What do you think?
Rate this book


192 pages, Paperback
First published December 1, 2015
"Aku tahu yang kulakukan ini salah—cuti kuliah hanya karena persoalan sepele, berteman dengan para pencuri, menjadi orang kepercayaan pamanku. Dari sudut pandang mana pun, ini salah."Buku ini merupakan buku pertama dari seri Frea Rinata yang ditulis oleh Prisca Primasari. Aku sendiri sudah tidak asing dengan penulisan Prisca Primasari karena ia adalah salah satu penulis yang sangat aku nikmati tulisannya. Kisah yang disuguhkan oleh penulis kali ini adalah cerita unik yang melibatkan profesi pencuri ulung. Pembaca akan berkenalan dengan karakter Frea, Liquor, dan Night yang menjadi fokus utama ceritanya. Sosok Liquor dan Night yang misterius berhasil membuatku penasaran dan aku terus ingin tahu lebih lanjut tentang latar belakang kehidupan mereka yang sesungguhnya. Konflik yang dibahas dalam buku ini adalah masalah yang terjadi dengan pencurian kalung milik Coco; tetapi entah mengapa aku jauh lebih tertarik dengan perkembangan karakternya. Menjelang akhir buku ini, perasaan yang dimiliki oleh karakternya perlahan-lahan terungkap dan kisahnya ditutup dengan agak menggantung. Oleh karena itulah ada sedikit rasa kurang puas saat aku menyelesaikan buku ini. Aku jadi tidak sabar untuk segera membaca kelanjutan kisah Frea ini, dan semoga rasa penasaranku bisa terpuaskan di buku keduanya.
"Lama-lama, dia tidak mampu berhenti.Karakter yang paling menarik dalam buku ini tentu saja adalah Liquor dan Night—dua pencuri ulung yang memiliki alasan tersendiri mengapa mereka memilih menjalani profesi tersebut. Dalam buku ini, kisah tentang Night sedikit banyak sudah terungkap melalui Paman Frea, Vito. Akan tetapi cerita tentang masa lalu Liquor masih sangat samar dan membuatku terus menebak-nebak apa yang sebenarnya pernah ia alami dulu. Karakter Liquor sendiri dideskripsikan sebagai lelaki yang amat menarik (demikian juga dengan Night) yang membuat Liquor mampu 'menghipnotis' korbannya. Selain daripada itu, semua tentang Liquor terkesan misterius; mulai dari gerak-gerik maupun perkataannya. Di samping dua karakter tersebut, masih ada satu pencuri lagi yang terlibat dalam buku ini yaitu Tarantula. Meskipun perannya tidak banyak, ia adalah sosok yang cukup berkesan dalam benakku karena ia lebih santai dan cuek dibandingkan Liquor dan Night :)
Karena dosa yang dilakukan berkali-kali tidak akan terasa seperti dosa lagi."