Jump to ratings and reviews
Rate this book
Rate this book
Mia salah akan satu hal: Dublin tidak seindah yang dia bayangkan.

Dia berharap melihat pegunungan, padang rumput, tebing, kastel, dan jalanan yang dipagari dinding batu seperti yang muncul dalam film-film favoritnya. Yang dia dapatkan adalah gedung-gedung tua berwarna seragam dengan tampilan membosankan, pusat kota yang penuh turis, dan suhu musim semi yang membuat beku.

Lalu dia bertemu Ragga, lelaki dari masa lalunya, yang menunjukkan pada Mia sisi lain dari Dublin, menguak harta karun yang tersembunyi di balik bangunan-bangunannya yang tidak menarik. Dari Sungai Liffey, mereka menjelajahi museum-museum, berbagi sejarah tentang puluhan patung, mengunjungi taman-taman dengan rumpun bunga yang belum mekar, bergabung dengan keriuhan Temple Bar, melewati ratusan pub yang tersebar di seluruh bagian kota, mendaki salah satu tebing Inishmore di Aran Islands demi mengabadikan matahari terbit, hingga menyaksikan matahari tenggelam di Phoenix Park.

Saat kunjungannya menuju akhir, Mia merasa dirinya enggan kembali ke Indonesia. Ke rutinitasnya, skenario filmnya yang tak kunjung usai, dan tunangan yang menunggunya pulang. Sampai dia teringat, bahwa sedari awal, Ragga tidak pernah menjadi pilihan yang dia rencanakan untuk masa depan.

232 pages, Paperback

First published August 29, 2016

5 people are currently reading
71 people want to read

About the author

Yuli Pritania

24 books286 followers
Author of Four Seasons Tales (Bentang Belia), 2060: When The World Is Yours Book 1 & 2, On(c)e, Colover, CallaSun, Morning, Noon, & Night, A(Wo)Man's Scent, And, Then..., Limerence, Dublin (Grasindo)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
33 (30%)
4 stars
58 (52%)
3 stars
19 (17%)
2 stars
0 (0%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 30 of 32 reviews
Profile Image for Marina.
2,035 reviews359 followers
February 15, 2017
** Books 19 - 2017 **

"...Aku hanya perlu mengulangi semua prosesnya kali ini. Proses kehilangan, menerima nasib, dan bertahan pada kenangan yang pernah kami miliki bersama. Akan ada tahap-tahap penantian yang panjang. Ada rindu yang tak tersampaikan. Sentuhan-sentuhan yang ingin aku wujudkan. lalu, aku akan kembali melanjutkan hidup. Berpura-pura bahwa segalanya baik-baik saja. Tapi aku ingin bahagia. Dan saat aku merindukan kebahagiaan, aku merindukannnya. Dan itu berarti setiap saat. Setiap saat yang terasa membunuh. Dan aku sudah mati berkali-kali. Hingga aku berpikir bahwa aku bisa mengulanginya kembali. Lagi dan lagi.. - Ragga (Halaman 191)"

3,9 dari 5 bintang!


Bisa dikatakan saya sangat jarang sekali membaca novel romance entah itu lokal atau luar negeri. Bukan apa-apa pada dasarnya saya kurang begitu suka dengan kisah romance yang terkadang kurang bisa diterima dengan logika atau yang biasanya berbumbu "cinta pada pandangan pertama" Eaa. Ketika saya membeli buku penulis lokal favorit saya San Francisco by Ziggy zezsyazeoviennazabrizkie saya tahu harus membacanya paling akhir dan memberikan kesempatan kepada seri Love in the city lainnya untuk dibaca terlebih dahulu. Sengaja saya lakukan agar saya tidak bias dalam melakukan penilaian :)

Ini adalah buku kedua seri Love in the city yang saya baca. Kalau sebelumnya saya sempat berjalan-jalan ke kota Istanbul oleh Mbak Retni S.B dan bertemu dengan Hanis dan Garu di kisah selanjutnya saya diajak berpetualang ke kota Dublin dan berkenalan dengan Ragga dan Mia yang ceritanya memikat saya.

Cinta Wilhemia Baratha atau gadis itu dikenal dengan nama Mia ia mencintai keteraturan dan kesendirian didalam hidupnya. Dia tidak pernah berpikir keluar untuk dari zona amannya. Ia menekuni kesunyiannya dan hanya buku-buku berkisah romance yang selalu menemaninya setiap waktu. Almarhum ayahnya selalu khawatir dengan sikap anak sulungnya yang introvert dan memberinya tantangan yaitu 'satu hari berani' didalam hidupnya. Ia menginginkan putrinya melakukan satu hal yang diluar zona amannya dalam satu tahun sekali. Mia berusaha mengabulkan permintaan terakhir dari ayahnya. Pada tahun lalu ia berhasil menang dalam lomba pembuatan skenario film dan di tahun ini ia berencana keluar dari zona aman lainnya yaitu menikahi tunangannya, Aditya.

Saat ini Mia dalam kebingungan dalam menuliskan skenario selanjutnya dan ia menginginkan tema seorang gadis yang keluar negeri dan jatuh cinta dengan lelaki dari sana. Adiknya, Alana menyarankan bagaimana kalau Mia pergi ke Dublin untuk mencari ide cerita. Apalagi dari sejak dahulu kakaknya itu sangat menyukai segala hal yang berhubungan dengan Irlandia. Negara yang bernuansa hijau dan putih itu dan daun shamrock yang memikatnya. Tidak hanya itu ia juga menyukai band dan artis dari negeri itu seperti The Corrs, U2, Ronan Keating dsbnya. Tanpa Mia ketahui Adiknya membooking tiket untuk Mia dan memberitahukan kepadanya sehari sebelum keberangkatannya. Mia akhirnya berangkat ke Irlandia tanpa persiapan itinery yang berarti. semuanya dilakukan dengan go show alias bermodalkan nekat

Cerita flashback ketika Mia masih duduk dibangku SMP, Ia sering berkunjung ke suatu kafe yang menawarkan pinjaman buku-buku inggris yang bisa dibaca disana dan juga dibawa pulang. Ia berkenalan dengan pemiliknya yang suka merekomendasikan buku romance apa saja yang bagus dan merekapun menjadi dekat karena saling berhubungan lewat surat-menyurat yang selalu dititipkan ke Lisa, Pelayan di kafe tersebut

Ketika Mia beranjak masuk SMA kehidupan sekolahnya juga tidak mudah. Dia tidak menyangka bahwa namanya akan menjadi bahan olokan seniornya. Bagaimana lagi nama depannya adalah Cinta yang merupakan salah satu tokoh fenomenal didalam film Ada Apa Dengan Cinta dan disinilah ia diberikan tantangan dari seniornya untuk menembak Cowok anak kelas tiga bernama Ragga yang sekilas mirip namanya dengan Rangga di AADC. Ragga sendiri adalah murid pindahan blasteran yang selalu berada dalam kesendiriannya dan menghabiskan waktu di taman hantu. Betapa terkejutnya ketika Ragga menjawab tembakannya dengan perkataan "Iya". Ragga dan Mia saling menghabiskan waktu dalam keheningan dan kesunyian bersama. Ragga membaca buku sherlock Holmes favoritnya dan Mia memakan bekal siangnya tanpa saling merusak keheningan diantara mereka. Hubungan mereka semakin berkembang dengan ajakan kerumah satu sama lain dan menonton film. Tanpa disadari mereka sudah jatuh dalam perangkap jatuh cinta. Akan tetapi terdapat suatu kejadian yang akan memisahkan mereka berdua. Akankah mereka tetap bersama?

Sengaja saya tidak mau memberikan detail lanjutannya seperti apa karena menurut saya kalian harus membacanya sendiri. Tidak adil rasanya saya mengurangi kenikmatan pembaca lainnya dengan spoiler hehe. Jujur saya menyukai buku ini dibandingkan kisah Istanbul. Bukan apa-apa tetapi cerita dibuku ini menurut saya lebih logis dan juga saya sangat menyukai detail deskripsi dari Irlandia yang benar-benar penulis kelihatan melakukan risetnya dengan baik. Banyak sekali fakta-fakta menarik didalam buku ini yang membuat saya tercengang. Saya saja baru tahu kalau James Joyce pengarang dari Dubliners, Bram Stoker pengarang buku Dracula dan juga Oscar Wilder pengarang buku The Picture of Dorian Gray berasal dari Irlandia. Bayangan saya Irlandia hanya tim Irlandia yang memakai seragam Putih hijau di film Harry Potter and the Goblet of Fire yang melawan Tim victor Krum dalam pertandingan World Quidditch >__< Makanya saya berhasil dibuat terpukau dengan deskripsi Irlandia yang sangat 'kental' didalam buku ini seperti ada tentang 'hari Phi', istilah DST dan juga lokasi Wicklow Mountains National Park yang terdapat di dalam buku P.S. I Love You by Cecelia Ahern. Berkat buku ini juga saya baru mengetahui kalau Cecelia Ahern juga berasal dari Irlandia. Film P.S I Love you adalah film romance yang juga berhasil memikat saya makanya setelah baca buku ini tampaknya saya akan memulai untuk membaca karya Cecelia Ahern. Tidak ada kata terlambat untuk itu bukan? XD

Salut akan kegigihan Mbak Yulia Pritania yang sukses menciptakan imajinasi Irlandia dibenak saya. Saya berhasil dibuat seolah-olah saya sedang berjelajah disana. Selain itu Saya suka sekali dengan perkembangan hubungan cinta antara Mia dan Ragga yang perlahan tapi pasti. Mungkin sayanya saja yang kurang suka dengan kisah cinta pada pandangan pertama. Takaran manisnya pas didalam cangkir saya.

Kalau ada kesempatan, saya jadi ingin memasukkan Irlandia sebagai negara yang saya akan kunjungi di masa yang akan datang. :)

Seri Love in the city :
1. Istanbul by Retni S.B (11 Januari 2017)
Review : https://www.goodreads.com/review/show...

2. Dublin by Yuli Pritania (14 Januari 2017)
Review : https://www.goodreads.com/review/show...

3. Frankfurt by Ninna Rosmina (21 Januari 2017)
Review : https://www.goodreads.com/review/show...

4. Roma by Pia Devina (28 Januari 2017)
Review : https://www.goodreads.com/review/show...

5. Bristol by Vinca Callista (08 Februari 2017)
Review : https://www.goodreads.com/review/show...

6. San Francisco by Ziggy zezsyazeoviennazabrizkie (15 Februari 2017)
Review : https://www.goodreads.com/review/show...
Profile Image for Nola Andriyani.
180 reviews
May 8, 2018
"Orang-orang yang mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu, Alana, adalah orang yang tahu gimana cara mencintai orang lain dengan benar." (hlm. 203)
.
.
🍀Honestly ini kali pertama aku baca karya kak Yuli. Karena setahuku hampir semua karyanya itu fanfic korea dan jujur aku kurang suka bacaan seperti itu. Tapi, aku suka banget buku ini. Selain bukan fanfict koriyah, buku ini ikut ngebawa aku jalan-jalan ke Dublin. Gaya menulisnya jelas dan lugas dengan diksi yang mudah dipahami. Walau konfliknya klise, cara penulis mengutarakan keseluruhannya bagus banget. Alurnya sedikit lambat menurutku, tapi worth it karena penulis berhasil menjelaskan dengan cukup detail kota Dublin, itu sebabnya aku bilang buku ini ngebawa aku jalan-jalan ke Dublin juga.
.
🍀Setiap tokohnya konsisten dari awal sampe ending. Interaksi antara Mia dan Ragga juga maniiiiisss sekaleee. Walau Ragga buatku too good to be true tapi aku tetap jatuh cinta sama dia. Dan Alana yang kata Mia malu-maluin itu, justru aku seneng sama dia. Kemunculan tiap tokohnya juga pas, kejutan lagi soal Patrick. Nggak nyangka dunia sesempit itu.
.
🍀Buku ini nggak hanya menawarkan romansa yang belum usai dari SMA aja, tapi lebih dari itu. Banyak pengetahuan dibuku ini, misalnya akhirnya aku tahu lebih dalam perbedaan introvert dan pemalu, judul-judul buku dan film romantis yang bakal aku cari dan aku tonton dalam waktu dekat, musik-musik yang keren. Dan nggak ketinggalan pengetahuan tentang Irlandia khususnya Dublin.
Profile Image for Jum.
41 reviews28 followers
May 10, 2017
Cantik dan indah itu bukan hanya untuk menggambarkan pemandangan dan wajah orang-orang yang ada di luar sana saja. Namun tulisan mbak Yuli di buku ini juga sama indah dan cantiknya - menawan malah, dan saya sangat menyukainya.

Now im too ready for ur other stories, Mbak Yuli. I've fell for it already, deeply. Hahaha :D
Profile Image for Shintayeye indmrt.
7 reviews
October 4, 2016
Pertama mau ngucapin thanks buat Ka Yuli buat bukunya. Yang terlihat cantik bgt. Suka banget sama covernya yg manis dan unik dengan huruf DUBLIN. Yang entah gimana ceritanya, saat kaka saya lihat dan dia bilang, "novel baru ya? Ini judulnya IDUL FITRI?". Dan saya cuma bisa nganga saking syoknya. Sambil bilang itu Dublin bukan Idul Fitri yang buat dia akhirnya ngakak keras. Dan saya jg ikutan ketawa. Kembali lagi, baca novel ini berasa kaya ngeliat pribadi saya sendiri. Karna saya introvert sebenernya, dan sifat Mia hampir kebanyakan mirip saya. Sama2 introvert, dan ngebuat saya membuka pikiran bahwa sifat saya ga salah hanya berbeda dri mereka yg lebih bisa mengungkapkan ekspresi. Saya juga cinta karakter Mia ka, walau sedikit risih jg dgn sedikitnya dialog dinovel ini. Tapi saya ga bisa cinta sama pesona Ragga, seperti yg ka Yuli bilang. Sampe saya mikir dimana pesona Ragga? Ragga terlalu lama dalam memutuskan segala sesuatunya menurut saya. Saya pikir saya bisa moveon dr Ian, tapi ternyata ngga. Still Ian. Untuk narasinya seperti biasa rapi, indah, bahkan saya ga lihat ada typo deh, pokonya acungin jempol. Menggambaran kota Dublin yg sangat mendetail, saya jg belajar bahasa Irlandia dibuku ini, sejarahnya yg saya takjub sama pengetahun Ragga tentang sejarah. Dan saya baru tahu Irlandia indah. Tapi saking deskripsi mendetailnya ttg seluk beluk Dublin saya merasa bosan mgkn karena ditambah percakapan mereka yg sgt minim. Tp saya maklumi karna ini proyek love in city. Mgkn penjelasannya hrs lebih. Saya udh nebak dr awal bahwa C itu Ragga. Menurut saya, Ragga itu ga pernah berusaha dgn kuat buat dapetin Mia lagi. Paling berpengaruh adalah Mia, dan selebihnya Ragga cuma menerima. Saat pertama bertemu, Mia jg yg pertama datang ke Dublin, walaupun dihalaman2 selanjutnya diksh tahu bahwa Ragga udh mau ke Indonesia dan dia urungkan. Ttp aja intinya Mia yg berusaha, pas ending pun sama Mia yg berusaha untuk datang menemui Ragga, dan Ragga lagi2 telat.
Tapi saya suka saat Ragga menjabarkan cinta itu apa? seperti pertanyaan Alana. Lalu Ragga mengaitkan karet dilengan Mia dan menariknya lalu melepaskan. Dan bilang "cinta kaya gitu, jika yg satu melepas, yg lain akan terluka dan kesakitan." Dan saya setuju bgt.
Aduh dr buku ini saya dapet banyak list film romance yg hrs saya hunting. Juga pengetahuan Irlandia saya bertambah, dan baru tahu bahwa banyak tempatnya dijadikan lokasi syuting. Pengetahun lagi buat saya.
Moment perpisahan saat mereka masih SMA, mata saya berkaca2 saat baca surata Ragga yg bilang saya ngga bisa pulang, Mia. Dan Mia sadar dirinya akan hancur.
Untung ada karakter Alana yg ceria, jadi ngebuat buku ini sedikit ada candaanya. Tapi masa Aditya jadi naksir Alana sih? semoga ngga, karna rasanya aneh aja gitu. Saya berharap ada cerita dimana Alana jadi tokoh utama tp tidak dgn Aditya. Sebenernya saya kasihan sama Adit, dia seolah dihianati secara terang2an sma Mia, aneh kalau dia ngga dendam sama Mia dan Ragga. Tapi gpp karna pada akhirnya semua bahagia, terutama Mia dan Ragga. Happy Ending adalah yg terbaik.
Entah kenapa saya mikir kalau banyak banget kebetulan dinovel ini, pertama bertemu patrick, penginapan Ragga, ayahnya tmn Ragga Patrick, Ragga dan Mia tinggal dirumah bekas Patrick dan Beth dgn semua alasannya.
Sepertinya cuma segini riviu saya untuk buku ini selebihnya saya suka, karna pengetahuan saya bertambah, ttg keindahan Dublin, jg pemahan saya ttg sifat introvert.
Terima kasih ka^^
Profile Image for Dinur A..
258 reviews98 followers
February 7, 2017
3,5.

Chemistry antara Ragga dan Mia sebenernya pantes buat dapet 5 bintang sih. Bahkan bagian flashback yang mencapai 64 halaman itu ga bikin saya protes karena emang interaksi mereka cute abis. Tapiiii yg bikin kurang adalah pretelan Dublin-nya yang buat saya masih agak 'medok' aja gitu, ketahuan kalo penulisnya bener2 baca Google sampe tamat kemudian disalin ke naskah. Tetep sih saya salut sama research yg dilakuin penulis, mungkin kurang smooth aja cara penyampaian info2 tentang Dublin-nya, masih berasa baca textbook. Terus, ending-nya terlalu sempurna, wekekekek.

Ada juga kesalahan grammar di sana-sini serta pergantian POV yg agak janggal, tapi yaudahlah. Selebihnya, chemistry antara Ragga dan Mia-nya sendiri udah bikin buku ini worth it untuk dicoba.
Profile Image for Andreas Porwanto.
368 reviews65 followers
October 16, 2016
I originally didn't want to include this book for the Goodreads Reading Challenge, but the moment I started reading this I knew I had to.

This book hit me right in the feels. It successfully wrecked me emotionally and somehow, physically. I rooted for both of them and they showed me how to truly love one another and I'm just thankful for the experience. It felt like I was with them, throughout their ups-and-downs until they are united again. Oh, and this book helped me to understand my introvert side a little bit better.

And this was so so good I can't wait to re-read it.
Profile Image for Putri Ananta.
Author 1 book12 followers
November 20, 2016
“Tapi seharusnya Saya ingat, keinginan kita biasanya tidak akan terwujud saat kita benar-benar mengharapkannya. Malah, biasanya, hal sebaliknyalah yang akan terjadi.” Hlm. 31

Saat Mia berusaha membangun masa depannya bersama orang lain, Mia dihadapkan pada sebuah skenario sekaligus satu hari beraninya yang menentukan masa depannya . Sebagai seseorang introvert, Mia tidak terlalu menyukai berinteraksi dengan orang lain dan sesuatu yang menurutnya asing, serta tidak menyukai melSayakan sesuatu tanpa adanya persiapan sebelumnya. Dan di satu hari berani itu, Mia harus melSayakan sesuatu yang tak pernah ia lSayakan sebelumnya dan itu sama dengan Mia harus melSayakan sesuatu yang tidak biasa ia lSayakan.
Deadline skenario yang harus Mia but semakin dekat, sementara dia sama sekali belum memiliki ide tentang skenarionya. Lalu, tercetuslah ide gila dari adiknya yang memang menjadi provokator dalam hidup Mia. Alana mengusulkan agar Mia pergi ke Dublin saja supaya bisa mendapat ide untuk skenarionya nanti sekaligus untuk menuntaskan hari beraninya tahun ini. Mia setuju dengan itu meskipun pada awalnya dia tidak yakin. Bahkan tunangannya, Aditya, berniat menemani Mia karena tahu bahwa Mia jarang pergi sendirian. Akan tetapi, pada akhirnya Mia berangkat ke Dublin sendirian.
Mia tahu bahwa Dublin adalah tempat lelaki bernama Ragga itu tinggal. Lelaki di masa lalunya yang tak kunjung bisa menghilang dari benaknya. Dan benar saja, takdir membuat Ragga dan Mia bertemu di Dublin. Dengan sabar, Ragga menemani Mia selama di Dublin—menjadi guide bagi gadis itu.
Saat kunjungannya hampir berakhir, ada perasaan tak rela untuk kembali ke Indonesia. Ada yang menahannya untuk tetap berada di kota yang menurut Mia tak sesuai ekspektasinya itu. Ada perasaan ragu yang begitu besar hinggap di hati dan otaknya. Skenario yang belum selesai dan tunangannya yang menunggu menghantuinya. Lantas, bagaimana keputusan Mia? Akankah dia mengalah pada perasaan ragu itu? Atau bersikeras dengan apa yang telah ia rencanakan sebelumnya?
“Setiap manusia terlahir dengan emosi yang lengkap. Sebagian besar orang memperlihatkan semuanya, sebagian yang lain memilih menahannya. Ada orang-orang yang terobsesi ingin disukai semua orang, ada orang-orang yang bahkan nggak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Orang-orang seperti ini biasanya memiliki sedikit sekali orang yang mereka anggap berharga. Dan kepada orang-orang inilah mereka ingin menunjukkan diri mreka yang sebenarnya. Kepada orang-orang yang mereka sukai dan mereka ingin agar balik menyukai mereka.” Hlm. 74
“Pihak yang ditinggalkan selalu lebih menderita, Ragga.” Hlm. 127
Novel yang sangat indah, dan ... sangat dekat dengan saya. Memang bukan kali pertama membaca novel karangan Yuli Pritania, tapi di sini saya seperti melihat banyak perubahan dalam tulisannya. Jika biasanya Yuli Pritania terkenal dengan novel-novel Korea-nya, maka di Dublin ini, Yuli Pritani menjelma menjadi seorang penulis novel lokal (maksudnya di sini adalah novel yang tokoh-tokohnya orang Indonesia). Sebenarnya, penulis sudah pernah menulis karya dengan tokoh-tokoh Indonesia, yaitu CallaSun, tapi di Dublin ini rasanya lebih “Indonesia” dibandingkan CallaSun.
Sebagai pembaca yang hampir membaca semua karya penulis, saya merasakan banyak perbedaan antara novel-novel Yuli Pritania sebelumnya dengan novel ini. Di novel ini, Yuli Pritania menggunakan bahasa gaul meskipun nggak sampai level lo-gue. Tapi, inilah yang menarik. Tulisannya menjadi lebih segar dan sangat polos.
Dari blurbnya kita menyadari bahwa Dublin ini berkisah tentang seorang yang harus menemui seseorang dari masa lalu lagi setelah sekian lama tak bertemu. Sudah banyak tema seperti ini, tokoh-tokoh gagal move on (okelah, begitulah memang penggambaran seorang Mia dari blurb-nya) itu sangat banyak, tetapi di sini ada yang berbeda. Yuli Pritani menciptakan tokoh-tokoh fiksi yang sangat menarik. Dimulai dari Mia yang merupakan seorang introvert yang suka membaca buku dan menoton film. Ya, karena itulah saya merasa novel ini sangat dekat dengan saya. Mia adalah seorang yang terencana, tidak bisa melSayakan segala hal dengan spontan. Lalu, ada Ragga yang merupakan pria berhobi nonton dan membaca buku (pria yang jarang banget kutemukan di sekitarku, fyi). Kedua tokoh tersebut dipertemukan di masa remaja yang menyenangkan dan manis. Selain itu adapula Alana dan Aditya yang mengiringi kisah Ragga dan Mia ini. Saya suka dengan kehadiran dua tokoh pendukung ini, tetapi porsi kehadiran Aditya serasa kurang. Mungkin jika dieksplor lebih jauh, kita akan diberi lebih kelegaan dan helaan napas yang diikuti ucapan, “Oalah gitu....” Ada yang masih menjadi dugaan-dugaan saja di benakku tentang beberapa tokoh di novel ini.
Saya sungguh menyukai momen-momen manis yang penulis hadirkan untuk membangun kisah Ragga dan Mia ini. Setiap scene dalam buku ini terasa pas dan tidak berlebihan, jadi saat membacanya Saya merasa bahwa novel ini adalah novel yang epic alurnya. Penulis tidak terburu-buru membawa kisah Ragga dan Mia. Okelah, mungkin Saya sedikit tidak rela ketika harus berpisah dengan flashback dari kisah Ragga dan Mia ini, tapi ini semata-mata karena Saya mencandui buku ini. Saya sangat menyukai buku ini.
Dengan judul nama sebuah kota, tentu novel ini menjanjikan nuansa kota tersebut dalam kisahnya. Latar Dublin yang penulis ceritakan dalam buku ini tampak menarik karena Saya sama sekali tidak tahu tentang bagaimana kota Dublin itu. Bahkan Saya baru tahu ada bahasa Irlandia di bumi ini. Maafkan Saya.... Karena novel ini saya jadi tertarik dengan bahasa Irlandia yang sangat unik itu. Sementara itu, penjelasan yang penulis berikan tentang Dublin ini terlalu berlebihan dan terkesan terlalu tahu dan terkesan tidak manusiawi dengan kemampuan mengingat para tokohnya yang brilian. Mungkin jika penulis menyisipkan karakter Ragga yang lebih sederhana, maka Saya yakin bahwa Ragga akan menjadi salah satu pria dalam novel yang pacar-able.
Dalam Dublin, dapat kutemukan banyak nasihat yang diberikan dari setiap tokohnya serta nasihat dari penulis bagi pembacanya. Sepertinya adalah sebagai berikut:
“Yang mengerikan dari jarak adalah fakta bahwa saya nggak bakal pernah tahu apakah kamu rindu sama saya ... atau malah sudah lupa.” Hlm. 181
“Dia bisa mendapatkan apa saja, siapa pun yang dia inginkan. Tapi yang dirindukannya adalah seseorang yang hanya bisa dia miliki dalam mimpi. Manusa emang gitu, ‘kan? Semakin sulit mendapatkan, semakin bersikeras kita menginginkan.” Hlm. 168
Kehadiran quotes-quotes tersebut membuatku kian tertarik dengan bagaimana kelanjutan dari kisah Ragga dan Mia ini. Yah, meskipun Saya bacanya dikit-dikit karena sama sekali tidak rela buat. Dublin adalah salah satu novel romance terbaik yang kubaca tahun ini.
Kisah antara Ragga dan Mia mungkin memang klise bagi sebagian dari kalian nantinya. Tapi, sorot utama dalam kisah ini adalah tentang pemaknaan rasa cinta kita yang sebenarnya sehingga menurutku, ending yang dituliskan oleh Yuli Pritania di sini sangat memuaskan pembaca. Saya menyukai endingnya serta keterpautan orang-orang di novel ini.
Dalam penulisannya, penulis menggunakan bahasa yang terkesan lugas, penuh deskripsi panjang dan potongan-potongan kalimat manis dari kedua tokohnya. Saya hampir tidak menemukan kesalahan ketik, kecuali medengar (Hlm. 144) seharusnya mendengar.
Dublin mengajarkan pada kita tentang ‘mengambil keputusan’ sekaligus melawan perasaan ragu. Saya menangkapnya, jangan pernah mengorban masa depan hanya untuk sesuatu yang kebahagiaannya serasa semua bagi kita. Keputusan yang diambil haruslah tulus dari hati sehingga perasaan menyesal tak akan datang secara berlebihan.
Secara keseluruhan, Dublin menyuguhkan kisah cinta yang manis tentang cinta lama bersemi kembali. Awesome dan sama sekali nggak nyia-nyiain waktu untuk baca novel ini!
4 of 5 stars untuk Ragga dan Mia!
“Orang-orang yang mencintai dirinya terlebih dahulu, Alana, adalah orang yang tahu gimana cara mencintai orang lain dengan benar.” Hlm 203
Profile Image for Risma.
217 reviews
May 19, 2017
"Saya tahu kamu bakal suka."
(Dublin hal. 53)

Dan saya beneran suka.
Berawal dari membaca potongan kisah masa lalu dua tokoh utama di blog penulis, saya pun penasaran dengan kelanjutannya. Novel Indonesia pertama dari Kak Yuli yang saya ingin baca segera. Saya tergolong jarang membaca novel Indonesia dan, jujur saja, tidak tertarik untuk membaca novel Indonesia dari penulis yang saya tahu sebagai penulis fiksi Korea yang saya suka. Tapi karena penggalan kisah di blog itu saya berubah pikiran.

Sepertinya halnya Mia, saya juga tidak suka perubahan, walau tidak seekstrim tokoh utama dia. Saya mendapati plot yang biasa saya temui dalam buku romansa kota (yang semakin menjamur). Saya bertemu kembali dengan tokoh dalam formula yang sudah saya hapal dalam tulisan penulis yang saya suka. Saya sudah tahu bagaimana ini semua akan berakhir karena pada dasarnya beginilah romansa fiksi. Walau begitu saya tetap membaca, walau begitu kita tetap membaca. Dan menemukan bagian diri kita masing-masing di dalamnya.

Saya menemukan Dublin yang menakjubkan (dan membuat saya terkagum sekali lagi dengan keahlian mencari informasi yang dimiliki penulis), bertemu kembali dengan kesendirian yang saya cintai, keluarga yang menyenangkan (Alana is absolutely the best younger sister of the year), lalu tentu saja, this longing feeling of love. Dan diakhir, perasaan menyenangkan sehabis membaca kisah bahagia dan ringan. Jika ada yang mencari salah satunya, silakan memilih buku ini.
Profile Image for Galuh Tyas Wijiastuti.
15 reviews1 follower
April 27, 2017
Assalamualaikum, Dublin!
Dublin fav banget deh ya. Saya suka banget baca buku ini, saya suka sama Mia&Ragga yang udah paham perasaan masing-masing, saya suka perjalanan ceritanya dari awal sampai ending ditambah selipan film film romantis. Baca Dublin rasanya kayak nonton Trilogy Before yang bikin greget tapi Alhamdulillah ending Mia Ragga ga musti nunggu sequel 9 tahun haha.

Dublin lebih real, lebih serius, lebih apa ya... lebih dewasa kayaknya ya dibanding Callasun. Ah pokoknya mantep. Kekurangan novel ini menurut saya mungkin Font tulisannya dan deskripsi penulis yang detail banget. Sejujurnya ga masalah juga sih sama deskripsi yang detail karena masih oke oke aja, saya juga tidak merasa sedang diterangkan, saya hanya haus akan dialog di antara para tokoh haha.

Mia suka Hijau, Ragga suka putih, Saya suka merah maroon biru dongker sama hijau army, Aditya suka Biru, yaudah Alana sama Aditya aja haha. Alana tokoh favorit banget deh. Alana kayaknya sama kayak saya yang greget banget ke Mia. Thanks ada Alana dan Ibu! Pokoknya ditunggu novel Bahasa Indonesia yang lainnya:)
8 reviews
April 24, 2017
"Aku hanya perlu mengulangi semua proses kali ini. Proses kehilangan, menerima nasib, dan bertahan pada kenangan yang pernah kami miliki bersama. Akan ada tahap-tahap penantian yang panjang. Ada rindu yang tak tersampaikan. Sentuhan-sentuhan yang ingin aku wujudkan. Lalu, Aku akan kembali melanjutkan hidup. Berpura-pura bahwa segalanya baik-baik saja.

Tapi aku ingin bahagia. Dan saat aku merindukan kebahagiaan, aku merindukannya. Dan itu berarti setiap saat. "
—hlm. 191
Profile Image for Ainu Athifah.
193 reviews
February 6, 2017
Menghabiskannya hanya dalam waktu beberapa jam saja.

Sungguh, ketika membaca ini, semakin menuju ke dalam cerita, semakin membuat penasaran hehe.
Sebenarnya ide ceritanya sederhana dan cukup sering dijadikan sebuah cerita, tetapi entah mengapa yang ini agak berbeda. Saya suka hehe.

Saya suka kedua tokoh tersebut. Sifatnya yang hampir mirip dan memiliki selera yang sama dalam buku dan film, itu lucu. Latar tempatnya juga indah. Penulisnya dapat mendeskripsikannya latarnya dengan baik, walau kadang there're too many informations. Bahasa yang digunakan juga tidak sulit untuk dipahami.

Oh satu lagi, saya sangat suka kalimat-kalimat yang berasal dari perkataan Ragga dalam buku ini. Hehe.
Profile Image for Sheila Amanda.
15 reviews3 followers
February 7, 2017
The first time I read this book, I fell in love with ragga. Gak ngerti lagi kak yuli bener2 bisa membuat saya selalu suka sama tokoh cowok di setiap novelnya. walaupun di novel ini sikap mia yang terlalu berlebihan takut dan bikin saya greget bacanya juga penjabaran tentang kemana perginya mia ragga menelusuri tempat2 di dublin yang banyak sekali dan sulit untuk dibayangkan dan sempat membuat saya capek membacanya karena juga tidak mengerti kota dublin. But overall bagus kak yuli! Saya tunggu novel2 selanjutnya ya!
20 reviews
September 18, 2016
Apa bahasa Irlandia-nya 'buku ini bagus banget' ? Saking bagusnya, saya pengen kembali lagi ke halaman awal dan membaca ulang kisah R dan M sampai selesai, kemudian kembali lagi ke awal hingga selesai dan kembali lagi ke awal hingga selesai.

Ya. Buku ini sebagus itu. Percayalah :)
Profile Image for Rain.
106 reviews18 followers
October 16, 2016
buku ini berbeda sekali dengan buku-buku Yuli sebelumnya. tidak ada lagi rasa drama Korea di sini.
but i love it! i do!
Yuli menuliskan cerita Mia dan Ragga dengan begitu indah
Profile Image for Ana  Fitriana.
160 reviews31 followers
February 12, 2018
"It just felt right. The intertwining of our fingers. The warmth. Love sometimes, can be that simple." (hlm:224)

3,7🌟/5🌟
Mia memutuskan Dublin sebagai setting untuk skenario film yang dia tulis. Kenapa Dublin? karena sejak lama Mia memang sudah jatuh cinta pada negara asal Westlife itu. Hanya saja, gadis intovert penyuka warna hijau ini ragu untuk ke sana. Awalnya, dia berniat searching di internet utk riset ttg Dublin, tapi Alana, adiknya, berkeras jika Mia harus mendapatkan petualangan langsung. Yang unik dari Mia adalah, dia punya tradisi "Satu Hari Berani", yang diciptakan Ayahnya, khusus untuk Mia, mengingat betapa intovertnya Mia. Provokasi Alana dan tradisi dari Ayahnya akhirnya membuat Alana mengiyakan saran adiknya. Dia hanya harus meminta izin pada tunangannya, mengatakan bahwa ini urusan pekerjaan. Tanpa harus bilang jika Dublin bukan sekadar negara untuk risetnya, tapi juga negara dimana Ragga, cinta pertamanya-dan masih dicintainya selama 7 tahun ini-tinggal. Saat di pesawat, Mia duduk di sebelah Patrick, kakek berumur 60an yg juga akan pulang ke Dublin setelah mengunjungi putranya yg menikah dengan wanita indonesia. Patrick yg ramah bercerita ttg keluarganya, dan kisah cintanya dengan Beth, istrinya yg baru meninggal akibat Demensia. Terpengaruh keromantisan Patrick, Mia juga bercerita ttg kisah cintanya bersama Ragga.

Penasaran sama kisah Mia-Ragga-Aditya?
Siapa yg bakal dipilih Mia? Adit, tunangannya yg baik dan mengisi hidupnya setelah ditinggalkan Ragga? Tentunya Mia nggak bakal semudah itu untuk kembali pada Ragga kan? Kenapa dia harus memilih Ragga jika pada kenyataannya memilih Ragga berarti harus meninggalkan keluarganya, pindah ke Dublin, berkompromi dg lingkungan dan orang-orang asing. Sebagai introvert, membayangkan keluar dari zona nyaman sudah membuat Mia sesak nafas. Dan dia terlalu logis untuk berpikir, cinta bisa menyelesaikan semuanya.

Dublin adalah karya kedua dari Yuli Pritania yg aku baca, setelah aku dnf dengan Calla Sun. Awalnya agak pesimis sih, tapi setelah melewati hlm 30, aku memutuskan aku suka buku ini. Meski ada beberapa hal yang mau komentarin.

1. Perubahan Pov. Prolog dimulai dengan pov Mia, lalu bab 1 dimulai dengan pov 3, balik lagi ke pov Mia saat bab 3. Ternyata, ada Pov Ragga juga nanti. Dan ternyata dari semua pov, aku lebih menikmati pov 3. Menurut aku, pov 1 yg mungkin diciptakan agar lebih memahami isi hati Mia atau Ragga, nggak berpengaruh banyak. Karena toh di pov 3, juga sudah mumpuni untuk menjelaskan rasa jatuh cintanya mereka, juga rasa sakitnya kehilangan saat mereka harus berpisah.

2. Paspor dan Visa
"Ini semua beneran dadakan. Saya ngasih tahu Alana kalau skenario saya mandek. Dia ngasih usul supaya saya ke sini, dan langsung mesan tiket. Sengaja nggak ngasih tau saya sampai satu hari sebelum keberangkatan biar saya nggak bisa nolak."

Ucapan Mia ini bikin aku berhenti sebentar untuk mikir. Kalau dia nggak mempersiapkan apa-apa, lalu apa kabar dengan paspor dan Visa? Diceritakan Mia ini nggak pernah pergi keluar dari Bandung, tempat lahir dan besarnya. Jadi, ke Dublin ini penerbangan pertama selama 23 tahun hidupnya. Hasil dari mbah gugel, aku tahu kalo membuat visa Irlandia itu gratis, tapi untuk apply visa ini bisa 3-4 minggu dan kudu punya surat referensi Irlandia, bank statement/slip gaji, dan Accomodation details selama di Irlandia(Disini agak bikin bingung, karena penginapan Mia direkomendasikan oleh Patrick setelah perkenalan mereka di pesawat). Untuk paspor, yaahh kalo pake calo, bisalah 1 hari jadi, kalo untuk visa? tapi itu dari hasil gugel sih, bisa jadi Alana punya kenalan gitu di kedubes Irlandia, jadi bisa didapat nggak nyampe 10 hari.

3. Tentang Christopher Bryne. 10 bulan bersama, dan kamu nggak tau siapa itu Christopher Bryne? ohhhh Miaaaa, kamu sungguh menyebalkan!!

Untungnya, 3 hal paling mencolok menurutku itu, terlupakan dengan kerennya mbak Yuli ngedongeng tentang Dublin. Aku betaaaaah sampe epilog, selesai sekali duduk. Saat mbak Yuli cerita tentang jalan-jalan di Dublin, ku serasa ada di situ, ikutan jalan sambil aku berpegangan tangan dengan Ragga😂😂*dihajar Mia*
Profile Image for Ifa Inziati.
Author 3 books60 followers
February 24, 2021
Timbunan iPusnas ketiga. Cepat bacanya karena waktu itu udah baca sampai setengahnya terus skimming, jadi masih ada bagian yang lumayan ingat. Tapi kenapa layout terutama jarak antarbarisnya padat banget, ya? Jadi kelihatan crowded kalau dari layar ponsel.

Selera pribadi, saya lebih cocok dengan And, Then..., pemenang pilihan PSA Grasindo yang temanya seputar Korea itu. Di situ, romance dan penokohannya lebih relatable dan updated sampai saya kira Dublin duluan yang terbit. Atau mungkin naskahnya memang lebih dulu ditulis? Saya juga suka dengan tema dendam yang ada di And, Then... yang membuat ceritanya lebih berbumbu pedas (?) wkwk. Jadi nggak manis-manis banget, gitu.

Karena novelnya berjudul Dublin, tentu saja saya menantikan adegan yang berlatar di Irlandia. Dan ternyata untuk sampai ke sana saya harus melewati kilas balik Mia-Ragga yang lumayan panjang, di samping pembukaan dan pertemuan Mia dengan Patrick. Sampai di Dublin, vibe-nya mulai kayak Before trilogy yang jalan-jalan, berfilosofi, dan menikmati pemandangan. Maaf kalau bandingin lagi sama And, Then..., tapi saya lebih menikmati Korea di situ ketimbang Irlandia di Dublin. Mungkin karena banyaknya info ensiklopedia yang dituturkan Ragga sehingga suasana aslinya jadi tertutupi, tapi bisa jadi juga karena kadar gulanya cukup banyak wkwk.

Apakah ini sudah saatnya saya bilang, 'Saya ketuaan buat cerita ini'? Itu juga yang kayaknya bikin saya menganggap ada beberapa hal yang outdated dan stereotipikal, seperti kakak kelas zalim yang punya dayang-dayang, cinta segitiga dengan 'kuat-kuatan perasaan'(?), dan sedikit aura I'm not like other girls dari Mia. Saya juga merasa saya akan suka Ragga jika saya baca ini saat SMA, bukan sekarang. Hal lainnya adalah cara membangun suasana Irlandia dengan menyelipkan semua hal berbau Irlandia, dari budaya pop-nya sampai legenda, menjadikan novel ini too Dublin-y. Tapi saya yakin yang suka Irlandia pasti senang sekali menemukan hal-hal itu di sini.



Saya menikmati jalinan kata-katanya yang membuai, nggak usah diragukan lagi romantisnya. Lembut dan meletup-letup bagai Irish coffee (kayak udah pernah nyobain aja haha). Chemsitry building-nya oke banget, terlihat kemumpunian penulis sebagai seasoned romance writer. And the quotes! Peran Alana dan Aditya juga pas di sini. Kepribadian Mia betul-betul dibentuk baik, membuat pembaca mudah memahami dirinya. Ending-nya merupakan akhir cerita cinta favorit semua orang, jadi jangan ragu buat baca buku ini, terutama kalian para hopeless romantics! You're in for a treat with this one.
Profile Image for onlymelavrita.
22 reviews
January 23, 2020
Awal tertarik baca buku Dublin ini karena settinggnya adalah di Irlandia. dan aku engga nyangka ternyata ceritanya menarik,secara aku ga terlalu suka sama genre romance ya. Tapi ini lain, gara-gara si tokoh utama, Mia seorang gadis introvert, tergila-gila dengan semua hal yang berbau Irlandia. Mia yang bekerja sebagai penulis skenario film punya istilah "satu hal berani" yang sudah bertahun-tahun dilakukan sepeninggal ayahnya. So, singkat cerita tahun ini Mia melakukan satu hal berani dengan secara mendadak berangkat ke Dublin untuk mencari ide untuk script film yang sudah deadline, dengan meninggalkan tunangannya, Aditya.
Kejadian tak sengaja terjadi saat didalam pesawat dia duduk bersebelahan dengan seorang pria berumur asal Irlandia yang menceritakan kisah cintanya,dan menantang Mia untuk menceritakan kisah cinta Mia juga. Bukannya Aditya tunangannya selama 4 tahun ini yang diceritakan Mia , namun Ragga, lelaki blasteran Irlandia Indonesia yang menjadi kisah cintanya saat Mia berumur 15 tahun.
hal yang tidak disangka oleh Mia pun terjadi, pria yang duduk bersebelahannya dengannya di pesawat merekomendasikan sebuah penginapan untuk Mia selama beberapa hari beada di Dublin. Secara kebetulan penginapan itu milik Ragga, Mia pun terkejut saat pertama kali bertemu dengan cinta pertamanya itu. Akankah Mia jebol pertahanannya dengan mengulang kisahnya dengan Ragga ataukah Mia akan tetap menikah denngan Aditya tunangannya?
Penasaran, try to read this book,,,beberapa part bikin aku baper sampe mewek,,hahahah
Profile Image for Halimah Syofarah.
26 reviews27 followers
December 7, 2017
"bagaimana kabarmu, Mia?"
"baik." "kamu?"
"saya masih hidup"
"pihak yang ditinggalkan selalu lebih menderita, Ragga."
"Ya. Kalau pihak yang meninggalkan sudah mati, tapi saya hidup. dan rasa bersalahnya jauh lebih buruk."
"senang mengetahui bahwa kamu sama menderitanya."
"sudah semestinya."

Ketika buku, film, Irlandia, dan keterdiaman membuat novel ini menjadi novel (cinta) yg tidak biasa.. Kisahnya cukup logis. Tidak membuat mual yg membacanya *anti menye2 club* Kisah ttg dua orang introvert akut yg hanya bisa 'terjatuh' sekali seumur hidupnya. Meski sudah berpisah lama, meski di hidup Mia ada kehadiran lelaki lain yg berusaha keras menaklukannya, dan meski sudah banyak perempuan yang Ragga temui, namun itu semua tidak pernah merubah sedikit pun perasaan keduanya. Lalu, pertemuan scr tbtb setelah 7 thn lamanya yg kemudian kembali membuka jalan bagi keduanya, meski tidak langsung selancar jalan tol karna dibumbui dgn keegoisan Mia serta keras kepala dan pengecutnya Ragga. Ah, perjalanan mereka panjang :')

Random thought: ngebayangin jika novel ini di film-kan pasti akan sedikit sekali dialognya :3 karna keduanya senang menikmati kesunyian tanpa perlu banyak bicara dan mereka tidak canggung akan hal itu sama sekali 😌

novel ini cukup recommended untuk yg ingin sejenak beristirahat dari bacaan2 berat penunjang kerja/kuliahnya!
Profile Image for ayanapunya.
338 reviews13 followers
July 2, 2020
Di ulang tahunnya yang ke 23, Mia bertolak ke Dublin untuk menyelesaikan misi satu hari berani yang sudah ia lakoni sejak remaja. Siapa sangka perjalanan ke Dublin membuka kembali sebuah kotak lama yang disimpan Mia. Ragga, sesosok pemuda di masa remaja yang mencuri hatinya kini hadir kembali. Pertemuannya dengan Ragga ini membuat Mia sadar betul kalau selama bertahun-tahun dirinya tak pernah berhenti mencintai pemuda tersebut begitu sebaliknya Ragga pada Mia. Sayangnya Mia yang selalu teratur tak berani keluar dari zona nyamannya. Belum lagi ada Aditya, pemuda yang sudah jadi tunangannya sedang menunggu di Indonesia.

Ini novel pertama Yuli Pritania yang kubaca dan cukup berhasil mencuri hatiku. Mengambil setting kota Dublin, penulis cukup berhasil membawaku turut serta berjalan-jalan di sana. Adapun romansa yang ditawarkan meski berjalan dengan agak lambat namun tidak sampai membuat bosan. Membaca novel ini mengingatkan pada gaya novelnya Cecelia Ahern yang juga jadi rujukan dalam novel ini.
Profile Image for Hapudin.
287 reviews7 followers
April 6, 2024
Ulasan lengkap di sini: https://www.bukuhapudin.com/2024/03/r...

Novel Dublin ini menceritakan tentang tokoh perempuan bernama Cinta Wihelmia Baratha atau Mia yang sebentar lagi bakal menikah dengan tunangannya; Aditya, sedang galau sebab skenario film yang harus dibuatnya belum juga mendapatkan ide yang jelas. Adiknya bernama Alana menyarankan Mia agar melakukan perjalanan ke Irlandia pada momen Satu Hari Berani sebagai perayaan ulang tahun, sekaligus agar Mia mendapatkan ide menarik untuk karyanya.

Mia tidak menyangka jika perjalanannya kali ini mempertemukannya dengan Ragga, sahabatnya di SMA yang sempat mengusik hatinya, namun mereka keburu harus berpisah. Kisah romansa mereka mulai merekah kembali selama di Dublin. Tapi Mia tahu jika hatinya harus dijaga karena ada seseorang yang menunggunya di Indonesia dengan rencana pernikahan yang sebentar lagi digelar.

Saya merekomendasikan novel Dublin karya Yuli Pritania ini karena cerita romansanya menarik dan dewasa. Dan dan latar Kota Dublinnya cukup bisa membawa kita tour ke sana.
Profile Image for pidaalandrian.
364 reviews5 followers
October 2, 2019
Cerita Romance yang di luar ekspektasi aku bangett nihh.
Awalnya aku kira bakal menemukan alur cerita yg sangat2 membosankan dgn deskripsi tempat2 yg bersejarah misalnya yg menjadi latar setting di novel ini (sesuai judulnya). Ternyata itu semua hanya lah khayalan aku doang, dan aku nggak menemukan itu. Malah sebaliknya. Penulis menggambarkan tempat2 yg menurut Mia sebenarnya biasa2 aja, tapi malah jadi mengasyikkan utk dibaca dan tanpa terasa Uda hampir mendekati ending. Di tambah lg dgn kisah percintaannya yg mendebarkan krn gk biasa. Ntah lah tapi aku suka dengan permainan emosi yg di akibatkan oleh para tokoh karena jalinan kasihnya yg gak gampang.
Profile Image for sasa .
65 reviews1 follower
November 8, 2025
3,5/5
Jujuuuur suka banget sama percintaan Ragga dan Mia waktu masih sekolah, their relationship feels like they’re meant to be together bangeet, saling memahami, cute maksimal dah pokoknya😣. Tapiii kenapa mereka dibikin kaya gitu sih, menurutku itu ada unsur micro cheating dikit ga sih. Kasian Adit, walaupun dia nganggep Mia ga lebih dari cewek yang penurut dan ga ribet juga sih😞
Padahal berpotensi bintang lima soalnya mereka bikin salting tiap peragrafnya😞😞😞
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Destia Vindha.
30 reviews18 followers
March 18, 2021
I LIKE IT THAT MUCH! Ceritanya ringan, chemistry nya dapet. Berasa diajak jalan-jalan ke Dubai. selain The Cranberries favorite saya, baca ini jadi tahu sastrawan, artis, dan band asal Irlandia lainnya, pas coba dengerin musiknya, eh ternyata pas sama selera musik saya. Dapet rekomendasi film2 dan novel2 romance juga yang kayanya saya bakal suka😍
Profile Image for nad.
7 reviews
November 24, 2025
this is my favorite Indonesian romance book i've ever read!! and so underrated for some reason thanks to my sister for giving me this book I LOVEE THISS SMMM with all the description about Dublin makes me fall in love w this city and ragga duh he's the standard😭😭 and this book forever held a special place in my heart ea
Profile Image for athaya putery.
28 reviews
December 13, 2022
it was good, indeed. like a classic romance story, but you’ll feel like you strolling dublin while you read this. me, was searched on google the places in dublin that mentioned in the story and i was like ‘omg i wanna go to dublin’ IT WAS GOOD that i knew more about dublin just like i was taken there. and the ending was actually not disappointing. kudos!
Profile Image for Tanto Maulana.
26 reviews
December 20, 2023
Setelah President Order, saya penasaran dengan karya kak Yuli yang lain! Lalu menemukan Dublin.
Secara cerita cukup kompleks, suka dengan perdekatan dua main lead yang sama-sama canggu tapi bikin geli perut haha.
2 reviews
December 19, 2021
Ga bisa move on dari Ragga dan Mia. Sweet yet romantic. Unik juga karena tentang pasangan Introvert.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 32 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.