy-Romeo :"D.
Profile Image for Rizkyuhae.
66 reviews
April 30, 2016
MARI MBAK ORIZUKA, DILANJUTKAN The Chronicles of Audy-nya. LANJUTKAN SAMPAI AUDY WISUDA, KALAU BISA SAMPAI PERNIKAHAN #capslockJebol

Yang pasti saya tetap kekeh berada di #TeamRex #TeamRex #TeamRex hahahahaha XD Kalau jadian dengan orang yang seperti Romeo menurut saya kurang greget alias kurang menantang. Dan kenapa Audy disini yang paling labil? Sering bertanya dan perduli dengan jawaban Rex kalau masih punya rasa atau tidak ke Audy, sedangkan Audy sendiri seperti itu!? Rex saja masih bisa sabar dan kukuh sama perasaannya ke Audy (#pukpuk Rex).

Saya bisa mengerti sikap Rex yang dingin seperti itu. Seperti apa yang Maura bilang, “Dari awal, Rex berjalan sendirian. Dia berlari sendirian. Regan punya ayahnya. Romeo punya ibunya. Begitu Rafael lahir, Rafael punya semuanya. Tapi Rex, Rex selalu sendirian. Nggak ada yang benar-benar memahaminya.” Lagipula, apa yang dipikirkan Audy tentang Rex tidak semuanya benar. Semuanya pasti ada alasannya. Seperti salah satu contohnya pada dibuku pertama, saat Rafael sakit dan dibawa ke Rumah Sakit.. Audy mengira Rex tidak perduli dengan Rafael karena dia saja yang belum ada di RS, padahal Rex langsung lari ke RS saat Audy telpon. Sampai Rex sendiri masuk RS karena asma kumat. Itu tandanya kan dia masih ada perhatian sama keluarganya.

Dan saya pikir, keluarganya kurang berusaha melakukan pendekatan dengan Rex dan sibuk dengan urusan masing-masing.. makanya dia tertutup. Jadi dengan hal itu saja sudah dapat dengan jelas dibayangkan bagaimana kehidupan Rex sebelum bertemu Audy. Dengan beberapa bulan saja Audy berada di sekitarnya, tidak akan bisa merubah sifat seseorang dengan sekejap. Semua butuh proses.

“Kamu adalah entitas yang jadi kelemahan sekaligus kekuatanku; yang membuatku merasa lebih hidup.”

“Apa sih Rex, yang bikin kamu suka aku?” tanyaku, tak tahan lagi. “Maksudku, selain teori Plato itu. Harusnya, secara hukum alam atau apalah, kamu gemes- bukan dalam artian baik-sama orang-orang kayak aku, kan? Aku... salah satu orang yang nggak bisa ngerjain soal algoritma mudah itu.”
Tatapan Rex kembali terfokus padaku. “Tapi kamu satu-satunya orang yang pengin aku ajarin soal algoritma itu.” (Hal 157)

“Kamu hanya harus berhenti menganggap kamu nggak tertolong,” katanya. “Jangan meremehkan diri sendiri. Aku yakin kamu bisa.” (Hal 276)

“Aku Cuma nggak peduli tempat kita tinggal,” katanya, membuat mata Romeo melebar. “Yang penting, aku tahu kemana harus pulang.”
Kami semua menatap Rex nanar, akhirnya bisa sedikit memahami perasaanya. Rex tidak pernah mengikat dirinya pada rumah ini; dia mengikat dirinya pada saudara-saudaranya. Keluarganya masih merupakan hal yang penting baginya. Keluarganya selalu ada dalam rencana masa depannya. (Hal 287) [nah loh, padahal Audy sempat menuduh Rex kalau keluarganya tidak ada di rencana masa depannya. Padahal dia sangat perhatian dengan keluarganya dengan berpendapat blak-blakan. Kalau tidak blak-blakan, pasti Romeo belum melamar pekerjaan.]

Awww... untuk seseorang yang cuek, dingin dan tak pernah bersosialisasi seperti Rex, berkata seperti itu saja udah SESUATU banget! Bagi saya sifat Rex sedikit mengalami perubahan dibandingkan dengan pertama kali Audy bertemu dengan Rex. Rex sedikit lebih terbuka sama Audy.

Menurut saya, pikiran dan pedapat Rex benar dan pakai logika. Berpendapat sesuai apa yang terbaik menurut dia dan sesuai keadaan, walaupaun sikap dan pemilihan kata-katanya yang terkesan dingin dan tak berperasaan. Tapi sekali lagi maklumi saja buat orang yang tertutup dan jarang/bahkan hampir tidak pernah besrsosialisasi pasti susah mengungkapkan kata-kata yang manis sesuai yang ada di perasaannya. Dan satu lagi, Rex hanyalah laki-laki yang masih berusia 17tahun. Dia masih membutuhkan waktu sampai ke Rex yang bersifat dewasa dan berpikiran lebih matang.

Jadi Romeo buat Missy aja deh /plak *langsung dikeroyok sama #teamRomeo hahaha...
Profile Image for Jessica Ravenski.
360 reviews4 followers
July 23, 2018
Cuma mau bilang kalo Audy Nagisa ini tokoh novel terkocak, terlebay, terngacolah yang pernah gue temuin.

..Dan juga The Chronicles of Audy ini salah satu series terbaik yang pernah gue baca.

Kocaknya bikin gue dari nangis jadi makin nangis lagi 😂😂😂😂😂 Kacau. Parah.

-----

INI. HARUS. ADA. LANJUTANNYA. GA. MAU. TAU.

Suka pake banget. Pas nerima bukunya ga berheni-henti dipandangin, mau dibaca sayang, mau dipandangin doang juga ngenes amat.

Pas baca juga disayang-sayang, diabisin ga rela (IYALAH BOK NUNGGUINNYA AJA SETAUN MASA DIBACANYA CUMA 2JAM), ga diabisin juga merana.

Oke jadi, di buku ketiga ini masih kronik Audy Nagisa. Mentang-mentang udah dibilang suka sama Rex (di buku kedua), Audy jadi lebay gitu berasa ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya setiap ngeliat Rex (padahal Rex-nya masih kaku dan cuma nanya skripsi-skripsi-dan-skripsi Audy) XD

Ya pokoknya bagian depan ini masih ngakak-ngakak bangetlah.

Eh pas tengah-tengah ke bagian akhir kok kenapa jadi ngenes gimana gitu. Kasian Audy yang sering merasa dirinya ga layak untuk Rex si Team Elite.

"Apa sih Rex yang bikin kamu suka aku? Maksudku, selain teori Plato itu. Harusnya secara hukum alam atau apalah, kamu gemes -bukan dalam artian baik- sama orang-orang kayak aku kan? Aku.. salah satu orang yang nggak bisa ngerjain soal logaritma yang mudah itu."
"Tapi kamu satu-satunya orang yang pengin aku ajarin soal logaritma itu."


SAMPAI BAGIAN SITU, SAYA MASIH #TEAMREX PAKE BANGET. Rasanya saya tuh udah mau guling-guling sambil cengengesan aja.

Eh begitu Rex mulai menjatuhkan 'bomnya', saya agak keki juga walaupun saya masih #TeamRex. Saya rasa kak Ori harus banget bikin novel / cerita dengan POV Rex, karena saya penasaran banget sama apa sih yang dipikirin Rex. Plis kak Ori bikin ya, terserah judulnya mau The Chronicles of Rex, Curahan Hati Rex Rashad, atau apalah.

Jadi intinya saya masih keki sama Rex. Huh.

UNTUNG ENDINGNYA MENGHIBUR SAYA. Terima kasih Romeo, berkat kata-katamu saya seolah bisa 'kasih pelajaran' ke Rex.

INI MAUNYA JADI #TEAMREX APA #TEAMROMEO SIK? X'D X'D

Tapi, tapi, tapi... Saya masih berharap banget Audy bisa jadi sama Rex sih. Walaupun Rex kerap membuat saya dongkol, tapi kayaknya Audy sama Rex kayak klop gitu. Yang satu agak-agak sarap, yang satu serius.

Penasaran bingitssss sama kelanjutan Rex-Audy-Romeo (sama Rafael juga hihihi, kalo sama Regan enggak ah, udah ada yang punya sih XD). Pokoknya ditunggu bangetlah buku keempatnya. Mau dibikin berapa buku pun, saya mah mau ajalah XD XD
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
June 8, 2015
Nggak apa-apa ya, untuk sekali ini, karya yang ikut saya bidani kelahirannya ini saya kasih bintang? Bintang 5, lagi. Nanti, kalaupun ada "cacat" untuk keseluruhan ceritanya, saya bisa ikut disalahkan, karena semestinya sedari awal saya bisa sumbang saran perbaikan kisahnya.

Namun, untuk saat ini, saya mesti bilang, saya suka-pake-banget sama buku ketiga Audy ini, dan 5 bintang buat Orizuka yang membuat emosi saya ikutan jungkir balik selama mengedit naskah ini.

Untuk kalian yang sudah menunggu-nunggu novel ini, semoga ikut dilanda "surprise" dari banyaknya tikungan nasib para tokohnya, yaaaa....

Selamat membaca.
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews296 followers
June 4, 2016
Review: http://www.kubikelromance.com/2016/06...

Agak terlambat membaca buku ini karena baru saya baca beberapa minggu yang lalu, bahkan buku terakhirnya sudah terbit. Nggak pa-pa, untuk 4R nggak ada kata terlambat :D. Seri ketiga The Chonicles of Audy ini bisa dibilang lebih bagus dari buku kedua dan seemosional buku pertama, saya sangat puas ketika menutup buku, bahkan membuat saya hangover dan booklag sampai-sampai nggak mau ngapa-ngapain, hahaha. Orizuka memang jago mengaduk-aduk emosi pembaca lewat karakter para tokohnya, salah satu kelebihan buku ini yang saya lihat.

Di 4/4 ini, segala aspek lebih berkembang, mulai dari karakter, hubungan Audy dengan 4R sampai konflik lama dan baru terus bermunculan dan menambah kronik kehidupan Audy. Audy masih belum selesai mengerjakan skripsi, selalu ada Rex yang membantu dan mengingatkan di setiap kesempatan, ya, seakan-akan ketika Audy bertemu dengan Rex, kata skripsi lah yang muncul, seakan menjadi momok bagi Audy, hahaha. Namun, tetap saja Audy lebih tertarik bermain game bersama Romeo, Audy juga masih menjadi 'pembantu' di rumah 4R walau Maura sudah kembali, masih menjadi pengasuh Rafael dan menghadapi komplain dari sekolah karena Rafael dianggap tidak bisa membaur dengan teman-teman sebaya, dia terlalu pintar untuk anak seusianya dan hal tersebut menjadi sulit untuk ditangani para guru.

Saya nggak akan banyak bahas sinopsis ceritanya karena rawan spoiler, cukup cuplikan di atas saja dan nanti di akhir akan saya tambahi sedikit. Saya akan membahas hubungan Audy dengan Regan, Romeo, Rex dan Rafael. Di buku pertama, 4R, walau bisa dibilang berisi pengenalan para tokoh dan konfliknya, saya merasa Regan menjadi poros, dia adalah karakter yang paling menonjol, tentang cara dia menjadi kepala keluarga dan memiliki tunangan yang koma. Di buku kedua, 21, Rex lah yang menjadi sorotan utama, konflik berpusat pada perasaan Rex kepada Audy, sedangkan di buku ketiga ini, 4/4, tokoh yang menjadi sorotan adalah Rex dan Romeo, karena ada cinta segitiga, konfliknya sendiri tentang perubahan, ada saat di mana keinginan tidak sejalan dengan kenyataan.

"Aku cuma nggak peduli tempat kita tinggal," katanya, membuat mata Romeo melebar. "Yang penting, aku tahu kemana harus pulang."


Porsi Maura cukup banyak kali ini, Audy sudah bisa legowo akan kehadirannya, bahkan dia menjadi tempat curhat dan tempat bertanya Audy tentang Rex, yang sangat sulit dipahami. Pun dengan porsi Regan, cukup lah untuk mengetahui akhir kisahnya sendiri. Rafael tentu saja masih menjadi primadona, bagi saya tentunya, karena bisa dibilang dari semua tokoh 4R dialah favorit saya, ya, bukan Rex atau Romeo, hahaha. Karena, bagian Rafael lah yang syarat akan emosi.

Bagian yang bikin ketawa itu ketika Audy kencan dengan Rex di Rumah Cokelat, wakakaka, terus kemunculan adik Audy, Aries, lucu banget pas dia main sama Rafael, dan tentu saja ketika Audy berinteraksi dengan Romeo. Sebenernya banyak yang bikin senyum, ibaratnya kalau kita lagi jalan di setiap tikungan ada tawa, di setiap belokan ada haru.

Bagian tersedih bagi saya adalah ketika Rafael study tour ke Taman Pintar, bertepatan dengan Audy ada bimbingan dosen untuk skripsi. Rex dengan tegas menyuruh Audy ke kampus dan biar Rafael ditemani Romeo. Tentu saja Romeo yang memiliki tabiat sesukanya tidak bisa dipercaya untuk menjaga Rafael, Audy terus kepikiran dan dia langsung ke Taman Pintar dan mengawasi Rafael, terus bagian terakhir juga yang mengharuskan Rafael memilih. Nyesek banget deh bacanya, pokoknya bagian Rafael ini bikin hati remuk, belum lagi perlakuan orang sekolah yang tidak bisa memahami kelebihannya.

Buku ini ada bagian romantisnya juga, nggak, nggak pas Audy kencan dengan Rex, itumah ironi, hahaha. Ada kalimat yang diucapkan Rex yang kesannya biasa tapi menurut saya romantis banget. sangat Rex banget deh.

"Apa sih Rex yang bikin kamu suka aku?"tanyaku, tak tahan lagi. "Maksudku, selain teori Plato itu. Harusnya, secara hukum alam atau apalah, kamu gemes -bukan dalam artian baik- sama orang-orang kayak aku, kan? Aku... salah satu orang yang nggak bisa ngerjain soal logaritma mudah itu."
Tatapan Rex kembali terfokus padaku. "Tapi kamu satu-satunya orang yang pengin aku ajarin soal logaritma itu."


AJARIN AKOH REX! AJARIN AKOHHHH!!!

Rex dan Romeo, Rex masih saja seperti Rex, sangat dingin, cuek dan kepintarannya mengintimidasi Audy, sampai-sampai Audy begadang berhari-hari menyelesaikan kubik-rubik agar IQ-nya meningkat walau tidak akan bisa menyamai Rex, bagian lucu dan konyol di buku ini. Romeo lebih terlihat kegantengannya, masih konyol dan seenaknya sendiri, tapi lebih perasa, dia akan banyak 'berbicara', selain itu akan ada fakta tentang dirinya yang bisa didapatkan dari buku ini, sesuatu yang membuat dia trauma. Saya rasa di buku keempat kita akan mendapatkan jawaban siapa yang akan dipilih Audy :D

Well, seri The Chronicles Audy sangat sangat sangatttttttttt saya rekomendasikan bagi siapa saja, serius deh, baca deh buku ini, dijamin nggak bakalan rugi. Walau terkesan cheesy, makna keluarganya terasa sekali, banyak hal yang bisa kita dapatkan setelah membaca buku ini, buku ini sangat menghibur sekaligus mengharukan. Salah satu seri terbaik dalam negeri yang pernah saya baca.

"Jangan lupa Dy, kalau Rex hanya 1/4," kata Regan lagi. "3/4 sisanya juga membutuhkan kamu, sama besarnya."

Karena selain keluargaku, 4R adalah sumber kebahagiaanku.
Mereka semua 4/4, sama besarnya.


5 sayap untuk nilai yang sama besar.
Profile Image for Rido Arbain.
Author 6 books98 followers
July 23, 2015
Sepertinya mulai sekarang aku mau mengukuhkan diri sebagai penggemar (tulisan) Orizuka! Walaupun sejauh ini aku cuma baca serial TCoA dari seluruh karya beliau, semoga Readerizuka lain nggak keberatan dengan pernyataan barusan.

NOVEL INI MENGHIBUR SEKALI.

Oke.

Kalem.

Aku sudah curiga seri ini bakal terus berlanjut kalau melihat dari klimaks-menggaris-antiklimaks yang ditaruh di setiap halaman terakhir (sampai buku ketiga ini). Maksudnya, ada banyak kemungkinan penulis mengangkat konflik baru dengan ending 'bebas' seperti itu. Tapi semoga ceritanya nggak diseret-seret kayak episode sinetron-sinetron stripping di televisi yang kita cintai.

Judul novel ini rasanya pas sekali. 4/4. Jelas terlihat usaha Orizuka untuk memberi cukup porsi interaksi Audy dengan masing-masing 4R, tanpa mengurangi esensi kroniknya Audy sendiri. Skripsinya masih belum kelar, btw!
Kemunculan Missy, Aries, dan tukang-bakso-kepo juga lumayan menambah hiburan.

Kayaknya baru kali ini aku benar-benar antusias mengikuti serial buku dari seorang penulis, dan rasanya sangat menyenangkan. (Apakah kalimat barusan terdengar seperti kalimat yang dicetuskan oleh seorang fanboy?)

Terserahlah. Pokoknya aku tetap berdiri tegak di #TeamRomeo!
Profile Image for Ratna Chalida.
13 reviews3 followers
June 9, 2015
4.4 STARS for the 3rd book~

"Jangan lupa Dy, kalau Rex hanya 1/4," kata Regan lagi. "3/4 sisanya juga membutuhkan kamu, sama besarnya." (hlm. 232)

*
Dilihat dari sampul bukunya di mana Audy pakai baju yang cantik dan 4R dengan tampan dan imutnya (khusus Rafael, eh Rex juga deh *kalau menurut Audy kan Rex itu imut* ) dalam balutan suit, kronik Audy di buku ketiga ini berakhir bahagia! Masih ada kesedihan dan konflik keluarga di antara 4R dan konflik hati Audy sama 2R sih. Cerita ga selalu tentang bahagia, kan?

Ini masih kronik seorang Audy Nagisa, yang sudah jadi bagian keluarga 4R dan menerima pengakuan cinta dari Rex yang bikin #TeamRex *aku dari awal #TeamRomeo lho meski dia disebalin Audy terus* dan penggemar seri ini meleleh di The Chronicles of Audy 21 by Orizuka .

Audy berbunga-bunga~ Kupu-kupu selalu menari-nari di perutnya! Ya, siapa yang nggak bakal kegirangan dapat pernyataan cinta dari seseorang kayak Rex? Dingin, genius, kadang labil, tapi kadang bisa terdengar romantis! Bawaannya pengin terus menerus dekat dengan Rex dan terobsesi mau menyamakan kualitas dirinya dengan Rex. Di buku ini, Rex juga masih gigih menagih janji Audy untuk menyelesaikan skripsinya yang belum kelar. Saking semangatnya berusaha untuk saling menyesuaikan, kadang bikin Audy sadar kalau dirinya dan Rex nggak bakal bisa sepaham.
"Aku pikir, di antara semua orang, kamu yang bakal mengerti," katanya, terdengar pahit. "Kamu bisa memahami saudara-saudaraku dengan begitu mudah. Kenapa aku nggak?" (hlm. 262)


Nggak cuma urusan skripsi yang sampe di buku ketigapun belum kelar dan konfliknya sama Rex yang bikin Audy pusing, dia juga harus mengurusi masalah Rafael, si bungsu 4R yang kelewat pintar dari usianya, kepikiran Regan juga yang pusing dengan masalahnya.
" Hoo... tak pikir calon bojone." Bapak tadi kemudian tersenyum simpul ke arahku, yang balas mesem-mesem. "Nanti kalau Mbak'e sing mau nikah, cari suvenirnya ke sini lagi, ya?"
Berkat pertanyaan itu, suasana hatiku langsung berubah buruk dalam sekejap.
Tanpa kusadari, mungkin aku bipolar. (hlm. 227-228)


Di saat rasanya mau hancur berkeping-keping mikirin masalah ini itu, R2 alias Romeo lah yang jadi andalan Audy buat melepaskan sejenak kelelahannya.
Aku tidak langsung menanggapinya, karena aku terlalu sibuk mencerna ucapannya itu. Kalau dipikir-pikir lagi, selama bersama Romeo, aku memang tidak terlalu banyak berpikir. Aku bisa rileks, bisa berjalan dengan kecepatanku sendiri, dengan dirinya mengikuti dari belakang, siap menghiburku dengan segala cara. (hlm. 217)



**
Buku ketiga ini lebih nano-nano dibanding buku kedua dan pertama tentunya.
Konflik yang ada diramu dengan sangat lincah dan feel nya kerasa kok sampe pengin nimpuk Audy yang super norak gitu gara-gara Rex :D
Penokohannya dan pengembangan karakternya juga ok~
Pesan-pesan di buku ini juga mudah tersampaikan ke pembacanya~



Kalau aku sih bakal terus ada di #TeamRomeo! Aku nggak tahu Missy ini naksir Romeo atau kayak berusaha menyodorkan Romeo ke Audy sih *nyodorin dagangan kali ah* Soalnya di buku pertama The Chronicles of Audy 4R by Orizuka , 4R bisa nemuin hotelnya Audy menginap itu karena Romeo tahu dari Missy.
"Gue nggak percaya bakal ngomong gini, Dy," kata Missy, tangannya masih setengah melambai. "But, Romeo is so hot now." (hlm. 304)


***
Biasanya aku bakal list 3 favourite lines, tapi khusus review ini aku bakal list best moment dan 1 fav line hehe


Favourite line :
"Aku cuma nggak peduli tempat kita tinggal," katanya, membuat mata Romeo melebar. "Yang penting, aku tahu ke mana harus pulang." (hlm. 287)
Profile Image for Hidya Nuralfi Mentari.
149 reviews15 followers
June 29, 2015
"Jangan lupa Dy, kalau Rex hanya 1/4, 3/4 sisanya juga membutuhkan kamu, sama besarnya."

"Kamu tahu kan, kalau kamu lagi stres kamu selalu bisa datang ke aku,"

"Itu rencana masa depanku. Kamu belum ada di sana."

"Aku cuma nggak peduli tempat kita tinggal. Yang penting, aku tahu ke mana harus pulang."

"Aku akan jagain Audy, tapi untukku sendiri."

...

Betapa sebuah cerita sederhana mampu menjadi cerita yang luar biasa. Itulah yang selalu saya kagumi dari Kak Ori. Sampai sekarang, saya masih bertanya-tanya, magis apa yang dipakai dalam tulisannya sehingga hal-hal sederhana mampu menjadi hal yang jauh dari kata sederhana.

Dari awal membaca tulisan Kak Ori, saya tahu ceritanya yang ringan mampu memuaskan dahaga para pembacanya melebihi cerita-cerita berat yang berlabel 'expert'. Dengan tulisan Kak Ori, rasanya sudah cukup, saya tidak perlu cerita berat atau konflik rumit dan diksi indah yang mampu menarik feel saya ke dalam sebuah cerita—saya tidak perlu itu. Karena dengan cerita Kak Ori yang apa adanya, saya bahkan mendapatkan hal tersebut—lucu, senang, sedih, haru, sensasi hangat, senyum-senyum, sampai blushing fangirling.

Penulisannya akan selalu menjadi all time favorit untuk saya.

Dan sekarang, kita lupakan segala entitas yang menjadi kelemahan sekaligus kekuatan apalah itu. Kak Ori seolah memberi plot twist bagi setiap tokohnya :') kecuali Audy, yang masih sama seperti Audy yang sebelum-sebelumnya :D ceritanya semakin mudah dinikmati. Dan, memang, rasanya dibanding dua buku sebelumnya, konflik di buku ketiga ini adalah yang paling menyenangkan untuk dinikmati! X')

Btw, adegan Rafael dan Audy masih selalu menjadi yang paling mengharukan. Ada bagian yang benar-benar menyentuh hati saya ketika Rafa memilih 'tinggal' bersama Audy dibanding kakak-kakaknya. Lalu, adegan Rex dan Audy masih menjadi yang paling greget. Saya benar-benar greget dengan kelabilan Rex yang ... sangat Rex sekali :( Selanjutnya, adegan Regan dan Audy tetap yang paling membuat saya tersenyum-senyum coret-miris-coret. Jauh dalam lubuk hati saya, saya masih menomorsatukan Mas Regan, lho :') dia semakin menaut hati saya di sini :') dan surprised! Adegan Romeo dan Audy menjadi yang paling saya nantikan di sini :3

Saya sadar, sepertinya dari semuanya, Audy memang hanya bisa menjadi Audy yang normal di depan Romeo saja. Mereka saling melengkapi, saling memahami, saling berbagi canda tawa de el el. Tapi, ada semacan kemistri yang sulit dilepas juga antara Rex dan Audy. Hm ... mungkin buku keempat nanti akan menjawab semuanya. Walau begitu, sebenarnya, saya masih selalu mendukung Regan-Audy, sih (oi, udah impossible kayaknya oi) ;p

Eh iya, ada sedikit kesalahan teknis yang saya dapat (dan masih saya ingat). Sembab: yang baku sembap. Terus ada mengambil kaki seribu? Mungkin ini maksudnya langkah seribu? Terus ada somewhat kalimat yang sepertinya entah kenapa agak rancu saya baca, tapi saya lupa yang mana dan saya lupa juga kenapa :( well, enuff said.

Ya, sekali lagi, saya selalu terheran-heran bagaimana seri Audy ini (selalu) mampu saya lahap dalam waktu singkat. Sangat singkat. Tapi, tentu saja dengan kisah yang membekas. Bab terakhirnya (selalu) bikin heart-warming.

Buku ini menyembuhkan reader's block saya. Tapi, buku ini juga menyebabkan book hangover terhadap saya. Jadi, saya harus apa? :'))

Ps: sampai bertemu Juni tahun depan, Mas Regan dkk :*
52 reviews
June 8, 2015
KEREN. KEREN. KEREN.
Okeh mungkin terlalu berlebih. tpi serius deh, penantian rasanya terbayar.
Diantara 3 buku, aku paling suka yg ini.
karenaaa.....
Bagi yang ngeship Romeo-audy (aku bgt) disinilahhh romeo beraksiiiii *terlalu excited*

"Aku akan jagain Audy, tapi untukku sendiri"

See??? banyak perkembangan hubungan Romeo-Audy disini.

Bukan cuman itu, sifat 4R bikin terharu banget. Mereka saling menyayangi dgn cara mereka sendiri *ini bkin iri bgt*

Kak Ori, Aku-atau mungkin semua yg baca novel ini-nagih yg ke4!
(Aku berharap lbh sama hubungan Romeo-Audy loh!)
Profile Image for Just_denok.
366 reviews6 followers
June 25, 2015
SPOILER ALERT

"...Aku salah satu orang yang nggak bisa ngerjain soal logaritma dengan mudah itu."
" Tapi kamu satu-satunya orang yang pengin aku ajarin soal logaritma itu."(Rex pada Audy,pg.157)


" Kamu tahu kan, kalau kamu lagi stres kamu selalu bisa datang ke aku." (Romeo pada Audy, pg. 189)

" Itu rencana masa depanku. Kamu belum ada disana." (Rex pada Audy, pg. 199)

" Selama bareng aku, aku nggak akan membiarkan kamu stres." (Romeo pada Audy, pg. 217)

" Jangan lupa Dy, kalau Rex hanya 1/4," kata Regan lagi, "3/4 sisanya juga membutuhkan kamu, sama besarnya" (Regan pada Audy, pg. 232)

" Kamu bisa memahami saudara-saudaraku dengan mudah. Kenapa aku nggak?" (Rex pada Audy, pg.262)

" Yang penting, aku tahu ke mana harus pulang" (ucap Rex, pg. 287)

"Karena aku kakak yang nggak berguna, selama kamu pergi nanti, aku nggak akan jagain Audy buat kamu"
" Maksudnya..."
"Aku akan jagain Audy, tapi untuk diriku sendiri." (Romeo pada Rex, pg 300-301)


***

Grrrr...aku bener2 menahan diri untuk tidak membaca review LENGKAP siapapun yang sudah membaca novel ini. Supaya tidak spoiler. Dan usahaku itu sangat berguna ketika aku membaca novel ini. Aku cukup, ralat, SANGAT dikejutkan dengan jalan ceritanya. Hanya dengan 180 menit, aku berhasil melahap novel ini sampai tandas!!!! Dan aku langsung fanatik dengan kronik Audy. Ini serial pertama yang bikin aku nggak pengin menemukan kata akhir, atau tamat. Aku ingin selalu menikmati serial Audy, kalau perlu sampai Audy punya anak nanti. Hehhehe :D

Di Serial Audy yang kedua, kita dihadapakan pada pernyataan cinta Rex pada Audy. Di seri ketiga ini,diceritakan tentang bagaimana Audy merespon pernyataan cinta itu dengan hal2 yang lebih ke arah jenaka dan polos. Hehehe. Selama Audy menunjukkan respon terhadap pernyataan cinta Rex, tanpa sadar Audy malah menjauh dari Rafael. Rafael sempat 'ngambek', tapi bukan Audy namanya jika tidak bisa membawa Rafael kepadanya lagi. Lalu tiba2 ada kabar yang jauh lebih mengejutkan. 4 R terancam tercerai berai, R1 dengan karir barunya yang lebih menarik, R2 yang masih merasa nyaman dengan dirinya sekarang, R3 dengan lompatan mimpinya yang jauuuuh dan diluar dugaaan, R4 dengan keinginan manisnya untuk tinggal bersama Audy, dan 1A yang pastinya tidak ingin mereka tercerai berai. Mampukah Audy mempertahankan mereka untuk tetap bersama? Lalu tiba2 datang Ajeng dengan membawa rahasia antara ia dan Rex? dan sosok Romeo yang tiba2 senantiasa hadir saat Audy merasa sedih? Hmmmm...cerita di novel ini sangat KECE (Pinjam istilah Audy untuk Pak Jono!)

Cerita bikinan mb Ori selalu keren ya. Keluargaannya dapet banget. Apalagi bagian Rafael-Audy, Regan-Audy, Romeo-Rafael. Chemistry Rafael dan Audy ini bikin aku terharu dan nggak segan untuk nangis. Kece!. Kebersamaan juga ada(Regan-Audy, Regan-4R1A). Nyebelinnya juga ada (Rex-Audy, Rex-Audy-Ajeng). Persahabatan juga ada (Romeo-Audy, Audy-Missy, Audy-Maura). Dan yang paling aku suka adalah perkembangan hubungan Rex-Audy-Romeo. Mbk Ori bener2 pinter menyimpan bom waktu di bagian akhir cerita. Aku sampai kaget dibuatnya. Kalau Rex, selalu memunculkan kupu2 di perut Audy (dan perutku juga sepertinya), tapi Romeo lebih menjadi 'teman'. Romeo selalu bisa menyeimbangi Audy, dan tidak membuat Audy dalam posisi "mengejar" ataupun "tidak elite". Tahulah siapa yg pastinya bisa membuat posisi itu tercipta selain Rafael :). Salut dengan mbak Ori yang mampu membuat jalan cerita, karakter dan chemistry antar tokohnya klik di novel ini.

Aku setia menunggu seri ke 4 nya tahun depan ya Mbak. Fightiiiiiing!!!^.^

Tiba2 kebayang sosok yang menjadi imajinasiku saat membaca novel ini.
Putra Arifin as Regan
Adipati Dolken versi gondrong as Romeo
Mikha Angelo as Rex
Dimas Gabra (anak kecil yg jadi anaknya Irgi di iklan Pepsodent) as Rafael
Michele Ziudith as Audy
#seleraNusantara :D
Profile Image for Naomi Chen.
228 reviews14 followers
June 11, 2015
[Khusus ini Indonesia lagi deh]

4.5. Eh engga, 4.75. Ah tanggung, 5 aja sekalian :P

Barusan beres baca dalam waktu sekitar 3 jam soalnya banyak intermezzo plus gogorowokan sendiri.. Hahaha. *ceritanya biar menikmati, tapi tetep aja ngga bisa berhenti seperti seri2 sebelumnya*, dan gw cuma mau bilang satu kalimat.. ngga tau ini mengandung spoiler parah atau engga.. tapi izinkan gw mengucapkannya....

"AKHIRNYA SKRIPSINYA AUDY ADA KEMAJUAN JUGAAAAA"
*sambil menarik nafas lega*
*mungkin, saya emang harus mempertimbangkan untuk daftar jadi pembimbing dua di kampus kelak mengingat begitu empatinya terhadap mahasiswa-mahasiswi yang ngga lulus2 kayak Audy*
*abisnya keki, udah sejak 2 taun yang lalu lulus S1, seangkatan sama Audy, kok anak ini ngga lulus2 juga ya* >> abaikan yang terakhir, kayanya ada sedikit unsur curhat ngga penting

Seperti biasa, Orizuka dengan gaya menulisnya yang selalu enak dibaca - cerita sefairy tale, se-engga masuk akal pun *yah bukan ngga masuk akal banget kaya fantasi sih, maksudnya..tp yang kesannya terlalu indah untuk jadi kenyataan* selalu kalo dibaca, malah justru tampak kayak kenyataan. Hmm, khusus seri Audy, semuanya tampak seperti nyata, sih.. memang harusnya kan kehidupan nyata itu kaya kisahnya si Audy, bukan? Penuh kronik? LOL

Perkembangan dalam cerita Audy tuh sebenernya secara general *setelah baca 3 buku dan mungkin.. (harus ada sih sebenernya, WAJIB ADA buku selanjutnya) lambat banget. Sampe kadang gw gemes sendiri, ini kapan sih skripsi Audy beres? Ini gw-nya yang terlalu berpikir agak seperti Rex (yang sometimes suka gatel sendiri sama orang2 lemot, oke sih gw lemot, tapi ga segitunya kaya Audy juga!), atau memang karena gw gagal berempati sama si tokoh utama? But well, I love her character. Unik banget sih, dan gw salut sama Orizuka, kayanya riset dan pengetahuannya banyak banget.. bisa-bisanya masukin kasus Anak berbakat-lah, nyebut2 istilah bipolar-lah... *kayanya ini efek kalimat pertama dari buku ini yang nyinggung2 jurusan kuliah gw, deh* *abaikan*

Tema yang diusung secara general juga, bener2 keren sih. Keluarga. Berapa banyak sih di antara kita yang kepikiran soal keluarga, terutama semenjak menginjak masa remaja? Salah satu unsur yang menarik dari cerita Audy adalah bahwa Orizuka mengusung tema "peralihan".. menyadarkan pembaca juga, kalo keluarga itu ngga kalah penting dibandingkan sekedar pacar-pacaran. Galau-galauan. Ah, ababil banget deh kalo cuma galau2an. Meskipun ada unsur roman yang ada di novel ini,tapi bagi gw, topik novel ini yang paling utama tetep keluarga, dan itulah yang bikin nilai plusnya makin nambah (udah plus, nambah, dobel deh plusnya)

Sedikit curhat, waktu baca blurb-nya, sebenernya gw udah agak menduga akan ada kaitan soal "perpisahan dalam keluarga" dengan kehidupan setiap insan 4R... entah masalah kerjaan, atau sekolah, atau apalah.. hahaha... dan ternyata dugaan gw ngga jauh2 dari sono. Cuma, seperti biasa.. gw ngga mau spoiler banget, ah. Ntar banyak yang marah lagi, kesenangan bacanya berkurang. Silahkan baca sendiri, ya :)

Oke, baiklah. Kayanya daripada gw ntar kebanyakan nulis dan jadi kebanyakan spoiler, mending gw udahin review gw, sampe sini.

Buat Orizuka.. jangan lupa ya, taun depan (kalo bisa lebih cepet) buku ke-4 nya udah nongol... gapapa Audy tetep 22 taun selama 3 tahun berturut2.. jadi saya juga masih bisa merasa berjiwa muda (dari yang awal baca seumuran sama Audy, sampe sekarang lebih tua 2 taun daripada Audy. Hadeehhhh andai waktu bisa dihentikan seperti novel) :P
And for last.. thank you for composed amusing story :)

Happy reading ^^
Profile Image for Dhyn Hanarun .
328 reviews202 followers
December 22, 2015
"Aku cuma nggak peduli tempat kita tinggal. Yang penting, aku tahu ke mana harus pulang." – halaman 287

Walaupun tidak tinggal bersama Regan, Romeo, Rex dan Rafael lagi, Audy Nagisa masih rajin mengunjungi rumah 4R. Dengan rutin, dia mengantarjemput Rafael ke sekolahnya dan mengurus beberapa keperluan penghuni rumah lainnya, sekaligus mencari kejelasan hubungannya dengan Rex. Audy tidak pernah menyangka dia akan tertarik pada seseorang yang lebih muda. Tapi Rex lebih peduli pada kemajuan proses skripsi Audy. Mereka jadi sering berselisih paham karena Rex bertindak seolah tidak peduli dan Audy yang tidak percaya diri dengan kemampuannya. Audy menumpahkannya ke Missy, teman dekatnya, Maura, tunangan Regan, dan Romeo, yang ternyata cukup mengerti. Tak hanya itu, muncul masalah-masalah lain yang berpotensi memisahkan keempat bersaudara itu.

---

Walaupun sangat terhibur dengan isi cerita The Chronicles of Audy: 4/4, ada banyak hal yang kurang sreg buatku. Konflik utama, yang di-‘jual’ di bagian sinopsis, yaitu 4R yang tercerai-berai tidak muncul sampai menjelang akhir cerita. Aku sempet bingung, loh. Di bagian awal, aku tidak terlalu ngeh karena masih diliputi rasa senang karena bukunya akhirnya datang. Di bagian pertengahan, aku sudah merasa bosan dengan Audy dan Rex yang berantem karena hal itu-itu lagi (baca: skripsi). Sama seperti Audy, aku kesal kalau Rex memilih menanyakan hal itu dibandingkan dengan sejuta hal lainnya. Whyy, Rex, whyyy? Saat konflik tersebut akhirnya datang, aku bingung lagi. Jadi solusinya .. begitu saja? Terlalu cepat diakhiri dan menyia-yiakan segala kekhawatiranku. Untungnya cerita berakhir dengan sebuah petunjuk konflik di buku selanjutnya yang sepertinya akan menarik! Akhirnya tokoh ‘itu’ dapat bagian yang banyak XD

Soal kisah percintaan Audy dan Rex, agak susah dicerna karena di kepalaku Romeo itu Rex dan Rex itu Romeo. Hahaha, entah kenapa bisa ketuker gitu. Ditambah, aku agak-agak lupa dengan cerita di dua buku sebelumnya. Ceritanya begitu ringan sampai aku merasa tidak perlu mengingat dan memikirkannya terus-terusan. Lewat begitu saja. Tapi itu tidak menghalangiku untuk membabat abis buku ini dalam waktu beberapa jam saja. Setelah selesai, aku mendapat kesimpulan bahwa tingkat kelucuan di buku ini berada di bawah dua buku sebelumnya. Lumayan banyak, sih, percakapan dan pemikiran absurd Audy yang bikin ngakak, tapi ya tidak membekas seperti proses pendekatannya dulu dengan 4R. Tapi mengingat konflik yang mereka hadapi semakin besar, memang kurang pantas sih kalau memakai candaan di sana sini. Kesannya kurang serius, gitu.


Baca review selengkapnya di http://dhynhanarun.blogspot.com/2015/... ;D
Profile Image for Echa.
285 reviews78 followers
July 26, 2015
Dari semua buku di seri Chronicles of Audy, 4/4 yang palinggg saya suka. Here's why:

1. Inti dari masalah (atau awal masalah) yang harus di-tackle Audy kembali muncul ke permukaan: SKRIPSI! Nggak tahu kenapa, aspek ini nggak menonjol-menonjol amat di dua buku pertamanya. Cuma sekadar layout di awal chapter. Unik sih, but honestly, who cares? Tapi di sini, ditunjukkan struggle Audy buat menyelesaikan skripsinya, di bawah tekanan Rex. Audy bahkan menemui dosennya (kalo nggak salah namanya Pak Jono) dan itu kemajuan banget, sih.

2. THE CHARACTERS SLAAAY. Realistis, nggak dramatis macam FTV, dan nggak lebay. Regan was being Regan, tetap melanjutkan pernikahannya dengan Maura, dan mempertimbangkan dengan serius tawaran kerja di Jakarta. Romeo was being Romeo, serius tapi santai, a friend you can always count on, menghibur Audy dengan games dan pesta wedang, juga bikin password laptopnya jadi... fionaudy. Rex was being Rex, sassy but classy, tetep kekeuh dengan pendiriannya ke MIT, nggak menye-menye dengan sentimen keluarganya, termasuk Audy. Good move, Rex. Karakter Rex sangat, sangat relatable dengan saya, yang sering merasa pengetahuan itu nomor satu dan kadang mengenyampingkan keluarga. Rafael was being Rafael, dengan permainan yang bisa bikin otak berkerut, childish tapi genius. Saya lebih setuju kalau Rafael, di buku selanjutnya, diberi pendidikan homeschooling aja, dan sesekali ditutori Romeo, diawasi Audy. Tokoh-tokoh tambahan seperti Missy dan Maura pun saya suka banget. Mereka melengkapi dan menambah seru cerita, mengimbangi Audy yang terlalu sering mengandalkan hatinya untuk berpikir. Dan last but not least ... Audy, yang masih hopeless romantic, impulsif, tapi nurturing luar biasa. Satu-satunya perkembangan yang saya lihat (dan saya suka) adalah, Audy nggak lagi jadi Mary Sue. Dia lebih bertanggung jawab terhadap konsekuensi tindakannya, nggak melulu diselamatkan 4R. Again, progress, progress :)

3. Porsi 4R di buku ini seimbang, dan Audy juga jadi punya waktu untuk dirinya sendiri. Audy bisa membagikan perhatiannya ke Regan dengan membantu memilihkan suvenir, Romeo dengan main di Fun World, Rex dengan ummm quality time berdua (cough, riset skripsi, cough), Rafael dengan ikut jalan-jalan. Dia juga bisa berinteraksi dengan Maura, mendapat omelan nampar dari Missy, menyicil skripsinya, dan adegan kecil di mana Audy nerima postcard dari adiknya (yang saya lupa namanya) was truly heartwarming. Audy nggak melupakan adiknya sedangkan dia mengurus adik orang lain.

This review is getting longer. Saya rasa semua yang saya suka sudah terangkum di sini. Terima kasih buat Penerbit Haru, Kak Orizuka, dan @fiksimetropop atas hadiah giveaway ini :D
Profile Image for Zulfy Rahendra.
284 reviews76 followers
February 16, 2018
Akhirnya akhirnya akhirnyaaaaa....

Saya bisa baca serial ini juga. Ratingnya di goodreads luar biasa, tapi saya selalu belom punya dana lebih buat beli buku ini. Ketika kemudian sobat cihuyku, sebut saja ybs, menawarkan minjemin akun scoop premiumnya buat saya karena saya whining sepanjang waktu pengen baca ini, saya tentu saja menolak. Menolak minjem cuma sehari. Minimal seminggu lah. Udah minjem, ga tau diri pula. Tapi kemudian saya membayar ybs dengan satu-satunya harta yang saya punya tanpa batas. Cinta. Yang lalu saya kirimkan untuknya secara virtual, yang kemudian tentu saja dia tolak. Sungguh kerugian besar baginya. But if you read this review, my dear ybs, i just want you to know that i love you to the Alice Island and back. Semoga engkau selalu dilimpahi kebaikan.


Di scoop (atau sekarang Gramedia Digital), serial Audy ini cuma ada sampe buku #3, dan saya bacanya maraton. Karena baca maraton itulah saya jadi saru mana buku #1, mana buku #2, mana buku #3. Makanya bikin review bukunya yaudalah dirapel aja. Dan ratingnya jadi dipukul rata aja. 😅


3 buku dalam 2 hari! Padahal di kantor lagi hectic-hecticnya. Tapi nyampe kosan saya rela begadang buat baca ini. Selain karena takut akunnya keburu ditagih, bukunya juga page-turner sekali. Bahasanya bagus, enak dibaca, ceritanya sederhana tapi manis dan menghangatkan hati, tokoh-tokohnya loveable, kisahnya bisa lucu dan mengharukan pada saat yang sama. Porsi romance sama family-relationshipnya juga pas. Suka!


Suka banget juga sama karakter-karakternya yang kuat, dan gimana mereka berkembang. Terutama 4R. Audy sih udah ya, dari buku pertama juga udah ketauan gimana dodolnya dia. Saya keingetan cewek typical drama korea ngebayangin Audy. Cantik tapi konyol. Baik tapi bodoh. Seringnya polos dan lugu. Ceritanya juga sebenernya tipe-tipe drakor juga (buat saya yang tontonan drakornya terbatas pada drakor-dokter-tentara sama Goblin). Endingnya mungkin agak ga ketebak karena variabelnya cukup banyak (setdah bahasanya sok Rex gini), tapi ceritanya ketaker mau dibawa kemana. Tapi karena ceritanya manis manis gemes konyol bikin senyum senyum bego, saya suka-suka aja. Menikmati banget baca ini. Ngakak sama kelakuan Audy, terpesona sama Regan, pengen noyor Romeo, keki sama sikap dingin Rex, dan tentu saja gemes-sayang-pengen-peluk-sekalian-adopsi-aja-deh sekali sama Rafael.


Konfliknya standar kayaknya, tapi lumayan emosional. Bisa bikin nangis sedih, sering juga bikin nangis haru. Dan terutama saya suka sekali gimana konflik-konflik di sini makin menguatkan karakter tokoh-tokohnya dari buku ke buku. Kerasa banget gimana Audy makin lama makin sayang dan merasa terikat sama 4R. Saya juga gitu soalnya. #lah


Penasaran sama buku keempatnya. Saya kayaknya bisa nebak gimana endingnya (mengingat yang ngereview juga udah banyak sih), tapi tetep aja. Hampir semua review bahasnya ending kisah Audy (karena ini judul serialnya memang The Chronicle of Audy), tapi saya lebih penasaran sama Rafael. Itu anak bisa diadopsi sama saya aja ga yha kira-kira. Mayan kan, agak gedean dikit dia bisa bantuin saya bikin tesis kayaknya.
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
June 17, 2015
"Kenapa sih, di saat aku merasa hidupku sempurna, ada saja yang terjadi? Tepatnya kutukan apa sih yang nenek sihir itu dulu jatuhkan kepadaku? Apa salah ayah dan ibuku sampai aku layak mendapatkannya?
Tuhan, hidup ini begitu penuh misteri."

Buku ketiga seri The Chronicles of Audy ini masih menceritakan perjuangan Audy dalam mengerjakan skripsinya serta perjalanan hidupnya yang berliku-liku akibat 4R. Sebagian besar awal buku ini terfokus pada kegalauan Audy yang merasa tidak cukup layak untuk menjadi seseorang yang disukai Rex. Aku merasa di buku ketiga ini Audy jadi ekstra galau dan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Audy juga jadi labil; bahkan lebih labil daripada Rex yang notabene belum lulus SMA. Hal tersebut terkadang membuatku agak jengkel dengan karakternya; namun aku rasa itulah bagian dari karakter Audy—yang di sisi lain juga adalah sosok yang ceria dan penyayang. Aku merasa jauh lebih menikmati paruh kedua ceritanya saat konflik tentang 4R mulai bermunculan: Rafael yang bermasalah di sekolah, Regan yang mengalami kesulitan secara finansial, Romeo dengan masa lalunya, dan Rex dengan pilihan masa depannya. Lewat konflik-konflik tersebut, karakter 4R rasanya tergali lebih dalam, dan aku sangat menyukai bagian tersebut dari ceritanya. Hal yang paling membuatku bersemangat adalah ending-nya yang membuatku sangat tidak sabar untuk membaca buku selanjutnya! Apa yang dikatakan oleh Romeo di bagian akhir itu sangat tidak aku sangka dan benar-benar membuatku terkejut. Tentu saja aku ingin tahu apa efek perkataan Romeo itu terhadap keputusan Rex nantinya x))). Selain penasaran Audy akan berakhir dengan siapa, aku juga ingin tahu apakah Audy akan berhasil menyelesaikan skripsinya atau tidak. Karena sudah tiga buku dan Audy hanya menyelesaikan proposalnya saja. Jadi mungkin di buku kesepuluh Audy baru wisuda? :p
"Pada saat yang sama, aku menyadari bahwa Romeo selalu menerima keluarganya apa adanya. Mungkin dia bukan orang yang mampu memecahkan masalah, tetapi dia selalu menerima, selalu mencari alasan untuk menerima, selalu mencari cara untuk menerima semuanya, tanpa mengeluh."

Seperti yang aku katakan sebelumnya, salah satu bagian favoritku dari buku ini adalah pendalaman karakternya; terutama Romeo dan Rex. Pembaca dibawa melihat sisi Romeo yang lain dari yang selama ini muncul di dua buku sebelumnya. Walaupun aku cukup terkesan dengan pesona Romeo yang manis dalam buku ini, aku masih sulit menghapus image-nya yang jorok dan tidak pernah keramas dari pikiranku. Aku sangat suka Romeo yang selalu ada untuk Audy di saat gadis itu merasa terpuruk. Romeo selalu berhasil menghibur Audy dengan caranya sendiri, dan aku rasa keberadaan Romeo di samping Audy membuatnya merasa nyaman.

Dan meskipun karakter Rex cukup banyak dibahas di buku sebelumnya, aku jadi semakin bersimpati dengan karakternya yang terasa kesepian :'( Kata-katanya mungkin terdengar kasar dan ia memang bukan tipe orang yang bisa dengan mudah berkata manis, tapi aku tahu ada rasa peduli di dalam hatinya. #TeamRex! Aku tidak akan spoil tentang apa yang dilakukan oleh Rex dalam buku ini, yang jelas aku merasa apa yang dipikirkan oleh Rex tidak sepenuhnya salah. Ia memiliki pemikiran dan logikanya sendiri, dan menurutku pemikiran Rex jauh lebih dewasa daripada Audy dalam berbagai aspek. Karakter Rex memang serius, tetapi entah mengapa ia tetap berhasil membuatku tertawa setiap kali ia menanyai Audy soal skripsinya xD Yang jelas buku ini tidak mengurangi rasa sukaku terhadap karakter Rex yang sudah ada sejak buku pertama! Berikut adalah dua quote dari Rex yang berkesan untukku :'))
"Aku pikir, di antara semua orang, kamu yang bakal mengerti. . . Kamu bisa memahami saudara-saudaraku dengan begitu mudah. Kenapa aku nggak?"
"Aku cuma nggak peduli tempat kita tinggal. . . Yang penting aku tahu ke mana harus pulang."



Tentu saja aku tidak akan melupakan 2R: Regan dan Rafael yang juga tidak kalah istimewa. Regan masih menjadi sosok kakak tertua yang bertanggung-jawab di tengah kesulitan yang harus ia hadapi sendiri. Sedangkan Rafael masih tetap imut seperti biasa. Aku selalu merasa sikapnya terhadap Audy sangat manis; karena meskipun sebenarnya Rafael sangat menyayangi Audy, ia tidak pernah terang-terangan mengungkapkannya. Namun ia menunjukkan perasaan itu dengan caranya sendiri, seperti memberi permainan sulit yang akan membuat Audy datang padanya untuk minta diajari :')

Membaca kronik dari kehidupan Audy bersama 4R masih menjadi perjalanan membaca yang menyenangkan untukku—salah satu alasannya mungkin karena aku selalu menikmati apapun yang ditulis oleh Orizuka. Walaupun aku harus bertahan membaca seluruh pikiran norak Audy, aku sangat suka dengan perkembangan seri ini secara keseluruhan. Hubungan antar-keluarganya semakin tergali dan hubungan percintaannya pun jadi lebih rumit dari sebelumnya. Aku memang tidak sepenuhnya puas dengan alur cerita buku ini, tetapi The Chronicles of Audy: 4/4 tetap menghibur dan juga adalah bacaan yang cukup ringan. Aku sangat tidak sabar menanti buku selanjutnya dari seri The Chronicles of Audy ini karena rasa penasaranku harus segera terpenuhi!
Profile Image for Aldrina.
84 reviews15 followers
April 5, 2020
Fix cubet Romeo 😭
.
Sempet ngarasa bosen ditengah2 cerita krna (imo) gada yg menarik, dan baru ngebut baca pas momen2 dramatis👍🏻👍🏻
Profile Image for Annida.
61 reviews7 followers
January 26, 2023
Membaca buku ini demi melihat perkembangan Rafael.
Profile Image for aynsrtn.
487 reviews12 followers
August 21, 2025
Kronik ketiga Audy. Di buku ketiga ini terasa lebih dalam dengan sosok Romeo. Porsi dia sebagai anak kedua yang terkenal jorok (tapi ganteng), terlihat kayak pengangguran (padahal job-nya banyak), urakan, kadang suka ngajarin nggak bener ke adiknya yang kecil, Rafael, tapi ternyata ada luka dan trauma batin yang dialami Romeo. Semua titel urakan dan jorok serta cueknya itu ada justifikasinya. Peluk jauh untuk Romeo.

Tak hanya arc tentang Romeo, di sini pun Audy makin-makin aja peresnya sama [redacted]. Biasanya sih yang lebih muda yang memantaskan (baca: memaksakan diri), tetapi ini malah yang lebih tua. Soalnya yang lebih muda (kalau di genre shounen), doi udah OP banget.

Lalu, bisa-bisanya lagi ngerjain skripsi, terus ditanya, “jadi? Ada yang bisa dipake?”, Audy dengan sadar–setengah melamunnya–menjawab, “hati?”, padahal yang ditanya tuh ada teori buat skripsinya yang bisa dipake atau nggak. Audy oh Audy 😂

"Dari awal, Rex berjalan sendirian. Dia berlari sendirian. Regan punya ayahnya. Romeo punya ibunya. Begitu Rafael lahir, Rafael punya keduanya. Tapi Rex, Rex selalu sendirian. nggak ada yang benar-benar memahaminya." (p.168)

Rex. Double combo buku ini karena menyingkap dua anak tengah ini. Romeo dan kenangan terhadap ibunya. Serta Rex yang terbiasa sendiri. Terbiasa menentukan masa depannya sendiri, namun semua berubah semenjak [...].

Ending buku ketiga ini adalah pemancingnya nich. Apakah duo ini di buku terakhir akan adu rayu demi mendapatkan hati Audy? Segera meluncur ke buku empat *nggeeeng.
Profile Image for Fadilla Sukraina.
51 reviews
February 7, 2017
suka pas bagian Rex mau kuliah ke luar negeri dan Audy galau. suka cara Romeo ngehibur Audy. suka pas Rafael dikeluarin dari sekolah gara2 terlalu genius. suka akhirnya Regan nikah juga sama maurra. tapi entah kenapa masalah 4R yang mau kepecah gara2 semua masalah itu kerasa cuma lewat tok. bentar bgt dibahasnya. udah selesai aja. trs hbs itu langsung ending. penasaran. blm punya lanjutannya lagi-_
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 24 books196 followers
September 4, 2015
Kasusnya kayak baca Dilan 2 yang ternyata kurang greget dibanding buku-buku awalnya. Tapi, di 4/4 ini, penggemar Rex akan makin dimanjakan, sementara penggemar Romeo semakin banyak. Untuk Rafael dan Regan, yang kedua R ini memang susah untuk nggak disukai. Sementara si Audy, galau dan labilnya banjir. Ada peristiwa indah di ending buku ini.
Profile Image for Raya.
222 reviews19 followers
November 8, 2015
Tolong yaaaa bagian akhirnya bikin saya pengen nyekik seseorang. kenapa saya baca buku ini sekarang?? kan jadi galau nungguin buku keempat ㅠㅠ

Mungkin satu-satunya hal yang tidak saya sukai adalah kenapa Audy harus norak banget di sini?? Galau sih boleh tapi kalau terlalu berlebih kan cringe-worthy banget. Selain itu suka semuanya sih. Romeo why Romeo huhuhuhu?????
Profile Image for Anis Arafah.
135 reviews24 followers
August 1, 2017
Ini buku ketiga dalam seri The Chronicles of Audy.

Kisah Audy di buku ketiga ini jadi lebih rumit tapi menurutku Audy mendapatkan sedikit pencerahan dari perasaannya selama ini, atau justru tambah rumit karena Romeo mengatakan macam begitu di akhir-akhir cerita? Gimana ya, Orizuka rasanya bisa  menyihirku untuk ikut mencintai keluarga 4R ini. Meskipun karakter masing-masing keluarga beda, dan bahkan ada yang sedingin Rex, Audy masih bisa bertahan. Audy emang norak, lebay, dan gak pinter tapi dia bisa menebarkan kehangatan di keluarga 4R. Sejauh ini, Audy belajar banyak dari keluarga 4R, dan menurutku keluarga 4R juga harus berterima kasih sama Audy sih, berkat dia pelan-pelan ada yang mengeratkan kembali ikatan mereka.

Mungkin aku orang aneh, karena aku justru suka momen-momen garing Audy-Rex yang sebenernya punya potensi bikin ketawa tapi karena karakter Rex yang kelewat dingin malah jadi bikin awkward.

Omong-omong, cerita Audy ini rada mirip sebuah dorama Jepang yang dimainin Mirei Kiritani, Kento Yamazaki, Shuhei Miura, dan Shohei Nomura. Dimana Mirei juga tinggal bareng 3 cowok ganteng bersaudara ini dan karakter 3 cowok ini mirip juga sama 4R. Kakak pekerja keras yang cool & berwibawa, adik kedua yang dingin & sok & 'tsundere', dan adik terakhir yang paling ramah & santai. Bedanya urutan adiknya sih dan gak ada karakternya Rafael yang imut-imut. 😅 Tapi tetep aja beda ceritanya, masalah apa yang dihadapi, konflik-konflik internal dan externalnya.

Ada satu pernyataan favorit dari Rex yang berhasil bikin aku histeris dalam hati bacanya, waktu Audy tanya kenapa Rex suka dia padahal dia ini IQnya di bawah Rex dan bahkan gak bisa ngerjain soal logaritma yang kata Rex gampang banget, ini jawaban Rex :

"Tapi kamu satu-satunya orang yang pengin aku ajarin soal logaritma itu."

Gila ya si Rex, remaja 17 tahun yang jenius dan pinter bikin hati Audy kebat-kebit ini juga diam-diam bikin hatiku ikut kebat-kebit. Kenapa aku jatuh cinta pada tokoh fiksiiiii?

Pas belum mulai baca malah udah pengin cepet baca buku terakhir yang O2. Terus menyepoileri diri sendiri dengan cari review yang mengandung spoiler. Penasaran 😌

Selain gemes sama Rex, aku juga gemes sama penulisnya karena bikin cerita sengegemesin ini.

Selamat menyelami kronik hidupnya Audy bersama 4R yaaa 😉
Profile Image for nasya.
781 reviews
February 7, 2024
Di buku ini konfliknya agak sedikit berat dari dua buku sebelumnya, walaupun jatuhnya tetap nggak berat sama sekali. Tapi sebetulnya capek juga ya liat Audy ini kayak nggak ada perkembangan skripsinya wkwk, maksudnya alasan-alasan yang membuat dia menunda mengerjakan skripsi teh alasan simple banget, jadinya aku sebagai pembaca juga gemes. Gemes juga sama kelakuannya Rex yang nggak bisa ketebak, dan malah jadi agak kesel sama dia karena aku nggak bisa memahami jalan pikirnya.
Profile Image for ☆ chu ☆.
95 reviews17 followers
August 10, 2022
dari 2 buku sebelumnya ini buku yg paling lama aku tamatin

ceritanya masih menyenangkan, apalagi hubungan antara Audy dengan 4R makin deket dan hangat, tapi krn alurnya ttg kehidupan sehari2 jd ga ada sesuatu yg wow dan malah membosankan. terutama ttg topik 'perskripsian' Audy yg terus2an dibahas🥲

skripsi Audy yang belum tuntas diselesaikan malah bikin keliatan Audy ga ada character developmentnya, padahal karakter lain (Regan, Romeo, Rex, Rafael) keliatan perkembangannya dari 2 buku sebelumnya dan berasa jd ikut tumbuh bareng mereka, tapi buat Audy aku ga ngerasa connect sama karakternya☹️

oke lah lanjut baca buku terakhir hehe semoga gak mengecewakannn!
Profile Image for Fikriah Azhari.
362 reviews142 followers
June 13, 2016
The Chronicles of Audy 4/4 masih menceritakan tentang kronik kehidupan seorang Audy Nagisa yang sepertinya bertambah ribet, dengan skripsinya yang belum juga selesai, juga beberapa masalah yang menimpah 4R.

Pada awal cerita, kita kembali akan bertemu dengan Audy yang akan menjelaskan kembali bagaimana dia bisa ada di kondisi seperti sekarang -ya, seperti awalnya yang dijebak oleh Regan dan dijadikan pembantu, padahal awalnya Audy hanya akan bekerja sebagai babysitter si bungsu Rafael-

Masih juga menyangkut kisah cinta Audy yang juga semakin rumit, dan menjadi salah satu hal paling penting di buku ketiga ini.

Skripsi Audy akhirnya mengalami perkembangan jika dibandingkan dengan dua buku sebelumnya. Rex cukup memiliki andil dalam hal ini, ya masih ingat kan dengan janji Rex di buku sebelumnya yang akan membantu Audy dalam mengerjakan skripsi? Bahkan di buku ketiga ini, Rex sudah seperti maniak skripsi yang selalu menanyakan perkembangan skripsi Audy.

Di buku ketiga ini, bisa dikatakan semua orang punya masalahnya masing-masing. Masalah Audy dengan (masih) skripsinya juga masalah hatinya. Masalah Rafael dengan sekolahnya. Romeo dengan beberapa traumanya yang kemudian terungkap oleh Audy. Juga pastinya masalah Rex, juga masalah yang dimiliki Regan. Ya mereka semua punya masalahnya sendiri di buku ini, namun saya nggak akan memberi tahukan masalah itu sebab itu sama halnya dengan spoiler.

Ya, Romeo tampil banyak di buku ketiga ini. Di buku kedua Romeo punya waktu bersama Audy dengan bermain helo game tembak pantat Alien x) . Di buku ketiga ini, Romeo dan Audy punya game baru, yaitu The Sims. Selain itu, memang di buku ketiga ini kita akan mendapatkan banyak bagian Romeo, menggantikan Regan yang sudah jarang terlihat karena mengurus pernikahannya. Jadi buat #TeamRomeo yuk segera beli buku ketiga ini ^^!

Seperti yang ada di blurb, yaitu 4R yang berada di ambang perpisahan. Bisa dikatakan ini adalah konflik utama di buku ini -selain masalah Audy dan hatinya-

Menurut saya sendiri, buku ketiga ini lebih seru dibanding dua buku sebelumnya. Konflik dalam buku ketiga ini terbilang cukup banyak dan mengakibatkan 4R ada di ambang perpisahan.

Saya sedikit jengkel dengan tingkah Audy di sini, serius Audy bikin greget gitu.

Regan di sini jarang muncul yea, tapi tetap dia bersikap dewasa dan tentunya masih cakep.

Romeo, ya seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa Romeo tampil banyak di buku ini, dan tingkah Romeo membuatku ingin menjadi Julietnya, serius! di buku ini dia gemesin banget.

Rex, nah ini dia! Rex di sini rada menjengkelkan (banget malah) tapi di sini dia juga mulai dewasa~.

Rafael! Rafael duh dek Rafa sayang kamu kok makin unyu? Rafa di sini semakin manis, selalu ingin ada di dekat Audy, kalau sehari aja Audy nggak ke rumah 4R, pasti Rafa udah nyariin.

Eh kalian masih ingat Ajeng? itu lho saingannya Rex dalam pelajaran sekaligus orang yang suka sama Rex! Dia muncul di sini dan bikin greget minta ditabok!.
Selain itu, juga muncul satu karakter baru yang hanya lewat sekilas~

Ending, endingnya astaga KU GREGET DENGAN ENDINGNYA! Buku Audy 4/4 ini ditutup dengan ending yang manis sekaligus membuat penasaran ^^. Serius, saya sangat berharap akan ada The Chronicles of Audy Book 4! soalnya masih ada hal yang harus diselesaikan. Nggak mau tau! kak Orizuka, pokoknya harus ada buku keempat ya ;)

Jadi yang udah baca Audy4R dan Audy21 pokoknya wajib baca Audy4/4! soalnya di Audy 4/4 ini cerita dan konfliknya makin seru~ 4R nya juga makin makin makin gimana gitu, jadi pengen culik mereka tau!~ Terus yang belum baca Audy4R dan Audy21, yuk kalian kenalan dengan 4R1A, dijamin nggak akan nyesal deh, serius!
Dan setelah memperhatikan semua bookmark, saya baru nyadar kalau TERNYATA REGAN BENAR-BENAR YANG PALING CAKEP! terus alisnya Rex nggak nahan banget~

Saya kok jadi labil ya di Audy 4/4 ini? Antara mau bertahan di #TeamRex atau pindah ke #TeamRomeo. Soalnya ada banyak bagian yang Rex jengkelin dan minta ditabok banget :))!

Catatan : review ini juga diposting di http://fikriah-bookaddict.blogspot.co...
Profile Image for Watin Sofiyah.
32 reviews2 followers
August 7, 2015
Mulai membaca buku ini sekitar pukul 5 sore. Awalnya tidak ingin membuka bungkus plastiknya karena ingin menuntaskan buku sebelumnya yang sedang kubaca. Tapi ternyata keinginan itu begitu kuat ditambah rasa penasaran tentang siapa tokoh yang akan kudapatkan di pembatas buku TCOA ini. Cham! Jadilah tangan ini bergerak mengambilnya dari rak buku lalu membuka bungkus plastiknya. Tokoh Rex Rashad muncul di pembatas buku yang sontak membuatku memekik lantas segera membekam mulutku. Oh! Ini Rex! Rex! Tokoh yang telah membuatku jatuh cinta―dan berharap menjadi Audy―di buku sebelumnya. Rex Rashad yang juga telah membuat kupu-kupu beterbangan di dalam perutku dan membuat senyumku terkembang dengan sendirinya.

Di buku pertama aku mendapatkan tokoh Romeo Rashad, buku kedua mendapatkan Audy, dan buku ketiga mendapatkan Rex. Baiklah, kurasa aku memang berjodoh dengan mereka karena sejak awal aku sudah jatuh cinta kepada Romeo dan Rex. Ayolah, aku tidak terlalu tertarik pada lelaki penuh tanggung jawab dan berwibawa seperti Regan, maksudku karakter sepertinya sudah sering kutemukan di buku-buku yang pernah kubaca dan memang tingkat kemunculan Regan dalam cerita tidak sesering Rex atau Romeo―kecuali di buku pertama dan aku juga tidak terlalu tertarik pada anak kecil genius yang terkadang menggemaskan sekaligus membuat jengkel seperti Rafael tetapi aku mencintai tokoh fiksi itu. Tapi, Romeo dan Rex itu berbeda! Romeo, lelaki yang kelihatannya santai-santai saja menjalani hidup tetapi sebenarnya dia adalah lelaki yang bertanggung jawab, peduli pada keluarga, dan ayolah... siapa yang tidak membutuhkan sosok seperti Romeo di dalam hidupnya yang selalu memberikan aura positif untuk orang-orang di sekitarnya dan nilai tambahnya, dia adalah sosok lelaki yang mampu membuat orang tertawa saat bersamanya. Dan Rex! Ah, bocah satu ini sudah membolak-balik hati Audy dan juga hati pembaca, aku yakin begitu. Lelaki genius yang tidak pantas―menurutku―berada di usia 17 tahun karena kedewasaan yang ia miliki. Lelaki dingin tapi sekali ia berkata romantis, luluh sudah kesan dingin dan jutek itu. Oke, sebaiknya aku harus berhenti menggilai mereka karena mereka hanya ada di dunia fiksi. Tapi, kumohon, sisakan satu saja lelaki yang seperti Romeo atau Rex, atau perpaduan keduanya―baik, ini di luar komentar. -_-

Kenapa masih bertahan dengan buku ini hingga seri ketiganya? Karena ketika membaca buku ini aku menjadi rileks. Tidak perlu kalimat berat atau konflik yang berat. Ringan, tapi ngena di hati, ya seperti itulah buku ini. Buku ini penuh tawa, haru, terkadang romantis, dan kekeluargaan pastinya. Sama seperti dua buku sebelumnya, buku ini juga kulahap habis dalam beberapa jam. Mulai membaca sekitar pukul 5 sore dan selesai membaca pukul 23:10. Tentunya setelah dipotong waktu untuk sholat, makan, dan main games. Buku ini masih sama, masih membahas tentang keluarga 4R dan masalah skripsi Audy yang entah kenapa hingga buku ini berakhir juga belum ada penyelesaiannya. Tunggu... apa itu berarti buku ini ada seri ke-empatnya? Oke, semoga saja.

Ketika tiba di bab terakhir, aku merasa kecewa dan enggan untuk menuntaskannya. Aku tidak ingin menuntaskan buku ini karena aku penasaran dengan kelanjutan kisahnya! Aku penasaran dengan Regan―walau tidak terlalu haha―Romeo, Rex, Rafael dan juga skripsi Audy. Kenapa pula Romeo harus mengatakan bahwa ia akan menjaga Audy untuk dirinya sendiri, itu semakin membuatku penasaran. Sangat berharap ada seri ke-empat. Buku ini membuat jiwa fangirl-ku kembali muncul. Bedanya Romeo dan Rex adalah tokoh fiksi di dalam cerita yang telah membuatku berangan-angan mereka ada di dunia nyata dan aku yang jadi Audy―abaikan yang ini.

Sepertinya komentarku ini lebih kepada komentar seorang fangirl, ya. Ah, tidak mengapa. Aku tidak tahu harus berbagi kehebohan dengan siapa karena teman-temanku tidak ada yang mengerti siapa itu Romeo Rashad dan Rex Rashad. Jadi, melalui tulisan aku ingin berbagi kehebohan ini. Ah... 4R yang menyenangkan ^^
Profile Image for A. Puri.
2 reviews
June 9, 2015
ehm tes tes.....
oke setelah sekian lama nggak buka goodreads akhirnya buka juga karena tangan udah gatel pengen kasih review

awalnya sih berharap banget buku ketiga isinya banyak romance antara Audy sama Rex yah...apa daya bukan saya yang ngarang hehe. well bener kata si Audy kalo di facebook ni status Audy jadi it's complicated lah
Terus terang dari 3 buku si Audy buku ketiga ini lah yang paling bikin ketar-ketir. Bentar-seneng-bentar-sedih-bentar-gemes-bentar-melting-sama-Romeo-bentar-pengen-meluk-Rafael-bentar-pengen-nyekek-Rex*Rex pengen dipites dasar cowok nggak peka*
saya sebenernya #teamRex tapi kok kayaknya cuma Audy yang naksir Rex sementara Rex yang katanya suka sama Audy malah kelakuannya minta dilempar sama sepatu. oke lah si Rex masih remaja labil tapi bener deh kalau emang suka kan paling nggak ada usaha...aghrrrrr Rex nyebeliiiiiin
Menurut saya Regan nggak terlalu banyak muncul di sini, ya iyalah udah ada yang punya ngapain juga....yang muncul tuh yang jomblo-jomblo aja hehehe.

karena novel ini ditulis menggunakan pov audy jadi ya cuma tahu apa yang dipikirkan audy. apa yang ada dipikiran Rex ya wallahualam bissawab deh




intinya nggak nyesel lah setahun nunggu dan ikut po untuk pertama kali (biasanya seminat-minatnya sama buku ya nungguin di gramedia ada). Membaca buku ketiga Audy ini serasa makan rujak, campur-campur rasanya. Berkat buku ini saya sukses bikin kaget anak kos kamar sebelah saking kerasnya teriak pas Rex keterima di MIT #ngiler (eh beneran ada nggak sih orang indonesia yang bisa sekolah di sana? kata dosen saya masuknya susah bgt.)

POKOKNYA BUKU INI WAJIB LANJUT!!!! AYO KITA TEROR MBAK ORI BUAT BUKU KE 4
SAMPE REX SAMA AUDY NIKAH SAMA PUNYA ANAK TETEP #TEAMREX #TEAMREX #TEAMREX
Eh kalo bisa genrenya naik dong mbak ori jadi metropop gitu biar Rex sama Audy bisa nikah #pembacabanyakmaunya
Displaying 1 - 30 of 306 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.