Bagi Ella, tidak ada pertanyaan yang lebih menyebalkan ketimbang “Kapan punya momongan?” Belum lagi tudingan bahwa ia terlalu sibuk berkarier sebagai chef di bakery ternama hingga melupakan kodrat sebagai wanita.
Maka Ella dan suaminya, Jordan, memutuskan mengikuti program kehamilan. Namun, dalam prosesnya Ella kembali dihadapkan pada pilihan sulit. Haruskah ia melepaskan cita-citanya di dunia yang dicintainya?
Dalam kondisi gamang, Ella menemukan bahwa dapur selalu menyediakan kekuatan jiwa yang ia butuhkan. Kekuatan untuk bangkit dan mengambil keputusan yang tepat.
Ella punya mimpi ingin memiliki bakery sendiri. Tapi untuk sementara, dia harus puas bekerja sebagai chef development di Ambrosia Bakery. Sementara itu pernikahannya yg memasuki usia 5 tahun belum juga dikaruniai anak. Bersama Jordan, suaminya, Ella mengusahakan program kehamilan.
Akhirnya Ella bisa hamil, tapi kandungannya tidak bertahan lama. Ella mengalami keguguran. Ella semakin menyibukkan dirinya dengan pekerjaan, sampai dia mendapat kabar bahwa dalam kandungannya ada miom. Namun Ella tidak ingin meninggalkan pekerjaannya, dan menunda tindakan operasi. Sampai kemudian stress di tempat kerja membuatnya harus mengalah di meja operasi.
Metropop satu ini befokus pada Ella, seorang wanita yang mengejar impiannya di dunia pastry dan bakery. Hanya saja menurut saya konflik di dunia kerjanya masih terasa kurang. Memang ada Ambrosia yang memberi tekanan terus menerus pada Ella, tapi nggak "mengigit". Keberadaan Jordan juga hanya pemanis. Mereka berdua nyaris tak ada konflik. Kalau yang gemar memasak mungkin akan memberikan nilai ekstra, karena ada sisipan resep² kue di dalamnya.
Awalnya, aku cukup mengerti kalau buku ini beberapa halamannya terdiri dari resep-resep. Paruh pertama sukses membaca tanpa skip. Tapi paruh keduaaa... Nggak kuat. Banyak skip. Menurutku, banyak adegan yang 'nggak penting-penting amat' justru ditulis di novel ini. Jatuhnya, alurnya slow banget dan bikin bosen. Nggak ada yang bener-bener bisa masuk ke hati. Aku cuma berhasil ketawa karena celetukan salah satu tokoh di 2 halaman terakhir. Dari awal hingga selesai, justru ngerasa sebel sama tokoh utamanya yang ambisius tapi nggak perhatian sama potensi kesehatannya, walaupun pada akhirnya dia tetap bisa mencapai apa yang dia mau. Yap, seperti itu 🌹
Ini ceritanya manis banget sih :''') Jordan ini loveable banget, tapi entah kenapa jadi terlalu flawless :( Suka sih sama alurnya yg terasa rapi saat nyeritain masa lalu Jordan dan Ella Ceritanya juga ga terlalu drama yg mainstream Chemistry antara Ambrosia dan Ella juga berasa manis banget Tapi ada yg aneh nih, ini mertuanya Ella kok kayanya ga nongol sama sekali sih pas Ella sakit? Aneh aja gtu, segitunya kah mereka benci karena Ella ga punya2 anak? :(
Bercerita perjuangan Ella untuk mewujudkan passionnya dan impiannya untuk punya anak. Diajak naek turun emosi bersama Ella. Ceritanya apik,alurnya pas dan karakter tokohnya juga bagus