Abad ke-21 merupakan era perkembangan yang sangat pesat dari ilmupengetahuan dan teknologi. Perkembangan cepat inilah yang mendasari rencana “pembangunan berkelanjutan” PBB setelah berakhirnya program MDGs pada 2015.
Apakah pembangunan pendidikan di Indonesia telah didasarkan pada kemajuan iptek tersebut? Dalam sebuah seminar tahun 1983, Prof. Tilaar dan almarhum Prof. Mochtar Buchori menyatakan, ilmu pendidikan di Indonesia sudah mati. Sejak lebih dari 32 tahun yang lalu, keadaannya tetap demikian. Lihatlah, referensi dalam buku dunia universitas hampir seluruhnya berasal dari Barat.
Buku ini berupaya mengisi kekosongan jiwa dalam ilmu pendidikan (pedagogik) di Indonesia sebagai ilmu praksis yang sudah terlempar dari kebudayaan Indonesia. Buku ini bertujuan pula untuk menghidupkan iptek di Indonesia dalam rangka pengembangan “ethnosystems” yang melepaskan diri dari perangkap kebarat-baratan. Artinya, sumbangan Indonesia bagi pengembangan iptek di dunia internasional.
Profesor H.A.R. Tilaar lahir di Tondano, 1932, dari sebuah keluarga guru generasi ketiga. Dewasa ini sebagai guru besar emeritus Universitas Negeri Jakarta. Kini sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Dalam pengabdiannya kepada negara ia dikaruniai Bintang Jasa Utama Republik Indonesia. Pada tahun 2009 meraih penghargaan Distinguished Alumni Awards di almamaternya, Indiana University, Bloomington, Indiana, Amerika Serikat. Pada tahun 2012 Presiden Indiana University Prof. Michael A. McRobbie juga menganugerahinya bintang Thomas Hart Benton Medal
1. Akan sangat bagus ditambahin glossarium untuk diri ini yang sangat minim literatur non fiksi tentang pendidikan 2. Ada footnote tapi ga ada penjelasan dari footnote-nya??? 3. Beliau ini keren banget se-almameter sama saya, jadi bangga 4. I haven't finished it karena waktu peminjaman habis, but I'm probably gonna read it for the second time