Tampan. Kaya. Muda. Itulah tiga kata yang menggambarkan sosok Michael Veron Soedjono yang super sempurna. Setiap kaum hawa yang melihatnya pasti akan jatuh hati dalam hitungan detik, dan yeah itu juga pertama kali yang dipikirkan Maura tetapi setelah ia mengenal sosok itu lebih dalam, pria itu hanyalah seorang pria pemarah, suka mengatur dan tidak suka ditentang, galak lagi! Uh! Cuek. Dingin. Berbeda. Hanya itu tiga kata yang berada di benak Veron ketika melihat sosok Maura Anindya Parvati. Gadis itu tampak berbeda dan ia tetap terlihat memesona walaupun dengan wajah kucel dan baju acak-acakan. Oh tunggu dulu, semua berubah semenjak Veron mengenal gadis itu. Gadis itu hanyalah gadis tukang protes, tukang ngambek dan membuat kepalanya pusing! Keduanya bertemu dalam situasi yang tidak di sengaja dan pada akhirnya mereka harus bekerja sama demi sebuah misi. Misi yang hanya mereka berdua ketahui!
So many grammar mistakes. I don't know why the author felt that she needed to use English so her characters look & sound smarter, but it seriously backfires. It'd be understandable if the grammars were complicated ones, but they were all simple grammars that I thought even a 10 yo kid nowadays would understand. Plus, it's a published book so things like those are supposed to be inexcusable. Anyway.
Don't get me started about the heroine. Big pushover came in mind when I read about her, from the beginning til the end. The author probably tried to portrait the heroine as a strong, independent woman but it fell short. I kept wondering when she would march out the door and finally kick some sense into the hero's balls. Fyi, if I ever, ever got bossed around (like I'm about to be sold as a prostitute) by a stranger I just met, I definitely couldn't run to the opposite direction sooner, faster enough.
Let's also not forget that she agreed just like that to cover a BIG lie for the stranger (I seriously can't stress this stranger-ness enough). A sham marriage that would waste 6 months of her life, nevertheless. And what's the reason? Just because she's a BIG SAMARITAN. You've gotta be f kidding me. She agreed to lie to her parents just like that? I'd question where her brain was. Maybe it needs to move 5 mm from its current place.
Aaaand then I was proved right when she did run from the hero for 2 f years, only to come back after a traumatic accident had happened. What's the point!
There're also so so so many accidents in only one book. If not for the ridiculousness of their story, I'd feel a bit sympathy towards them, I mean, seriously, these people are a bunch of accidents bound to happen.
All I did when I was reading the end was rolling my eyes. It'd be a pity if they didn't get their happy ending after all the miseries this author decided to put them through. It seems like the author wanted her characters to just die already. Either that, or she just simply threw everything in one line of story because she wanted to make her novel as long as possible. Whatever it is, at least she should have made the plot less predictable.
The only reason I forced myself to finish it was because of the money I used to buy it. Needless to say, I regret every penny I spent on this book.
This entire review has been hidden because of spoilers.
This story membuatku tertawa sendiri dengan kelakuan Veron terhadap Maura. Konflik ceritanya pas ending itu aduhh bikin hati aku gusar bingung kecewa sedih marah pokoknya campur-campur perasaanya (Sobbed)
Andddd untuk format bukunya i love banget! Bukunya bikin orang jadi betah pegang lama-lama. The book always stays open. I love that kind of book
ini ceritanya keren bgt, dari baca sinopsisnya aja udah tertarik dan baca dari awal bab udah gak mau berhenti. baca buku ini bener2 bikin baper mulai dari senyum2 sendiri karena kelakuan vernon sama maura dan sedih, klimaks sedihnya adalah ketika baca surat maura buat vernon. dan setelah baca buku ini gue jadi pengen punya suami kyk vernon haha.
Ketika membaca bagian awal dari buku ini, saya sempat skeptis tentang alurnya yang gampang sekali di tebak. Bisa dibilang, ini buku terlama yang saya baca, karena saya cepat merasa bosan dengan ceritanya. Tapi entah kenapa, semakin lama saya membaca buku ini, saya semakin ketagihan dan penasaran dengan ending nya.
Ya...as we always seen in tv or read in romance novel, typically rich man fall in love with ordinary girl, marriage contract, and the spices that we usually find in romance novel. Penggambaran karakter disini menurut saya kurang kuat, dan terlalu berlebihan bagi saya untuk menyebut Veron Soedjono adalah lelaki yang super perfect, well...nobody is perfect. Veron Soedjono, for me, is completely fictional character.
Overall, buku ini semacam sinetron yang dibukukan...well, konflik yang terjadi tidak jauh jauh dari kehidupan di sekitar kita. Sebuah prestasi bagi saya, bisa menghabiskan buku ini sampai selesai
Novel ini dapat membuat saya penasaran dengan sekali membaca sinopsis di sampul belakang. Penasaran dengan jalan cerita. Bukan akhir ceritanya. Tipe cerita seperti ini sangat mudah dibayangkan bagaimana endingnya. Untuk ini novel ini, jalan ceritanya sudah teratur, penulis pun bisa memunculkan konflik orang ketiga maupun dikeluarga dengan baik. Tetapi menurut saya dalam pengelesaian konflik tentang keluarga Veron, sedikit terburu buru penyelesaian. Dan untuk kemistri kedua tokoh ketika sudah saling jatuh cinta masih kurang. Tapi overall dibalik kekurangannya, novel ini patut direkomendasikan. Saya termasuk jarang membaca novel genre romantis sampai di tamat, karena biasanya jenis novel seperti itu terlalu membosankan dengan alur yang monoton. Tetapi cerita novel ini dapat menghantarkan saya membaca sampai halaman akhir.
Dulu baca ini karena direkomendasikan sama temen, katanya bagus dan aku mencoba untuk membeli buku ini.
Ok dari karakter nya aku tidak suka dengan mantan si pemeran utama lelaki nya dan sebenarnya aku juga tidak terlalu suka dengan pemeran utama lelaki nya sih soalnya ya gitudeh. Terus untuk alurnya lumayan dan konflik yang disajikan cukup bagus dan membuat penasaran. Tapi buku ini terkadang berjalan sedikit lambat jadinya buku ini memiliki halaman yang banyak.
Judul : Me and Mr Perfect Penerbit : Best Media Harga : 99rb (dapet disc. jadi 79rb aja)
Ini adalah buku wattpad kedua yang aku baca and udah ngikutin buku ini mulai masi update tiap bab di wattpad^^
awalnya ngga seberapa tertarik buat ikut PO dri author karena aku pikir bakal bosen ngulangin baca cerita yang sama diwaktu berdekatan. akhirnya aku baru beli buku ini sekitar seminggu lalu
and hasilnya sangan memuaskan.. suka banget ama cerita ini, akurnya ga ribet, ceritanya ga pasaran^^ jadi kita masi sibuk nebak nebak kemana bakal bmdibawa ni cerita. Penggambaran tokoh dan suasana juga jelas dan typo tidak terlalu banyak, meskipun masih ada beberapa. tapi menurutku buat cover lebih bagus kalo pake cover versi wattpad (lebih ngena ama cerita) juga baut versi ini aku sempat lihat di beberapa toko buku ada civer yang cetakannya kurang bener dengan warna lebih pudar. semoga author dan bagian penerbit bisa aturin aja ya buat masalah satu ini
over all nivel ini bagus banget buat kalian pecinta romance lokat dengan bumbu konflik yanv sedikit rumit
Jujur awalnya ga ada niat baca novel ini sedikitpun. Tapi, ada temen yang ngebet banget suruh aku baca duluan, dipinjemin pula novel ini..
Jadi gini, novel ini alur flashback. Putra Maura, Mario yang bertanya kepada Maura bagaimana orangtuanya bisa bertemu. KOnflik ceritanya cukup oke. Pengembangan karakter dan tokohnya juga not bad. Hanya saja mendekati ending kog aku ga sreg si.. Ada beberapa hole juga di tengah buku.
Dimulai dengan terungkapnya alasan ibu kandung Veron meninggalkan keluarganya, setelah itu ga ad part bagian Winona (ibu tiri Veron). Tidak tahu apakah Veron udah berbaikan dengan Winona atau belum, ga jelas di sini. Kemudian setelah Sarah kembali, kenapa Winona diam saja gitu?
Lalu Maura yang kabur meninggalkan Veron dan butuh waktu 2 tahun untuk bertemu kembali, serasa sinetron banget deh.. Terus kemudian kenapa tiba2 Sarah bisa nikah sama Marco? Banyak pertanyaan yang tak terjawab di sini. Dengan 500 halaman lebih harusnya cerita ini bisa ditutup dan diceritakan lebih bagus lagi tanpa 'hole'.
Sebagai pembaca saya sangat menyukai, alur cerita yang mengalir, hanya sedikit merasa kurang penjelasan dari kriteria secara fisik dari tokoh utama, tapi selebihnya sangat menyukai semua detail dari ceritanya. di akhir sempet kaget banget, ternyata penulis adalah siswi SMU yang sangat berbakat, awal nya mengira penulisnya tidak semuda itu. terus berkarya, ditunggu karya lainnya, segera.