Jump to ratings and reviews
Rate this book

Jodoh

Rate this book
Apa itu jodoh? Barangkali kau sering bertanya-tanya tentangnya.

Barangkali imajinasimu tentang belahan jiwa begitu sederhana: di tepi pantai, kau mengandaikan ada orang di seberang sana, yang tengah menunggumu untuk berlayar. Namun di saat yang sama, terkadang kau justru meragu, sehingga seringkali hanya bisa menunggu, mendambakan orang yang kau nantikan itu akan lebih dulu merakit sampannya, mengayun dayungnya, dan mengarahkan kompasnya untuk menjemputmu.

Tetapi laut, ombak, dan isinya selalu menjadi misteri yang tak terduga-duga, bukan? Orang yang kau sangka belahan jiwa sering kali hanyalah perantara, atau justru pengalih perhatian dari belahan jiwamu yang sesungguhnya.

Lalu, kepada siapakah seharusnya kita menambatkan sauh? Di manakah semestinya kita meninggalkan kompas? Kapankah kita perlu menantang nasib, garis tangan, dan rasi bintang?

Ini adalah kisah tentang seorang laki-laki dan perempuan, yang memutuskan untuk berlayar—jauh sebelum mereka mengenal ketakutan; jauh sebelum mereka bisa membaca arah atau menebak cuaca; bahkan jauh sebelum mereka disibukkan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang waktu, takdir, cinta, dan jodoh itu sendiri.

256 pages, Paperback

First published November 19, 2015

50 people are currently reading
424 people want to read

About the author

Fahd Pahdepie

27 books530 followers
FAHD PAHDEPIE, suami juga ayah penuh-waktu untuk Rizqa Abidin serta dua putra mereka Falsafa Kalky Pahdepie dan Alkemia Malaky Pahdepie. Menulis, bekerja, dan berkreativitas dirayakannya di waktu senggang. Orang rumahan yang menulis untuk diceritakan pada istri dan anak-anaknya.

Selain menulis, Fahd juga merupakan pembicara publik, penulis skenario dan sutradara film maupun teater. Saat ini menjadi co-founder dan CEO inspirasi.co. Ia bisa ditemui di www.fahdpahdepie.com atau facebook.com/fahdpahdepie atau twitter @fahdisme.

Profil lengkapnya bisa dibaca di: http://id.wikipedia.org/wiki/Fahd_Pah...

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
96 (20%)
4 stars
138 (28%)
3 stars
167 (34%)
2 stars
57 (11%)
1 star
21 (4%)
Displaying 1 - 30 of 128 reviews
Profile Image for Fahd.
Author 27 books530 followers
December 1, 2015
Fictionalisation of my own love story... Kind of.
Profile Image for Agustine W..
Author 1 book5 followers
April 13, 2016
Mulanya antusias pengen baca buku ini sebelum mencoba baca 'Rumah Tangga'. Berjodoh dulu baru berumah tangga, pikir saya waktu itu. Tapi, isi buku ini njungkir balikin apa yang ada di pikiran saya.

Jodoh itu belum tentu bersama selamanya, nggak bisa dipisahin. Bukan itu. Hohohoho. Soalnya, gimana nasib suami/istri yang ditinggal meninggal pasangannya? Apa mereka bukan berjodoh?

Buku ini menjawab, jodoh adalah kalau hanya bertemu sapa itu saja artinya berjodoh. Sesederhana ini.

Dari segi cerita, saya mengira kok, novel ini kisah penulisnya sendiri, ya, ehhehe... suudzon banget ya, saya. Sori, Mas Fahd. Semula saya merasa lempeng ceritanya, bahkan sampai pertengahan. Tapi... pertengahan ke akhir... bikin hati hancur! Saya juga salut sama si tokoh cowok ini. Ada ya, cowok super manis dan baik begitu. Beruntungnya Keara!

Ada beberapa kalimat yang bikin nyes, sebagai berikut:

"Ada dua jenis kerinduan," katamu suatu hari. "Kerindunan pertama karena kita pernah merasakan sesuatu dan kita menginginkannya kembali. Kerinduan kedua karena kita tak pernah mengalaminya dan benar-benar ingin merasakannya, setia menunggu dalam penantian yang lugu." (hal. 194)

"Tetapi, laut, ombak, dan dalamnya, selalu menjadi misteri dan tak terduga-duga, bukan? Orang yang kau sangka 'belahan jiwa' sering kali hanya semacam perantara, atau bahkan pengalih perhatian dari belahan jiwamu yang sesungguhnya." (hal. 242)

"Kita berjodoh karena takdir telah mempertemukan kita di salah satu persimpangan waktu, membuat kita jadi lebih dewasa membuat hidup kita jadi lebih bermakna." (hal. 244)

Nyes, kan?

Saya juga suka tentang analogi penjemputan dan penantian jodoh dalam buku ini. "Jodoh paling sempurna yang kucari ternyata bernama kematian.". Sungguh bikin galau.

Walau lama bacanya, karena mood baca jeblok dan pembuka ceritanya lempeng, saya tetap dapat jawaban dari rasa penasaran Jodoh ini.

Jadi, siapa jodoh saya (yang bakal menemani saya sampai bertemu Tuhan?) :p


Profile Image for Hana Bilqisthi.
Author 4 books279 followers
June 2, 2016
Paragraf akhir dari sinopsis novel ini misleading. Sumpah aku menyangka ini kisah dua orang yang berani menikah muda, ternyata bukan! Novel ini menceritakan tentang kisah cinta antara dua orang teman dari kecil, Keara dan Sena.

Bagian awalnya mengecewakanku. Aku kecewa karena aku punya ekspektasi besar terhadap novel ini. Karya Fahd yang sebelumnya, Rumah Tangga berhasil menyentuh emosiku. Aku menangis di bagian awal. Aku mengharapkan hal serupa akan terjadi, namun sayangnya tidak.

Bagian awal yang tidak sesuai ekspektasi membuat moodku turun drastis dan sempat kehilangan minat membaca. Saking kecewanya, aku berancang-ancang memberi rating 2 untuk novel ini, bukan 5 seperti rumah tangga. Tapi jika dipikir-pikir, bukan salah Fahd juga. Aku yang salah karena aku punya ekspektasi besar terhadap Fahd. Mungkin seharusnya aku tidak punya ekspektasi sebesar itu terhadapnya.

Don’t blame people for dissapointing you, blame yourself for expecting too much for them.

Aku berusaha menumbuhkan minat membaca buku ini mengingatkan diriku bahwa aku rela menunggu hingga jam 12 malam untuk ikut serta dalam pre-order buku ini dan berharap termasuk salah satu yang pertama mereview buku ini. Aku juga mengingatkan diriku akan motivasi membacaku yang lain: aku penasaran dengan kisah cintanya Fahd dan istrinya Rizqa. Fadh bilang buku ini adalah versi fiksi kisah cintanya.

Aku melanjutkan kembali membaca novel tersebut dan menemukan bahwa semakin ke tengah hingga akhir, novel ini makin baik.

Aku mulai suka novel ini ketika membaca bagian :

Kali pertama berjalan berdua denganmu, Key, ada rasa bersalah begitu besar yang mengganjal dalam hatiku. Dosa yang terasa begitu berat membebani timbagan imanku. Sesuatu terus-menerus memberi tahuku, “Ini salah. Ini salah, Sena!”



Ceritanya makin membaik,tidak lagi terasa bertele-tele. Makin banyak pesan dan dan maknanya juga. Aku makin suka :D
Bagian yang paling aku sukai adalah konflik batin yang dialami Sena dalam mencintai Keara.
“Maka, perlahan tapi pasti, aku pun menjauh darimu, menarik diri dari segala hal yang mungkin menghubungkanku dengan mu.
Aku ingin menjagamu, Key. Aku tak mau merusakmu.”


“Sebenarnya Tuhan tengah memberi tahu kita bahwa tak ada yang salah dengan rasa bersalah. Bahkan, boleh jadi rasa bersalahlah yang membuat semua kerja penebusan dosa menemukan maknanya.”


“Aku yakin Tuhan bukan penulis amatiran sepertiku. Dia telah menuliskan kemungkinan cerita yang tak terbatas jumlahnya, lalu meletakkan kita diantara semuanya. Dengan satu dan lain alasan, kita menjadi tokoh yag menentukan arah kita sendiri.”


Bagian yang paling mengejutkan dan membuat berpikir adalah ketika muncul pernyataan “Jodoh paling sempurna yang kucari ternyata bernama kematian.”

Membaca ending novel Jodoh menimbulkan rasa puas yang membuncah.
Kemudian bertanya-tanya mengapa aku tidak menangis selama membaca novel ini,
mengingat Istrinya Fadh mengaku menangis membaca novel ini? Hmmm...

Harus aku akui Fahd piawai memilih topik. Novel ini membuatmu berpikir lagi tentang apa sebenarnya itu jodoh.


O ia, poin plus lain buku ini adalah nilai-nilai islam yang disisipkan tanpa terkesan menggurui :)
Suka :)

Selain itu, aku jarang menemukan buku yang bagian awalnya mengecewakan tapi bagian tengah dan akhirnya bagus sehingga mengubah mood yang down jadi membaik.
So 3 bintang untuk Jodoh!


Selamat merenung dan memaknai jodoh!
Profile Image for Nurul  Iskhak.
51 reviews4 followers
December 15, 2015
"Apakah kita berjodoh?"

Cinta tak sesederhana kata-kata 'aku cinta kamu dan dunia harus mengerti itu', cinta adalah 'aku cinta kamu dan karenanya aku juga harus mengerti dunia di sekelilingmu'.

Aku ingin mencintaimu seperti menghafal lagu wajib sekolah dasar dulu. Lagu yang kunyanyikan setiap saat dengan kaki-kaki kecil penuh semangat. Mengentak lantai, meski kadang sumbang, kadang salah ketukan.

Aku ingin mencintaimu seperti menyanyikan lagu wajib sekolah dasar dulu. Lagu yang tak meminta kemampuan apa-apa, sederhana, yang hanya meminta dirinya dinyanyikan. Itu saja!

Overall, saya baru pertama kali membaca fiksi Pahd Pahdepie :D Sudah saya duga, isinya mirip curhatan. Yah, tapi memang dibuat seperti itu, dari sudut pandang orang pertama. Saya suka untaian kalimatnya yang mirip prosa, meskipun sebenarnya cerita ini sederhana. Tentang kisah cinta pertama. Tentang jodoh yang tak ke mana. Tentang cinta yg selalu suci, hanya manusianya yang tak tau diri dalam memaknai.
Saya anjurkan anda membaca Sajak Hujan Bulan Juni saat menamatkan buku ini. Rasanya kayak ada manis-manisnya gitu. Hehehe.. Selamat membaca, selamat memaknai 'jodoh'. Semoga segera bertemu, ya! :p
Profile Image for Yessyka Widy.
221 reviews19 followers
January 26, 2016
Masih membekas ya meski sudah terhitung kemarin sejak saya selesai membaca buku ini...
Tak habis pikir.
Sejak awal saya sudah salah duga.
Saya kira mereka baru saja kenal, tapi ternyata tidak, mereka sudah saling mengenal sejak mereka masih berseragam merah putih. Dan juga, saya sedikit tak nyaman dengan kisah remaja mereka. Tapi saya tak dapat menyalahkannya, bukan? Bahkan saya dulu juga demikian. Ah, curhat...
Kembali, seraya membaca kisah mereka, saya memang masih terus bertanya,
Apa itu jodoh?
Apakah kita berjodoh?
Ya, Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Sesibuk apa pun kita memikirkan jodoh, tak serta merta membuat kita lupa akan cinta-Nya yang tiada batas bukan?
Barangkali kita memang berjodoh, tapi mungkin saja kamu hanyalah perantara menuju jodohku?
Barangkali kita tak dipertemukan di sini, tapi di tempat yang lebih baik lagi?
Sebingung apa pun menafsir siapa jodoh kita, pantasnya kita harus memperbaiki niat dan diri...
Profile Image for Septian Hung.
Author 1 book9 followers
July 20, 2016
Ceritanya terlalu datar, dan saya tidak menemukan kejutan-kejutan yang berarti dalam novel ini. Bahkan ketika saya tanpa sengaja telah melewatkan beberapa bab, saya sama sekali tidak sadar dan ceritanya juga bisa terus berjalan tanpa saya merasa ada sesuatu yang hilang. Saya baru sadar sewaktu novel ini tiba-tiba tinggal sedikit dan ternyata saya telah melewatkan setidaknya 30-40 halaman.

Saya pun membeli novel ini karena saya melihat adanya endorsement dari penulis kegemaran saya yang membuat saya penasaran. Tapi, setelah saya baca, saya tidak puas.

Mungkin tema soal cinta belaka memang bukan lagi tema yang menarik bagi saya. Saya mengharapkan ada sesuatu yang lebih dari sekadar cinta.
Profile Image for Indira Iljas.
205 reviews9 followers
February 20, 2016
bintang 1 bukan karena tema atau cara penulisannya yg gak bagus. tp emg not my type alias bukan bacaan kesukaan. di tambah lg usia yg emg udh gak "pas" utk baca yg model spt ini. jadi mari "tuntaskan" penderitaan ini...:(
Profile Image for Pangi Marpaung.
29 reviews9 followers
May 31, 2018
Buku ini sangat menggurui. Saya termasuk orang yang lebih senang 'diganggu', bukan diceramahi
Profile Image for Fhia.
497 reviews18 followers
April 4, 2016
Substansinya sih bagus..
Tapi gaya berceritanya ngebosenin ya :((
Profile Image for Hairi.
Author 3 books19 followers
June 14, 2016
nano-nano bacanya :-)

Buku ini sempat sebegitu saya inginkan tapi saat membacanya di awal2, tidak ada keterikatan dan saya meninggalkannya begitu saja. kemudian teringat lagi akan buku ini kemarin, jadi mulailah saya membacanya.

Bagaimana ceritanya?

Buku ini berkisah tentang Sena yang sudah jatuh cinta pada Keara waktu kelas 1 SD. saat saya ceritakan ke suami, beliau hanya geleng-geleng kepala.

Hubungan Sena dan Keara pun seperti layaknya anak SD. suka digodain waktu menginjak kelas 4 kalau tak salah, Keara tidak suka digoda, dll. ketika lulus SD mereka ternyata melanjutkan ke tahap pendidikan yang sama. Masuk pesantren di Garut.

Di sinilah hubungan keduanya berkembang. Di tengah tembok pesantren mereka melakukan 'kenakalan'. Emang tak seberapa dibanding mereka yang bergaul bebas tapi tetap saja mereka sadar bahwa itu salah. Nah, di bagian ini saya rada gimana gituuu... takut anak2 muda mengambil pelajaran yang salah. semisal... ya gpp juga pacaran, toh kita ga segitu2 amat dibanding yang lain. Jadi mungkin menyuguhkan hal idealis bagus juga ya. *Ingat buku Mbak Irma

kemudian... aduh.. nanti spoiler deh...

ada sih yang saya suka dari sikap Sena. semisal ia memilih menghindar dari Keara yang katanya demi kebaikan bersama karena ia tidak tahu dosa apa lagi yang akan mereka lakukan jika terus bersama.

dan saya juga mengira kalau ini adalah kisah nyata yang dialami oleh penulisnya. jadiiii... apa itu jodoh?
Profile Image for Ginan Aulia Rahman.
221 reviews23 followers
December 20, 2016
Saua dibawa nostalgia oleh Kang Fahd. Saya jadi kangen Darul Arqam dan kisah cinta di dalamnya.

Saya dulu surat-suratan juga sama someone. Tapi suratnya tidak ada yang bersisa. Karena semua cintanya kandas sebelum lulus dari Darul Arqam. wkwkwkwkwk. Ga ada motivasi untuk menyimpan surat-surat itu. Padahal lucu-lucu tuh yang saya tulis. Kisah cinta saya ga seperti Kang Fahd dan Teh Rizqa yang langgeng banget saling mencintai sampai sekarang.

Terakhir ketemu dengan Kang Fahd, beliau menurunkan ilmu nulis yang membuat dia menjadi penulis keren Indonesia saat ini. Satu jurus yang saya akuin kerennya kuammpret! INTERTEXTUALITY

Karya, sejatinya adalah jalinan teks-teks. Karya kita mesti kaya dengan teks-teks yang sudah masuk ke dalam ingatan kolektif pembaca. Misalnya di karya ini Kang Fahd memasukkan cerita AADC, pesantren, mesin waktu, maktub, Adam dan Hawa, Jogja, Bandung, Masing-masing dari kata tersebut punya cerita yang terpaut dengan teks yang lain yang pernah kita baca.

Orang pada umumnya membenci sesuatu yang asing. Kekuatan intertekstualitas, menurut saya, terletak pada keumumannya. Pembaca jadi merasa dekat dengan tulisan dan akhirnya kita mengikuti sampai akhir.

Buku ini bagus. Tapi karena saya bukan lagi masanya galauin jodoh jadi kurang kena deh. hehehe.





Profile Image for Atique euqita.
150 reviews6 followers
May 8, 2016
Ini buku petama karya Fahd Pahdepie yang pernah saya baca,..bukannya saya tidak suka baca puisi, tapi isi dari buku ini serasa dipaksa puitis. Memang Fahd sendiri penggemar hujan bulan juni, karena banyak petikan isi buku itu dalam buku ini yang mengiringi perjalanan "jodoh apa nggak" dengan keara si tokoh utama wanita dalam buku ini.

SAya biasa membaca tulisan2 Fahd di Facebook, dan rasanya itu jauh lebih menarik daripada membaca buku ini..hehehe..Entahlah bagi ABG-abg yang sedang dilanda cinta..untuk buku perjalanan cintapun rasanya ini membosankan. Tapi endingnya bisa mengukuhkan judul buku ini, bahasa jodoh itu memang rahasia Tuhan. Sekaligus mengaburkan arti 'jodoh' itu sendiri karena si tokoh pria tetap menganggap dirinya berjodoh dengan Keara yang sudah tiada, yang dari sisi agamapun tidak pernah disatukan.
Profile Image for Yunisa.
17 reviews
March 24, 2016
" Apa itu jodoh ? "
Fahd Pahdepie dalam bukunya ini berhasil mengemas sebuah kisah cinta yang begitu manisnya. Membuat saya terlarut dalam kisahnya dan mulai mempertanyakan apakah jodoh kita sebenarnya adalah jodoh kita ? Bagaimana memastikanya ? Buku ini menjawabnya, diselingi dengan puisi-puisi Sapadi Djoko Damono, menambah manis tiap bab-bab kisah cinta ini.
Saya bukan tipe orang pembaca buku romance, tapi Fahd Pahdepie memenangkan hati saya lewat bukunya ini. Pertahanan saya akhirnya lulu lantah ketika baru saja menyentuh halaman keempat buku ini !
Profile Image for Ferani T R.
28 reviews7 followers
September 19, 2017
Cerita cinta yang too sweet bisa bikin diabetes dengan cara yang klasik. Mulai dari teleponan di wartel sampe surat-suratan. Siapa sih yang nggak kangen ke zaman itu?!

"Setan selalu lebih kuat, Key. Bahkan, Adam dan Hawa terlempar dari taman surga! Kita tahu iman saja tak pernah merupakan pertahanan paling ampuh untuk urusan hasrat dan syahwat, bukan?"

Sena yang nggak pernah mau kelewatan moment kalo Keara lewat ♡

"...jarak memang ditakdirkan untuk menebalkan rindu."

"...setiap pujian mungkin memang ditakdirkan untuk menjadi berlebihan, bukan?"

"Aku ingin mencintaimu hingga jauh nanti, dalam lututku yang gemetar, merayakan sensasi gempa bumi pribadi yang tak mugkin ditayangkan berita-berita televisi. Demikianlah aku akan bersenang hati untuk selalu merasakan getar itu, debar itu: setiap kali aku memanggil lembut namamu, mengakrabi lembut matamu." -Ya Allah Sena itu terlalu berlebihan sih, tapi mungkin ini deskripsi nyata kalo orang jatuh cinta ya.

"...sementara aku benar-benar ingin menikahi si-orang-berusia-pendek itu?"-Banjir pertahanan air mataku
///////3

"Keara, bersamamu, aku ingin menjadi tua dalam perjalanan. Aku menyetir sepanjang jalan dan kamu menemaniku di sisi kiri kemudi. Sesekali kita berbincang tentang hal-hal penting, tetapi aku lebih menikmati semuanya saat kita membicarakan hal-hal yamg tidak penting." -Fav scene, always!

Selalu ngarep punya sahabat sebaik Amri, he's the best!

"Kadang-kadang jodoh bukan cuma soal cinta atau sayang, Sen..." "Jodoh bukan cuma soal perasaan. Coba kamu pikir baik-baik."

"Jodoh paling sempurna yang aku tunggu bernama kematian." "Jodoh paling sempurna yang kucari ternyata bernama kematian." -Deep!

Ternyata lagu "I wanna grow old with you"-nya Adam Sandler dan Dree Barrymore selalu jadi favorite insan-insan muda yang lagi jatuh cinta ya! Like me! Lagi jatuh atau nggak, tetep suka. Hahaha.

A sad ending, hmm nggak juga sih. Tapi tetep akhir cerita Sena dan Keara yang sedih, dan jodoh masih menjadi misteri. Apa itu Jodoh?
Profile Image for Azfa.
293 reviews2 followers
May 20, 2023
❣️Cover bergambar dan berbentuk pintu pada novel ini terasa sesuai dgn apa yg penulis tuangkan. Ketika hlm pertama dibuka pembaca seperti diajak utk masuk ke suatu ruangan dan di sana pembaca disuguhkan kisah tentang Sena yg mencintai Keara.

❣️Sejak duduk di bangku kelas 1 SD, Sena sudah merasa tertarik dgn Keara. Saat SMP takdir membuat Sena kembali satu sekolah dgn Keara, mereka ternyata melanjutkan sekolah di Pondok yg sama. Meski tinggal di tempat terpisah, Sena dan Keara saling berkirim surat dan melalui surat akhirnya perasaan Sena yg ia rasakan sejak SD terbalaskan. Hubungan mereka pun terjalin hingga suatu ketika mereka ketahuan dan tak lama kemudian sesuatu terjadi pada Keara. Keara terpaksa pergi meninggalkan pondok. Bagaimanakah akhirnya? Apakah Sena berjodoh dgn Keara? Baca sendiri deh ya. 😁

❣️ Novel yg sangat bisa dihabiskan hanya dgn sekali duduk. Cerita disajikan dgn alur maju mundur dan diramu dgn kalimat dan pemilihan kata yg indah dan puitis. Bagian awalnya memunculkan perasaan lucu karena tokoh Sena terlalu tidak biasa di usianya yg belia, tapi sosoknya membuatku jadi mengingat kenangan masa SD dan SMP.

❣️ Aku suka porsi romansa yg dihadirkan di novel ini karena meski apa yg dijalin Sena dan Keara itu tidak dibenarkan dalam Islam, sosok Sena diciptakan dgn karakter lelaki kuat yg tetap menjaga kehormatan Keara sbg perempuan meski hasrat kerap kali muncul.

❣️ Menarik! Membaca novelnya membawaku ikut bertanya kembali tentang definisi jodoh. Seperti pertanyaan suami istri yg telah menikah namun berakhir pada perceraian apa mereka tidak berjodoh? Lewat kisah cinta Sena, pertanyaan itu terjawab dan aku ikut mengangguk dgn jawaban yg dihadirkan: [Kita berjodoh karena takdir telah mempertemukan kita di salah satu persimpangan waktu, membuat kita jadi lebih dewasa, membuat hidup jadi lebih bermakna. hlm 244] 😊🌻🍃

Meski pun pada akhirnya berujung pada perpisahan.

🌻 3.5/5

#jejak_sibuku
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Aldila Sakinah Putri.
83 reviews
March 28, 2023
"Tenang saja, Key. Perpisahan tak menyedihkan. Yang menyedihkan adalah bila habis itu kita saling lupa, kan? Aku berusaha menghibur diriku sendiri."

Sena dan Keara bertemu pertama kali di bangku sekolah dasar dan mereka benar-benar menjadi teman sebangku. Selama itu pula Sena menyimpan perasaan pada Keara. Kemudian mereka sama-sama melanjutkan ke pesantren yang sama. Di kala dinding pesantren memisahkan mereka berdua, mereka memilih untuk berkomunikasi melalui surat menyurat.

Kenakalan itu berbuah manis sekaligus tragis, Sena akhirnya tahu jika Keara mempunyai perasaan yang sama, di salah satu sisi, Keara ternyata harus pergi meninggalkan pesantren karena penyakit yang dideritanya.

Mungkinkah mereka berjodoh?

Buku ini menceritakan kisah cinta ala remaja antara Sena dan Keara. Dengan alur maju-mundur, pembaca semakin dibuat penasaran dengan kisah mereka di berbagai jenjang pendidikan. Dari sekolah dasar, pesantren, hingga kuliah.

Tak hanya itu, buku ini sekaligus menceritakan tentang perjuangan meraih mimpi, Sena atas tulisan-tulisannya yang ia kirimkan ke penerbit. Tentu saja Keara adalah pembaca pertama yang selalu mendukung.

Buku yang kubaca melalui iPusnas ini ternyata bisa menyimpan highlight sesuai dengan kalimat yang dipilih. Semacam sticky notes yang membantuku mencatat kutipan-kutipan indah.

Oh iya, banyak puisi bertebaran di setiap bab. Karena terinspirasi dari Sapardi Djoko Damono, idola si penulis. Puisi-puisinya berpadu padan dengan kisah Sena dan Keara. Manis banget.

Sayangnya, kalian harus patah hati karena penulis mencipta sad ending 😭

"Masa lalu tidak selamanya ada di belakang atau di kedalaman … masa lalu bisa jadi terdapat di depan, sesuatu yang akan kita gapai. Manusia berjalan menuju dirinya yang paling eksistensial pada masa lalu. Ke tempat dari mana ia berasal: keagungan, keabadian, ketinggian."
Profile Image for Nur Rokhmani.
255 reviews6 followers
July 4, 2020
Bacaan yang ringan, tapi dikemas dengan sangat indah. Terutama ketika beliau menjadikan beberapa sajak Pak Sapardi sebagai pelengkap ceritanya.

Secara garis besar, ceritanya sederhana. Seperti kisah cinta pada umumnya. Namun di situ letak saya menyukainya. Ketika orang yang katanya bukan siapa-siapa, memiliki kisah yang belum apa-apa, tapi bisa membawa saya, pembacanya, seolah menjadi saksi dari semua kejadian itu. Nyata!

Cerita ini membuat saya juga ingin menuliskan kisah saya. Yang sialnya memang sudah saya tuliskan. Dan lebih sial lagi karena tak seindah apa yang dituliskan beliau.

Semoga kamu, yang saya angkat dalam kisah saya, tidak mengeluh dengan bagaimana saya menuliskan semuanya. Tidak seindah dan sekeren apa yang di tulis di sini, atau memang kisah kita belum cukup kuat untuk dituliskan sebagaimana kisah Sena dan Keara.

Ada satu penggalan kalmat yang saya sangat ingat,

"Ada masanya kita berjalan sendiri-sendiri di tempat yang berjauhan, sebagai dua orang yang saling merindukan.
Dan rasa kehilangan adalah pengalaman ajaib yang membuat kita lebih mengerti tentang rasa memiliki - dimana sepi selalu melubangi benteng air mata, dimana lesat waktu tak bisa kita kejar, dimana jarak tak bisa kita ringkas."

Jodoh - Fahd Pahdepi

… dan imajinasimu tentang belahan jiwa selalu terlalu sederhana. Di tepi pantai, kau selalu mengandaikan ada seseorang lainnya di seberang lautan yang tengah menunggumu untuk berlayar. Di saat yang sama, kadang-kadang kau yang ragu sering kali juga hanya “menunggu”, sambil mendambakan seseorang yang kau nantikan itu akan lebih dulu merakit sampannya, mengayun dayungnya, mengarahkan kompasnya.
Profile Image for Antin Aprianti.
46 reviews1 follower
January 29, 2018
Di bab-bab awal saya sudah jatuh cinta sama novel ini, karena buat saya pribadi sebuah novel akan sukses dibaca dengan cepat jika bab-bab awal menarik. Dan ternyata novel ini cukup menarik perhatian saya untuk membuka tiap lembarnya. Pada setiap bab novel ini, saya selalu dibikin senang sekaligus dibikin ngenes sama kelakuan dua orang tokoh di novel ini yaitu Sena dan Keara.

Sena dan Keara sepasang kekasih yang mulai jatuh cinta sejak pertama kali bertemu pada hari pertama mereka masuk sekolah SD. Mungkin ini novel pertama yang saya baca tentang kisah cinta yang berawal dari anak SD yang berumur sekitar 6 tahun, tapi sekaligus membuat saya takjub karena cinta mereka bisa bertahan hingga dewasa.

Sejak SD mereka sudah saling suka walaupun hanya bisa diam dan mengagumi satu sama lain dalam hati, ketika semua teman di kelas menertawakan mereka berpacaran keara hanya bisa marah kepada teman-temannya padahal dalam hati keara dia pun telah jatuh hati pada teman sebangkunya itu. Bahkan lagu perdamaian menjadi lagu yang paling dibenci keara karena lagu itu lah yang menjadi olok-olokan teman-teman di sekolahnya, membuat dia harus berlari mengejar orang yang bernyanyi itu dan kemudian terjatuh. Yaa keara memang gadis kecil yang sangat mudah terjatuh, sedangkan sena tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa melihat keara dari kejauhan. Tidak hanya sampai disitu, seakan takdir memang mengijinkan mereka selalu bersama.

Review selengkapnya di sini >> https://diantin.com/2016/01/01/jodoh-...
8 reviews
July 4, 2023
Kisah cinta antara Sena dan Keara. Perjalanan mereka menemukan cinta gak semudah itu. Ada batasan religius seperti "Pacaran kan gak boleh" karena mereka tinggal di pesantren.

Kemudian tentang tembok "Kami kan sahabat sejak kecil" yang sempat membuat mereka ragu. Bolehkah mereka menginginkan satu sama lain sedekat itu?

Perpisahan dan jarak demi Sena menempuh pendidikan. Gelisahnya Keara karena kabar Sena yang biasanya hadir, tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

Sedihnya bertambah kala ia harus menerima kondisi dirinya yang sakit. Suatu penyakit yang belum ada obatnya.

Di tengah rasa sedih, rindu, khawatir, dan bimbang, Keara kembali bertemu Sena. Keputusannya untuk meninggalkan lelaki tercintanya diuji. Sena kembali menawarkan hal yang ia impikan: menikah.

Rasanya umum kan untuk sebuah kisah romansa? Memang. Tapi yang bikin kisahnya indah & menarik untuk dibaca adalah narasi kontemplasi serta kutipan puisi Sapardi Djoko Damono yang disematkan.

Terasa indah, romantis, sendu, namun puitis. Membuatku yang gak suka baca kisah cinta klasik pun memuji karya Fahd Pahdepie yang manis ini.

Sekaligus mengingatkan bahwa konflik semacam itu nyata hadirnya. Bahwa nanti ketika kamu merasakan cinta, ya bisa jadi begitu juga. Kangen, bucin, bahkan ingin egois pun akan kau rasa.

Bagi yang ingin baca, bisa unduh iPusnas dan cari bukunya di sana. 😊
Profile Image for Dian Shinta.
170 reviews
March 9, 2019
[6/70] Jodoh - Fahd Pahdepie
⭐⭐⭐⭐ (4 dari 5)

Buku yang sudah ada di daftar to-be-read dari 2 tahun lalu, baru selesai di baca sekarang. 😁

Judulnya menarik untuk yang sering bertanya akan hal itu. Pernah suatu hari saya ditanya "Kamu percaya jodoh?" dan saya berbalik bertanya hal yang sama di waktu yang lain.

Masya Allah... Sungguh menarik dan unik yang telah Allah ciptakan. Mendefinisikan cinta itu salah satu pekerjaan rumit yang harus dibuat menjadi sederhana. Definisi setiap orang pasti berbeda tergantung banyak hal yang ada di dalam diri dan sekitarnya.

"Ketenangan adalah saat kita memasrahkan semuanya pada keadaan, takdir yang kadang-kadang sialan membuat kita ketinggalan kereta berikutnya. Barangkali ke stasiun berikutnya: kedewasaan. Tempat kita akan menyadari betapa perpisahan mengajarkan kita banyak hal. Tempat kita mengerti bahwa sesuatu yang paling kita tunggu dan inginkan sebenarnya adalah hal-hal kecil yang sedang kita dekap, tetapi sering kita sepelekan di keseharian. Tempat kita tak memberi ruang pada penyesalan-penyesalan, tetapi mencari peluang-peluanh untuk sejumlah kerja perbaikan."

"Kadang-kadang jodoh bukan cuma soal cinta atau sayang. Jodoh bukan cuma soal perasaa."
Profile Image for Bina Izzatu Dini.
99 reviews4 followers
May 27, 2017
Sejak membaca bab-bab awal buku ini aku sudah langsung otomatis skeptis dan sentimentil: ini cerita cinta yang nyaris tidak masuk akal. Bocah 6 tahun 8 bulan bisa jatuh cinta sebegitu dalamnya, bahkan hingga membayangkan hidup bersama dan memiliki keluarga bahagia? Kalau sekedar naksir, tertarik atau suka, mungkin masih masuk akal. Tapi cinta?

Aku kurang bisa membayangkan kemungkinan itu. Atau mungkin karena dulu ketika aku berumur 6 tahun aku bahkan tidak tahu apa itu cinta, dan masih main masak-masakan, jadi aku susah untuk bisa relate. Hehe.

Gaya penulisannya agak membosankan, untung saja temanya ringan, sehingga tetap bisa tamat dalam waktu singkat: 2,5 jam saja.

Di luar itu, pesan yang terkandung tentang Jodoh membuatku merenungkan definisi Jodoh.

Dan ada satu quote yang aku suka karena indah:

"Lalu waktu jadi penipu: satu jam seperti tiga jam. Satu menit lama sekali. Aku terus menunggu detik-detik yang malas --- di malam yang panjang"

Overall, congrats bang Fahd sudah berani mencoba menulis fiksi :) semoga fiksi berikutnya semakin meningkat kualitasnya
Profile Image for Lia Wibyaninggar.
37 reviews34 followers
April 4, 2018
Tidak pernah tertarik untuk menarik novel ini dari deretan rak di toko buku untuk membelinya, lantaran judulnya yang menurut saya teramat datar dan umum. Namun karena suami punya, jadi iseng baca. Well, seperti biasa, bahasa Fahd Pahdepie sederhana namun manis, asyik-asyik saja mengikuti alurnya walaupun endingnya nggak begitu greget dan gampang ditebak. Kesimpulannya, setiap yang pernah kita temui dan cintai itu jodoh, walaupun cuma jodoh berteman lantas tertinggal menjadi kenangan lalu, bukan pasangan hidup.
Satu hal, puisi-puisi Pak Sapardi yang dihadirkan di sepanjang novel ini memang menambah kesan bahwa ini novel percintaan, namun sepertinya akan lebih "menggigit" jika puisi-puisi tentang jatuh hati Sena kepada Keara adalah puisi karya Bang Fahd sendiri. :)
Profile Image for Dewi Ramdania.
64 reviews7 followers
Read
January 24, 2020
JODOH. Buku pertama yang dibaca di tahun 2020. Sebenarnya ingin buku ini sejak zaman masih smk, tapi malu sama judulnya karena rasanya belum pantas. Akhirna baru 'berjodoh' tahun lalu, dan membacanya kemarin, kurang dari 24 jam sudah tamat. /Maktub/. Novel ini . . . ah aku rasanya seperti sering mendapatkan tamparan halus saat membacanya, kadang muncul rasa bersalah, penyesalan, dsb. Ada juga semacam keinginan untuk mengulang waktu.

Buku ini, buku pertama Fahd Pahdepie yang aku baca, dan sepertinya akan membaca karya beliau yang lain. Semoga 'bejodoh' dengan buku-buku Fahd Pahdepie yang lain.
Profile Image for Benji.
32 reviews
March 19, 2024
Buku manis soal Jodoh. Banyak perspektif soal jodoh, insight soal jodoh. Cerita perasaan suka dari kelas 1 SD, sampaaaai kerja, 1 wanita yang sama, penuh perjuangan, manis, asam, pahit, jahil, perjuangan, agak melawan aturan tapi dideskripsikan dengan manis, kembali lagi ke kalimat awal, buku manis soal Jodoh. Manis banget. Awalnya agak skeptis, tapi makin kesini makin tenggelam dalam cerita. Bahasa dan narasi ringan, memberi ilmu tanpa menggurui. Buat yang belum nikah, cocok sih! Tapi yang udah nikah pun masih bisa baca buku ini kok, karena kalian sudah memilih "jodoh" yang diarahkan oleh buku ini. 🌟
Profile Image for K. R..
Author 2 books11 followers
June 16, 2017
Akan sangat menyenangkan dan bisa bikin senyum-senyum jika dibaca oleh yang sedang jatuh cinta dan memiliki prinsip yang sama, "Cinta sejati perlu menunggu."

Secara pribadi saya menyukai kisah cinta sederhana di sini yang mengingatkan pada masa muda tentang wartel, musuhan karena dipasang-pasangkan ketika SD, kejar-kejaran dan cubit lengan dengan teman-teman laki-laki yang menyebalkan, maupun malunya kena razia atas puisi cinta jaman SMP! Hahaha. Terima kasih banyak sudah menjabarkan cinta yang lugu dari seorang anak kecil yang terlalu cepat dewasa, Bang Fahd :')
Profile Image for R-Qie R-Qie.
Author 4 books9 followers
December 9, 2019
Cinta selalu membutuhkan ketidaksempurnaan, untuk membuktikan kesempurnaannya.

Sena mencintai Keara sejak awal masuk SD. Kisah mereka berjalan hingga dewasa. Penyakit yang diderita Keara menjadi ujian bagi kelangsungan cinta keduanya.

***

Manis, penuh kata-kata puitis, dan melankolis. Alurnya terbilang lambat dan agak membosankan. Namun cukup menghibur. Termasuk bacaan yang dominan memainkan emosi pembaca. Tiga bintang.

***

#BacaanRQie2019

Finishing 12 Rabiul Akhir 1441, 09:34
7-9 Desember 2019
x + 246
Cetakan 1, 2015
Copyright 2015
E-book
Profile Image for Citra Ainun Bestari.
2 reviews1 follower
April 11, 2018
Karja judul bukunya gede bgt dan tulisannya ‘jodoh’ gue sampe lakbanin itu karna kalau gue baca itu di tempat umum gue takut di sangka pengemis jodoh yang bener2 sedang mencari jodoh hahahaha
Anyway,
Waktu baca di bagian awal mungkin msh ngerasa kaya baca kisah love story biasa
Lama kelamaan makin seru
Yang ngagetin bgt itu bagian akhir sih, gue langsung nangis seketika. Bener2 di detik itu juga setelah baca kalimat akhir.
Displaying 1 - 30 of 128 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.