Reveals the master plan behind Apple’s revolutionary business model “We don’t underestimate people....Rather than making a far inferior product for a hundred dollars less, we gave the people the product that they want and that will serve them for years, even though it’s a little pricier. People are smart; they figure these things out.” --Steve Jobs The Apple Way divulges the secrets and management principles that keep Apple far ahead of the curve. Find out how to implement these and other winning strategies in your organization to trigger a technological and stylistic revolution of your own:
I have to admit, I was less than enchanted by this book. "The Apple Way" purports to be about leadership in business, but is really more of a history of Apple. To be sure, Cruikshank addresses some of the foibles that the company endured. He also discusses, ad nauseum, the problems that come from having three CEOs in as many years. At the end of the day, though, I don't think he brings out too many leadership concepts that fall far from "common sense."
Apple Computer Inc, perusahaan yang bermarkas di Cupertino California merupakan perusahaan yang banyak menelurkan produk-produk “keren” dengan desain dan kinerja yang menonjol dari yang lain. Bahkan sejak awal pendiriannya di tahun 1977, Apple telah mengambil posisi sebagai perusahaan yang memiliki karakter yang kuat. Di dirikan oleh dua orang pemuda yang eksentrik; Steve Paul Jobs dan Steve Wozniak Apple membuat PC pertama yang bisa berjalan cukup baik. Produk pertama mereka di beri nama APPLE I. Kolaborasi kedua Steve memberikan sinergi yang kuat bagi perusahaan kecil mereka. Steve Jobs memiliki kekuatan sebagai visioner, desainer, pemimpin serta bagian deal maker. Sedangkan Woz (panggilan Steve Wozniak) merupakan Geek yang brilliant dengan kemampuan hebat untuk mendesain sirkuit elektronik dengan kinerja prima tapi dengan komponen yang minim.
Alhasil Apple diawal perjalanannya sudah mampu meluncurkan produk-produk computer pribadi yang hebat di jamannya, APPLE I APPLE II, Macintosh merupakan produk yang disambut baik oleh pasar. Saat era 70 dan awal 80-an pasar PC hampir sama sekali belum ada. IBM yang saat itu perusahaan komputer terbesar masih fokus kepada penyediaan layanan dan produksi komputer Main Frame yang besar dan mahal untuk kalangan korporasi. Jadilah di akhir tahun 70-an Apple Computer melesat menjadi perusahaan yang sangat dikagumi, bertransformasi dari “sekedar” perusahaan di garasi rumah menjadi perusahaan besar di Silicon Valley.Bah
Bahkan Apple Computer merupakan perusahaan yang paling pertama kali memperkenalkan GUI (Graphycal User Interface) dalam sistem operasi komputernya komputernya (Macintosh), sehingga komputer dapat digunakan secara mudah melalui grafis. Teknologi penggunaan mouse, scroll atas bawah, cut and paste (sesuatu yang sekarang mungkin kita anggap hal yang biasa) saat itu merupakan terobosan yang revolusioner (saat itu Microsoft dengan DOS-nya hanyalah tampilan hitam putih yang menjemukan).
Seiring berjalannya waktu dan iklim persaingan yang keras dalam industri teknologi, Apple mengalami masa-masa sulit. Sepeninggal Steve Jobs yang “didepak” keluar oleh pemegang saham, Apple seperti mengalami kehilangan jati diri dan menjalani masa-masa tersulit sepanjang perjalanan bisnisnya. Pangsa pasar yang tergerus oleh dominasi komputer PC Wintel (Windows-Intel), krisis kepemimpinan sampai citra produk yang merosot dimata konsumen menjadikan Apple diramalkan akan “musnah”. Kembalinya Steve Jobs menjadi CEO Apple seakan memulihkan “jiwa” Apple. Visi yang kuat yang dimiliki Steve Jobs serta kepemimpinannya teruji kembali. Perbaikan dan pemulihan Apple mulai berjalan. Produk-produk baru yang inovatif, ramah pengguna, desain yang elegan kembali diluncurkan lagi oleh Apple.
i-Mac komputer trendi dengan desain unik, diluncurkan oleh Apple saat Jobs kembali memimpin.I-Mac menjadikan Apple kembali diperhitungkan dalam percaturan bisnis computer. Penyempurnaan sistem operasi yang digunakan Apple turut mendongkrak kinerja produknya. Sistem pemasaran mulai dibenahi. Dan titik balik yang menjadikan Apple “hidup kembali” adalah melalui produknya yang dinilai merevolusi industri musik; pemutar mp3 iPod. iPod laris manis seperi kacang goreng dan mampu memberikan cash flow yang baik bagi Apple. Apple mulai merambah bisnis music melalui iPod dan iTune. Dalam bidang telekomunikasi, Apple meluncurkan Apple iPhone yang didesain secara elegan dan diserap pasar dengan baik.
Pelajaran dari Apple
Jadilah berbeda (secara positif) dari kompetitor. Dengan tagline THINK DIFFERENT Apple menempatkan diri sebagai perusahaan dengan labe anti kemapanan yang memproduksi produk premium yang berkelas. Desain yang elegan, kinerja yang baik merupakan citra yang tertanam kuat dalam setiap produk-produk Apple. Apple mendefinisiskan perbedaan sebagai suatu citra “keren” dan tidak pasaran, berbeda dengan kebanyakan orang. Citra Apple sebagai desainer produk yang “berkelas” dinyatakan oleh Steve Jobs sendiri : “ Kami tidak menganggap rendah orang lain. Kami benar-benar yakin bahwa banyak orang yang menginginkan sesuatu yang benar-benar bagus, yang benar-benar mereka hargai. Dan daripada memproduksi produk murahan yang dijual beberapa ratus dollar lebih murah, kami memproduksi produk yang diinginkan banyak orangdan yang dapat mereka gunakan selama bertahun-tahun, walaupun harganya lebih mahal. Setiap orang cerdas; mereka pasti memahami hal ini”.
Tetap berinovasi untuk dapat melahirkan produk-produk yang hebat. Komputer Macintosh, i-Mac, Power Book,iPod dikenal dengan keunggulan mudah digunakan serta “intuitif”. Konsumen yang menggunakannya merasa senang dan bangga. Untuk dapat membuat produk-produk teknologi tinggi yang nyaman dan ramah pengguna bukan hal yang mudah. Diperlukan inovasi yang tepat untuk itu. Riset yang konsisten serta terintegrasi dapat membantu melahirkan inovasi-inovasi yang membuat pasar menerima produk dengan baik. Apple cukup banyak memberikan perhatian terhadap inovasi serta riset yang kuat.
Berikan yang terbaik untuk pelanggan. Produk terbaik secara terintegrasi, memberikan nilai yang lebih kepada konsumen. Menjaga ikatan emosional antara produk-konsumen dan perusahaan akan menjadikan konsumen loyal kepada kita. Walaupun pangsa pasar yang dimilik tidak dominan, ikatan yang kuat dengan pelanggan akan memberikan kekuatan tersendiri dalam bisnis. Berikan produk “premium” kepada konsumen.
Lakukan proses untuk membawa estetika dalam produk secara penuh. Kerjakan produk secara keseluruhan jangan setengah-setengah. Perusahaan desain terbaik di dunia membangun merek dan citra mereka melalui mengaplikasikan estetika yang tanpa henti. Estetika dapat diperoleh melalui hasil pengamatan yang cerdas terhadap lingkungan di sekeliling kita.
Berikan dukungan teknis yang diperlukan para pelanggan dan mereka akan memberikan imbalan berupa image positif. Dukungan teknis purna jual mengenai produk yang ditawarkan akan meningkatkan kecintaan konsumen kepada produk yang ditawarkan serta produsen itu sendiri. Tercipta suatu simbiosis mutualisme yang kuat jika hal ini diterapkan dalam bisnis.
Citra perusahaan yang baik bagaikan pedang bermata dua. Saat suatu perusahaan mencoba menjaga citra dengan baik setiap kebijakan dan aktifitas harus sesuai dengan citra yang coba dibangun. Jika terjadi ketidak konsistenan maka akan mengaburkan citra yang sedang dibangun itu sendiri.
Lakukan sosialisasi produk kita secara sederhana, elegan dan dibumbui rasa humor. Black Campaign dalam promosi produk bukanlah tindakan yang bijak, terutama dalam jangka panjang. Dalam persaingan bisnis yang kian sengit sudah umum terjadi kolaborasi antara perusahaan untuk menjaga pasar. Pihak yang dianggap “musuh” saat ini bisa jadi akan berubah menjadi partner bisnis di masa depan. Iklan-iklan yang diluncurkan Apple cukup unik walaupun ada beberapa yang dinilai tidak tepat karena memiliki contain black campaign.
Pemimpin yang hebat menerapkan nilai-nilai yang hebat dalam kepemimpinannya. Pemimpin yang hebat merupakan inspirator dari suatu perusahaan. Kepemimpinan efektif akan melahirkan transfer nilai-nilai yang baik dalam organisasi tentunya harus dicontohkan oleh pemimpin itu. Jargon “Leader is the one who know the way, show the way and through the way” berlaku.
Steve Jobs memang kharismatik dan dianggap jenius dalam hal produk desain. Jobs dengan karakter visioner dan perfectionist walaupun ada juga pandangan miring buat dirinya. Tapi ditangan dirinyalah kelihatannya Apple berada dalam jalur yang benar. Tapi apakah Apple = Steve Jobs ?, Apple masih terlalu Steve Jobs, demikian komentar seorang penggemar Apple.
Kelihatannya ketergantungan yang terlalu kuat terhadap pemimpin merupakan kelemahan organisasi. . Pemimpin yang baik kelihatannya harus mampu menularkan inspirasinya kedalam perusahaan sehingga perusahaan dapat tumbuh berkembang menjadi Living Organization. Kita lihat sampai sejauh mana Apple bertahan dan mempertahankan citranya sebagai perusahaan berteknologi tinggi yang keren.
کتاب ارزشمندی بود و توهماتی را که نسبت به اپل در اذهان عمومی جای خوش کرده است میزداید در این کتاب داستان موفقیتها و شکستهای اپل بیان شده و خواننده درسهای ارزشمندی از خواندن آن خواهد گرفت
Gak terbayangkan aku akan habis membaca buku manajemen... karena pasti bakal mati kebosanan. Tapi buku ini tidak 'seseram' yang dibayangkan. Didorong karena rasa tertarik pada sosok Steve Jobs, aku mulai membaca buku ini. Ternyata, sangat menarik. Buku ini menggambarkan jatuh bangun perusahaan Apple... persaingan dengan microsoft, keluarnya Steve Jobs dan kembalinya si anak hilang yang mengembalikan kejayaan Apple. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari sini. Yang menarik adalah konsep Apple Store, yang memangkas jalur distribusi. Keberanian dalam berinovasi juga jadi faktor kesuksesan Apple saat ini. Produk seperti Iphone atau Ipad mungkin spekulasi yang beresiko dari sebuah perusahaan yang awalnya mengkhususkan diri pada PC dan software. Keberhasilan Apple juga tak lepas dari strategi "menciptakan" fanatisme. Sampai ada lelucon yang mengatakan bahwa para fanatisme fanboy Apple ini melebihi fanatisme kaum fundamentalis terhadap agamanya.
Buku ini sangat mudah dibaca, dan nge-"pop" seperti identitas Apple itu sendiri.
This book takes the direction of looking at choosing strategies from the perspective of what past strategies were in effect at various time periods, a simplified look at the competitive environment during the time of those strategies, and who the decision leaders were for the duration of any given strategic period. The focus is Apple (formerly Apple Computer). The book is not intended to be a history of Apple or a history of any of its players. Well researched facts and footnotes are presented. It was published in 2005 with the opportunity of a 30 year look-back. For such a unique company in a fast moving and misunderstood technology industry, any rules revealed may be specific to the historic circumstances, but can be applicable to an increasingly fast paced future technological business competition.
Apple stands out against other technology giants , having learned from many failures , spent decade struggling in a highly competitive market.
And now we see them finally conquering the world , recently beating Microsoft in the market capitalization .
The book derives lessons learned from Apple story , very useful for any business in defining Company vision
* Make the customer and the product king * Balance manufacturing with delivery logistics * Motivate and inspire people outside the company to do your marketing and public relations * Invent new distribution channels * Decide on your company image and stick to your guns * Leapfrog the competition * Learn from both successes and missteps
Buku manajemen yg menarik.Membahas manajemen perusahaan teknologi paling mahal di dunia.Bagaimana Apple melalui Steve Jobs,berhasil membangun brands dan mendatangkan keuntungan perusahaan dengan desain produk yg unik.Juga ada kisah jatuh bangunnya Apple dari ketika ditinggal Steve Jobs sampai akhirnya Jobs kembali dan merestorasi Apple menjadi seperti yg kita ketahui sekarang.Buku manajemen yg dibungkus istilah dunia teknologi.Cuman penjelasan sisi manajemennya butuh konsentrasi tinggi saat membaca & memahaminya
Another interesting book on Apple. The story is real damn interesting...but lessons - oh god that's a completely different story. There has just been so much turmoil in Apple (and often times the same strategy / doggedness gave completely different results at different times)that i just don't see any "lessons" coming out of Apple. Author has attempted - but frankly it is a bit too confusing.
Crazy company - very inspiring - very anti-establishment - very cult-like....very ***APPLE***
Chapter 1 Marvels and Margins p. 1 Chapter 2 Find the Future p. 13 Chapter 3 Take Their Breath Away p. 27 Chapter 4 Guard the Family Jewels p. 41 Chapter 5 Keep Your Friends (Reasonably) Close to You p. 59 Chapter 6 Keep Your Promises p. 75 Chapter 7 Build the Cult p. 89 Chapter 8 Get It Out There p. 101 Chapter 9 Keep Your Cool p. 115 Chapter 10 Flog the Bad Guys p. 129 Chapter 11 Fix Your Leaders p. 141 Chapter 12 Fix Your Plan
An interesting journey through the history of Apple's decision making and how it impacted the development of the company and its culture. The title is a bit misleading, as this seemed much more of a retrospective on Apple as a company rather than any specific management "lessons" that can be identified and implemented.
don't be fooled that Apple and Steve Jobs is same. although each DNA is same with another, the problem is Apple didn't always thought like Steve Jobs did. So this book was came with some strength and weakness of Apple computer. either there was Steve Jobs or not. all those strength and weakness really help us identified what make Apple Inc as an Apple Inc.
The book is not concise but contains some new useful info for me such as historical interactions betweens apple and microsoft. It was also useful for me to see what a company strategy is and its effects on the overall company.
This books gives you a balanced view of the Apple and Steve jobs history and it not biased in it view. Overall a great book to know about the products and companies which changed our lives in the past 20 years. Very good example of management lessons and on start ups. Overall a good read.
I got the book because I'm very interested in learning from Apple's success when it comes to designing products that create great customer experiences. It's a key service I offer clients and why not learn from the best?
being a radical company does have its ups and downs. through a unique management scenarios, apple got through the horrendous period and manages to become world's most innovative company.