Kebangkitan para vampir terjadi setiap beberapa tahun sekali. Tidak ada manusia yang tahu soal ini, dan mereka tidak akan pernah tahu. Apalagi, lokasinya. Para vampir akan meneror manusia selama satu bulan sebelum kebangkitan saudara-saudaranya, dan tidak ada satu pun manusia yang bisa menghentikannya, kecuali Archie. Bocah SMP yang tidak pernah menyangka beban berat akan ditanggungnya pada umur sedini ini. Yang Archie tahu, hari ini, dia masih boleh bermain gembira bersama teman-temannya. Archie tidak tahu bahwa besoknya dia harus menumpas kebangkitan vampir agar tidak memakan lebih banyak korban di kotanya. Semua berawal dari gadis misterius yang memberinya batu darah. Gadis yang mewanti-wantinya agar terus mengalungkan batu itu di lehernya sehingga dia bisa terhindar dari setan. Masalahnya menurut ramalan, dari pertarungan kebangkitan itu, hanya ada satu yang selamat. Apakah itu Archie?
Air Mata Bulan sesungguhnya kubeli saat Mizan diskon awal tahun lalu. Sempat ingin membeli yang kedua, tetapi sudah habis duluan. Dan minggu lalu, kuputuskan untuk membacanya. Aku membaca ini sambil makan nasi dan ceker pedas, juga telur, dan ayam goreng sesuai petunjuk ziggy (kumembacanya tiap jam makan siang datang). Ngomong-ngomong, Air Mata Bulan berkisah tentang Archie, manusia pada umumnya, remaja laki-laki yang duduk di SMP kelas 2. Kisah ini berlatar belakang di Indonesia, Jakarta lebih tepat---jadi kalau semua tokoh teman Archie bernama kebarat-baratan, memang itu yang terjadi di dukcapil sekarang.
Ceritanya dimulai dari Archie yang punya teman di kelas bernama Luna---Luna Bulan Chandra atau semacamnya. Aku jadi berpikir bahwa judul AIr Mata Bulan ini mengacu pada air mata Luna. Luna ini... yah, anak unik di kelas yang nggak punya teman dan ngasih Archie batu darah. Batu ini bisa melindungi Archie dari vampir. Karena, di kota Archie, tanda-tanda kebangkitan vampir mulai muncul lewat ditemukan mayat-mayat tanpa luka yang kehabisan darah. Untuk selanjutnya, tentu saja bisa langsung dibaca.
Bikin jumpalitan seperti biasanya meski entah mengapa tulisan Kaka Ziggy yang di sini terasa beda. Seperti... kurangnya rasa ingin melompat dan berguling-guling---seperti ketika membaca Fantasteen dari Ziggy atau Jakarta Sebelum Pagi. Namun, kutetap menikmati kisah Archie dan Cipcipciiiiip. Kusuka dengan pesan-pesan soal hidup dan trivia tentunya. Kumenemukan akun archawasome di Twitter, tetapi sepertinya sudah di ambil alih vampir lain
aku sudah lama tidak baca fantasi, jadi ini terasa ringan dan menyenangkan. beberapa bagiannya sangat page turner, humoris, tapi terkadang info dumb juga–terlalu banyak trivia.
Belakangan rasanya jarang banget baca buku fantasi. Nungguin Lockwood ga terbit-terbit. Nyari seri fantasi baru males modalnya. Lanjut Game of Thrones tapi sakit hati liat bukunya hamil kerendem banjir. Mulai baca Rest of Us Just Live Here tapi baru satu bab udah bosen. Ini kayaknya nyari-nyari alesan semua. Bilang aja lagi males. Duh, mana sok-sokan naikin reading challenge. Tapi biasanya kalo lagi males baca, saya harus diguruwangkeun dulu sama buku fantasi.
Terus, dalam rangka kemaren ((( lagi musim ))) Ziggy, saya nemu seri ini. Udah mah emang suka FantasTeen-nya, eh nemu fantasinya pun. Lumayan bahagia. Dan setelah kemaren dibikin bahagia juga sama Jakarta Sebelum Pagi yang manis lucu mengharukan dan menginspirasi, saya memutuskan baca ini.
Berekspektasi? Jelas. Ziggy gitu loh. Tapi ga tinggi tinggi amat. Soalnya saya biasa baca fantasi terjemahan. Tapi ternyata, buku ini melebihi ekspektasi saya, dari sisi ‘fantasi’-nya minimal. Kuntilanak, Nyi Blorong, naga di Bukit Barisan, harta di Gunung Tanggamus, hampir semua mitos demit di Indonesia dilebur sama kisah petualangan seorang anak yang kebebanan tugas memberantas vampir. Keren! Suka sekaliiiii!!! Fantasi dengan kearifan lokal. Bikin ketawa-ketawa juga karena jurig-jurignya semuanya saya kenal. Hahahahahahaha (*oooh temennya jurig ternyata)
Dan informatifnya masih Ziggy banget. Mulai dari kisah batu kelahiran, mitologi-mitologi Mesir, sampe sejarah ledakan gunung di Indonesia semuanya ada di sini. Dan saya (lagi-lagi) suka sekali sama celetukan embuh yang mengacu ke film/buku/serial di sini..
"Burung phoenix? Burung warna merah yang ekornya berapi itu? Yang kalau mati melakukan kremasi terhadap diri sendiri, dan bangkit lagi dari abu mereka? Yang kayak peliharaannya Albus Dumbledore di Harry Potter itu? Kamu Fawkes?" "...Dan setiap kali bereinkarnasi, saya bisa memilih tampang." “Kayak Doctor Who?” (hal. 210)
Ngakak aja dong. Entah karena sayanya ngikutin Harry Potter sama Doctor Who, jadinya komen itu lucu banget. Polos, bodoh, dan keliatan banget luang kebanyakan nonton. Kayak ga ada referensi lain yang lebih cerdas gitu selain dari serial. SAYA BANGET. Saya pasti bakalan komen persis begitu kalo ada di posisi Archie.
Plotnya lumayan cepet, tapi entah kenapa jadi kurang emosional buat saya. Seru sih, tapi bagian yang harusnya sedih, saya ga sedih. Bagian yang harusnya menegangkan, saya biasa aja. Yang bikin terus lanjut adalah misteri-misteri yang menyelubungi Archie, si tokoh utamanya.
Tiga atau empat bintang yha? Suka banget fantasinya, tapi petualangannya walaupun seru, ga terlalu gereget. Mungkin belom panas aja kali ya, ini kan buku pertama. Dan saya masih agak nganu sama bahasanya. Ngga baku kayak terjemahan yang biasa saya baca, jadi gaul gaul canggung gitu, tapi komen polos dan bodohnya Archie selalu menghibur sih..
Tiga setengah deh. Dibuletin ke atas aja, demi mendukung fantasi lokal berjaya di tanah sendiri. ((( NAON ))))
Renyah banget gaya berceritanya Ziggy di sini. Enak aja diikuti. Ceritanya juga lumayan seru. Di awal, mengira ini soal vampir macam twilight ternyata semakin ke belakang, semakin luas universe-nya dan nggak cuma berkutat di upaya mengisap darah.
Lokalitas yang dibawa bagus. Bisa banget memadukan vampir dan Kota Tua atau phoenix dan Galunggung. Cakep.
Buku ini tidak rumit dan mudah dimengerti. Ide cerita juga menarik, menggabungkan mitos luar negeri dengan mitos lokal. Sayangnya, menurut saya pondasi di awal cerita kurang kuat. Karena itu bagian awal cerita terasa sangat cepat dan aneh, juga ada beberapa kejadian yang memaksa.
Archie, seorang anak biasa-biasa saja dan teman-temannya terlibat dalam malapetaka hebat bangsa vampir setelah ia berteman dengan murid baru di kelasnya, Luna, yang merupakan seorang vampir. Mungkin itu sinopsis tersingkat yang bisa saya buat, walaupun kebenarannya, itu tidak mencakup seluruh inti buku ini.
Well, alasan saya membaca buku ini sangat sederhana, i see Ziggy, i read. Namun sebenarnya saya agak heran kenapa buku ini nggak semelejit itu popularitasnya dibandingkan buku-buku lainnya.
Sebenarnya, buku ini memiliki alur awal yang cukup menarik dan pace yang tidak terlalu lama atupun terlalu cepat, yang membuat saya tertarik untuk terus membalik halaman demi halaman. Bahasa yang digunakan pun ringan dan khas Ziggy sekali, minus kata-kata melankolis yang tidak terlalu banyak.
Namun, entah kenapa, saya rasanya tidak menangkap teori tentang vampir yang dijelaskan oleh Luna. Entah teorinya memang banyak dan cukup belibet, atau saya yang nggak nangkep aja. Contohnya, vampir kalau mengisap manusia hanya setengah darahnya, maka manusia tersebut akan menjadi vampir. Namun, jika dia mengisap seluruh darahnya, maka manusia itu akan mati. Lalu gumpalan racun yang akan membentuk batu darah. Masih banyak teori lain yang memusingkan, tapi okelah let's just eat it.
Cerita berjalan sangat menarik sampai waktu kebangkitan. Setelahnya, cerita hanya difokuskan kepada Luna dan Archie yang menemui phoenix bernama Arfika. Nah, di sini sebenarnya banyak bahasan menarik tentang gunung-gunung di Indonesia dan makhluk abadi. Tetapi menurut saya, seperti gado-gado yang kebanyakan jenis bahan, sangat campuraduk. Muncul musuh bernama Krionik dan robot di sini. Rasanya terlalu janggal saja menyatukan teknologi dengan supernatural, juga teori mengenai dunia antara yang bejibun dan susah diingat.
Sebenarnya buku ini akn lebih menarik jika bahasannya nggak terlalu luas dan nggak terlalu campuraduk. But, i'll still read the second book anyway.
I have always been in awe of Ziggy’s writing—it amazes me every single time. And yes, I know am biased, but… wow. Just wow. I absolutely love this story, and I have always admired Ziggy’s style. From the synopsis alone, it’s clear this is a tale about vampires. But me, being the genius that I am, somehow thought Luna was a ghosts all along, silly me.
The story swept me away completely. The mythology woven into the narrative felt so fresh, like uncovering a treasure trove of new knowledge. There are still a few characters I find suspicious, and honestly, I cant wait to unravel the real mystery behind it all and I am holding out hope that Arfika makes a comeback. Joining Archie and Luna on their adventure has been such a thrill—so glad to have been along for the ride.
Love it when a story is written with the unique charm of mythology I have never heard of before—it is so refreshing! It brings a whole new, brand-new feeling that’s impossible to ignore. This book made me really, really, really fall for it, and yes, as I am a fan of children’s adventure stories, so naturally, I adore this one— and, only wish I had discovered it sooner, but am grateful fate finally brought me and this book together. (I will read the second book asap!)
This entire review has been hidden because of spoilers.
Kejadian pembantaian keluarga oleh vampir terus terjadi di beberapa daerah. Iya, vampir, tiba-tiba banyak korban satu keluarga meninggal dengan kondisi kering karena darah mereka habis dihisap.
Archie adalah satu-satunya yang selamat saat para vampir itu menghisap kering seluruh anggota keluarganya. Archie hanyalah bocah SMP biasa, yang masih suka bermain bersama teman-temannya alih-alih belajar, tapi itu sebelum Ia menyapa gadis pindahan pucat dan aneh yang selalu menyendiri di pojok kelasnya. Nama gadis itu adalah Luna. Dan Ia adalah seorang vampir yang sudah hidup ratusan tahun lamanya. Archie selamat dari pembantaian vampir itu karena batu darah yang Luna berikan padanya.
Dari Luna, Archie mengetahui bahwa para vampir sedang menunggu hari kebangkitan tiba yaitu hari dimana akan lebih banyak vampir yang bangkit. Bersama Luna, tiba-tiba saja Archie dan teman-temannya sudah terlibat dalam misi menggagalkan hari kebangkitan vampir. Bersamaan dengan itu, muncul ramalan bahwa hanya akan ada satu yang selamat, namun tidak hidup.
Dalam misi itu, lagi-lagi Archie harus kehilangan, kali ini teman-temannya. Archie terus meyakinkan dirinya bahwa ramalan itu salah karena Ia mendapati dirinya selamat dan hidup. Namun semakin Archie terlibat, semakin banyak bukti bahwa ramalan itu benar. Archie semakin meragukan siapa dirinya sebenarnya.
•
"Kadang-kadang, orang bisa enggak menangis sama sekali. Bukan karena enggak bersedih, tapi karena ada banyak hal yang harus diprioritaskan. Hidup jalan terus. Meskipun seribu orang mati, kalau kamu belum mati, belum ada kata berhenti." - Hal. 202
Menjawab #tantanganbacagri2021 dengan temanya bulan ini adalah buku underrated, yang ratingnya < 1000 di goodreads.com dan inilah buku yang aku pilih (dan yang aku punya), rating di GR hanya 75.
#letstalkaboutthisbook
📖 Cover buku ⭐⭐⭐ Tidak menggambarkan ceritanya. Kalo liat covernya, ga akan ngeh buku ini cerita soal vampir dan makhluk non manusia lainnya. Entah kenapa malah milih menampilkan burung api, yang walaupun adalah salah satu tokoh, tapi bukan inti dari ceritanya. Judulnya juga, aku sampe akhir baca ga ngerti maksudnya (yang udah baca dan ngerti, bolehlah bisikin ya). Tapi untung warnanya aku suka.
📖 Alur Cerita ⭐⭐⭐🌠 Hanya diawal cerita saja alurnya terasa ga nyaman. Yang paling menggangu adalah bagian pada saat Archie melihat keluarganya dibantai habis, feel seorang anak SMP yg jadi sebatang kara karena habis kehilangan keluarganya kurang dapet, ketabahannya terlalu absurd mengingat saat itu Archie belum punya alasan untuk ga "menggila". Kemudian waktu Archie akhirnya ikut misi hari kebangkitan, aku masih bertanya-tanya, why Archie? Cuma karena dia satu-satunya murid yang menyapa Luna gitu? Menurutku itu alasan yang cukup absud untuk memulai konflik. Terlepas dari itu, alur setelahnya sudah cukup nyaman diikuti sampai akhir.
📖 Penokohan ⭐⭐⭐⭐ Tokoh-tokohnya unik. Penulis mengambil mitos beberapa daerah di Indonesia untuk menciptakan tokoh baru, jenius. Menurutku, tokoh yang sudah muncul, kurang dikenalkan ke pembaca, mungkin masih disimpan untuk jadi misteri di buku selanjutnya. Tapi itu jadi bikin aku ga punya tokoh favorit.
📖 Plot Twist ⭐⭐⭐⭐ Walaupun belum ketahuan siapa atau apa sebenarnya Archie, tapi pelan-pelan dugaan muncul dengan terkuaknya siapa sebenarnya teman-teman yang berada disamping Archie selama ini.
Aku bakal nerusin buku keduanya sih, tapi mungkin TBR bulan depan aja. 😉
📍Air Mata Bulan 📝 Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie 📚 @mizanpublishing 📖 344 hal. 📅 2016
"Keabadian itu beban. Kadang bukan karena terus-terusan kehilangan orang yang kamu sayang. Tapi, kalau terus hidup dalam keindahan, kamu enggak akan menyadari bahwa ia indah. Hidup itu berharga karena ia sementara." -hal 247
Kebangkitan para vampir terjadi setiap beberapa tahun sekali. Tidak ada manusia yang tahu soal ini, dan mereka tidak akan pernah tahu. Apalagi, lokasinya. Sebelum kebangkitan, para vampir akan meneror manusia aka membunuhnya menjadikan mereka makanan, dan tidak ada satu pun manusia yang bisa menghentikannya, kecuali Archie. Bocah SMP yang tidak menyangka beban berat akan ditanggungnya.
Semua berawal dari gadis misterius yang memberinya batu darah. Gadis yang mewanti-wantinya agar terus mengalungkan batu itu di lehernya sehingga dia bisa terhindar dari setan. Siapa sangka batu itu membawanya ke sesuatu yg lebih rumit dari hanya terus mengalungkannya. Masalahnya menurut ramalan, dari pertarungan kebangkitan itu, hanya ada satu yang selamat. Apakah itu Archie?
Bicara soal ramalan, inget sama apa nih hayo? Aku inget sama Percy Jackson series hehe. Eits, tapi ramalan emang ga cuma ada di luar negeri ya, di Indonesia juga banyak yg ramal meramal.
Ngomong-ngomong ini karya kedua Ziggy yang kubaca setelah jatuh hati sama Jakarta Sebelum Pagi. Well, genrenya beda banget sih, fantasi lokal (mau nangis).
So, kali ini ceritanya adalah tentang vampir. Pernah bayangin ada vampir di Indonesia? Wkwk pernah sih, tapi begitu dibawa ke dunia vampirnya Ziggy, terasa banget Indonesianya. Setting yg dipilih bener-bener bikin pembaca merasa ada di negara sendiri dan aku masih suka terpukau di bab-bab selanjutnya. Keren aja gitu. Jadi lebih intim rasanya mengingat latarnya juga kita tahu.
Tapi, aku agak sayang di bab awal alurnya terkesan tergesa. Yah walaupun pas baca ke belakang kayak "Oke, kayaknya di awal dibuat begini biar begini." Tapi perasaan intensnya kurang terasa sih, malah terkesan cepet banget, buru-buru, kek dikejar apaan (ya vampir lah) 😆 Selanjutnya, dialog yang dibawain Archie nih sebenernya humornya dapet banget, tapi kadang ga sesuai penempatannya. Jadi, pergantian mood tokoh jadi kurang dapet. Selain itu perkembangan karakter mereka juga buru-buru kesannya, too fast. Yap, walaupun masih masuk di cerita karena alurnya juga cepet hehe. Karakter favorit disini tidak lain adalah burung Phoenix. 👏 he is kind, smart, and tahu banyak hal 😂 namanya immortal ya. Walaupun begitu, aku cukup menikmati ceritanya. Seru, dan suka. Semoga buku selanjutnya bisa memenuhi ekspektasi ya!
"Keabadian itu beban. Kadang bukan karena terus-terusan kehilangan orang yang kamu sayang. Tapi, kalau terus hidup dalam keindahan, kamu enggak akan menyadari bahwa ia indah. Hidup itu berharga karena ia sementara." -hal 247
Novel fantasi bertema vampir dengan kearifan lokal yang ditulis oleh Ziggy ini, membuatku hanyut dalam konflik batin, juga drama yang dihadirkan.
Berkisah seorang bocah SMP bernama Archie, yang menjalani hari biasa bersama sahabat-sahabatnya. Hingga suatu hari dia bertemu Luna, gadis yang ternyata seorang vampir berumur ribuan tahun. Beban yang berat pun Archie hadapi untuk menghentikan Kebangkitan para vampir dan bertemu makhluk tidak bisa mati lainnya.
Jika membacanya, aku yakin kalian akan terseret ke dalam suasana cerita yang menegangkan, berdebar, hingga mungkin membuat kalian menangis.
Penulisan bahasa yang lugas, meski terdapat beberapa deskripsi yang sulit (misal tentang mitologi Mesir) dan tidak berurutan, tetapi masih bisa dipahami. Lalu otakku dipaksa berpikir karena misteri-misteri yang kian menumpuk jika tidak menganalisanya (seru).
Pada bab awal memang alur terkesan tergesa-gesa, dan aku tidak bisa mencocokkan latar suasananya (adegan sedih tapi aku merasa bukan). Juga perubahan karakter yang begitu drastis, seperti Luna di awal bab terkesan dingin, tapi di bab selanjutnya berubah apa ya, seperti gadis normal. Lihat juga Archie, awal bab dia tegas, macho, ke bab selanjutnya dia jadi terkesan cerewet dan ke-gaul-an (tapi tidak apa, soalnya bikin ketawa).
Sampai bab akhir cerita pun, aku sedikit kecewa, karena pameran Antagonis dalam cerita ini masih belum jelas siapa (bukan Krionik, lebih ke "person" agar cerita ini lebih seru). Tidak mengapa, karena masih ada seri selanjutnya.
Poin tambahan, aku suka sekali dengan ilustrasi dan gambaran lain yang diberikan. Membuatku semakin enjoy untuk membaca buku ini.
The second book from Ziggy that I read frankly made me laugh. I Enjoy this book!
This book tells the story of Archie, a boy still in the 2nd grade of high school with a vampire in his school named Luna. Luna's arrival and the gift of the bloodstone mark the adventure of Archie and his four best friends with Luna.
The language style of this book is very typical of the language style of teenagers who are cheerful, pretentious, and moody. On the other hand, the adventure in this book could be more engaging. But because the info conveyed in the book is plentiful and informative, it uniquely combines Egypt, Babylonia, Greece, and Indonesia. That's the strongest appeal of this book.
Of course, it would only be complete if I included my favorite quotes.
"Apa hubungan kuburan dengan menangis?" "Semuanya, karena terakhir kamu melihat, kamu masih melihat mereka, Mereka masih ada. Sudang engga bernyawa, tapi ada. Tapi, begitu mereka berubah jadi gundukan tanah dan batu nama, mereka sudah benar - benar ngga ada di dunia ini. Bukan cuma nyawa, badan mereka juga sudah engga ada lagi. Lenyap selamanya. Engga bisa dilihat dan disentuh."
"Keabadian itu beban. Bahkan, kadang bukan karena kamu akan terus - terusan keholangan orang yang kamu sayang atau sejenisnya. Hidup itu indah. Tapi, kalau kamu terus hidup dalam keindangan, kamu enggak akan menyadari bahwa ia indah, kan? Hidup itu berharga karena ia hanya sementara. Karena ia bisa hilang dalam sekejap mata."
"Hidup lebih lama bukan berarti hidup lebih bijak. Ada banyak hal yang sudah seharusnya kita ketahui, tapi enggak ketahui karena kita enggak punya orang lain untuk mengingatkannya kepada kita. Orang yang lebih muda, yang baru saja mengalami hal itu, ada untuk mengingatkan orang yang lebih muda, yang baru saja mengalami hal itu, ada untuk mengingatkan orang yang lebih tua tentang pelajaran yang sudah dia lupa."
Jujur, saya memberi bintang 2 serta merta karena penggunaan mitologi Mesir yang masih jarang dieksplor di dunia sastra Indonesia.
Ada banyak hal yang harus saya kritisi dari buku ini: 1. Penokohan, astaga betapa saya sangat frustrasi dengan hampir semua tokoh di buku ini.
Bayangkan selama 14 tahun kamu hidup santai dengan keluarga yang utuh dan tiba - tiba kamu menemukan mayat mereka di depan matamu? Apa reaksi pertamamu? Pasti menangis meraung seperti bayi baru melahirkan. Tapi, apa yang dilakukan Archie? Begitu santai dan tidak memedulikan kematian keluarganya. Bahkan enggan untuk sekedar melihat kuburan mereka. Menurut saya itu sangat tidak realistis dan aneh untuk anak yang dekat dengan keluarganya.
Teman - teman Archie pun menurut saya tidak meninggalkan impression yang mendalam. Bahkan, ketika mereka berdiskusi tentang pembunuhan vampir pun dengan penuh canda tawa bahwa mereka akan menusuk besi di mulut para vampir. Menurut saya itu terlalu sadis dan kurang sesuai dengan pola pikir anak 14 tahun. Kematian mereka pun kurang dramatis dan emosional. Archie, astaga, begitu sedih sesaat setelah itu mudah melupakan kematian teman - temannya.
2. Alur, bagian pertama begitu lambat dan sungguh, saya jenuh untuk membacanya. Saya tidak peduli dengan keseharian Archie yang monoton dan tidak adanya eksplorasi pada Ayah, Ibu maupun adiknya. Pada bagian akhir bagian pertama, baru terlihat sedikit aksi namun sekali lagi dihancurkan dengan kepasifan Archie.
3. Tema, satu - satunya yang menurut saya menarik adalah tema vampir dicampur dengan mitologi Mesir. Namun, jangan terkecoh dengan tema tersebut, karena penjelasan mengenai lore dan legenda yang panjang akan menunggumu di awal bagian dua dan sepanjang novel kedua.
This entire review has been hidden because of spoilers.
"Hidup lebih lama bukan berarti hidup lebih bijak. Ada banyak hal yang sudah seharusnya kita ketahui, tapi enggak kita ketahui karena kita enggak punya orang lain untuk mengingatkannya kepada kita. Orang yang lebih muda, yang baru saja mengalami hal itu, ada untuk mengingatkan orang yang lebih tua tentang pelajaran yang sudah dia lupa." -Hlm. 250-
Saat membaca awalan jalan cerita di novel ini aku kira penulis akan membuat kisah vampir yang mirip di novel atau film terkenal. Ternyata tebakanku itu salah ketika memasuki pertengahan hingga akhir cerita. Semestanya ternyata lebih luas dan menarik dengan memadukan unsur cerita mitologi baik dalam maupun luar negeri. Kentara sekali karena kalian akan berdeham atau mengganguk setuju kalau tokoh dan wataknya yang disuguhkan sudah kita kenal, yang pasti ada sedikit perbedaan yang dimodifikasi sedemikian rupa. Ceritanya asyik, penuh daya khayal, tapi tidak bikin muak. Gaya penulisannya ringan dan mudah dimengerti serta cocok dibaca semua umur. Tapi bagi aku yang lapar akan nilai sastra, novel ini jauh dari harap. Yah, anggap saja nonton film fiksi fantasi dengan segala (bukan) murahan imaji.
Aku kira buku ini cuma nyeritain tentang vampir aja. Ternyata, sebagai penggemar fantasi, buku ini lengkap banget. Mulai dari vampir, burung Phoenix, mitologi Mesir, sampai setan-setan lokal, semua diceritain. Dan saking banyaknya, otak aku yang kecil ini nggak bisa nyerna semuanya dengan baik, alias walaupun nggak paham, apa hubungannya vampir dengan mitologi Mesir, ya lanjut baca ajalah, soalnya petualangan Archie seru!
Sejujurnya pas karakter Luna dan ayahnya diperkenalkan, entah kenapa aku malah kepikiran Luna Lovegood dan ayahnya yang ada di Harry Potter 😂 deskripsi nya mirip soalnya, dan jadilah sepanjang cerita, aku membayangkan Luna adalah Luna Lovegood 😻
Aku suka banget sama hubungan pertemanan Archie dan keempat teman sekolahnya, walaupun karakter mereka berbeda, tapi klop banget, walaupun sering saling ejek-ejekan tapi tetep saling sayang, tipe-tipe temenan yang bakalan awet sampai mereka besar.
Akhir buku ini gantung banget, dan karena aku bacanya di ipusnas, nggak tau kapan bisa baca buku lanjutannya, buku-bukunya Ziggy antri semua soalnya, banyak pula 🤧
Selama beberapa halaman awal, saya dibuat ngeri sendiri. Kemunculan karakter Luna selalu membawa kesan misterius dan mistis. Bukan hanya deskripsi fisiknya tapi juga sikap dan sifatnya, gayanya bicara, dan segala deskripsi lingkungan terdekatnya juga bikin aneh, ngeri sekaligus mistis dan misterius.
Sayangnya itu hanya di awal, selanjutnya semua kesan itu hilang entah kemana. Karakter yang disuguhkan pun masih on-of menurutku. Kadang kerasa, orang ini begini sifatnya tapi di lain kesempatan sifatnya berbeda.
Ada satu adegan yang membuat saya gagal paham, dan jadi ilfeel sama buku ini. Pengen saya jelasin tapi itu spoiler sih hehehe jadi bingung 😅. Plot hole dan beberapa adegan yang menurut saya bisa dihilangkan tanpa merusak alur dan perkembangan cerita.
Tapi beberapa bagian, saya suka gaya penulisan Ziggy, jadi sepertinya saya akan mencari judul lain dari mbak Ziggy, karena saya tahu ada beberapa judul yang katanya bagus banget.
TIPE AKU BANGET PLS! aku cuman butuh 2 hari kurang untuk namatin buku ini karena emang se-seru itu buat aku. di awal tuh emang dibuat agak bingung tapi aku juga menikmati fase awal itu karena gak bikin bosen juga. puncaknya pas bagian kebangkitan, wah, aku suka banget friendshipnya archie dkk. dan memang aku paling suka genre friendship gini hahahah
buku ini tuh penuh misteri, penuh pengetahuan, dan penuh fantasi. aku suka banget tipe buku begini. kak ziggy benar benar sukses menggambarkan genre fantasi yang selama ini aku idamkan. terus tuh di beberapa chapter aku beneran dibuat DEG DEGAN kayak HUFT GIMANA YA GIMANA.
and i also have my fav character yaitu ARFIKA! arfika really hits diff in my head. kayak ni orang tuh bijak, bertanggung jawab, pinter, terus juga pas bagian luna bilang kalau arfika bikin sungai buatan yang mirip banget sama sungai tempat dulu dia dan istrinya sering menghabiskan waktu bareng. do send me my arfika PLS
Seru-seru-seru. Sebuah buku fantasi dengan membawa dunia vampir yang ternyata tidak hanya ada vampir di novel ini. Ada makhluk-makhluk mitologi juga. Bisa dibilang novel ini lengkap segala halnya. Penuh dengan pengetahuan, mulai dari dunia vampir, mitologi dunia, dunia, hingga sejarah. Selain berdasarkan masa kini, penulis juga membawa pembaca mengingat masa lalu dengan gaya kocak. Yap, novel ini awalnya kukira bakal seram karena vampir yang gigit manusia da nada bumbu romannya, ternyata asik dan kocak. Banyak sekali pengetahuan mengenai mitologi Mesir, Yunani, Eropa, dan lain-lain, bahkan sampai membawa nama gunung-gunung di Indonesia. Amanat yang disampaikan dalam novel ini lebih banyak mengenai kehidupan dan kematian. Bagaimana kita hidup di dunia, hubungan orang tua dengan orang muda, dan bagaimana kita seharusnya menyikapi kematian.
Buku ini ada dua bagian, bagian pertama menceritakan petualangan Archie dan Luna mencegah 'kebangkitan' dan bagian kedua menceritakan perjalanan mereka setelah 'kebangkitan'.
Dari segi penulisan masih ada typo, spasi ganda, bahkan ada beberapa kata yang tidak punya spasi (maybe karena yang aku baca adalah e-booknya) But, this book is totally recomended karena diselipi mitologi Mesir, beberapa kisah dari buku, salah satunya Fahrenheit 451 (salah satu buku distopia favoritku), juga penceritaan dari sudut pandang Archie yang sangat enjoyable. Buku selanjutnya berjudul 'Kala'.
Salah satu kutipan dari buku ini 'Kehidupan nggak terbatas pada hal fisik saja. Kehidupan itu berarti kamu membangun hubungan, memengaruhi kehidupan orang lain. Kadang-kadang apa yang kamu lakukan lebih penting daripada kamu sendiri'.
Aku suka banget sama si tokoh utama alias Archie! he's so funny, semua monolog dia, semua pikiran-pikiran dia dibeberapa moment selalu buat aku ketawa. Selain Archie aku juga suka Arfika (not Afrika), namanya unik dan dia Phoenix! Keren! Arfika, menjabat sebagai ketua Geng Susah Mati— Geng yang isinya makhluk-makhluk yang susah mati makanya disebut begitu. I loved everything about this book, banyak menambah ilmu pengetahuan juga terlebih soal Mitologi Mesir, Phoenix, Vampir-Vampir dan Makhluk-Makhluk yang gak pernah terbayangkan sebelumnya.
Mungkin satu hal yang paling gak realistis di buku ini cuman dimana Archie yang masih keliatan baik-baik aja (not so) bahkan setelah melihat semua anggota keluarganya mati dalam teror kebangkitan vampir (he even questioned himself about this thing.)
Jarang-jarang aku baca novel fantasi karena emang gak suka genre itu. pas mulai baca, kesan pertamanya itu, "seru banget!". awal baca vibesnya rada mirip komet nya tere liye, tapi lebih seru ini. perasaan baca ini juga hawanya rada mirip kayak pas nonton Kingdom HAHAHA. bedanya ini vampir, bukan zombie. masuk ke halaman 250 ke atas mulai ngantuk dan agak bosen. mungkin karena terlalu banyak bahasan tentang mitos, dewa, dll yang tidak masuk akal (ya namanya juga fantasi), tapi aku selalu suka sama gaya tulisan Ziggy, walaupun ceritanya gak masuk akal tapi tetap bisa menyisipkan pelajaran hidup di tengah misteri cerita.
finished this book yesterday just in one sitting! buku ke-3 kak Ziggy yang aku baca dan kali ini genrenya beda sih hmmm about vampire and non-human creatures, sangat menarik bagian awal ke pertengahan menurut aku agak slow, aku malah tertarik pasca kejadian 'kebangkitan' hahahaha ini lagi baca buku Kala untuk kelanjutannya ada beberapa bagian yang menurut aku agak kurang masuk akal tapi di bagian akhir ada penjelasannya jadi gapapa deh anyway aku baru sadar deh beberapa buku kak ziggy identik dgn kematian wkwkkwkw dari JSP, Di Tanah lada dan ini hahahaah anyway highly recommend buku ini utk dibaca waktu senggang
Pertama kali liat buku ini di ipusnas, tapi karena bentuknya epup jadi kurang nyaman buat dibaca di hp. Akhirnya beli versi fisiknya. Dan tentu saja, aku nggak bakal nyesel pernah beli dan baca buku ini.
Seperti yang Ziggy sebut di ceritanya kalau dia suka "menyiksa" karakter ciptaannya. Karakter Ziggy di sini-Archie-juga nggak luput dari penyiksaan. Di buku pertama ini, bercerita tentang Archie dan pertemuannya dengan vampir. Yap, vampir. Di Indonesia pula.
Tragedi macam apa yang bisa dialami anak kelas 2 SMP dengan vampir?
Btw, buku ini ada di ipusnas kalau kamu tertarik mau baca~~
Fantasi yang kearifan lokal banget. Di bab2 awal berasa biasa aja sih, belum kerasa aja gitu feel pada karakternya. Mungkin karena pace-nya cepat dan kurang lengkap aja sih, apalagi pas pertempurannya.
Tapi begitu udah masuk bagian Sekretariat Geng Susah mati, seru banget konyol, feel-nya kuat. Jadi lebih ngerti perasaan Archie & Luna. Mana kocak banget Archie sama si Arfika, favorit aku deh. Akunya kali yang receh yah, sering ngakak ih sama perumpamaan yang Archie buat.
Membingungkan, tapi tegang trus di tengah2 bikin ketawa.
Dari pertama baca bukunya Ziggy langsung suka, gaya menulisnya beda sama penulis lain. Selalu merasa bahwa feelnya berasa baca buku terjemahan ga tau kenapa.
Buku ini seru sih, fantasi dengan latar indonesia, jarang banget nemu...
Bukunya bagus, sayang banget covernya kurang menarik, jadi bagi manusia-manusia kaya saya, yang seringkali judge by its cover pasti under estimate hehehe Kalau ga kenal penulisnya pasti dilewatin sih.