The Brazilian author PAULO COELHO was born in 1947 in the city of Rio de Janeiro. Before dedicating his life completely to literature, he worked as theatre director and actor, lyricist and journalist. In 1986, PAULO COELHO did the pilgrimage to Saint James of Compostella, an experience later to be documented in his book The Pilgrimage. In the following year, COELHO published The Alchemist. Slow initial sales convinced his first publisher to drop the novel, but it went on to become one of the best selling Brazilian books of all time. Other titles include Brida (1990), The Valkyries (1992), By the river Piedra I sat Down and Wept (1994), the collection of his best columns published in the Brazilian newspaper Folha de São Paulo entitle Maktub (1994), the compilation of texts Phrases (1995), The Fifth Mountain (1996), Manual of a Warrior of Light (1997), Veronika decides to die (1998), The Devil and Miss Prym (2000), the compilation of traditional tales in Stories for parents, children and grandchildren (2001), Eleven Minutes (2003), The Zahir (2005), The Witch of Portobello (2006) and Winner Stands Alone (to be released in 2009). During the months of March, April, May and June 2006, Paulo Coelho traveled to celebrate the 20th anniversary of his pilgrimage to Saint James of Compostella in 1986. He also held surprise book signings - announced one day in advance - in some cities along the way, to have a chance to meet his readers. In ninety days of pilgrimage the author traveled around the globe and took the famous Transiberrian train that took him to Vladivostok. During this experience Paulo Coelho launched his blog Walking the Path - The Pilgrimage in order to share with his readers his impressions. Since this first blog Paulo Coelho has expanded his presence in the internet with his daily blogs in Wordpress, Myspace & Facebook. He is equally present in media sharing sites such as Youtube and Flickr, offering on a regular basis not only texts but also videos and pictures to his readers. From this intensive interest and use of the Internet sprang his bold new project: The Experimental Witch where he invites his readers to adapt to the screen his book The Witch of Portobello. Indeed Paulo Coelho is a firm believer of Internet as a new media and is the first Best-selling author to actively support online free distribution of his work.
I've read 5 Coelho books (The Alchemist, The Pilgrimage, The Witch of Portobello, Manuscript Found in Accra, & Like the Flowing River). 4 of them are fictions, or kind of.
To be honest, I can't get into those 4 (The Witch of Portobello was okay). Don't know why, too philosophical maybe... or it just wasn't my cup of tea. But I love "Like the Flowing River". It's an anthology of articles contained thoughts and reflections about life. Got many insights from that book.
Then I found The Magical Moment in an online library (iJak). Remind me of Like the Flowing River, in a short way. It's a book of quotes. Nice and easy read. Some of the quotes I've known it, but some I just knew from this book. If you need some inspirations and motivations, this book can give it.
Btw, I have 4 other Coelho books that I haven't read. Don't ask, why I still buy it, though -maybe- I can't enjoy those books :D.
3,5 ⭐ Buku ini berisikan tweet-tweet terbaik dari Paulo Coelho yang disajikan dengan ilustrasi apik oleh Hwang Joong Hwan. Mostly, tiap tweetnya tentang slice of life yang bener-bener relatable dan menohok. Buku ini terdiri dari 7 bagian dan bagian yang paling aku suka adalah yang ke-2 yaitu "Hindari kata-kata ini: Suatu hari nanti, mungkin, dan seandainya." Paling relate sama kehidupan aku pribadi. Lebih tepatnya tertampar sama tweet-tweet yang ada di dalamnya heuheu
pada dasarnya, saya ternyata tidak terlalu tertarik dengan kutipan-kutipan terpilih dari penulisnya. akan tetapi, saya suka sekali gaya ilustrasinya :))
Romli? Jomli? Ohhh Zombi! Begitulah kira - kira, pemilihan font - nya agak sulit dibaca. Diluar itu, kutipan - kutipan yang di pilih dan ilustrasinya sangat baik.
---
My favorite :
Cinta sejati ingin supaya yang dicintai bahagia. Cinta palsu ingin diri sendiri bahagia
Pura - pura rendah hati adalah yang keangkuhan paling besar didunia
Apa yang membuat orang lemah? Kebutuhan untuk diterima dengan segala cara
Kebebasan sejati adalah memiliki hal yang paling penting di dunia, tanpa membelenggunya
Orang yang hidup hanya untuk menyenangkan orang - orang lain banyak disukai, kecuali oleh dirinya sendiri
Setiap berkah yang diabaikan begitu saja akan menjadi kutukan
Orang melihat dunia bukan sebagaimana adanya, tapi sebagaimana diri mereka
Yakinlah pada jalan yang kita pilih, tanpa perlu membuktikan bahwa jalan orang lain keliru
Waktu bisa menyembuhkan segala sesuatu tapi setelah sembuh kita sudah terlalu tua untuk menikmatinya
Jangan mencoba menjadi penolong. Cobalah menjadi diri sendiri, itu sudah cukup dan membawa perbedaan besar
Orang bijak banyak bertanya, orang bodoh merasa paling tau
Lebih baik menyesal karna memaafkan daripada menyesal karna menghukum
Jangan pernah menyisakan yang terbaik untuk nanti. Kita tak tau apa yang akan terjadi esok hari
Tuhan, bukalah mata kami supaya kami melihat bahwa tidak ada apapun yang terjadi secara kebetulan dalam hidup ini
Jangan menjadi orang yang mencari, menemukan lalu melarikan diri
Kata - kata bisa menyakiti namun mendiamkan juga bisa melukai
Bagaimana kita memperlakukan diri sendiri seringkali menentukan bagaimana orang lain memperlakukan diri kita
Jangan berusaha meramal atau mengira - ngira. Biarlah hidup ini penuh dengan petualangan
Maafkan tapi jangan dilupakan, atau kau akan terluka lagi. Memaafkan berarti mengubah perspektif. Melupakan berarti kehilangan pelajaran yang telah diperoleh
Tidak seperti kaca dan jendela, hati yang hancur bisa tetap utuh
Kehidupan memiliki dua cara untuk menguji tekad kita : (1) dengan tidak terjadi apa - apa atau (2) dengan membuat semuanya terjadi berbarengan
Orang yang menjalani hidup ini sepenuhnya hanya mati satu kali, orang yang takut akan mati oleh rasa takutnya hari demi hari
Kita tenggelam bukan karna jatuh ke dalam sungai, melainkan karna tidak mau keluar dari dalamnya
Dua kesalahan yang mungkin kita lakukan dalam perjalanan :
1) tidak memulia
2) tidak menuntaskan
Orang yang menghakimi pilihan orang - orang lain tidak punya keberanian untuk menentukan pilihan sendiri
Dunia ini berada di tangan orang - orang yang mau mengambil resiko menjalani mimpi - mimpi mereka
Sekaranglah saatnya, sebab suatu hari anda bangun akan bangun dan mendapati sudah tak ada waktu lagi untuk melakukan apa yang anda impikan
Jalan itu baru tercipta setelah anda memutuskan untuk melangkah
Kebebasan bukan ketiadaan komitmen, melainkan kemampuan untuk memilah - milahnya
Bersikaplah realistis; selalu harapkan hal yang mustahil
---
Disc. Ditulis disini untuk kebutuhan membaca ulang. Sebagian besar cukup menampar soalnya.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Buku ini adalah buku kedua dari Paulo Coelho yang saya baca, setelah sebelumnya saya membaca masterpiece beliau yang berjudul Sang Alkemis. Buku ini sudah lama saya liat di toko buku dan saya lumayan tertarik dengan covernya dan penasaran juga dengan isinya. Syukurnya ternyata buku ini tersedia di iJak dengan jumlah yang banyak. Akhirnya saya pinjam dan cuma butuh waktu 1 jam untuk menghabiskannya.
Buku Saat-Saat Penuh Inspirasi ini berisi tweet-tweet Paulo Coelho tentang kehidupan. Kalimat-kalimat bijaknya telah memukau banyak orang dan buku ini berisi kumpulan tweet terbaik beliau dilengkapi ilustrasi karya Joong Hwan Hwang.
Saking banyaknya kalimat-kalimat bagus di dalam buku ini, sayapun akhirnya banyak memberi bookmark (penanda) pada halaman-halaman tertentu. Berikut beberapa yang bisa saya kutip:
"Cinta tak pernah berubah. Manusialah yang berubah." (hal. 20).
"Jalanilah hidup tanpa penyesalan, mencintailah tanpa perlu menjelaskan." (hal 24).
"Pura-pura rendah hati adalah keangkuhan yang paling besar di dunia." (hal. 41).
"Apa yang membuat orang lemah? Kebutuhan untuk diterima dengan segala cara." (hal. 42).
"Kadang terlalu percaya diri membuat kita salah bertindak, tetapi untuk memperbaikinya juga dibutuhkan rasa percaya diri." (hal. 44).
"Setiap berkah yang diabaikan begitu saja akan menjadi kutukan." (hal. 63).
"Yakinlah pada jalan yang kita pilih, tanpa perlu membuktikan bahwa jalan orang lain keliru." (hal. 68).
"Jangan melawan orang yang tidak layak menjadi lawanmu." (hal. 72).
"Mereka yang telah mengenal kesedihan lebih peka daripada mereka yang tak pernah merasakannya." (hal. 115).
"Kata-kata bisa menyakiti, namun mendiamkan juga bisa melukai." (hal. 132).
"Tak ada apa pun yang seratus persen salah. Bahkan jam yang rusak pun masih benar dua kali sehari." (hal. 155).
"Rasa tak bersalah menandakan ingatan yang payah." (hal. 171)
"Maafkan tapi jangan melupakan, atau kau akan terluka lagi. Memaafkan berarti merubah perspektif. Melupakan berarti kehilangan pelajaran yang telah diperoleh." (hal. 173).
"Dua kesalahan yang mungkin kita lakukan dalam perjalanan: 1. tidak memulai 2. tidak menuntaskan (hal. 216)
"Kalau kita tidak melangkah melewati batas-batas kita sendiri, berarti kita tidak mengalami kemajuan." (hal. 224).
"Cinta ibarat hujan. Turun tanpa suara, datang tiba-tiba, tapi sanggup membuat sungai meluap." (hal. 256).
Kata-kata inspiratif dalam buku ini membuatku cerah.
Buku ini dikemas menarik dan memiliki daya tarik dengan gambar ilustrasinya yang cantik sekaligus kocak. Ilustrasinya dibuat oleh Hwang Joong Hwan Uraiannya singkat-singkat karena sebenarnya buku ini disusun dari rangkaian kicauan di twitter. Covernya sederhana dengan sepasang pria wanita dengan anjing putihnya memandang dengan senyuman sebuah pohon cinta.
Dalam buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama yang dicetak pada tahun 2003 ini terdiri dari tujuh bagian dimana bisa dibaca terpisah, tidak harus berurutan. Bagian 1 tentang cinta tak pernah berubah, manusialah yang berubah. Bagian 2 mengingatkan untuk menghindari kata-kata: suatu hari nanti, mungkin, seandainya Bagian 3 bercerita tentang betapa membosankannya orang yang selalu patuh dan menurut Bagian 4 mempertanyakan kebijaksanaan, apa gunanya jika tak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Bagian 5 menyemangati bahwa penderitaan hanyalah sementara, menyerah berakibat untuk selamanya Bagian 6 tentang penghargaan atas karya kita bukanlah apa yang kita peroleh, namun pengalaman yang kita dapatkan Bagian 7 ini yang menarik, hidup ini ibarat memasak, sebelum memilih apa yang kita sukai, kita mesti mencicipi dulu semuanya.
Bagi yang sedang kasmaran, bagian pertama tentunya menarik. Ada berbagai petuahnya yang membuai
Cinta adalah halusinogen paling dahsyat di dunia. Ia mampu membuat kita melihat dan mendengar hal-hal yang tak nyata. (Waduh gawat juga ya!)
Cinta itu ibarat twitter. Bisa di-follow, di-unfollow, atau di-block (hahaha)
Pada bagian kedua, aku langsung tertohok pada kalimat Paulo: ” Pura-pura rendah hati adalah keangkuhan yang paling besar di dunia” (terus bagaimana dong???)
Kalimat ini juga membuatku terdiam: “Setiap berkah yang diabaikan begitu saja akan menjadi kutukan” (wah!!!)
Pada bagian ketiga Paulo mengajak pembaca untuk lebih gembira dan melakukan hal-hal yang berbeda. Baginya hal yang paling tidak bisa ia tahan adalah kebosanan. Ayo-ayo bergembiralah karena perasaan gembira walau hanya semenit bisa membuat panjang umur (ramuan awet muda paling murah)
It’s a start fresh for this year! Actually I have one book that I read before this one and only left epilogue chapter but because I am too sleepy last night so I was postponed to finish it. Never thought this one gonna be the first book in this year.
I love this book, the messages are mostly same with my condition and mind. Its like reading another confirmation and support for what I have decided to do and working on right now. What I got from this book: it’s always okay to be the real you to this world. Remember, haters will always hate no matter what you do. Don’t try to be perfect because your imperfections matter. Your imperfections will keep you to be human and make others want to getting closer to you. Love your imperfections because maybe your imperfections can support others to love their imperfections. Then this world will getting better because when people realize and love their imperfections they will never judge others.
For the toxic people, stop ruining yourself and others life. Remember, people always can get detoxification soon or later from people who love them. But who can neutralize toxic people when others always try to avoiding this kind of people because afraid will get poisoned by the toxic?
For you who always afraid get criticized by other, don’t be afraid. Showing your flaws to others doesn’t kill you but it will makes you stronger. Telling your story to the world by sharing it on the social media is not a shame. If they want to judge you just let them be. Its the easiest way to filter the toxic people and your support system by how they respond to your story. And don’t be ashamed to express your gratitude to others. Showing off how you feel grateful that God sent you the guardian angels who always support and stand by your side is the best way to tell the world that God and love does exist in this cruel world. Its better to showing off personally than being too late and lost the chance to express your gratitude to your beloved one. If people judge you’re being cheesy ignore it, trust me they just envy because they maybe never experience the same thing
Dalam 'reading for pleasure', saya selalu berusaha untuk menghindari menghakimi buku pada halaman-halaman awal, sehingga berusaha untuk menyelesaikan hingga tuntas. Meskipun beberapa buku menyuguhkan kebosanan dan kejengkelan, namun setelah direfleksikan ternyata itulah alasan bahwa jangan pernah menyimpan ekspektasi pada sebuah tulisan.
Para pembaca novel pasti sudah tidak asing lagi dengan Paulo Coelho, yup dia adalah seorang novelis Brasil yang sudah banyak menulis novel best seller salah satunya adalah The Alchemist. Namun, kali ini yang saya buat resensi bukan novel, melainkan kumpulan-kumpulan tweet dari Paulo Coelho yang disajikan dengan ilustrasi dari Hwang Joong Hwan.
Berikut beberapa kutipan yang saya suka: "Trend untuk 'sempurna dan lebih unggul' telah menjadi disfungsi sosial masa kini" "Kebebasan sejati adalah memiliki hal yang paling penting di dunia tanpa membelenggunya" "Kesulitan adalah nama perangkat kuno yang diciptakan untuk menguji ketahanan kita"
Untuk saya kutipan dari tweet-tweet Paulo Coelho yang disajikan dalam buku ini kurang memukau dan terkesan tidak baru. Mungkin untuk para remaja,para pembaca awal akan cocok untuk membaca ini karena menyuguhkan kalimat-kalimat bijak yang dibarengi dengan ilustrasi yang sangat bagus dan mengesankan.
Saya memang tidak menumbuhkan ekspektasi yang tinggi saat memutuskan untuk membaca buku ini, hanya ingin membaca satu buku yang bisa selesai dengan satu atau dua kali duduk saja.
Waktu aku ke Gramedia ketika mudik kemarin, aku sempat melihat judul yang ini tanpa pembungkus plastik. Dan aku agak kaget pas tahu ternyata buku ini formatnya hardcover (karena aku waktu itu kebetulan lihat buku ini versi digital), dan pas kucoba buka isinya ternyata semacam quote gitu. Tapi ujung-ujungnya tetap baca versi digital sih hahaha.
Dan kalau ngelihat dari beberapa review (dan juga sinopsis dari buku ini), ternyata isi dari buku ini diambil dari tweet-tweet penulis sendiri. Dan aku suka bagaimana Paulo Coelho selalu memiliki rangkaian kata yang bisa "menyihir" pembacanya. Mungkin kalimatnya terdengar sederhana namun itulah unsur yang bisa membangun kekuatan tersendiri dari kalimat tersebut. Aku juga agak susah menjelaskannya, hahaha.
Beberapa kali pula aku juga menemukan quote yang pernah kubaca di beberapa judul novel dari penulis yang sudah kubaca sebelumnya, which is juga menjadi quote favoritku di novel tersebut. Dan juga aku suka mengenai bagian-bagian di sini di mana membahas mengenai arah kehidupan dan pencarian jati diri. Ngena banget lah di aku..
Untuk pertama kalinya aku membaca buku dari Paulo Coelho karena ada yang merekomendasikannya dalam daftar graphic novel. Tanpa membaca blurb atau mencari tahu lebih dulu soal buku ini, tak kusangka isinya adalah kumpulan tweet dari sang penulis. Seperti yang kita tahu, Twitter (atau sekarang X) punya keterbatasan karakter kata untuk setiap cuitannya. Hal inilah yang membuat kata-kata dalam buku ini cukup singkat. Semuanya punya napas yang sama: berusaha untuk menginspirasi para pembacanya, sesuai dengan judul. Entah itu soal cinta, mimpi, atau elemen kehidupan manusia yang lain.
Menariknya, Paulo Coelho tak sendiri. Dia turut menggandeng ilustrator asal Korea bernama Joong Hwan Hwang. Ilustrasi-ilustrasinya pun mampu mewakili setiap cuitan Paulo. Namun, kadang perpaduan warnanya agak mengganggu mata. Ada beberapa warna yang tidak pas. Selebihnya, oke-oke saja.
Untukku pribadi, sebagian besar cuitan yang inspiratif dari Paulo entah kenapa terasa biasa saja. Hanya beberapa yang "menggigit". Kadang ada pula cuitan yang tidak masuk akal buatku. Entah karena efek terjemahan atau memang esensi kutipannya yang kurang mengena.
Judul: The Magical moment (Saat-saat penuh inspirasi) Penulis: Paulo Coelho Penerbit: GPU Dimensi: 288 hal, cetakan pertama 2015 ISBN: 9786020320281
Berisi kumpulan tweet penulis yang dilengkapi ilustrasi berwarna yang semakin menajamkan pesan utama. Diksi yang dipilih memang cukup dalam dan bagus, sehingga banyak yang ingin dicapture sebagai pengingat/quote. Ilustrasinya juga bermakna dalam, membuat saya berhenti sejenak untuk menelaah keterkaitan kata dengan gambar.
Dibagi menjadi 6 bagian, namun bagi saya tidak terlalu jelas apa kategori pembagiannya. Juga pemilihan font, bagi saya agak sedikit mengganggu dan tidak terbaca bila sedang highlight dengan penulisan kapital (seperti GPS, atau huruf T di awal kalimat).
Cocok dibaca bagi yang lagi reading slump, suka kata-kata inspirasi/quote, serta menginterpretasi gambar yang cukup filosofis.
Buku grafis ini berisi kutipan-kutipan (quotes) Paulo Coelho yang mayoritas berisi satu paragraf pendek. Ada tujuh tema dalam buku ini: (1) Cinta tak pernah berubah. Manusialah yang berubah. (2) Hindari kata-kata ini: "suatu hari nanti", "mungkin", dan " seandainya". (3) Orang-orang yang selalu patuh dan penurut sangat membosankan. (4) Apa gunanya kebijaksanaan kalau tak bisa diterapkan dalam hidup sehari-hari. (5) Penderitaan hanyalah sementara. Menyerah berakibat untuk selamanya. (6) Penghargaan atas karya kita bukanlah apa yang kita peroleh, melainkan pengalaman yang kita dapatkan. (7) Hidup ini ibarat memasak: sebelum memilih apa yang kita sukai, kita mesti mencicipi dulu semuanya.
Kutipan-kutipannya cukup banyak yang klise. Ada juga yang berisi nasihat setengah-setengah, gak ada solusi yang ditawarkan. Namun, okelah dibaca di sela kesibukan yang padat. Beberapa quotes bisa jadi reminder. Salah satunya adalah kutipan berikut:
Mimpi-mimpi tak mungkin tercapai kalau kita selalu berkata, “Tidak bisa sekarang, saya sedang sibuk.” — 107, dikutip dari iPusnas.
Sepertinya sy membaca buku ini di saat yg tepat. Tadinya saya pikir hanya sekumpulan quotes2 yang klise. Pas udah baca, ternyata banyak banget yang jleb! Mengena di hati.
Trend untuk sempurna dan lebih unggul telah menjadi disfungsi sosial masa kini.
Jangan lupa. Kegilaan sesekali membuat hidup lebih berwarna. Orang-orang yang selalu patuh dan penurut sangat membosankan.
Jangan mencemaskan hal-hal yang bisa dibeli dengan uang. Cemaskanlah hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Penemuan-penemuan terjadi saat kita tidak membaca petunjuk-petunjuk yang telah disediakan.
Zombi adalah orang-orang yang bersama kita tetapi sibuk sendiri dengan ponselnya.
Buku ini berisi kumpulan quotes yang heartwarming dan memberikan kita semangat untuk terus melanjutkan mimpi-mimpi kita (khasnya Paulo Coelho banget). Selain itu, didalam bukunya juga banyak quotes perihal jangan takut untuk sembuh dan keluar dari masa lalu pahit yang membelenggu. Ilustrasi di dalam bukunya juga lucu enak banget dibaca pas lagi mumet menjalani kehidupan ini hehe. Dan salah satu quotes yang paling membekas banget untukku yaitu “Setiap pengalaman cinta yang baru jangan disangkutpautkan dengan pengalaman-pengalaman masa lalu”.
The book was fine. Some of the quotes are really good but the rest are just mediocore. Thankfully I got this on a discount so I only spent like $2. There's something I hate about this though, I got this book in Indonesian language version and I hate the font. I don't know if the other language use the same font but the font in this version are just hard to read sometimes, making it hard for me to really get into the zone/moment of this book.
Dibacanya saat rehat dari bacaan berat lainnya, dalam porsi mini tapi kata-katanya sarat 'nutrisi' penuh inspirasi.
Kumpulan tweet dari Paulo Coelho dengan ilustrasi kaya Joong Hwan Hwang ini seakan membuka gerbang inspirasi. Ketika membacanya kadang membuat tersenyum sendiri, dan selebihnya terasa menghangatkan hati.
kelar sekali baca XD. kalimat-kalimat khas Coelho lah ya. ilustrasinya bikin aku ngasi bintang lima, haha. bagusss! ini jenis kumpulan quotes (dalam hal ini: tweets-nya Coelho) yang bisa dibaca berkali-kali buat aku mah.
ini pinjam dari iPusnas. jadi tantangan GRI bulan Agustus 2021 tiba-tiba kelar juga :)).
Sejelas yang disampaikan oleh blurb-nya, buku ini adalah sebuah buku kumpulan tweet dari Paulo Coelho, yang diberi ilustrasi berkenaan dengan isi kutipan tersebut. Namun, rasanya saya menemukan ada kutipan yang asalnya dari novel-novel karya Paulo Coelho di sana.
Dan karena buku ini berisi kalimat-kalimat quoteable, maka saya pun akan mengisi ulasannya dengan beberapa kutipan yang saya sukai. Namun sebelumnya, saya akan memberikan beberapa ulasan serta kesan terhadap buku ini.
Meskipun ada 288 halaman, tapi kutipan yang muncul hanya ada di masing-masing halamannya (bahkan kebanyakan dua halaman hanya ada satu kutipan saja). Bukunya warna-warni, memberikan kesan hangat dan ceria saat membacanya. Meskipun, tidak semua kutipannya bernada ceria. Karena, ada yang menohok, ada yang menyindir secara halus, tapi banyak yang berhasil membuat galau. Namun dari semua itu, yang terbaik adalah kalimat-kalimat berisi motivasi yang relevan dengan berbagai situasi dan kondisi.
Mulanya saya mau memberikan bintang tiga pada buku ini. Namun, dalam perjalanannya, saya merasakan energi positif dari kekuatan kata-kata Coelho dalam buku ini. Rasanya, orang-orang yang membutuhkan kalimat-kalimat penyemangat dan optimisme dalam hidup bisa membaca buku ini. Setidaknya muatan positif itu saya terima begitu saja saat membacanya. Dan rasanya, hangat.
Berikut saya kutipkan beberapa kutipan favorit saya:
Cinta itu ibarat Twitter: di-Follow, di-unfollow, atau di-Block.
Apa yang membuat orang lemah? Kebutuhan untuk diterima, dengan segala cara.
Jangan berharap disukai oleh semua orang. Tak seorang pun bisa menyenangkan hati setiap orang.
Dengan menghakimi diri sendiri, kita menyakiti diri sendiri.
Orang yang hidup hanya untuk menyenangkan orang-orang lain banyak disukai, kecuali oleh dirinya sendiri.
Sesuai dengan salah satu kutipan dalam buku ini 'tak seorang pun bisa menyenangkan hati semua orang.'
Rata-rata kutipan dalam buku ini sudah sering saya temukan di media sosial dan sebagainya. Namun nyatanya saya masih tertarik pada kata-kata penuh inspirasi dari buku ini :)
Buku pertama Paulo yang kubaca tampa harus mengerutkan dahi. Kumpulan tweet yang berisi nasehat-nasehat ringan tapi menyentuh. Dilengkapi ilustrasi yang tak kalah bagusnya. Sungguh membacanya seperti menikmati segelas lemon tea hangat di waktu hujar. Rasanya hangat dan menenangkan.