Nico, dokter muda dari keluarga dokter terkenal yang dijodohkan dengan Beatrice, mengatakan rencananya yang hanya akan menikahi Beatrice selama setahun. Nico yakin bahwa tunangannya, yang pergi dua bulan menjelang pernikahan mereka, akan kembali. Jadi, ia hanya memerlukan wanita yang mau menjadi istri pengganti untuk membuat keluarganya tidak malu dan menekannya terus-menerus untuk melupakan tunangannya.
Di sisi lain, Beatrice sudah gerah dengan sikap orangtuanya yang terlalu protektif kepada dirinya maupun kedua adik perempuannya. Ia memutuskan bahwa setahun bersama Nico berarti membuka pintu kebebasan dari kekangan orangtuanya.
Tanpa berpikir panjang, Beatrice menyetujui tawaran Nico. Ia tidak pernah membayangkan, menjadi pengantin pengganti bagi Nico malah membuatnya tertarik kepada suaminya. Apa yang harus Beatrice lakukan? Haruskah ia memanfaatkan waktu selama setahun ini untuk berusaha merebut hati suaminya? Akankah Benita, tunangan Nico, benar akan kembali sesuai keyakinan Nico?
I know this author will never let me down. It has everything i want in a book. Marriage with contract, unexpected love & pregnancy. Looking forward to reading her new books!
Karakternya nggak terlalu loveable, sih, terutama Beatrice. Yang di awal-awal digambarkan liar, tapi ujung-ujungnya ya manja dan kadang nggak sopan ama orang yang statusnya lebih rendah dari dia, terutama adegan karyawan yang mergokin dia di pagi hari acara bulan madu mereka.
Nico kadang bikin saya 'aww' nggak jelas, tapi ya ketidakpedulian dia untuk menjelaskan permasalahan sedari awal pada istrinya juga bikin kesel.
Benita minta saya tonjok.
Ada apa dengan semua nama perempuan yang berawalan huruf B?
Mbak Astrid kebablasan di sini dalam adegan panasnya yang banyaknya meningkat dua kali lipat dibanding novel-novel sebelumnya. Saya nggak ngeluh. Sama sekali *nyengir kuda*
Tapi saya ngasih bintang 4, yang berarti saya sangat menikmati buku ini. Suka romansa dua tokoh utamanya. Ceritanya sendiri... yah, standarlah, udah pasaran juga, tapi karena Mbak Astrid Zeng menceritakannya dengan asyik, jadi nggak ada masalah.
Kayaknya di lini Amore, saya cuma cocok ama tulisan Mbak Astrid.
bab-bab awal rada ogah2 an bacax...cz udah g sreg dluan am nama beth bersaudara...tripel B....uughh....! dan tambah snewen lgi waktu nico bilang nama mantan tunanganx yg kabur itu diawali juga dengan hruf B...! yg benar saja!!!!oy biasax yg namax Beatrice bukanx lebih sering dpanggil Bea...? bukanx Beth...dr Elizabeth...?halaaah kenapa gw bhas nama c... ;p tp pkokx bagian penamaaan dr cerita ini hancur!
well untuk ceritax sendiri c aq suka...tp gmana y, untuk ukuran pria yg katax cinta n cm mw istri pengganti, MP mereka lumayan cepat jg c...saat honeymoon langsung uhuk2...g ada tuh namax menahan godaaan dr istri baru...
g suka ama sikap pasrah beth yg menyetujui semua persiapan pernikahan yg telah datur oleh nico n mantan tunanganx itu...wanita mana yg rela make gaun pernikaha n yg dipilih oleh mantan tunangan calon suamix...?! walaupun mereka menikah cuma krna alasan egois masing2 tp g segitux jg kaliii...!
Selasai dalam sekali duduk... 😊 Cukup sukaaaa.. Ceritanya mengalir dan tidak membosankan. Cocok banget dinikmati saat penat dan butuh penyegaran.. Rekomen dech pokoknya...!!
Menurut saya buku ini bagus walaupun masih ada kekurangan yaitu penjelasan mengenai bagaimana akhir dari hubungan Nico dan Benita(part terakhir) tiba-tiba Benita dengan lapang dada merelakan Nico bersama Beatrice padahal sebelumnya Benita bersikeras untuk merebut Nico. Tapi menurut saya lumayan lah buat mengisi waktu senggan
Tadinya saya hampir memberikan seluruh bintang pada buku satu ini, tapi mengingat masih ada kekurangan, saya memutuskan memberi empat bintang saja. Kekurangan yang gak fatal-fatal banget sih hehehehe, contohnya : pengarang lupa atau sengaja tidak menulis bagian dari sisi Nico dan yang membuat saya sibuk main tebak buah manggis, apa sih yang dipikirin Nico tentang Beatrice kekurangan kedua, pertemuan Nico dan Benita yang tidak disertai dialog. Trus alasan kenapa Nico masih bersedia bertemu Benita di jam makan siangnya, itu membuat saya penasaran habis, maklum saya kan ibu-ibu kepo yang mau tau segalanya hihihihihi
Tapi, kekurangannya bisa ditambal dengan endingnya yang manis dan sifat Nico yang pendiam tapi romantis abisss.
1. Dialognya kadang-kadang kerasa kaku. Bukan karena menggunakan kata baku ya, tapi kadang kerasa kurang luwes aja. Kata-kata tidakkah, hendak, apabila, kadang ngebuat imajinasiku tersendat krn membayangkan manusia yg tinggal di kota besar seperti Jkt ngomong dg cara begitu.
2. Temanya mainstream. Seriusss manstream parah. Perjodohan-perjanjian bercerai-salah satu jatuh cinta-dan mantan yg kembali saat cinta hampir bersemi.
3. Tokohnya biasa aja sih. Beth yang di awal digambarkan liar dan degil sehingga membuat mak bapaknya khawatir sampe maksain ia menikah padahal baru berumur 22 th juga nggak tereksekusi dg baik. Bayanganku Beth yaa, cewek manja. Udah. nggak punya hal menarik selain itu. Nico yang agak lumayan sih. Dokter berumur 34 th ini digambarkan dg cukup baik oleh mbak Astrid. Dewasa, berkepribadian tenang, dingin tapi bisa juga sesekali bikin melting.
4. Endingnya pas, tapi nggak terlalu nampol. Macam makan nasi goreng lv 2. Cukup dinikmati, nggak pedes sampe bikin nagih bgt tapinya.
TAPI dengan semua poin di atas, aku menikmati bgt membacanya. Mgk krn bukunya tipis juga kali ya, jadi nggak bikin capek dengan konflik A B C D. BIASANYA, konflik macam begini kan berbumbu lagi dengan konflik salah paham yang membuat tokoh utama terlihat bodoh. Muterrrr, bertahan berlarut dg kecurigaan demi menyajikan konflik yang bikin baper. Tapi di sini nggak tuh. Seperti yg aku bilang, eksekusi konfliknya pas. Menikmati karya mbak Astrid yg satu ini menjadi pengalaman pertama yang menyenangkan.😊
Keceeee. Jalan ceritanya kaya cerita-cerita yang biasa ada di Wattpad (walaupun ini bukan berasal dari Wattpad). Meski pasaran, cerita kaya gini selalu berhasil ngaduk emosiku wkwkwk. Karena aku selalu bisa merasakan apa yang dirasakan tokoh utamanya, ga jarang sampai kepikiran berhari-hari. Dan cerita ini berhasil banget menjadi salah satunya!
Aku ga 100% suka sama buku ini karena ada beberapa bagian yang menurutku kurang memuaskan, terutama dari teknik menulisnya. Ada part di mana aku pengen beatrice nonjok nico tepat di muka, tapi ternyata beatrice ga ngelakuin itu. Ada part di mana aku pengen beatrice ga mudah luluh, tapi ternyata luluh juga. Pun ada beberapa bagian di mana apa yang dikatakan tokohnya atau dilakuin tokohnya beyond my expectation
Beatrice menerima perjodohannya dengan Nico atas dasar perhitungan bisnis. Tawaran Nico adalah untuk menikah selama setahun, demi menyelamatkan nama baik keluarga Nico akibat pernikahan Nico yang terancam batal karena tunangannya (Benita) meninggalkan dirinya. Beatrice tidak perlu menyiapkan apapun, karena semuanya sudah tersedia. Bahkan inisial di undangan tak perlu diganti. Hanya dalam dua bulan Beatrice akhirnya menjadi istri Nico.
Pernikahan ini seharusnya tanpa cinta. Namun malam pertama di Bali berubah menjadi panas karena keduanya mabuk. Beth mulai menyukai Nico dan berpikir dia jatuh cinta pada Nico. Hanya hati Nico tidak bisa berpaling dari tunangannya. Yang membuat Beth bingung karena gairah Nico padanya sama besarnya dengan hasratnya pada Nico.
Saya pernah membaca karya Astrid Zeng sebelumnya, dan saya suka dengan tulisannya. Kali ini saya mencoba lagi dengan serial anak-anak Wibisono. Beatrice, Bellatrix dan Bibiana.
Karakter Nico yang ngakunya punya wajah dan hati robot ini menggemaskan. Sementara Beatrice, meskipun putri dari keluarga berada, tetap punya karakter tangguh dan mandiri. Meski alur ceritanya HQ banget (namanya juga Amore), lumayanlah untuk bacaan santai
Ceritanya tentang Nico, seorang dokter, dan Beatrice yang gerah dengan keluarganya, yang selalu ikut campur tentang hidupnya, menikah, atau saya bilang mereka melakukan simbiosis mutualisme. Nico didesak orang tuanya, dan Beatrice menggunakan kesempatan ini untuk kabur dari "kekangan" orang tuanya, sebetulnya ada 1 tokoh penting lagi yaitu, Benita, tunangan Nico yang kabur.
Eh, lha kok witing tresno jalaran soko kulino, seiring waktu mulai tumbuh rasa suka diantara mereka, dari awalnya Beatrice menarik perhatian Nico, sampai mereka mabuk dan melewatkan malam bersama yang berakibat Beatrice hamil. Dan klimaks nya waktu Benita kembali mau merebut Nico dari Beatrice.
Mulai dari Beatrice cemburu (insting wanita memang kuat ya, bisa mulai curiga2), sampai Benita menyuruh Beatrice untuk menggugurkan kandungannya (ini benar - benar gak habis pikir, seorang dokter lho menyuruh menggugurkan kandungan, dan alasannya hanya karena cemburu, bukan alasan medis), dan saat memergoki Nico dan Benita berduaan di hotel.
Yang suka tipe romance pasti suka dengan novel ini.
Fiuh... syukurlah happily ever after (yak bagus, spoiler banget yes sis)
Sempet kzl juga sebenernya, pas mereka lagi fun-fun nya si nenek lampir dateng mau acak-acak. Eh tapi kalau di pikir2 bakalan kurang seru juga kalo gak ada intrik2 cemburu buta gitu. Ah, dasar memang lelaki, selalu saja beralasan tidak tegaan lah—padahal bini di rumah udah ketar-ketir aja. Mana ya yang namanya perempuan itu butuh banget namanya dikasi tau langsung biar mereka percay— well duh, kok jadi semacam curhat, eh?
Jadi inti ceritanya... Dijodohkan > rela nikah karena berpikir gak ada ruginya sama sekali > perjanjian konyol > honeymoon pembawa “bencana” > saling jatuh cinta > here comes the bomb > marahan > dan kembali meyakinkan satu sama lain > happily ever after > the end.
Pesan moralnya... Kadang mabuk juga diperlukan, eh? Wakaka abaikan, ini ngawur! LOL
Setelah baca cerita ini, entah kenapa aku sukaaa sekali. Abis itu langsung mencari karya Astrid Zheng yang lain dan berharap sebagus ini. Aku suka dengan tokoh Beatrice yang easy going, dan Nico yang cool tapi memang karena profesi dokternya mengharuskan dia untuk berwajah robot. Ceritanya juga kalo menurutku cukup rapi dan sistematis, dimana mereka mabuk lalu yang tadinya gak mau MP malah jadi MP. Lalu juga suka dengan cara Nico walaupun dingin memperlakukan keluarga dan saudaranya Beatrice. I love the story very much, but I hate Benita :D haha. Minus 1 bintangnya, kayaknya pas banget gitu cari pengantin pengganti dengan inisial B juga supaya gak usa ganti ice carving.. haha
Sejujurnya ketika membaca cerita ini nama tokoh benar-benar membuat saya bingung dan malas untuk membaca karena nama tokoh terlalu susah untuk di ingat. Ada bagian yang hilang ketika beatrice dan nico bulan madu, disana setelah mandi tiba-tiba beatrice udah di restoran entah karena di potong oleh editor namun hal itu kembali membuat saya bingung. Sikap nico juga menurut saya terlalu kaku untuk seorang lelaki. Ketika terus membaca mohon maaf saya merasa alurnya terlalu cepat, dan tidak mendapat feel dari cerita tersebut dari awal hingga akhir.
manis juga ceritanya, meski ada sedikit hole di beberapa bagian, dan saya sebenarnya mengharapkan ada interaksi dialog antara Nico dan Benita.
Tapi gapapa, saya tetep suka sama alurnyaa, bikin pengen baca terus, meski udah bisa nebak gimana endingnya. Chemistry antara kedua tokoh utamanya juga dapet banget, walau karakter mereka gak sampe bikin saya jatuh hati sih, saya malah suka sama karakternya Bellatrix, adiknya Beatrice, polos banget gitu lucu 😄😄 tapi jelas bukan Bellatrix Lestrange yaa, itu mah nyeremin wkwk
Di Bab pertama, rada kurang tertarik, apalagi Bibiana diawal kelakuannya ngeselin menurutku. haha
Tapi, pas mereka honeymoon dan seterusnya aku udah mulai tertarik, apalagi sikap Nico Ojong si Dokter ganteng nan cerdas bikin lumer, ditambah Beatrice juga manja-manja gimana gitu. haha
Pertama aku milih buku ini karena judulnya bikin penasaran, setelah dibaca sampe rampung, totally bagus. Jadi penasaran sama karya lain dari mbak Astrid Zeng ini.
tertarik bnget sm sinopsisnya, krn emng pecinta cerita cinta kontrak dan semacamnya. namun sepertinya pergerakan cinta mereka kok cepet banget gt. cerita nico yang bener2 cinta sama benita awalnya jd seperti ilang gt aja dan tdk nyata.dan proses nico cinta beatrice jg gak keliatan mendalam.namun suka banget dengan sister relationship mereka, asik bnget seru.
Ceritanya lumayan bikin lupa waktu... mengalir gitu aja... masalah yg dihadirkan pun nggak terlalu rumit. Tokoh yg hadir pun nggak banyak dan selalu berpusat ke dua tokoh utama Tapi sedikit kecewa dengan penyelesaian masalahnya dan ketika berharap bakal ada epilog, ternyata sudah end... story finished
This entire review has been hidden because of spoilers.
Tamat sekali duduk. Semua bilang ini ceritanya biasa aja. Tapi buat aku yang ibu rumah tangga dengan segala penat masa pandemic, novel ini begitu menghibur. Aku suka banget ceritanya, real, tentang perselingkuhan dan ini menyayat hatiku, sih. Cuma aku kurang puas sama endingnya. But over all, aku rekomendasikan this novel untuk dibaca dan dipunya.
Bener-bener it was okay. Bukan karena enggak menarik, tetapi lebih kepada selera. Walau sebenarnya jalan ceritanya cukup oke, tetapi ada bagian-bagian yang membuatku sering mengernyitkan dahi. Pengemasannya juga bukan a cup my tea. Maaf untuk review yang sangat subjektif ini. :3
Suka aja buku ini karena tokoh-tokohnya umum, endingnya yang emang standar lini Amore, dan ceritanya yang lancar jaya. Jadi pengen baca kisah si Bella sama si Bibiana.
Kisah nikah kontrak mungkin memang klise, tapi dapat aku pahami kenapa kisah-kisah seperti ini seperti tidak ada matinya. Kenapa? Karena memang menarik. Love hate relationship selalu bikin debar-debar gak jelas dan cekit-cekit sedap. Ya kira-kira seperti itu rasanya pas membaca buku ini. Ini adalah novel pertama kak Astrid Zeng yang kubaca dan kayaknya aku gak sabar nyobain karyanya yang lain.