Kapal Selam Mimpi dan 16 Kisah Aneh Lainnya

by Fazamatahari

Seorang pensiunan pelaut tua menemukan benda aneh di pinggir pantai. Setelah mendekatinya, ternyata itu adalah kapal selam! Pak Pelaut Tua memasuki kapal selam itu dan mengamati isinya. Namun, ketika berada di dalamnya, tiba-tiba ia masuk ke dunia lain—sebuah hutan luas yang tergenang air. Ia juga menemukan kejutan-kejutan yang tak terduga. Di sana ia kembali teringat masa mudanya ketika ia menjadi pelaut. Semakin hari, ia semakin terbuai dan merasa senang. Akan tetapi, lama-kelamaan rasa jenuh datang, kapal selam itu tidak semenarik seperti di awal ia temukan. Akankah Pak Pelaut Tua bisa keluar dari dunia paralel itu atau ia akan tinggal di sana selamanya?

Itulah secuplik dari cerpen ”Kapal Selam Mimpi”, yang merupakan salah satu dari tujuh belas kumpulan cerpen buku ini. Fazamatahari, sang penulis sekaligus ilustrator, mengemas ide ceritanya dengan menggunakan tokoh-tokoh khayalan dan binatang, latar masing-masing cerita yang berbeda—alam nyata yang tercampur aduk dengan alam mimpi, dan ilustrasi yang sangat imajinatif. Kumpulan cerpennya sarat makna dan mengajak kita berimajinasi dan masuk ke dalam ceritanya.

148 pages, Paperback

First published December 3, 2015

Reviews

[Ririn · Rating 4 out of 5]

Perahu yang kunaiki bocor dan tenggelam
Apa boleh buat
Kubuat saja api unggun di dasar laut dan kupanaskan
sekaleng sarden yang ada di tasku untuk makan siang

One of the most interesting books I read this year! 4.2 stars (maybe).

Judul kumpulan cerpen ini tidak salah. Kapal Selam Mimpi dan 16 Kisah Aneh Lainnya. Mungkin saya bias, nilai 4 bintang di sini karena pada umumnya saya memang penyuka kisah aneh. Tapi saya juga penyuka penulisan yang bagus, dan buku ini memberikan keduanya.

Kisah-kisah di buku ini memang unik dan aneh. Ada kakek tua yang menemukan kapal selam ajaib di tepi pantai, planet yang hanya dihuni oleh dua orang yang kemudian memutuskan untuk mengadakan pemilu (whut?), penyihir yang memakai mantra pemikat dan pecantik diri, rusa yang bersahabat dengan beruang kemudian mengalami peer pressure (haha what?!), semuanya ditulis dengan kalimat yang lugas dan prosa yang menarik.

Selain idenya unik dan penceritaan yang bagus, cerita dalam buku ini juga disertai ilustrasi buatan penulisnya yang ternyata memang seorang ilustrator. Hanya satu hal yang saya kurang suka, yaitu pemaksaan paragraf kesimpulan di beberapa kisah, yang seolah ingin menjelaskan pesan moral dari cerita.
1. I'm not twelve and I don't care about moral of the story
2. Pesan tersirat lebih bagus daripada pesan tersurat (imho)
3. Mengapa sebuah kisah harus punya pesan moral?

Juga, ada satu kesalahan di kisah Kutukan Persia, yaitu saat Anya disebut 'sepupu' instead of 'keponakan' oleh paman-bibinya. Tapi ending cerita ini salah satu yang terbaik! :D meskipun seperti biasa kalimat penutupnya agak mengurangi kegelapan ceritanya :(

All in all, it's a good day because I just found a new fave author! :D
My fave stories: Kapal Selam Mimpi, Buku-Buku yang Tidak Dapat Dibaca, Mimpi Bawah Laut Sang Wanita Karier, Kutukan Persia, Si Rusa dan Si Beruang (MY ABSOLUTE FAVORITE IDK WHY!), Bear Dream in Windowpane, dan Rusa Pohon Niwa (so beautiful it hurts!)

Di sana, aku menemukanmu nyenyak tertidur
Tapi anak kecil seperti kamu tidak boleh tidur di tengah hutan...
Jadi, aku harus membawamu ke bulan...
Karena di sana ada ranjang berselimut untukmu tidur

[ABO · Rating 2 out of 5]

2.5/5
Entahlah, kurang begitu suka. Cerita-cerita di dalamnya agak ke-Neil-Gaiman-Neil-Gaiman-an, dan saya (ngakunya) penggemar Neil Gaiman, tapi enggak suka dengan cerita-cerita di buku ini. Sesuai judulnya, isinya emang aneh-aneh.

[Fadilla Sukraina · Rating 4 out of 5]

suka bgt sama cerpen2 aneh kayak gini!

[Dion Yulianto · Rating 3 out of 5]

Kisah-kisah imajinatif yang sepertinya hanya milik penulis tetapi ternyata unik dan menarik dibaca orang lain. Seperti dongeng yang sangat pribadi dan dituturkan dengan sedemikian mengalir dan memikat. Terima kasih sudah berbagi cerita-cerita (dan banyak ilustrasi asyik) ini kepada kami.

[Misni Parjiati · Rating 4 out of 5]

Cerita pendek yang disertai oleh ilustrasi, apalagi ilustrasi tersebut dibuat sendiri oleh sang cerpenis adalah salah satu kelebihan buku ini. Setidaknya, itu alasanku membelinya.
Selama berbulan-bulan, Fazamatahari fokus pada satu pekerjaan, yaitu menulis. Komitmennya terbayar dengan selesainya 17 cerita.

Cerita pertama berjudul “Kapal Selam Mimpi”. Menceritakan tentang seorang kakek, yang menemukan sebuah kapal selam. Sebagai mantan awak kapal yang bertanggung jawab soal mesin sewaktu muda, si Kakek penasaran dengan kondisi di dalam selam itu. Saat masuk ke dalam, alih-alih mesin, yang ia dapati adalah dinding besi sempit. Ia melihat sebaris besi berbentuk lonjong. Sebuah pintu ternyata. Saat dibuka, bagai memasuki sebuah dimensi lain, cahaya menyilaukan yang kemudian meredup. Saat Pak Tua itu melangkah, kakinya berada di atas rerumputan. Ia berada di hutan. Pepohonan saling menumpuk. Mimpi yang nyata. Setiap hari Pak Tua pergi ke kapal selam, petualangannya selalu berbeda.
Hingga suatu hari, ia mendapati mimpinya tak semenarik dulu. Saat ia melangkah ke balik pintu, ia sampai di sebuah pantai yang dingin dan kosong. Ia akhirnya menyadari bahwa kapal selam itu tidak memperlihatkan sesuatu yang belum pernah ia lihat. Mimpi-mimpi yang ia alami di kapal selam merupakan bagian-bagian dari ingatannya sendiri akan tempat, bau, bunyi, dan beragam sensasi lainnya.
Ia kehabisan bahan mimpi ajaib. Maka, ia memutuskan akan kembali mengumpulkan bahan-bahan ajaib untuk mimpinya.

Cerita ketiga berjudul “Pemilihan Umum”. Dari ilustrasi yang disajikan dan cerita, mengingatkanku pada Little Prince karya Antoine de Exupery. Penggunaan singkatan untuk tempat, Sebelah Belahan Planet Bagian Timur (SBPBT) dan Sebelah Belahan Planet Bagian Barat (SBPBB) mengingatku pada novel Harun dan Samudera Dongeng. “Pemilihan Umum” bercerita tentang dua orang yang hidup di sebuah planet. Mereka meributkan siapa yang menjadi pemimpin.

Cerita yang paling kusuka adalah “Di Negeri Permen dan Cokelat”. Sewaktu kecil, betapa luas dan melimpah ruah imajinasi yang kita miliki. Berada di ambang masa kecil beranjak ke remaja adalah masa yang meresahkan, membingungkan.
Kira-kira itulah yang dialami Anggi. Dia tinggal di Negeri Permen dan Cokelat. Ia merasakan banyak perubahan. Teman-teman seumurnya banyak yang telah menyeberang ke Negeri Orang-orang Besar dan mereka tak pernah kembali. Anggi takut menyeberang ke sana. Anggi masih ingin tinggal di Negeri Permen dan Cokelat, tapi masa tinggalnya kian habis.

Beberapa judul cerita yang lain, antaranya Seluas Apakah Pelangi? Nenek Sihir dan Ilmuwan Kimia, Si Rusa dan si Beruang, Professional Daydreamer

Cerita-cerita pendek yang disajikan oleh Fazamatahari sangat beragam temanya. Aku lebih senang dan cocok menyebutnya dongeng. Membaca ke-17 cerita dalam buku ini mengingatkanku bagaimana senangnya aku saat kecil sewaktu membaca dongeng di edisi Minggu koran langganan orang tuaku. Ada sensasi lama yang terasa kembali.

Mungkin, aku pun harus mengumpulkan bahan-bahan ajaib untuk mimpi agar mimpiku menarik, lebih kaya warna dan sensasi.

[Hanny · Rating 4 out of 5]

Judul dan sinopsis buku ini sungguh menggoda. Ditambah lagi ilustrasi sampulnya yang sejujurnya tidak biasa, tapi entah mengapa semuanya terasa familiar. Hal pertama yang saya ingat saat akhirnya memutuskan untuk membelinya adalah cerita-cerita Neil Gaiman.

Saya mungkin akan terdengar seperti si kakak di cerita Dongeng Si Anak Sirkus. Sepanjang perjalanan menelusuri dunia Kak Faza ini, saya terus menyambungkan titik-titik tertentu dari setiap cerita dengan plot-plot yang mungkin jauh lebih gelap. Kemungkinan cerita seperti itu akan lebih sulit dicerna jika dibaca dalam perjalanan pulang, saya jadi tidak terlalu kecewa.

Selebihnya, Kapal Selam Mimpi akan selalu 'stands out' buat saya. Bersahaja, tidak melulu bernuansa romansa pria-wanita atau horor, dan... manis. Manisnya bukan seperti permen dari Fifi di Di Negeri Permen dan Cokelat. Ditambah lagi dengan berbagai ilustrasi di dalamnya.

Saya juga mau digendong beruang ke Bulan.

[Septian Rahman · Rating 5 out of 5]

Ah ini memang kumpulan cerpen yang sangat manis dan fantastis. Sang penulis yang juga seorang ilustrator dan animator betul-betul mampu memaparkan cerita begitu asyik dan menarik apalagi dengan tambahan ilustrasinya yang pas sekali dengan isi cerita. Kisah favorit saya di sini tentulah 'Buku-buku yang tidak dapat dibaca' dan 'Mimpi Bawah Laut Sang Wanita Karier'. Kisah lainnya menarik juga yang bikin sedih juga ada, tetapi yang terbaik menurut saya memang kisah pertama yang juga menjadi judul kumpulan cerpen ini, berasa seperti membaca karya Jules Verne apalagi ada ilustrasi Nautilusnya. Buku riang gembira yang betah saya baca berulangkali. Maju terus Mbak Faza, saya tunggu karya berikutnya.

[Muhajjah Saratini · Rating 3 out of 5]

Sebagian ceritanya menarik sekali.
Kisah dongeng yang mungkin sudah tidak banyak dikisahkan.
Dan penulisnya justru membuat dongeng-dongeng baru.

[Henny Alifah · Rating 5 out of 5]

Rasanya seperti menyelami masa kecil

[Dimy Wicaksana · Rating 5 out of 5]

saya membaca ini ketika SMP, pikiran saya cukup liar dibanding anak anak sepantaran. saya merasa cukup berbeda dibanding mereka. Kapal selam mimpi membawa diri saya ke dunia yang saya rasa sewarna dengan saya. bersama 16 kisah lainnya saya cukup terhibur dan mendorong keinginan saya untuk membaca. saya tidak bisa berkata banyak dalam resensi ini. Memang saya sadari beberapa kekurangan yang ada dalam buku ini. Tapi saya membaca atas dasar emosional saya, saya membaca untuk kebahagiaan saya. jika memang buku ini kekurangan tapi cukup untuk membuat saya mencintai, maka atas dasar apa yang melarang saya untuk memberikan 5 bintang. Terima kasih atas ceritanya, sungguh saat itu cerita yang dituangkan menemani diri saya yang masih lugu itu.

[Nina Bookshelves · Rating 5 out of 5]

Suka banget sama buku ini, kayak masuk ke negeri dongeng di antah berantah tapi tiba2 disebutin kalo lokasinya di Bandung or tempat lain di Indonesia :D Daya imajinasi penulisnya seru banget, berasa masuk ke dunia imaginer yang berwarna-warni, sangat deskriptif. Ceritanya juga menarik, paling suka sama cerita Pewaris Naga Laut dan Negeri Permen dan Cokelat. Akhir cerita suka tak terduga, ada yang bikin nangis, atau gemesin, ada yang bikin ketawa, tapi ada juga yang ky " ih kok udahan padahal lg seru".

[Nura · Rating 3 out of 5]

5/52

Beli obralan di gramed. Kebetulan pernah ketemu penulisnya waktu ikutan sebuah workshop penulisan buku anak. Salah satu ceritanya tentang cerita kancil dan si buaya jauh lebih seru.

Baca buku ini jadi merasa ada sisi lain Faza yang bisa bikin cerita-cerita absurd. Paling suka cerita tentang anak yg tertidur di hutan dan diantar beruang untuk dibaringkan di bulan. Paling ga suka cerita terakhir, soalnya khas banget cerita anak Indonesia yg ngejelasin amanatnya secara eksplisit.

[Anggi Ayu · Rating 5 out of 5]

Seruu banget. Aneh -aneh semua. Walau aneh tapi bahasanya enak banget ngalir gitu aja dari bab pertama sampai yang terakhir. Aku suka pengalaman seru si kakek, suka banget cerita Anggi sama Piddy, suka banget sama cerita pohon cemara dan yang terakhir pohon Niwa. Pokoknya seru bangetttt salah satu kumpulan cerpen yang bedaaaaa banget sama yang lainnya tapi menariiikk banget

[Trian Lesmana · Rating 4 out of 5]

Membaca ini seperti membaca dongeng. Cerita dengan kisah-kisah menembus batas nalar. Menarik dan imajinatif. Penambahan ilustrasi membuat buku ini tidak membosankan.

[Ossy Firstan · Rating 3 out of 5]

Nemu ini di i-Jak. menarik, ilustrasinya lucu.

[Ahmad Fauzy · Rating 4 out of 5]

Buku yang berisi cerita ringan namun tetap imajinatif, ragam ceritanya membuat buku ini kaya dengan imajinasi dan rasa saat Anda membacanya. Penceritaannya juga unik, tidak melulu berisi teks dan tulisan, tapi juga berisi sketsan bahkan komik singkat.

[Nikotopia Nikotopia · Rating 3 out of 5]

Kumpulan Cerita Pendek yang lumayan menarik.

Yang paling asik lihat ilustrasi di dalamnya, seperti ilustrasi atau komik eropa semacam tin-tin tapi juga seperti perpaduan ilustrasi Hayao Miyazaki dan Osamu Tezuka.

Kapal Selam Mimpi, saya pikir akan mengajak kita menyelami mimpi-mimpi, tetapi bukan itu.
Ia mengajak kita ke sebuah dunia pararel tempat di mana keajaiban muncul disesemakan saat kita main bola, atau mitos yang benar-benar ada aslinya.

Buku penghiburan sambil makan biskuit dan ngopi atau ngeteh di malam hari sebelum kantuk tiba.

[Dodi Prananda · Rating 2 out of 5]

Ingin menghargai usaha besar Faza menciptakan "sesuatu" yang jauh dari buku-buku arus utama yang berserakan di toko buku. Namun, belum puas. Rasanya, Faza dapat menuliskannya jauh lebih baik.

Teruskan Faza. Teruskan.

[Septian Hung · Rating 2 out of 5]

Beberapa kisah disajikan cukup menarik. Beberapa kurang menarik karena seperti tidak memiliki isi sama sekali. Saya tidak menemukan kesan yang cukup mendalam selama maupun setelah saya membaca buku ini.