Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di tingkat akhir ilmu fisika program doktor di universitas ternama. Ali tidak menyukai sekolahnya, guru-gurunya, teman-teman sekelasnya. Semua membosankan baginya. Tapi sejak dia mengetahui ada yang aneh pada diriku dan Seli, teman sekelasnya, hidupnya yang membosankan berubah seru. Aku bisa menghilang, dan Seli bisa mengeluarkan petir. Ali sendiri punya rahasia kecil. Dia bisa berubah menjadi beruang raksasa. Kami bertiga kemudian bertualang ke tempat-tempat menakjubkan. Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.
"Jangan mau jadi kritikus buku, tapi TIDAK pernah menulis buku."
"1000 komentar yang kita buat di dunia maya, tidak akan membuat kita naik pangkat menjadi penulis buku. Mulailah menulis buku, jangan habiskan waktu jadi komentator, mulailah jadi pelaku."
"hidup ini adalah petualangan. semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yg melakukan hal terbaik" kyaaaa.. nggak sabar bwt nunggu kelanjutan petualangan Raib, Seli, dan Ali di novel Bintang menyelamatkan Bumi.. XD
Quotes: ☆ "Sesuatu akan bertahan lebih lama saat diwariskan lewat buku, dituliskan" ☆ "Hidup ini adalah petualangan. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik".
Antusias banget baca novelnya. Karena udah nunggu 1 tahun lebih. Tidak terlalu mengecewakan sih. Masih dengan cerita yang menakjubkan dan keren dari tiga sahabat ini, Raib, Ali dan Seli.
Mereka memang banyak belajar di dan dari klan Bintang. Dengan cerita yang 'gila' dan keren, buku ini layak menjadi read list termasuk 2 buku sebelumnya (Bulan, Bintang)
I don't know if it's this book's fault, or mine. I just finished some truly awesome books, for an example Six of Crows by Leigh Bardugo. It has a really good world-building, compelling (and dark!) plot, and the characters are nearly flawless. Right after that, I read Matahari. And, well, it felt like an anti-climax.
I liked the first and second book in this tetralogy, Bumi and Bulan. However, this book disappoints me. I mean, I like some parts, but still...
Things I Like : - We get to see the characters again (sounds lame, i know, but i love them). - Character developments. And their powers developed, too. - Ali and Ra's usual quarrel. Don't ask me why I like it. I just do. - The world-building. Well, I have mixed feelings about this, actually. But mostly it's pretty decent.
Things I Dislike : - The world-building. I've told you I have mixed feelings about it! I mean, it's pretty good at some points, but sometimes it just feels like the author mixed her raw imagination with some spices, and poured it randomly in the book. It doesn't even sound believable anymore at some parts. - Plot. At first I wanted to say that the pace is ridiculously slow, but I realized that it's actually not THAT slow. It's just that almost nothing important really happened in the book. The main plot is just like : --> The three went to 'Klan Bintang' (let me say it in Indonesian since 'Star Clan' sounds ridiculous). The travel itself was like nearly half of the book. --> Nearly got caught by the authorities but escaped (of course!). --> The three went to 'Markas Dewan Kota' to take back Ra's book of life (weird translation but whatevs) which was stolen by the authorities. --> They got caught and sent into jail. --> Escaped from jail and realized that 'Klan Bintang' was planning to destroy the world. THE END... I'm not sure about your opinion, but I really think those are not enough for 390 pages.
Now, back to our topic (just in case you forget, we're in 'Things I Dislike). - Not-so-believable parts. I mean, how could they believe someone they just met and tell them about their whereabouts? And how they survive or escape from literally everything is just...meh. - The predictability. - I'm not 100% sure about this, but some of the science-y parts sounded wrong to me. Probably it's just me tho...
After all, I have mixed feelings about this book. I was really excited when it's finally published and finished it in mere hours, but it doesn't really satisfy me. Anyway, you guys possibly will like it more than I do. Some good parts are still there :))
Still waiting for the next book tho. Hope it'll be better...
Seperti biasa, Tere Liye selalu bisa membuat para pembacanya seolah menjadi seorang "aku" di novelnya. Begitu pula dengan novel ini, novel ketiga dari serial "Bumi". Meski memang menggantung di akhirnya, yang artinya, kita harus sabar menunggu "Bintang"-kelanjutan dari serial ini-tidak ada salahnya untuk menamatkan novel ini. Novel yang berisi kata-kata cerdas yang mengajak pembacanya seolah ikut dalam perjalanan Raib dan kawan-kawan.
Sebenarnya saya baru kemarin membaca Bulan dan langsung membaca Matahari tanpa jeda. Terlalu seru!
Matahari dibuka dengan Ali yang tiba-tiba berubah menjadi sosok idola baru di sekolah, menjadi pemain basket andalan, sampai-sampai tim basket sekolah yang tahun-tahun sebelumnya hanya mampu masuk penyisihan tahun ini masuk final karena ada Ali! Tidak tahu apa yang membuatnya berubah sedrastis itu.
Meskipun begitu, Ali tetap Ali yang rasa ingin tahunya kuat. Memang sih anak-anak genius itu serupa, rasa ingin tahunya di atas rata-rata, tidak puas dengan apa yang sudah dicapai. Dan Ali pun di sini membuat kapsulnya sendiri yang diberinama ILY, yang bisa terbang, yang bisa mengeluarkan listrik, yang bisa menghilang! Dengan mempelajari buku-buku dari Klan Bulan dan Klan Matahari pemberian Av. Tetapi menggabungkan teknologi dari kedua klan adalah sesuatu yang luar biasa. Setelah Ily tewas dalam pertempuran di Klan Matahari, Ali seolah menghidupkan kembali Ily dengan versi yang lebih canggih. Kan baper
“Kenapa kamu memberinya nama ILY?” Seli bertanya saat kami sudah ada di basement.
Di situ saya baper berkepanjangan(?). Teringat Ily yang tangguh dan cerewet tetapi merupakan sosok pemimpin yang dapat diandalkan.
Saya sudah tidak sabar dengan kelanjutan petualangan ketiganya!
Baca BUMI sama BULAN dulu ya biar nyambung. Ending nggantung sih emang. Bikin penasaran dan nunggu buku terakhirnya. Klimaks peperangannya bagus banget. Bagian menyusun rencana sampai kembali membuka portal lewat buku pr matematikanya rame.
Beberapa hal berhasil saya tebak, pin yang ditemukan di ranjang ibu kandung raib. Dekrit Darurat dan Bencana yang kemungkinan akan terjadi di Buku Bintang.
Semoga Bang Tere segera menyelesaikan Buku Bintang.
Mengembara sendiri ke Klan Bintang agak aneh bagi saya, sepertinya tiada tujuan. Apa yang paling menganggu saya perkembangan watak sangat sangat lah perlahan. Seli masih bingung sepanjang masa, bersoal itu ini! Tak tahu lah, mungkin saya yang letak jangkaan terlalu tinggi kot untuk buku ketiga ini 😂
Judul : Matahari Penulis : Tere Liye Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2016 Jumlah halaman : 390
Finally kubabat habis lanjutan Bumi series ini setelah dibuat sedih berkepanjangan pas baca Bulan /heleh/
Dibuka dengan sosok Ali yang tiba-tiba menjadi idola di sekolah karena kepiawaiannya dalam bermain basket, lalu ide gila Ali untuk berpetualang di Klan Bintang--klan yang selama ini hanya seperti dongeng belaka, tidak ada seorang pun yang tahu di mana letak klan tersebut. Didorong oleh rasa penasaran yang tinggi, ketiga remaja berbeda klan ini melakukan petualangannya yang ketiga kali, yaitu ke Klan Bintang! Klan terjauh dan misterius yang tersembunyi di kedalaman puluhan ribu kilometer di bawah permukaan bumi.
Berbeda dengan 2 buku sebelumnya Bumi dan Bulan di mana Raib, Seli dan Ali berpetualang dengan menggunakan buku kehidupan sebagai media untuk membuka portal antarklan, di buku ketiga ini mereka bertualang secara fisik di mana mereka harus menemukan titik koordinat lorong-lorong kuno tersembunyi menuju Klan Bintang. Dan berkat kejeniusan Tuan Muda Ali mudah bagi mereka untuk menemukannya. Petualangan kali ini benar-benar menegangkan tapi aku excited banget! Petualangan mereka beneran terasa 'petualangan' nya, karena di sini mereka hanya bertiga dan ditemani ILY, tanpa melibatkan para orang dewasa (entah apa yang dilakukan Av, Selena, dan Ilo juga yang lain saat anak-anak ini berpetualang #akupenasaran)
Setibanya di Klan Bintang mereka (dan aku) dikejutkan dengan betapa canggihnya peradaban klan misterius ini. Kalau di Klan Bulan dan Klan Matahari aja udah secanggih itu, ini jauuuuuh lebih maju lagi daripada ketiga klan lainnya.
Lagi-lagi aku dibuat takjub dengan nama-nama tokoh juga nama tempat di Bumi series, apalagi di buku ketiga ini. Semuanya simetris! Dari nama tokoh, nama kota, bahkan kota-kota di Klan Bintang semuanya simetris!
Di mana pun mereka berada selalu bertemnu dengan orang-orang baik yang berada di samping mereka saat mereka butuh bantuan. Tidak terkecuali di Klan Bintang. Tapi ketika orang-orang baik itu sama-sama tidak berdaya, justru kekuatan ketiga remaja ini mulai menakjubkan. Di buku ini ketiga tokoh utama menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan mereka, kemampuan menghilang Raib naik ke level yang lebih tinggi, juga Seli dengan kekuatan petir biru dan kekuatan kinetiknya yang semakin mengagumkan! Dan jangan lupakan si jenius Ali, berkat kenekatannya dia bisa menggabungkan 2 kekuatan klan Bulan dan Matahari!
Dan seperti biasa, walaupun genrenya fantasy Bang Tere selalu menyelipkan politik dan sosial di dalamnya. Ah, nggak tau lagi. Suka banget sama petualangan mereka kali ini pokoknya.
5 bintang untuk Klan Bintang!
"Hidup ini adalah petualangan, Ali. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik."
Aku mengawali buku ini dengan rasa penasaran yang amat kuat mengenai Klan Bintang, sama seperti Ali. Terlebih saat ia terus-menerus mendesak Raib untuk menggunakan Buku Kehidupan-nya.
Tapi, rasa penasaranku berubah menjadi sedikit bosan, karena sepertinya, Tere Liye terlalu terfokus pada pertarungan seperti apa yang akan ia gambarkan di buku ini dibandingkan dengan fakta-fakta kecil di kehidupan manusia, seperti:
Tidak ada orangtua yang dengan senang hati merelakan anak mereka menuju maut. Sangat tidak masuk akal orangtua Seli mengizinkan putrinya pergi ke Klan Bintang, hanya dengan alasan penasaran, setelah sang anak menceritakan petualangan mereka di Klan Bulan dan Matahari. Mama Raib juga aneh. Orangtua Ali beda kasus.
Kalau aku orangtua mereka, sengotot apapun anakku nanti memaksa pergi, aku akan meminta mereka setidaknya menunggu ada kabar dari Av, atau kepulangan Miss Selena, sehingga sang guru dapat menemani anakku dan teman-temannya bertualang.
Namun, harus kuakui. Pertarungan dan klimaks Matahari lebih seru bila dibandingkan dua buku pertama. Aku pernah membaca sebuah review untuk Half Lost (buku terakhir dari seri Half Life karya Sally Green), bahwa sesuatu yang terlalu sempurna, membuat sebuah cerita kehilangan daya tariknya; karena tokoh utama di seri tersebut, Nathan, menjadi tidak dapat dikalahkan di pertarungan akhir.
Aku tidak setuju, karena bukan itu inti ceritanya. Half Lost bukan ditulis untuk menceritakan bagaimana Nathan mendapatkan kekuatannya. Meski Raib, yang ternyata Putri Klan Bulan, menguasai kemampuan menghilangnya, Seli dan teknik kinetik level tingginya, Ali si beruang antar-klan, Matahari bukan ditulis untuk menceritakan kemampuan mereka yang luar biasa. Masih ada rahasia di balik itu.
Aku menantikan momen saat apa yang dikatakan Faaz; "dalam teknik yang paling tinggi, tiga petarung dari tiga klan permukaan bisa menyatukan kekuatan intuk menghasilkan kekuatan tidak terbilang," terjadi.
Semoga aku tidak perlu menunggu lama untuk dapat membaca Bintang.
- Macam biasa, cerita kisah pengembaraan Raib, Seli dan Ali. Tapi kali ini, 3 sekawan ni mengembara ke tempat yang tak terjangkau dek akal. Ya, ke klan Bintang.
- Menarik bukan? Tapi, kat mana terletaknya klan Bintang ni? Hehe. To be honest, mula-mula aku fikir klan ni ada dekat angkasa, typically bintang kan memang kat angkasa. Tapi tak, klan ni ada dekat dengan kita. Korang baca, aku taknak bagitahu.
- Dalam kisah kali ini, diorang sendiri yang decide untuk pergi mengembara. Ni semua idea Ali. Diorang pergi dengan apa pun korang baca sendiri. Tapi, kisah kali ni lebih tonjolkan kebijaksanaan Ali dan serba sedikit kisah hidup dia. Ali yang cipta something untuk membolehkan diorang ni mengembara.
- Ada juga terselit kisah keluarga Raib. Aku menangis baca tu. Haha mungkin emosi terlebih masa tu.
- Oh ya, mesti korang terfikir kali ni teknologi di klan Bintang macam mana pulak kan? Kalau korang dah baca siri Bumi siri Bulan, korang dah boleh bayangkan macam mana teknologi di dua klan tu, tapi dekat klan Bintang ni, peradaban diorang lagi maju dan canggih.
- Sebab, dulu asal usul klan Bintang ni pun sebab para ilmuwan dan saintis dari klan Bulan dan Matahari yang wujudkan. So, diorang la yang cipta teknologi tu semua. Maksudnya, penduduk klan Bintang ni takde kuasa pun. Kalau ada, tu susur galur dari klan Bulan dan Matahari.
- Aku nak spoil sikit, mula-mula aku ingatkan takde pape pun yang berlaku dekat klan tu, rupa-rupanya Dewan Bandar dekat klan ni ada niat yang lagi jahat. Memang jahat gila, lagi jahat dari Ketua Majlis dekat klan Matahari. Tapi aku taknak cerita banyak, kau baca.
- Macam biasa, baca buku Tere Liye yang ada kaitan pasal sains futuristik ni banyak la aku tahu pasal dunia sains dan teknologi. Banyak gila. Aku dapat tahu lapisan perut bumi, pasal teknologi dan bila fikir balik memang ada huraian pun di sebalik sains tu sendiri.
- Dalam buku ni jugak, kuasa yang dimiliki oleh tiga sahabat ni semakin hebat. Lepas tu, persahabatan diorang pun makin akrab. Aku suka karakter Ali, sebab dia seorang yang sangat positif, genius pulak tu.
- So korang kena baca. Aku tak sabar nak baca next siri iaitu buku Bintang. Oh, kalau korang perasan, tajuk buku tu tak menceritakan pun kisah diorang dekat klan tersebut. Maksudnya dalam buku Bumi, diorang dah mengembara ke Bulan, dalam Bulan, diorang dah kat Matahari and the list is going on. Camana pulak kan bila dekat Bintang nanti. Tak sabar nak mengembara sekali !
3 tahun peram buku ini di rak baru baca siri 3 ni. Nasib baik ada jugak flashback walau sikit melalui dialog Raib, Seli, Ali. Seperti biasa aku rasa seperti buku macam tertukar tajuk🤣 Tajuk Bumi ceritanya Bulan. Tajuk Bulan cerita di Matahari maka kali ini dapat agak walau tajuk Matahari mesti ke tempat lain melencongnya. ⭐ Klan Bintang, seperti Klan lainnya, penasaran untuk berkelana bersama trio di sana sebab aku peminat tema Dunia Parallel.🤗Seperti biasa penerangan dunia tersebut mengasyikkan, tenggelam dengan sains futuristiknya. Sangkaan Klan Bintang ada di angkasa ternyata, kagum penulis letakkan lokasinya di perut bumi. Tertanya kemajuannya apa? Hingga ada manusia tinggal di lapisan bawah bumi sedangkan ahli geologi pun tak jumpa lorong purba ke sana. ⭐ Kali ini Ali sangat menonjol, yang mengikuti siri ini tahu walau Ali ni troublemarker tapi dia genius dengan cara sendiri. Tersentuh bila Ali mampu ekploitasi ilmu dari Klan Bulan dan Matahari dengan mencipta alat sempena nama sahabat mereka ILY yang gugur dalam pertempuran di siri Bulan. Buku ini banyak beri info siapa Ali yang tak menyerlah seperti Raib dan Seli tapi pasti auto jadi peminat Ali. ⭐ Tersentuh dengan qoutes Ali banyak belajar dari watak ni. *Usaha dan tak putus asa* -"Kadangkala aku gagal, itu benar. Entah berapa kali aku meletupkan sesuatu di bilik bawah tanah. Tetapi itu tidak membuat aku putus asa. Kadang aku memang menemui jalan buntu, perlu melupakan ekperimen penting, membuang benda- benda yang tidak berguna, separuh jalan, tetapi aku tidak akan berhenti"
-"Hidup ini adalah pengembaraan. Semua orang memiliki pengembaraannya masing- masing, maka jadilah seorang pengembara yang melakukan hal yang terbaik" ⭐ Siri seterusnya menyusul. Dah tentu jangkaan mahu lagi gempak. Bila bergabungnya pertempuran ketiga-tiga Klan. Berapa tahun pula nak beli. Banyak sangat wishlist ni😅 Rasanya penerbit di Malaysia dah tak buat ya terjemahannya untuk siri Bintang. Jadi, kena cari yang asli versi Indonesia.
1 Plot Matahari bergerak perlahan. Hampir separuh buku, masih belum ada pertualangan seru seperti mana Bumi dan Bulan.
2 Tere Liye membentuk karakter utama di dalam siri ini pada setiap buku (pengembaraan). Bagaimana Ali yang bijak mengeksploitasi ilmu yang diperolehi semasa di Klan Bulan dan Klan Bintang, kemudian Raib yang semakin memahami kuasa yang dimiliki bersama Seli yang meningkat kuat.
3 Menjadi sedikit "membosankan" apabila Raib, Seli dan Ali mengunjungi di setiap Klan, akan berlaku peperangan/perseteruan di antara penguasa. Sudah tentu, mereka menjadi "punca".
4 Benar, Tere Liye mahu menghubungkan cerita dan mengaitkan antara Klan. Namun bagi saya ianya terlalu ketara. Tidak ada unsur "surprise".
5 Permulaan cerita dalam buku juga sama, di dalam kelas dan di rumah. Berulang-ulang. Mungkin buku ke-4 nanti, ada perbezaan. Harapnya begitulah.
6 Namun bahagian "bosan" dan pengulangan ini, bijak "dimatikan" oleh Tere Liye dengan perkembangan watak yang membuatkan kita ternanti-nanti apa yang akan berlaku seterusnya.
7 Raib, Seli dan Ali bakal memikul tanggungjawab besar sebagai "superhero" untuk menyelamatkan klan permukaan daripada kehancuran besar. Geram jadinya, satu penggodaan yang meruntun hati untuk segera membaca buku ke-4; Bintang.
8 Matahari adalah buku terakhir siri Bumi yang diterjemahkan ke bahasa Melayu. Terjemahan yang saya kira agak baik. Buku ke-4 hingga ke-9, saya akan kembali ke buku berbahasa asal, bahasa Indonesia.
9 Cuma yang menjadi pertanyaan, kenapa pihak Lejen menggunakan gambar mentol untuk cover buku Bulan, dan paling pelik gambar teddy bear untuk cover buku Matahari. Ada maksud tersirat, atau main tangkap muat?
Reminiscing the time I bought this book was quite amusing, because I laughed so hard on that day, realizing how desperate my sister and I looked for this book and still couldn't find it. Saat akhirnya kami menyerah dan membawa buku-buku lain yang kami pilih ke kasir, seseorang di kasir sebelah datang membawa buku ini dengan santainya. Saya dan adik saya sama-sama melihatnya dan kemudian saling bertatapan selama beberapa detik sebelum akhirnya saya setengah berlari mencarinya lagi. Mbak-mbak kasirnya sampai ikutan bingung melihat kami yang bengong karena seorang pembeli di kasir sebelah. Ternyata setelah ditelusuri penyebabnya, tak lain dan tak bukan adalah karena warna sampulnya yang tidak mencolok seperti 2 buku sebelumnya. Hahaha, well then got this book eventually.
Short review. I enjoyed this as much as another 2 books. Raib finally had the courage to tell her parents where she originally came from, and the trio went to Klan Bintang. That's good. Traveled to 4 parallel worlds is awesome! Yuhuuuu. Konfliknya masih sama, berputar sekitar kekuasaan yang diperebutkan antagonis melawan ketulusan dan kebaikan para protagonis plus skill-skill ajaib yang makin berkembang pesat. What to say, I love this kind of genre, no matter how nonsense it would have become. As long as the plot and the description are coherent, it'll be okay and I'll surely read! Xo
Gosh, novel fiksi buatan anak Indonesia yang menurut gue "layak" di angkat ke layar lebar :") novel kayak gini yang gak cuman mementingkan alur cerita tapi juga pesan yang tersirat di dalam pertualangan raib,seli dan ali.
Ada beberapa percakapan yang langsung membuat hati ini berdesir, yaitu ketika Ali mengatakan ini
"kadang kala aku gagal. Itu benar. Entar berapa kali aku meledakkan sesuatu di basement. Tapi itu tidak membuatku kapok. Kadang kala aku menemui jalan buntu, harus melupakan eksperimen penting, menyingkirkan benda-benda tidak berguna, tapi aku tidak berhenti karena aku "menyukainnya".
Lalu Ali juga mengatakan ayahnya pernah bilang "hidup ini adalah petualangan. Semua orang memiliki petualangan-nya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik. Aduhh yang satu ini bener-bener nusuk gimana gitu Hahaa
Bcs what is done in love, is done well. It's something you do, and whatever you do it's makes you incredibly really exciting, and you never thought not to do that things. And I pretty sure thats thing must be something remarkable, bcs you love it.
4.8/5.0 buat nih novel :")
This entire review has been hidden because of spoilers.
plotnya lemah. Aku tidak bisa menerima logika Ali bisa membuat kapsul dalam 6 bulan (hei! orang jenius juga nggak gini2 amat) sambil main basket dan sekolah, terus riset nyari keberadaan klan Bintang. Alasan mereka pergi ke Klan Bintang "hanya" kepo itu jelas bikin aku mengumpat, "what the?" terus nyampe sana malah pengin balik lg pas bukunya ilang. Ini namanya nyari penyakit. terus orangtua Raib gtu aja ngizinin anaknya bertualang ke negeri antah berantah, padahal kan mereka protektif bgt karakternya, ya kurang logis juga semudah itu biarin anaknya ngeloyor gak jelas meskipun tahu punya kekuatan super.
aku suka imajinasinya, tapi sungguh aku gak suka plot-nya.
"Hidup ini adalah petualangan, Ali. Semua orang punya petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik." -MATAHARI, Tere Liye
salah satu buku menakjubkan yang pernah saya baca. Satu dari segelintir buku yang tak saya sesali saat membelinya.
this book make you this we live not alone ini one earth with high imagination about technology but there are other story about friendship and relationship with parent.
Petualangan kali ini terasa lebih seru dan menegangkan,perjalanan ketiga sahabat menyusuri lorong-lorong kuno menuju peradaban Klan Bintang bukanlah perjalanan yang mudah.diawal perjalanan mereka bahkan harus menghadapi ular-ular raksasa yang sudah ribuan tahun hidup didalam kegelapan yang tidak mudah untuk dilumpuhkan
Bahkan, ketiganya harus menghadapi serangan kelelawar yang tak terhitung jumlahnya saat berada di Padang Kristal.yang akhirnya bisa dikalahkan oleh Penjaga Lembah sekaligus melumpuhkan kapsul perak yang membawa ketiganya menuju perkampungan Klan Bintang dibawah kepemimpinan Faar
Hingga kedatangan mereka terdeteksi oleh Dewan Kota,dan memerintahkan Sekretaris Dewan Kota untuk membawa Raib,Seli dan Ali untuk dikarantina yang membuat Faar melakukan perlawanan agar ketiganya tidak ditangkap.sehingga Faar meminta bantuan teman-temannya untuk sekuat tenaga melawan Sekretaris Dewan Kota sekaligus menolong ketiganya untuk bisa kembali pulang ke Klan Bumi . Menurutku..buku ketiga dari seri BUMI ini yang paling seru yang aku baca.alur ceritanya menegangkan dan rasanya ikut deg-degan tiap kali ketiga sahabat ini beraksi.aku gak sabar buat baca cerita lanjutan dari petualangan mereka
Buku ini jadi aib terbesarku sepanjang sejarah membaca buku Tere Liye.
Dari kesemua buku Tere yang sudah kubaca buku ini yang paling memakan waktu lama. Aku tak akan menyebutkan spesifik waktunya, bisa dilihat kapan aku memulai membaca ini dibagian atas review.
Raib, Seli dan Ali kembali beraksi. Ketiganya telah kembali ke Bumi sejak sebulan lalu. Sejak itu mereka lebih hati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Waktu mereka lebih banyak dihabiskan untuk mengikuti kegiatan sekolah layaknya siswa SMA lainnya. Ali yang paling cuek diantara ketiganya memilih menyibukkan diri membaca salinan rekam jejak pencapaian klan Bulan yang disimpankan Av ke dalam sebuah alat penyimpanan layaknya flashdisk. Yang kemudian diberikan kepada Ali sesaat sebelum mereka kembali ke Bumi.
Seli lebih banyak mengikuti kegiatan sekolah sambil sesekali memikirkan keberadaan Miss Selena yang telah berjanji akan menghubungi mereka lagi jika waktunya telah tiba. Raib juga memikirkan nasib mereka bertiga, nasib klan yang terancam kembalinya Tamus. Raib juga masih mempertanyakan asal usulnya. Ia diliputi keraguan bagaimana harus mengatakan pada kedua orangtuanya bahwa ia telah mengetahui segalanya.
Diam-diam Ali menciptakan sebuah alat yang memungkinkan mereka untuk berteleportasi yang bentuknya macam kapsul terbang yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan jauh. Ali rupanya telah membuat rencana besar untuk menggunakan alat itu sebagai pencari keberadaan Klan Bintang - Klan paling jauh yang terletak di dasar Bumi. Diputuskanlah mereka bertiga melakukan ekspedisi pencarian keberadaan klan Bintang yang disinyalir akan mengungkap keberadaan klan lainnya dan juga rahasia jati diri Raib.
***
Wuft, mantab ya review singkatnya. Ya, buku ini bercerita tentang petualangan (lagi) Raib, Seli dan Ali. Jika di dua buku sebelumnya ketiga remaja ini seperti dipaksa untuk mengunjungi klan lainnya, kali ini perjalanan itu dilakukan oleh inisiatif mereka. Awalnya ide ini muncul dari Ali, lalu disetujui oleh Raib dan Seli.
Klan Bintang, salah satu klan yang memiliki peradaban sangat maju satu tingkat diatas klan Matahari. Klan Bintang dibangun oleh para penemu dan leluhur klan Matahari dan klan Bumi. Disokong oleh pilar-pilar yang memungkinkannya aman terletak jauh di bawah permukaan. Meskipun letaknya dekat dengan inti bumi, klan ini mampu mendesain kota mereka dengan technologi untuk mengatur suhu, cuaca dan musim agar tetap stabil. Letaknya yang jauh harus melalui lorong-lorong untuk mencapainya. ibu Kota klan Bintang bernama Zaramaraz dan diatur oleh Sekertariat Dewan Kota. Kota ini penuh misteri karena telah tercipta ribuan tahun yang lalu dan berhasil bertahan dari segala bencana.
Menariknya buku ini tidak hanya memunculkan kecanggihan kota maupun infrastrukturnya, tapi juga memasukkan konflik yang telah terjadi di klan tersebut selama ribuan tahun.
Kisah petualangan ketiga remaja yang semula hanya ingin berkelana memuaskan rasa ingin tahunya berubah jadi aksi dan pertarungan. Keberadaan Raib, Seli dan Ali justru menjadi ancaman bagi Dewan Kota. Mereka ditangkap karena sejumlah alasan yang tidak masuk akal.
Satu per satu fakta bermunculan. Bahkan koki legendaris di kota Zaramaraz pun menyimpan dendam pada pemerintah mereka. Apa yang sebenarnya sedang direncanakan oleh Dewan Kota?
Kalian yang belum membaca buku ini sebaiknya segera mencoba membacanya. Mulailah dari buku pertama dan kalian akan lebih mudah untuk mengikuti serial ini. Kuakui di 200 halaman pertama aku cukup jengah dan nyari ingin menyerah melanjutkan buku ini. Tapi akhirnya bisa dituntaskan juga. Karena sudah tercebur hingga buku ketiga rasanya tidak afdol kalau tidak menunggu buku keempatnya.
Buku ini sampai ke rumah tanggal 4 Agustus 2016 dan langsung menyalip ke posisi teratas untuk menjadi buku yg harus segera dibaca. Kalau saya menilai buku Pertama (Bumi) dan Kedua (Bulan) sebagai buku yg bagus, tp Buku ketiga (Matahari) ini yang adalah terbaik menurut saya sejauh ini. Gregetnya dan keseruannya lebih terasa, terutama di bagian ending. Jelas buku ini dipersiapkan untuk menjadi pemikat rasa penasaran pembaca untuk buku selanjutnya yg kemungkinan besar menjadi Ending Seri "Bumi" ini. Bagi saya, Mau tidak mau buku ini mengingatkan pada buku2 lain seperti "Journey to the Center of the Earth" karya Jules Verne dan suga Ada 2 hal penting dari buku Matahari ini yang mau tidak mau mengingatkan diri sy pada novel2 "Wiro Sableng" (Oh Yeah!) seri "Latanah Silam". yang entah benar atau tidak, saya merasa buku ini adalah sebuah "penghargaan" terselubung dari Tere Liye pada karya Bastian Tito tersebut :) dan terakhir seri novel "The Darkest Mind" karya Alexandra Bracken. Ketiga buku tersebut recommended bagi yang suka genre aksi fantasi.
Pengembaraan yang sungguh mendebarkan. Walaupun hanya bengenre fiksyen, tapi setiap watak tu memainkan sisi kebaikan yang tersendiri. Aku suka watak si genius Ali. Walaupun pada awal plot dia ni seperti bersifat antagonis, ternyata aku tersalah tafsiran. Dari perwatakan Ali, banyak benda yang aku boleh belajar. Antaranya adalah usaha.
Kejayaan tu bagi aku diukur dengan berapa kegagalan yang pernah dia alami. Jangan risau dengan kegagalan. Yang penting adalah usaha untuk memperbaiki kegagalan tersebut.
Terima kasih Tere Liye atas karya yang sungguh mengagumkan. Bacaan ni sesuai untuk remaja-remaja yang masih mencari identiti diri. Aku memuji penulis kerana dalam novel ini kurang unsur-unsur percintaan. Sebabnya adalah ini bukan novel cinta!
Petualangan Raib,Seli dan Ali berlanjut kli ini Ali memutuskan untuk bertualang ke Klan Bintang dgn benda ciptaannya. Keseruan dan ketegangan petualangan mereka tidak kalah dgn 2 buku sebelumnya. Aku agak terganggu dgn typo penulisan "pasukan bintanh yg selalu tertukar dgn ""pasukan bayangan" di 100 halaman terakhir. Twist diending buku ini membuatku jadi penasaran dgn buku terakhir dari seri ini yg dgr2 akan terbit tahun ini.
Lebih menceritakan mereka pergi ke klan bintang, tapi pokoknya worth it buat dibaca... kadang tegang kadang agak ngebosenin sih kalo ceritanya lagi di klan bumi....🥳✌️🧚🏿♀️🤏🎀🎀😭👹👹😛🙏😠😛😭🎀🤏✌️ BAHAS COVER👹👹👹👹👹👹
1. Gambar Kapsul Kapsul ILY, Kapsul yang dibuat Ali untuk mengenang jasanya Ily. Ali menggabungkan teknologi klan bulan dan klan matahari.
2. Gambar Ular Ular yang menjaga pintu masuk ke Klan Bintang di Perut Bumi. Dikalahkan dengan mudah karena kekuatan Seli Yang Bikin. Mata. SAKITTT
3. Gambar Daun Daun Lembah Hijau Milik Faar, tempat pertama mereka di Klan Bintang.
4. Gambar Kristal ( Amethyst ) Kristal Amethyst yang sempat menghalangi mereka saat perjalanan ke Klan Bintang.
5. Gambar Kelelawar Kelelawar yang menghambat perjalanan mereka di tempat Kristal Amethyst dan tempat terakhir mereka sebelum ke klan bintang.