Jump to ratings and reviews
Rate this book

Indonesiana Series #5

Pertanyaan kepada Kenangan

Rate this book
Di Makassar, dan barangkali di tempat kau sekarang membaca kisah ini; kenangan sering kali datang bukan pada waktu dan tempat yang tepat.

Rinailah Rindu, perempuan Jawa itu memandang Pantai Losari sekali lagi. Mengenang rencana pernikahannya yang karam tiga tahun silam.

Namun, bukan kehilangan itu yang ia sesali, melainkan mengapa dia kembali? Tanya itulah yang menuntut jawaban pada kisah yang seharusnya telah usai.

Kehilangan telah membuat Rinai mengerti bahwa manusia tidak pernah memiliki apa pun, bahkan perasaannya sendiri. Ia bersetuju dengan keadaan, bahwa Wanua, laki-laki Bugis itulah harapan baru baginya. Lamba, bangsawan Toraja yang pernah mematahkan hatinya, hanya perlu berakhir sebagai kenangan.

Sayangnya, terkadang hati dan ingatan tak selalu sejalan.

Rinai tak ingin terluka lagi, tetapi kali ini, apakah takdir akan berbaik hati pada cinta juga kebahagiaannya?

200 pages, Paperback

First published January 1, 2016

1 person is currently reading
56 people want to read

About the author

Faisal Oddang

33 books112 followers


Faisal Oddang was born on 18th September 1994. He finished his study in Universitas Hasanuddin, focusing on Indonesian Literature. His books are: Poetry Collection Perkabungan untuk Cinta (Mourning for Love) and Manurung was shortlisted for Khatulistiwa Literary Award 2018, Novels: Tiba Sebelum Berangkat (Arriving Before Departing) was shortlisted for Khatulistiwa Literary Award 2018, Puya ke Puya (From One Heaven to Another) won 4th place in Jakarta Art Council Novel Competition 2014 and was chosen as the best novel in 2015 by Tempo Magazine.

He achieved: Robert Bosh Stiftung and Literary Colloquium Berlin Grants 2018, Iowa International Writing Program 2018, Asean Young Writers Award 2014, Best Short Stories Writers 2014 by Kompas Daily, Prose Writer of The Year 2015 by Tempo Magazine, Best Essayist in Asean Literary Festival 2017. He was invited as a speaker in Ubud Writers and Readers Festival 2014, Salihara International Literary Biennale 2015 and Makassar International Writers Festival 2015, and participated in writer’s residency 2016 in Netherland by Indonesian National Book Committee.

Email: faisaloddang@gmail.com

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
2 (5%)
4 stars
7 (20%)
3 stars
17 (48%)
2 stars
9 (25%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 14 of 14 reviews
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
October 16, 2016
"Pertanyaan Kepada Kenangan" bercerita tentang Rinailah Rindu, seorang wanita yang pernah berpacaran serius dengan Lamba Dondi, seorang pria Toraja yang memegang teguh adatnya. Hubungan mereka sayangnya tidak dapat melangkah lebih jauh sebelum Lamba melaksanakan upacara rambu solo untuk memperingati kematian ayahnya. Biaya rambu solo yang besar membuat Lamba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan uang demi upacara itu.

Di sisi lain ada pula Wanua Maraja, sahabat Lamba dan Rinai yang menyimpan perasaan pada gadis itu. Tidak ingin kehilangan Rinai sekali lagi, Wanua memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya, tapi sanggupkah Rinai menerima Wanua, atau dia justru akan kembali pada Lamba yang kini telah mapan secara ekonomi dan sanggup melanjutkan hubungan mereka yang tertunda dulu?

Si Rinai ini... benar-benar tipe orang yang paling menjengkelkan untuk di-PDKT-in. Pokoknya sial banget kalau suka sama orang seperti ini. Bayangkan, si Wanua sudah bilang dari awal cerita kalau dia itu suka sama Rinai dan bahkan minta Rinai jadi kekasihnya (di halaman 9), tapi Rinai kemudian seolah amnesia dan dalam hati bertanya, "Wanua mencintaiku? Dia selalu bercerita ke Tenri atas perasaannya?" (hal. 125). Lah? Itu yang Wanua bilang di awal kamu anggap apa coba?

Wanua juga sebenarnya minta dijitak banget, sih. Masa di awal

Lamba juga salah satu yang bikin geregetan. Jadi,

Jadi, pesan moral buku ini adalah: malu bertanya, cinta melayang.

Untuk latarnya, okelah. Soal Toraja dan Makassarnya dapat banget. Cuma saya susah untuk masuk ke logatnya Wanua. Mungkin karena dia tidak memasukkan partikel seperti mi, ki, ji, dll dalam percakapannya, tapi susunan katanya terasa Makassar banget.

Secara keseluruhan, latar ceritanya sudah baik. Penggambaran Toraja dan adatnya sudah kena banget. Cuma saya rada jengkel baca cerita cintanya. Semacam minta ditabok semua karakternya.

Kenangan selalu saja datang pada tempat dan waktu yang salah, tetapi kita sama sekali tidak boleh menyalahkannya, menyalahkan waktu, dan menyalahkan diri sendiri, kita hanya perlu mengalahkannya.
Profile Image for ABO.
419 reviews47 followers
May 25, 2016
2.5/5

Saya paling suka dengan suguhan lokalitas tentang Toraja-nya. Keren. Lebih keren dari Puya ke Puya. Saya juga suka dengan quotes nampol yang berserakan di dalamnya. Tapi.... saya enggak suka dengan kisah cintanya.

Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
December 23, 2021
Rinai kembali ke Tana Toraja. Dia masih teringat dengan Lamba, mantan kekasihnya yang tidak jadi menikahinya karena alasan adat. Tiga tahun lalu, Lamba dan keluarganya menolak pernikahan karena mereka belum melaksanakan Rambu Solo untuk almarhum ayah Lamba. Rinai, seorang wanita suku Jawa, telah didesak menikah oelh keluarganya. Rinai menyalahkan Lamba yang tidak menjelaskan sedari awal mereka pacaran mengenai adat Toraja. Tiga tahun berselang, Lamba kembali mendekatinya. Di akhir tahun nanti, pesta Rambu Solo untuk ayahnya akan dilaksanakan, dan sesudahnya pernikahan mereka bisa dilangsungkan.

Di sisi lain, Rinai dikejutkan oleh pengakuan sahabatnya, Wanua, yang menyatakan cinta padanya. Wanua telah lama menunggunya. Sebagai sahabat dari Rinai dan Lamba, Wanua mengalah ketika Rinai jadian dengan Lamba. Sekarang keduanya sudah putus, dan Rinai seorang diri. Rinai tak dapat menjawab. Karena dia tahu ada seoranng wanita bernama Karra yang juga mencintai Wanua.

Hati Rinai terbagi. Ketika dia tahu Wanua akan menikah dengan Karra, Rinai mulai merasakan hatinya menginginkan Wanua. Tetapi Lamba dan keluarganya juga masih berharap padanya. Rinai semakin bingung saat Wanua membatalkan pernikahannya untuk tetap bersama Rinai.

Terlepas dari kisah Rinai yang kebingungan, keunggulan dari tulisan Faisal Oddang ini adalah karena sarat akan budaya, khususnya budaya Toraja dan Makassar. Saya mengapresiasi konsistensi Faisal Oddang yang selalu mengangkat budaya Sulawesi Selatan di setiap karyanya.
Profile Image for fatru.
211 reviews
July 18, 2022
Dibaca dalam sekali duduk dalam kunjungan ke perpustakaan Jakarta. Di sini, Rinailah Rindu, seorang perempuan Jawa yang hijrah ke Makassar kembali ke Tana Toraja, tempatnya bertemu dengan cinta pertamanya yang diputuskan oleh adat. Di sisi lain, dia harus mempertimbangkan perasaan sahabatnya, Wanu, yang menyatakan cinta padanya namun sempat ditolaknya sementara.

Novel ini ringkas, dan bercerita tentang romansa yang ringan namaun membahas banyak hal: perbedaan budaya, waktu, dan perubahan perasaan. Namanya perbedaan budaya, tentu ekspektasi orang berbeda-beda, dan belajar menerimanya, utamanya menerima perbedaan tersebut juga perasaan kita, menjadi konflik utama buku ini.

Meski tipis, konklusi buku ini jelas dan terang, dan unsur-unsur budaya yang dimasukkan pun tidak terasa menggurui. Penulis cukup jeli menempatkan latar pada saat festival budaya, sehingga tidak membuat pembaca merasa digurui dengan penjelasan atas istilah yang digunakan. Lewat novel tipis ini, kita diajak mengenal budaya Tana Toraja sedikit lebih dalam, juga dalam ekspektasi tokoh-tokohnya.

3 bintang lebih karena penokohan sepertinya bisa dibuat lebih mendalam, dan keputusan beberapa tokoh bisa dibuat tanpa kesan tiba-tiba. Selebihnya, novel ini romansa yang ringan tapi bernas.
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
Read
September 17, 2022
KOVERNYA WARNA VERY PERI. I REPEAT KOVERNYA WARNA VERY PERI.

Gagas Media 2016 is ahead of its time 😳

Saya mah percaya pisan Mas Faisal Oddang ini spesialis novel etnografi yang otentik sekaligus kebaruan. Yang saya belum mengerti kenapa di novel ini fokusnya jadi romance banget, beda dari novel-novel lain yang membuat saya mengenal nama beliau. Atau seharusnya saya baca Puya ke Puya dulu, ya? Memang nggak ada keterkaitannya dengan Pertanyaan secara tema dan alur, tapi secara latar masih sejalan.

Teruuus maaf ini agak menumpang unek-unek. Sebetulnya penggambaran FMC-nya di sini nggak begitu masalah. Dia berpenampilan simpel, makeup natural, tipe yang carefree. Tapi gara-gara ini saya jadi keingat beberapa cerpen/novel karya penulis laki-laki yang menggambarkan tokoh perempuannya tuh, kurang realistis. Saya bahkan bukan sedang ngomongin paras cantik natural tanpa makeup (yang memang juga penting sih)—tapi baju. Ya, baju. Tokoh-tokoh perempuannya seringkali pakai baju ketat, warnanya ngejreng (entah hot pink atau yang dekat-dekat itu), dan ada tulisan yang sekalinya nggak mengundang, agak norak. Terus saya tiba-tiba sebal haha. Sekarang alhamdulillah nggak pernah ketemu lagi sama yang begitu, dan tokoh perempuan di sini juga mirip-mirip perempuan yang saya temui di dunia nyata.

Nanti weh diedit kalau ingat.
Profile Image for Andria Septy.
249 reviews14 followers
December 11, 2018
sejujurnya membaca buku ini, aku sedang berselingkuh dari "Puya ke Puya" Aku membacanya lumayan cepat.
Dapat kita lihat dari judul novelnya saja terkesan puitis. Maklum penulisnya pun seorang penyair. Oddang masih menyinggung Toraja dan Bugis. Aku suka sekali cara Oddang menuturkan kisah ini kita seolah sedang diajak bertamasya ke Sulawesi Selatan dan bersama dengan budaya yang mengitarinya. Akan tetapi, jujur, aku tak begitu menyukai kisah percintaannya. Aku pembaca cerpen-cerpen ketimbang novelnya dan novel ini novel pertama (yang kuselesaikan) dari karya Oddang. Sudah kubilang sebelumnya, membaca karya Oddang seperti membaca karya-karya kelas dunia. Tapi mungkin 'disengaja' sang penulis agar unsur dalam cerita ini sedikit diringankan agar pembaca remaja/teenlit dapat menyukainya. Beginilah pengamatan abal-abalku.
Akhir kata, jika kau menyukai karya Oddang, jangan lewatkan buku ini ya.
Profile Image for Nadia Sagitta.
5 reviews4 followers
July 9, 2020
Secara keseluruhan, aku memberi tiga bintang untuk buku ini. Latarnya aku suka sebab begitu detail sehingga bisa membayangkan Toraja. Kisah cintanya … hm, tidak begitu. Aku cukup geregetan dengan sikap Rinai dan Wanua. Asumsi-asumsi yang kerap mewarnai kehidupan percintaan pada ujungnya hanya bikin repot. Catatan penting: bertanyalah sebelum berasumsi dan bertindak. Satu lagi, jangan berjanji ketika suasana hati masih kacau karena akan sangat berpotensi ingkar janji. Hati-hati, nanti banyak yang sakit hati.

Ulasan lengkap: https://medium.com/@nadialmira/ulasan...
Profile Image for Nit🐢.
4 reviews
November 19, 2024
- Yang membuatku susah memaafkannya, dia tidak pernah merasa bersalah.

Pertanyaan kepada kenangan berhasil membawaku kembali menjelajahi Toraja. Kota indah yang pernah kudatangi, bahkan cuaca dingin disaat itu masih lekat di badanku rasanya heheheh. Terima kasih kak faisal oddang untuk perjalanan imajinasinya . Sepertinya ak masih membutuhkan novel lainmu yang puya ke puya itu untuk perjalanan imajinasiku berikutnya. Ah semoga diberi umur panjang dan kesehatan untuk benar-benar bisa berkunjung kembali ke kota kaya akan budaya ini 😇
Profile Image for Hapudin.
287 reviews7 followers
September 1, 2021
Bagi saya, ini novel ringan yang berisi. Roman dikawinkan dengan kebudayaan. Pembaca akan dapat dramanya, akan dapat juga wawasannya. Setelah membaca novel ini, kita akan sadar ternyata banyak PR bagi kita sebagai warga Indonesia untuk mengenal negeri sendiri yang luasnya dari Sabang sampai Merauke, dengan memiliki kebudayaan yang beraneka ragam.

link resensi lengkapnya di sini:
https://bukuhapudin.blogspot.com/2021...
Profile Image for Diyah.
72 reviews1 follower
March 8, 2025
Ada beberapa bagian yang membingungkan. Seperti cerita yang teracak urutannya.
.
Bagaimana penulis menceritakan ritual tidak selengkap di buku Di Bawah Langit yang Sama. Karakter perempuannya pun menyebalkan semua.
Profile Image for Wahyu.
2 reviews
May 20, 2016
Sebelum membaca novel ini, saya sudah membaca dan mengapresiasi kedua karya sebelumnya--Raiin and Tears (Katanya akan terbit dengan versi yang lebi segar, Hujan dan Air Mata) serta Puya Ke Puya. Saya jujur terkesima dan takjub terhadap karya teman satu ini. Terlepas saya temannya dan kami sama-sama berkuliah sastra, dan tentu saja tinggal di Makassar. Keseluruhan dari yang pernah saya baca (puisi, cerpen dan) novel termasuk yang ini. Saya menemukan sebuah kekuatan magis dalam menempuh POV perceritaan, pemilihan diksi dalam bernarasi serta dibumbui dengan kalimat-kalimat puitis khas penyair muda. Selain itu, kemampuan Bro Faisal dalam menuntaskan ketidakefektifan dalam mengungkapkan adegan-adegan, serta pergantian sudut pandang menjadi poin plus. Saya selalu mendengar darinya bahwa ia adalah pembaca yang malas. Penulis yang rajin.

Satu hal, bahwa Faisal menulis kisah ini dari sudut pandang perempuan. Perempuan yang sedang goyah dan retak oleh kenangan-kenangan masa lalunya. Kehilangan telah membuatnya mengerti bahwa manusia, termasuk perempuan--tidak lagi pernah memiliki apapun, bahkan perasaannya sendiri.
Profile Image for Laras.
160 reviews
October 18, 2016
Ketika kenangan menjadi sebuah pertanyaan, apakah harus tetap sama atau memberikan kesempatan kepada orang yang berbeda? Pertanyaan itu yang kerap mengikuti Rinailah Rindu. Apakah dia harus memilih Lamba – pria yang hampir menikah dengannya ataupun Wanua – sahabatnya sendiri.

Kisah cinta yang sederhana namun dibalut oleh deskripsi mengenai adat Toraja yang begitu kental, sehingga membuat saya semakin jatuh hati kepada Indonesia. Lantas menyadari, betapa kayanya negeri tercinta ini. Mungkin, di lain kesempatan, Faisal Oddang akan mencoba merambah kebudayaan dari Indonesia bagian lain dan akan kembali membuat saya terkesima.
Profile Image for Doddy Rakhmat.
Author 4 books4 followers
Read
April 17, 2016
Jika ingin mengenal Toraja dan semestanya, dan cerita antara Rinai, Wanua dan Lamba yang pelik karena cinta. Maka buku ini tepat kamu miliki
Displaying 1 - 14 of 14 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.