Jump to ratings and reviews
Rate this book

Life in Flux

Rate this book
Lilu memulai hidup baru.
Bukan, bukan pernikahan.

Hidup baru sebagai seorang wanita single yang tinggal bersama kakaknya yang protektif, Dean. Kehidupan kariernya juga memulai lembaran baru, dengan bonus atasan baru pula. Seorang lelaki tampan, cerdas, stylish, sopan dan sangat gentleman dengan nama seperti karakter serial fantasi, Balthazar.

Kini kehidupan Lilu terasa seperti novel rom-com norak karya penulis amatir, dengan adanya tiga lelaki di sekitarnya.

Balthazar yang sedikit berkepribadian ganda, sahabatnya Andrew yang sudah terlalu platonis, dan seorang chef berorientasi seksual ambigu, Alex.

Dukungan dari dua sahabat—termasuk Andrew sendiri—dan seorang kakak juga tidak membantu Lilu untuk berpikir sehat mengenai ketiga lelaki ini.

384 pages, Paperback

First published May 16, 2016

7 people are currently reading
29 people want to read

About the author

Elmo Wolfe

1 book

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1 (2%)
4 stars
7 (17%)
3 stars
13 (32%)
2 stars
14 (35%)
1 star
5 (12%)
Displaying 1 - 9 of 9 reviews
Profile Image for Pattrycia.
351 reviews
May 24, 2016
Image and video hosting by TinyPic
that I managed to finish the book,
I should prolly give myself a cheer
Image and video hosting by TinyPic

How should I start this? My experience while reading this book was not good, in fact twas excruciatingly painful. I was in agony but I could not just simply mark this book as DNF. Considering the amount of money that I have spent on this book, that option remained unchosen.

The story is mostly about Lilu & her job as an art-director-turned-editor. Up until page 100 or so, they are still talking about Lilu's effort to move on from her douchebag ex. And then she meets a guy at her office & is immediately smitten. This guy later becomes her boss (which she likes to refer as "atasan"). One day, she is sent out to interview a Chef at a restaurant. This Chef turns out to be a rocker too. So that's how she meets the guys. I wouldn't even count her best friend, Andrew, as one of her potential love interests. Cause it is pretty clear to me that they are just good friends. I don't know why the author would even entertain the idea of Andrew being more than just her friend.

Honestly, I fail to understand the story and I cannot empathize with Lilu's cause. It was her decision to be with her douchebag ex. And then she tries to move on, all the time she has this weird brother complex. She goes around fancying all the guys. Every time she meets one of these guys, she would describe how sexy & gorgeous they are, making it sound like she's in love with em. She even fancies her Editor-In-Chief who is much older than her. I thought she likes Balthazar all this time, even though her eyes can't help but to ogle appreciate Alex & his beauty. I even thought that she & Balthazar are finally gonna get together when suddenly the author dropped THE BOMB. I mean like, seriously, WTF? I don't even know who is more fucked up.

Semakin dekat ke ending, rasanya gw pengen cepet2 selesaiin deh. Makin aneh & ga tau kemana arahnya nih cerita. Udah gt, buku ini kan settingnya di Glasgow yang artinya percakapan ini mostly dalam bahasa inggris dong. Sayangnya tulisannya terasa kaku banget, mau coba jadi tulisan terjemahan tapi fail. The author even tries to make fun of herself by saying that "kehidupan Lilu terasa seperti novel rom-com norak karya penulis amatir". Herannya kok gw ga ngerasa itu lucu ya? Gw rasa kalo nih buku emg beneran rom-com norak sih masih mending. IMO, label metropop terlalu berat buat disematkan di buku ini. Jujur, gw beli buku ini karena labelnya yang promising. Metropop terkenal dengan buku-bukunya yang walaupun pricey, tapi worth it. I'm not even gonna talk about the personalities of the characters. Sad to say that none of the characters manage to be my favorite.

P.175 Setiap silabel yang mengalir dari mulut Alex seolah memiliki bentuk tersendiri, dan ini didukung dengan suaranya yang seperti berasal dari pita suara yang tebal sehingga getarannya memberikan sentuhan gema yang khas dalam pembentukan vokalnya.
Hello! Remind me again what kind of book am I reading? Is this an encyclopedia?
Kalo gw jadi Lilu & gw suka sama Alex, pas denger dia ngmg pasti semua logika & akal sehat gw bakal ilang. Gw cuma bisa fokus sama suaranya yang sexy abis. Boro-boro ngasih penjelasan tentang ketebalan pita suara, getaran dan teman-temannya.

Call me shallow, but I actually like my cheesy rom-coms to be funny & full of romance. All the better if the characters have to enough wits to make some witty banters. As a justification to my rants, I feel like I am already giving this book more attention than it deserves. I have wasted my money to buy this book, my time to read it and more time to write this review. I never say writing is easy, but surely, we readers deserve something better than this.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for z. imama.
368 reviews14 followers
September 16, 2021
Butuh sebulan lebih untuk bisa menyelesaikan novel ini, yang sebenernya sudah dibeli sejak tahun... mungkin awal 2017. Atau justru akhir 2016? Entahlah. Cuma ingat kalau buku ini lamaaaaa sekali mangkrak di rak buku.

Man. What a missed opportunity.

Banyak hal yang bisa disesalkan sekaligus dipertanyakan di buku ini. Sampai halaman terakhir, saya masih tetap nggak mengerti kenapa latar tempatnya harus Glasgow. Kayaknya nggak kontributif juga ke cerita yang bisa terjadi di mana saja ini. Mungkin demi memberikan justifikasi penyematan nama 'Balthazar' pada salah satu karakternya. Tahun 2016 lalu mana kita tahu juga kan kalau di tahun 2021, nama orang-orang Indonesia akan jadi demikian bombastis sampai 'Kenzo' terasa seperti 'Agus'?

Mengintip ringkasan di sampul belakang, kesan awal yang ditimbulkan buku ini adalah kisah reverse harem yang seru dan cenderung komedik. Sayang sekali gaya berceritanya nggak menyampaikan itu. Keseluruhan kisah terasa seperti hasil terjemahan yang kaku. Prosa, okelah kalau tidak mau terlalu kasual. Tapi dialog? Barangkali memang disengaja karena secara realita, karakter-karakter cerita ini lumrahnya berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Tapi apa di Glasgow ada bahasa Inggris yang bisa memisahkan penggunaan kata ganti "Aku" yang digunakan Lilu dan para karakter lainnya, dengan "Saya" yang diucapkan Balthazar? Bingung. Saya nggak ngerti bahasa Inggris di Glasgow, tapi saya tetap merasa lusinan tanda tanya menyeruak di kepala.

Saya nggak sanggup menjabarkan uneg-uneg terkait plot, relasi antarkarakter, dan detil-detil adegan. Nggak kuat. Adegan Lilu makan apel di depan Andrew, ciuman di jok depan mobil... itu semua untuk apa? *insert Math Lady meme here*

The idea is fun.
The execution throws everything out of the window.
Profile Image for Aulia  Rofiani.
326 reviews4 followers
September 12, 2019
O...kay
Sebelumnya gue mau protes akan timeline di novel ini
Beneran ga ngerti deh, itu kan Pesta Natal dr kantornya Lilu diadain 23 Desember kan? Trus kejadian 'itu' dijelasin sekitar 2 minggu setelahnya, yang artinya udah taun baru. Tapi kok masih ngucapin Happy Christmas dan ngegambarin suasana natal?
Apakah itu typo ya tanggal Pesta Natalnya?
Sumpah keganggu aja sih sama ini 😭
Btw, kejadian 'itu' emang kampret banget sih haha, bener2 ketipuuu. Ga nyangka aja sih bakal dibelokin ke sana.
Waktu dikasih tau ttg 'itu' masih terkaget-kaget dan sempet ga terima sih
Cuma pas dipikir lagi, diinget-inget lagi, ada kok remahannya, serius
Jadi, kalo mau baca ini emang harus banget perhatiin gestur masing2 tokoh sih
Walaupun, gue masih merasa kehilangan remahan yg endingnya ditunjukin di bagian epilog itu, I don't get ittt
And yeah, gue salah nge-ship wkwk
Profile Image for Aryanti.
178 reviews11 followers
May 22, 2016
I don't read a lot of fiction by Indonesian writers, so my opinion might be a bit off, but I love this!
Bikin ketawa cekikikan sendirian (komedi: sukses!) dan bikin berasa fangirlingan saat baca bagian romance-nya (romance: sukses!). Dunia kerjanya juga relatable banget! Duhhh Pak Boooossss... hahaha...

Trus, samhaw dari referensi-referensi berbagai fandom yang gamblang maupun tidak, semuanya berasa Elmo banget, jadi kangen saat-saat dulu bacain blognya elmo dan selalu ngakak-ngakak (juga blognya suppi dan icha, para senpai dalam dunia bloggingku)

Major spoiler ahead!! You've been warned!



Overall sih rom-com-nya dapet banget. Very enjoyable for me. Also easier to relate when compared to Elmo's first book Tryst (tapi mungkin ini faktor U ada pengaruhnya juga, dulu mungkin aku masih terlalu lugu hahahaha).
Profile Image for Stephanie Dwisa.
128 reviews11 followers
May 9, 2020
Saya berekspektasi lebih untuk novel ini dan pada akhirnya harus kecewa karena novel ini tidak seperti yang saya bayangkan. Gaya penulisan yang kaku dan menurut saya cukup aneh, tidak berhasil membuat saya menikmati novel ini. Hal ini cukup mengecewakan mengingat label yang disematkan adalah metropop. Sadly i can't afford to finish this novel.
16 reviews
June 3, 2025
nih buku endingnya nyebelin banget, kecewa abis, padahal aku suka banget sama karakter mlnya, WHY AUTHOR?? WHY???
Displaying 1 - 9 of 9 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.