Jump to ratings and reviews
Rate this book

Sepotong Senja untuk Pacarku

Rate this book
Electronic Mail
Message #4041183
Date: 29 January 2001 18:11:00
To: Seno
Topic: Senja

Dear Seno Gumira Ajidarma,
Saya dapat e-mail ini dari teman saya. Semoga Anda tidak keberatan. Saya hanya ingin Anda tahu, bahwa saya hanya bisa menikmati senja dari cerita-cerita Anda. Mungkin Anda heran… tapi begitulah kenyataannya, saya rabun senja sejak saya berusia 10 tahun.

Lewat e-mail ini saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena telah menghadirkan senja sedemikian indah dalam cerita-cerita Anda.

Natasha Azalea

220 pages, Paperback

First published January 1, 2002

380 people are currently reading
4342 people want to read

About the author

Seno Gumira Ajidarma

97 books838 followers
Seno Gumira Ajidarma is a writer, photographer, and also a film critic. He writes short stories, novel, even comic book.

He has won numerous national and regional awards as a short-story writer. Also a journalist, he serves as editor of the popular weekly illustrated magazine Jakarta-Jakarta. His piece in this issue is an excerpt from his novel "Jazz, Parfum dan Insiden", published by Yayasan Bentang Budaya in 1996.

Mailing-list Seno Gumira fans:
http://groups.yahoo.com/group/senogum...

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
994 (37%)
4 stars
978 (36%)
3 stars
536 (20%)
2 stars
107 (3%)
1 star
62 (2%)
Displaying 1 - 30 of 302 reviews
Profile Image for Windry.
Author 12 books824 followers
May 5, 2008
(3.5)

SGA kuat di ide. surealis yang dikembangkan dari hal-hal yang kadang cenderung dihindari orang karena takut kena isu klise. macam surat cinta buat pacar, lalu ide sepotong senja untuk pacarku itu (menurut saya) diambil dari frase klise yang sama dan sangat gombal (yang sering kita jumpai dalam dialog roman picisan). macam, "kasih, kan kupersembahkan bulan ke hadapanmu."

sejauh saya membaca beberapa cerpen SGA (yang baru sedikit sebenarnya hehehehe, namanya juga pembaca amatir), saya melihat kecenderungan itu. pembelokan ide secara surealis (karena memang ciri generasi putu dkk). tapi surealisme/absurditas (saya sampai sekarang sulit membedakan dua pemahaman ini) ini seringkali tidak terjadi secara alur, plot atau kisah, hanya pada detil yang menjadi starter bagi SGA mengembangkan cerita. alurnya sih realis-realis saja, ya macam cerpen senja itu.

dan menariknya, kecenderungan SGA mengolah ide klise ini yang kemudian membuat kita lebih shock membacanya. "ah, iya ya ada ide semacam ini!" ide itu sesungguhnya ada di sebelah kanan kiri kita, yang sesungguhnya juga bisa terpikir (tapi kan nyatanya ngga). maka dari itu, bikin gemes hahaha (bilang saja iri).
Profile Image for Meliana.
Author 2 books17 followers
May 20, 2008
seorang teman pernah berkata padaku,

...senja, bagiku,adalah seperti seorang pengembara tua yang bercerita. di matanya, semua kehidupan bermuara. setiap hari yang berakhir adalah seperti kisah yang tergelung, lelah dan jauh. namun penuh dan indah..


sepotong senja bagi pacarku, adalah sepotong keindahan yang kucuri dari penulisnya. kuselipkan diam-diam dan rapi dalam lipatan ingatanku. setiap kali ketika senja jatuh dan berlalu dalam deru hidupku..
Profile Image for Anis.
24 reviews11 followers
January 11, 2010
ini adalah buku seno yg sangat saya sukai. sebenarnya saya tidak pernah menyukai senja, karena seperti ada perasaan kehilangan saat saya melihatnya. Tapi, perlahan seno telah mengubah anggapan saya..
Profile Image for Evan Kanigara.
66 reviews20 followers
November 19, 2020
Membaca 'Sepotong Senja untuk Pacarku' bikin saya banyak berandai-andai. Cara Seno mengeksplorasi 'Senja' membuat saya kagum. Senja bisa dikaitkan dengan ini dan itu. Mulai dari kunang-kunang, paus, peselancar, sampai tukang pos. Menarik. Membaca kumcer ini membuat saya teringat dengan 'Menyusu Celeng' karya Sindhunata. Celeng digambarkan terus menerus dengan aneka bentuk, ada celeng dalam lukisan, celeng keluar lukisan, setan berwujud celeng, manusia berwajah celeng dll. Selama membaca saya terus membatin, sebenarnya celeng yang dimaksud Sindhunata itu apa? Apakah celeng yang ini sama dengan yang tadi? Nah, pengalaman itu kurang lebih sama saat membaca 'Sepotong Senja untuk Pacarku'. Bedanya, 'Senja' lebih khayali ketimbang 'celeng'. Ia bisa berbentuk pemandangan yang luas, bisa dibalut dengan perasaan dan kenangan-kenangan tertentu. Saat membaca trilogi Alina, bukan main rasanya ketika tahu bahwa langit senja bisa dicuri, dipotong persegi, dimasukan amplop, dikirim lewat pos, dan dinikmati desir angin dan suara hempas ombaknya di sebuah tempat di ujung dunia.

Oh iya, saya sengaja membaca karya Seno ini di berbagai tempat. Pernah di tempat praktik dokter, di apotek, di tukang nasi goreng, di balkon rumah dll. Sensasinya menarik. Saya terbayang sebuah aura berwarna oranye mengelilingi saya. Kadang ada rasa-rasa sumuk khas sore hari, padahal saya lebih sering membacanya di malam hari. Entahlah, mungkin sugesti saja hehe. Absurd memang. Cerpen-cerpen Seno ini membawa saya ke sana kemari, membacanya merupakan pengalaman yang tidak akan saya pernah lupakan.

'Kadangkala awan gemawan begitu banyaknya, terapung di segala tempat seperti perahu kapas, menyembunyikan cerita senja, sebuah peristiwa ketika matahari seperti bola yang melesak ke balik cakrawala, yang selalu mengingatkan manusia betapa keindahan yang sempurna hanyalah sesuatu yang semu saja, seperti kebahagiaan, yang lewat melintas dalam kenangan terbatas' (hal. 93)
Profile Image for Ferry Fansuri.
Author 10 books2 followers
June 24, 2017
Semua yang berbau “Senja” ada pada Seno Gumira Ajidarma (SGA), ini terlihat dari karya legendarisnya Sepotong Senja Untuk Pacarku. Sebuah kumpulan cerpen yang menasbihkan SGA sebagai penulis yang diperhitungkan dalam ranah sastra. SGA juga mempopulerkan nama Alina dan Sukab yang selalu jadi icon karakter tiap cerpennya. Terdapat 3 trilogi awal dari kumcernya ini ; Sepotong Senja Untuk Pacarku, Jawaban Alina dan Tukang Pos dalam Amplop.
Sebenarnya kumcer ini bukan hal baru, tambahan halaman dan cover baru. Cerpen Sepotong Senja Untuk Pacarku sendiri telah lama termuat di Kompas bulan Februari 1991 silam. Trilogi senja dibuka seorang pria bernama Sukab yang mencoba mencuri senja dan memotongnya untuk diberikan pada sang pacar-Alina. Sukab betapa bodohnya untuk memberanikan mencuri dan dikejar seluruh kota demi senja untuk Alina. Tapi apa yang Sukab curi itu tidak membuat senang Alina, ini dijawab dalam Jawaban Alina. Senja yang dikirimkan kepadanya dalam sebuah amplop baru nyampai 10 tahun kemudian oleh seorang tukang pos.
Alina merasa tidak menyukai Sukab, biarpun Sukab mengirim sepotong senja. Malah membuat Alina benci karena potongan senja itu membuat lari ke atas puncak Himalaya karena senja dalam amplop itu mengakibatkan ar bah bagai jaman nabi Nuh. Dalam trilogi ini, cerpen Tukang Pos dalam amplop ada di tengah 2 cerita tersebut. Pertanyaan kenapa baru 10 tahun surat Sukab baru nyampai ke Alina, ini ulah kejahilan tukang pos yang mengintip amplop senja dan tersedot kedalamnya. Baru muncul kembali 10 tahun kemudian.
Kumcer SGA ini terdapat 14 cerpen, tapi paling menarik hari pada “Kunang-Kunang Mandarin” dalam konteksnya mengacu peristiwa kerusuhan rasial Mei 1998 silam. SGA begitu piawai menyamarkan kata “Cina” menjadi Mandarin. Didalamnya diceritakan Sukab dan lagi-lagi Sukab, nama ini diambil SGA tidak sengaja sewaktu mengikuti pemetasan teater dan nama itu muncul. Si Sukab ini membuat perternakan kunang-kunang dari kuku-kuku orang mandarin yang dibantai habis di kota yang dimana pelangi tak pernah memudar
“Dahulu kala, kota dimana pelangi tidak pernah memudar itu, orang-orang Mandarin diburu seolah-olah mereka makhluk yang harus dimusnahkan dan tidak boleh hidup dimuka bumi.Orang-orang Mandarin dibantai seperti binatang sampai habis tanpa sisa,padahal merekalah yang memajukan perdagangan kota itu” hal 71
SGA sekali lagi memainkan kata-kata yang cerdas, seperti terlihat diatas. Bagaimana Sukab menghargai orang-rang Mandarin yang telah mati dibantai tanpa sisa itu dengan perternakan kunang-kunang yang ia lihat dari atas bukit perkuburan massal orang-orang Mandarin.
Jasa si Sukab inilah dengan perternakan kunang-kunang membuat kota itu yang dulu gelap sepi sunyi kembali bergairah. Cerita-cerita Sukab dan peternakan Kunang-kunang itulah menarik perhatian para turis-turis untuk berdatangan ke kota tersebut. Hingga kota terang benderang lagi dengan pelanginya yang tidak pernah memudar. Bahkan ada seorang sarjana Mandarin bernama Udin datang ke kota itu untuk bertemu Sukab untuk mengetahui sejarah pahit bangsanya yang dibantai.
Tapi SGA memberi ending yang pahit dalam Kunang-kunang Mandarin
“Suara angin mendesau dari laut, seperti nyanyian kematian
“Tuan Udin Mandarin” sebuah suara memanggilnya
Dibalik gerumbul alang-alang, dilihatnya sosok-sosok hitam mengelilingi bukit, mengepungnya
Mereka semua membawa golok” hal 77
Tema “Senja” yang diusung SGA ada sebuah kritik sosial dan budaya dalam sejarah masyarakat kita. SGA pernah berkata jika jurnalis dibungkam, sastra berbicara. Dalam cerpen-cerpennya SGA memberikan kritik-kritik sosial dibalut permainan kata yang bernama “Senja”
Kritik itu terlihat juga pada “Ikan Paus Merah”, hewan langka yang selalu diburu manusia. Terakhir dari jenisnya, terpanah dipunggungnya dengan jeritan purbanya mengarungi samudera selama bertahun-tahun
SGA sendiri menulis tentang senja ini dalam berbagai pendekatan dan konteks mulai dari gejala alam kasat mata sampai segenap kontruksi struktural dan tematik. Semua diterjemahkan kumcernya Sepotong Senja Untuk Pacarku, muncul pertama kali di Kompas 1991 ini membuat banyak anak muda akan mengganti nama Alina dengan nama kekasih mereka masing-masing terinspirasi dari cerita ini
Trilogi dalam sepotong senja untuk pacarku ini sempat dibacakan 2016 silam dengan aktor-aktor terkenal, Dian Sastro, Abimana Aryasatya dan Butet Kertaradjasa menyambut Valentine kala itu
Dalam edisi baru ini SGA menambahkan 3 cerpen berasal dari kumpulan Linguae 2007 dan permainan kata melayu tempoe doeloe dari Eddy Suhardy. SGA merasa tidak bisa menulis senja kembali, jiwanya tidak bisa masuk ke dunia absurd dikarenakan kehidupan dunia membuai dan teperangkap dalam kehidupan sosial politik. Ia hanya ingin tiap pembaca ini mengartikan senja-nya sendiri.


Profile Image for Darmaila Wati.
36 reviews7 followers
May 3, 2008
Ada 13 Cerita Pendek (Cerpen) dalam buku ini.Semuanya manis dan membawa kita kepada perasaan sentimentil dan berimajinasi... . Seno memiliki gaya penulisannya sendiri. Meski menulis soal cinta tetapi tidak klasik. Bahkan menulis hal-hal sentimentil sekali pun seperti dalam buku ini, tidak ada gambaran cengeng dalam ceritanya justru ketegaran. Aku suka pilihan kata-katanya (diksi).Permainan kata-katanya malah tidak membuat jenuh.Membaca cerita-cerita dalam buku ini membuat santai... .
Profile Image for Farissa.
237 reviews28 followers
March 18, 2016
"Kukirimkan sepotong senja untukmu Alina, bukan kata-kata cinta. Kukirimkan padamu sepotong senja yang lembut dengan langit kemerah-merahan yang nyata dan betul-betul ada dalam keadaan yang sama seperti ketika aku mengambilnya saat matahari hampir tenggelam di balik cakrawala."
Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
March 30, 2016
Baca ini sambil kekenyangan mbayangin senja. Senja di kotamu. Senja di pantai. Senja di kartu pos. Senja di spion. Senja di puncak himalaya. Senja terakhir manusia.

Review lengkap menyusul.
Profile Image for Irma Setiani.
82 reviews10 followers
January 13, 2025
Indah sekali tulisan-tulisan Pak SGA ini! Kalimat-kalimat dalam cerpennya buat terpesona. Ide surealis dalam setiap cerita buat aku bebas berpikir dan menafsirkan. Dalam kumcer ini ada 16 cerpen yang semuanya membahas senja dengan cerita yang berbeda. Dari semua cerpen, favoritku : Sepotong Senja untuk Pacarku, Jawaban Alina, Mercusuar.
Profile Image for Rossa Imaniar.
220 reviews5 followers
November 27, 2024
“Kita sama-sama tahu, keindahan senja itu, kepastiannya untuk selesai dan menjadi malam dengan kejam. Manusia memburu senja kemana-mana, tapi dunia ini fana Sukab, seperti senja. Kehidupan mungkin saja memancar gilang gemilang, tetapi ia berubah dengan pasti. Waktu mengubah segalanya tanpa sisa, menjadi kehitaman yang membentang sepanjang pantai. Hitam, sunyi, dan kelam.”

“Kadangkala awan gemawan begitu banyaknya, terapung di segala tempat seperti perahu kapas, menyembunyikan cerita senja, sebuah peristiwa ketika matahari seperti bola yang melesak ke balik cakrawala, yang selalu mengingatkan manusia betapa keindahan yang sempurna hanyalah sesuatu yang semu saja, seperti kebahagiaan, yang melintas dalam kenangan terbatas.”

“Kalau kita bisa mencintai yang kita miliki saja, dan tidak selalu mengharapkan yang tidak ada, barangkali hidup juga akan menjadi lebih mudah.”

Aku sangat mempertanyakan diriku tentang kecintaanku terhadap karya sastra ketika aku membaca buku ‘Sepotong Senja Untuk Pacarku’ karya Pak Seno Gumira Ajidarma ini. Bagaimana tidak, aku yang menyatakan diriku mencintai karya sastra ini tidak bisa menikmati karya Pak Seno.

Bukan.. Bukan karena karya Pak Seno ini tidak bagus, hanya saja.. mungkin ini hanya masalah selera saja, not my cup of tea, kalau mengikuti istilah book lovers ya.. Jadi aku kurang menikmati kumpulan cerita pendek dalam buku ini.

Terdiri dari tiga bagian judul besar, yaitu: ‘Trilogi Alina’—yang di dalamnya ada tiga cerita pendek, ‘Peselancar Agung’—yang di dalamnya ada sepuluh cerita pendek, ‘Atas Nama Senja’—yang di dalamnya terdiri dari tiga cerita pendek. Dan semua ceritanya berhubungan dengan senja.

Dari ketiga bagian judul besar tersebut, aku hanya bisa menikamti ‘Trilogi Alina’. Yang lainnya, aku tidak bisa menikmatinya. Sejujurnya memang aku tidak terlalu suka jika cerita terlalu banyak deskripsi. Dan dalam kumpulan cerita pendek ini, beberapa kali Pak Seno mengulang-ulang kalimat dalam satu cerita.

Rasanya aku tidak bisa menangkap apa yang sebenernya di ceritakan dalam cerita pendek tersebut, apa yang ingin disampaikan dalam cerita pendek tersebut. Mungkin memang selera sastraku yang kurang untuk memahi karya Pak Seno. Ini juga pertama kalinya aku baca karya beliau.

Dengan berat hati aku kasih nilai 2.7/5 🌟 untuk buku ‘Sepotong Senja Untuk Pacarku’ ini.
Profile Image for Dewi Hambali.
69 reviews12 followers
February 14, 2017
Sepotong senja untuk pacarku merupakan sebuah novel karya penulis senior Seno Gumira Ajidarma. Sebenarnya ini bukan novel melainkan kumpulan cerita yang dibagi menjadi 3 bagian, dan semua bagiannya terdiri dari beberapa cerita yang menceritakan tentang senja.

Bagian yang paling disukai oleh saya dan mungkin oleh sebagian banyak orang yaitu bagian Trilogi Alina. Cerita tentang bagaimana Sukab begitu mencintai Alina dan ingin mengirim sepotong senja untuk pacarnya, Alina, yang sangat menyukai senja itu. Sukab mengkerat senja terindah yang ia temui menjadi seukuran kartu pos kemudian ia masukkan ke kantong bajunya untuk kemudian akan dikirimkan kepada Alina melalui jasa tukang pos. Sukab menjadi kejaran banyak orang karena dituduh telah menjadi pencuri senja. Namun demi Alina, ia rela.

Namun nyatanya, apa yang dibayangkan Sukab meleset. Alina baru menerima senja yang Sukab kirimkan setelah sepuluh tahun kemudian. Hal ini dikarenakan tukang pos pengantar senja untuk Alina rupanya terlalu penasaran dengan amplop yang memancarkan semburat merah keemas-emasan yang begitu menyala dari sepanjang perjalanan. Ia tidak tahan lagi, lalu kemudian membuka amplop dan ia rupanya tertarik begitu saja ke dalam amplop yang ternyata isinya merupakan dunia senja. Tukang pos akhirnya tinggal di dunia senja dalam amplop itu selama sepuluh tahun.

Setelah sepuluh tahun kemudian, tukang pos yang tidak bertambah tua itu baru berhasil mengantarkan amplop berisi senja kepada Alina. Namun, rupanya senja yang Sukab kirimkan hanya menimbulkan bencana bagi Alina.

Begitulah, Mas Seno sangat berhasil menyampaikan setiap senja dengan kata-kata yang indah. Penulis berhasil mendeskripsikan senja dengan sangat baik, bahkan mungkin orang yang seumur hidupnya belum pernah melihat senja pun akan menjadi memiliki pengalaman indah menikmati senja melalui buku ini. Dalam buku ini diceritakan bahwa senja merupakan sesuatu yang sangat indah dan begitu ditunggu oleh banyak orang. Bahkan dalam cerita yang lain disampaikan semua penjual berburu merekam senja terakhir di muka bumi kemudian ia jual di tokonya. Tentu saja, senja merupakan barang jualan terlaris yang sangat diincar oleh para pembeli yang ingin memiliki senja terakhir di muka bumi.

Oh, Senja...
Ternyata menikmati senja bisa dengan cukup membaca buku.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Nufira S..
56 reviews22 followers
June 14, 2016
Siapa yang tidak suka senja?

Pertanyaan retoris itulah yang menjadi landasan mengapa Seno Gumira Ajidarma senang menulis tentang senja. Tetapi tentu saja cerita tentang senja akan terdengar klise dan kering jika tidak diiringi dengan kemampuan bercerita yang baik.

Favorit saya dalam kumcer ini tentu saja Trilogi Alina. Cerpen Sepotong Senja untuk Pacarku adalah cerpen yang telah saya baca berulang kali. Pernah saya bacakan pula di depan pacar saya yang berbeda, terdahulu dan sekarang :p

Mainstream memang kalo mengidolakan penulis yang satu ini. Bayangkan jika satu buku berisi tentang senja melulu, tentu akan menjemukan, tetapi dalam kumpulan cerita ini, senja bisa menjadi apa saja. Itulah hebatnya.

Senja seperti halnya hujan, bisa menjadi bukti cinta seorang lelaki kepada seorang perempuan dalam "Senja, Hujan dan Cinta". Senja yang sempurna di kota di mana pelangi tidak pernah memudar juga bisa menjadi penanda akan hadirnya "Peselancar Agung" yang ditunggu sebagian besar orang. Senja bahkan bisa berubah menjadi hitam putih di mata seorang pria yang mengalami peristiwa aneh, dia menyadari lenyapnya semua kosakata tentang warna dan hanya menyisakan warna hitam dan putih di saat semua orang menganggap itu sesuatu yang lumrah dalam "Senja Hitam Putih".

Oya satu hal lagi, senja dalam cerita-cerita Seno bukan hanya terasa begitu puitis dan romantis tetapi menjadi alegori bagi kehidupan manusia yang terlihat indah namun sementara.
Profile Image for Ariel Seraphino.
Author 1 book52 followers
August 25, 2015
Saya membayangkan bagaimana kemudian seorang Seno Gumira Ajidarma membuat sebuah komposisi cerita dalam sebuah buku yang kemudian mengambil topik sebuah senja pada awal tahun 2000. Bagaimana kemudian senja yang bisa jadi sering sekali orang lihat ternyata menjadi demikian berbeda ketika itu dilihat oleh seorang penulis macam SGA. Sebagai pembaca yang menggemari karya-karya beliau sejak lama, saya menyadari bahwa karya ini termasuk salah satu yang saya baru baca. Alasan di balik itu banyak sekali, ah tapi yang penting sudah baca dan saya bangga. Salah satu masterpiece ini memang layak dikoleksi dan terus dibaca berulang.
Profile Image for Fhia.
496 reviews18 followers
May 7, 2016
Sesuai dg judulnya, isi cerita didominasi oleh senja. Cuma suka beberapa ceritanya.
Termasuk trilogi pertama.
Juga suka hujan,senja dan cinta (eh bener nggak sih gini urutan judulnya?)

Baca buku ini niatnya buat melepas rasa penasaran krn..pertama terbit thn 1991 trus booming. Baru sekarang cetak ulang.

Yang nggak nyangka, di dalemnya ada surat. :))


Profile Image for Lilia Zuhara.
60 reviews5 followers
July 4, 2016
Roman sureal yang berkutat disekitar cahaya kemerahan senja. Membaca buku ini serasa mendengar Gabriel Garcia Marquez dan Haruki Murakami saling berdongeng. Absurditas yang dibungkus dalam romantika.
Profile Image for Sukmawati ~.
79 reviews34 followers
September 22, 2022
Buku Sepotong Senja untuk Pacarku (SSUP) adalah kumpulan cerita pendek karya Seno Gumira Ajidarma (SGA) yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 2016. Cerpen SSUP sendiri pertama kali ditulis SGA pada 1991. Dalam cerpen yang diberi judul Trilogi Alina itu, Seno menceritakan pengalaman tokoh bernama Aku yang ingin mengirimkan romansa senja dalam sebuah amplop kepada sang kekasih, Alina.

Cerita tentang senja ternyata tak sampai atau tidak berkutat pada hubungan Sukab alias Aku, Alina, dan Tukang Pos saja. Seno berupaya menjalin pemaknaan senja pada tokoh dan latar yang berbeda-beda. Misalnya, senja dalam pandangan seorang nelayan, orang yang kasmaran, hingga senja dalam lingkup bisnis pariwisata. Senja itu hadir dengan beragam sudut pandang dan metafora kemudian ditautkan dengan banyak hal termasuk soal mistik.

"Senja memang indah, tetapi ketika berakhir ia menjadi begitu rawan dan memberi perasaan kehilangan." (hlm.184-185)

Pada SSUP edisi pertama, ada 13 cerpen yang dihadirkan. Sedangkan pada buku edisi kedua yang saya baca ini terdapat 3 cerpen tambahan sehingga genap menjadi 16 cerita senja. Hampir semua cerpen dalam buku SSUP telah dimuat di koran atau majalah Indonesia bahkan beberapa diantaranya diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Michael Bolden. Adapun cerpen "Mercusuar" dan "Senja yang Terakhir" belum pernah dipublikasikan di mana pun saat buku edisi kedua ini terbit, Februari 2016.

Lalu, apa yang menarik dari buku ini? Tiada lain kemampuan bertutur SGA dalam mendeskripsikan senja kepada pembaca. Dari awal hingga akhir kalimat, ia mengurai senja dengan elok.
Meskipun satu kalimat begitu panjang -karena terdiri dari beberapa anak kalimat, pesan dan kesan senja itu masih tergambarkan jelas.

Mengingat SSUP adalah kumpulan cerpen, pembaca -remaja maupun dewasa- bisa mengawali pembacaan cerita pada buku ini dari bab/judul cerpen yang disuka. Tidak mesti dari awal bab: Trilogi Alina. Cerita dari tiga bab dalam buku 200-an halaman ini tidak saling terkait, kok. Masing-masing punya jalan cerita. Jadi, pembaca bebas memulai dari mana saja.

Kalau kamu mengaku sebagai "Anak Senja" atau penasaran kenapa ada orang yang begitu mengagumi senja, buku ini perlu kamu baca. Tapi ingat, jangan membacanya untuk dimengerti. Apalagi sampai memaksa pikiran untuk tenggelam dalam setiap pemaknaan. Buku ini hadir sekadar untuk nikmati. Karena begitulah karya sastra adanya.

Terima kasih sudah baca ulasan singkat ini. Kalau kamu sudah baca juga, boleh dong bagikan di kolom komentar (postingan ini) gimana pengalaman atau pesan/kesan yang kamu dapatkan :)
17 reviews
December 24, 2020
Senja sering dikait dengan sesuatu yang indah, sendu atau melankolis. Pergantian siang ke malam seperti perpisahan yang bagi beberapa orang dipandang sebagai hal yang suci keramat atau mungkin sebentuk meditasi tertentu melepas darri aktivitas duniawi yang fana.

Tapi pencarian arti sebenarnya dari senja lebih digali lebih dalam atau mungkin lebih dihayati oleh SGA (Seno Gumira Ajidarma) pada kumpulan cerpen Sepotong Senja Pacarku.

Buku ini berisi 16 cerpen yang dibagi menjadi 3 bagian terpisah: Trilogi Alina, Peselancar Agung, serta Atas Nama Senja; yang mana ketiga bagian memiliki gaya penulisan, latar serta fokus yang berbeda2.

Trilogi Alina berkisah tentang senja yang dicuri oleh Sukab untuk pacarnya Alina. Peselancar Agung berisi kisah2 berkaitan peristiwa2 surealis di kota di mana pelangi tak pernah memudar. Dan Atas Nama Senja berisi kisah2 absurd (saya pikir ini yang paling aneh) berkaitan dengan kesenjaan. Meski fokus cerita yang berbeda2 tetapi selalu ada unsur pelataran dan elemen2 senja dalam setiap cerita, entah itu berkaitan dg fokus cerita atau tidak.

SGA sangat pandai dalam menggambarkan apa itu senja. Ia melempar berbagai tafsiran2 ttg senja yang beragam dalam 200+ halaman buku ini. Ditambah manipulasi kalimat yang diimbangi dg elemen genre surealisme pada buku ini. Kalau boleh saya bandingkan buku ini mirip puisi2 haiku tapi versi kumcernya.

Salah satu bagian yang saya suka adalah cerpen terakhir dalam buku ini (Senja di Kaca Spion) yang mana hampir tidak ada alur dalam cerita ini. Ceritanya berkutan pada satu pemandangan yang berisi berbagai perenunguan berkaitan dg senja di tiga spion mobil.

Apa buku ini bagus? Saya bilang iya, terutama bagi para anak indie (meski saya pikir cerita2 dalam kumcer ini lebih dari sekadar pengambaran flamboyan yg saya sering dgr dari kawan2 indie), khususnya mereka penyuka genre surealis yang mencari perenungan2 terkait senja itu sendiri.

Terakhir, ijinkan saya menulis sajak penutup dari buku ini.

Sungai pergi ke laut membawa kubur-kubur
Laut pergi ke laut membawa kubur-kubur
Awan pergi ke hujan membawa kubur-kubur
Hujan pergi ke akar ke pohon ke bunga-bunga
Membawa kuburmu Alina.

(Dari sajak Perjalanan Kubur, Sutardji Calzoum Bachri, 1977)
Profile Image for Tira Lubis.
298 reviews5 followers
July 16, 2025
3,9🌟

"Karena yg tidak kita ketahui lebih banyak dari yg kita ketahui, dan yg tidak diketahui itulah yg akan menjadi penyebab kematian kita semua."

Judul buku : Sepotong Senja Untuk Pacarku
Penulis : Seno Gumira Ajidarma
Jumlah halaman : 203
Penerbit : @bukugpu

Buku ini berisi kumpulan cerpen yg terdiri dari tiga judul besar yaitu Trilogi Alina, Peselancar Agung dan Atas Nama Senja, yg masing-masingnya terdapat cerita-cerita pendek yg semuanya berhubungan dengan senja.

Masing-masing cerpennya ditulis dengan kata-kata yg puitis. Dan bukan hanya berisi tentang hal yg romantis, tapi juga disisipi isu-isu lain seperti penindasan etnis Tionghoa dalam cerita Kunang-Kunang Mandarin, kekejaman manusia pada hewan dan lingkungan dalam cerita Ikan Paus Merah, dan lain sebagainya.

Beberapa cerita menurutku cukup mindblowing dan sangat surealis, seperti pada cerita Tukang Pos Dalam Amplop, Senja Hitam Putih, serta Anak-Anak Senja. (Kalo mau tau se-mindblowong apa kalian baca sendiri ya 😆)

Bagian fav aku dibuku ini tentu saja Trilogi Alina, cerita tentang bagaimana Sukab yg sangat mencintai Alina dan ingin memberikan senja sebagai suatu hal yg lebih dari sekedar kata-kata. Hanya saja Sukab tidak menyangka jika senja yg dikirimkannya membawa dampak buruk bukan hanya untuk dirinya dan Alina, tapi juga tukang pos yg mengantarkannya.

Memang ada beberapa cerita yg buat aku susah untuk dipahami maknanya, tapi hal tsb tidak mengurangi keseruan dan sensasi takjub saat aku membaca buku ini.

Dengan potongan epigraf disetiap awal masing-masing cerpen dengan menggunakan ejaan jadul, aku jadi melatih diriku untuk mengingat lagi cara baca ejaan jadul tsb.

Overall aku menikmati baca buku ini, cerita-cerita didalamnya menarik, mindblowing dan surealis disisipi isu-isu yg cukup sensitif tapi ditulis dengan kalimat-kalimat yg puitis. Salah satu kumpulan cerpen yg recommended untuk dibaca 👍👍.
Profile Image for bayu.
74 reviews
November 24, 2021
Wahai anak indie penikmat senja di luar sana, tahukah kamu bahwa SGA sudah lebih dulu mengagumi senja sebelum kalian? Tanpa kopi dan totebag, senja SGA bahkan terasa lebih jujur, lebih enak dinikmati. Anyway

Buku antologi cerpen ini dibagi menjadi 3 bagian; Trilogi Alina, Peselancar Agung dan Atas Nama Senja. Di sepanjang buku pembaca disuguhkan senja, senja dan senja. Senja yang merah keemasan, hangat dan sendu. Senja yang dikemas dengan berbagai cerita berbeda, cerita surealis dengan diksi-diksi romantis

Di awal-awal buku aku cukup bisa menikmati cerita-ceritanya. Tapi makin ke belakang rasanya agak membosankan, rasanya aku sudah “gumoh” dengan bahasan senja yang terus diulang-ulang (tapi ini buku tentang senja, tentu saja membahas senja, apa lagi yang kamu harapkan? duh). Inilah sebabnya aku ingin cepat-cepat menyelesaikan buku ini di setengah akhir buku. Kalau saja aku membacanya pelan-pelan, mencicil cerita demi cerita, meresapi tiap cerita, membacanya dikala senja ditemani secangkir kopi dan lagu indie mungkin aku bisa lebih menikmati dan mengerti. Penggunaan diksi-diksi di beberapa cerita terkadang membuatku harus lebih mutar otak (maklum, otakku tumpul jarang diasah), tak jarang aku harus mengulangi membaca bagian itu untuk memahami lagi.

Seperti kebanyakan orang yang sudah membaca buku ini, bagian favoritku adalah Trilogi Alina. Aku suka dengan kebucinan Sukab yang romantis, aku suka dengan sikap realistis dan blak-blakan Alina, Aku suka dengan kelancangan Tukang Pos yang membawanya berpetualang di dunia dalam sepotong senja.

Di bagian Peselancar Agung, ada beberapa yang kusuka, ada beberapa yang aku kurang suka, ada juga beberapa yang memperlihatkan kedangkalan otakku karena ga ngerti maksud ceritanya. Ikan Paus Merah mengingatkanku dengan cerita Moby Dick (meski aku belum tahu keseluruhan ceritanya). Kunang-Kunang Mandarin menjadi salah satu yang aku suka. Anak-Anak Senja menjadi salah satu yang berhasil membuatku bingung dengan akhir ceritanya.

Bagian Atas Nama Senja menjadi bagian yang kurang aku suka. Aku benar-benar ga paham dengan cerita-ceritanya. Mungkin aku harus membaca ulang bagian ini.

Satu hal yang menarik perhatianku, di bagian belakang buku disajikan ulasan pembaca pengidap rabun senja yang akhirnya bisa menikmati senja lewat buku ini. Tidak ku sangka ternyata buku senja ini bisa sangat berjasa bagi pembacanya.
Profile Image for Zulfasari.
50 reviews6 followers
September 28, 2017
Sudah banyak karya yang mengambil senja sebagai tema atau untuk mewakili rasa. Lama-lama bisa jadi kita akan jenuh, bahkan merasa sepertinya mereka kehabisan ide. Lama-lama mungkin senja terasa terlalu sentimentil dan klise.

Tapi lain dengan Sepotong Senja untuk Pacarku. Senja dan beberapa kosakata yang terus berulang malah tidak serta merta kehilangan makna. Semakin sering kata itu diulang, semakin saya menyadari bahwa.... "Senja memang indah, tetapi ketika berakhir ia menjadi rawan dan memberi perasaan kehilangan."

Inilah senja di kota di mana pelangi tidak pernah memudar.
Inilah senja yang walaupun berubah menjadi hitam putih, akan tetap bernama senja.
Senja ditunggu, senja diburu, tapi semua sadar bahwa malam akan segera tiba mengganti langit yang kemerah-merahan.
Profile Image for apricot.
26 reviews1 follower
July 18, 2023
Alina and Sukab is the Indonesian equivalent of Tom and Summer I bet locals would love to argue over who's the one at fault; Sukab yang melayang atau Alina yang menapak?

Seno Gumira Ajidarma berhasil menciptakan ribuan makna baru bagi senja. Senja yang manis, senja yang pahit. Setiap kiasan yang diciptakan penulis berhasil membawa pembaca seakan berada di ujung pantai dan memaknai senjanya masing-masing.
Profile Image for Andita.
308 reviews3 followers
November 10, 2024
surealis yang memaksaku untuk terus membuat gambaran scene by scene tiap paragraf dalam otak mungilku.

seno dan senja adalah perpaduan baik bagaimana kata dan imajinasi harus berdansa bersama dalam mengembangkan cerita.
Profile Image for Kanibal .
6 reviews
November 5, 2025
jujur gw baca BANYAK JEDANYA. I MEAN. A LOT. DARI BERBULAN-BULAN SAMPAI BERTAHUN-TAHUN. but finally i make time for finishing this!!!! (walaupun habis ini gw disekap perkuliahan.)

this book is wonderful. whenever i open this book i feel like i open a senja. this book feels like senja. kalau di buku ini senja dimasukin ke surat pos, mungkin ini wujud nyatanya kalau senja juga bisa dijadikan sebuah buku.
Profile Image for Rose Gold Unicorn.
Author 1 book143 followers
September 19, 2014
mungkin selera sastra saya kurang
mungkin juga pemahaman saya akan sastra yang kurang
dan banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang pada akhirnya membuat saya harus memberi 2 bintang saja untuk buku ini.

kalau dibilang berat sih tidak ya. hanya saja terlalu biasa dan emosi saya datar tuh sepanjang saya membacanya.

semua bercerita tentang senja. masih dengan gaya penulisan khas seno yang mengedepankan diksi yang indah dan alur cerita yang sederhana namun berkelas. atau, mungkin karena saking berkelasnya sehingga saya kurang dapat menikmati dengan asyik buku ini?

entahlah. mungkin ruh saya sedang melayang ke mana-mana saat membaca buku ini.

satu cerita yang paling saya ingat tentu saja cerita pendek yang judulnya diambil menjadi judul buku ini "sepotong senja untuk pacarku". gila ya... om seno ini... ah. parah. keren! sayangnya, cerpen yang lain tidak sedahsyat ini. makanya saya hanya kasih dua bintang.

jadi, cerpen ini adalah surat yang ditulis seorang laki-laki bernama sukab yang ingin membuktikan ke pacarnya bahwa ia sungguh-sungguh mencintai gadis itu. gadis itu, pacar sukab, bernama alina. alina tidak percaya dengan kata-kata gombal para lelaki. karena itu sukab berinisiatif membawakan senja untuk alina sebagai buktinya cintanya. ditulisnya surat itu dengan diksi yang ADUHAI keren banget mak! aku rasa kalau ada laki-laki kasih surat ke aku dengan menggunakan bahasa seperti surat yang ditulis sukab untuk alina, pasti aku meleleh di tempat. #lebay

sukab mengerat senja, lalu dimasukkan potongan senja itu ke dalam sebuah amplop yang ia kirimkan untuk alina melalui pak pos. kerennya, di buku ini juga ada cerpen mengenai pandangan pak pos yang kerepotan mengantarkan senja dan balasan surat alina untuk sukab yg sudah mengiriminya senja.

yang membuat aku kagum pada cerpen ini juga di kaver belakang buku ini ada email dari seseorang yang rabun senja yang seumur hidup tak pernah bisa melihat senja. namun setelah membaca buku seno ini, ia akhirnya bisa "melihat" senja. sungguh!

hahaha. mungkin anda bertanya-tanya bagaimana aku begitu hebohnya bercerita soal cerpen itu tapi hanya kasih bintang dua. aduh, kan sudah aku bilang di atas bahwa yang bagus hanya beberapa cerpen saja. jadi, kalau dirata-rata yeah hanya bintang dua. hehehe...

buku ini termasuk salah satu buku seno yang lumayan bisa dinikmati oleh orang awam sekalipun. kalau anda belum pernah baca karya seno satupun, baiknya membaca buku ini sebagai pemanasan. dijamin jatuh cinta. tapi aku nggak jamin bakal jatuh cinta dengan buku-buku seno yang lainnya juga. muhahahaha...

xoxo
sr
Profile Image for Wihambuko.
Author 2 books5 followers
June 2, 2014
Saya membelinya di tahun 2004, mungkin, saya agak lupa waktunya. Saya baca sampai selesai, kemudian, entah sedang mengalami fase apa, buku ini terlupa begitu saja.

Tapi hari minggu kemarin saya membuka lagi, saya baca kembali.

Astaga, saya lalu menyadari betapa dungunya saya dulu, meski bukan berarti sekarang saya lebih pintar.

Semua cerita pendek yang ada dalam komposisi Sepotong Senja untuk Pacarku ini, bagi saya adalah ruang kelas. Saya belajar banyak. SGA - mungkin karena saya ngefans dengan caranya bertutur- tidak pernah gagal menggambarkan romantisme sepasang kekasih, baik itu kekasih terang-terangan maupun yang menjalin hubungan sembunyi-sembunyi. Dari SGA saya memahami bahwa cerita cinta tidak selalu punya akhir yang jelas -atau cerita cinta tidak harus selalu diakhiri dengan jelas?- Cinta, lebih baik dibiarkan mengapung - atau cinta memang sebenarnya tidak pernah benar-benar mendarat?- Entahlah.

Dalam cerita-cerita: hujan yang mengiringi "dia" di mana senja muncul setelah "ia" kembali jatuh cinta; atau cerita lain soal senja hitam putih setelah dunia tiba-tiba tertutup filter; atau cerita di akhir buku tentang tukang pos yang telah puluhan hari mencari alamat Alina di Ujung Dunia, SGA membawa yang surealis masuk dalam realitas. Bagi saya, cerita yang tadinya rada-rada nggak mungkin, tiba-tiba begitu saja menjadi mungkin, apalagi bahasanya tidaklah terlalu nyastra.

Jadilah, semua cerita yang ada dalam komposisi ini saya favoritkan, meski cerpen SGA yang masih membuat saya tom-tomen nomer satu tetap Seperseribu Detik Sebelum 1600 yang pernah dimuat dalam Kompas Minggu 9 Desember 2012.

Namun sekali lagi, tidak ada yang melebihi SGA dalam menggambarkan senja.

NB. Sayangnya lem bukunya mulai pada copot :(
Profile Image for Els~.
29 reviews3 followers
March 15, 2023
Lebih dari sekadar kumpulan cerita (kumcer) yang dibukukan, Sepotong Senja untuk Pacarku adalah novel bergaya surealis yang menantang para pembaca untuk lebih berani dalam berimajinasi. Bagaimana tidak, Seno Gumira dengan tulisan-tulisannya di buku ini seolah-olah sengaja menggambarkan kontradiksi yang mengakibatkan bias antara kehidupan nyata dan fana.
Dengan mengeksplorasi senja menjadi tema besar dan sebagai objek nyata pada situasi-situasi yang hanya mungkin terjadi dalam alam bawah sadar manusia, penulis telah membuktikan bahwa tulisan tentang senja tidak melulu klise dan tentang itu-itu saja. Review selengkapnya hanya di:
https://www.elismadina.com/2023/02/me...

#ulaselis #jajanbukubyelis #BookReviews
Profile Image for Laras.
160 reviews
March 19, 2016
Hari ini aku mabuk senja gara-gara SGA. Padahal aku menyukai senja seperti aku menyukai air putih karena bisa menghilangkan dahaga. Senja juga bicara tentang keindahannya yang selalu membuat mata dan hatiku terpana. Seperti senja yang sore tadi aku abadikan dalam kemera, semburat keungu-unguannya membuatku sulit untuk berpaling dan ingin selalu menatap ke arahnya.

Sebelum dosenku mengenalkan tentang Sepotong Senja untuk Pacarku, aku sudah menyukai senja. Kemudian setelah beliau mengenalkannya kepadaku, aku semakin mencintai senja. Oh, andai aku menjadi Alina, karena mempunyai pacar yang rela mencuri senja secara lengkap dengan langit, pasir, angin, dan debur ombak. Tapi Alina, bersyukurlah karena tidak banyak pacar yang terpikirkan memberikan senja sebagai hadiah.

Lalu ada pula kisah-kisah lain tentang senja. Coba tengok Anak-anak Senja yang tak berkelamin dan mempunyai tubuh memancar seperti tembaga. Atau, ada juga tukang pos yang sudah sekian lama terjebak di dalam amplop karena senja. Duh, pokoknya SGA selalu membuatku jatuh cinta terhadap cerita-ceritanya.

Terima kasih karena telah memberikan senja terindah dari yang paling indah dan akan selalu menjadi yang terindah di manapun senja berada dan ada aku bersamanya.

Profile Image for Nilam Suri.
Author 2 books141 followers
May 5, 2008
beli buku ini hanya karena tertarik sama judulnya...dont know exactly why, tapi bayangan seseorang yang mempersembahkan sepotong senja rasanya beyond romantic...

dan membayangkan senja itu berpijar-pijar indah, dengan cahaya lembayungnya membuat gue rela menukarkan apa saja yang gue punya hanya untuk mendapatkan sepotong senja itu, ga peduli sebesar apa...hanya sebesar kartu remi instead of postcard size aja gue rela kok...

sebenarnya sih, sebanyak gue mengakui betapa gue mencitai segala hal yang berbau ke-surreal-an tetap aja rasanya tulisannya SGA kadang beyond my reach (terutama cerita ttg seorang gadis dengan pantai yang bergelimang jasad manusia, could somebody please help me and explain what does it mean?)...but thank God it didnt stop me since i try to keep reading his book.karena nggak ngerti bukan selalu berarti nggak suka, kan?hehehe...
Profile Image for NA.
52 reviews102 followers
May 17, 2012
epic Seno Gumira Ajidarma is epic.

Buku kedua yang saya pinjam dari Kak Rumah Kaca.

Pernah denger Seno Gumira Ajidarma? Ini buku kedua yang dia yang saya baca. Buku pertama Linguae memang sukses mencari hati saya #asyik. :P

Sepotong Senja untuk Pacarku ini, merupakan judul pertama tulisannya di buku ini yang memang melulu tentang senja. Saya sendiri adalah pecinta senja, makanya sangat terpuaskan dengan membaca setiap tulisan-tulisan imajinatif Seno.

Favorit saya tentu adalah Sepotong Senja untuk Pacarku, disitu diceritakan bagaimana perjuangan Seno membawakan senja untuk pacarnya. Menarikkan?

Pokoknya, yang mengaku-ngaku pecinta senja, ga afdol kalo belum baca buku sastra ini.

Saya kasih nilai 4/5
Displaying 1 - 30 of 302 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.