Jump to ratings and reviews
Rate this book

Kode Untuk Republik: Peran Sandi Negara Di Perang Kemerdekaan

Rate this book
Belanda menyerang Magoewo dan Yogyakarta jatuh.  Kantor  Dinas Kode yang berada di Jalan Batanawarsa 32 ikut sibuk. Sebagai bagian dari pelaksanaan Perintah Siasat No. 1/1948 mengenai langkah-langkah bumi hangus, maka Kepala Dinas Kode dr. Roebiono Kertopati memerintahkan agar semua dokumen rahasia dibakar. Saat pasukan Belanda sampai di jembatan Gondolajoe, aksi cepat juga dilakukan oleh Kapten Santoso, Kepala Bagian Pendidikan Dinas Kode. Ia memberi pentunjuk yang dapat digunakan oleh para CDO (code officer) atau perwira sandi (sandiman) saat akan meninggalkan Yogya. Sejak saat itu, 19 Desember 1948, semua informasi rahasia akan dijalankan oleh para perwira sandi dari sebuah rumah di desa Dekso, tepi barat Kali Progo di kaki bukit Menoreh.
Di Bukittinggi, sebelum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) terbentuk, lapangan Udara Gadut sudah terlebih dahulu diserang Belanda. Satu hari sebelumnya radio transmiter untuk menerima dan mengirimkan kode telah dipindahkan ke lapangan udara Piobang. Seiring pembentukan PDRI, maka petugas radio dan CDO Dinas Kode ikut berpindah-pindah di rimba raya Sumatera Barat. Setelah hubungan radio dengan Jawa terbangun, maka nasib Republik akan ditentukan oleh kode-kode yang dikirimkan dari kantong gerilya di Jawa, diteruskan oleh PDRI di Sumatera hingga menjadi alat diplomasi bagi para perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.

237 pages, Paperback

First published July 1, 2015

5 people are currently reading
68 people want to read

About the author

Pratama D. Persadha

1 book2 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
6 (28%)
4 stars
7 (33%)
3 stars
7 (33%)
2 stars
0 (0%)
1 star
1 (4%)
Displaying 1 - 9 of 9 reviews
Profile Image for Viona.
185 reviews6 followers
November 21, 2015
Seperti yang dikatakan judulnya, Kode Untuk Republik, buku ini membahas segala seluk beluk tentang kode. Ilmu yang mempelajari tentang kode dan peranan kode/ sandi di masa Perang Kemerdekaan dan peranannya bagi hidup.

Membaca buku ini membuatku menjadi sangat paham akan seluk beluk dunia Kriptografi. Bagi yang belum mengetahui, Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sandi ata

u kode. Lalu, ilmu untuk memecahkan kode dan sandi tersebut dinamakan Kriptanalisis.

Penulis benar-benar sangat matang dalam penulisan buku ini, setidaknya begitu menurutku. Sebelum pembaca diajak untuk mengetahui tentang ‘Peranan Sandi Negara di Perang Kemerdekaan’, penulis terlebih dahulu mengajak pembaca untuk mengerti akan Sandi, Sejarah terbentuknya, dan peranannya. Karena itu, penulis membagikannya pada beberapa bagian. Sebagai bagian awal, tentunya penulis menuliskan tentang Memahami Kriptografi dan Sejarah Peradaban Dunia dengan Kriptografi, lalu pada dua bagian akhir, penulis menuliskan tentang intinya, Peran Penting Dinas Kode Di Masa Genting Republik.

Sebenarnya, mereview buku nonfiksi tergolong sulit. Aku pikir, itu semua karena ‘fakta’ yang dituangkan dalam buku.
Jujur saja, aku tahu bahwa ‘selera’ orang selalu berbeda. Hanya saja, aku sangat menyarakan ‘bagi’ kalian semua yang menyukai sejarah. Bukan tipe sejarah yang diajarkan di sekolah. Tapi, sejarah dunia, sejarah yang nggak ‘hadir’ di dalam buku pelajaran. Sebagai contoh, penulis menggambarkan cukup detail tentang ‘bom atom’ yang diledakkan di Kota Hirosima dan Nagasaki. Sejauh ini, buku pelajaran (mungkin ada beberapa yang menyebutkan.) tidak menyebutkan ‘waktu’ pasti dari bom yang diledakkan. Tapi, pada buku ini, kita akan mengetahui bahwa bom di Kota Hirosima dijatuhkan pada pukul 08.00 disusul oleh Kota Nagasaki 2 hari kemudian pada pukul 11.00.

Overall, aku sangat menyukai buku ini. Sebenarnya agak ‘melenceng’ dari ekspetasi semula. Aku pikir, buku ini akan membosankan (berhubung ‘minat’ terhadap buku non-fiksi itu kecil). Lalu, aku menemukan bahwa diriku sangat tertarik dengan buku ini. Aku kira hal tersebut karena aku menyukai sejarah. Sejarah Dunia.
Melalui buku ini, aku mengetahui hal-hal yang tidak diajarkan disekolah. Hal-hal yang mungkin masih banyak tidak diketahui orang-orang.
Aku sangat merekomendasikan buku ini kepada seluruh rakyat Indonesia! Karena, aku rasa setiap orang berhak mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang Kriptografi!
Jujur saja, buku ini tidak begitu terkenal (jadi sedih!) Tapi, aku harap, kedepannya rakyat akan lebih ‘semangat’ dalam membaca buku dan menambah wawasan, bukan cuma bisa main gadget :D Hehe..
2 reviews
September 21, 2015
Buku Kode Untuk Republik menjabarkan peranan Dinas Kode, cikal bakal Lembaga Sandi Negara dalam menghubungkan perjuangan gerilya di Jawa dan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI setalah agresi militer kedua Belanda tahun 1948. Keberadaan Dinas Kode yang dirintis oleh dr. Roebiono sejak tahun 1946 menjawab pertanyaan kita tentang bagaimana jalur komunikasi para pemimpin republik yang tidak berhasil ditawan Belanda sehingga kampanye bahwa "Indonesia telah hancur" yang digembar-gemborkan Belanda ke dunia internasional bisa dipatahkan dengan sebuah serangan kilat tanggal 1 maret 1949 sehingga membuka mata internasional bahwa Republik Indonesia ternyata masih ada.
Profile Image for Elbasyar Aroe.
9 reviews
July 5, 2017
sejarah pejuangan yang hampir terlupakan namun buku inilah yang menjadi gambaran perjuangan bangsa indonesia benar benar dilakukan scara totalitas.

buku yang wajib dibaca oleh para pemuda yang ingin melanjutkan perjuangan bangsa ini
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Anggi Hafiz Al Hakam.
329 reviews5 followers
August 30, 2016
"Ada benang merah antara kerahasiaan dan kemerdekaan, di Indonesia kita menyebutnya Sandi Negara."

Impresi pertama saya atas buku ini adalah buku ini harus saya miliki karena bicara tentang sejarah republik. Menilik judulnya, "Kode Untuk Republik" tentunya bicara soal peran kode-kode yang dihandle oleh sebuah Dinas perkodean pada masa perang kemerdekaan. Dinas perkodean tersebut selanjutnya dinamakan Dinas Kode. Kini, Dinas Kode telah berevolusi menjadi sebuah badan otonom dibawah komando Presiden yaitu Lembaga Sandi Negara.

Buku ini terhitung memiliki cakupan yang lengkap. Artinya, selain menggunakan sitasi referensi yang valid dan meyakinkan, penulisnya terampil untuk memasukkan sejarah penciptaan sandi. Tentunya, hal ini berguna bagi pembaca awam sebagai penyelaras konteks sebelum pembacaan detail mengenai peran kode dalam perang kemerdekaan. Awalnya, bagi sebagian pembaca mungkin terasa membosankan namun bisa tulisan tersebut diabaikan agak sulit untuk memahami beberapa istilah yang digunakan pada bab-bab berikutnya.

Penulis mengambil alur sejarah mulai dari Perang Dunia Kedua, dimana sebuah mesin bernama 'Enigma' menjadi sebuah kartu as bagi Pasukan Jerman dalam menaklukkan daerah-daerah incarannya. Dari Perang Dunia itu, imbas yang terasa pada Indonesia adalah drama kekalahan Jepang. Rencana operasi militer Jepang dapat diketahui Sekutu melalui mesin-mesin pemecah kode sehingga mereka bisa menyiapkan serangan untuk menghalau aksi Jepang.

"Perang Kode" antara pemerintahan Republik melawan pemerintahan Hindia Belanda yang berupaya untuk menduduki kembali Indonesia terjadi secara terbuka. Dinas Intelijen Militer Hindia Belanda, NEFIS, yang selama pendudukan Jepang hijrah ke Australia kembali ke Indonesia usai perjanjian-perjanjian antara Republik dengan Hindia Belanda.

Dinas Kode mulai mendapati peran pentingnya ketika Belanda melancarkan Agresi Militer I dan II. Dengan siasat gerilya kolaboratif, petugas-petugas sandi setidaknya berhasil menyampaikan beberapa pesan penting, untuk membuktikan bahwa Republik benar-benar masih ada. Mereka adalah pahlawan-pahlawan perang kemerdekaan yang sayangnya kini tidak banyak dikenal. Bersyukur sekali, buku ini mampu menghadirkan kembali kenangan atas mereka sebagai usaha apresiasi atas segala daya upaya dan usaha mereka untuk Republik.

Dinas Kode sendiri mengalami beberapa perubahan nomenklatur sejak berada di Djawatan Sandi Angkatan Perang, Djawatan Sandi, hingga menjadi Lembaga Sandi Negara yang berurusan dengan segala macam tetek bengek kriptografi untuk kepentingan pemerintah NKRI.

Saya tidak kesulitan menamatkan buku ini. Buku ini menyitir kembali buku-buku yang telah saya tamatkan yaitu "Doorstoot naar Djokdja" karya Julius Pour dan biografi Jenderal Spoor karya J. A. de Moor. Buku ini ditulis dengan sistematis dan memiliki daftar pustaka sebagaimana layaknya buku-buku sejarah. Untuk saya, hal ini adalah sangat penting. Agar "Kode Untuk Republik" tidak hanya menjadi penghias di perpustakaan Lembaga Sandi Negara semata. Tetapi juga, menjadi lentera bagi republik.

Buku ini mengungkap peran pentingnya Sandi Negara sebagai mediator untuk penyampaian pesan selama perang kemerdekaan. But, i have to say that muatan tentang sisi historisitas dan peran institusional Sandi Negara hanya sekitar 30% saja. Cuplikan sejarah Republik sejak menyerahnya Jepang pada Perang Pasifik dan Perang Kemerdekaan (Agresi I, Agresi II, KMB) cukup mendominasi. Ditambah beberapa referensi yang sebelumnya sudah saya baca yaitu Doorstoot Naar Djokdja dan Biograsi Jenderal Spoor, membuat saya lebih mudah untuk menyelesaikan pembacaan.
Profile Image for Putri Review.
74 reviews13 followers
December 18, 2015
Baca lebih lengkap review novel ini di blog Putri Review : Review Buku Non-Fiksi : "Kode Untuk Republik" by Pratama D. Persadha

Buku ini membahas perkembangan Dinas Kode, mulai dari metode yang digunakan, suka dan duka para CDO (Code Officer, disebut juga Sandiman), peran serta rakyat sipil sebagai mata-mata dan kurir, serta tokoh2 dan tanggal penting dalam sejarah kriptografi Indonesia.

Yang saya suka dari buku ini, penulis juga mencantumkan beberapa info mendetail seperti Stasiun Radio Playen PC-2 Playen (stasiun rahasia yang kala itu ada di Dusun Banaran, kecamatan Playen) yang ditempatkan diam2 di rumah rakyat sipil yang turut membantu--konon pembangkit listriknya disembunyikan di sebuah tungku tanah dan ditutupi kayu bakar, sedangkan antenanya hanya dibentangkan di malam hari. Atau kisah tentang "Tentara Semut" di Sumatera Barat, yaitu unit gerilyawan cilik yang turut membantu perjuangan Indonesia.

Membaca buku ini terasa seperti sedang mendengar kisah dari sesepuh yang menjadi saksi dari perjuangan kala itu--dari seseorang yang keringat, airmata, bahkan darahnya, sedikit banyak pernah tumpah untuk nasib Indonesia.

Adapun kekurangan dari buku ini, jujur, saya sedikit sulit dalam membaca setengah dari keseluruhan buku (itulah mengapa butuh waktu lama bagi saya untuk mereview). Hal ini mungkin dikarenakan saya sudah menunggu2 pembahasan mengenai spionase Indonesia sejak awal, namun cerita tentang itu baru diulas pada setengah sisanya, jadi saya menjadi sedikit bosan di separuh awal. Itupun menurut saya kurang memuaskan, karena jujur, saya berharap paling tidak ada contoh pesan dan cara mengenkripsi dan dekripsi-nya tapi tidak ada. Saya menunggu cara pakai dari pembatas buku berbentuk alat kriptografi sederhana yang menyertai buku ini, tapi sampai akhir saya tidak menemukannya.

Buku ini menarik, tapi metode penjabarannya sedikit menyulitkan. Informasi2 detail menjadi terlupakan, kronologis pun beberapa kali sempat tertukar di benak saya. Saya rasa, buku ini akan menjadi sempurna dengan format layout dan penyampaian informasi yang lebih menarik, mungkin salah satunya dengan tambahan interpretasi informasi sejarah secara visual (di dalam buku).

Oh, nilai plus untuk DVD berisi cuplikan film2 yang memberikan garis besar perjuangan Dinas Kode Indonesia. Semoga buku "Kode Untuk Republik : Peran Sandi Negara di Perang Kemerdekaan" ini menjadi inspirasi untuk banyak pembacanya, syukur2 untuk penulis/sineas yang sedang berminat mengembangkan plot bertema perang kemerdekaan, baik itu bergenre action, drama historis, atau romance kontemporer (yang terakhir dong!). Sepertinya kisah cinta di tahun 1940-an antara perempuan sipil dengan sandiman akan sangat menarik untuk dinikmati ;)
Profile Image for Truly.
2,762 reviews12 followers
December 10, 2015
http://trulyrudiono.blogspot.co.id/20...

Secara garis besar, buku ini sangat perlu dibaca oleh kaum muda agar mereka makin mencintai tanah air dan menghargai berbagai peran yang dilakoni para pejuang demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Banyak cara untuk dilakukan oleh para pejuang, salah satunya dengan menjadi kurir rahasia dan CDO.

Bagi mereka yang ingin memperluas wawasan mengenai Kriptologi, ilmu atau seni yang mempelajari segala aspek tulisan rahasia, maka buku ini bisa dijadikan pilihan.

Sayangnya bahasa yang dipergunakan dalam buku ini terlalu berat untuk dijadikan bacaan selingan. Hanya mereka yang benar-benar ingin mengetahui tentang sandi yang mampu membaca sampai tamat. Jika hanya membaca untuk menambah ilmu, sepertinya agak sukar dipahami.

Hal ini mungkin juga karena infomasi yang diberikan terlalu padat, sehingga buku ini lebih cocok dijadikan buku wajib bagi para mahasiswa yang baru masuk di Sekolah Tinggi Sandi Negara agar mereka lebih memahami dan mengenal sandi.
Tapi jangan putus semangat jika ingin mencoba membacanya, pada bagian belakang terdapat Istilah Dan Singkatan yang akan sangat membantu pembaca guna memahami buku ini.
Profile Image for Veny.
4 reviews9 followers
November 12, 2015
“Ada benang merah antara kerahasiaan dan kemerdekaan, di Indonesia kita menyebutnya Sandi Negara.”

Kalau kita mendengar kata sandi maka yang terlintas dipikiran adalah sebuah symbol, huruf atau angka yang ketika dilihat seperti tidak berarti apa-apa, namun ternyata memiliki makna tersendiri. Kalau zaman eskul pramuka dulu, sandi yang paling familiar itu sandi morse atau semaphore.
Sandi merupakan bahasa komunikasi rahasia yang dimaksudkan dari satu pihak kepada pihak tertentu agar pesan yang disampaikan melalui sandi tersebut tidak bocor kepada pihak lain yang tidak dikehendaki. Atau secara singkatnya sandi adalah bentuk pesan rahasia.
Hal inilah yang dibahas dalam buku non-fiksi Kode Untuk Republik. Tentu saja sandi bukanlah tanpa maksud, bahwa ada kerahasiaan yang terkandung didalamnya. Sandi sudah menjadi bagian tersendiri dalam sebuah negara dan sebagai salah satu aspek pertahanan negara juga. Kriptografi adalah merupakan ilmu yang mempelajari tulisan rahasia atau sandi, dan setiap negara biasanya memiliki sumber daya manusia sebagai pembuat sandi dan pemecah sandi.

Untuk review lengkapnya di http://bukunyasora.blogspot.co.id/201...
Profile Image for Muhammad.
43 reviews9 followers
November 22, 2015
Selain tentang seluk beluk dan sejarah Dinas Sandi / Lemsaneg, buku Kode Untuk Republik juga mengupas sejarah dinas sandi milik Belanda dan sekutu serta dinas sandi Jepang sebelum masa kemerdekaan. Bahkan ada beberapa bagian yang juga membahas sejarah perkembangan kriptografi sebagai bagian utama dari ilmu persandian. Buku ini sangat saya rekomendasikan bagi anda yang; penggila sejarah, military enthusiast, James Bond wanna be, dan juga social climber di forum-forum militer maupun sejarah. ulasan lebih lanjutnya silahkan ke blog saya http://pararang.com/kode-untuk-republ...
Displaying 1 - 9 of 9 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.