Serat Centhini dibuka dengan Babad Giri Mataram yang mengisahkan tentang lahirnya Sunan Giri, masa kejayaannya, hingga runtuhnya Giri Kedhayon. Syahdan pada masa Sunan Giri (Sunan Kawis Guwa-ed), kerajaan Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung bersekutu dengan Pangeran Pekik dari Surabaya untuk menundukkan kekuasaan Sunan Giri. Peperangan dahsyat tidak terelakkan, hingga akhirnya kekuasaan Giri takluk di bawah Mataram. Sunan Giri beserta keluarganya menjadi tawanan. Namun ketiga anaknya, Jayengresmi, Jayengsari, dan Rancangkapti berhasil lolos, melarikan diri ke hutan.
Mereka terpisah, Jayengresmi ke arah barat hingga akhirnya sampai di Gunung Karang Banten, dan diangkat anak oleh Ki Ageng Karang. Jayengsari beserta Rancangkapti ke arah timur hingga akhirnya sampai Banyuwangi, sebelum akhirnya berlayar menuju Pekalongan dan diangkat anak oleh Syekh Ahadiyat di Sokayasa. Banyak hal yang terjadi pada pengembaraan panjang mereka yang menjadi awal alur karya sastra ini.
Buku ini adalah bentuk novelisasi Serat Centhini jilid 1 dari 12 jilid. Serat Centhini adalah naskah sastra Jawa yang istimewa, meliputi sejarah, pendidikan, geografi, arsitektur, pengetahuan alam, filsafat, agama, tasawuf, klenik, ramalan, sulap, kesaktian, perlambang, adat istiadat, tata upacara tradisi, etika, psikologi, flora dan fauna, obat-obatan, makanan, seni, dan lain-lainnya, bahkan sampai pada pengetahuan tentang senggama.
sebenarnya bagus sih nyeritain soal Jawa. Patriarki disini agak lumayan yah dan ceritanya agak bikin hah heh hoh, untuk jilid pertama bagus, untuk jilid ke 2 boring bagian awal pas akhir-akhir lumayan menarik... ada 12 jilid aslinya dan aku baru selesai baca 2 jilid sekarang lagi otw baca jilid ke 3
This entire review has been hidden because of spoilers.