What do you think?
Rate this book


220 pages, Paperback & E-book
First published April 1, 2016
Ia pun lantas berpikir mungkin, hanya mungkin, lipatan kertas itu juga adalah bentuk dari perasaan. Bahasa yang disampaikan dalam hening dari dalam jiwa ke tangan, bahkan tanpa sadar pria itu pun punya angan.
"Masa lalu punya kekuatan.Bisa dikatakan bahwa aku sangat jarang (atau bahkan tidak pernah) membaca kisah dongeng sebelumnya. Sehingga saat penulisnya, Gina Gabrielle, menawarkan buku ini untuk aku baca dan review, sebenarnya aku cukup ragu-ragu. Sejak awal, ceritanya ditulis dengan cara yang begitu puitis dan mendayu-dayu. Gaya penulisannya sangat sesuai dengan mood yang ingin disampaikan oleh kisahnya: magical dan dreamy—sesuai dengan judulnya yang berkaitan dengan mimpi. Narasinya membuat seolah kita sebagai pembaca sedang didongengi oleh naratornya, dan pembaca akan dipanggil sebagai Teman dalam buku ini. Pembawaan ceritanya pun berhasil membuatku penasaran dengan apa yang akan terjadi pada akhir ceritanya.
Semua orang diberinya harapan.
Semua orang diberinya cobaan.
Untuk bebas atau terjebak, semua itu pilihan."
"Ada jenis kebahagiaan yang akan tetap membuatmu takjub, bahkan jika kau berpikir seharusnya kau sudah terbiasa dengan kebahagiaan itu. Itulah jenis kebahagiaan yang bahkan tidak berani kaubayangkan dalam Mimpi sekalipun, namun entah bagaimana bisa terjadi juga kepadamu."Kisah yang ditulis oleh Gina Gabrielle dengan gaya yang puitis ini akan membawa pembaca berangan-angan dan bermimpi. Aku rasa pembaca yang menyukai cerita dongeng akan bisa menikmati buku ini dengan baik. Akhir kata, aku ingin mengucapkan terima kasih pada penulisnya yang sudah memberiku kesempatan untuk membaca karnyanya yang di self-publish ini. Semoga ke depannya bisa terus menciptakan karya-karya yang bisa terus dinikmati dan menginspirasi banyak pembaca :)
"Dalam setiap keputusan yang diambil, ada takdir yang dibentuk. Dan mungkin, hanya mungkin, di saat kita melupakan masalah kita sendiri dan menolong orang lain yang mengalami kesusahan, sebenarnya kita juga tengah menolong diri kita sendiri.
Biar bagaimanapun juga, di dunia ini ada hukum-hukum yang cara kerjanya kurang bisa dipahami oleh akal pikiran.
Apakah kau percaya?"
Bermimpi sedikit,
bermimpi sebentar,
dalam naungan langit,
dan awan-awan lebar.
Saat dunia terlampau gelap,
tutup matamu dalam lelap.
Bermimpilah sedikit,
walau Hati terasa sakit. (hal. 3)
Mari menyelam ke dalam pekatnya tinta, masuk menyelinap jauh ke bawah kesadaran manusia. Biarkan jiwamu yang melihat dan mendengar. Aku jamin, segalanya akan segera menjadi berbeda begitu kau melewati gerbang ini. Satu, dua, tiga, empat. Bahannya sudah lengkap. Mimpimu sudah bisa ditenun. Empat, tiga, dua, satu. Mari bermimpi bersamaku.
Mari menyelinap ke dalam pekatnya tinta, masuk menyelinap jauh ke bawah kesadaran manusia. Biarkan jiwamu yang melihat dan mendengar. Aku jamin, segalanya akan segera menjadi berbeda begitu kau melewati gerbang ini.
Satu, dua, tiga, empat.
Bahannya sudah lengkap. Mimpimu sudah bisa ditenun.
Empat, tiga, dua, satu.
Mari bermimpi bersamaku.
- Hlm.2
Bintang memancarkan kehangatan.
sinarnya lebih terang dalam kegelapan.
Cinta memancarkan kehangatan.
kuatnya lebih besar dari kegelapan.
- Hlm. 130
“Pasir yang dianggap tak berarti bisa menjadi mutiara saat bertemu dengan kerang yang tepat.” –Gadis Penenun Mimpi & Pria yang Melipat Kertas Terbang, hlm. 152
"Teman, biar kuberitahukan satu hal padamu; Hati hanya punya satu keinginan, yaitu bebas merasa." - halaman 6.
Mari menyelam ke dalam pekatnya tinta, masuk menyelinap jauh ke bawah kesadaran manusia. Biarkan jiwamu yang melihat dan mendengar.
Ia hanya berharap langit tidak lantas pecah dan berlubang.
Namun, seakan tidak peduli, langit terus retak, dan bunyinya berderak-derak. (h. 92)
Konon katanya, sewaktu ia pertama kali membuka mata, di langit sedang hujan bintang dan sebagian dari bintang-bintang itu memutuskan untuk tinggal berdiam dalam matanya. (hlm. 67)
Tetapi Raja Harimau Putih kini sudah mengerti untuk tidak terlalu memedulikan perkataan orang lain tentangnya—mereka terlalu mudah berubah pikiran. Ia kini tahu bahwa ia adalah benar seorang raja. Bukan karena orang lain yang mengatakan demikian, tetapi karena di dalam Hatinya ia yakin akan kebenaran itu. (hlm. 178)