The message of Sustainable Livelihoods and Rural Development is clear: livelihood approaches are an essential lens to view questions of rural development, but these questions need to be situated in a better understanding of political economy. Ian Scoones delves into the history of livelihoods thinking, reflects on the links to studies of poverty and wellbeing and discusses the array of livelihood frameworks and their potentials and limitations.
Ian Scoones is a professorial fellow at the Institute of Development Studies at the University of Sussex, UK, and Director of the ESRC STEPS Centre, UK. He works on land, agricultural and agrarian and environmental change in Africa. He is a founding member and co-convenor of the Land Deal Politics Initiative.
Good introduction to the topics if you have not read about the theme elsewhere before. It had good case studies but the complexity was a little hard to follow as the book was really short and didn’t go in depth into the questions and discussions.
"Penghidupan Berkelanjutan & Pembangunan Pedesaan" ini merupakan buku pertama yang kurampungkan di tahun 2022. Sekarang sudah bulan April dan belum ada buku kedua yang bisa kuselesaikan. Hyungalah.
Intinya, yang kutangkap dari maksud Ian Scoones di buku ini adalah ia mengajak kita memikirkan ulang tentang berbagai pendekatan yang selama ini dipakai dalam kerja-kerja pembangunan: khususnya pembangunan pedesaan. Kata kunci pentingnya adalah penghidupan.
Dari buku ini kemudian aku mulai mempertanyakan tentang kerja-kerja livelihood yang dua tahun terakhir sudah dan masih kulakukan. Pokoknya PR banget.
Barangkali nggak akan cukup buat menceritakan buku ini hanya di takarir instagram. Maka biarkan buku ini jadi cikal bakal sumber pustaka yang berguna bagi kerja-kerja menulis dan belajarku ke depan. (Ngomong wae males cerita).
Intinya, buku ini penting buat praktisi pemberdayaan masyarakat. Aku nggak mau pusing sendirian. Eh tapi, aku juga mulai mempertanyakam arah karirku juga sih. Lho.