What do you think?
Rate this book


240 pages, Paperback
First published February 15, 2016
"Underground Magnate kali ini akan membawa Sebastian ke Edinburgh. Sebastian menyimpan harapan, dia bisa berpikir lebih jernih ketika kembali ke London. Tapi, benarkah kerumitan hidupnya akan berkurang?"Ini adalah kali ketiga aku menikmati karya Indah Hanaco dan merupakan buku kedua dari seri Around the World with Love yang aku baca. Tema besar ceritanya kurang lebih sama dengan buku yang sebelumnya aku baca, Love in Paris , yaitu tentang seorang Muslim yang hidup di negara di mana Islam bukanlah agama yang dianut oleh mayoritas orang. Bedanya, dalam buku ini beberapa karakternya memiliki stereotype terhadap agama Islam karena perang, terorisme, dan lain sebagainya. Penulis juga menambahkan tema domestic violence yang dialami oleh karakter utamanya. Alur ceritanya sendiri berjalan cukup lambat di bagian awal, tetapi aku terus dibuat penasaran tentang kisah masa lalu Katya yang sesungguhnya dan bagaimana hubungannya dengan Sebastian akan berlanjut—karena tentu saja ada perbedaan agama di antara mereka. Menjelang akhir cerita saat mencapai klimaks, ada semakin banyak konflik yang terjadi, tetapi aku kurang puas dengan penyelesaian ceritanya yang terasa terlalu mudah dan cepat untuk masalah yang demikian pelik. Ada sedikit plot twist yang agak menegangkan juga di bagian akhir, namun untungnya yang aku takutkan tidak terjadi. Bagi yang penasaran apa yang sebenarnya terjadi, silahkan baca bukunya sendiri ya ;)
"Saat itu dia kian menyadari betapa hidup ini menyimpan banyak kejutan. Kadang kita takkan bisa benar-benar mengerti meski sudah berusaha keras mencari maknanya. Menurut pemikiran sederhana Katya, Allah tak ingin manusia berhenti belajar."
"Penyesalan sebesar apa pun takkan mengubah masa lampau. Tidak ada yang bisa dilakukan Katya selain menyelesaikan apa yang selama ini menggantung begitu rupa. Tidak ada yang bisa menghapus kegetirannya. Memaafkan adalah satu-satunya pilihan yang paling masuk akal, karena melupakan pun mustahil. Selamanya luka-luka itu akan tetap meninggalkan memori yang menemani hari-hari masa depan Katya."