Jump to ratings and reviews
Rate this book

With or Without You

Rate this book
Apa jadinya jika Gris, pria pengkhayal dan pelupa itu, hidup tanpa Tulip yang penyabar dan teratur? Dahulu, hal itu tak pernah terlintas di benaknya. Mereka saling menyayangi dan seakan telah ditakdirkan untuk saling melengkapi.

Namun, hidup selalu menyembunyikan sesuatu. Menjelang hari bahagia mereka, ketakutan diam-diam menyusup di hati Gris. Kecerobohannya mungkin akan membuat Tulip pergi dari hidupnya.

Gris tak pernah membayangkan itu terjadi karena selama ini keinginannya tak tak banyak: hanya ingin membahagiakan Tulip dan tetap bersamanya. Namun, hidup selalu punya teka-teki. Apa jadinya cinta tanpa kebersamaan? Bagaimana jika itu yang terbaik yang ditawarkan hidup kepadamu?

Keresahan menggelayuti hati Gris. Adakah kesempatan untuk mengubah akhir cerita menjadi seperti yang seharusnya?

233 pages, Paperback

First published August 11, 2016

10 people are currently reading
146 people want to read

About the author

Prisca Primasari

22 books678 followers
English Literature graduate. A sleeping witch who loves pastel goth, sugar, spice, and everything nice.

Her hobbies are writing, traveling, reading all kinda literary works, watching movies and anime, and listening to music.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
17 (8%)
4 stars
80 (42%)
3 stars
83 (43%)
2 stars
8 (4%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 66 reviews
Profile Image for Rizky.
1,067 reviews87 followers
September 22, 2016
Ada 1 eks gratis With or Without You disini http://rizkymirgawati.blogspot.co.id/... DL 27 September 2016

Prisca Primasari adalah salah satu penulis favoritku yang tidak perlu berpikir lama untuk membeli dan membaca karyanya. Sejak membaca Eclair, aku jatuh cinta dengan tulisan Kak Prisca. Kak Prisca selalu bisa membawaku sebagai pembaca masuk ke dalam kisah yang dia tulis.

Seperti dalam With or Without You, aku dibuat jatuh cinta dengan pasangan Tulip dan Grisha. Dikisahkan bahwa Tulip dan Grisha adalah pasangan kekasih yang sedang merencanakan pernikahan, namun ketika hari bahagia itu semakin dekat, pernikahan mereka pun diuji.

Tiba-tiba saja Grisha dipecat dari pekerjaannya selama ini. Grisha yang terkenal dengan kebiasaannya yang pelupa, membuatnya salah membuat orderan dan merugikan perusahaan yang cukup besar. Hal ini tak mampu ditolerir lagi oleh perusahaan, membuat Grisha pun harus kehilangan pekerjaan.

Padahal persiapan pernikahan Grisha dan Tulip membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saat Grisha akan memberitahukan berita buruk ini terhadap Tulip, muncullah sosok Flynn, seseorang yang asing yang meninggalkan sebuah buku dengan teka-teki berupa sebuah kartu nama di dalamnya.

Grisha pun tertantang untuk mengetahui apa sesungguhnya maksud dari Flynn meninggalkan buku itu? Apakah ini bisa menjadi jembatan untuknya mendapatkan pekerjaan barunya? Bagaimana dengan nasib rencana pernikahan Grisha dan Tulip?

Sekali lagi dibuat terhanyut dengan kisah yang ditulis oleh Kak Prisca. Sebuah kisah romansa yang manis dan menghangatkan hati. Karakter tokohnya yang tidak sempurna membuat novel ini begitu nyaman untuk diikuti. Aku bisa merasakan bagaimana Tulip dan Grisha saling jatuh cinta dengan caranya masing-masing, chemistry yang terbangun begitu kuat sekali. Ketika rencana pernikahan mereka pun harus teruji, aku bisa merasakan kesedihan yang sama.

Kehilangan pekerjaan memang bukan hal luar biasa, tetapi setiap orang punya cara menghadapi persoalan yang menimpa hidupnya. Apalagi jika dialami oleh seseorang seperti Grisha, kehilangan pekerjaan saat rencana pernikahan di depan mata dan kenyataan kondisi calon istri tentu membuat Grisha berpikir ulang mengenai hubungannya dengan Tulip. Terasa realistis sekali jika aku berada di posisi Grisha tentunya tidak mudah membuat keputusan besar seperti itu.

Sekali lagi Kak Prisca bisa menghadirkan sebuah kisah yang sendu dan tidak menghilangkan ciri khasnya. Buat pembaca yang pernah membaca karya Kak Prisca pasti tahu bahwa Kak Prisca itu ahli sekali membuat kisahnya layaknya "dongeng" dan ada unsur-unsur misterinya yang membuat pembaca ketagihan dan tidak ingin berhenti membaca hingga akhir.

Kehadiran tokoh Flynn yang cenderung aneh dan misterius membuat novel ini menjadi begitu menarik. Karakternya yang berbeda mengundang rasa penasaranku, membuatku menebak-nebak kemana kisah ini akan dibawa. Flynn memberikan warna yang berbeda dalam kehidupan Tulip dan Grisha. Awalnya aku pikir, aku akan disuguhkan kisah cinta segitiga atau semacamnya, ternyata ini hanya sebuah kisah perjuangan dan pembuktian akan cinta.

Kamu mencari sebuah kisah romansa yang menghangatkan hati, aku rekomendasikan novel ini untukmu. Aku pastikan kamu akan jatuh cinta dengan kisah Tulip dan Grisha.
Profile Image for April Silalahi.
227 reviews213 followers
August 22, 2016
Gris dan Tulip berkenalan dengan tidak sengaja di suatu tempat yang bahkan menurut orang awam tidak logis untuk berkenalan. Berawal dari pertemuan mereka tersebut, Gris mencari tahu sosok Tulip.

Singkat cerita mereka berpacaran dan akan menikah.

Gris dan Tulip bukan dua manusia yang sempurna. Tulip dengan sikap kalemnya harus melengkapi Gris yang pelupa akut. Nyatanya mereka dapat mengisi satu sama lain. Hingga memutuskan untuk menikah.

Tapi ternyata ujian menghadapi mereka berdua. Menjelang hari pernikahannya, Gris dipecat. Gris tidak mempunyai pekerjaan yang membuatnya harus memikirkan ulang mengenai rencana pernikahannya dan bagaimana kehidupannya kelak bersama Tulip.
gris tidak mau menyusahkan Tulip bahkan kalau sampai Tulip tidak bahagia.

Usai dipecat, Gris mati2 an mencari pekerjaan baru. Tapi ternyata tidak mudah. Belum ada perusahaan yang mau menerimanya.

Sampai suatu saat ketika Gris dan Tulip berada di sebuah kafe, Mereka bertemu dengan laki-laki insentrik bernama Flynn. Flynn menemui Tulip dan terlihat kalau dia seperti mengetahui segala sesuatu mengenai Gris dan Tulip. Flynn meninggalkan sebuah buku dan tulisan kecil yang berisi alamat untuk mereka berdua.

Namun, Gris tidak percaya begitu saja. Gris tidak berhenti berusaha mencari pekerjaan. Tetap sulit. Ditambah dengan kabar buruk mengenai Tulip yang baru didengarnya. Gris jadi berpikir ulang, apa dengan menyusuri teka-teki Flynn, Gris akan mendapat pekerjaan?
bagaimana dengan rencana pernikahan mereka pada akhirnya?
------------
Prisca Primasari sejak lama sudah menghipnotis gue akan setiap tulisannya. Selalu ada hal baru yang akan gue dapatkan kalau membaca tulisannya.
termasuk buku ini.

Prisca menuliskan kisah Gris dan Tulip dengan indah. Penulis bahkan memikirkan historis nama kedua tokoh dengan baik. Penulis juga menghubungkan keduanya melalui peristiwa unik dan terkesan tidak mungkin.
Gris dan Tulip digambarkan memiliki kedua sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Namun dipertemukan untuk saling mengisi. Unik.
dimana biasanya novel romance akan menampilkan tokoh pangeran berkuda putih dengan wanita cantik dan mereka bersatu.

Setiap babnya memiliki narasi yang cukup pendek dan bahasa yang lugas. Hal itu juga membuat gue sebagai pembacanya akan cepat membaca kisah ini hingga selesai. Betapa membosankannya membaca suatu kisah yang memiliki narasi panjang.

Uniknya novel ini lagi yaitu dari segi dongeng yang berusaha ditampilakan penulis. Seperti kisah istrinya Hades yang hadir kembali hanya sekelebat bayangan saja. Juga sosok Flynn yang aneh dan membawa petualangan baru untuk Gris dan Tulip.

Gue bisa bilang cerdas sih. Penulis merangkai setiap teka-teki yang diusung flynn dengan baik. Bahkan gue penasaran akhir seperti apa yang akan dijumpai Gris akhirnya.

Tokoh favorit gue mungkin Flynn. Bukan tokoh utama tapi kehadirannya benar-benar mencuri perhatian sekali. Suka!

Kalau gue bisa memberikan kritik akan novel ini yaitu dari sisi endingnya. Manis memang. Tapi terlampau biasa kalau gue udah sangat tertarik dari awal hingga menjelang akhir.

Tidak sabar rasanya menunggu Prisca mengeluarkan buku barunya kembali..
Profile Image for Dini Afiandri.
Author 4 books17 followers
October 3, 2016
Review segera menyusul.

===Edited 3 Oktober 2016===

Pertama-tama, saya ingin bilang bahwa novel With or Without You ini adalah novel mbak Prisca yang kedua paling realistis, setelah Priceless Moment.

Saya suka buku ini. Masih sangat khas mbak Prisca dengan aura Tim Burton, Edgar Allan Poe, nuansa yang agak suram dan gelap sekaligus hangat, deskripsi makanan dan minuman yang sangat menggiurkan, dan momen-momen manis antara dua tokoh utamanya, Tulip dan Gris, yang senantiasa terasa manis dan menghangatkan hati.

Mbak Prisca juga berhasil menyembunyikan rahasia Flynn dan Wilhelm Beauvoir dengan sangat rapi di sepanjang buku, sebelum misterinya diungkapkan terakhir. Twist tentang Flynn yang ternyata masih ada kaitannya dengan novel Paris cukup mengejutkan buat saya. Sedangkan motivasi Beauvoir dan insiden dengan Dietrik sudah terbaca (karena mungkin memang dimaksudkan agar pembaca bisa menduganya).

Sayangnya, yang saya suka hanya sebatas itu. Dibandingkan Purple Eyes, With or Without You terasa kurang "magis". Sentuhan khas mbak Prisca terasa agak kurang, dan kalau boleh memilih, saya masih lebih menyukai Love Theft yang kriminalitasnya, meski realistis juga, masih lebih terasa magis dan dalam pada karakter-karakternya, dibandingkan Gris dan Tulip.

Nilai tambahnya, interaksi Tulip dan Gris memang sangat manis. Dialog-dialog mereka membuat saya cakar-cakar tanah. Apalagi saya sangat suka. Konflik utamanya juga sangat relatable untuk saya sebagai penulis. Bisa dibilang, imbalan seperti itu adalah impian semua penulis amatir.

Untuk penokohannya sendiri, karakter Flynn masih terasa yang paling detail dan dalam. Suara dan tingkahnya juga paling kuat. Grisha cukup dalam dan deskripsi fisiknya detail, tapi terasa agak mirip dengan Tulip. Membaca narasi Gris, kadang saya bertanya-tanya apakah dia sudah cukup 'laki'. Tulip sendiri terasa masih bisa dieksplorasi, begitu juga dengan Beauvoir dan Lala. Tapi porsi mereka semua cukup pas. Saya juga suka Gris yang digambarkan sebagai pria cat person.
Satu catatan kecil, saya berharap ending ceritanya ditutup dengan lebih indah dan greget. Itu saja.

Ah, loteng mereka dan semua makanan yang dimasak Tulip membuat saya mengimpikan hidup seperti mereka. Indah sekali, dengan pasangan sejati di sisi dan pekerjaan yang sangat saya dambakan. Novel ini membuat saya bahagia. Semoga suatu saat saya bisa seperti mereka. Aamiin.

4 bintang untuk With or Without You.
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
November 2, 2016
Ketika penerbit buku ini membuka polling pemilihan kaver, saya tidak mengikuti karena merasa tidak ada desain yang pas. Begitu bukunya hendak rilis dengan desain final, saya baru tertarik. Pemilihan warna yang serasi (saya suka sekali warna Tulipnya, dan judulnya! Seperti sapuan kuteks), latar belakang yang lebih simpel (hanya dengan papan kayu warna biru muda), juga fairy-tale kind of vibe yang disampaikan desain baru itu. Lagi-lagi, karena sampul-lah saya mengabaikan kemungkinan bahwa ini bisa jadi buku giung kesekian yang saya tergoda untuk nikmati, meski tahu ini mungkin akan sangat manis.

***

Setelah dibuka, dan dilihat isinya, saya juga senang. Kesederhaan kulit luar ikut dipadankan dengan dalamnya. Favorit saya font-nya. Rapi dan unik, bukan Calibri atau TNR atau Tahoma yang pasaran. Mata jadi nyaman membacanya. Terbukti dengan waktu yang saya habiskan untuk melahap buku ini--disamping berkat kemampuan menulis Teh Prisca, tentunya--yaitu tak lebih dari satu hari. Libur 17an saya terbayar dengan indah.

***

Cerita Gris dan Tulip menurut saya berbeda dari karya Teh Prisca sebelumnya. French Pink dan Evergreen yang pernah saya baca mengambil latar Jepang dengan tokoh orang-orang Jepang dan bahasa cenderung formal. Priceless Moment berlatar Indonesia, tapi juga memakai gaya bahasa percakapan serupa. Apalagi Eclair yang mengandung unsur Rusia. Tapi di With or Without You, pembaca akan menemukan latar kota yang sepertinya Bandung (atau karena saya saja yang tinggal di sana), dengan tokoh bernama ke-Eropa-Eropa-an, yang berbicara dengan Bahasa Indonesia informal, dan dibalut suasana French Noir, kuliner fancy plus Tim Burton. It's a mix, if not a hybrid. Kalau bingung, saya coba sertakan sepenggal ceritanya sebagai contoh:

"Gris, kita nggak ada rencana pergi ke rumah istri Wilhelm Beauvoir?" Suara Tulip.
"Kamu bener-bener Tulip, kan?" tanya Gris tercengang.
"Hah?"
"Kemarin siapa ya, yang ngerasa takut ikutan 'petualangan ala film-film favorit saya' ini...?"


Perhatikan penggunakan kata nggak alih-alih tidak, bener-bener daripada benar-benar, dan ngerasa ketimbang merasa. Tapi di situ juga ada penyebutan nama lengkap orang asing dengan lancar (saya pun ragu dengan pengucapan 'Pierre Bouvier' saya). Saya tidak tahu apakah ini eksperimen atau apa, tapi untuk beberapa orang mungkin mereka menemukan gabungan informal-formal ini berhasil.

***

Inti kisahnya sendiri sudah tak diragukan lagi, sangat khas. Hanya saja, saya jadi merasakan sedikit French Pink di sini, sepotong Purple Eyes di sana, secuil Evergreen di situ. Ada teka-teki, tema pekerjaan dan kehidupan kantor, dan twist kecil. Like I've been there, seolah saya baru saja mengunjungi sebuah rumah dan kemudian masuk ke rumah lain dengan beberapa perabot identik dan berpikir, 'Oh, kelihatannya sofa itu beli di toko yang sama.'

***



***

Bagi pembaca setia penulisnya, buku ini bisa jadi menawarkan sesuatu yang baru. Untuk yang baru ingin mencicipi, menurut saya ini pun bisa jadi awal yang baik. Buat pribadi, saya masih lebih menikmati Priceless Moment dan French Pink, juga Purple Eyes dengan teknik menulisnya yang efektif. Tapi berkat buku ini saya sukses penasaran dengan Paris dan buku penulis yang lain. Tampaknya karya Teh Prisca adalah pengecualian bagi saya yang kurang menyukai kisah roman.

***

Warna mauve memang lagi tren banget, ya.
Profile Image for Lelita P..
625 reviews59 followers
September 2, 2016
Entah karena pikiran saya sedang terpecah, atau karena saya membaca ini tertunda-tunda, atmosfer ceritanya kurang bisa merasuk. Beberapa bagian harus saya baca ulang agar saya bisa masuk ke cerita. Barangkali kalau saya konsen, bacanya sekali duduk, feel-nya akan lebih dapet. :(

Ceritanya khas Mbak Prisca--gaya bahasanya, deskripsi benda-benda indah dan artistik, nuansa yang lembut mendayu-dayu, juga hal-hal yang Mbak Prisca suka: musik, makanan, film Tim Burton, orang-orang dengan kepribadian eksentrik, something magical .... Yah, hal-hal semacam itulah. Bagi penggemar Mbak Prisca pasti sudah hafal sama elemen-elemen apa saja yang kerap/senantiasa ada di novel ybs.

Novel ini, however, nggak sepenuhnya magis seperti French Pink atau Purple Eyes. Novel ini mengandung unsur realistis seperti Priceless Moment (apalagi setting-nya di Indonesia), meskipun tidak sepenuhnya sangat realistis. Jadi seperti campuran aja. Entah eksperimen atau tidak... yang jelas, cuma Mbak Prisca sih yang bisa bikin novel kayak gini. :D

Secara umum saya suka, sih. Semacam nggak mungkinlah untuk bisa tidak menyukai novel Mbak Prisca. Permasalahan karakter-karakternya lekat dengan kehidupan sehari-hari, tapi karena cara penulisannya yang elegan, saya jadi nggak merasa dekat dan nggak bisa terlalu bersimpati. (Kecuali Lala. Saya suka banget karakter dia dan permasalahan hidupnya.) Pun karena Gris dan Tulip sudah bersatu, "perjuangan cinta" mereka (halah) jadi nggak kerasa lagi.
(Ngomong-ngomong, karena sahabat saya punya teman bernama Gries, saya hampir selalu membayangkan nama "Gris" itu sebagai nama perempuan. Awalnya agak susah memandang nama Gris sebagai nama laki-laki. Sementara "Grisha", mengingatkan saya pada triloginya Leigh Bardugo. Tapi nama "Tulip" itu unyu banget. Nggak pernah kepikiran menjadikan nama bunga itu sebagai nama orang. :3)

Twist-nya mengejutkan--seperti biasa Mbak Prisca selalu pintar meramu kejutan. Dan kejutan lainnya,

Penulisannya rapi, tanpa typo. Karya Mbak Prisca sih selalu bisa kita ekspektasikan untuk sesempurna itu dari segi penulisannya. Cuma satu sih yang agak mengganjal buat saya: bukannya Hankook itu pabrik ban? Sepengetahuan saya, sepanjang teman saya bekerja di sana, tempat itu masih pabrik ban, bukan pabrik peralatan makan porselen. Atau ada dua Hankook-kah? Barangkali.

Ya sudahlah. Terima kasih Mbak Prisca sudah menulis kisah Tulip dan Gris. :)
Profile Image for Maggie Chen.
145 reviews85 followers
July 11, 2017
Well, buku ini tidak memberiku banyak pilihan. Mana mungkin aku dapat membenci buku dengan aura seperti ini? Buku yang mengingatkanku (selain karena memang seringkali disebut) pada Tim Burton dan Edgar Allan Poe.

Kak Prisca tidak pernah berhenti memukauku dengan aura ceritanya yang unik. Dengan caranya menciptakan semua karakter-karakternya yang seringkali tidak terasa membumi. Aneh, tapi indah. Dan hal itu menjadi daya tarik tersendiri dari setiap karya ciptaannya.

Membaca karya Kak Prisca seakan menjadi sebuah kepuasan batin bagi diriku. Bagiku, yang seorang pecinta dongeng dan karya-karya 'fucked up', terutama dari Edgar Allan Poe.

Yang jelas, aku akan selalu menanti dan membaca karya-karya Kak Prisca yang selanjutnya. Walau sekarang belum, tapi mungkin ke depannya nama Kak Prisca-lah yang akan aku sebut ketika ditanya mengenai penulis favoritku.
Profile Image for Rifani Magrissa.
129 reviews6 followers
April 5, 2017
Sama seperti novel-novel kak Prisca sebelumnya, tetap manis, meskipun sisi dark dan gloomy nya masih kental sekali. Rasanya, penulis yang satu ini sudah memberikan khasnya kepada pembaca tentang alur-alur cerita yang agak suram dan kelam. Meskipun begitu, justru saya menyukai hampir semua karya-karyanya karena kesuraman inilah (?). Buku ini mengangkat cerita tentang Gris dan Tulip yang berencana menikah, namun tiba-tiba terjadi sesuatu yang membuat rencana pernikahan mereka ditunda atau tidak menikah sama sekali.

Saya suka alur ceritanya, berpetualang seperti biasa... dan tak terduga tentang sosok Flynn yang hadir memberikan nuansa berbeda di setiap cerita. Ah, rasanya ingin sekali mendengar kabar terbaru tentang Flynn dan istrinya di cerita yang berbeda wkwk...(Jujur saya ingin baca Paris sekali lagi ^^)

Cerita di dalam buku ini sangat realistis...terkesan tidak ada drama pengecualian untuk keanehan dari sosok Flynn, ckck...

Ah, baiklah... kali ini hanya 3 bintang yang bisa saya berikan \m/

(Kelupaan: ngomong-ngomong teka-teki yang dilontarkan Flynn jawabannya juga suram ternyata-__- lengkap sudah semuanya...)
Profile Image for nasya.
778 reviews
September 24, 2023
Sejujurnya aku masih 'ngawang' mengenai tema buku ini. Karena, ketika baca blurbnya tuh masih belum paham apa isi bukunya, pas udah selesai baca pun masih juga nggak menemukan garis besarnya. Sebetulnya aku suka sama ceritanya, plot-plotnya menarik dan nggak biasa, plus tokoh-tokohnya juga. Cuma ya karena masih ngawang itu jadi kayak menerka-nerka, kebingungan. Sama sebetulnya bingung juga kenapa Gris dan Tulip mengggunakan saya-kamu, yang kesannya formal sekali.
Profile Image for Aiu Ahra.
Author 17 books40 followers
February 18, 2017
Aku menyukai tulisan kak Prisca, bagaimana dia membuat sebuah ide yang tampak sederhana menjadi istimewa, aku menemukannya dalam novel ini.
Berkisah tentang sepasang kekasih yang terancam gagal menikah karena satu hal. Aku membaca novel ini dengan ekspektasi tinggi (mungkin karena aku jatuh hati banget sama seri Love Theft) jadi aku sedikit kecewa di sini. Sebagai pasangan kekasih, aku kurang merasakan chemisty mendalam dari kedua tokoh hingga membuat mereka benar-benar saling mencintai.
Namun sisipan kisah ala dongeng nya bikin aku suka, terlebih kemuncula Flynn yang (sok) misterius dan penuh teka-teki. Aku kagum sama kak Prisca yang bisa menciptakan side character seru seperti Flynn ini ~ mengingatkanku akan beberapa karakter serupa di anime-anime shonen :) ~

Next, menunggu karya manis kak Prisca lagi ~
ganbatte :D ~
Author 4 books21 followers
August 31, 2016
Review lengkap dan GIVEAWAY bisa dibaca di: https://girlwithwritingproblems.wordp...

Hari bahagia Gris dan Tulip hampir tiba, namun masalah tiba-tiba saja datang menghampiri mereka. Gris yang bekerja di perusahaan yang memproduksi alat tulis itu dipecat karena kecerobohan yang dilakukannya. Pemuda pelupa yang suka menulis itu membuat perusahaan tempatnya bekerja rugi besar.

Gris jadi kalut. Bagaimana nasib pernikahannya dengan Tulip kalau dia kini berstatus pengangguran?

Mau tidak mau, Gris terpaksa bercerita pada Tulip tentang permasalahan yang kini menghadang mereka. Di saat Tulip yang teratur sedang mencoba mencari jalan keluar, seorang pemuda asing mendekati Tulip dan memberikan sebuah buku. Di dalam buku itu, Flynn–begitu pemuda itu memperkenalkan dirinya, menyelipkan sebuah kartu bertuliskan nama Wilhelm Beauvoir.

Gris dan Tulip bingung, tapi mereka akhirnya mengikuti teka-teki yang diberikan Flynn. Dan, tak disangka, kehadiran Flynn dan kartu nama itu membawa petualangan baru dalam hidup Gris dan Tulip.

Jadi, siapakah Flynn dan Wilhelm Beauvoir? Lalu, apakah Gris dan Tulip bisa menyelesaikan permasalah yang terus menghadang mereka dan akhirnya bahagia bersama? Temukan jawabannya di novel With or Without You
Profile Image for Lala.
128 reviews46 followers
February 7, 2017
Ini bisa dikasih lebih dari rate 5 nggak, sih? Gemes saya :(
Profile Image for Risyca Pujiastuti.
45 reviews
June 30, 2017
Review selengkapnya bisa cek di sini --> http://antararisycadantweety.blogspot...

“Even since I’ve met her, only good things happen.” (Hal. 215)
With or Without You menceritakan kisah cinta antara Gris dengan Tulip, keduanya akan melaksanakan pernikahan tetapi justru ujian satu persatu hadir dan menguji mereka berdua. Salah satunya adalah Gris yang dipecat dari pekerjaannya, mau tidak mau sebagai seorang laki-laki, ia pasti mengalami perasaan takut karena tidak memiliki pekerjaan tetap yang dapat menjamin kelangsungan kehidupan Gris dan Tulip pasca menikah nanti.

Cerita di novel ini khas mba Prisca yang memang mahir sekali menyajikan cerita berlatar belakang dongeng dan misteri. Alur ceritanya pun jelas dan simple, pembaca diajak untuk memecahkan teka-teki yang disajikan di dalam novel ini. Sebagai pembaca, saya dibuat gregetan oleh jalan cerita di novel ini karena ingin segera tahu siapa sebenarnya Flynn dan apa maksud dari permainan yang sedang dimainkannya, ingin cepat-cepat selesai, namun saya juga paham tidak mungkin Gris yakin begitu saja untuk mengikuti permainan Flynn karena dia sendiri sedang sibuk dengan urusan mencari pekerjaan. Setting tempat novel ini menyajikan kota fiktif namun terasa manis dan horrornya pun dapat, penulis memang berhasil memasukkan unsur dongeng ke dalam cerita ini.

Interaksi antara Tulip dan Gris juga terjadi secara manis dan dewasa sehingga memberikan aura ketenangan bagi pembacanya.
“Gris pernah bilang, kebiasaan-kebiasaan Tulip bagaikan deretan buku yang diatur secara alfabetis, di dalam rak buku yang tidak berdebu. Teratur. Rapi. Sesuai rencana. Membosankan.
Namun, ‘rak buku’ itu perlahan berubah setelah Gris masuk ke kehidupan Tulip. Gris menggoda Tulip dengan mengacaukan jadwal-jadwalnya, memberi kejutan, bahkan mengusulkan pergi ke tempat-tempat yang tidak pernah Tulip ketahui. Tadinya, Tulip mengira itu bencana. Ternyata tidak. ‘Rak buku’ Tulip malah terlihat lebih hidup dan semarak, seperti tebaran permen di tengah kado-kado ulang tahun.” (Hal. 15)


Sedangkan, keberadaan Flynn di dalam novel ini memberikan warna bagi tokoh-tokoh lainnya, Flynn ini tipe laki-laki yang ngeselin tapi ngegemesin..duuh 😍
“Percuma kalian nebak-nebak. Pola pikirnya aneh, Flynn itu. Kalau mau tahu alasannya, kalian mesti Tanya sendiri. Cuma … yah … kalau lagi nggak pengin ditemui, dia nggak akan bisa ditemui. Sukanya keluyuran ke sana kemari. Tempat tinggalnya selalu pindah-pindah nggak jelas.” (Kirana – Hal. 64)

Meskipun ada beberapa hal yang kurang saya mengerti, seperti Tim Burton karena memang saya belum pernah membaca buku karangannya Edgar Allan Poe *ampuun norak amat* 😂 , tetapi novel ini tetap layak untuk kamu baca.

Hal yang saya sukai dari novel ini adalah permasalahan utama antara Gris dan Tulip dapat selesai berbarengan dengan penyelesaian teka-teki yang diberikan oleh Flynn, selain itu juga tidak adanya tokoh antagonis. Novel ini memberikan pembaca untuk melihat beraneka ragam bentuk mencintai dan kehilangan dari sudut pandang laki-laki. Novel ini cocok dibaca untuk kamu yang menyukai cerita dibalut teka-teki atau msiteri, serta untuk kamu yang menyukai dunia dongeng. Selamat Membaca! : ))
“Mencintai selamanya. Mengenang selamanya.” (Tulip - Hal. 67)

“Aku mempunyai nama yang bukan milikku. Orang-orang sedih ketika melihatku, karena suatu saat nanti, mereka akan berbaring sendirian bersamaku setiap hari. Apakah aku?” (Flynn- Hal. 137)

Selamat Membaca dan berimajinasi 😉
Profile Image for Putri Review.
74 reviews13 followers
December 17, 2017
Actual score : 3,2 from 5

Baca lebih lengkap review novel ini di blog Putri Review : Nuansa Kental Wes Anderson dalam Novel With or Without You by Prisca Primasari
Chapter-chapter awal novel ini sangat menarik. Beberapa novel Prisca sebelumnya yang pernah saya baca (French Pink, Evergreen, Love Theft) selalu melibatkan nuansa Jepang pada karakter dan atau suasananya, tapi untuk pertama kalinya di novel ini, elemen itu tak terlalu kentara. Meski plotnya masih terasa sedikit absurd ala-ala dorama Jepang, tapi rasanya saya melihat sisi Prisca yang lain, lebih segar.

Novel ini dibawakan dengan detail dan lembut. Saya bisa merasakan kedekatan antara sepasang kekasih yang akan menikah, Gris dan Tulip. Cinta mereka, kegelisahan mereka, harapan mereka, semuanya terasa begitu hangat dan kentara.

Karakter dan nuansa ceritanya seakan penuh warna, ekstrim, dan sedikit ganjil, seperti sedang menonton film Wes Anderson. Tulip suka memasak dan membuat quilt. Gris si pelupa suka menulis cerpen ala Tim Burton dan Wes Anderson. Flynn suka memakai banyak syal. Lala, sepupu Tulip, menderita paranoia. Kirana, kenalan Flynn, suka memasak dan menghidangkan makanan dalam jumlah banyak. Jan, kenalan Flynn, masih membuatkan kopi cream untuk istrinya yang telah tiada.

Terus terang, karakter novel ini membuat saya tergila-gila.

Sayangnya, dibandingkan novel2 Prisca lainnya, saya merasa novel ini termasuk yang plotnya kurang jelas mau dibawa kemana, endingnya kurang terasa, dan konfliknya pun kurang mengena. Puncaknya adalah saat

Tapi mungkin novel ini memang berusaha mengikuti gaya Wes Anderson hingga akhir. Hanya saja saya merasa, tidak ada salahnya menggabungkan Wes Anderson dengan plot yang mengandung logika cerita, konflik, dan penyelesaian yang membuat pembaca ikut terhanyut, khawatir, dan lega, juga bisa mengambil pesan moral dari dalamnya.

Masih menunggu novel Prisca yang lainnya. Bravo untuk penggambaran Gris dan Tulip sebagai couple. I love it so much :)
Profile Image for Dyah.
1,110 reviews64 followers
July 7, 2021
Grisha dan Tulip adalah pasangan yang saling mencintai dan akan segera menikah. Tapi tiba-tiba Gris dipecat dari kantornya, dan dia uring-uringan sendiri karena berprinsip harus dapat kerjaan baru sebelum menikah. Sementara Tulip tidak terlalu mempermasalahkan soal kerjaan, dia hanya ingin hidup bersama Gris, mendampinginya.
Konflik utamanya ya itu, apakah Gris dan Tulip akan jadi menikah? Atau batal, meskipun keduanya masih saling cinta?
.
Kenapa aku memilih baca buku ini di saat seperti ini? *geleng-geleng kepala* Premisnya sangat menohok kondisi pribadiku saat ini, jadi bacanya sambil agak kesel 🙈
.
Terlepas dari itu, Mbak Prisca kembali berhasil membawakan sebuah kisah cinta yang menghangatkan hati. Banyak detail (tempat, barang) yang sangat manis dan seperti keluar dari mimpi. Banyak juga referensi yang mengungkap selera pribadi sang penulis. Kalau teman-teman udah baca minimal 3 karya Mbak Prisca, pasti ngerti maksudku.
.
Terkait cerita, alurnya mengalir dan nyaman dibaca. Konflik dan solusinya terbilang sederhana, tanpa twist mengejutkan. Aku beres baca ini kurang dari sehari.
.
Terkait para tokoh, kepribadiannya kurang membekas di benakku. Gris dan Tulip orang-orang baik yang memang berhak bahagia. Aku merasa tidak perlu terlalu peduli dan mengkhawatirkan nasib mereka selanjutnya.
Tokoh yang lebih menarik daripada kedua tokoh utama adalah Flynn, alias Aeolus Sena. Namanya familier? Ya, bagi kalian yang sudah baca novel Mbak Prisca yang berjudul Paris: Aline. Flynn adalah pasangan Aline. Jujur aku sudah lupa sosoknya di Paris. Kayaknya dia emang nyentrik dan ngeselin sih.
.
Direkomendasikan buat yang suka sweet & heartwarming romance.
Profile Image for Lina | Adlina H.
413 reviews20 followers
August 26, 2024
Aku baru menyadari, di beberapa buku Prisca yang aku baca, entah kenapa selalu ada teka teki di dalamnya. Mungkin salah satu kekhasan beliau adalah membuat ketegangan dalam sebuah cerita ringan melalui teka tekinya itu.

Kali ini aku dibuat bertanya2 dengan tokoh Flynn, yg notabennya bukan tokoh utama. Dan tokoh Flynn ini bikin aku penasaran banget bahkan sampai istrinya pun aku dibuat penasaran! Tokoh yg misterius tapi aku suka sama karakternya.

Untuk di novel ini, tokoh utamanya bagi aku gak sespesial tokoh2 Prisca yang sebelum2nya aku baca. Tapi aku terus dibikin penasaran bagaimana tokoh dalam novel ini menyelesaikan konflik2 mereka.


OMG. AKU HAPPY BANGET TERNYATA KAN TERNYATAAAA ADA CERITANYA FLYNN HAHAHA

Beneran si Flynn ini sangat menarik dari awal sampai akhir buku ini. OMG ternyata ada di salah satu novel dan aku punya. Rrr so excited 😭🤧

Untuk novel ini mungkin tokohnya yang nggak 'semasuk' tokoh Prisca kayak buku2 yg sebelumnya udah aku baca. Kalau disini tuh aku oleng banget ke Fylnn hahaha. Dia vibes MCnya kerasa banget. Kayak sayang banget tokoh spt Flynn yang eksentrik ini nggak punya novel sendiri. Jujur aja gara2 Flynn masuk tokoh utamanya sendiri jadi lumayan tenggelam. Aku kayak lagi baca sub cerita dari novel utama gitu wkwkwk.
Profile Image for Dennisa .
160 reviews
October 18, 2023
Bercerita tentang Gris yang Kehilangan pekerjaan menjelang pernikahannya dengan Tulip.

Saat Gris dan Tulip berada di kafe panekuk yang biasa mereka datangi, seorang laki-laki berpenampilan nyentrik bernama Flynn menghampiri Tulip dan kemudian meninggalkan sebuah novel Edgar Allan Poe yang diselipi kartu nama Wilhelm Beauvoir didalamnya.

Disela² kesibukan mencari pekerjaan baru Gris dan Tulip pun menelusuri alamat yang tertera di kartu nama tsb. Pencarian penuh teka teki tsb mengantarkan mereka bertemu orang² baru yang merasa kesepian dalam hidupnya.

Pelajaran dari buku ini tu bahwa disaat Banyak orang mengira bahwa kebahagiaan itu hanya dapat dirasakan oleh seseorang yang telah menjadi kaya itu tidak sepenuhnya benar bahkan kebahagiaan bisa di temukan dari hal² yang sederhana.

Kisah Gris dan Tulip ini terbilang sederhana ya ga ada konflik yang greget, perasaan aku juga datar² aja selama baca buku ini.

Mianhaeyo 🙇
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for ☘️.
10 reviews2 followers
January 18, 2025
Ini buku kelima Prisca yang aku baca dan kayaknya aku masih belum terbiasa dengan karakter nyentrik dan aneh yang muncul out of nowhere. Aku merasa buku ini mirip Heartwarming Chocolate karena sama-sama bertualang, dan juga Priceless Moment karena plotnya cukup realistis. Sejujurnya, dibanding dengan karya Prisca yang lain, buku ini kurang berkesan bagiku. Aku suka sih dinamika Gris dan Tulip yang seolah-olah menggambarkan kisah cinta sejati. Tapi plot twist di akhir soal Beauvoir menurutku enggak cukup 'wah' untuk bikin Flynn bertingkah serandom itu (apa emang dia yang aneh dan suka hal random ya?). Terlepas dari itu, aku masih akan tetap baca buku Prisca lainnya karena aku suka gaya penulisannya yang nyaman dibaca serta 'khas' Prisca yang membuatku seolah baca buku terjemahan.
Profile Image for Erika Reieru.
124 reviews15 followers
November 28, 2022
Gak terlalu menikmati novel kak Prisca kali ini. Ada sesuatu yang, erm.. yang hilang-mungkin-dari novel-novel sebelumnya. Rasanya pengen cepet-cepet ngelarin kisah mereka, dan membaca tumbukan TBR ku yang lain, tanpa mengingat-ingat kembali kisah mereka. Satu-satynya adegan yang aku suka dan berasa banget feel-nya cuma ketika Gris dan Tulip bertemu Flynn dan Wilhelm Beauvoir, di rumah Monsieur Beauvoir. Lagian aku menemukan terlalu banyak adegan yang agak sinetron antara Gris dan Tulip. Jadi yah begitu lah, aku memberi 2,5 bintang sebenarnya. Berharap novel terbaru kak Prisca kembali lagi ke aura novel-novel sebelumnya.
Profile Image for Autmn Reader.
879 reviews90 followers
September 17, 2022
Baca ini nggak kerasa bangeet, tahu2 selesai aja. Ini baca ulang. Sengaja mau baca ulang buku2nya Mbak Pris. Tinggal 3 buku lagi yang belum kubaca.

Cerita ini tuh hangat bangeet. Magical jugaa. Daaaan menceritakan bentuk2 manusia saat menghadapi kehilangan.

Bukunya ringan dan bisa dibaca sekali duduk. Pokoknya aku suka semua hal yg ad dalam buku ini.

Apalagi kalau ad Sena tuh selalu asyik, wkwk.
Profile Image for Arutala.
504 reviews1 follower
February 15, 2024
Novel dengan latar yang manis diawali dengan ilustrasi sampul yang meneduhkan mata, kesenangan akan film-film Tim Burton, suguhan Swiss Roll, croissant, jahitan warna-warni quilt, dan diakhiri dengan masalah yang perlahan tuntas semua menjadikan novel ini mulus tanpa ada riak yang aneh-kecuali adanya pengakuan Dietrik.

Perjalanan cinta Gris dan Tulip terkesan biasa sekali tanpa ada konflik yang berat dan saya merasa lho cuma sampai segini saja ceritanya? Lalu bagaimana dengan Flyyn sendiri? Hhmm, seakan belum tuntas seutuhnya. Namun di atas itu semua, kisah kasih Gris dan Tulip yang sampai ke jenjang pernikahan sangat couple goal dan indah.
Profile Image for Watin Sofiyah.
32 reviews2 followers
March 15, 2017
Yang menarik dari buku ini, selain sifat pelupa Gris adalah karakter Flynn dengan tumpukan syal miliknya, petualangan Gris dan Tulip, hingga akhirnya proyek pembuatan film mereka. Membaca buku ini seperti perpaduan antara romance, sepotong kisah Alice in Wonderland, dan dunia dongeng dalam imajinasi saya sendiri.
Profile Image for Abovetheclouds.
205 reviews
February 11, 2024
Senang sekali membaca kisah Tulip dan Gris, benar2 hubungan yg dewasa, sangat suka karakter flynn yg menambah kesan humor pada cerita ini. Sebenarnya masih ingin membaca lebih banyak lagi untuk cerita ini, tapi sepertinya memang porsi ceritanya cukup sampai disitu saja dan ofc happy end untuk setiap orang walaupun itu membutuhkan perjuangan yg tidak cepat
Profile Image for ijul (yuliyono).
811 reviews970 followers
July 13, 2017
3,5 of 5 stars. Cenderung ke 3 bintang.

Suka tapi enggak pake banget. Ambiance "Paris: Aline"-nya bikin enggak begitu suka. Saya penyuka gaya nulis "Priceless Moment", bukan "Paris: Aline", bukan pula "With or Without You" ini.
Profile Image for ahmad.
188 reviews4 followers
September 14, 2017
suka banget, novel ini pas banget aku baca pas aku sedang nganggur juga, jadi berharap aku menemukan sosok Flynn deh. heheh. alhamdulillaah sekarang sudah mulai bekerja lagi. semoga nggak melakukan kesalahan kesalahan lagi seperti Grisha.
Profile Image for Andini.
24 reviews4 followers
February 28, 2019
Cerita ini benar benar bagus, membuat saya sadar akan betapa sederhanya mencintai seseorang. Tidak butuh materi yang banyak, cukup dengan bersama dengan orang yang kita cintai adalah kebahagiaan sebenarnya...

NB: Sangat menyenangkan bisa bertemu dengan Sena lagi.... :)
Profile Image for Dear Happiness .
8 reviews
June 11, 2022
Sebenarnya waktu awal2 baca rada bosen sih soalnya konfliknya belum muncul, ada teka-tekinya yang buat penasaran, tapi hampir mendekati ending baru kerasa serunya. Jujur suka banget sama ceritanya ga ketebak. Cuman ya sayang aja aku pribadi yg gatau bahasa Perancis (?) Agak bingung ketika diselipkan kata-kata bahasa ini tanpa terjemahan artinya.
Profile Image for ☆.
27 reviews
July 24, 2024
Buku ini mau dikatakan realistis engga, dibilang magical juga engga. Walau gitu, tetep khasnya Kak Prisca Primasari yang bisa menulis cerita hangat dengan penuansaan karakter yg bisa dibilang kaku atau kayak lagi baca novel terjemahan. Overall, aku sukak!
Profile Image for Ratih Cahaya.
413 reviews7 followers
March 13, 2017
Jujur saja, di bagian akhir cerita, saya hampir menangis karena terharu dengan kisah Tulip dan Gris.

Di saat-saat menjelang pernikahan, Gris dipecat dari kantornya karena keteledorannya. Gris mengirim berbagai macam lamaran pekerjaan, tetapi belum ada yang membuahkan hasil. Takut ia terpaksa menganggur lama, dan 'tekanan' dari ibu Tulip, membuat Gris memutuskan untuk menunda pernikahannya dengan Tulip. Tulip sedih, tentu saja. Ia tidak keberatan Gris menganggur sebentar, karena ia yakin Gris pasti akan mendapat pekerjaan lagi. Masalahnya, Gris tidak berpikiran seperti itu.

Di saat seperti itu, ada sosok misterius yang membawa Gris dan Tulip ke 'petualangan' aneh. Sosok itu mengaku bernama Flynn.

Sejak awal Flynn muncul, dengan gaya syalnya yang aneh-aneh, saya sudah curiga kalau Flynn itu Aeolus Sena. Hanya saja, seiring berjalannya cerita, saya tidak terlalu memedulikan siapa sosok Flynn sebenarnya, karena terlalu terhanyut dengan Gris dan Tulip.

Pada akhirnya, saat ketahuan, saya cuma bisa berseru, "I know you from the start!" hahahaha...

Yah, begitulah. saya suka cerita ini. meskipun saya kurang terlalu suka dengan judulnya.

btw, saya penasaran banget dengan kota tempat tinggal Gris dan Tulip. itu di mana ya, kayaknya indah banget.
Displaying 1 - 30 of 66 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.