Jump to ratings and reviews
Rate this book

Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang

Rate this book
(Terbit dalam edisi paperback dan e-book)

Sebuah dongeng bagi kamu, yang sudah cukup dewasa untuk kembali bermimpi.

***

“Konon katanya, pada suatu tidur, kau bisa sampai ke suatu tempat yang disebut Ujung Pelangi. Di sana ada seorang gadis dengan wajah tertutup cadar yang akan menenunkan Mimpi untukmu...”

Seorang pria dengan Hati luka melihat kertas terbang dalam Mimpinya. Ia mengikuti arah kertas tersebut terbang, dan sampai ke Lembah Es. Ia menyangka Hatinya akan sembuh, namun ternyata Lembah Es hanyalah tempat untuk mendinginkan Hati.

Di lain tempat, tanpa ia ketahui, langit sedang terhantam dan memar. Dunia terancam hancur, dan pria itulah yang dipilih untuk menyelamatkannya.

Tapi, karena tidak sanggup lagi menanggung sakit, ia memutuskan untuk selama-lamanya membekukan Hati di Lembah Es.

Lalu langit pun retak, dan hendak runtuh.

***

Diiringi dengan sajak-sajak yang menghangatkan Hati, kisah ini akan membawamu dalam perjalanan untuk menjadi sembuh—dan mengubah dunia, entah bagaimana caranya.

Paperback bisa dipesan di: www.gadispenenunmimpi.com
E-book bisa dipesan di: Smashwords, Barnes & Nobles, iBooks, Inktera, dll.

220 pages, Paperback & E-book

First published April 1, 2016

5 people are currently reading
112 people want to read

About the author

Gina Gabrielle

3 books15 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
37 (32%)
4 stars
51 (45%)
3 stars
24 (21%)
2 stars
1 (<1%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 60 reviews
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 24 books196 followers
May 25, 2016
Perpaduan yang sangat manis antara sebuah kisah fantasi dan cerita cinta, inilah ungkapan yang pas untuk mengambarkan buku bersampul indah ini. Gadis Penenung mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang adalah sebuah cerita tentang hati yang terluka serta hati yang disembuhkan, juga tentang cinta yang menyakiti sekaligus meredakan. Dengan bahasanya nan liris, melalui novel ini, penulis seolah mengajak kita untuk sekali lagi menjadi saksi dari sebuah monumen cinta yang terwujudkan dalam sebuah kisah yang ditulis dengan sedemikian merdunya. Jika buku bisa bernyanyi, maka buku ini termasuk salah satu yang paling merdu bunyinya.

"Temanku, biar kuberi tahu sebuah rahasia: tak dikenal orang bukan berarti tidak penting." (hlm. 82)

Kekuatan utama buku ini ada pada imajinasi si pengarang yang sedemikian unik--bisa mengubah yang biasa menjadi menarik. Ini masih ditambah dengan teknik penceritaannya yang mengalun bak lagu. Kalau ada satu kata yang bisa menggambarkan, mungkin kata 'merdu' bisa mewakili novel ini. Membaca kalimat-kalimat dalam buku ini, kita seperti tengah dibuai dengan kata-kata serta kalimat-kalimat yang semanis madu namun anehnya tidak bikin eneg. Bukan hal yang aneh karena si pengarang rupanya konsisten dalam pemilihan diksi dan teknik berkisahnya, dari awal hingga akhir. Alih-alih terasa membosankan, buku ini mampu menawan pembaca untuk terus membaca meskipun font-nya kecil dan cetakannya agak kurang tebal.

"Biar bagaimanapun juga, di dunia ini ada hukum-hukum yang cara kerjanya kurang bisa dipahami oleh akal pikiran." (hlm. 12)

Secara cerita, kisah di buku ini akan mengingatkan kita pada dongeng-dongeng dengan kastil serta hutan berkabutnya. Karakter-karakternya pun sangat dongengish dalam arti yang positif, dengan nama-nama perlambang. Kura-kura Pengembara, Gadis Penenun Mimpi, Kol. Ibri (yang berwujud burung kolibri berdasi kupu-kupu), Pangeran Landak, serta Putri Boneka. Begitu juga setting tempatnya yang walau terdengar pasaran namun digarap dengan begitu imajinatif, semacam Hutan Kabut dan Istana Masa Kini.

"Tetapi Raja Harimau Putih kini sudah mengerti untuk tidak terlalu memerdulikan perkataan ornag lain tentangnya--mereka terlalu mudah berubah pikiran." (hlm. 154)

Dikisahkan, langit dunia mimpi mulai retak. Rupanya bukan retak yang biasa, karena retakan itu seperti memar yang semakin lama semakin meluas serta melebar sehingga memunculkan suara gemuruh dan celah besar di langit. Langit ibarat lengkung yang siap runtuh kapan saja. Runtuhnya langir dunia mimpi akan sangat berbahaya karena dunia mimpi tidak lagi terlindung dari pancaran matahari dunia yang dapat menghancurkan dunia mimpi. Kehancuran dunia mimpi akan berakibat pada hilangnya mimpi dari umat manusia.

"...Temanku, saat kau mempunyai seseorang untuk dicintai, kau akan memiliki keberanian." (hlm. 192)

Apa yang menjadikan runtuhnya langit dunia mimpi? Rupanya langit dunia mimpi sudah tidak kuat lagi menanggung harapan-harapan buruk manusia yang terus membumbung ke atas. Pikiran yang buruk, kemauan yang pesimis, dan harapan yang jelek terus memenuhi udara dan langit, membuat serta merusak struktur rapuh langit dunia mimpi. Ini diperparah dengan semakin langkanya bahan-bahan yang dibutuhkan gadis penenun mimpi untuk bisa menenun mimpi-mimpi yang baik. Padahal, untuk membuat satu mimpi yang baik, dia harus merelakan hatinya dihancurkan sebagai salah satu bahannya mimpi. Sampai kapan lingkaran setan ini berakhir? Akankah dunia mimpi benar-benar runtuh?

Saya suka dengan buku ini, sebuah kisah fantasi yang disampaikan lain dari yang lainnya. Kisahnya mungkin klise dan datar, tapi kisah ini dituliskan dengan indah, dengan merdu. Saya suka pilihan kata-kata yang digunakan penulisnya. Saya suka dengan kalimat-kalimatnya yang bersenandung merdu. Saya suka dengan alurnya yang lembut namun sangat menghibur. Saya juga suka dengan sampulnya. Andai saja buku ini melalui tahap editing yang lebih rapi, pasti akan semakin bagus.

"Untuk setiap permintaan ada jawaban. Untuk setiap ucapan syukur ada berkat yang turun menghampiri." (hlm. 54)
Profile Image for Sulis Peri Hutan.
1,056 reviews296 followers
June 4, 2016
Teman, aku akan menceritakan sebuah dongeng kepadamu, tentang Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang. Cerita bermula ketika seorang pemuda yang memiliki rambut berwarna madu dan membawa ukulele kemana-mana, berjalan melalang buana dengan Hati yang merah cerah dan terpampang jelas bertemu dengan seorang perempuan yang memiliki hati tertutup rapat dan tidak bisa dilihat. Perempuan tersebut meminta hati pemuda dan tanpa curiga langsung memberikannya. Apa yang terjadi? Perempuan tersebut malah menikam dan membuang Hati begitu saja, lalu menghilang. Dengan susah payah pemuda itu mengambil Hati miliknya yang jatuh ke dalam air yang gelap, tapi Hatinya sekarang memiliki sebuah luka sayatan yang mengangga lebar. Pemuda tersebut pergi ke Lembah Es, untuk mendinginkan Hatinya, membekukan Hatinya, mengistirahatkan Hatinya yang luka.

Lalu pemuda yang memiliki Hati tersakiti, kehilangan mimpi dan kehilangan arah tersebut berkeliaran kesana kemari sampai akhirnya tiba di Ujung Pelangi, di tempat tersebut dia bertemu dengan Gadis Penenun Mimpi yang wajahnya tertutup cadar. Pemuda tersebut tidak lagi bermain musik, tapi melipat kertas terbang, membuatnya tenang dan lupa sejenak akan Hatinya. Gadis Penenun pun memberikan penghiburan dengan menceritakan sebuah cerita, menyelimutinya dengan mimpi. Memberikan stok mimpi yang hampir habis karena Benang Perasaan semakin menipis dan Warna Keajaiban belum akan tiba dalam waktu dekat, dua bahan untuk menenun mimpi, dan Gadis Penenun masih bisa mengusahakan bahan yang ketiga, yaitu kegigihan, tapi dia tidak yakin akan mendapatkan bahan keempat dan yang terakhir. Langit lebam, permukaanya penuh dengan memar, dan Dunia Mimpi nyaris hancur.

Ia pun lantas berpikir mungkin, hanya mungkin, lipatan kertas itu juga adalah bentuk dari perasaan. Bahasa yang disampaikan dalam hening dari dalam jiwa ke tangan, bahkan tanpa sadar pria itu pun punya angan.


Raja Kasih pun meminta burung kolibri kecil atau biasa dipanggil Kol. Ibri untuk memandu seorang yang terpilih untuk menyelamatkan Dunia Mimpi lewat petualangan yang istimewa. Pemuda yang Hatinya tersakiti itulah yang terpilih, dia akan mendapatkan penawar ketika melakukan petualangan dengan Kol. Ibri. Pemuda tersebut kemudian menjelma sebagai Kura-Kura Pengelana, menjelajahi Istana Masa Kini, Negeri Bawah Danau, Istana Permai, Kastil Masa Lalu, Liang Hati yang Terdalam yang bisa mengubur Perasaan Tanpa Nama, dan mengarungi Hutan Kabut yang penuh bahaya. Kemudian bertemu dengan Dayang Tikus dan Raja Harimau Putih, serta Putri Boneka dan Pangeran Landak yang sama-sama memiliki Hati yang retak dan ingin menemukan penyembuhnya, sehingga nantinya mereka bisa melangkah maju dengan pasti ke balik Pintu Masa Depan.

Temanku, dongeng ini begitu indah, diksi yang digunakan penulis sangatlah puitis, padahal aku yang berasal dari dunia antah berantah dan sudah kehilangan sayap ini jarang sekali menyukai kalimat yang penuh melodrama karena sudah tidak memiliki daya untuk memahaminya. Namun anehnya, aku sangat menikmati cerita yang penulis lantunkan, sajak yang magis, sangat merdu dan menyejukkan hati. Aku dengan mudahnya memahami cerita, memahami perasaan tokoh-tokohnya, memahami benang merah yang menjalin tiap tokoh walaupun hadir dengan nama dan waktu yang berbeda-beda, dengan mudahnya memahami apa yang sebenarnya ingin disuguhkan penulis, yaitu tentang perasaan yang terluka akan sembuh bila kita bisa memaafkan dengan tulus.

Aku sangat menantikan alunan dongeng lainnya dari penulis, berharap dia akan terus produktif dan menyuguhkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih nyata tanpa adanya balutan fantasi. Aku yakin dengan modal merangkai diksi yang sangat indah, kalimat-kalimat yang puitis akan terjalin cerita lain yang tidak kalah indah. Aku juga sangat menghargai penulis di mana dia menyebarkan dongeng ini dengan cara yang berani dan berbeda untuk ukuran self publish, aku yakin tidak sedikit modal yang penulis keluarkan, dan aku yakin tidak sedikit juga yang penasaran dengan dongeng ini karena cara promosi yang begitu memikat.

Walaupun aku tidak memiliki sayap lagi, tapi aku mempunyai keahlian untuk memberikan sayap kepada orang lain, untuk cerita dongeng yang sekarang sudah langka dan sangat indah ini, aku memberikan tiga setengah sayap untuk menemaninya terbang dan bisa hinggap di rak buku pembaca yang lain. Untuk bisa memberikan mimpi indah kepada para pembacanya.

(Dongeng Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang.
diambil dari Koleksi Resensi Langka milik Peri Hutan di Kastil Penuh Cinta.)

Review: http://www.kubikelromance.com/2016/05...
Profile Image for Sari Herbita.
70 reviews19 followers
August 13, 2016
Ternyata buku ini adalah sebuah buku ajaib yang dapat menceritakan dongeng sebelum tidur padamu. Dongeng mengenai seorang Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang. Namun sebuah dongeng tidak mungkin hanya menceritakan dua tokoh saja kan? Oleh karena itu diceritakan pula Puteri Boneka, Manusia Bintang, dan Kol. Ibri. Sebenarnya masih banyak karakter lain, tapi lebih baik kalian mengetahuinya sendiri saat si buku mendongengimu secara langsung.

Once upon a time, terdapatlah seorang pria muda biasa dengan Hati yang merah cerah dan terpampang jelas. Suatu hari, si pria bertemu dengan seorang gadis. Siapa sangka gadis itu malah menikam dan membuang Hati si pria begitu saja. Merasakan Hati yang sakit teramat sangat, si pria lalu pergi ke Lembah Es dan membekukan Hatinya hingga ia tidak merasakan apa - apa lagi.

Si pria dengan Hati beku lalu berjalan tak tentu arah hingga ia tiba di Ujung Pelangi, tempat si Gadis Penenun Mimpi. Si pria sekarang memiliki hobi baru yaitu melipat kertas terbang jadi mari kita sekarang panggil dia dengan sebutan si Pria yang Melipat Kertas Terbang. Tanpa sadar, pria itu tertidur di dekat Gadis Penenun Mimpi. Gadis itu lalu menenunkannya sebuah mimpi yang bahan - bahannya sudah aku beritahu di awal cerita ini. Tapi tahukah kau bahwa bahan ke-empat adalah Hati si Gadis sendiri? Dia meremas Hatinya hingga menjadi serpihan untuk ditaburkan di tiap mimpi orang lain.

Sudahkah aku memberitahumu bahwa permukaan Langit penuh dengan memar dan Dunia Mimpi hampir hancur? Untuk mencegah hancurnya Dunia Mimpi, Raja Kasih memerintahkan Kol. Ibri (seekor burung kolibri yang dapat berbicara dan memakai dasi kupu - kupu berwarna emas) untuk mencegahnya bersama si Pria yang Melipat Kertas Terbang. Jangan tanya kenapa pria itu yang dipilih karena hanya Raja Kasih yang tahu jawabannya. Dan terkadang kita hanya perlu percaya bahwa pasti ada alasan tertentu atas semua yang terjadi.

Pria itu lalu berubah bentuk menjadi kura - kura pengelana. Kau pasti bertanya kenapa dia berubah seperti itu kan? Itu karena kura - kura adalah Bayangan Jiwa si pria. Jadi bila seseorang yang Hatinya hancur, dia akan mengeluarkan sebentuk Bayangan Jiwa yang merupakan representasi Hatinya.

Kura - kura pengelana bersama Kol. Ibri lalu menjelajahi Dunia Mimpi. Mereka pergi ke Istana Masa Kini, Negeri Bawah Danau, Kastil Masa Lalu, Liang Hati yang Terdalam, Hutan Kabut, dan Pintu Masa Depan.

Sebenarnya dongeng ini masih panjang, tapi aku tak akan menceritakan semuanya. Lebih baik bukunya langsung yang menceritakan dongeng ini pada kalian secara langsung. Aku berani menjamin bahwa kau tidak akan kecewa dengan buku ini. Buku ini begitu manis dengan diksi yang sangat indah.

Pernahkah kalian membaca The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupery? Bagiku dongeng milik Gina ini bisa disandingkan dengan The Little Prince yang telah diterjemahkan dalam 200 bahasa itu.

So, is it recommended? BIG YES!
Profile Image for Dini Afiandri.
Author 4 books17 followers
September 27, 2016
Saya pertama kali mengetahui tentang buku ini dari review orang-orang tentangnya.
Ada banyak pujian setinggi langit, ada juga yang mengutarakan kekurangan.
Saya sempat mencari buku ini di toko buku, sebelum kemudian saya baru tahu bahwa buku ini terbit secara indie dan harus dipesan online. Untunglah, sahabat baik saya, Shelly Fw berbaik hati meminjamkan buku ini pada saya, sehingga saya pun berkesempatan untuk membacanya.

Dan, dengan mudahnya saya jatuh hati dengan kisah dongeng ini.
Seperti yang tertulis di halaman pertama buku ini, membaca dongeng ini memang lebih baik kala malam hari, karena keajaibannya lebih terasa. Saya jatuh cinta dengan dunia yang dibangun penulisnya. Dengan Gadis Penenun Mimpi yang menyembunyikan wajahnya dengan cadar, dengan pemusik jalanan berambut emas dan bermata madu yang menjelma menjadi Kura-Kura Pengelana, Putri Boneka dan Pangeran Landak si Manusia Bintang, dan tentu saja... dengan sang pencerita, Kol. Ibri yang angkuh tapi manis.

Mbak Gina Gabrielle berhasil memberikan suara yang unik untuk setiap "anak-anaknya" di buku ini. Sampai ke karakter sampingan seperti Dayang Tikus dan Pangeran Harimau Putih di Negeri Bawah Danau, semuanya punya karakter yang unik.
Bila saya boleh menarik garis merah, tokoh-tokoh di buku ini semuanya sama-sama kesepian, dan hati mereka sama-sama terluka. Lalu Raja Kasih menugaskan mereka dalam suatu misi perjalanan untuk menyembuhkan hati masing-masing.

Saya suka dengan majas figuratif yang digunakan dalam dongeng ini, simbol-simbol di dalamnya, tentang hati, tentang luka dan dendam, tentang memaafkan. Juga tentang mimpi dan dunia di antara batas mimpi dan kenyataan. Diksinya sederhana, tapi mengena. Penceritaan dan cara bertuturnya mengalir dengan lancar, walau kadang terasa agak kaku ketika pergantian cerita dari bab yang satu ke bab lainnya. Puisi dan lagu di dalamnya sangat nyaman untuk dibaca, menarik, dan yang paling penting-- betul-betul memperhatikan rima. Saya juga salut untuk kerja keras penulisnya untuk membuat novel ini rapi dan bersih dari typo. Saya hanya menemukan satu kesalahan, yaitu pengulangan kata sambung "dan", dan itu bisa dibilang tidak terlalu berarti. Ini adalah bukti bahwa buku indie pun bisa terbit dengan bagus dan sama sekali tidak asal-asalan.

Dongeng ini berhasil dinarasikan dengan baik, berselang-seling dengan serpihan puisi dan memori dari berbagai tempat yang menjadi latar dongeng ini, memberikan nuansa tersendiri. Saya sangat suka nyanyian Kol. Ibri di Pesta Dansa Tengah Malam:

"Hati bisa jatuh.
Hati bisa terbang.
Namun para kekasih tenang,
kar'na cinta itu sauh
yang takkan goncang.
....
Biarkan Hati jatuh--
Biarkan Hati terbang--
Sekarang cinta t'lah datang,
dan yang dulu dua, kini jadi satu."


Ada yang menyandingkan buku dongeng ini dengan Pangeran Kecil/ Le Petit Prince karya Antoine de Saint Exupery. Bagi saya, buku ini, kendati memiliki kemiripan tema dengan Pangeran Kecil, kita juga bisa menemukan kisah fantasi ala Chronicles of Narnia di dalamnya. Kesederhanaan dan keindahan buku ini boleh saya sejajarkan dengan dongeng-dongeng karya Gail Carson Levine dan kalau tidak berlebihan, dengan Kate di Camillo yang menulis Tale of Desperaux serta Miraculuous Journey of Edward Tulane.

Empat setengah bintang untuk dongeng yang luar biasa ini.
Saya menantikan karya selanjutnya dari mbak Gina Gabrielle, mungkin tentang Pegunungan Terhenetar dan Bangsa Bulan.
Terakhir, berikut kutipan puisi favorit saya dari Koleksi Perkamen Langka milik Istana Masa Kini:

"Apakah kau merasakannya?
Hati berteriak.
Lama ia terkoyak-koyak.

Hati luka, Hati luka,
dan Hati tak mau terbuka.
Sedang langit retak, langit retak,
dan suaranya berderak-derak.

Langit runtuh,
tapi tak ada yang mau tahu.
Karena Hati juga retak,
sama seperti langit retak,
dan sakitnya lebih menusuk kalbu."
Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
June 25, 2016
"Masa lalu punya kekuatan.
Semua orang diberinya harapan.
Semua orang diberinya cobaan.
Untuk bebas atau terjebak, semua itu pilihan."
Bisa dikatakan bahwa aku sangat jarang (atau bahkan tidak pernah) membaca kisah dongeng sebelumnya. Sehingga saat penulisnya, Gina Gabrielle, menawarkan buku ini untuk aku baca dan review, sebenarnya aku cukup ragu-ragu. Sejak awal, ceritanya ditulis dengan cara yang begitu puitis dan mendayu-dayu. Gaya penulisannya sangat sesuai dengan mood yang ingin disampaikan oleh kisahnya: magical dan dreamy—sesuai dengan judulnya yang berkaitan dengan mimpi. Narasinya membuat seolah kita sebagai pembaca sedang didongengi oleh naratornya, dan pembaca akan dipanggil sebagai Teman dalam buku ini. Pembawaan ceritanya pun berhasil membuatku penasaran dengan apa yang akan terjadi pada akhir ceritanya.

Aku tidak memberikan ringkasan cerita yang terlalu mendetail karena aku rasa kisah ini mengungkapkan banyak hal yang tidak terduga secara perlahan-lahan. Karena itulah aku tidak mau memberikan spoiler bagi yang belum membaca buku ini. Pada awalnya terkadang aku merasa sedikit bingung, tetapi lama-kelamaan aku mulai terbiasa dengan julukan karakter-karakternya dan juga apa yang sedang terjadi. Aku suka dengan bagian-bagian saat kisahnya mengungkap hubungan antar-karakternya yang cukup menyedihkan dan membuatku merasa tersentuh. Di samping itu semua, yang paling aku suka dari buku ini adalah pesan-pesan yang tersirat lewat cerita serta karakter-karakternya. Ada karakter yang tidak lahir sesuai dengan keinginan dan harapan orangtuanya, sehingga ia tidak pernah merasakan kasih sayang. Ada pula karakter yang disukai oleh semua orang hanya karena keuntungan yang bisa ia berikan untuk mereka. Luka hati yang dirasakan oleh karakter-karakter ini sangat dalam dan membuat mereka memiliki harga diri yang rendah. Akan tetapi, saat menemukan orang-orang yang bisa mereka apa adanya, hati mereka akan perlahan pulih—hingga akhirnya mereka pun bisa menerima diri mereka sendiri. Dan yang terpenting, seperti dongeng-dongen pada umumnya, kisah ini pun memiliki akhir yang bahagia. Ending yang membuatku turut bahagia untuk setiap karakternya :)
"Ada jenis kebahagiaan yang akan tetap membuatmu takjub, bahkan jika kau berpikir seharusnya kau sudah terbiasa dengan kebahagiaan itu. Itulah jenis kebahagiaan yang bahkan tidak berani kaubayangkan dalam Mimpi sekalipun, namun entah bagaimana bisa terjadi juga kepadamu."
Kisah yang ditulis oleh Gina Gabrielle dengan gaya yang puitis ini akan membawa pembaca berangan-angan dan bermimpi. Aku rasa pembaca yang menyukai cerita dongeng akan bisa menikmati buku ini dengan baik. Akhir kata, aku ingin mengucapkan terima kasih pada penulisnya yang sudah memberiku kesempatan untuk membaca karnyanya yang di self-publish ini. Semoga ke depannya bisa terus menciptakan karya-karya yang bisa terus dinikmati dan menginspirasi banyak pembaca :)
"Dalam setiap keputusan yang diambil, ada takdir yang dibentuk. Dan mungkin, hanya mungkin, di saat kita melupakan masalah kita sendiri dan menolong orang lain yang mengalami kesusahan, sebenarnya kita juga tengah menolong diri kita sendiri.
Biar bagaimanapun juga, di dunia ini ada hukum-hukum yang cara kerjanya kurang bisa dipahami oleh akal pikiran.
Apakah kau percaya?"
Profile Image for Biondy.
Author 9 books234 followers
October 7, 2016
Terima kasih untuk penulisnya yang telah memberikan buku ini untuk diulas.

"Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang" bercerita tentang seorang pria yang selalu melanglang buana dengan Hati yang dia buka lebar-lebar. Ketika suatu hari seorang wanita mencabik-cabik Hati itu hingga rusak parah, sang pria akhirnya memutuskan untuk membekukan Hatinya agar tidak lagi terasa sakit, tanpa sadar bahwa itu berarti dia akan tinggal di Lembah Es untuk selamanya.

Hingga suatu hari seekor burung berdasi membangunkannya untuk memulai sebuah perjalanan. Kini sebagai seekor kura-kura, bersama Putri Boneka dan Pangeran Landak, mereka harus menyelamatkan Dunia Mimpi/

Sebuah buku dongeng yang sepertinya ditujukan untuk para orang dewasa. Dari segi cerita, novel ini jelas sekali menggambarkan mengenai hati yang terluka (hati figuratif ya, bukan pendarahan internal) dan bagaimana menyembuhkannya. Ceritanya manis dan saya suka dengan dunia yang penulisnya bangun, serta kejutan kecil di akhir ceritanya.

Penulisnya juga berhasil menyajikan gaya cerita yang mengalir, serta diksi yang baik serta variatif. Beberapa puisi yang disajikan juga enak dibaca. Saya juga memuji betapa rapi dan bebas typonya novel ini. Apalagi ini novel indie yang berarti semuanya diurus penulisnya sendiri. Hal ini menunjukkan bagaimana seriusnya Gina Gabrielle dalam menerbitkan novel ini.

Kekurangan novel ini buat saya ada dua. Pertama pada bagian kertas terbangnya. Mengingat benda ini ada pada judul, menurut saya dia tidak punya fungsi yang signifikan dalam cerita, berbeda dengan si gadis penenun mimpi yang memang menjadi bagian penting dari plot. Kedua, saya kurang sreg soal keberadaan Pangeran Landak. Rasanya keberadaannya tidak terlalu terhubung dengan baik dengan plot Kura-kura Pengelana dan Putri Boneka. Romansa instannya dengan Putri Boneka yang paling terasa hanya ada untuk kepentingan plot saja, alias kurang menyatu dengan keseluruhan cerita.

Secara keseluruhan, "Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang" adalah novel fantasi yang manis. Kisahnya punya pesan yang jelas dan diolah dengan baik. Penyajiannya juga profesional, membuktikan bahwa indie tidak sama dengan asal-asalan.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang novel ini, bisa cek http://gadispenenunmimpi.com/ atau kontak ke Twitter @msginagabrielle.

Bermimpi sedikit,
bermimpi sebentar,
dalam naungan langit,
dan awan-awan lebar.

Saat dunia terlampau gelap,
tutup matamu dalam lelap.
Bermimpilah sedikit,
walau Hati terasa sakit. (hal. 3)
Profile Image for April Silalahi.
227 reviews213 followers
June 25, 2016
Review lengkap di: http://duniakecilprili.blogspot.co.id...

Bisa dibilang ini merupakan karya yang cerdas dengan terbitan indie.

awal novel ini hip karena beberapa teman gue upload secara hampir bersamaan di twitter, yang ngebuat gue tertarik adalah bagaimana penulis mengemas tampilan novel ini secara keseluruhan. Pembacanya dapat sebuah amplop surat dengan ukiran nama masing2 di depannya. Lalu ada kertas yang dilipat menyerupai pesawat terbang. Briliant! Entahlah, tapi gue belum pernah melihat kemasan serupa uniknya di buku lokal penerbit major.

Karena berawal dari ketertarikan itulah, gue bisa menyicipi isi buku unik ini. Di halaman muka ada sebuah anjuran kalau novel ini pantasnya dibaca saat malam hari. Dan itu betul. Jangan coba2 membaca novel ini saat kamu hanya ingin mengisi waktu luang mu di jam istirahat kerja atau sedang berada di tengah keramaian. Membaca kisah ini memerlukan ketenangan untuk bisa memahami imajinasi yang coba disampaikan penulis.

Saat awal membacanya gue sama sekali gak tahu novel ini bergenre apa. Yang gue tau dongeng, dan itu topik bacaan yang lagi gue demenin belakangan ini. Tapi ternyata diksi novel ini gak sesimple buku dongeng penulis lokal yang lagi hip di pasaran.

Lewat diskusi seru dengan penulis, gue menanyakan sebenarnya tulisan dya ini genre nya apa? Penulis menyebut tulisannya adalah sebuah dongeng sastra. Tapi kalau menurut gue kisah ini surealis abis! Penulis memiliki daya imajinasi yang tinggi hingga mampu menciptakan dongeng si Pemuda patah hati ini.

Beberapa kali gue juga beradu argumen dengan penulisnya saat gue mendapati beberapa kata yang gak wajar penggunaan huruf kapitalnya. Seperti Hati, dengan H kapital atau Benang Perasaan. Serta Lembah Es. Dayang Tikus, dan masih banyak lagi.
berdiskusi dengan penulis dan memahami cara pandang serta tujuannya akan novel ini bener2 menarik.
penulis juga bilang, tidak ada yang salah jika gue menilai buku ini dari sisi editor yang segmented. Hahahahaha

Gue suka sekali dengan banyaknya sajak yang bermunculan dalam novel ini.bener2 merdu. Tapi entahlah, gue tetap mikir kalau Hati si pemuda memiliki makna hati yang sesungguhnya. Sebuah benda yang bisa terluka akan perasaan.

Gue akan menanti di baris pertama jika Gina Gabrielle menerbitkan karya keduanya.
penasaran akankah dia melahirkan karya dengan imajinasi tinggi lagi? Atau mengikuti tren kesukaan pembaca? I'll see..

Btw, novel ini cocok banget buat kamu yang gemar genre surealis.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book265 followers
May 31, 2016
Mari menyelam ke dalam pekatnya tinta, masuk menyelinap jauh ke bawah kesadaran manusia. Biarkan jiwamu yang melihat dan mendengar. Aku jamin, segalanya akan segera menjadi berbeda begitu kau melewati gerbang ini. Satu, dua, tiga, empat. Bahannya sudah lengkap. Mimpimu sudah bisa ditenun. Empat, tiga, dua, satu. Mari bermimpi bersamaku.


Kisah di dalam novel ini diawali oleh perjalanan seorang pemuda yang memiliki Hati merah cerah, bebas dan bahagia. Dalam perjalanannya itu, si pemuda bertemu dengan seorang gadis, yang kepadanya pemuda ini memberikan Hatinya. Tetapi gadis itu justru melukai Hatinya. Pemuda ini pun beranjak mencari pengobatan. Di Lembah Es, dia bertemu dengan banyak orang yang berusaha memulihkan Hati. Karena tidak ingin Hati-nya terluka, pemuda ini memilih untuk membekukan Hati-nya. Suatu keputusan yang disesalinya. Di kemudian hari, karena ingin sembuh, pemuda ini berubah menjadi Tuan Kura-Kura Pengelana. Bersama Kol. Ibri yang ditugaskan oleh Raja Kasih, Tuan Kura-Kura Pengelana mencari kesembuhan untuk hatinya.

Sementara itu, di Ujung Pelangi ada seorang gadis yang bertugas menenun mimpi. Orang-orang datang kepadanya untuk meminta mimpi. Gadis ini menenun dengan menggunakan 4 bahan dasar: Benang Perasaan, Warna Keajaiban, Kegigihan dan Hati yang Penuh Cinta Kasih. Seorang Pemuda Pelipat Kertas datang kepadanya meminta mimpi. Sang Gadis mulai menyiapkan bahan-bahan dan menenun mimpi. Ketika tiba di bahan ke-empat, Gadis ini mengambil Hati-nya dan menghancurkannya untuk ditaburkan di mimpi pemuda tadi. Namun ada yang berbeda, kali ini Hati-nya dipenuhi cinta kasih untuk si pemuda. Sayangnya, Gadis Penenun Mimpi harus tetap tinggal menenun mimpi. Dia berharap akan ada akhir yang bahagia untuk kisahnya.

Itulah sepenggal kisah awal buku ini. Buku ini tidak hanya berkisah tentang tiga tokoh di atas (Tuan Kura-Kura Pengelana, Gadis Penenun Mimpi dan Pemua Pelipat Kertas). Ada banyak tokoh yang bermunculan, masing-masing dengan karakternya yang unik. Setiap tokoh yang muncul sepertinya menggambarkan karakter-karakter yang bisa kita jumpai pada seorang manusia. Misalnya Raja dan Ratu yang tinggal di Istana Masa Kini, yang sudah lama menginginkan pewaris. Di dalam benak mereka sudah lahir khayalan, impian, dan harapan akan sosok si pewaris. Namun ketika anak-nya (seorang putri) benar-benar lahir, Raja dan Ratu ini bukannya menerima berkat yang dinantikan itu, tetapi menjadi sibuk mengubah Putri Tanpa Nama menjadi seperti sosok pewaris dalam benak mereka. Bukankah beberapa orang tua dewasa ini sering bertindak seperti itu? Bukannya melepas anak panah dari busur kehidupan mereka untuk melesat jauh, justru orang tua sibuk menghidupkan karakter dari benak mereka?

Novel ini memang sebuah dongeng. Seperti dongeng pada umumnya, tokoh-tokoh di dalam novel ini adalah rekaan semata. “Aku” menyusun kemunculan para tokoh satu per satu hingga terjalin sebuah kisah unik, diselingi oleh sajak-sajak yang indah. Alur cerita yang digunakan adalah alur maju, sehingga pembaca seperti dibawa berkelana. Ada yang menarik perhatian saya pada novel ini, yaitu sajak-sajaknya. Sajak-sajaknya begitu indah. Saya tadinya berpikir, sajak-sajak itu adalah karya lepas untuk melengkapi dongengnya. Ternyata pemilik sajak-sajak itu adalah tokoh-tokoh yang ada di dalam novel ini.

Selayaknya dongeng, “Aku” menyarankan untuk membaca novel ini di keheningan malam. Saya setuju sekali. Membaca novel ini tidak boleh terburu-buru, harus perlahan dan dihayati maknanya. Misalnya, saat saya menemukan bahwa kata “Hati” sering ditulis dengan huruf kapital H, seakan-akan Hati ini adalah tokoh tersendiri. Saya lantas berpikir, bahwa terkadang kita meremehkan keberadaan hati. Padahal Hati selalu punya keinginan dan bebas untuk merasa.

Jujur saja, saya merasa review yang saya tuliskan ini tidak mewakili isi novel secara keseluruhan. Saya kesulitan membuat review yang bersifat general. Novel ini membuka imajinasi pembaca, dan tentu saja setiap pembaca berhak menerjemahkan dongeng di dalam novel ini semau mereka. Penulis sebenarnya membuat beberapa pertanyaan panduan untuk diskusi di akhir buku ini. Tapi, kamu harus membacanya sendiri untuk merasakan keajaiban Dunia Mimpi.

Novel ini ditulis oleh Gina Gabrielle, dan pernah diterbitkan secara berkala di website Gadis Penjaja Kata dan di Wattpad. Novel ini akhirnya dibukukan lewat Nulisbuku. Dia juga pernah menulis bersama Eka Kurniawan di buku Siwon Six (Penerbit Plot Point) Kamu bisa membaca karya-karyanya yang lain (dan juga beberapa penulis lainnya) di website Gadis Penjaja Kata.
Profile Image for raafi.
926 reviews448 followers
June 4, 2016
Akhirnya. Setelah hampir 1 bulan dicicil.

Cerita yang bagus, Gina! Aku suka gaya menulismu yang mengajak pembaca untuk mengikuti jalan cerita. Dongeng tentang hati yang mungkin hanya bisa dipahami bagi mereka yang dewasa. Dan rapi! Hampir tidak ada salah ketik selama membaca.

Hanya saja, jalan ceritanya yang terlalu "mindblowing" sedikit bikin mengerutkan kening. Aku bisa bilang ini novel sedikit masuk genre fantasi--Dunia Mimpi? Kura-Kura Pengelana? Gadis Penenun Mimpi? Dan apa yang terpenting dari sebuah cerira fantasi? Pendeskripsiannya yang harus jelas dan gamblang. Sayang, aku belum menemukannya pada buku ini.

Keep writing, Gina! Ulasan lengkap: http://bibliough.blogspot.co.id/2016/...
Profile Image for Shelly.
Author 2 books44 followers
December 12, 2016

Mari menyelinap ke dalam pekatnya tinta, masuk menyelinap jauh ke bawah kesadaran manusia. Biarkan jiwamu yang melihat dan mendengar. Aku jamin, segalanya akan segera menjadi berbeda begitu kau melewati gerbang ini.
Satu, dua, tiga, empat.
Bahannya sudah lengkap. Mimpimu sudah bisa ditenun.
Empat, tiga, dua, satu.
Mari bermimpi bersamaku.
- Hlm.2


Katakanlah saya terlalu perfeksionis, tapi saya memang sempat bingung untuk mengulas novel ini. Rasanya belum cukup bila novel ini dikatakan ‘bagus’ saja atau ‘keren’ saja.

Atau mungkin sebenarnya ini bukan novel. Ini adalah masterpiece. Adikarya.

Dan pembuat kisah ini bukanlah penulis. Sama sekali bukan. Saya yakin itu. Pembuat novel ini adalah pendongeng. Mau tahu kenapa saya berkata demikian? Baca saja novelnya :)

… Oke. Bercanda. Tidak semua penulis adalah pendongeng, kawan. Kalau kalian membaca novel ini, kalian akan teringat dengan karya C.S Lewis. Oya, jangan salah. Meskipun cerita ini berbau dongeng, diksi yang digunakan justru cukup ringan. Asal membaca dengan hati dan pikiran yang tenang bin tenteram, pasti bisa mengikuti jalan ceritanya, kok. Hehe. Novel ini bukan hanya untuk dinikmati, tapi untuk direnungi. Kita akan diajak berimajinasi dan ‘berpetualang’. Tak hanya cerita, terdapat juga syair-syair magical yang estetis dan bermakna.


Bintang memancarkan kehangatan.
sinarnya lebih terang dalam kegelapan.
Cinta memancarkan kehangatan.
kuatnya lebih besar dari kegelapan.
- Hlm. 130


Novel ini sangat unik. Saking uniknya, teknik kepenulisan yang dipakai juga gak kalah canggih. Kalau kalian pernah dengar anthropomorphism, teknik tersebut digunakan di sini. Tokoh-tokoh yang berperan dalam novel ini—sebut saja Pangeran Landak, Putri Boneka, serta Kura-Kura Pengelana—adalah tokoh non-human yang memiliki sifat asli manusia. Teknik ini mengingatkan saya pada buku Alice in Wonderland.

Canggih, kan? Belum cukup sampai di situ, ada banyak sub-plots yang akan mengaduk-aduk pikiran dan perasaan pembaca. Saya katakan begitu karena setiap karakter memiliki kisah tersendiri, plot tersendiri. Di luar itu, semua karakter sangat matang. Salut! Soal karakter favorit, saya sangat suka Kol. Ibri :3

Plot utama cerita ini … saya beneran nggak nyangka. Bahkan si Gadis Penenun Mimpi memiliki kisah yang rumit juga! Duh, ini penulis, eh pendongeng, beneran nggak main-main bikin ceritanya. Apalagi ending-nya. Kalau nggak salah novel ini dikonsep selama sekira enam tahun hmmm… Wajar saja, sih. Menulis dongeng memang nggak seringan menulis buku harian (ya iyalah, Shell).

Oke. Rasanya saya harus sudahi ulasan ini. Semangat terus buat kak Gina, ditunggu ya karya-karya selanjutnya! :)

Profile Image for Anastasia Cynthia.
286 reviews
June 3, 2016
“Pasir yang dianggap tak berarti bisa menjadi mutiara saat bertemu dengan kerang yang tepat.” –Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang, hlm. 152




Hari itu sekonyong-konyong saja ada bunyi derak dari pelipir langit. Dunia Mimpi terancam hancur. Gerbangnya sedikit demi sedikitmelesap dan Kol. Ibri diperintahkan secara serta merta untuk mengevakuasi para penghuninya yang tengah mengalami luka Hati dan menyelamatkan Dunia Mimpi.

Ada empat bahan untuk menenun Mimpi: Benang Perasaan, Warna Keajaiban, Kegigihan, dan Hati. Gadis Penenun Mimpi termenung seorang diri. Di Ujung Pelangi, tempat paling dekat dengan langit, hatinya gundah. Memar Langit terlihat semakin menjadi. Namun, ia harus tetap memproduksi hal yang paling dibutuhkan Dunia Mimpi, yaitu: mimpi.

Sedangkan di Lembah Es, semua makhluk yang patah Hati tengah berupaya memperbaiki Hati mereka. Bagi Hati yang telah membeku, Dayahati akan segera menyingkap keluar dan membalut jiwa mereka dengan sosok bayangan.

Wujud laki-laki itu dikenal sebagai Kura-Kura Pengelana, membawa ukulele dan berkeliling kota memperlihatkan Hati bebasnya. Namun, kini Hatinya telah mati dan membeku. Kol.Ibri mengajaknya berkelana lebih jauh, melewati gerbang Istana Masa Kini demi menyelamatkan jiwa-jiwa lainnya yang punya hati lebih kelam darinya.



Kapan terakhir kali kamu membaca dongeng? Sedari kecil saya ingat, bukan ibu atau ayah saya yang sering mendongeng sebelum tidur. Melainkan tante saya yang punya kegemaran serupa seperti saya yang kerap membacakan dongeng sebelum tidur untuk saya dan adik saya. Bukunya dikutip dari dongeng-dongeng terkenal di seluruh dunia. Saya ingat buku kompilasinya begitu tebal dengan ilustrasi yang menarik. Namun, jika dongeng sering dikaitkan dengan bacaan anak, jelaslah itu salah besar.

Jika sedari kecil, kita terbiasa mendengarkan. Bagaimana jika sudah besar kelak kita menciptakan satu dongeng untuk mengobati jutaan hati yang tengah terluka?

Seperti yang dilakukan Gina Gabrielle, ia menerbitkan dongeng versinya dengan jalur independen. Sebuah langkah yang amat berani sekaligus inovasi yang hebat dalam merangkum cerita masa kini. Jika di halaman awal pembaca dibikin bingung dengan kutipan-kutipan perkamen masa kini dan masa lalu, nyatanya itulah wujud yang kerap orang harapkan dan lupakan—seperti saat sedang patah hati.



Baca selengkapnya di: https://janebookienary.wordpress.com/...
Profile Image for Fikriah Azhari.
362 reviews142 followers
June 18, 2016
[Giveaway] DL: 11 Juni 2016 http://fikriah-bookaddict.blogspot.co...

"Teman, biar kuberitahukan satu hal padamu; Hati hanya punya satu keinginan, yaitu bebas merasa." - halaman 6.


Pemuda itu tahu beberapa hal, yaitu Hatinya terluka, butuh perlindungan, dan ingin bebas merasa. Lalu ia memutuskan suatu pilihan, membekukan Hatinya agar tak dapat merasakan sakit lagi. Kau tahu, teman? Pilihan itu tidaklah tepat, sebab jika Hatinya sudah dibekukan, maka tidak mungkin bisa dicairkan lagi. Dan tak ada seorang pun yang bisa tetap hidup tanpa Hati. Suatu pilihan yang akhirnya disesali oleh dirinya sendiri.

Di sisi lain, di Ujung Pelangi, sang Gadis Penenun Mimpi terus menjalankan tugasnya, menenun mimpi untuk mereka yang kehilangan arah. Terus seperti itu, orang-orang datang, kemudian ia menenunkan mimpi. Teman, akan kuberitahu salah satu bahan untuk menenun mimpi, yaitu Hati. Hati sang Gadis Penenun Mimpi, yang ia remas dan taburkan ke helaian mimpi yang telah ia tenun. Dan setelahnya, ketika orang-orang bangun dari mimpinya masing-masing, maka mereka akan meninggalkan sang Gadis Penenun Mimpi, dan akan datang orang lain lagi, dan lagi, dan lagi. Terus, terus seperti itu yang terjadi di Ujung Pelagi.

Mari kita kembali ke Pemuda yang tadi. Ia ingin menyembuhkan hatinya. Lalu kemudian ia terbangun dari tidur dan menemukan seekor burung sedang berbicara padanya. Apa? Kau bingung, teman? Ah tidak, aku samasekali sedang tidak bercanda, yang barusan bicara padanya tadi betul-betul seekor burung yang mengenakan dasi kupu-kupu. Kau tahu apalagi yang membingungkan di sini, teman? Pemuda itu menyadari bahwa wujudnya telah berubah, menjadi kura-kura.

Burung tadi menjelaskan sedikit hal, bahwa ia adalah Kol.Ibri, utusan Raja Kasih yang akan mendampinginya dalam perjalanan sebagai Kura-Kura Pengelana. Apa? Kau bertanya siapa itu Raja Kasih? Jangankan kau, teman, Kura-Kura Pengelana pun tak mengetahui siapa sosok itu. Yang ia ketahui saat ini hanyalah ia akan melakukan sebuah perjalanan sebagai Kura-Kura Pengelana yang didampingi oleh Kol.Ibri, demi bisa menyembuhkan hatinya. Ya, apa pun akan ia lakukan demi bisa menyembuhkan Hatinya.

***

Indah. Betul-betul indah. Saya suka gaya bahasanya, juga sajak-sajaknya, ah tak lupa dengan lagu-lagunya. Setuju dengan saran yang diberikan si "Aku", cobalah baca buku ini di keheningan malam di saat santai. Fokuslah pada cerita yang mengalir, dan biarkan imajinasi kalian dengan liar menenun gambaran cerita ini di kepala kalian. Karena itulah yang terjadi pada saya, Hutan Kabut, Negeri Bawah Danau, Ujung Pelagi, adalah contoh yang berhasil ditenun oleh imajinasi ini.

Rasakan. Rasakan petualangan yang sedang dilalui oleh Kura-Kura Pengelana. Bayangkan kalian ikut serta dalam petualangan ini. Betul-betul mengasyikan. Saya serius, cobalah sendiri. Ahem, dan bagaimana menurut kalian mengenai covernya? Kalau saya, suka. Simple memang, tapi sudah cukup memperkenalkan kalian pada para tokoh yang akan kalian jumpai saat membaca buku ini.

Saya suka bagaimana para tokohnya saling berhubungan dan membuat saya menggumamkan "Ah ternyata...." Ngomong-ngomong soal tokoh, favorit saya adalah Kol.Ibri.

Saat membaca buku ini, saya sempat teringat pada Alice In Wonderland. Alice dan Kura-Kura Pengelana di buku ini sama-sama bertualang, kan? Saya juga jadi teringat pada Ratu Hati berambut merah itu xD

Segitu saja review saya untuk Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang. Bagi kalian yang suka fairy tale dan kisah petualangan, saya merekomendasikan buku ini untuk kalian :)
Profile Image for Marchel.
538 reviews13 followers
May 11, 2016
Buku dengan kata-kata yang dirangkai dengan indah.

Perjalanan 4 orang yang hatinya terluka, terkoyak dan hancur.
Semuanya berharap menemukan cara untuk menyembuhkan hatinya.

Cerita dikemas apik, walau harus dipikirkan benar-benar saat menikmatinya.
Sengaja kubaca pelan-pelan, demi menikmati kata demi kata di dalam buku ini.
Banyak puisi dan lagu dengan rima yg indah.

Oh, saya menemukan 2 kesalahan terkait penggunaan kata.
Hal 8 paragraf ke 3 dari bawah:
"...dan kemudian meremasnya kembali."
Seharusnya dipergunakan kata 'untuk' dari pada kata 'dan'.

Hal 9 paragraf terakhir:
".... arah kertas tersebut terbang."
Agak janggal terdengarnya.
Akan jauh lebih enak didengar (dibaca) jika susunannya diubah sedikit seperti ini:
"...arah terbang kertas tersebut."

Good job Gabriella, saya sangat menikmati mimpi yang kamu sodorkan.
Profile Image for Erin  F.
135 reviews1 follower
March 15, 2017
4.5* of 5* untuk Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang

“kau tak sakit tapi juga tak sembuh. Kau tak mati, tapi juga tak hidup. Apa gunanya?...” hlm. 43

Novel dengan genre dongeng ini memiliki cover yang cantik dan elegant. Bagaimana dengan ceritanya? Tentu saja sangat menarik. Penulis membawa kita ke dunia yang seolah nyata bukan sekedar fiksi belaka. Hal ini dikarenakan pemilihan tema cerita yang unik, alur cerita yang penuh tualangan dan para tokoh yang teryata saling memiliki keterkaitan.

Tema yang diangkat tentunya bukan hal yang tabu lagi dalam kehidupan manusia. Yaitu tentang sebuah Hati yang terluka. Apa yang kamu rasakan saat hatimu terluka? Sanggupkah mengembalikannya kebentuk semula atau tak ada obatnya sebesar apapun berusaha? Kalau kamu membaca novel ini tentunya akan ada jawabannya. Bagi aku sendiri, itu pun kembali ke diri kita. Kembali pada pilihan kita.

Dengan melihat judulnya sudah ketebak dong ada dua tokoh yang mendominasi tokoh dalam novel ini. Gadis Penenun Mimpi, dia selalu memakai cadar, bersemayam di ujung pelangi untuk menenun mimpi manusia yang datang ke sana. Bisa dibilang dialah yang memberi ketenangan dalam mimpi-mimpi buruk itu - saat tidak ada harapan lagi. Sayangnya tidaklah mudah dalam menuntaskan pekerjaannya karena ada empat bahan penting yang harus disediakan, bahan pertama Kepercayaan, bahan kedua Warna Keajaiban, bahan ketiga, Kegigihan, dan bahan keempat inilah yang tidak mudah didapatkan. Sesungguhnya karena bahan keempat ini juga dia berada di ujung pelangi, sebuah penjara, tapi bagi dia tempat itu adalah sebuah peristirahatan. Pria yang Melipat Kertas Terbang, pria ini sebenarnya bukanlah pria biasa, dia meninggalkan kerajaan dan menjadi seorang pengelana, namun seorang gadis melukai hatinya dengan kejam. Hingga suatu hari dalam mimpinya dia memngikuti arah kertas terbang dan sampai ke Lembah Es, tempat dimana hati bisa didinginkan, namun tidak dapat disembuhkan. Kecuali dibekukan, sayangnya hati yang beku pasti akan hancur. Hingga, entah bagaimana caranya seekor burung Kol.Ibri menemuinya, dan si Pria berubah wujud menjadi Kura-Kura dengan Ukulele di punggungnya. Dari sanalah perjalanan dimulai untuk menyembuhkan hati yang terluka dan menyelamatkan dunia yang akan hancur.

“seperti yang sudah kubilang tadi, terluka itu tak terhindarkan. Saat kau menjalani hidupmu di luar sana, Hatimu bisa saja tergores, tersayat, dan bahkan patah. Kecuali kalau kau terus-terusan menutupinya, tapi itupun akan membuatnya membatu atau mengerdil, seperti yang sudah kaulihat tadi.” Hlm. 14

Dalam perjalanan inilah ada begitu banyak pelajaran yang akan kita dapatkan, saat Kura-Kura Pengelana dan Kol.Ibri menemui berbagai jenis orang. Di mana dia tak dapat seenaknya ikut campur dengan kehidupan mereka, terutama saat berkunjung ke Kastil Masa Lalu, namun ada masa juga Kura-Kura tak dapat menahan perasannya. Hingga petualangan Kura-Kura Pengelana, ditemani Putri Boneka dan Pangeran Landak.

“Jangan terburu-buru menjawab, Tuan. Jangan mengandalkan mata dan telingamu saja, tapi biarlah jiwamu yang melihat dan mendengar.” Hlm

Yang namanya petualangan tentulah tidak mudah banyak rintangan yang harus mereka hadapi. Namun, yang lebih mencengangkan adalah ending yang tak pernah terbayangkan. Sanggupkah Kura-Kura Pengelana menyembuhkan hatinya dan menyelamatkan Langit yang mulai runtuh? Kepo kan? Silahkan baca novelnya langsung.

Dongeng satu ini rekomen banget deh. Overall, aku sangat menikmati bertualang dengan Kura-Kura Pengelana dan Kol.Ibri. Good job buat penulis yang bagiku memberi warna tersendiri untuk novel dengan genre dongeng seperti ini. Ada juga sajak-sajak yang disuguhkan dalam alur ceritanya.

Ada quote yang paling aku suka yaitu saat mereka bertemu dengan Dayang Tikus

“Pasir yang dianggap tak berarti bisa menjadi mutiara saat bertemu dengan kerang yang tepat. Tikus pun bisa menjadi harimau saat bertemu dengan orang yang tepat.” Hlm. 176

Profile Image for Alvina.
732 reviews122 followers
May 10, 2016
Mari menyelam ke dalam pekatnya tinta, masuk menyelinap jauh ke bawah kesadaran manusia. Biarkan jiwamu yang melihat dan mendengar.


Dulu saya pernah jatuh cinta terhadap kisah kisah manis tentang fairy tale. Yah semacam cerita Disney jaman dulu gitu deh, ada pangeran, puteri, orang jahat, tapi ending yang bahagia. Bahwa kebaikan akan selalu menang, kemudahan dan kebetulan akan selalu menaungi mereka yang berjalan di kebenaran. Sudah lama saya tak pernah membaca hal-hal semanis itu lagi. Bacaan saya akhir akhir ini, bahkan boleh dibilang jauh dari kesan membahagiakan. Sejak setahun yang lalu saya tertarik dan menjerumuskan diri ke dalam cerita cerita berbau psikologi thriller, pembunuhan dan kenyataan yang menyakitkan.

Singkatnya, saya hampir lupa bahwa saya dulu pernah amat menyukai fairy tale.
Lalu kemarin saya membaca buku ini, dan saya seperti diingatkan kembali betapa saya dulu menyukai buku buku manis sejenis ini. Bahwa seseorang tak perlu takut untuk bermimpi.
Buku ini dimulai dengan kisah seorang Pria yang Hatinya terluka hingga ia ingin membekukan Hati tersebut. Tentu saja membeku tidak berarti terobati, jadi hatinya masih saja terluka. Sampai ketika ia tertidur, ia bermimpi menuju suatu tempat di mana ia bisa menyembuhkan luka Hatinya. Setelah ia bangun, ia memutuskan untuk mengikuti jalan tersebut, dan dimulailah petualangannya.

Lelaki itu, ditemani seekor burung kolibri yang bisa berbicara, mencari dan mengikuti petunjuk untuk mengobati Hati yang terluka. Dalam perjalanan, mereka akan bertemu banyak cerita yang saling bertautan. Sampai pada akhirnya, Lelaki itu menyadari bahwa apa yang ia cari berhubungan dengan perihal bencana di Dunia Mimpi.

Oh iya, di perjalanan itu si Lelaki juga bertemu dengan gadis penenun mimpi. Tugasnya mengumpulkan empat bahan dan menenunnya menjadi selimut mimpi bagi manusia yang berkunjung ke tempatnya.

Terus apakah si lelaki berhasil menyembuhkan Hatinya? Atau Hati itu tak terselamatkan?
Dilihat dari covernya, buku ini udah cakep banget kan ya? Makanya saya semangat banget bacanya. Dan ternyata ceritanya bagus, pilihan kata katanya juga cantik. Bahkan di beberapa bagian cerita, saya malah baper sampai mewek. X)

Udah gitu jalan ceritanya bikin penasaran, yah penasarannya lebih ke arah "keajaiban apa lagi yang muncul setelah ini?". Soalnya emang ceritanya penuh imajinasi, sederhana tapi bener bener berkesan. Masalah yang dihadapi tokoh tokohnya jika dilihat terkadang mirip dengan apa yang kita alami sehari hari. Contohnya ide cerita utama tentang menyembuhkan hati yang telah luka berkali-kali. Saya rasa kita, sebagai orang dewasa, pasti pernah berkali kali sakit hati. Bahkan sering baper sampai nyetatus, sok sokan nanya obat patah hati, dsb nya lah. Saya rasa karena masalah itu akrab dengan keseharian kita, makanya jadi gampang banget menyentuh emosi kita sebagai pembaca.

Meski tokohnya ngga banyak, tapi masing masing karakter berkembang menjadi lebih dewasa dengan caranya sendiri sendiri. Tokoh favorit saya adalah Kol. Ibri yang angkuh tapi kocak. Kolonel kecil yang merupakan sesosok burung ini bertugas menemani dan memberi petunjuk bagi si lelaki dalam mencari cara menyembuhkan Hati. Di awal perjalanan, dia agak pesimis melihat sosok si lelaki, tapi lama kelamaan dia jadi lebih optimis dibandingkan si lelaki terhadap perjalanan mereka.

Wahah sebenarnya ada banyak hal yang bisa dikupas dan dibahas dari buku ini, tetapi rasanya saya belum sanggup membahas penuh isi buku ini.

Lebih lengkapnya, kunjungi aja blog saya di blog saya
Profile Image for Athaya Irfan.
187 reviews72 followers
December 20, 2016
Apakah aku sudah terlalu tua untuk membaca cerita dongeng? Gina Gabrielle menjawab dengan tegas dalam buku ini tidak ada yang cukup tua untuk membaca sebuah kisah dongeng. Gina membawa pembacanya untuk masuk dan tenggelam dalam Dunia Mimpi.

Gina menempatkan cukup banyak sajak-sajak indah dan berima untuk menyambut pembaca menuju dunia yang ia ciptakan. Akan dapat kamu jumpai kutipan dari C.S Lewis, yang kelihatannya penulis terinspirasi dari dunia kronik Narnia.

Membaca “Gadis Penenun Mimpi” akan dibuat bingung oleh Gina tentang isi perkamen milik Istana Masa Kini dan Masa Lalu. Di awal cerita aku dipaksa untuk mematikan inderaku dan menikmati kemana kisah Kura-Kura Pengelana dan Kol. Ibri akan membawaku. Rasanya dongeng Gadis Penenum Mimpi ini membawamu berjalan sangat jauh menuju sisi lain Dunia Mimpi. Bertemu dengan karakter baru yang memiliki nama unik dan penuh makna.

Gadis Penenun Mimpi adalah dongeng yang dituliskan dengan gaya bercerita yang unik. Aku tidak pernah membayangkan akan ada kisah dongeng sederhana yang secara tidak langsung mengandung nilai moral sangat kuat. Bukankah dongeng yang kita baca saat kecil selalu menyisipkan pesan yang boleh jadi akan membuka matamu tentang sikap manusia yang sesungguhnya?

Kisah Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang punya tema yang menurutku antimainstream. Cara Gina membangun latar dan suasana seperti untaian benang magis yang di sangat indah. Pilihan diksi yang tidak biasa, sangat membingungkan dan misteri. Buku yang sangat diluar ekspektasi dan sangat cocok untuk dibaca di kala malam telah larut menjadi penghantar tidur.

Kamu tidak akan menemukan kisah romansa dalam buku ini. “Gadis Penenun Mimpi” bukanlah buku seperti itu. Banyak sekali ungkapan, kiasan dan metafora yang membikin kamu bertanya tentang pencarian dan kisah luka dari patah hati tiap karakternya. Menariknya, pembaca selalu diajak bercengkrama dengan cerita di dalam buku ini, aku pun merasa sangat akrab dengan panggilan ‘Teman’ atau ‘Kawan’.Seolah aku pun diikutkan dalam jalan pikiran sang narator cerita. Buku yang unik!

Membaca Gadis Penenun Mimpi akan dibuai dengan nuansa magis yang dibangun penulisnya. Alur cerita memang berjalan cukup lambat terutama di bagian awal, menurutku hal ini wajar saja karena penulis berusaha membangun cerita dengan sedetail mungkin. Seroiusly, buku ini sangat recomended untuk kalian yang rindu dengan kisah penuh imaji sebuah dongeng. Kamu akan terkejut ada novel fantasi-dongeng yang ditulis seapik ini oleh seorang penulis lokal yang memulai karirnya dari penerbit indie.
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
June 3, 2016
Ada 1 eks Gadis Penenun Mimpi gratis disini DL 6 Juni 2016 http://rizkymirgawati.blogspot.co.id/...

Rasanya sudah lama sekali aku tidak membaca sebuah karya yang bertemakan dongeng seperti ini. Rasanya sudah terlalu lama sekali.

Aku setuju sekali membaca buku ini sebaiknya dalam ketenangan malam hari, agar kamu bisa meresapi kisahnya secara perlahan-lahan. Tak perlu terburu-buru dalam membaca buku ini, biarkan imajinasimu terbang bersama kisah dalam buku ini, sudah siapkah kamu untuk bermimpi?

Membaca buku ini tidak bisa sambil melakukan pekerjaan lainnya, atau ditengah perjalanan karena akan jauh lebih enak jika dibaca saat santai menjelang tidur, seperti berasa sedang didongengin loh.

Covernya yang sungguh cantik benar-benar menjadi daya tarik sendiri, kemasannya juga menarik sekali. Dan isinya pun tak kalah cantik. Suka banget dengan gaya menulisnya Kak Gina yang puitis, banyak sekali sajak-sajak yang menghangatkan hati yang mewarnai karya debutnya ini.

Tokoh-tokohnya pun punya nama-nama yang unik layaknya sebuah dongeng, walaupun ada cukup banyak tokoh, tapi aku jatuh cinta dengan Gadis Penenun Mimpi. Rasanya seru juga ya bisa bertemu dengannya dan minta ditenun mimpi yang indah :)

Membaca kalimat demi kalimat dalam buku ini akan membuatmu seakan sedang masuk dalam dunia mimpi, bertemu dengan para tokohnya dan mengikuti perjalanan kisahnya.

Jujur sejak awal aku tak bisa menebak akan dibawa kemana kisah ini, hanya sekedar mereka-reka saja. Sebuah dongeng yang sungguh menghangatkan hati, tentang hati yang patah dan indahnya bermimpi :)

Sudah siapkah kamu berbagi mimpi denganku?
Profile Image for Irma Agsari.
119 reviews17 followers
January 2, 2017
Ulasan lengkap dan Blog Tour
http://agsariirma.blogspot.co.id/2016...

Diantara banyak retelling dongeng yang saat ini sedang banyak bermunculan di dunia literasi, Gina Gabrielle menyajikan kisah dongeng yang murni rekaannya. Langkah yang berani, dengan ide cerita yang juga out of the box. Hal-hal yang ada di dalam Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang terasa surreal, membangkitkan imajinasi yang, mungkin, bagi kita yang telah dewasa sudah lama tidak terasah. Aspek-aspek di dalamnya, mulai dari tokoh-tokoh, latar, dan kejadian-kejadian yang ada dalam cerita ini terasa kental dengan nuansa dongeng. Tidak heran di halaman awal novel ini kita dianjurkan untuk membaca di malam hari, ketika suasana sudah sepi dan kita bebas berimajinasi.

Hal yang menonjol dari novel ini, selain genre-nya, adalah sajak-sajak yang bertebaran dan melengkapi cerita. Sajak-sajak tersebut mengawali kisah yang akan terjadi setelahnya.

Menurut saya, novel ini adalah jenis cerita yang akan punya nilai berbeda bagi masing-masing pembacanya. Pesan yang diselipkan oleh Kak Gina dalam Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang mungkin diinterpretasikan lain bagi tiap orang.
123 reviews
January 14, 2017
[Blogtour + Giveaway] #GadisPenenunMimpi by Gina Gabrielle wp.me/p6C0Ry-g6 DL 18 Januari

"Kau hanya perlu Hati yang sejuk dan lembut, yang bisa sembuh dari luka apa pun dengan kecepatan mengagumkan."—hlm. 13

-FAVORITE-
Aku suka saat Kura-Kura Pengelana reflek menyelamatkan Hati Gadis Penenun Mimpi. Ouch, so sweet :3

-OVERALL-
Cerita ini manis, penuh sajak, kata kiasan, dengan latar imajinatif yang kuat. Novel ini berhasil membuatku merasa tenang, mendalami karakter tiap orang, memaknai setiap kejadian dalam hidup (terutama soal perasaan. Kalau kalian baperan dan paham banget maksud sajak-sajak di sini, kujamin kalian akan baper kuadrat).

Kalian disarankan untuk membaca ini saat keadaan tenang. Bukan hanya suasana haru, tapi juga hati. Soalnya kalau baca sambil buru-buru. Duh, sayang banget. Maknanya nggak dapet.

-RECOMMENDATION-
Yang suka cerita dongeng, fantasi, cerita penuh mimpi dan harapan, kalian harus baca buku ini.
Profile Image for Wardah.
925 reviews171 followers
June 14, 2016
Di kedalaman Lembah Es, seorang pria membekukan Hatinya yang terluka sambil berharap ke langit Hatinya bisa sembuh. Di Ujung Pelangi, seorang gadis bercadar sibuk menenun mimpi bagi manusia-manusia yang membutuhkan meski harus berulang kali menghancurkan Hatinya. Di saat bersamaan, langit lebam dan retak.

Ia hanya berharap langit tidak lantas pecah dan berlubang.
Namun, seakan tidak peduli, langit terus retak, dan bunyinya berderak-derak. (h. 92)


Di dekat sampan angin, Kol. Ibri terbang dengan cemas membetulkan letak dasi kupu-kupunya sembari menunggu sang terpilih yang bisa menyelamatkan kehancuran dunia.

Nantikan ulasan lengkap dan giveaway-nya di melukisbianglala.wordpress.com tanggal 17 Juni ini.
Profile Image for Gita Karmani.
430 reviews15 followers
September 25, 2017
Bagi yg tertarik sama kisah dongeng yang "dewasa" buku ini bisa dijadikan pilihan.
Yang saya suka dari cerita ini: gambaran penulis yg membuat saya berimajinasi dengan luar biasa dan juga permainan diksi yang digunakan. Kreatif dan indah begitu.
Meskipun disarankan untuk membaca di malam hari, saya malah membacanya siang hari hahaha.
Tetapi sayangnya, mohon maaf karena saya tidak mampu menyelesaikan cerita ini dgn tuntas.
Biar begitu, saya tetap suka.
Profile Image for Frida.
201 reviews16 followers
May 27, 2017
Novel ini mungkin bisa disebut dongeng yang panjang dengan genre high-fantasy. Kau akan suka bagaimana penulis menggunakan simbol-simbol (yang nyaris eksplisit) untuk merajut ceritanya. Hati yang luka, Bayangan Jiwa, empat bahan penenun mimpi—Benang Perasaan, Warna Perasaan, Kegigihan, dan Hati yang penuh cinta kasih. Oleh kalimat-kalimat indah yang bertuturan, lewat narasi, dialog, maupun sajak dan lagu, kau akan terbuai. Misalnya, kalimat ini, entah bagaimana, ia akan terdengar begitu puitis di telingamu.

Konon katanya, sewaktu ia pertama kali membuka mata, di langit sedang hujan bintang dan sebagian dari bintang-bintang itu memutuskan untuk tinggal berdiam dalam matanya. (hlm. 67)


Mungkin kau akan bertanya-tanya mengapa penulis menggunakan huruf kapital untuk mengawali kata “Hati” dan “Mimpi”. Mungkin kau akan teringat akan Oscar Wilde, yang menggunakan huruf kapital untuk mengawali kata Love, Logic, Philosophy, Life, dan beberapa lagi, dalam cerpen The Nightingale and the Rose. Dalam perjalananmu ke Dunia Mimpi, mungkin kamu akan menyadari bahwa penggunaan huruf kapital itu menghasilkan efek bahwa hati dan mimpi bukan lagi sekadar “hati” dan “mimpi”, tapi mereka adalah Hati dan Mimpi yang bernyawa.

Bersamamu, para tokoh dalam novel ini tumbuh dari mengalami kepedihan hidup, menemukan pencerahan di perjalanan, lalu meneruskan hidup dengan sudut pandang yang baru akan kehidupan. Putri Boneka menanggung derita hati lantaran di mata orang tuanya, dia sama sekali bukan putri idaman mereka. Tumbuhlah ia menjadi gadis yang kurang kasih sayang dan kurang percaya diri.

Sementara itu, Pangeran Landak tumbuh dengan menyadari bahwa ia adalah manusia yang fisiknya dianggap aneh, bahkan menyeramkan. Ternyata orang-orang yang selama ini dekat dengannya—termasuk orang tuanya—cuma mau dekat dengannya karena ada maunya. Sang Pangeran calon Raja Harimau Putih juga mengalami kejatuhan mental saat ia tak bisa memenuhi harapan rakyatnya akan sosok raja yang mereka idamkan.

Tetapi Raja Harimau Putih kini sudah mengerti untuk tidak terlalu memedulikan perkataan orang lain tentangnya—mereka terlalu mudah berubah pikiran. Ia kini tahu bahwa ia adalah benar seorang raja. Bukan karena orang lain yang mengatakan demikian, tetapi karena di dalam Hatinya ia yakin akan kebenaran itu. (hlm. 178)


Dayang Tikus awalnya tidak percaya diri di hadapan Pangeran. Anggra awalnya lupa bahwa ia tak sendiri, dan memutuskan untuk menyerah menampung semua emosi negatif orang-orang. Kura-kura Pengelana awalnya begitu egois; hanya memikirkan Hatinya yang terluka tanpa menyadari bahwa ada Hati lain yang juga terluka. Gadis Penenun Mimpi hampir putus asa karena stok bahan untuk menenun mimpinya habis. Lewat mereka semua, kamu akan makin yakin bahwa akan ada akhir bahagia bagi orang-orang yang mau dan mencari bahagia. Lewat kisah mereka, kisah ini mencoba menyajikan keping-keping kebijaksanaan yang membumi. Banyak petikan cantik yang kamu akan tergoda untuk menjadikannya kepsyen IG.

Salah satu pelajaran hidup yang bisa kaupelajari dari Kura-kura Pengelana adalah “sebelum menghakimi, lihatlah dulu dari sisi yang lain”. Ini terlihat, misalnya saat Kura-kura pengelana lekas menghakimi bahwa ayah Dayang Tikus sangat tega karena mengirim anaknya yang masih kecil itu untuk bekerja. Namun Kol. Ibri dengan bijaksana menjelaskan mengapa sang ayah melakukan itu dan betapa menyesalnya dia.

Barangkali Kol. Ibri yang bijaksana itu akan jadi tokoh favoritmu (mungkin kau menyadari bahwa namanya unik dan bisa berarti seperti “Kolonel Ibri” sekaligus bahwa dia seekor “kolibri), dengan “ahem” khasnya itu. Mungkin kau juga akan menduga-duga apakah ada kaitan antara Kol. Ibri dengan Dayang Tikus.

Resensi selengkapnya bisa dibaca di sini
Profile Image for Hapudin.
287 reviews7 followers
January 31, 2017
apan kamu terakhir kali membaca buku dongeng?

Saya beruntung diperkenalkan dengan buku dongeng baru. Akhir-akhir ini saya lebih sering membaca novel roman, dan buku Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang jadi jeda untuk istirahat sebentar dari konflik-konflik umum antar manusia.

Buku Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang ini memiliki cerita yang penuh imajinasi. Jadi sejak awal membaca buku ini, saya tidak meletakkan pikiran logis yang biasa saya pakai ketika membaca novel roman. Sebab, yang namanya cerita dongeng akan banyak ditemukan hal-hal ajaib dan aneh.

Diceritakan langit Dunia Mimpi akan runtuh. Gejalanya sudah terlihat berupa retakan. Dipilihlah seekor burung Kol. Ibri untuk mendampingi ‘yang terpilih’ menyembuhkan retakan itu. Pertama, Pria dari Lembah Es adalah pria muda yang hatinya penuh goresan, kemudian bertemu perempuan yang dengan sadis menikam hatinya itu. Lukanya makin besar dan sakitnya tak tertahan. Ia kemudian tiba di lembah es dan memutuskan membekukan hatinya agar sakit itu tidak terasa.

Kedua, Gadis Penenun Mimpi yang terpenjara di puncak gunung Ujung Pelangi. Kegiatannya menenun mimpi dengan empat bahan; Benang Perasaan, Warna Keajaiban, Kegigihan, dan Hati yang penuh cinta kasih. Ketiga, Putri Tanpa Nama yang merupakan putri di kerajaan Istana Masa Kini. Ia lahir tidak sesuai bayangan Raja dan Ratu. Sejak itulah hidupnya disetir untuk berubah jadi seperti bayangan orang tuanya. Kenyataannya justru Putri Tanpa Nama menjadi sosok gadis yang tetap berbeda.

Keempat, Manusia Bintang yang merupakan pangeran di negeri yang kecil dan miskin. Ia lahir dengan fisik yang berbeda dengan warga lainnya. Mitos mengabarkan jika siapa yang menyayangi Manusia Bintang, akan dilimpahi kekayaan. Sayangnya, Manusia Bintang mengetahui kepura-puraan banyak orang terdekat.

Merekalah yang terpilih untuk berpetualang ke banyak tempat menakjubkan bersama Kol. Ibri untuk menyembuhkan langit Dunia Mimpi. Dan mereka berempat memiliki takdir yang bersinggungan.

Aturan dongeng adalah tidak berpikir logika. Semakin aneh akan semakin menarik. Ukurannya, penulis bisa atau tidak membuat pembacanya mengimajinasikan dongeng itu. Jujur saja, saya sedikit kaget mendapatkan cerita Gadis Penenun Mimpi ini. Sebab sampai pertengahan buku pun, logika saya masih jalan. Keanehan yang disuguhkan kerap membuat saya mengerutkan dahi.

Keanehan cerita dongeng bukan hanya keanehan tanpa arti. Masih kerasa kok sisi manusiawi dan pengajarannya. Relevan untuk direnungkan. Misalnya, tidak boleh mencemooh sesuatu yang kita tidak tahu kondisinya. Si Pria dari Lembah Es pernah mencemooh orang-orang yang menyekap hatinya. Namun akhirnya ia pun termakan cemoohannya sendiri.

Disinggung juga mengenai pemaksaan karakter kepada anak oleh orang tua. Si Putri Tanpa Nama mengalami masa kecil yang memilukan sebab ia dipaksa menjadi seperti obsesi orang tuanya. Lalu, dicontohkan juga untuk jadi manusia jujur oleh orang-orang yang berpura-pura menyayangi Si Manusia Bintang. Masih banyak lagi pelajaran yang bisa dipetik yang penulis selipkan di antara kisah-kisah menakjubkan tadi.

Ikonis dari dongeng Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang ini ada di alat musik Ukulele. Kehadiran tokoh Pria dari Lembah Es selalu dibarengi alat musik yang berasal dari Hawaii ini. Sampai ia berubah menjadi Kura-Kura Pengelana, alat musik ini masih tersampir di bahunya. Justru kertas terbang yang menjadi judul buku ini tidak dominan hadir.

Selain bercerita tentang petualangan, buku ini bisa dikatakan buku roman juga. Siapa jadi pasangan siapa sangat menarik diikuti. Saya sampai mendalami alasan penulis menyatukan dua karakter. Sebab, salah satu pasangan itu memiliki hubungan sebab-akibat dan saya pada awalnya ragu mereka akan bersatu.

Perseteruan juga muncul di buku ini, antara pihak yang baik dengan pihak yang jahat. Ini konsep cerita lawas dalam dongeng namun menariknya tidak tergantikan. Justru perseteruan menjadi babak yang membuat pembaca makin ingin tahun hasil akhirnya. Lawan mereka berempat adalah Para Penjaga Kabut. Kelompok hitam yang pandai memprovokasi keadaan dengan memutar balik fakta. Sayangnya, nasib Para Penjaga Kabut tidak dituntaskan penulis jadi apa.

Jadi, menurut saya tidak pernah ada kata tua untuk tidak membaca dongeng. Cerita yang dikemas dengan hal-hal ajaib dan menakjubkan bisa membuat otak kita kembali jalan dengan mengimajinasikan cerita. Sekaligus nostalgia yang membuat hati kita jadi hangat. Sebab dongeng juga merupakan kenyamanan yang pernah kita rasakan di waktu kita masih kecil.
Profile Image for Putri Indraswari.
17 reviews1 follower
August 9, 2017
"Konon katanya, pada suatu tidur, kau bisa sampai ke suatu tempat yang disebut Ujung Pelangi. Di sana ada seorang gadis dengan wajah tertutup cadar yang akan menenunkan Mimpi untukmu..."

Seorang pria dengan Hati luka melihat kertas terbang dalam Mimpinya. Ia mengikuti arah kertas tersebut terbang, dan sampai ke Lembah Es. Ia menyangka Hatinya akan sembuh, namun ternyata Lembah Es hanyalah tempat untuk mendinginkan Hati.

Di lain tempat, tanpa ia ketahui, langit memar. Dunia terancam hancur, dan pria itulah yang dipilih untuk menyelamatkannya.

Tapi, karena tidak sanggup lagi menanggung sakit, ia memutuskan untuk selama-lamanya membekukan Hati di Lembah Es.

Lalu langit pun retak, dan hendak runtuh.

o o o

Diiringi dengan sajak-sajak yang menghangatkan Hati, kisah ini akan membawamu dalam perjalanan untuk menjadi sembuh -dan mengubah dunia, entah bagaimana caranya.

---

'Temanku yang baik, izinkan aku mengatakan hal ini sebelum kau terbangun:
Terima kasih telah berbagi Mimpi ini bersamaku.' (hal. 259)

Membaca buku ini membuat saya ingin terlelap dan bermimpi. Seperti kembali ke masa kecil dimana dongeng menjadi sebuah cerita pengantar tidur. Namun, ini bukanlah sebuah dongeng anak melainkan sebuah dongeng dewasa yang ingin mengajarkan kembali tentang adanya sebuah mimpi dan harapan.

Kisah Kura-Kura Pengelana dan Kol. Ibri juga Putri Boneka dan Pangeran Landak serta Gadis Penenun Mimpi membuat saya merasa benar-benar sedang bermimpi. Ikut mengelana dan juga merasakan sebuah harapan-harapan kecil yang kadang tak didengar oleh siapapun.

Walau saya harus berulang kali kembali ke halaman sebelumnya, walau ini pertama kali saya terlalu lamban membaca hingga membutuhkan empat hari, tetapi itu bukanlah sebuah masalah. Karena saya sangat-sangat merasa bahagia melihat akhir cerita yang seperti ini.

Buku ini benar-benar membuat saya ingin kembali berharap dan terus bermimpi.

Ai,

Putri
Profile Image for Lia.
1 review1 follower
January 2, 2017
Ada empat bahan untuk menenun mimpi, dan gadis itu punya semuanya.
yang pertama adalah benang perasaan, yang dipintal bersama keberanian dan kepercayaan.
yang kedua adalah warna keajaiban,
yang ketiga adalahkegigihan
yang keempat dan yang terakhir adalah hati yang penuh kasih...

liat covernya langsung jatuh cinta. simple, elegan, manis, dan berasaa... magical. dan terlebih lagi, cover depan belakang itu nyambung. semacam gambar couple di mug yang kalo dijejerin jadi nyambung gitu.
Di halaman pertama, pembaca disambut dengan pembuka yang memang khas sebuah dongeng. dengan bahasa yang menurutku apik dan manis. apalagi memang pada dasarnya saya sangat menyukai dongeng.
memang saat membaca beberapa halaman awal sempat bingung dengan alur dan penokohan yang diceritakan. bahkan sempat mengira bahwa isinya merupakan kumpulan dari beberapa cerita berbeda yang terpisah-pisah, karena ada beberapa setting dan tokoh berbeda yang diceritakan. tapi menjelang pertengahan saya baru paham bahwa perkiraan saya salah. semua setting tempat dan tokoh yang ada merupakan satu kesatuan yang ada dalam cerita. dan saya semakin menikmakti kisah yang disajikan.
buku ini tidak hanya memberikan dongeng semata, namun selalu ada pesan moral dan nilai-nilai hidup yang bisa diambil di setiap chapter.
tapi bagi orang yang tidak terlalu menyukai dongeng, mungkin membaca buku ini bukan pilihan yang tepat.
overall, saya sangat menyukai buku ini. semoga akan ada kisah-kisah ajaib lain yang akan terlahir setelah ini.
Profile Image for Rima Kurnia.
28 reviews2 followers
October 5, 2017
Judul buku: Gadis Penenun Mimpi dan Pria yang Melipat Kertas Terbang
Penulis buku: Gina Gabrielle
Penerbit: Nulisbuku Jendela Dunia
Tahun terbit: 2016

Aku memutuskan untuk menyematkan 3.5 bintang yang kemudian dibulatkan menjadi 4 bintang.

Awal cerita membuatku ingin menutup buku karena tidak dapat menikmati ceritanya. Tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, cerita semakin membaik dan beberapa bagian membuatku beberapa kali tercekat.

Buku ini cukup istimewa karena memberikan cukup banyak pelajaran hidup. Cerita ini bukan hanya dongeng biasa berbalut romansa dengan sedikit arti, karena untukku, banyak sekali arti kehidupan yang dapat aku petik dari setiap helai ceritanya.

Teruslah bermimpi, teman. Jangan pernah takut dan berhenti percaya.

“Jadi bermimpilah sebentar,
walau harapan mulai pudar.
Walau jiwamu itu telaga,
hitam bagai kelam jelaga” — pg. 207 (Empat Bahan untuk Menenun Mimpi).
2 reviews
December 29, 2022
Buku yang menceritakan bagaimana Hati dipatahkan dan mematahkan. Bercerita tentang bagaimana menyembuhkan Hati yang terluka. Buku ini mengajak kita bagaimana memahami luka. Pilihan kata yang sejuk dan hangat membuat tenggelam dalam imajinasi Mimpi yang dibangun.

Sangat direkomendasikan untuk dibaca, sekaligus selamat berMimpi teman. Selamat menyelami Mimpi.

“Temanku, jika kau memperhatikan dengan seksama, kau akan melihat bahwa setiap Hati di tempat itu terluka dengan cara yang berbeda.

‘Yang itu mengerdil dan menjadi sempit karena tidak mau belajar bagaimana caranya menjadi lapang,’ kata sang anak sambil menunjuk ke bongkahan kisut dalam pelukan seorang anak perempuan tembus pandang.” — kutipan Gadis Penenun Mimpi halaman 11
Profile Image for Maria.
179 reviews882 followers
August 7, 2018
Cerita yang menarik untuk dibaca
Dimulai dengan pembukaan yang sangat berdebar kemudian dilanjutkan dengan gaya tulisan yang puitis
Buku yang sekali baca dan mengena
Banyak sekali pesan yang dapat dipetik dari kisah ini
Sungguh harus dibaca

Namun jika boleh berpesan
Mungkin kol. Libri boleh sedikit dikurangi berdeham ‘Ahem’ karena sedikit menganggu jalannya cerita, setidaknya bagiku.

Dan sekarang, Teman, mari kita menenun mimpi
Displaying 1 - 30 of 60 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.