Jump to ratings and reviews
Rate this book

Gravity

Rate this book
Cecilia selalu merasa ia dan Declan seperti magnet yang tarik-menarik, tetapi kecintaan Declan untuk traveling dan profesinya sebagai fotografer membuat pria itu sering meninggalkan Cee. Lama-kelamaan kehadiran Declan mulai terasa hanya sebatas suvenir, foto, dan pesan singkat.

Hingga suatu hari, pertemuan yang tak sengaja dengan Bernard, menggoyahkan Cee. Sang business analyst memesona hati Cee dengan sosoknya yang selalu ada ketika Declan selalu meninggalkannya. Dan, ketika Cee nyaris yakin dengan perasaannya terhadap Bernard, Declan kembali mencoba memenangkan hati Cee.

Cee bimbang, namun seperti gravitasi, semua orang yang sudah digariskan ada dalam hidupmu, akan selalu kembali padamu. Tapi benarkah akan selamanya seperti itu?

328 pages, Paperback

First published February 15, 2016

17 people are currently reading
141 people want to read

About the author

Rina Suryakusuma

17 books111 followers
She is just an ordinary woman with million dreams. Falls in love with words, music and lots of thing. Knows everything that she has, is only by His grace.
The author of Nonik Jamu, Selangkah Darimu, Let's Fall in Love, Gravity, Falling, Lullaby, and more.

For her, life is what happen while you're busy making other plans :))

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
18 (9%)
4 stars
81 (40%)
3 stars
79 (39%)
2 stars
17 (8%)
1 star
3 (1%)
Displaying 1 - 30 of 58 reviews
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
March 29, 2016
"Gravity" bercerita tentang Dr. Ryan Stone, seorang biomedical engineer... oh, maaf. Itu "Gravity" yang lain lagi *dilempar

Ceritanya sudah sesuai dengan blurb-nya dengan tambahan bumbu masalah keluarga Cee. Jadi, kalau mau tahu ceritanya "Gravity" seperti apa, baca blurb-nya saja ya :D

Saya suka dengan kisah cinta segitiga yang ada di novel ini. Penulisnya mengolah kedua tokoh utama prianya dengan adil. Biasanya kalau cinta segitiga seperti ini, salah satu cowoknya ada yang dibuat a-hole kan, sehingga pembaca mudah berpihak ke cowok yang satunya lagi. Hal itu tidak ada di sini.

Hal lain yang saya suka adalah tokoh Bernard maupun Declan yang sama-sama "biasa". Dalam artian keduanya bukan tipe tokoh pria yang terlalu mengumbar sex appeal. Soalnya kebanyakan romans kontemporer yang saya baca tokoh cowoknya tipe yang baru nongol aja si cewek sudah pengin seret ke ranjang. Yah, tidak ada yang salah juga soal itu, tapi saya butuh variasi tokoh juga biar tidak bosan.

Saya juga suka dengan ceritanya yang berjalan dengan tidak dipaksakan. Semuanya berjalan dengan sebab-akibat yang masuk akal. Soal tarik-ulurnya juga sudah pas.

Kekurangannya paling di plotnya yang rasanya terlalu tenang. Ya, memang ada berbagai konflik yang terjadi, tapi saya tidak merasakan satu pun bagian yang bisa dibilang "meledak". Grafik emosinya nyaris rata dengan naik-turun yang tipis.

Secara keseluruhan, saya suka dengan "Gravity" ini. Cerita percintaannya terasa beda dengan novel romans kontemporer yang sedang ramai saat ini.

"Suatu hubungan bisa bertahan karena dua manusia di dalamnya memutuskan untuk berusaha dan berjuang. Dan terutama, Cee, mereka memilih untuk tetap tinggal di dalamnya." (hal. 290)
Profile Image for mollusskka.
250 reviews159 followers
September 23, 2016
Cecilia...

Declan itu cowok petualang. Dia akan terus bepergian dan mencintai alam. Itu berarti dia akan sering meninggalkan kamu. Dia orang yang mencintai kebebasan. Tapi sejauh apa pun dia pergi, dalam pikirannya selalu ada kamu. Karena kamu adalah magnetnya.

Cecilia...

Bernard itu cowok "rumahan". Dia akan selalu berada di dekat kamu. Nyaris setiap hari kamu bisa ketemu dia. Kamu adalah prioritas utamanya. Tapi ada masa kamu merasa dia terlalu posesif. Dikit-dikit nelpon dan pengen bareng kamu terus. Karena sebesar itulah arti dia untuk dirinya.

Cecilia...

Kamu nggak bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan dalam setiap orang. Karena kamu pun nggak bisa menjadi seratus persen apa yang cowok inginkan dari kamu. Kamu cukup memilih mana yang lebih cocok dengan pilihan hidup kamu. Tapi ingat... ada masanya apa yang kamu puja-puja dari seorang cowok akan menjadi bumerang buatmu nanti. Tapi...



Kamu akan sulit untuk menolaknya ketika hatimu sudah berkehendak.

Akhirnya aku menyukai buku ini! Padahal awalnya aku kesulitan masuk ke dalam dunia Gravity ini. Agak kaku aja gitu di awal-awal. Biasa, sih. Namanya juga adaptasi habis pindah dari satu buku ke buku yang baru. Satu-satunya yang bikin betah awalnya adalah Zoe dan Docar. Yup, karena aku pencinta anjing juga hehe. Apalagi pas Zoe dan Docar jadi bridesmaids. Lucu bangeeett!



Lalu ada misteri soal latar belakang keluarga Cecilia yang bikin penasaran. Tapi sayangnya gak ada sisipan penjelasan medis soal apa yang terjadi pada Cecilia cilik. Pasti akan jauh lebih menarik kalau disuguhi istilah kedokteran. Kenapa Cecilia bisa hilang ingatan sehilang-hilangnya terus begitu lihat foto yang ada tanda lahirnya langsung ingat seingat-ingatnya. Aneh, kan? Menurutku sih aneh.

Terus di satu sisi aku merasa kehadiran Dianne juga terlalu bikin sumpek. Kayak banyak banget konflik yang harus diselesaikan. Mungkin kalo buku ini bisa lebih tebal dan ceritanya dibuat lebih detail lagi bisa jadi akan lebih menarik kisahnya. Itu sih pendapatku. Tapi aku suka chemistry di antara Cecilia, Bernard, dan Declan. Sedih juga sih sama nasib salah satu cowoknya. :/



Profile Image for Sweetdhee.
514 reviews115 followers
March 24, 2016
Ada berapa banyak Declan yang pernah membuatku menunggu?
Dan terus menunggu hingga akhirnya sadar telah membodohi diri sendiri?

Ada berapa banyak Bernard yang pernah menungguku?
Mereka terus menunggu hingga akhirnya sadar, kebodohanku membuat sosok mereka kasatmata.

Declan.
Sosok fotografer petualang yang ingin menjejakkan kaki di setiap sentimeter yang ada di Bumi.
Hidup, jiwa, passion, bahkan napasnya ada pada bentang luas benua dan samudera.
Entah kapan lelaki itu pulang dari petualangannya, entah berapa lama dia akan tinggal sebelum memulai petualangannya yang baru.
Namun Cee selalu menunggu, seberapa pun lama, seberapa pun tak jelas.
Dan ketika Declan muncul tiba-tiba, membawa sejuta cerita, souvenir yang sudah memenuhi satu lemari kaca di apartemen Cee, Cee selalu menyambutnya sepenuh hati.
Seakan lupa akan sepi dan hampa saat menunggu kehadiran Declan.
I know, Cee... I've been there. I heart you for those longing feelings
Saat belum puas merasakan kehadirannya, WUZZ, Declan sudah pergi lagi.
Seperti asap yang belum sempat tergenggam.
Ketika orang mengatakan padamu bahwa mereka sibuk, itu bukan mengacu pada jadwal mereka, melainkan pada urutan prioritas mereka.
-halaman 54-

Bernard.
Tidak terlalu memesona, tidak punya hobi atau keahlian yang membuat Cee terpukau, bahkan kemampuan fotonya jauh di bawah standar para amatiran yang mengirimkan kontribusi foto ke inbox email Cee.
Namun dia mampu menghangatkan hati Cee. Dengan perhatian hingga detail terkecil, Bernard mengisi kekosongan yang ditinggalkan Declan.
Aku ingin pria yang selalu ada, bukan pria yang selalu kutunggu keberadaannya.
-halaman 303-

Gravity bagi saya meneguhkan bahwa hidup itu adalah pilihan.
Siapa pun yang dipilih Cee pada akhirnya adalah seseorang yang mungkin ia pikir bisa membuatnya merasa nyaman dan mampu membuatnya merealisasikan mimpi menjadi kenyataan.

Mungkin, jika Cee punya kepribadian yang berbeda, punya jiwa dan mimpi yang berbeda, ia akan memilih sebaliknya.
So, who am i to choose the right one for her?
She has every right to do so.


Sama seperti sikap yang ia pilih ketika menemukan kenyataan di balik misteri foto tua yang ia temukan di loteng. Foto yang menguak masa lalu tentang dirinya, tentang keluarganya, tentang kejadian yang membuat dadanya terasa sesak.
Sikap atas kenyataan yang baru ia ketahui itu adalah pilihannya.
Saya? Saya mungkin akan mengambil sikap yang berbeda.
Kemungkinan besar saya akan menunjukkan bahwa semua yang saya alami itu tidak adil, saya akan marah, pada masa lalu, pada keluarga yang menyimpan rahasia itu, pada perlakuan yang menurut saya tidak pantas saya terima, pada apa pun yang terjadi dulu.

Namun Cee punya pilihan lain. She's not me.
Dan sekali lagi, she has every right to do so. Perjalanan hidup, didikan keluarga, dan segala yang ia alami, membuatnya memilih untuk mengambil sikap seperti itu.
Mungkin terdengar tidak masuk akal.
Sekali lagi, hidup itu pilihan.
Mungkin penulis hanya ingin menunjukkan bahwa pilihan untuk bersikap seperti itu ada.
Jadi, kenapa tidak?

Kalau ditanya, saya #teamDeclan atau #teamBernard?
Saya bisa jawab apa?
Upon my longing feeling for someone, another one offer me his life.
Tidak, bukan seorang yang mapan, bukan pula seorang yang hidupnya sudah "aman" seperti Bernard.
Saya tahu, jika saya menyambut tawarannya, bukan berarti kehidupan tenang, happily ever after seperti di setiap akhir bahagia kisah cinta akan menyambut pula di depan saya.
Justru karena dia, si petualang yang menyadarkan saya, bahwa hidup bukan sekadar liburan-halaman 267. Justru karena dia, si petualang, yang membuat saya rela menetap, merealisasikan mimpi saya dengan cara yang lain. Cara yang sebelumnya sulit saya terima menjadi pilihan hidup, tapi justru saya nikmati sekarang.

Saya ambil lagi kutipan dari novel yang baru selesai saya baca sebelum buku ini.
"Who you choose to walk with through life will be the most important decision that you will ever, ever make. You will have your children and you will love them because they are yours and because the will be wonderful. Just like you. But who you marry is a choice. The man you choose should make you happy, encourage you in following your dreams, big ones and little ones."
The Weight of Silence-Heather Gudenkauf

Jadi, who am i to choose Declan or Bernard for Cee?
It's hers, and i have mine.
So be it.


Semoga berbahagia, Cee!





Profile Image for Anastasia Cynthia.
286 reviews
February 29, 2016
“Tidak ada orang sibuk, Cee. Waktu orang mengatakan padamu bahwa mereka sibuk, itu bukan mengacu pada jadwal mereka, melainkan pada urutan prioritas mereka.” –Gravity, hlm. 150


Cecilia selalu menyukai kejutan. Terutama kejutan menakjubkan di kotak surelnya atau sebuah suvenir cantik yang mungkin saja bertengger di mejanya. Sudah nyaris satu lemari penuh Declan mengirimi perempuan itu suvenir dari negara yang menjadi tempat tujuannya. Dan hal itu malah tak lagi terasa spesial. Berulang kali Cecila mencoba mengerti, Declan akan selalu datang dan pergi. Terutama perihal kecintaannya pada traveling dan profesinya sebagai fotografer.

Hingga pagi itu, Cecilia tak sengaja bertemu dengan Bernard lewat sebuah kecelakaan kecil. Kehadiran laki-laki itu tak ayal menggoyahkan hati Cecilia. Bernard mungkin bukan sosok yang penuh kejutan seperti Declan. Tidak ada hadiah kecil atau pun kemunculan tiba-tiba di Joyride, namun Bernard punya gaya hidup yang stabil dan selalu membuat Cecilia merasa aman.

Cecilia berusaha percaya bahwa Bernard adalah pria yang selama ini ia cari. Tetapi, siapa sangka, ketika ia hendak mempersilakan laki-laki itu masuk ke dalam kehidupannya, Declan yang tak pernah memberinya kabar, serta-merta mengajaknya untuk berkomitmen.

Cee bimbang. Lantas, siapa yang harus ia pilih? Declan dengan seluruh petualangannya atau Bernard yang selalu menyapanya di lantai lima?




Rina Suryakusuma selalu menyajikan topik inspiratif untuk menjadi topik bercerita. Setelah mengakat isu LGBT di buku sebelumnya, “Gravity” pun tak kalah seru mengakat topik yang kerap disinggung oleh wanita paruh baya pada umumnya. “Gravity” tidak saja mengangsurkan bacaan hiburan, alih-alih, tersemat pesan, yang mana perempuan boleh saja disuguhkan kejutan, tapi hidup bukanlah hiburan, hidup adalah masa depan. Dan masa depan tentu saja penuh perencanaan.

Tema “pernikahan” adalah tema klise yang kerap menjadi latar belakang wedding-lit dari sederet buku roman di toko buku, tapi yang membuat Rina Suryakusuma dan “Gravity”-nya berbeda adalah pola pengeksekusiannya yang menarik. Setelah membaca “Falling” tahun lalu, satu hal yang saya simak sebagai keunggulan Rina Suryakusuma, yaitu plotnya yang konstan yang terasa profesional. Namun, kata “profesional” dalam “Gravity” bukanlah sekadar tempelan. “Gravity” diliputi oleh rasa profesionalitas dari pekerjaan para tokohnya yang berbeda-beda. Mulai dari foto editor, fotografer, dan juga business analyst, Rina Suryakusuma menjelaskan job desc masing-masing secara rinci dan penuh istilah, sehingga ketika membaca, pembaca pun seolah-olah seperti dituntun masuk ke dalam kantor Jakarta Channel Week, tempat Cee bekerja. Melihat satu per satu apa yang dilakukannya pada foto-foto yang akan di-layout ke dalam halaman majalah.

Rina Surayakusuma pun punya trademark tersendiri dalam pembentukan karakter dilematis karakter utamanya. Seperti halnya Carly pada “Falling”, karakter Cee di “Gravity” pun cukup membuat pembaca bimbang, kira-kira siapa yang akan dipilih oleh Cee? Terlebih dengan didukung gaya menulis yang runtun dan mendayu-dayu, kesan dilematis pada diri Cee menjadi kuat dan cukup menjengkelkan karena mampu mempermainkan perasaan kedua tokoh laki-lakinya.


Baca selengkapnya di: https://janebookienary.wordpress.com/...
Simak #AskAuthor & ikuti giveawaynya di: https://janebookienary.wordpress.com/...

description
Profile Image for Utha.
824 reviews398 followers
February 14, 2016
Ulasan lengkapnya nyusul! :))
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
March 2, 2018
PERINGATAN, PERINGATAN: SPOILER DAN CURHAT COLONGAN

Saya sedang menikmati secangkir teh panas--I like it hot--dan buku ini ketika tiba pada adegan pertemuan Cee dan Declan. Seketika ingatan saya melayang pada empat tahun lalu, ketika saya baru saja dinyatakan lulus kuliah.

Saya sedang mengisi waktu senggang dengan mengunjungi spot wifi reguler saya di lobi fakultas. Letaknya berada di lorong ruang dosen. Saya duduk di salah satu bangku panjang bersama beberapa mahasiswa--mungkin sedang menunggu bimbingan--lalu mengambil dan menyalakan Bru, laptop saya. Sesaat kemudian, orang di sebelah saya menoleh.

"Eh, ngapain di sini?"

Ia mahasiswa jurusan Biologi yang pernah ikut kulap besar bareng prodi saya, sebut saja Jo. Tipe pengelana dan pencari adrenalin yang lekat dengan carrier dan slayer buluk. Namun saya harus akui, ia punya senyuman paling lebar di antara segelintir cowok Biologi seangkatan kami, dan memang ia cukup dikenal (baca: dikagumi) para mahasiswi. Terutama karena sifatnya yang supel dan ramah.

Sama seperti saya, Jo juga memangku laptopnya yang menampilkan laman mangafox--waktu itu belum diblokir--dan gambar Sasuke Uchiha. Saya balas, "Kamu, Jo. Ngagetin aja, kirain siapa."

"Ngapain balik lagi? Kan, udah lulus."

"Ngenet, lah. Gimana skripsi, lancar?"

"Ini lagi nunggu bimbingan. Aku baru aja pulang dari gunung." Lalu ia menyebut nama salah satu gunung di Jawa Barat--saya lupa.

Mata saya terbelalak. "Kamu dari gunung langsung ke kampus?"

Ia menepuk carrier di sebelahnya, menyengir lebar. "Habis mau gimana lagi, dosennya cuma ada hari ini. Sekalian baca komik juga, nih," tunjuknya pada laptop.

Kami berbasa-basi singkat lagi. Saya sudah beberapa kali bertemu Jo di tempat wifi seperti ini, dan beberapa kali itu pula saling bertanya kabar. Pernah juga di jalan ketika ia--lagi-lagi--baru pulang dari hutan entah di mana. Kulap ekologi yang pernah kami kontrak 3 SKS juga membantu obrolan karena ada sesuatu yang berhubungan di antara kami, terutama tentang dosen, asprak, dan sesama mahasiswa.

Setelah berbincang, Jo menumbukkan pandangannya pada layar laptop agak lama, kemudian bertanya. "Gimana kabar Tia?"

Tia, sebut saja begitu, adalah teman sekelas saya. Ia dan Jo sempat dipertemukan dalam cinta lokasi di kulap besar, yang ternyata lanjut sampai KKN. Namun, setelah mereka pulang dari tempat dinasnya, hubungan mereka merenggang. Tia memberitahu saya semuanya, tapi saya belum tahu bagaimana jika dilihat dari sisi Jo.

"Alhamdulillah, baik," jawab saya.

"Dia udah nikah, kan?" katanya lagi.

Saya mengangguk. "Sekarang lagi hamil."

"Syukurlah." Jo masih menatap laptopnya seolah beradu pandang dengan Sasuke. Lama sekali ia diam sampai saya menganggap percakapan kami selesai dan saya mengklik logo peramban. Sebetulnya saya ingin sekali bertanya, why didn't it work between you guys? dan semacamnya, tapi bingung bagaimana cara menyampaikannya.

Akhirnya saya bilang, "Dia udah bahagia, kok. Suaminya baik."

"Ya. aku tahu," ujarnya. Lalu, seolah Jo mengetahui maksud saya, ia berkata, "Ketebak, sih. Tia memang orangnya begitu. Dari awal juga kami berdua punya tujuan berbeda. Habis dari sini aja, aku harus langsung pergi lagi. Jadi, ya..." ia mengeluarkan senyuman khasnya. "Yaudah. Sampai segitu saja. Sudah tahu, sih."

Sudah tahu bahwa hubungan kami tidak akan berjalan baik, itu maksud Jo. Sejak semester satu, Tia sudah mengumumkan keinginannya menikah mudah di hadapan satu kelas. Ketika lulus, kami tak heran Tia-lah yang lebih dulu melepas masa lajang. Menjadi istri dan ibu adalah impiannya.

Jo juga punya impian yang bahkan orang yang baru melihatnya sepintas saja sudah bisa menebak. Panjat tebing, naik gunung, menembus hutan, menyelami danau, menyusuri pantai, merambah savana... alam adalah Jo dan Jo adalah alam. Ditambah statusnya sebagai mahasiswa Biologi, lengkap sudah jalan menuju mimpinya. Ia mungkin akan terlibat dalam satu penelitian di hutan Papua selepas lulus nanti.

"Kamu juga akan punya seseorang yang ikut berpetualang sama kamu," celetuk saya, yang langsung saya sesali. Namun, saya malah mendapati tawanya yang lepas.

"Masih lama Fa, masih mau keliling dulu. Skripsi aja belum beres." Ia tersenyum. "Rencananya, habis lulus nanti aku mau ke Papua. Gabung sama yang udah di sana."

Benar kan, kata saya dalam hati.

"Yaudah, sukses ya," doa saya. Lalu, saya iseng tanya. "Terus habis mengelana begitu, ada rencana pulang, nggak?"

Jo mengedikkan bahu. "Lihat nanti."

Saya mengangguk.

"Salam aja buat Tia. Semoga sehat terus, bayinya juga." Senyum itu lagi. "Aku baca komik dulu, ya. Kamu juga lanjutin aja"

Saya memegang Bru, balas tersenyum pada Jo. "Oke. Insya Allah disampaikan."

Kalau diingat-ingat lagi, kejadian itu cukup membuat nyeri hati juga. Dan semakin saya memikirkannya, semakin saya meresapi kesedihan yang pernah saya lihat sendiri.

***

Buat saya, Gravity adalah novel romantis dewasa, dalam artian mature. Cara pendekatan Bern pada Cee itu sungguh asdfghjkl! Manis tapi nggak giung dan hmm... profesional. To the point. No fuss, no drama, just what I like! Jika ada yang namanya semesta alternatif dan saya berkesempatan hidup di sana, saya ingin beginilah cara saya bertemu suami nanti. Makan malam, saling mengobrol tentang diri masing-masing, memberi hadiah... terdengar membosankan, tapi justru di usia kantoran seperti Bern dan Cee, cara seperti itu justru terlihat berkelas. Bern datang sebagai kekasih, bukan sok-sokan temenan dahulu. Very gentlemanly.

Dan saya kembali dibuat geregetan oleh tokoh novel, seakan ingin mendekatkan Bern dan Cee dan bilang, NOW KISS! Mereka seunyu itu, percayalah.

Untuk Declan, saya sudah menebak bagaimana akhirnya Cee dengan cowok itu karena pengalaman saya di atas. Memang kalau sudah bicara pernikahan, yang dicari bukan cuma cinta tapi visi dan misi yang sama. Visi dan misi hidup Declan berbeda dengan Cee, secinta apa pun cowok itu.

Terakhir, kovernya. Sepintas tidak begitu menggambarkan ceritanya tapi saya tahu ini mungkin bikinan Orkha (dan benar). Mereka sejauh ini berhasil menciptakan komposisi seimbang yang anti-mainstream, dan itu salah satu yang saya kagumi dari karya-karya mereka. Lihat penempatan A pada GRAVITY. Lihat perbandingan warna hijau dan oranyenya yang tidak seimbang (jadi tahu kalau di cerita ini, Cee akhirnya memihak!) lalu penempatan nama penulis di bawah. Semua tampak seimbang.

Dua kata untuk novel ini: keren banget. Ceritanya, kisah cintanya (yang diselingi subplot lain yang juga mendukung), dan kovernya. Setelah ini, mungkin saya akan mencari Metropop lain yang seperti ini, yang mature and crisp and clean.
Profile Image for Jessica Ravenski.
360 reviews4 followers
January 7, 2018
Pertama-tama, izinkan saya mengungkapkan rasa cinta saya pada Bernard dulu. Yaampun dia tuh melelehkan hatiq banget *menggelinjang*

Di tengah-tengah gempuran cowok-cowok-CEO-badboy-apalah-apalah-khas-Wattpad, Bernard hadir dengan segala kekalemannya dan kesederhanaannya. AAAAAAA. Walaupun gue seringkali jatuh cinta sama badboy badboy, namun ujung-ujungnya kembali lagi sama cowok kalem. #EAAAA #IHIIIY #PRIKITIEWWW

Dengan dasar inilah, gue jadi gemes banget sama Cee ketika dia bimbang antara milih Dec atau Bern, SUDAHLAH MB YUK PILIH SAJA BERN YANG HEWAN AJA DISAYANG SEPENUH HATI, BAGAIMANA ISTRI COBA.

Kurangnya Gravity ini (menurut gue), kayaknya di cerita keluarga Cee & Di aja, kayak masih ada kurang aja gituuu. Selebihnya oke, apalagi Bern-nya.
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
August 22, 2016
"It takes two to tango. It takes two to love. It take two to make the relationship work."

Selama ini Cecilia sudah cukup nyaman dengan hubungannya dengan Declan. Walau tak pernah ada komitmen diantara mereka, Declan selalu kembali di sisinya. Hubungan mereka seperti magnet yang senantiasa tarik menarik.Sebagai seorang photo editor, Cecilia sangat menyukai foto-foto yang bagus dan indah, dan Declan selalu bisa diandalkan menghadirkan foto-foto yang dibutuhkan dan diinginkannya, hasil petualangannya berkeliling dunia. Declan adalah seorang fotografer sekaligus traveler sejati. Pertemuan mereka bisa dihitung dengan jari bahkan berlangsung amat singkat, Declan selalu datang dan pergi sesuka hatinya. Ketika suvenir, foto dan pesan singkat hanya menjadi sebuah kebiasaan, bukan lagi sebuah kebahagiaan, apa yang terjadi?

"Tidak ada orang sibuk, Cee. Waktu orang mengatakan padamu bahwa mereka sibuk, itu bukan mengacu pada jadwal mereka, melainkan pada urutan prioritas mereka."

Hingga suatu hari, tanpa sengaja Cecilia bertemu dengan sosok Bernard, seorang business analyst. Seorang pria yang sungguh berbeda dengan Declan. Bernard tidak bisa menghasilkan foto seindah Declan, tidak juga terlalu tampan, tapi Bernard selalu ada. Bernard juga bisa memberikan perhatian, cinta bahkan komitmen untuk Cecilia, manakah yang akan dipilihnya?

Bernard dan Declan memang dua pria yang berbeda. Cecilia benci harus mengakui bahwa saat ini ia tak dapat memutuskan siapa di antara pria itu yang lebih menarik hatinya. Apakah Declan dengan kamera dan ajakannya yang impulsif, atau Bernard yang stabil dengan ciumannya di taman, serta Docar.

Mba Rina kembali hadir dengan karya terbarunya, Gravity. Kali ini Mba Rina mencoba menghadirkan sebuah kisah cinta segitiga, antara seorang wanita yang kebetulan sedang dekat dengan 2 pria sekaligus. 2 pria yang sungguh berbeda latar belakang. Pilihan akan terasa sulit ketika keduanya punya kelebihan masing-masing. Cecilia yang harus memilih diantara mimpi atau realita? Menetap atau bertualang, dan semuanya terasa sulit untuk dipilih.

"Sesuatu yang selalu kaucari, kadang datang ketika kamu sudah tidak menginginkannya lagi. Ketika penantianmu akhirnya tiba, biarpun hanya sekelumit, tetap ada rasa bahagia. Gembira ketika kamu tahu, bahwa untuknya, kamu pun memiliki arti."

Tidak hanya tentang cinta, Mba Rina pun menghadirkan sebuah kisah drama keluarga yang cukup menguras emosi. Cecilia yang akhirnya tahu mengenai jati dirinya sesungguhnya, tentang ingatan masa kecilnya yang samar-samar dan terungkapnya rahasia masa lalu. Disinilah butuh jiwa yang besar bagi Cecilia untuk menerima kenyataan dan memaafkan masa lalu.

"Aneh bagaimana pikiran manusia bisa begitu kuat membentengi kenangan yang tak pernah ingin mereka ingat. Kenangan yang ingin mereka enyahkan dari hidup mereka selamanya. Ketika akhirnya mereka mampu mengingat, ada beberapa bagian yang tetap tak bisa mereka munculkan kembali. Dan mungkin selamanya bagian itu akan tetap menjadi misteri."

Awalnya aku tak menyangka Cecilia punya hidup yang cukup rumit, permasalahan keluarga dan cinta yang tentunya membuat Cecilia kebingungan menentukan pilihannya. Aku sempat berpikiran bahwa Cecilia *jahat* terhadap sepupunya, tetapi saat mengetahui alasannya aku jadi terharu terhadap Cecilia dan ingin memeluknya.

Setiap karakter dalam novel ini sangat menarik, memberikan warna tersendiri bagi kisah ini. Kehadiran Declan dan Bernard dalam kehidupan Cecilia sungguh menarik, aku pun jika berada dalam posisi Cecilia akan bingung memilih. Jika disuruh memilih, aku pasti akan memilih Bernard, seseorang yang selalu ada di sampingku.^^

Overall, aku sangat menikmati kisah Cecilia. Melalui kisah ini kita akan menyadari bahwa kita akan selalu dihadapkan pilihan-pilihan dalam hidup. Pilihan dengan konsekuensi dan risiko masing-masing, termasuk dengan siapa kita akan menjalin komitmen. Semuanya terasa manusiawi dan mengalir sekali, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya.

Jika kamu sekarang sedang dilema menentukan pilihan atau membutuhkan sebuah kisah romance yang bisa membuatmu gregetan sendiri saat membacanya, aku rekomendasikan novel ini untukmu. Selamat jatuh cinta!!!!

"Hidup tidak melulu tentang impian indahku. Hidup bukan hanya tentang masa lalu, atau tentang petualangan dan liburan. Hidup lebih daripada itu. Hidup adalah tentang masa depan, dan dengan siapa hatiku ingin tinggal."

"Kita tidak bisa selalu pergi dan pergi. Hidup tidak hanya tentang perjalanan. Hidup juga tentang menetap dan berakar, membentuk tunas-tunas baru."

For me, you're my gravity. Kamu selalu menarikku kembali. No matter which path I choose, there's always something that leads me back to you."
Profile Image for Dhani.
257 reviews17 followers
February 14, 2016

" Hubungan yang sukses tidak terjadi begitu saja, Cee.Suatu hubungan bisa bertahan bukan karena ditakdirkan seperti itu," ucap Nolan mantap." Suatu hubungan bisa bertahan karena dua manusia di dalamnya memutuskan untuk berusaha dan berjuang. Dan terutama, Cee, mereka memilih untuk tetap tinggal di dalamnya"( halaman 290 )

Dalam hidup, kita selalu dihadapkan pada pilihan pilihan. Bisa dua atau lebih. Dan seringkali untuk memilih salah satunya tentu saja tak mudah. Itu pula yang dialami Ceciliia( Cee).Cee seorang perempuan matang, editor foto senior di sebuah agency kondang, sepertinya sedang" menaruh hati" pada Declan, seorang fotografer profesional yang nomaden, saat sebuah kejadian tak terduga membawanya pada sebuah hubungan hangat dengan Bern, seorang bisnis analis.Declan adalah kontributor untuk kantor Cee. Penuh daya pikat, suka mengiriminya tanda mata dari tempat tempat yang dikunjunginya, tapi tak selalu untuk Cee. Sementara Bern adalah seorang penyayang binatang( sama seperti Cee) yang selalu ada buatnya. Sepertinya, Cee akan mudah memilih, walau kenyatannya tak seperti itu.Kerumitan demi kerumitan hadir di hubungan segitiga itu.
Selain itu, Cee juga harus berkutat dengan sesuatu yang bertajuk masa lalu. Juga dengan masalah pernikahan sepupunya yang akhirnya harus melibatkannya pula. Dan semuanya, tak sesederhana tampaknya. Mulai dari misteri foto tua, calon suami sepupunya yang dipergokinya selingkuh sampai hubungan dengan bibinya yang tak baik.Masalah demi masalah, konflik demi konflik hadir dalam hidup Cee.

Seperti biasa, tulisan Rina selalu menawan, apalagi buat saya yang merupakan salah satu fansnya. Walau itu tak berarti selalu bintang 4 untuk tulisan tulisannya.Di novelnya yang terbaru ini, Rina sekali lagi menunjukkan bahwa tulisannya patut disukai.Tulisannya lincah dan mengalir. Nyaris tak ada kesalahan penulisan di sepanjang halamannya. Karakter karakter tokoh tokohnya kuat, walau favorit saya tetaplah Bern dan bukan Cee, apalagi Declan. Karakter Nolan juga saya sukai, walau nanti di akhir tulisan ini ada catatan tentangnya.Hubungan antara Cee, Bern, Zoe dan Docar. Hanya saja, kejadian masa lalu Cee kok sepertinya tak berbekas pada Cee ya? Mungkin mengingat bahwa bagian itu menempati porsi yang lumayan banyak terhadap keseluruhan cerita, akan lebih klik kalau ada bagian di mana Cee terpengaruh, seperti Cee jadi penyendiri, suka melamun atau emosinya tak stabil. Tapi sepertinya Cee baik baik saja.
Bagian yang paling menarik tetaplah adegan di Bali, baik saat pernikahan sepupunya, perjalanannya di Jimbaran bersama Bern atau perjalanan ke Nusa Penida bersama Declan.Suasana romantis dan hangatnya sampai di hati, tak berlimpah adegan hot tapi rasanya sampai.
Dan kalau ada yang menciderai perasaan saya terhadap buku ini, adalah karakter Nolan, teman sekantor Cee yang menyukai dan menjalin hubungan dengan kaum sejenis. Saya tak tahu apakah ini harus ada di sebuah novel metropop, tapi saya pikir dengan tanpa Nolan yang gay, ceritanya akan tetap hidup kok. Bisa Nolan yang pacarnya tinggal di luar kota/negri atau bisa Nolan yang sudah punya istri. Toh persahabatan mereka sejak awal aman aman saja. Maaf ya Rina, ini mungkin personal, tapi kok saya tetap nggak sreg kamu ambil pilihan ini, sementara sepertinya ada banyak pilihan lain. Bisa jadi hanya saya yang punya pendapat seperti ini, tapi ini tanda sayang lho. Karena saya masih tetap menyukai tulisan tulisanmu dan menunggu novel novelmu selanjutnya.
Profile Image for Emilya Kusnaidi.
Author 3 books40 followers
March 10, 2016
Gravity.

Saya suka dengan judulnya yang catchy, begitu pula dengan covernya yang minimalis dan cantik.
Setengah buku ini saya baca dengan penuh rasa penasaran. Terutama tentang kisah di balik foto lama yang ada di loteng rumah Cee, dan nggak sabar menunggu siapa yang akhirnya akan di tunggu oleh Cee.

Namun saya harus menyayangkan bahwa pada setengah bagian terakhir buku ini, cukup membuat saya tidak begitu bersemangat. Saya jujur sedikit kecewa dengan penguakan rahasia yang mendadak, dan tidak berimpak banyak pada Cee. Masalah Dianne, Marcel dan Cee pun hanya dibahas sekilas saja. Begitu juga dengan hubungan antara Olivia-Myrna yang tidak dibahas lebih spesifik.



Untuk keseluruhannya, saya suka dengan novel ini. Disamping gaya bahasanya yang agak sedikit bergaya terjemahan, saya suka dengan nuansa yang ditampilkan. Apalagi dengan latar belakang yang terasa benar-benar nyata. Good job, Ci Rina! :)

Oh iya, omong-omong saya #TeamDeclan hahaha.
Profile Image for Caca Venthine.
372 reviews10 followers
May 8, 2016
Yeyyy, akhirnya setelah ditunggu-tunggu anak nya Ci Rina yang lain nongol juga. Walau pas terbit gk langsung dibeli, dan pas beli gk langsung dibaca *sok sibuk* ._.

Pas awal baca ini, di lembar pertama, di lembar ke 10, 20, gue tau bakal suka sama cerita ini dan gk akan bisa berhenti bacanya. Dan bener aja, cuma butuh waktu semaleman untuk baca ini saking gk mau lepas dan gk rela jauh dari Zoe and Docar :p

Sebelumnya cuma mau bilang, entah kenapa kisah ini ngingetin sama kisah di Stuck in Love nya Ci Steph Zen. Sama2 cinta setiga. Di mana si cewe deket dengan 1 cowo, hanya saja mereka gk pacaran, dan si cewe mendem perasaan cinta ke si cowo, sedangkan si cowo belagak buta sama perasaan si cewe, dan sampai akhirnya muncul cowo yang lain, dan deket sama si cewe. Lalu cowo yang ono, baru nyadar kalo dia sayang sama si cewe dan berusaha mulai narik perhatian si cewe lagi. Yaa cerita disini hampir agak mirip, walau tentu aja beda ya :p

Cecilia atau biasa dipanggil Cee, dekat dengan seorang traveler dan photography bernama Declan. Cee selama ini dekat dengan Dec, dan dia memendam perasaan cinta ke cowo ini. Hanya aja, Dec yang bego atau pura2 buta sama perasaan Cee atau gimana ya. Dec malah aja tetep sering pergi kemana2 karena tuntutan pekerjaan nya dan selalu ninggalin Cee.

Sampai akhirnya, Cee kenalan dengan Bern. Perkenalan yang gk disengaja, yang membuat hubungan keduanya malah makin deket. Ditambah keduanya sama2 penyayang binatang, khususnya anjing. Langsung senyuummmm pas tau si tokoh pelihara anjing. Cee punya Zoe, Bern punya Docar.

Saat mereka berdua semakin dekat, Dec malah kembali deketin Cee dan berusaha cari perhatian Cee lagi. Yahh namanya juga cewe yaa, gk bisa move on cepet2. Pasti yang ada galauuu lagi, ya itu yg dirasain Cee. Terus gimana kelanjutannya? Cee balik sama Declan, atau dia tetep sama Bern? Silakan beli di gramedia terdekat, dan pliss jangan minjem moloookkk, maluuu :p

Gue suka sama cerita ini, ditambah ada anjing nya makin tambah mesem-mesem sendirilah bacanya. Cuma ya, yang gk luput dari perhatian gue, ini gk salah si Zoe dikasih minum pake air keran? Air mentah? Ehh buseett, pelit bener ini si Cee ya. Yaa dikasih air aqua gituuu Cee, nanti si Zoe sakit perut *proteess berat*

Dan ya selalu dan selalu, cerita yang di bikin Ci Rina itu pasti selalu diselipin sama nasihat, pembelajaran baru dan hal2 baru yang pasti gk bakal ditemuin di novel lain nya. Itu yang selalu menjadi nilai plus di mata gue. Dan makin gk sabar sama anak2 Ci Rina lain nya. Good job Ci :p

Ohhh iya, gue juga suka sama peran Nolan disini, sahabat nya Cee. Walau ya dia beda aliran, dalam artian dia gk normal yaa, yaa sebut saja dia gay. Tapi peran dia disini bikin suasana hidup juga dan gk akan berhenti sama tingkah laku dan omongan2 dia. Entah kenapa, gue selalu suka dengan orang macam Nolan, mau ngerasain punya temen yg kaya dia :p
94 reviews3 followers
August 17, 2016
Cinta Cee yang terlalu besar kepada Declan membuat Cee senantiasa sabar menunggu. Cee selalu berharap Declan memiliki perasaan sama seperti yang ia rasakan. Sayangnya Declan seolah tak terjangkau. Pria itu kerap muncul kapan saja ia mau kemudian menghilang. Berkelana dengan kameranya ke penjuru dunia.
“Dia akan mencarimu ketika dia ingin bersamamu. Dia akan mengirimimu pesan ketika dia ingin bertemu denganmu,” tekan Nolan berapi- api. “Dia tidak akan mau melakukan apa pun, jika dia memang tidak ingin. Tidak jika keinginan itu datang dari pihakmu, dan tidak sesuai dengan keinginannya. That’s it. Sorry, Cee, I guess it’s time for you to accept the truth.” (hal. 119)
Saat sedang dilanda kegalauan itu Bernard hadir. Insiden kopi Bern yang tumpah dan mengenai blazer Cee mengawali pertemuan mereka. Tidak hanya perhatian, Bern juga menyayangi binatang, sama seperti Cee. Mereka sama- sama memelihara seekor anjing. Hati Cee mulai terbagi. Ia nyaman dan aman bila bersama Bern. Bern nyata sementara Declan sulit dijangkau. Saat Cee membantu sepupunya mempersiapkan acara pernikahan di Bali, Declan bahkan tidak bisa diajak bertemu di sana. Bern sebaliknya, langsung terbang mencari Cee.

Review selengkapnya di http://ertalin.blogspot.co.id/2016/08...
Profile Image for Nisa Rahmah.
Author 3 books105 followers
April 22, 2017
Rasanya... familier.


Barangkali kisah yang disuguhkan di sini banyak dirasakan oleh orang-orang di luar sana (tak terkecuali saya, hahaha). Ketika kamu merasa memiliki seseorang yang bisa menjungkirbalikkan hidupmu, tapi dia tidak selalu ada. Kehadirannya semudah kepergiannya. Seseorang yang tanpa sengaja mengikatmu tapi meninggalkanmu begitu saja tanpa merasa bahwa kamu terikat padanya. Atau, dia yang tidak akan pernah merasa terikat padamu.

Ketika hadir orang lain dalam cerita mereka, barulah orang tersebut sadar. Yah, tapi petualang tetaplah petualang. Ia tidak akan betah untuk bertahan. Padahal, yang kaubutuhkan adalah seseorang yang selalu ada. Bukan orang yang selalu kautunggu kedatangannya.

Eh, ini bukan curhat kok, serius. Ahahaha.

Barangkali, makna "Gravity" di sini adalah... ketika seseorang kaujadikan sebagai pusat gravitasimu, belum tentu orang tersebut menganggapmu sebagai pusat gravitasinya. Padahal, gaya gravitasi akan semakin kuat ketika terjadi hubungan tarik-menarik antara keduanya. Yah... "It takes two to tango. It takes two to love. It takes two to make this relationship work." (Halaman 291)

Karakter Cee tampil sebagaimana adanya seorang wanita. Merasa berharga saat merasa diberi harapan. Merasa berharga saat ada seseorang yang peduli pada hal kecil dalam hidupnya. Merasa bimbang ketika seseorang yang pernah benar-benar diharapnya kembali hadir memberikan pengharapan baru yang... mungkin saja kali ini berbeda.
Profile Image for Pradnya Paramitha.
Author 19 books459 followers
June 12, 2018
3 bintang.

Aku suka banget dengan background Photo Editor yang dipilih untuk pekerjaan tokoh utama. Pas baca Gravity ini, ibaratnya kayak lagi ada di kamar yang hotel yang baru diberesin, super rapi.

Sayangnya aku sebel dengan tokoh Cee di akhir-akhir ketika klimaks konflik Benard - Declan. Plus, dua konflik besar yang ada di cerita ini, kurang berhubungan satu sama lain. Aku nggak bisa nangkap apa pengaruh konflik soal keluarga Cee kepada konflik soal Benard dan Declan dalam hidup Cee. Masing-masing konflik kayaknya juga nggak memberi pengaruh kepada Cee untuk bagaimana menyikapi yang lain (atau mungkin aku aja yang ke-skip?). Jadi rasanya kayak baca dua novel yang nggak nyambung gitu. Yaaa, tapi mungkin begitulah di dunia nyata. Kadang kita dituntut menghadapi banyak konflik random di saat yang sama. Hahahaa


Bonus: tokoh Bernard di sini bener-bener luvly bet. Bikin kadar gula dalam tubuh meningkat.
Profile Image for gloria.
90 reviews9 followers
January 12, 2021
2/5 stars

Menurutku, buku ini tipikal yang akan disukai remaja dengan range umur 15/16 tahun yang emang lagi kepincut sama novel novel romance. Cute, ringan dan enak buat dibaca diwaktu senggang.

Tapi selama baca buku ini aku gak suka sama karakter ceciilia. Aku gak suka dengan sifat dia yang kayaknya (menurutku) emang begitu merasa privileged. She just shut people out. Sifat dia yang meng-invalidate passion orang cuma buat maunya dia itu yang paling buat aku kesal.

Dan aku merasa main trouble di cerita ini cuma at how Cecilia trying to figure out who is actually the person that she loved. I'm not complaining at it. Masalah kecil yang ditambahkan, cuma jadi satu penguatan kalo si cecilia ini lagi banyak pikiran. Dan yang akhirnya jadi salah satu plot hole dari novel ini. Aku memang tidak berharap lebih. Kalau aku baca ini waktu SMA pasti bakalan suka. Satu poin yang sangat aku suka adalah gaya penulisan Rina. Aku benar-benar jadi bisa merasakan suasana bali dan jadi kangen dengan suasana disana. Untuk cerita, it's still a classic-kinda-cheesy-teenlit-romance for me. But, it was okay. It's not that I didn't like this book. Ceritanya juga terlalu fast paced. Aku rasa kayaknya ini ditujukan supaya para pembaca cepat merasakan feel baper.
Profile Image for Amaya.
742 reviews57 followers
April 27, 2021
What's meant to be in your life, will always gravitate back to you.

Pas untuk posisi Cecilia yang berada di antara Declan, si fotografer traveler, dan Bernard, si bussiness analyst. Siapa yang akan menjadi gravitasi Cecilia? Well, baca sendiri bukunya.

Oke sih menurutku, pas gitu porsinya. Awal bab memang agak kaget karena nggak pakai lo-gue, alih-alih aku-kamu. Bahasanya memang baku, tapi bikin enjoy. Diksinya juga pas, nggak terlalu muluk atau dipaksain buat masuk.

Poin yang bikin aku jatuh cinta adalah pembangunan konfliknya, simpel dan intinya sampai. Bahkan di beberapa poin bikin merinding. Tapi aku menyayangkan sikap Bernard yang selalu memotong penjelasan, duh, bikin gemes.

Romance lovers yang suka sama novel-novel banyak diksi ringan, bisa coba baca buku ini.
Profile Image for Evadewi Meliala.
17 reviews
September 23, 2016
WOW. Kisah cinta segitiga yang manis dan dewasa. Sukaaaaa banget. Baru kali ini baca kisah cinta yang kaya gini ^^

Emmmm sebenernya salah fokus ke Nolan sih ya. Suka banget tipe-tipe sahabat yang ngomong pedes di depan kita, tapi emang bener jujur buat kebaikan kita ^^

Daaan, kata-kata yang paling aku suka ini.
"Hubungan yang sukses tidak terjadi begitu saja, Cee. Suatu hubungan bisa bertahan bukan karena ditakdirkan seperti itu. Suatu hubungan bisa bertahan karena dua manusia di dalamnya memutuskan untuk berusaha dan berjuang. Dan terutama, Cee, mereka memilih untuk tetap tinggal di dalamnya" (pg 290)
Profile Image for Fakhrisina Amalia.
Author 14 books200 followers
June 5, 2016
"Tapi dia selalu ada. Aku ingin pria yang selalu ada, bukan pria yang selalu kutunggu keberadaannya." hal. 303
Profile Image for Tia Ayu Sulistyana (tiareadsbooks).
265 reviews71 followers
December 31, 2020
•recently read•

3.5/5⭐️

❝What's meant to be in your life. Will always gravitate back to you.❞

❝A little to do with things we see. But everything to do with the way we look at them.❞
—Page 70

❝Seperti yang kita semua ketahui, foto yang baik bukanlah refleksi tentang apa yang seseorang lihat, melainkan yang bercerita tentang apa yang seseorang rasakan ketika mata mereka menangkap gambar tersebut.❞
—Page 70

❝Katakan padanya, lupakan masa lalu dan berjalanlah ke depan. Jangan pernah menoleh lagi ke belakang.❞
—Page 144

❝Setiap orang punya prioritas. Aku punya prioritas. Menemuimu di tempat ini adalah sesuatu yang memang ingin kulakukan dan kuanggap penting.❞
—Page 150

❝Tidak ada orang sibuk, Cee. Waktu orang mengatakan padamu bahwa mereka sibuk, itu bukan mengacu pada jadwal mereka, melainkan pada urutan prioritas mereka.❞
—Page 150

❝Sesuatu yang selalu kaucari, kadang datang ketika kamu sudah tidak menginginkannya lagi. Ketika penantianmu akhirnya tiba, biarpun hanya sekelumit, tetap ada rasa bahagia. Gembira ketika kamu tahu, bahwa untuknya, kamu pun memiliki arti.❞
—Page 228

❝... penyesalan terbesar dalam hidup bukan karena sesuatu yang mereka lakukan, melainkan yang tak pernah sempat mereka perbuat!❞
—Page 253

❝It takes two to tango. It takes two to love. It takes two to make this relationship work. ❞
—Page 290-291

•••

Read Gravity by Rina Suryakusuma reminds me of Stuck in Love by Stephanie Zen. It's such a coincidence to read two different books with similar premise within a week! Eits, jangan khawatir. Meski memiliki premis yang umum, tapi penulis punya gayanya sendiri untuk memikat pembaca kok.

Gravity sendiri menceritakan kisah Cecilia yang bimbang akan dua pilihan laki-laki. Declan, si fotografer yang telah dicintainya bertahun-tahun, namun selalu datang dan pergi sesuka hati. Atau Bernard, sosok business analyst yang baru dikenalnya, namun berhasil memesona Cee karena selalu ada untuk dirinya.

Membaca Gravity memang tidak membuatku menggebu-gebu layaknya ketika membaca Stuck in Love. Aku bisa lebih santai karena aku tau endingnya akan seperti apa. Meski di pertengahan, aku cukup gregetan sama tingkah Cee, namun aku sadar, itu bagian yang cukup penting.

Buku ini terasa lebih dewasa dengan pesannya yang membekas akan pilihan dalam hidup, juga konsekuensinya. Oh, aku suka dengan karakter Nolan di buku ini. Dia sosok sahabat yang baik untuk Cee.

Overall, aku suka dengan buku ini! Buku ringan yang bisa dihabiskan dalam sekali duduk, namun tetap sarat makna.

•••

#tiareadsbooks #tiawritesreviews
5 reviews
April 9, 2024
buat aku, novel ini salah satu novel metropop terbaik yang aku baca selama satu bulan ini. pada dasarnya konflik novel metropop selalu ringan dan agak mainstream jadi aku heran ketika melihat beberapa review dengan isi protesan mereka mengenai konfliknya. hei, ini metropop, apa yang kalian harapkan? terlalu muluk jika kalian mencari konflik yang kompleks dan tidak mainstream, dude. that's mean it's not your cup of tea. back to topic.

⭐⭐⭐

penjelasan lokasi detail, sesuatu yang bisa aku rasakan sama seperti ketika membaca karya ilana tan atau ika natassa. konflik batin yang cukup simple dan berhasil menemukan benang merahnya. tokoh nolan sangat penting di novel ini, thank to him. kebimbangan cecil tentu menjadi sesuatu yang lumrah dan aku suka penyelesaian konflik tersebut. bukankah ketika kita dihadapkan 2 pilihan, akan lebih mudah memilih yg kedua? karena memang hati mantap, bukankah tidak akan ada pilihan kedua? kadang2 ada beberapa momen emang harus dihadapin suatu pilihan untuk memantapkan hati utk memilih. keputusan yang diambil cecil pun matang, ada banyak aspek yang diperhitungkan karena pada dasarnya menentukan pasangan ga melulu soal cinta.
Profile Image for Syo.
14 reviews
January 13, 2021
melihat kisah cinta Cee yang setelah dibaca membuat kesan dan pesan yang menarik bagi mereka yang sedang mencari, serta ingin menemukan seseorang yang tepat untuk mendampingi. Bagaimana melihat seseorang yang bisa menentukan prioritas terutama dalam kisah cintanya, kenangan masa lalu yang juga meliputi walaupun terkesan memaksa karena pada akhirnya kenangan itu tidak memberikan suatu poin penting dalam cerita yang berpusat pada kisah cinta ragu-ragu yang sebelumnya dimilili oleh Cecilia. Selamat melanjutkan hidup yang lebih baik Cee bersama Bernard💚
Profile Image for Ladyy Pramesti.
5 reviews
April 13, 2020
"Apa yg menjadi milikmu, akan tetap menjadi milikmu" kutipan yg tepat untuk menggambarkan kisah Bern dan Cee
Demi Tuhan waktu pertama baca novel ini, aku masih engga sadar kalau di Nolan itu laki atau perempuan haha
Untuk kisahnya, aku suka perjalanan kisah Bern dan Cee yg membuat aku terkagum dengan kesabaran dan kesungguhan Bern untuk Cee, meskipun dibumbui masa lalu kelahiran Cee yg menurutku kurang relevan sebagai salah satu konflik di novel ini. Tapi secara keseluruhan, aku suka
Profile Image for nasya.
781 reviews
August 12, 2022
dari awal nggak begitu ngena sama hubungannya bern dan cecilia sih, malah lebih tertarik ke zoe sama docar sih hahaha. umm trus misteri masa lalunya cecilia itu apaya, bagiku agak kurang misterius dan kurang bikin penasaran. sama bagian2 terakhir, bern bilang dia udah liatin cecilia dari lama, tapi kayaknya dari lama-nya itu nggak dijelasin kapan persisnya ya
Profile Image for Nidos.
300 reviews77 followers
December 17, 2018
Sebagai #TeamDeclan, gue ngerasa buku ini didn't do him justice. Terus apa ya, kayak aneh aja sih baca Metropop tapi bahasanya semacam ala Amore--you know what I mean? Dah gitu aja kayaknya, sisanya pas mal.

Three photo-worthy stars. Because Declan, that's why.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Frily.
22 reviews
November 10, 2019
Ups....
Why there is no something new???
Selalu pengulangan ;(
Karakter nya sama banget, banyak luka batin masa lalu, terus cinta segitiga entah yg S3 suka sama sejenis atau yg tdk
Alurnya juga mirip 2
Cuma ganti nama aja. Sampe ketukar 2 ni lagi baca yg mana
Profile Image for Lucy1188.
48 reviews
July 9, 2021
"Suatu hubungan bisa bertahan karena dua manusia di dalamnya memutuskan untuk berusaha dan berjuang. Dan terutama, Cee, mereka memilih untuk tetap tinggal di dalamnya."

"For me, You're my gravity... No matter which path i choose, there's always something that leads me back to you."
Profile Image for Roma DP.
31 reviews26 followers
December 19, 2016
Konfliknya kurang greget sih kalau menurut saya ha ha ha jadi kurang meninggalkan kesan setelah membacanya.
Tapi lumayan lah
2,5 dibulatkan ke atas deh
Displaying 1 - 30 of 58 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.