Jump to ratings and reviews
Rate this book

Zero Class #3

Zero Class #3: Legacy

Rate this book
Ini kesempatan terakhir...

Sekaranglah penentuan nasib kelas 11 IPS 4 untuk tahun ajaran mendatang. Selama ini, kelas 11 IPS 4 dilabeli "kelas murid buangan" oleh beberapa guru dan murid SMA Nusa Jaya.

Mana mungkin Gita nggak frustrasi dengan anggapan itu. Ia bertekad membongkar berbagai kasus yang melibatkan kelasnya dan menghilangkan rumor konyol itu. Belum lagi mesti berhadapan dengan pilihan yang membuat banyak pihak tersakiti.

Sampai kemudian, peristiwa tak terduga terjadi! Membuat Gita harus merelakan perasaannya... dan membuktikan apakah kelas 11 IPS 4 merupakan alat balas dendam atau tempat berlindung bagi siapa pun yang terpinggirkan.

284 pages, Paperback

First published July 1, 2015

11 people are currently reading
229 people want to read

About the author

Pricillia A.W.

10 books84 followers
Penggagum angka 22 yang selalu menganggap sebagai angka keberuntungan. Menyukai beragam cerita sejak kecil. Sangat suka ditemani anjing-anjing kesayangannya waktu menulis. Berharap dapat produktif menulis setiap tahun.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
42 (32%)
4 stars
40 (31%)
3 stars
33 (25%)
2 stars
5 (3%)
1 star
9 (6%)
Displaying 1 - 23 of 23 reviews
Profile Image for Dinur A..
256 reviews97 followers
August 15, 2015
saya baca buku pertama zero class itu waktu kelas 3 SMP, jadi mungkin kesannya seru banget ngikutin konflik diskriminasi anak2 SMA, secara dulu saya kan juga lagi ngidam2nya pake putih abu2. tapi sekarang, setelah ngerasain sendiri kehidupan SMA, kok cerita ini jadi ga menarik lagi ya. segalanya superrrr lebaayy dan ngada-ngada banget, saya ampe cape muter mata, kehidupan SMA di jakarta ga segitunya juga kali. saya tau bahwa menulis novel itu memang harus mengada-ngada, namanya juga karangan, fiksi. tapi entahlah deh sama serial ini. saya sama sekali gak bisa bersimpati sama tokoh2nya sejak buku keduanya terbit.

terus, penulisnya juga sama sekali gak ngasih clue menyangkut apa2 saja yang terjadi di buku sebelumnya, jadi saya kesulitan untuk connect lagi dengan ceritanya. bab "sebelumnya di zero class revelation..." itu sama sekali nggak membantu. menurut saya, seharusnya penulisnya bisa nyelip2in sedikit cerita dari buku sebelumnya sembari bernarasi. itu mudah2an bakal jadi lebih smooth, dan terjadi di hampir semua serial yang pernah saya baca. abis kepala saya pusing mengikuti obrolan para tokohnya, "ini lagi ngomongin insiden yang mana sih? emang dulu tuh si ini pernah ngapain si anu sih??" and so on. secara garis besarnya sih saya inget buku sebelumnya tentang apa, detail2 dan scene2 kecilnya-lah yang saya udh lupa bgt.

oh iya, gaya bahasanya entah kenapa mengingatkan saya sama Jingga Dalam Elegi-nya Esti Kinasih, kompleks perumahan Andro yang ala2 Yunani pun sangat mirip sama kompleksnya Ari. bedanya, bahasa di buku ini (dan juga di buku sebelumnya) jauh lebih lebay dan suka bikin bingung. kadang, rasanya aneh aja untuk ukuran teenlit. saya tau sikonnya genting, tapi pemilihan bahasanya kayanya bisa lebih sederhana lagi deh. abis saya suka njelimet bacanya. :(

dulu saya ngarepnya si dalang benar2 akan baru ketahuan di akhir2 cerita, macem cerita misteri gitu. jadi ada excitement-nya untuk nerusin sampai akhir. tapi serial ini justru sejak pertengahan buku kedua pun sudah ngasih tau dgn sangat jelas bahwa si anu-lah dalangnya. sisanya? pembaca dibiarin ngikutin para heroes berjibaku menemukan si dalang. got so bored at times... masalahnya, terlalu banyak perasaan emosional yg terlibat dan para tokoh ini pun jadi... hmm, yah, bego.

itu semua sepenuhnya terserah penulis kok, saya kan cuma pembaca demanding yg rewel. tapi ya itu... kadang membosankan. ditambah lagi sayanya yg udh ga begitu konek dengan para tokohnya. bottom line is, its ALL on me.

ada beberapa hal yang masih miss buat saya. seperti misalnya ngga ada adegan dimana Gita terkejut2 ketika tahu bahwa Andro ternyata berteman dengan si dalang. juga kelanjutan nasib Andro dan Arfa, ke mana perginya mereka setelah semuanya selesai? saya kan pengen tau. seolah2 setelah acara gebuk2annya selesai, penulis lupa untuk meluruskan detail2 kecilnya. atau memang penulis sengaja supaya kesannya perkara menyangkut Andro dan Arfa gak sepenuhnya clear. yah kalau memang dimaksudkan begitu, gapapa juga sih..

ok rants over. maaf kalau review nya jd kepanjangan karena kekurangpuasan sy. pada akhirnya saya tetep ngasih 3 bintang buat buku penutup ini. karena walaupun bikin capek, nggak bisa dipungkiri juga bahwa kisah anak SMA superlebay ini memang menarik untuk disimak.
Profile Image for Gabriella Halim.
194 reviews13 followers
July 22, 2019
more on: https://whatsgabyread.blogspot.com/20...

Dari sini tuh, aku belajar, bahwa kadang merelakan apa yang kita sayangi itu nggak akan menghancurkan kita. Kayak Andro nglepas Gita. Dan lagi, aku juga banyak belajar tentang persahabatan! Gila, meskipun Gita anak pindahan, nggak ngebikin dia ini dikuculin sama temen-temen yang lain. Malahan dia dapet temen baru yang solid abis. Meskipun kadang ada cek-cok dan perbedaan pendapat. Apalagi kalo membahas tentang IPS 4.


Profile Image for April Silalahi.
227 reviews211 followers
August 7, 2015
Membaca trilogy Zero Class tentang Radit- Gita- Andro menarik sekali.

Dalam seri ini bercerita bagaimana usaha Gita untuk kembali menghapuskan deskriminasi kelas XI IPS 4 di sekolah.
Banyak konflik mulai bermunculan.
Yang membuat kedudukan Gita di sekolah justru semakin berat dia lalui.
Belum lagi penjaga Gita- Andro, yang ternyata kehadirannya justru membuat Gita dalam posisi bahaya.

Dalam usahanya untuk memperbaiki nama nya dan kelasnya, Gita justru mengorbankan perasaannya dan memilih menepati janji yang dibuatnya sendiri.

Lalu gimana kah akhirnya nasib kelas XI IPS 4?
Bagaimana juga nasib persahabatan Radit dengan Nathan?
Juga hubungan asmaranya yang terhalang dengan munculnya Andro?

Jangan baca novel ini kalau kalian tidak membaca 2 seri sebelumnya. Karena gak bisa dibaca terpisah dan pasti akan membingungkan cerita.
Gue kesel banget sama Gita di novel ini. Bego banget dan polos gitu. Kebegoannya malah mengantarkannya ke dalam bahaya.

Sosok Andro yang cuma figuran justru malah menarik hati gue. Dya bisa menjaga orang yang dya sayangi dengan caranya sendiri. Bahkan ampe merelakannya gitu

Dan tetap Radit primadona dalan seri Zero Class ini. Ending cerita cukup memuaskan ekspektasi gue akan konflik asmara yang muncul.

Tapi gue masih penasaran sebenarnya sama sosok Arfa dan Andro selanjutnya. Mungkinkah dibikin cerita sendiri gitu?
XD

Penyegaran udah lama tidak membaca teenlit, novel ini cocok jadi pilihan.
Disarankan langsung baca ketiganya berurutan, biar ketegangannya gak hilang.
Profile Image for Annelice.
200 reviews8 followers
May 23, 2022
Bintang 3!!

*mengehela nafas*
* mengehela nafas panjang~~~~*

Rasanya tuh capek banget ya maraton baca trilogi Zero Class ini dari kemaren. Wkwk.

Baiklah, baliklah, baliklah. Akhirnya selesai juga khatamin Zero Class series ini. Dan sebagai buku pamungkas, saya cukup kecewa sih dengan isinya.

Nah kan, kekhawatiran saya yang sempat saya curahkan di review buku ke-2 Zero Class : Revalation, tentang eksekusi konflik yang kroyokan akhirnya benar terjadi dan membuat saya kecewa.

Ya gimana engga? Banyak permasalahan yang diselesaikan dengan nanggung dan itu sangat menyebalkan!! Terutama tentang Arfa, si antagonis yang sejak buku pertama sudah dijadikan pusat konflik. Kenapa sih penyelesaian tentang Arfa cuma begitu???

Aduh nggak habis pikir deh. Ada banyak hal yang membuat saya keki dengan buku ke-3 ini

Pertama, jelas tentang Arfa yang ketangkap polisi dan dipenjara. Jadi buat apa selama ini balas dendam Arfa diceritakan kalau dia berakhir dengan tuduhan penyekapan dan pengeroyokan berencana?? Jadi rasanya percuma karena tetep aja anak-anak lain nggak tahu kalau Arfa si biang keladi pembentukan 11 IPS 4 serta tentang manipulasinya demi membalas dendam dengan Radit.

Kedua, tentang dendan Arfa dan Radit yang entah gimana akhirnya karena Radit tampak nggak kepikiranataupun merasa bersalah sama sekali tentang cerita latar belakakng keluarga Arfa. Bahkan cowok itu seperti biasa saja seolah todak terjadi apa-apa dengan keluarganya.

Ketiga, tentang Naomi. Yakali Naomi bebas begitu aja? Setelah beberapaka kejahatan yang dia lakukan. Dia bahkan santai-santai aja? Nggak diusut, nggak ditindak sama temen-temenya??

Keempat, tentang Pak Ferdi, paman Arfa sekaligus pencetus utama 11 IPS 4 yang seolah raib dan nggak bersalah sama sekali. Yup, Pak Ferdi ini malah nggal diceritakan sama sekali gimana nasibnya

Kelima, tentang foto Gita di club bandung yang disebarin di mading. Siapa yang foto memang? Bisa kebetulan gitu? Yakali si "pemoto" sudah tau kalau di masa depan Gita bakalan kena masalah di sekolahnya, terus sengaja memfoto Gita dengan candid? Aneh~~

Keenam, tentang kembalinya F4 yang tiba-tiba. Tiba-tiba saling maki, tiba-tiba adu jotos ehh tiba-tiba baikan seolah tak terjadi apapun. Apalagi si Raga, tokoh sejak dibuku pertama digambarkan benci sekali dengan Nathan tapi begitu mudahnya mau temenan lagi dengan Nathan.

Ketujuh, tentang Andro. Entah lah, tokoh Andro ini kaya nggak terkenal banget buat teman-temannya Gita. Nggak ada satupun anak yang berinteraksi dengan Andro. Terutama Raga yang udah ditolong saat tawuran. Dia malah kayaknya nggak tau kalau sudah dibantu Andro saat babak belur ngelawan preman.

Kedelapan, Gita dan Nathan. Persahabatan mereka... membosankan. Nggak ada cerita Nathan dan Gita yang WOW. Mungkin karena posisi mereka nggak saling suka satu sama lainnya jadinya kaya.. ya membosankan pokoknya wkwkw.

Ya sudahlah, akhirnya saya selesai juga baca seluruh sekuel Zero Class ini. Walauapun ceritanya serba nanggung, tapi cukup puas dengan keseluruhan endingnya.

(Kasihan Letta *puk *puk *puk)
Profile Image for Bookish Dungeon.
105 reviews
November 26, 2021
Seri ketiga ini sangat mendebarkan sekaligus buat aku melting dalam waktu bersamaan. Mendebarkan, sebentar lagi kita akan tahu dalang dari pembentuka 11 IPS 4. Melting karena sikap Radit dan Nathan sama-sama memiliki satu tujuan yaitu melindungi Gita, namun dengan caranya masing-masing. Bersatunya Radit dan Nathan terkadang membesitkan perasaan adem disaat-saat aku membacanya terutama setelah perkelahian dengan Arfa (nah ini baca sendiri!)

Secara alur cukup intest menurutku, dimulai dari Gita yang menghampiri kembali markas Penjagal Gang hingga ending cukup membuatku merasakan perasaan Letta, Radit, Andro, bahkan Gita sendiri tak luput aku rasakan.

Penutup dari novel ini bisa terbilang sangat indah, dapat memotivasi dalam kehidupan sehari-hari.
Profile Image for nasya.
764 reviews
June 11, 2023
cukup puas dengan puncak konfliknya saat perang, dari awal novel juga udah mulai gregetan sendiri dan nggak sabaran, menahan-nahan untuk nggak langsung mengintip halaman terakhir. cuma di bagian akhir aku masih merasa ada beberapa yang belum diperjelas lagi. kayak penyelesaian masalahnya naomi-kenya-lavinna, trus masalah dendamnya arfa, hukumannya siapa itu omnya arfa, pak ferdi(?), pokoknya walaupun aku suka dan puas dengan penyelesainnya, tetap masih ada cukup banyak yang mengganjal
40 reviews
July 5, 2023
Akhirnya seri ini selesai
Dan aku berhasil selesaiin seri ini cuman dalam hitungan 2 hari wow
Tapi emang buku seri tu ga enak kalau baca setengah setengah lebih seru langsusng selesai sekalian.
Endingnya memenuhi ekspetasi aku
Suka banget sama seri Zero Class ini
Kepincut sama seri ini gara gara Ipusnas wkwkwk
Profile Image for Lailaturrahmi.
154 reviews18 followers
June 24, 2020
Menarik. Isu kesenjangan yang terjadi ternyata tidak sesederhana tampak permukaannya. Meski saya tidak bisa membayangkan kejadian ini benar-benar mungkin terjadi di sekolah, tetapi secara umum, penulisnya mampu merangkai novel seri ini dengan baik.
Profile Image for Noer Anggadila.
83 reviews
October 1, 2023
Eksekusi buku terakhir dari seri Zero Class ini memang mantap, genrenya jadi seperti film laga dan membuatku tak menyangka akan hal itu. Tapi jujur, seru! Ending yg 'tidak-gantung-amat' aku suka wakakakakak, tidak harus kepikiran teka-teki lagi. Ssstt happy ending gak sih itu?
Profile Image for Afifah.
409 reviews16 followers
May 31, 2017
Dibanding buku 1 dan 2, aku lebih bisa paham perasaannya Gita di buku ini. Jalan cerita juga semakin menarik. Gaya menulis tetep kurang suka, tapi konfliknya memang menarik sihh..
Profile Image for Lau.
11 reviews
January 7, 2018
Ketemu jugaaaa sama zero class yang satu ini.. terjawab sudah semua teka-teki cinta yang memusingkan ini /lah/ 😂 sequelnya dilangkahin, maybe I need to re-read again lol
Profile Image for Jihan.
71 reviews
January 23, 2018
baca kembali buku kedua dan ketiga setelah tiga tahun yang lalu bikin perasaan nostalgia balik lagi. walau bacanya cuman di-skim aja sih hehe. hea? kinda. paling suka bagian Nathan cs reuni 😀😀
Profile Image for Milkalia.
26 reviews
May 8, 2020
Kecewa karena ngga sebagus dan seseru yang awal :')😭
Tapi aku mau minta lebih porsi bucinnya gita & radit ><
Profile Image for zah.
481 reviews
January 31, 2021
what a dry, vanilla ice-cream cake splattered to the wall, the kind that makes it taste salty, kind of an ending. (and an epilogue)
Profile Image for inas.
387 reviews37 followers
October 18, 2015
Aku suka banget sama seri Zero Class karena ceritanya tuh beda dari yang lain. Konfliknya kompleks, dan meskipun tokoh-tokohnya bejibun, aku ngerasa semua dapet porsi yang pas. Selain masalah sekolahan yang nggak bisa ditebak, cinta-cintaannya juga.

Kosakatanya kaya banget! Topiknya juga. Dan aku suka cara Kak Pricillia nge-blend semua itu ke dalem cerita, sampe nggak kelihatan risetnya. Effortless.

Di Zero Class: Legacy ini, aku ngerasain banyak banget kejadian yang cenderung tell, tapi aku juga nggak nemu cara penyampaian lain yang lebih baik dari itu. Aku toh tetep bisa mencerna maksud dan inti ceritanya.

Tapi, mungkin, karena di seri ketiga ini satu per satu masalah mulai diselesaikan, aku ngerasa konflik dan klimaksnya kurang greget (tapi tergantung selera dan kondisi emosional pas ngebaca sih, hehehe :p). Di bagian-bagian awal tuh, adem-ayemnya kayak kebangetan. Aku sampe nggak sabaran, ini kapan gontok-gontokannya. Terus, aku juga ngerasa, fokusnya lebih ke antagonis itu (meski sebenernya ini masuk akal sih, mengingat motivasi si antagonis kuat banget dan ngambil peran besar di cerita).

Aku ngakak banget pas bagiannya Nathan sama Radit, apalagi kata-kata Rachel cukup memprovokasi. Mereka bener-bener kayak lagi ngembangin hubungan bromance, tiba-tiba mojok nyandar di pilar pas lagi telepon-teleponan... dan aku paling suka cara Nathan nampik omongannya Radit—nggak berubah dari buku kesatu! xD

Kalo seri yang paling seru sih, menurutku emang yang pertama. Karena aku belum ngerti apa-apa dan konfliknya di situ bener-bener buram, buta, nggak ngerti ini salah siapa, gara-gara siapa, apa penyebabnya—pokoknya bikin penasaran banget. But they keep me engaged through all the series. Beberapa quote di sini juga bikin terenyuh. Kasihan. Kasihan tokoh-tokohnya. :’3

Oh ya, aku sempat syok pas nemu nama SMA Mulia Bangsa, karena aku juga pake nama yang sama buat salah satu ceritaku. :p

Ada beberapa typo sepele yang terlewatkan, nggak mengganggu emang, tapi aku ngerasa sayang. Ceritanya udah bagus dan konsepnya udah ketata rapi, gunung alurnya proporsional, penyelesaiannya memuaskan. Tapi cuma gara-gara typo... ah ya sudahlah. Pokoknya aku suka. Kalo seri pertama sama kedua udah dikembaliin, aku mau baca lagi, terus dilanjut yang ketiga—entah kapan sih, hehehe.
2 reviews
August 16, 2015
lumayan untuk kalian yang suka bacaan ringan tp ga ringan2 banget.
pas baca buku ini aku merasa kayak sedang menonton drama. konflik nya menurutku terlalu egggh bgt. ga menyangka aja ya, anak SMA yang biasanya hangout bareng teman, gossip. tapi disini malah main teka tekian.

3 bintang untuk series terakhir yg lebih bagus dari yg ke 2. krn jujur, pas baca yg kedua feel nya kurang dapet, gitu.

sukses, pri!

btw, i love ur cast who called Andro.
52 reviews
August 30, 2015
Novel seri pertama yang kubaca. Penantian sejak aku SMP 2 sampai sekarang SMA 2, finally, selesai juga!!
(Kapalku "Radit-Gita" akhirnya berlayar!!)
3 reviews
Read
February 20, 2016
di part terakhir ini ada banyak adegan menyedihkan tapi happy ending kok. pokoknya suka pake banget sama trilogi ini
Profile Image for Maiza Zahrotul.
8 reviews
June 17, 2016
aaa sayang banget bukunya sampe yang ketiga, padahal pengen tau gemana kelanjutan kedepannya lagi. masih kangen juga sama radit dan andro nya huuuuuf. ditunggu ya kak pricill kejutan manisnya :)))
Displaying 1 - 23 of 23 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.