Mission D'Amour

Alerva #1

by Francisca Todi

Kehidupan Tara Asten sebagai asisten pribadi Putri Viola—Putri Mahkota Kerajaan Alerva yang supersibuk—selalu penuh tantangan. Namun, Tara tidak pernah menyangka Badan Intelijen Alerva (BIA) akan menjadikannya tersangka utama dalam rencana penyerangan keluarga kerajaan. Dia dimasukkan ke masa percobaan tiga bulan, pekerjaannya terancam tamat!

BIA menugaskan salah satu agen rahasianya, Bastian von Staudt, alias Sebastian Marschall, untuk menyamar menjadi calon pengganti Tara dan menyelidiki wanita itu. Tapi di tengah perjalanan misinya, dia malah jatuh hati pada kepribadian lugu Tara. Bukannya mencari kesalahan Tara, Sebastian malah beberapa kali menolongnya.

Tara yang awalnya membenci pria itu, mulai bimbang dengan perasaannya. Sebastian pun mulai kesulitan mempertahankan penyamarannya.

Tapi, itu sebelum Sebastian mendengar percakapan mencurigakan Tara di telepon. Yang membawa Sebastian pada dua pilihan sulit: misi atau hatinya

Genres: Romance, Young Adult, Chick Lit

368 pages, Paperback

First published January 21, 2016

About the author

Kecintaan Francisca Todi pada cerita telah mulai sejak kecil. Dia melahap setiap buku di perpustakaan sekolah dan sering mengarang cerita bersama teman-teman dan adiknya.

Francisca dan suaminya kini tinggal di Belanda—negeri dengan angin dingin, jalan-jalan berkelok penuh gedung tua, dan kanal-kanal indah yang tidak pernah gagal memicu ide kreatifnya.

Dapatkan buku-buku Francisca Todi di Gramedia, Gramedia Digital dan Google Play (https://play.google.com/store/books/a...)

Twitter: @CiscaTodi
Facebook: www.facebook.com/FranciscaTodi

Reviews

[Rina Suryakusuma · Rating 4 out of 5]

Saya baca naskah ini waktu masih draft mentah yang dikirimkan oleh Cisca di email saya
Duluuuu, agak lupa waktu tepatnya
Tapi bahkan di draft mentah itu saya bisa melihat bahwa cerita ini mengalir
Chemistry si Tara dan Bastian juga kerasa
Gimana alotnya mereka kalau lagi adu mulut semua digambarkan dengan jelas oleh si penulis

Sekarang draft mentah ini sudah jadi matang dan dituangkan dalam bentuk novel yang bisa kita pegang dan nikmati
Judulnya pun udah berubah
Ceritanya jadi jauh lebih enak dibaca

Novel ini mengangkat setting negara yang ada di dalam imajinasi semata
Tapi jangan khawatir, walau hanya khayalan, setting yang dibangun cukup believeable kok
Kadang sampai berasa kerajaan Alerva itu memang nyata
:D
Dengar bocoran kalau kisah ini akan ada sekuelnya lho :p
Saya jadi cheerleadernya deh kalau memang benar-benar direalisasikan oleh penulisnya :D
Karena saya percaya pasti akan semenarik yang pertama

[Anastasia Cynthia · Rating 4 out of 5]

“Kalau ada manual untuk menjadi agen rahasia, di dalamnya pasti tercantum larangan keras menyinggung hal pribadi secara spesifik. Larangan kedua yang pasti tercantum dalam buku manual agen rahasia adalah jangan jatuh cinta. Terutama kalau wanita itu tersangka nomor satu dalam misimu.” –Mission D’Amour, hlm. 236-237

Sudah setahun lamanya Tara Asten bekerja sebagai asisten pribadi Putri Mahkota Kerajaan Alerva. Kinerjanya luar biasa, sekalipun Putri Viola, sang Putri Mahkota, memperkerjakannya untuk segala hal: mulai dari mengatur jadwal hingga mencarikan gaun. Namun Jumat, Tara tak pernah menyangka kalau kunjungan Danni, sahabatnya, tak ayal menjadikannya tersangka utama dalam aksi peledakan di Istana Alerva.

BIA (Badan Intelijen Alerva) tak ingin ambil risiko, serta-merta masuk dalam kode merah. Mereka mengutus Bastian von Staudt, sebagai salah satu agen rahasia, untuk menyamar sebagai Sebastian Marschall—calon pengganti Tara—dengan latar belakang ingn menyelidiki perempuan itu.

Sebastian Marschall selalu dikenal kikuk dan manis mulut di kantor. Tara pun tak sempat curiga pada identitas rekan kerjanya. Tapi, satu hal yang tak mungkin ia lupa, Sebastian Marschall akan segera mencari kesalahan terkecilnya dan mengeliminasi dirinya dari pekerjaan berharga itu.

Namun, lantaran kedekatan mereka berdua, siapa sangka jika Bastian malah menaruh hati pada keluguan Tara. Membelanya atas sikap-sikap pesimis perempuan itu dan selalu mendukungnya untuk menggapai pekerjaan yang selalu disepelekan orangtuanya.

Bastian tahu benar peraturan-peraturan ketat yang ditetapkan BIA tentang soal agen rahasia. Hatinya semakin dilema. Terlebih kala mendengarkan percakapan Danni soal detergen, cuka, dan soda kue—bahan sederhana untuk merakit peledak, serta keterlibatannya dengan Partai Rakyat Jelata.



Melirik kalimat pertama yang dituturkan Francisca Todi pada “Mission D’Amour”, seseorang pasti sudah dapat membayangkan latar seperti apa yang ia maksud. Saya pertama kali membayangkannya sebagai Genovia. Negeri imajinasi yang dikarang Meg Cabot dalam seri “Princess Diaries”. Sebuah tempat bergaya Eropa, dan merupakan persimpangan dari berbagai kutlur dari negara-negara yang mengelilinginya.

Tempat semacam itu pastinya akan terasa asing bagi pembaca Metropop, yang seringnya berlatar kehidupan hiruk-pikuk ala kosmopolit dan dikelilingi kubikel kantor. Sebagai lini novel yang mengedepankan dunia pekerjaan dan sisi keprofesionalannya, saya rasa, “Mission D’Amour” tidak salah jika dikategorikan ke dalam novel Metropop. Alih-alih, saya ingin memuji Francisca Todi dalam memilih celah dari sedemikian banyak pekerjaan yang ada di bumi ini.

Lantas, apa jadinya jika pekerjaan supersibuk sebagai asisten seorang putri diintervensi oleh kehadiran seorang agen rahasia? Pada mulanya, dengan setting yang imajinatif ala monarki, saya sempat menyepelekan cerita ini. Paling-paling hanya sebatas cerita komedi romantis, mirip di DVD, ujar saya dalam hati. Tapi, tunggu dulu, rupanya Fracisca Todi berhasil menipu saya mentah-mentah. Pembangunan setiap konfliknya tidak hanya didasari dengan alasan cinta, seperti yang dibocorkan lewat blurb-nya. Ada keterlibatan politik negara, aksi kriminal, pun aksi laga. Sehingga dapat dibayangkan, bagaimana jika semua itu silih berkait dengan porsi yang ringan dan akhirnya dapat menyajikan sebuah roman yang romantis dan menegangkan di saat yang bersamaan? Pastinya, “Mission D’Amour” mampu membuat saya duduk berjam-jam dan penasaran ingin mengikuti kisah Bastian dan Tara.


Baca selengkapnya & ikuti giveawaynya di: https://janebookienary.wordpress.com/...

[Utha · Rating 4 out of 5]

Gaya berceritanya mengalir banget. Padahal novelnya tebal, tapi sekonyong-konyong udah selesai aja bacanya. Suka interaksi love-hate relationship antara Tara dan Bastian.

Ulasan lengkap:
http://www.tsaputrasakti.com/2016/01/...

[Pattrycia · Rating 3 out of 5]

3.5* this book is great, but sadly it lacks the WOW factor. Halfway through the book, I kinda figured out who the rat in the castle was. Still, a thrilling & exciting read nonetheless.

[Naomi Chen · Rating 4 out of 5]

Mau sedikit curhat...

Tadinya gak nyangka bakal ketemu buku ini pas lagi hunting coloring book, akhirnya jadi malah nyomot nih buku karena udh keburu dimasukin read-list. hehe.

Mohon maaf udah lama ga bercuap-cuap di goodreads, maklum ngga pernah menang giveaway lagi (hiks), dan anggaran beli novel serta kapasitas rak yg terbatas seiring naiknya harga-harga kebutuhan hidup. Setelah lewat jatuh bangun akhirnya bisa memfoyakan sedikit tabungan untuk kembali membaca,mengkritik, serta mengoleksi bacaan lagi. Hahaha.

Baiklah mari masuk pada topik bahasan.
Pertama-tama saya mau berterimakasih dulu pada Ka Cisca yang sudah menulis novel ini (udh kaya nulis Kata pengantar skripsi aja gue). Trims karena Kaka udah nulis cerita yang ringan, lucu, dan menghibur. Meskipun saya agak pusing baca sejarah negeri Alerva (which is fiction, right?), tapi saya bisa membayangkan setting negara di cerita ini.

Kedua, terimakasih atas twist-twistnya yang lucu dan tak terduga. Ngga tau kenapa wkt saya baca novel ini, saya serasa lagi nonton film2 keluaran Barat yg ada unsur-unsur agen, Kerajaan, rahasia, etc, dan ngga tau kenapa inget sama Johnny English (but not the comedy version, this is romantic one). Jadi lucu dan kocak sendiri waktu baca, apalagi bagian-bagian terakhir. Si Tara kasian amet, ya *hehe.

Tadinya kalo ada rating setengah, saya mau ngasih 3.5 bintang. Tapi sepertinya layak dibuletin jadi 4.. hehe.

[Yulia Ang · Rating 4 out of 5]

Ini cerita kedua yang saya baca dari authornya. Pertama saya baca cerpen e-book karya sang author, saya langsung jatuh hati sama gaya kepenulisannya. jadilah saya beli ini novel. Segi cerita yang brilliant banget. Baca novel ini feelnya seperti baca Princes's Diaries. Authornya pinter banget bikin setting tempatnya. Seolah kerajaan itu nyata dan benar-benar ada. Thumbs up buat Francisca Todi. waiting for the next story.

[mochipanda · Rating 5 out of 5]

Huh, di mana-mana wanita sama saja. Sulit dimengerti. Jalan pikiran mereka itu seumpama kabel-kabel bom yang saling berhubungan dengan emosi mereka yang labil. Entah kabel mana yang korslet tadi.


Demi Sebastian michaelis, akhirnya gue nemu juga novel romance yg keren di penghujung tahun 2017!

Ceritanya sih klise bgt, dan twist di akhir konfliknya pun sudah bisa gue tebak dari awal cerita. Tentang seorang agen rahasia yg diberikan misi buat mengawasi seorang gadis lugu pengawal putri kerajaan yg dicurigai sebagai gembong teroris. Yang akhirnya pasti tau sendiri lah ya kalo mereka bakal saling jatuh cinta #upss

Kerapihan alur cerita, cara bercerita penulis yang baku tetapi enak untuk diikuti dan kaya akan kosakata, deskripsi yg pas sekali menggambarkan suasana kerajaan di jaman modern, serta karakter tokoh utama yg charming membuat gue menikmati banget selama proses membaca.

Si tokoh utama pria, yang gue bahkan lupa kalau nama aslinya bukan Sebastian, merupakan pria ter-charming, ter-gentlemanly, ter-sweet, dan ter ter lainnya of the year 2017. Beneran deh. Mereka jarang kontak fisik, tapi bahasa tubuh dan perlakuan yg dia berikan pada Tara, tokoh utama wanita, berhasil bikin gue guling-guling di lantai saking gemesnya gue baca scene saat Sebastian memanggil Tara dengan sebutan 'putri'.

And with only 54 readers on gr? Seriously? This book is sooo underrated. Gue rela deh dihisap jiwanya oleh sebastian kalo gue bohong soal betapa kerennya buku ini #lahininyambungkemana

[Harumichi Mizuki · Rating 5 out of 5]

Sangat enjoyable. Ingin cerita tentang agen rahasia dengan sentuhan feminin yang konfliknya digarap serius? Baca buku ini. Seting cerita negara monarki fiktif Alerva yang memiliki percampuran kultur antara Perancis, Jerman, Swiss, dan Italianya digarap dengan sangat meyakinkan. Membaca novel ini terasa seperti membaca novel romance terjemahan dari penulis barat.

Hanya perlu waktu kurang dari sehari buatku untuk berkonsentrasi menuntaskan cerita ini. Karena memang cara nulisnya sangat mengalir.

Kalau aja sisi sudut pandang anggota Partai Rakyat Jelata yang ingin berontak juga digali, ya. Karena kalau kulihat alasan mereka buat berontak sebenarnya legit juga. Apa alasan Putri Viola mengurangi begitu banyak tunjangan kesehatan dan pendidikan agar bisa melakukan kegiatan sosial untuk Afrika? Terdengar seperti pencitraan bagiku. Bukannya tunjangan itu didapat dari pajak yang dibayarkan rakyat yang merelakan gajinya dipotong? Hmm. Mungkin akan ada penjelasan soal PRJ di buku selanjutnya?

Cuss aku langsung lanjut ke seri keduanya, dong. The Princess and The Bodyguard.

[Reina Tan · Rating 3 out of 5]

Singkatnya, aku suka novel ini. Mission D'Amour menjadi novel pertama yang aku baca pasca slump. Ceritanya memang bertema dasar yang klise, tapi pembawaannya yang santai dan lugas membuatku menikmati segala proses yang ada. Entah aksi, misteri, sampai romansanya.

Twist-nya juga lumayan bikin tercengang. Karena aku—sempet—kaget karena telat nyadar + mikir😂😂

Kekurangannya, alurnya amat lambat di bagian awal. But, that's okay. Aku paham kalau Kak Francisca ingin menceritakan awal mula kehidupan Tara dan Sebastian sebelum mereka bertemu dalam sebuah lingkaran aksi Kerajaan Alerva.

Overall, buku ini membuat impresi pertama yang bagus terhadap tulisan Kak Francisca Todi. Aku merasa beruntung bisa memiliki novel ini setelah bergulat dengan pikiran apakah aku harus ambil novel ini saat obralan gramedia itu😂

I can't wait to read the spin-off 😂

[Rizky · Rating 4 out of 5]

“Hidup tidak akan pernah sempurna. Tapi selangkah demi selangkah, asal kau tetap maju dan menatap ke depan, kau bisa meninggalkan masa lalu di belakang."

Hidup Tara Asten awalnya baik-baik saja, bekerja sebagai seorang asisten pribadi Putri Viola cukup menyenangkan. Walau bekerja sebagai asisten pribadi, bukanlah impiannya sejak dulu, tetapi Tara cukup bahagia dengan pekerjaannya, apalagi Tara tahu dia butuh uang buat hidup sehari-hari dan mewujudkan mimpinya.

Sejak dulu Tara sangat menyukai membuat kue, kue apa saja bisa disulap menjadi kue yang cantik dan enak di tangannya. Namun, untuk menjadi seorang pembuat kue profesional, Tara harus mengikuti kursus terlebih dahulu dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Keluarganya jelas-jelas tidak mungkin membantu.

Untungnya Tara cukup menikmati bekerja sebagai asisten pribadi Putri Viola, putri mahkota Kerajaan Alerva. Walau pekerjaannya cukup menyibukkan dan kadang-kadang cukup menyita waktu, selama ini Tara bisa menyelesaikannya dengan baik. Walau Putri Viola memiliki 2 asisten pribadi, sayangnya Louisa rekan kerjanya susah diharapkan. Apapun yang dikerjakan oleh Louisa seringnya malah menjadi tugas tambahan bagi Tara, dan Tara saking baiknya tidak keberatan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas Louisa.

Hingga suatu hari datanglah Danni, sahabatnya yang ingin membuat kejutan untuknya. Sayangnya kue yang menjadi kejutan buat ulang tahun Tara menjadi malapetaka bagi Tara. Ulah iseng Danni yang menambahkan sedikit unsur peledak dalam kue ulang tahun Tara malah membuat Tara susah. Tara yang menutupi perbuatan Danni, malah harus mengalami serangkaian interogasi dan dijadikan tersangka teroris yang akan membahayakan Putri Viola dan segenap keluarga Kerajaan Alerva. Karirnya dipertaruhkan dan Tara harus menjalani masa percobaan selama 3 bulan karena kasus ini.

Tidak hanya itu, kemudian hadir Sebastian seorang agen rahasia yang menyamar sebagai event organiser. Tara awalnya jengkel sekali dengan kehadiran Sebastian karena dianggap akan menggantikan posisi dirinya. Sayangnya, Sebastian lah yang menjadi penolong Tara di saat-saat terduga. Walaupun kehadiran Sebastian malah lebih memperberat tugas Tara karena aturan keamanan yang tentunya lebih ketat lagi. Belum lagi, serangkaian teror dan ancaman Partai Rakyat Jelata yang mengamcam keamanan Keluarga Kerajaan, dugaan penyusup di Kerajaan Alerva hingga persahabatannya dengan Danni yang merenggang.

Semuanya seakan memuncak menjadi satu, hubungannya dengan Sebastian pun semakin rumit. Ketika identitas Sebastian terbongkar, apa yang akan terjadi? Apa yang akan dipilih oleh Sebastian, menjalankan misinya atau mempertahankan cintanya?

“Pada satu saat, masa lalu harus berhenti menjadi batu sandungan. Pada satu saat, setiap orang harus bangkit dan mencoba lagi.Untuk meraih kebahagiaan. Untuk memercayai. Untuk jatuh cinta. Apa pun risikonya.”

Ini ketiga kalinya, aku membaca karya Kak Francisca. Aku selalu suka dengan ide yang coba diangkat oleh Kak Cisca, kali ini Kak Cisca mengajakku sebagai pembaca untuk mengikuti kisah Tara Asten dan Sebastian, dipadukan dengan kisah agen rahasia membuat novel ini sungguh menarik untuk dibaca.

Diceritakan dengan sudut pandang Tara dan Sebastian secara bergantian, membuatku sebagai pembaca bisa merasakan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh keduanya. Dilema keduanya dengan pekerjaan yang tentunya tidak mudah, alasan-alasan tindakan yang mereka lakukan, hingga bagaimana cara mereka memandang kehidupan.

“Realita seseorang ditentukan oleh pilihannya sendiri, kalau kau menginginkan realita lain, kau harus mengubah pilihanmu.”

Tara yang diceritakan sebagai wanita pekerja keras dengan trauma masa lalu terhadap seorang pria, yang begitu polos dan mudah kasihan dengan orang lain. Kadang-kadang sikap Tara membuatku gregetan, namun manusiawi sekali jika aku berada di posisi Tara, aku bisa memahami kenapa Tara begitu membela Danni.

Kak Cisca membuat cerita ini sungguh mengalir, walaupun Kerajaan Alerva ini murni fiktif belaka, tetapi membaca novel ini seperti Kerajaan ini nyata. Isu-isu tentang pemberontakan dll menjadi warna tersendiri dalam novel ini.

Aku dibuat penasaran dengan apa yang sesungguhnya terjadi? Apakah benar akan ada penyerangan terhadap Kerajaan Alerva, hingga menebak-nebak siapa sesungguhnya pengkhianat itu? Kak Cisca pandai menyimpan twistnya dengan cukup rapi, menyebar serangkai clue-clue di sepanjang cerita, dan menyatukan semuanya dengan klimaks yang menutup kisah ini dengan baik.

Walau memang aku merasakan Kak Cisca tidak terlalu mengeksplor banyak terkait romantisme Tara dan Sebastian, tapi chemistry yang dibangun cukup kuat. Membaca novel ini menyadarkan kita untuk berjuang meraih mimpi dan berdamai dengan masa lalu. Berani untuk mengambil risiko terhadap impian kita dan berusaha meraihnya dengan segala yang kita miliki.

“Kesempatan tidak datang dengan mudah. Lebih baik kau berusaha sekuat tenaga dan gagal, daripada tidak pernah mencoba dan menyesal.”

[Retha Aryudhanti · Rating 4 out of 5]

ga pernah ga suka sm penulis kesayangan satu ini. Sebastian ❤❤❤

[Pauline Destinugrainy · Rating 4 out of 5]

Tara bekerja sebagai asisten pribadi Putri Viola di Kerajaan Alerva. Namun beban pekerjaannya sepertinya lebih dari seorang asisten pribadi. Terlebih lagi rekannya Louisa, lebih banyak melakukan kecerobohan dan lagi-lagi Tara yang harus bekerja ekstra menutupinya. Di bawah tekanan Dewan Kerajaan yang menuntut kesempurnaan, beban Tara seperti tidak ada habis-habisnya.

Suatu ketika, Danni temannya datang mengunjunginya. Sebuah insiden kecil, ledakan di lokasi tempat sebuah acara yang akan dihadiri oleh Putri Viola, terjadi karena Danni sedikit bereksperimen dengan kembang api di kue yang akan diberikannya kepada Tara. Ditambah adanya isu penyerangan terhadap keluarga kerajaan, membuat Tara dituduh berkomplot.

Bastian, seorang agen Badan Intilijen Alerva, ditugaskan untuk membuktikan bahwa Tara terlibat dengan komplotan penyerang kerajaan. Bastian menyamar sebagai Sebastian, yang akan bekerja sama dengan Tara untuk merancang semua acara kerajaan. Hanya saja, semakin lama mereka berinteraksi, Bastian tidak menemukan bukti apapun yang memberatkan Tara. Justru dia mulai jatuh cinta pada targetnya itu.

Saya suka sekali dengan kisah spionase berbumbu romantis ini. Ceritanya mengalir, enak untuk diikuti. Pembaca pasti akan mudah bersimpati dengan Tara, dan terpesona dengan Bastian. Tapi hubungan yang dilandasi oleh kepalsuan tentunya tidak akan berhasil. Apalagi Tara punya masa lalu yang buruk tentang laki-laki.

Ini buku kedua dari Francisca Todi yang saya baca. Saya suka dengan background kisahnya. Ada tentang bakery, monarki kerajaan yang dianggap tidak memihak rakyat, perlawanan rakyat, sampai kepada perjuangan seorang Tara mendapatkan kepercayaan dirinya kembali. Saya berharap masih ada lanjutan kisah Tara-Bastian, tapi sepertinya buku kedua dari series ini sudah tidak lagi bercerita tentang mereka.

[Nining Sriningsih · Rating 4 out of 5]

*baca gratis di iPusnas..
=)

lumayan seru jg..
tp agak mengganjal pas bagian Tara bs dpt beasiswa dgn gampang'y, ga diceritain perjuangan'y..
:O

Bastian ituuu tipe cowok yg nggak bisa lihat cewek yg disayangi'y disakiti orang lain..
mau donk 1 cowok kayak Bastian..
XD

[Eksa · Rating 2 out of 5]

2🌟 it was ok.
Baca ini soalnya ada yg blg kl suka eiffel tolong, novel ini rekomen soalnya setipe. Latarnya aja sih setipe tapi isinya kisah cinta biasa. Ceritanya enak buat dibaca, tapi entah knp aku nggak dapet aja feelingnya kecuali gedek banget sama danni. Buat danni, you made me wish to have three middle fingers🖕

[Syifa Luthfianingsih · Rating 3 out of 5]

Selesai dibaca dalam sekali duduk. Awalnya agak antipati dengan Tara – karena sifatnya yang terlalu 'murah hati' – tapi syukurlah karakternya berkembang. Penasaran kelanjutan hubungan mereka akan seperti apa di sekuelnya.

[Rossa Imaniar · Rating 4 out of 5]

“Pada satu saat, masa lalu harus berhenti menjadi batu sandungan. Pada satu saat, setiap orang harus bangkit dan mencoba lagi. Untuk meraih kebahagiaan. Untuk mempercayai. Untuk jatuh cinta. Apa pun resikonya.”

“Hidup tidak akan pernah sempurna. Tapi selangkah demi selangkah, asal kau tetap maju dan menatap ke depan, kau bisa meninggalkan masa lalu di belakang.”


Ini pertama kalinya aku baca novel karya Mbak Francisca Todi. Dan, aku sukaaaak. Aku sangat menikmati sekali baca novel ini. Agak berbeda dengan novel Metropop pada umumnya. Yang biasanya berlatar kehidupan perkantoran dan glamournya hidup perkotaan ala anak muda kantoran. Nah, di novel ini, penulis menggunakan latar Kerajaan.

Ini sangat menarik menurutku. Karena ini pertama kalinya aku baca novel metropop dengan latar Negara Monarki—Luar Negeri—yang memiliki percampuran kultur dari beberapa Negara yang mengelilingi Kerajaan tersebut. Walau Kerajaan tersebut hanya fiktif, tapi Mbak Cisca menggambarkannya dengan epic. Berasa nyata gitu.

Terus gitu ceritanya mengalir. Konfliknya keren, tidak hanya konflik romansanya saja yang di tonjolkan, tapi juga isu tentang Politik Negara dan juga kriminal. Semua pas dalam porsinya masing-masing. Ada aksi laganya juga loh di sini. Jadi baca novel ini tuh, pembaca akan di buat tegang, sekaligus di buat senang.

Jadi, novel ‘Mission D'Amour’ ini bercerita tentang seorang wanita berusia 27 tahun, bernama Tara Asten. Dia bekerja sebagai asisten pribadi Putri Viola yang notabene adalah Putri Mahkota Kerajaan Alerva. Ya, walau pekerjaannya penuh dengan tantangan dan melelahkan, Tara selalu bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Namun, siapa yang akan menyangka, bahwa Tara yang menjadi orang kepercayaan Putri Viola diduga terlibat dalam rencana penyerangan keluarga Kerajaan. Karena dugaan tersebut, Tara harus melewati masa percobaan selama tiga bulan di bawah pengawasan Badan Intelijen Alerva—BIA. Sebab, hanya itu satu-satunya cara agar Tara bisa tetap mempertahankan pekerjaannya di Istana Alerva.

Ya.. Tak ingin ambil resiko lebih fatal, pihak Kerajaan menunjuk BIA untuk menyelidiki kasus tersebut. Pihak BIA menugaskan seorang agen rahasia bernama Bastian von Staudt untuk menyelidiki Tara. Bastian menyamar sebagai Sebastian Marschall, dan ia berpura-pura menjadi calon pengganti Tara.
Tapi, ditengah perjalanan misinya, Bastian malah jatuh hati pada kepribadian Tara yang baik. Alih-alih mencari kesalahan Tara, Bastian malah sering menolongnya.

Kira-kira manakah yang akan dipilih Bastian? Misi atau hatinya? Penasaran?? Nah, kalo penasaran kalian coba baca sendiri novel ‘Mission D'Amour’ karya Mbak Francisca Todi ini... 😉
Happy reading... 🤗

[Ren Puspita · Rating 3 out of 5]

2,5 bintang

Ren sangat jarang baca buku terbitan lokal, bahkan rasanya juga lebih banyak baca buku versi terjemahan. Terakhir baca buku karya pengarang lokal itu tahun 2022 lalu, itu juga cuma sebiji dan ceritanya teenlit. Jelek pula. Terakhir baca metropop? Tentunya sudah lupa, wkwkwk. Bahkan rasanya yang memorable bisa dihitung pake jari. Gue beli buku ini dulu juga asal beli aja, di akhir tahun 2017 karena beli satu pasang sama buku satunya, The Princess & The Bodyguard. Jadi, bisa dibilang gue cukup gambling juga untuk cobain bukunya Fransisca Todi ini. Premisnya emang berasa kayak cerita - cerita Harlequin dengan bumbu setting di kerajaan antah berantah di Eropa. Ya, kalau kamu tahu Princess Diariesnya Meg Cabot mungkin langsung paham (gue sih nonton filmnya aja). Masalahnya, baru beberapa halaman gue baca, ini langsung mikir

Ini karya pengarang lokal kan? Kenapa tulisannya kaku banget kayak gue baca terjemahan? Like seriously, kakunya bahkan melebihi kakunya kanebo saat lagi kering *garuk kepala*. Apalagi ada dialog super kaku, dari salah satu tokoh, yaitu Putri Viola, like this:

"Gaun itu, kardiganmu. Keduanya bukan dari desainer terkenal, tapi kau kelihatan elegan. Bahkan serasi dengan rambut pendek cokelat tanahmu"

Cokelat tanah ya, COKELAT TANAH. LIKE, what in her serious mind will talk to her employer's hair colour with "eh rambut coklat tanahmu"??? Kalau ini deskripsi dalam narasi, gue sungguh ga bakal mempermasalahkan. Masalahnya ini dialog. DIALOG woyyy *ala2 seleb insta*. Apa ya ada orang bakal bilang "eh itu rambut strawberry blondemu" atau "rambut peekabo warna ash laverndermu"?? Normalnya saat berdialog, akan dibuat sesimple mungkin kan, kayak "rambut coklatmu" atau "rambut merahmu", atau"rambutmu", etc.

Sewot bener Ren, masalah warna rambut doang? Masalahnya ini baru beberapa halaman di bab - bab awal, bestie!! XD.

Baiklah, gue akhirnya ya berusaha menerima kekakuan gaya penulisan di buku ini karena setting dan karakter Mission D' Amour ini rerata di luar negeri. Setting kerajaan Alerva ini berada diantara Prancis, Jerman, Swiss, Itali, etc, which I don't bother to check on the map, because ya, buang2 waktu aja maliiih. Jadi pastinya bakalan aneh kalau membaca kedua karakter utamanya, Tara dan Sebastian aka Bastian ber"loe-gue". Bahkan panggilan ke orang kedua pun alih - alih pake kamu, pengarang memilih memakai kata "kau". Yah, ya sudahlah, hahaha *ini sudah pasrah ceritanya*.

Penceritaannya sendiri dari dua sudut pandang, yaitu dari Tara dan Sebastian. Gue milih nulis pake Sebastian, karena nama Bastian ngingetin gue sama bapak - bapak kantor bernama sama dan ga lucu kalau gue bayangin muka Sebastian kayak muka si bapak XD. Penceritaannya sendiri selang seling, antara Tara dan Sebastian. First PoV itu tricky pake banget, karena pembaca memposisikan dirinya di karakter buku itu. Masalahnya lagi walau bergantian tiap bab dan mayoritas penceritaan dari PoV Tara, ada beberapa bab dimana di awal paragraf ditulis ini PoVnya Tara, tapi setelah beberapa halaman dan masih di bab yang sama berganti ke PoV Sebastian! Lah, ini kan masih satu bab yang sama? Kenapa ga ganti bab aja? Apa gunanya 1 bab 1 PoV, kalau 1 bab aja bisa banyak PoV? Kenapa ga semua PoV dari Tara aja atau dari Sebastian aja, walau rasanya akan sulit kalau PoV karakter cowok tapi yang nulis cewek karena kadang si cowok penulisannya berasa kayak cewek? Gue ga ngerti sama pengarang dan editornya, kayak buat apa switching PoV kalau aneh dan dicampur random kayak begini? Lebih baik nulis hanya dari 1 PoV saja, atau kalaupun nulis dari 2 PoV tapi yang rapi kan bisa. Atau lebih baik nulis dari 3rd PoV ganti orang yang juga jamak dilakukan, itu pun masih bisa merasakan kegalauan atau pemikiran si tokoh.

Rasanya ga fair kalau gue bahas terus kekurangan buku ini, padahal ya gue baca sampe selesai dan masih kasih rating 2,5 bintang (jadi 3 kalau di Goodreads. On come on GR, half star rating itu penyelamat banget!). Secara cerita tidak menawarkan yang baru, tapi gue suka sih sama interaksinya Tara dan Sebastian. Untuk Tara, gue yakin mungkin pembaca akan kurang simpatik sama Tara yang kayaknya hidupnya serba menderita. Seperti yang Sebastian bilang, Tara ini orangnya gampang memaafkan, gampang dimanipulasi dan terkesan ga mau ada konflik. Gue merasa bisa related sama Tara dan gue paham kenapa Tara seperti itu. Francisca dengan piawai dan sedikit demi sedikit menceritakan kenapa Tara bisa seperti itu. Mulai dari sikap Mamanya yang perfeksionis dan demanding, broken home, dan juga ketakutannya untuk memulai cinta baru karena mantan pacarnya yang psikopat. Bahkan teman dekatnya sendiri, si Danii, sangat ga tahu diuntung. Like, ya Tara emang protektif banget ke Danii karena Danii dulu yang nolongin Tara dari ex-nya yang psycho, tapi ya gini juga sih. Gue pengen nampol Danii bolak balik, karena Danii-lah sumber segara masalah Tara, tapi si cewek satu ini masih ga merasa juga. Bahkan saking perhatiannya, walau Danii kena batunya pun, Tara masih mikirin. Gue ngerasa mungkin karena Tara ingin balas budi, tapi ya Danii sendiri sebenarnya ga pantes dapetin itu.

Romansanya Tara dan Sebastian pun cukup bikin gemes menurut gue, dan tenang, walau gue bilang ceritanya kayak Harlequin, buku ini masih PG-13 kok. Ga ada adegan dewasa sama sekali, bahkan cuma ciuman doang hahaha. Adanya PoV dari segi Sebastian, bikin pembaca juga tahu dilemanya dia jadi agen rahasia dan juga kekecewaannya atas sikap dewan Kerajaan kepada ayahnya yang sudah sangat berbakti pada negara. Gue sukanya lagi nih, si Sebastian ga sok cool atau yang dingin banget, tapi malah bersahabat dan supportive banget ke Tara. Walau awalnya emang karena misinya untuk membuka kedok Tara sebagai pelaku (yang padahal ya bukan), tapi menarik melihat Sebastian jatuh hati sama Tara. Bahkan perkembangan karakter Tara juga karena dukungan Sebastian. Yah, walau pura2nya Sebastian berlaku sebagai Clark Kent alias clumsy dan suka ngejatuhin barang itu rada - rada cringey, tapi ya sudahlah. Buku ini emang banyak aspek cringeynya, tapi minimal masih bisa dinikmati hehehe.

Meskipun nyaris semua orang di sekitar Tara ga bener, mulai dari emaknya yang demanding, rekan kerjanya, Louisa yang ga bener kerjaannya, Dani yang ga tahu diuntung, bahkan Lady Miriam yang kayak nenek2 villain 2D, Tara beruntung karena Putri Viola yang jadi atasannya langsung juga sangat mendukung Tara. Gue cukup suka dengan sentuhan realita yang diberikan oleh Francisca buat Tara, sehingga membentuk pribadi Tara yang juga pragmatis tapi disisi lain ga mau disakitin. Walau ceritanya mungkin metropop dengan rasa tulisan kaku ala terjemahan, ada juga bumbu suspense dan sedikit misteri. Apalagi ternyata pelaku yang mengincar kerajaan Alerva belum selesai. Selain itu, penulisnya juga menyentil sistem monarki, kayak apakah masih diperlukan sistem pemerintahan seperti ini. Buku ini ditulis tahun 2015, tapi beberapa issuenya emang masih relevan.

Akhir kata, buku ini ga terlalu bagus, tapi ya ga terlalu jelek juga. Walau kaku penulisannya dan, awalnya agak bikin gue haheho, endingnya gue tetep bisa menikmati. Cocok buat bacaan santai tanpa harus banyak mikir.

[Azka Aulia · Rating 3 out of 5]

Sebuah kisah cinta menarik antara agen rahasia dari BIA yang bernama Bastian Von Staudt a.k.a Sebastian Marschall yang jatuh hati dengan seorang asisten kerajaan yang bernama Tara Asten (yang dimana menjadi sasaran dari misinya).

Setelah dilihat-lihat, ada beberapa karakter atau sifat dari Tara yang dapat kita pelajari. Dan juga, ada salah satu kutipan dari Tara yang aku suka, yaitu :
"Meskipun hidup ini bukan kisah dongeng, penjahat masih bisa ditaklukkan, impian masih bisa dikejar, dan cinta masih bisa dikejar".✨

[Lia Agustin · Rating 4 out of 5]

akhirnya ada buku yg kelar dibaca bulan ini (sujud syukur).
Suka sama ide ceritanya, walau agak sedikit mengingatkan aku sama The Lunar Chronicles series....
Tapi aku kasih rating 4 karena:
- cover-nya eye catchy.
- penulis menggunakan bahasa baku (tetapi gak kaku banget. enak, mengalir gitu).
- karakter Sebastian cukup bikin meleleh. ehe.
- endingnya menurutku gak terburu-buru.
- ada unsur makanannya! HAHA.

[April Silalahi · Rating 4 out of 5]

Ceritanya menarik..

Ada GA nya di: http://duniakecilprili.blogspot.co.id...

[Leoni Ong · Rating 4 out of 5]

suka banget ma cerita ini...semua serba terasa pas untuk di baca.

judul dan isi nya serasi banget...

[emily · Rating 5 out of 5]

"𝘏𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘴𝘢𝘭𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘪𝘦𝘯-𝘱𝘢𝘴𝘪𝘦𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘵 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘪𝘯𝘪, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯."

"𝘒𝘦𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩. 𝘓𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘬𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘩𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘨𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘨𝘢𝘨𝘢𝘭, 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭"
Hal. 295

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita, terutama saya, memanjatkan puja dan puji syukur kepada tuhan yang maha esa karena telah mempertemukan saya dengan Novel super Underrated ini. Dan saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Mba Cisca yang telah bekerja keras untuk menciptakan sebuah novel yang bisa disebut oleh saya sebagai sebuah MASTERPIECE.

Menceritakan kehidupan Tara Asten yang bekerja sebagai Asisten seorang putri kerjaan–putri viola, dan Bastian von staudt sebagai seorang agen Rahasia yang bertugas memata-matai Tara karena dicurigai sebagai pelaku utama penyerangan terhadap keluarga Kerajaan Alevra.

Pas dengan temanya, Kisah romansa disini ditulis dengan rapih, Bastian adalah tipe tokoh yang mudah dicintai oleh pembaca dengan sikapnya yang sangat sangat sangat gentle, pengertian, berani, bertanggung jawab, dst bahkan mungkin saya bisa menulis buku yang berjudul '10 hal yang membuat Bastian menjadi salah satu lelaki tersempurna yang pernah saya baca' hehe. (Tuhan mau Cowo spek Bastian, satu aja pliss). Dan Tara yang Lugu dan Baik, kadang terlalu baik, yang bikin saya gregetan. untungnya Tokoh Tara memiliki perkembangan. Membuat saya berguling-guling di kasur kalau mereka berdua Di satukan, dengan sifat mereka yang berbanding terbalik dan saling melengkapi, menciptakan kisah romansa di novel ini tidak datar.

Kekurangannya mungkin hanya ada di beberapa aspek cerita yang kurang digali/diceritakan. seperti cerita PRJ mungkin, kisah Danni dan Tara, saya ingin membaca kisah persahabatan mereka lebih banyak lagi, dan mungkin penggambaran Alevra yang kurang masuk di saya, karena ini di luar negeri, jadi agak sulit membayangkan latar tempat mereka.

Sisanya Sangat OKEE, Tidack pernah menyesal membeli novel ini. Terimakasih sudah membaca sampai disini, ini merupakan pendapat pribadi saya–sebagai seorang pembaca/penikmat buku. Dan bagi saya ini memang novel yang Sempurna yang saya cari-cari, Romansa penuh drama haha.
⭐ 5/5

[Sejedacerita.maya · Rating 3 out of 5]

Mission D’ Amour ini jadi novel pembuka yang aku ulas tahun ini, seneng rasanya bisa balik lagi setelah cukup lama hiatus.
🥐
Btw awalnya aku kira novel ini adalah novel luar yang diterjemahkan, karena dari judul, nama penulis, latar belakang, sampai tema cerita pun seperti novel luar. Tapi ternyata bukan, kak Cisca/Fransisca Todi mengemas Mission D’ Amour dengan fiksi metropop yang gak biasa menurutku. Karena biasanya kita akan disuguhkan dengan kehidupan perkantoran dengan gedung-gedung tinggi pencakar langit di pusat kota dan hiruk pikuk kehidupan karyawan perkantoran pada umumnya, ini justru ruang lingkupnya di sebuah kerajaan.
🥐
Menurutku ceritanya cukup menarik, gak hanya gak hanya tentang romansa love-hate relationship, tapi juga membahas tentang hubungan antara Tara dan Ibunya, isu politik di dalam Kerajaan Alerva, persahabatan yang terancam rusak karena komunikasi yang kurang, tentang cita-cita yang harus di pupus karena tekanan orang tua juga tentang trauma yang dialami Tara saat bersama dengan mantan kekasihnya.
🥐
Paket komplit dalam satu buku, tapi gak bikin bosan dan diselingi romansa yang manis dan sedikit adegan action di beberapa bagian. Dengan menggunakan POV kedua tokoh utama rasanya jadi lebih mudah untuk tau apa yang mereka rasakan.
🥐
Aku suka chemistry antara Tara dan Bastian, meskipun awalnya Tara sempat merasa jengkel karena posisi pekerjaannya terancam dengan adanya Bastian. Tapi menjelang bab pertengahan mereka cukup manis.
🥐
Putri Viola disini sangat mengandalkan Tara dalam hal apapun (ya memang itu tugas asisten bukan) tapi dia tampil dengan professional, hanya dengan Tara dia kadang menunjukkan sisi lemahnya. Aku sempat dibuat jengkel Dani (sahabat Tara), aku merasa kadang dia terlalu egois tapi bagaimanapun juga Dani punya peran dan arti besar dalam hidup Tara. Ibunya pun terlalu menganggap remeh cita-cita Tara yang ingin jadi patisserie, dia menganggap pekerjaan itu tidak punya masa depan.
🥐
So far I've quite enjoyed reading this novel, konfliknya cukup pas meski di bagian pemberontakkan Masyarakat Alerva kurang di explore tapi penyelesaian masalahnya aku rasa sudah cukup. Mungkin untuk novel selanjutnya akan di bahas lebih dalam lagi, semoga saja aku dapat kesempatan buat baca novel kak Cisca selanjutnya.
🥐

[Caca Venthine · Rating 3 out of 5]

Pertama kalinya baca buku dari penulis ini. Saya suka dengan cara bercerita Fransisca, ringan dan alurnya lancar. Cerita nya sendiri sebenernya sederhana, tapi setiap penulis pasti selaku ahli dalam memberikan bumbu2 di setiap cerita sehingga cerita ini jadi enak dibaca.

Tara seorang asisten Putri Viola sang putri dari kerajaan layaknya Putri Diana gitu yaa. Tara dijadikan tersangka karena ulah temannya yg hanya masalah sepele justru menjadikan dia tersangka berat. Tara diduga ingin mencelakakan Putri Viola. Nah maka dari itu, pihak kerajaan memata2i Tara melalui Bastian yang adalah seorang anggota BIA, itu kya semacam polisi kali ye? *entahlah*

Si Bas ini, bukannya ngaduin Tara atau gimana, dia malah ngelindungin dia. Nah udh bisa ketebak kan kalo semakin lama Bas jatuh cinta sama Tara, begitu jg sebaliknya. Tapi Tara belum tau kalo Bas ini adalah orang yg diutus untuk memata2i dia. Nah gimana kelanjutannya?? Silakan dibaca sendiri karena gk rugi kok.

Di sini, favorite gue adalah Putri Viola. Orangnya judes, galak, tapi baik hati sama Tara. Dia berani nentang segala petuah2 kerajaan untuk mecat Tara. Inti nya gue suka sama sifat dia yang adil dan bijaksana, walau kadang ada jg beberapa kelakuannya yang seenak udel.

Cerita nya sendiri ngalir ya, gk bosenin. Bahasa yang di pake juga gk baku gitu. Dan sepertinya mulai berburu buku2 Fransisca yg lain nya..

[R-Qie R-Qie · Rating 5 out of 5]

Tara Asten, asisten pribadi Putri Viola, dimasukkan ke masa percobaan dan terancam dipecat karena dituduh berencana menyerang keluarga kerajaan. Bastian von Staudt, agen rahasia BIA (Badan Intelijen Alerva), ditugaskan menyamar menjadi calon pengganti Tara dan menyelidiki wanita itu. Seiring kebersamaan mereka, keduanya terjebak dalam jerat asmara yang membuat Bastian berada pada dua pilihan sulit: misinya atau hatinya.

***

Novel metropop yang unik. Mengangkat tema profesi yang tidak biasa. Seorang asisten putri kerajaan di era modern. Menggunakan sudut pandang orang pertama bergantian antara Tara dan Bastian, novel ini menghadirkan magnet yang membuat pembaca tertarik dan enggan melewatkan setiap rangkaian kata. Tak hanya tentang dunia kerja di kerajaan, penulis juga pandai meramu tentang dunia kuliner yang menjadi minat Tara. Nuansa Eropa yang menjadi latar begitu kental. Rasanya seperti tengah membaca novel terjemahan. Jalan ceritanya tak hanya berfokus pada kisah asmara Tara-Bastian. Banyak hal keren yang menjadi bumbu penyedap di dalamnya. Teka-teki dan twist dihadirkan dalam porsi dan waktu yang tepat. Lima bintang.

***

[P Ambangsari · Rating 4 out of 5]

Mission D'amor

Kurasa saya tipe yg suka buku dg adegan "jder" di pembukaannya. Kalo gk gitu pasti ada rasa malas buat lanjut. Pdhl cerita slnjutnya menarik

Kembali ke mood malas. Malas servis motor mending baca buku. Masuk ke bab 2, POV dipegang Bastian. Asik niih soal intelijen

Hahaha! Ati2 baper loh, Bas.
Btw, aku nggak suka banget sama Danni, dia kok nggak peka. Apa dia teroris sebenarnya? Hmm

"Lebih baik kau berusaha sekuat tenaga dan gagal, daripada tidak pernah mencoba dan menyesal."

Kalo Bas yg ngomong kok rasanya beda ya😂😚

Ternyata oh ternyata kita harus berhati-hati dg setiap kata di nama seseorang, nama depan/blkg. Semua tokoh yg disebut ada hubungannya!!😱😱

Akhirnya selesai juga😍😍 4⭐ buat novel ini. Sejak zaman dahulu ada blogtour-nya, baru bisa sekarang bacanya😁

Hmm apa ya, menurutku openingnya kurang greget, bab 2 baru mulai asik, ide cerita sudah banyak beredar, narasi buat ending kurang banyak😅

Sekalipun pake kata "kau" "aku" & aksen terjemahan, tapi nyaman banget dg perpaduan settingnya, gk kaku kalo ini tuh setting kerajaan

[Gabriella Pratini · Rating 5 out of 5]

Bagus bangeeet! Saya belum pernah baca karya penulis sebelumnya dan tertarik beli novel ini murni karena sinopsis dan cover yang lucu. Ternyata ceritanya gak mengecewakan dan totally my style: politik kerajaan dan konflik percintaan. Bastian sangat menawan sebagai seorang agen rahasia yang bertugas menyelidiki Tara, asisten Putri Viola yang tentunya akan berakhir dengan jatuh cinta. Tara digambarkan sebagai wanita pekerja keras, detail, dan merupakan orang kepercayaan Putri Viola namun karena suatu kejadian dia dituduh sebagai orang yang ingin menjatuhkan anggota kerajaan dan menjadi ancaman. Disinilah tugas Bastian untuk mencari tahi hubungan Tara dengan para pemberontak. Penulis menggambarkan cerita dengan rapi dan tidak berlebihan membuat saya sangat excited dalam membaca setiap halaman. Worth every penny!

[Eky · Rating 1 out of 5]

Jauuuh banget dari ekspektasi, baru beberapa bab saya sudah malas melanjutkan. Todi bercerita berdasarkan point of view hero dan heroinne nya berganti-gantian. Tapi sayangnya malah jadi shallow karena tidak ada perbedaan yang jelas antara karakter si cewek dan si cowoknya, alhasil dua2nya kesannya clueless, padahal untuk seorang Sebastian dengan pengalaman sebagai under cover agent pastinya dia lebih matang, berpikir kritis dan tajam, bukannya seperti anak ABG yang baru kesengsem cewek baru di sekolah.

Saya lebih suka dengan mafia espresso. Jujur saya tertarik membaca novel Todi karena saya terkesan dengan mafia espresso.

Better luck next time Todi!

[Putri Salsabila · Rating 4 out of 5]

Novel ini yg bikin hari-hari #StayAtHome saya semakin asyik! Cerita metropop dengam latar kacung seorang putri kerajaan abad 21 dibuat sangat menarik oleh penulis. Begitu membaca bab pertama saya langsung jatuh hati hingga tak berhenti membaca dalam sekali duduk. Kelihaian penulis dalam mengalirkan cerita ini sangat pas dan tepat. Semua tertata dengam sangat rapi dan mampu menghanyutkan dengan kilas balik masa lalu tokoh dgn saat itu.

Interaksi Tara Asten dengan Bastian Von Staudt (Bastian Marschall) sangat-sangat smooth tetapi sangat mengena bagi saya pribadi. Nilai-nilai yang dilontarkan para tokohpun membuat saya banyak belajar dari cerita ini. Kisah romantis-dramatis yang menarik! ✨

[Arestcha · Rating 4 out of 5]

Karena lebih dulu membaca kisah Putri Adelle dan Julien lalu dibuat jatuh cinta.
Akhirnya mencari karya kak Francisca Todi yg lain.
Dan menemukan karyanya yg ini.
Dari awal Bastian dan Tara muncul sudah menarik perhatian.
Meski porsi mereka hanya sedikit di THE PRINCESS & THE BODYGUARD, tp entah kenapa mampu mengalihkanku.
Suka dan penasaran dengan kisah mereka..
Dan di sinilah aku berakhir.

"Hidup tidak akan pernah sempurna. Tapi selangkah demi selangkah, asal kau tetap maju dan menatap ke depan, kau bisa meninggalkan masa lalu di belakang."
(Bastian-hal. 316)

And I love you Bas 😂💜