Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Truth about Forever: Kebencian Membuatmu Kesepian

Rate this book
Seberapa berharga sih satu detik itu? Tik. Sebentar saja dia langsung berlalu. Tik. Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.

Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hampir habis. Tik. Kau ingat selama ini jarang beramal. Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu. Tik. Tik. Tik. Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi.

284 pages, Paperback

First published January 1, 2008

123 people are currently reading
2129 people want to read

About the author

Orizuka

29 books1,743 followers
Books written by Orizuka:

1. Me & My Prince Charming (Puspa Swara, 2005)
2. Summer Breeze (Puspa Swara, 2006)
3. Duhh... Susahnya Jatuh Cinta...! (Tanda Baca, 2006)
4. Miss-J (Tanda Baca, 2006)
5. High School Paradise (Puspa Swara, 2006)
6. Fight for Love! (Puspa Swara, 2007)
7. High School Paradise 2nd Half: Love United (Puspa Swara, 2008)
8. The Truth about Forever (Gagas Media, 2008)
9. 17 Years of Love Song (Puspa Swara, 2008)
10. The Shaman (Gagas Media, 2008)
11. FATE (Authorized Books, 2010)
12. Our Story (Authorized Books, 2010)
13. Infinitely Yours (Gagas Media, 2011)
14. Oppa & I (Penerbit Haru, 2011)
15. I FOR YOU (GagasMedia, 2012)
16. Best Friends Forever: High School Paradise Golden Goal (Puspa Populer, 2012)
17. With You (GagasMedia, 2012)
18. After School Club (Bentang Belia, 2012)
19. Oppa & I: Love Missions (Penerbit Haru, 2012)
20. The Chronicles of Audy: 4R (Penerbit Haru, 2013)
21. Oppa & I: Love Signs (Penerbit Haru, 2013)
22. The Chronicles of Audy: 21 (Penerbit Haru, 2014)
23. INTERTWINE (Penerbit Haru, 2015)
24. The Chronicles of Audy: 4/4 (Penerbit Haru, 2015)
25. Apa Pun selain Hujan (GagasMedia, 2016)
26. The Chronicles of Audy: O2 (Penerbit Haru, 2016)
27. Momiji (Penerbit Inari, 2017)

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
1,121 (43%)
4 stars
768 (29%)
3 stars
548 (21%)
2 stars
111 (4%)
1 star
49 (1%)
Displaying 1 - 30 of 305 reviews
Profile Image for Afifah.
151 reviews9 followers
January 2, 2015
*lirik rating-rating tetangga*
*lirik rating sendiri*
*garuk-garuk kuping*
Kok banyak yang bilang bagus ya?? Okeeey, bukannya novel ini nggak bagus. Bagus banget malah, ide ceritanya bagus, jalan ceritanya juga ngalir aja kayak air keran. Tapiii, nggak tahu kenapa kok saya sama sekali nggak dapet feel-nya ya? Kosong dan bikin boring, bikin saya bener-benr berpikir, ini kok nggak selese-selese sih? Jujur saja, saya menyelesaikan membacanya bukan karena penasaran bagaimana akhir ceritanya (yang, untungnya, ada yang nggak ketebak juga), tapi karena saya pengen segera menyingkirkannya begitu saya selesai.
Pertama, saya bukan tipe orang yang tidak menyukai drama, ataupun adegan sedih. I For You sama Summer Breeze udah bikin saya mewek bombay, kok. Tapi, nggak tahu kenapa di novel ini saya merasa agak terlalu berlebihan. Bukan adegan sedihnya, tapi adegan meweknya. Memang, apa yang dialami oleh Yogas adalah kejadian yang amat sangat menyedihkan, mau nangis setiap hari juga kayaknya wajar aja. Tapi yassalaaam, ini novel banyak amat adegan nangisnya, dan itu juga bukan cuma si Yogas doang, ataupun Kana, tapi hampir semua karakter di novel ini pernah melakoni itu adegan tangis-tangisan kayaknya, mungkin cuma si Ono yang kagak pernah nangis, hahahaha. Sampai-sampai tiap kali baca satu adegan, saya selalu membatin, habis ini pasti ada nangis....tuh,kaaaannnn!!
Terus satu lagi, ada apa sih dengan adegan "menjambak rambut"? Kok kayaknya di novel ini Orizuka seneng banget nulisinnya, dikit-dikit jambak rambut, dikit-dikit jambak rambut, jambak rambut kok cuma dikit? Hihihi....Untung aja yang dijambak rambutnya sendiri, kalo nggak, brutal banget dong jadinya ini novel? Atau mungkin, itu kebiasaannya si Yogas aja ya? Taulah, yang jelas, saya merasa adegan ini agak gengges gitu.
Baidewei, ini pertama kalinya saya merating novel Orizuka serendah ini, dan semoga juga yang terakhir, karena kalau dibandingkan dengan Chronicle of Audy yang saya kasih 5 bintang bulet, ya jauh banget yaa.
Profile Image for Lelita P..
627 reviews59 followers
June 20, 2016
Novel yang sangat drama.

Adegan nangisnya banyak banget--orang melankolis yang baca ini bisa sesenggukan deh. Tapi saya nggak merasakan emosi sekuat di I for You, jadi saya bacanya cenderung datar-datar aja. Agak gemas sama tarik-ulur hubungan Yogas dan Kana--gila, kok bisa-bisanya Kana bertahan menghadapi Yogas setelah di-verbal abuse sampai segitunya. Berhubung saya tipe orang nggak sabaran yang biasanya akan langsung menjauh sekalinya ada orang yang mengatakan hal-hal kejam ke saya, Kana yang bisa tahan itu rasanya luar biasa banget.

Anyway, suka karakterisasi Yogas dan Kana. Masing-masing mereka memiliki karakter kuat sekaligus manusiawi. Terutama saya suka banget sama karakter Yogas yang kelam tapi sebetulnya baik. :')

Pembangunan chemistry antara Yogas dan Kana cukup bagus meskipun agak bertele-tele. Saya khususnya sebal dengan adegan di kos ketika mereka ingin saling menghindar tapi yang terjadi malah mereka berpapasan melulu, hadeeeh. -_-;;

Untuk endingnya... yah... memang harus begitu, sudah bisa ditebak, ya sudahlah ya.
Dan benar kata review teman-teman saya, terlalu banyak scene "menjambak rambut" di sini. :)))
Profile Image for Jessica.
1,219 reviews40 followers
March 19, 2012
Kisahnya mengenai Yogas seorang pemuda yang tertular virus HIV dari temannya. Ia berusaha mencari teman yang telah menjerumuskannya untuk balas dendam. Ia ingin balas dendam karena sahabatnya ini telah merusak masa depannya. Yogas pun pergi mencari sahabatnya ini di Jogja. Sembari mencari, ia tinggal di kos yang sudah bobrok dan hanya ditempati oleh 4 orang, termasuk Kana, keponakan si ibu kos. Kana yang tidak suka Yogas tinggal di sebelah kamarnya pun terus memperhatikan Yogas yang tanpa sadar Kana pun menyukai Yogas. Ia ingin tahu apa alasan Yogas datang ke Jogja sampai ia mengetahui rahasia besar itu, bahwa Yogas terkena HIV. Ia sempat ragu, tapi kemudian ia yakin ia bisa membantu Yogas melupakan balas dendamnya dan berusaha hidup untuk memenuhi cita-citanya, yaitu menjadi sutradara film. Kemudian, Yogas menemukan Joe, teman yang telah merusak masa depannya dan mengetahui kenyataan yang menyakitkan, bahwa jarum yang disuntikkan Joe dulu sudah dipakai Joe terlebih dahulu yang berarti mereka sama-sama mengidap HIV. Joe pun terpukul mengetahui bahwa Yogas ternyata mengidap HIV dan Yogas pun terpukul karena hanya dengan narkoba, dua anak lelaki bisa mengidap penyakit yang mematikan. Yogas pun tersadar karena semua orang masih menyayanginya ketika ayah ibunya menelepon dan meminta ia kembali, gadis yang dulu ia cintai segenap hati kembali lagi kepadanya, dan ada Kana yang selalu mendukungnya, tidak menjauhinya seperti semua orang. Yogas bangkit dan ia dan Kana berjanji akan bertemu kembali ketika mereka memenuhi janji mereka masing-masing, menjadi sutradara dan penulis best seller.

Jujur, saya nangis saat cerita mencapai ending. Sungguh, saya terbawa arus perasaan Kana saat Yogas meninggalkannya, saat Yogas ternyata meninggalkan pesan untuk Kana, saat mereka berhasil mencapai cita-cita mereka. Sungguh, novel ini penuh dengan nilai moral, bahwa kita tak seharusnya menjauhi para korban HIV, tapi kita harus mendukung mereka untuk tetap terus bertahan hidup.

Tak ada gading yang tak retak, buku ini pun memiliki kekurangan. Ada alasan mengapa hanya 3 bintang. Penggunaan kata-kata yang sedikit berlebihan dan terkesan teenlit masih ada, mungkin ini novel teenlit ya? saya ngga tau. haha. tapi saya agak terganggu sama bagian-bagian yang agak sinetron.

At least, buku ini tidak ada typo (sepanjang saya membaca buku ini). :D

you really have to give this book a try. bener-bener menyentuh. kalo ngga suka yang sad ending, it's okay. tapi awalnya bener-bener bahagia kok. :')
11 reviews
February 26, 2014
Ini adalah karya Orizuka yang pertama kali kubaca, dan itu pun pinjeman dari teman kelas sebelah. Dan dari novel ini, aku jadi ingin tahu karya-karya Orizuka yang lainnya.

Oke, The Truth about Forever ini sukses membuatku nangis kejer sesorean begini. Sebenarnya, dari tadi malam juga udah nyesek sendiri (apalagi pas di hal. 170-an).
Rasanya pantas novel ini mendapat 5 dari 5 bintang yang ada. Ceritanya begitu apik dan mempunyai pesan moral yang mampu disampaikan penulisnya dengan baik. Yah, walaupun di sini si penulis terlihat belum begitu terampil merangkai kata-kata yang lebih 'nendang', tapi itu bukan masalah besar. Dari review yang kulihat, novel ini adalah salah satu karya Orizuka yang mengawali sepak terjangnya dalam dunia kepenulisan (karya awalnya, jadi aku memakluminya.
Tapi, ada satu poin plus yang membuatku memberikan bintang penuh pada novel ini; novel ini mampu membuatku sesak dada dan menangis sesedih-sedihnya. Tidak banyak novel yang membuatku sampai menangis seperti aku membaca novel ini.

Overall, this is a sad beautiful tragic story! I love it so much! And it's my favorite :))

Good job buat Orizuka ^^ Kamu sukses membuatku jatuh cinta pada karyamu yang pertama kali kubaca, dan itu membuatku ingin membaca karya-karyamu yang lainnya.
Profile Image for Abdul Azis.
127 reviews13 followers
February 8, 2014
HADEUH... !!! Karena niat baca gue yang akhir-akhir ini menurun dan setelah gue baca gue ngerasa kudu baca lagi. It's like book booster :D.
Ke cerita menurut gue ceritanya gak begitu ORIZUKA banget ya?? pas gue baca ini berasa banget gaya bahasanya masih penulis kacangan ronda malam alias baru *yaialah zis karya pertama gt loh* nah, dari alur sebenernya gue gak begitu suka apa lagi sama karakter yang menurut gue ababil ditambah kejadian atau perlakuan yang selalu berulang ulang ampe ditengah cerita gue mikir maunya apa sih ni mereka berdua -baikan, marahan, baikan, marahan- hih *ngedumel sendiri* tapi menurut gue tokoh YOGAS yang egois plus butuh anger management itu ada lo *batuk panjang* apalagi sosok kana yang kekeuh sama perasaannya itu kaya dikasih kaca, dan kalo kata temen gue orang kaya kana itu bisa dideskripsikan sebagai orang yang punya sifat antara baik plus setia sama bodoh itu beda tipis - curhat lagi kan - hehe.. Tapi jujur sebagai karya pertama ORIZUKA yang mungkin disaat itu gue baca *umur gue berarti masih 13tahunan waktu itu* ini layak dibaca apalagi pas diakhir cerita. Ending cerita yang menurut gue dipaksain karena kecelakaan, gue jd mikir si yogas ni sial banget ya udah pernah kecelakaan kecelakaan lagi. Mungkin malah bakalan bagus ceritanya kalo yogas menghabiskan sisa hidupnya sama kana dijakarta dengan kesibukannya masing-masing (read: mimpi mereka berdua yang udah jadi kenyataan) tapi dengan kenyataan kalo penyakit yogas semakin membuat dia lemah. Nah disitu nambah perjuangan cintanya yang menurut gue alur diawal yang tarik ulur itu bisa dikurangin. #advice. Uda ah jadi kepanjangan. Mksh :)
Profile Image for Delisa sahim.
274 reviews13 followers
March 14, 2011
nah,
orizuka kembali lagi mengeluarkan novel yang bertemakan sad ending...
hiks..hiksss...

seperti kebiasaan orizuka,
orizuka membawakan ceritanya yg tak mudah ditebak,
walaupun alurnya sederhanan, orizuka memabwa kita menebak jalan ceritanya...

next to story..

kana dan yogas adalah dua manusia yang memiliki sisi pandang yang berbeda,
kana memiliki sisi positive dan yogas negative...
yogas yang datang ke yogja untuk menemukan joe sahabat yang menularkan suatu virus yang mematika, malah membawa dia bertemu sosok kana yang pantang menyerah, mencintai yogas apa adanya, dan mendukung yogas untuk pantang menyerah dan menggapai mimpinya sebelum terlambat...

sebenernya aku salut ama kana yang mau berusaha tetap disamping yogas karena keadaannya, yang notabe g bakalan pernah dilakukan oleh siapa pun..

sebenernya novel ini banyak sekali hikmahnya,
mulai dari menerima orang dengan keadaan apa pun, walaupun berat itulah diri keadaannya, jangan pernah berjauhan atau memandang kecil orang HIV atau AIDS, karena mereka bukan dipandang tetapi ditolong dengan semangat supaya mereka memiliki harapan walaupun kecil, impian dan harapan menjadi pertolongan pertama untuk menggapai impian tentu aja ada seseorang dibelakang kita...

orizku membuka mata kita dengan kisah yang tak biasa, berbicara dengan tema HIV/AIDS, pergorbanaan dan lain-lain..

dan tentu saja mengurasss air mataku..

sekian, klo ada yang mau nambah silahkaaannnn ^^
Profile Image for Elisa Yuliana.
40 reviews5 followers
June 5, 2013
Distinction : OK
huaaaaaaaaaaa novel ini sukses bikin aku nangis bombai. Sumpah nyesek bgt bacanyaaa
Orizuka sangat pinter mengaduk-aduk para readers dengan mengeluarkan klimaks disaat yang tepat. Dari awal gak bisa berhenti bacanya, bahkan diselesain cuman beberapa jam aja. Walau disitu aku (ngantuk+cape) tapi entah kenapa pas bacanya mata melek jadi 100watt. Sampe di lembar terakhir, trus baca kata 'Tamat' aku tereak macam orang kemalingan di tengah malam *aku gak rela udah ending


Oke, pokoknya banyak nilai plus disini. Aku juga ngambil beberapa pelajaran kalo gak ada satu orang pun didunia ini yang bisa hidup bahagia dengan kebencian ; Mencintai seseorang dengan tulus ; Teman gak selamanya teman
Tapi yang aku sayangkan adalah, mereka gak ada adegan romantisnya :AA bikin greget. Sampe Yogas meninggal dia belum balas kebaikan Kana, mereka belum ketemu, Yogas belum ngebahagiain Kana :'(

Profile Image for Stefanie Sugia.
731 reviews178 followers
February 10, 2010
Buku ini buku bagus!
Recommended!
Salah satu fiksi indo favoritku, karena makna ceritanya dalam, dan alurnya beda dari novel-novel fiksi biasa.
Aku bisa habisin buku ini dalam satu hari tanpa pindah tempat sedikitpun!
Waktu lagi baca buku ini, sama sekali nggak mikirin hal yang lain-lain. Pokoknya aku mau tahu akhir ceritanya.
Akhir ceritanya menarik meskipun sedikit mengecewakan - aku nggak akan bilang karena akan jadi spoiler nantinya :).
Mudah-mudahan Orizuka cepat keluar karya terbarunya. ^^
Profile Image for Adelia Ayu.
147 reviews1 follower
June 23, 2013
Bagus! Di 2 bab terakhir sukses membuatku nangis sejadi-jadinya! Ini nih yang namanya novel keren, berhasil buat menguras emosi pembaca! :) Good job Eonni! :)

Oh iya, kalau ngasih review tanpa komentar kurang lengkap dong, ya? :) Ini mau aku kasih tau dimana letak kesalahan penulisannya;
Hal 160: Baris ke 5 dari bawah, diawali dengan percakapan "Kan ..." Bukannya harusnya "Kan..." ? Ngga perlu dikasih "spasi" kan?
Hal 164: Baris ke 4 dari atas, diawali dengan percakapan "Aku ." Itu seharusnya dikasih "titik" 3, dan sebelum "titik" ngga perlu dikasih "spasi"
Hal 190: Baris ke 8 dari bawah, ada percakapan ".... Dia ... sedikit banyak..." Lagi-lagi kesalahannya seperti yang awal, harusnya sebelum tanda "titik" setelah kata "Dia", tidak perlu dikasih "spasi"
Hal 199: Baris terakhir, lagi-lagi kesalahan seperti sebelumnya.
Hal 212: Baris tengah lah pokoknya, diawali dengan percakapan "Lo ..." Kesalahan seperti sebelumnya juga.
Hal 249: Baris ke 6 dari atas, diawali dengan percakapan "Yogas, kamu marah sama, Mama, ya?" Hei! Itu harusnya sebelum kata "Mama" ngga perlu dikasih "koma", jadi ngga enak ngebacanya.
Dan terakhir,
Hal 282: Baris ke 6 dari bawah, diawali dengan percakapan "Sebentar lagi kita ketemu, ya ..." Harusnya sebelum tanda "titik" ngga perlu dikasih "spasi" kan? :)
Profile Image for Thifa Lathifah.
163 reviews
August 4, 2012
Ya Ampun.. Keren Bangeeet.. T,T *abis nangis tersedu-sedu* gak ragu-ragu lagi buat nyematin 5 bintang sama novel keren yg bisa bikin ketawa di awal dan nangis dari tengah-akhir ini.

aku jadi ikut-ikutan nangis bareng Kana deh,duh.. *Srook.. *sedot2 ingus. Tegar banget sih si Kana ini, Setelah Jingga (Infinitely Yours),Kana adalah tokoh favoritku di antara seluruh tokoh yg Orizuka ciptain.

Nah,Kira-kira begini lah list tokoh ciptaan Orizuka yg aku idolain:

1.Jingga (Infinitely Yours) karna jujur dialah yg paling mirip kelakuan nya sama sahabat ku yg juga seorang Kpopers yg berisik *seberisik Jingga atw mungkin melebihi :D.

2.Kana (The Truth About Forever) karna ketabahan nya dalam ngehadapin Yogas yg 'ya ampun banget itu'.

3.Julia (Love united/HSP series) karna dia tokoh pertama yg ngebuat aku suka banget sama yang namanya Orizuka.
Profile Image for Nining Sriningsih.
361 reviews38 followers
January 10, 2018
selesai dalam sehari..
huwaaa, novel yg q baca pertama di tahun 2018, setelah sekian lama nggak baca novel..
aku kangeeeen bacaaaa..
:*

"Gas, lo tahu nggak jatuh cinta itu apa?
artinya, lo jatuh ke dalam cinta tanpa disengaja. jadi, walaupun lo nggak mau jatuh, lo bakalan tetep jatuh"
hal 88

"kamu memang sakit, tetapi bukan berarti kamu istimewa"
hal 144

awal baca novel dibikin gregetan pas bacanya..
pas pertengahan mulai berkaca-kaca mata, mencoba ditahan supaya nggak keluar..
pas baca endingnya, langsung nangis kejeeer, huwaaaa..
udah lama nggak baca novel & pas baca lagi novel yg bikin nangis..
huwaaa, kenapaaa..
:'(
Profile Image for Deandra.
1 review2 followers
February 13, 2022
Memilih baca ulang buku pertama orizuka yang buat aku penasaran sama karya-karya lainnya dan sampai saat ini karyanya selalu jadi favoritku.

"Kalau ternyata masalahnya bener-bener berat dan kamu gabisa bantu dia, kamu masih mau bareng dia ?" - lian (hal 92)

"Orang yang udah tau bakal mati dan hanya diam menerima nasib itu orang yang paling menyedihkan. Semua orang tahu mereka mungkin aja bisa mati besok, tapi ga ada orang yang cuma diam menunggu kematiannya" -kana (hal 225)

Topik yang diambil cukup berat tentang seseorang yang kena hiv aids, pandangan dari keluarga dan orang-orang di sekitarnya sampai akhirnya dia memutuskan untuk menghindar dan tidak percaya apabila akan ada orang yang bisa menerima keadaannya.

Pengemasan ceritanya bagus walaupun banyak buat nyesek dan pesan yang disampaikan juga tersampaikan dengan baik.
Profile Image for sofiaidrish.
145 reviews26 followers
March 5, 2015
Judul: The Truth About Forever
Penulis: Orizuka
Penerbit: GagasMedia
Halaman: 304 hlm

Novel Orizuka ini sebelumnya sudah diterbitkan dan direpackage lagi dengan cover baru. Sebenarnya sudah dari dulu ingin membaca The Truth About Forever, namun karena stok buku lamanya sudah sulit ditemukan di toko-toko buku, akhirnya baru setelah direpackage aku bisa memiliki buku ini. Yang membuatku tertarik dengan novel Orizuka ini adalah taglinenya yang berbunyi, “Kebencian membuatmu kesepian”. Terdengar sangat dalam dan penuh makna.

The Truth About Forever mengisahkan seorang laki-laki bernama Yogas yang mencari seseorang di kota Yogya, seseorang yang sangat penting baginya sehingga dia harus menemukan orang itu. Selama pencariannya Yogas dipertemukan dengan seorang gadis bawel, tetangga kosnya bernama Kana. Kana adalah gadis manis yang memiliki sifat ramah dan hangat, berbeda sekali dengan Yogas yang cenderung tertutup, dingin dan menyebalkan. Ya bisa ditebak kan, apa yang selanjutnya terjadi antara Yogas dan Kana. Kana pun jatuh cinta kepada Yogas dan sepertinya Yogas pun merasakan hal yang sama, namun jangan harap kisah mereka romantis dan berbunga-bunga. Seperti yang dikatakan Yogas, “Kita tidak punya masa depan,”

Yang paling menyedihkan di kisah Yogas dan Kana ini adalah setiap kata-kata yang terlontar dari mulut Yogas, tak henti-hentinya dia mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan Kana. Namun itulah yang harus dia lakukan untuk kebaikan Kana, namun Yogas tidak tahu sedang berhadapan dengan gadis seperti apa, ketulusan Kana tidak main-main kepada Yogas.

Mengapa Yogas berkata sekejam itu dan mengapa Kana tetap bersikeras untuk selalu berada di samping Yogas apapun yang terjadi? Temukan sendiri kisah Yogas dan Kana dalam The Truth About Forever. Novel ini adalah jenis penguras airmata yang paling baik. Sebelumnya aku membaca Eclair dari Prisca Primasari dan The Fault in Our Stars karya John Green, keduanya juga merupakan penguras airmata.

Ide cerita dalam novel ini sangat menarik. Meskipun mungkin sudah banyak cerita yang serupa namun Orizuka selalu memiliki path tertentu yang membawa pembacanya menemukan kisah yang berbeda dari yang lainnya. Ide cerita dalam novel ini diolah dengan sangat baik sehingga menyatu dengan logis dan tepat.

Karakter dalam kisah inipun begitu alamiah, terkesan tidak dibuat-buat dan berada di posisinya dengan baik. Yogas dan Kana yang menjadi tokoh sentral muncul dengan karakter yang kuat. Begitu pula dengan tokoh-tokoh pendukungnya, meskipun hanya tokoh pendukung, karakter mereka muncul dan memiliki kekuatan dalam menentukan cerita. Aku menyukai karakter Yogas dengan segala kekurangan dan kelebihan dia. Di titik paling lemahnya, dia rela menjadi kesepian karena dia masih mementingkan orang lain. Yogas di luarnya saja yang galak dan terkesan jahat tapi di balik itu, Yogas adalah laki-laki yang baik yah meskipun emang agak menyeramkan karena Yogas punya dendam. Sedangkan Kana adalah gadis yang kuat, pendiriannya tidak tergoyahkan—yang mengingatkan diriku kepada diriku sendiri—Kana adalah gadis yang tulus dan baik. Meskipun ternyata Kana juga tidak sekuat yang dia duga, namun Kana tetap berusaha menjadi kuat untuk Yogas.

Orizuka adalah salah satu penulis tanah air favoritku, cara penulisan dan penuturannya yang baik telah terbukti dengan begitu banyaknya novel-novel young-adult nya yang telah diterbitkan. Simpel dan tidak muluk-muluk, tidak perlu terlalu berpuitis. Orizuka memiliki kelebihan dalam mengolah konflik dan ide ceritanya sehingga meskipun gaya penulisannya tidak begitu puitis, novel-novelnya selalu berkesan di hati.

Tapi aku kurang sreg dengan akhir ceritanya, kenapa harus dengan cara seperti itu? Kesannya sangat mendadak dan terlalu cepat. Aku tidak bisa membocorkannya di sini karena akan jadi spoiler nanti. Tapi endingnya memang tepat kalau dibuat seperti itu, hanya saja caranya yang menurutku kurang apa yaaa? Kurang make sense sama ceritanya. Ah entahlah, tapi itu tidak terlalu masalah bagiku karena rating untuk The Truth About Forever karta Orizuka ini tetap lima dari lima bintang!

I love Yogas’s words recorded in his iPod, but I just can’t share it here because it won’t be a surprise for you, the readers! I pick a line that I love the most, here is...

“Gue akan ngusahain nggak mati dulu sebelum ketemu lo lagi. Tapi kalo Tuhan berkendak lain, maafin gue karena udah ninggalin lo.”

It’s the part I cried a lot...

Dan tulisan Kana dalam lembar persembahan di novelnya, aku suka bagian ini...

“Yogas, sekian tahun aku bertanya-tanya untuk apa aku dilahirkan? Dan sekarang aku tahu jawabannya. Untuk bertemu denganmu. Untuk membuat perubahan. Dan, untuk hidup bersama perubahan itu. Sekalipun aku nggak pernah menyesal pernah bertemu denganmu.”

...and I just can’t stop crying. Angkat topi untuk Orizuka.

The Truth About Forever mengajarkan aku tentang rasa kesepian. Kesepian ternyata lebih menyakitkan dari penyakit manapun. Kesepian bisa membunuh dengan sangat perlahan dan rapi sehingga tidak akan meninggalkan jejak apapun. Untuk itulah kita membutuhkan seseorang yang peduli pada kita untuk membunuh kesepian itu. It’s like I put myself in Yogas’s shoes and think that maybe I need to find someone like Kana.
Profile Image for Nisa.
327 reviews18 followers
May 2, 2013
"Yogas, The Neighbor from Mars."


Masih jelas banget di ingatanku waktu pertama kali liat novel ini lima tahun yang lalu. Covernya masih berwarna hijau dan jujur dari hati yang paliiiiing dalam; covernya sama sekali ga menarik. Dulu lho ya, dulu :P

Saat itu aku masih berstatus sebagai siswi SMP. Lagi seneng-senengnya baca novel remaja yang punya ending bahagia. Plotnya ringan dengan tokoh cowok ganteng dan si cewek yang biasa-biasa aja. Ga pernah tuh ada sebersit keinginan buat beli novel yang endingnya udah ketahuan bakal bikin nangis -waktu itu ada novel TTAF yang udah kebuka dan aku sempat baca endingnya.

Inget banget lho waktu itu pas malam pergantian tahun aku bareng keluarga besar lagi ngumpul-ngumpul di Sukabumi. Karena di rumah ga ada apa-apa, akhirnya kita pergilah ke mal kecil di Cianjur menghindari kemacetan di kota Sukabumi. Di sana juga ada toko buku kecil yang isinya pun cuma buku-buku lama.

Aku nemu novel ini di rak new arrival di paling depan toko buku. Pas liat penulisnya Orizuka, aku langsung tertarik tuh mengingat novel-novel kak Orizuka yang keren-keren. Udah niat mau beli eh kebetulan ada yang udah kebuka. Aku baca dan seketika bete. Endingnya ada salah satu tokoh yang meninggal.

Ga jadi deh beli novel TTAF dan karena aku paling kesal kalo abis dari toko buku ga beli buku apa pun, aku akhirnya memilih novel Orange-nya kak Windry Ramadhina.

Bertahun-tahun setelahnya, TTAF di terbitin ulang. Dengan segenap perasaan penasaran campur takut -takut nangis- akhirnya aku memesan novel ini di kak Orizuka. Dapet potongan harga udah gitu plus ttd pula :P hihi

Jadi,

Novel ini bercerita tentang Yogas yang tengah mencari si biang keladi kehancuran hidupnya di Yogya. Selama di sana, dia tinggal di kost-an bobrok mirip rumah hantu yang ternyata ditempati oleh Kana.

Karena yang namanya kebersamaan itu menimbulkan rasa, akhirnya mereka berdua mulai merasakan 'rasa' tersebut. Sementara Kana dengan senang hati menyatakan perasaannya, namun Yogas melakukan hal yang sebaliknya. Ia berusaha menjauhi Kana, berusaha membuat Kana membencinya lantas melupakan rasa itu dengan alasan sepele:

"Karena kita nggak punya masa depan."

Hai, namaku you-dont-wanna-know, dan aku makhluk hidup yang satu species denganmu, Yogas; MANUSIA. Semua manusia pasti mati dan tidak ada yang tahu kapan itu akan terjadi. Termasuk, kamu dan Kana.

Ini adalah novel lain yang mengajariku untuk ga menyerah menggapai cita-cita selain Montase dan beberapa buku lain.

Aku suka dengan makna yang berusaha disampaikan kak Orizuka di dalam novel ini. Plotnya benar-benar ga ketebak. Kalian yang sudah menebak-nebak ceritanya seperti apa padahal belum baca, dijamin seratus persen salah -karena aku pun begitu. Benar-benar cerita yang ga tertuga, full of surprises, lucu, dan bermakna.

Ketika aku baca buku ini, dan tahu sifat-sifat Yogas dan Kana yang terbesit di otakku adalah tokoh-tokoh lain di novel kak Orizuka. Yogas kurang lebih mirip Ares/Orlando/Rayan dan Kana seperti Julia/Jingga. Mungkin ini ciri khas kak Orizuka.

Aku sendiri nyesel kenapa ga beli saja buku ini dulu. Tapi yah, namanya juga anak-anak, labilnya masih kebangetan hihi.

Omong-omong, entah kenapa aku selalu menganggap laki-laki yang menangis di depan teman laki-lakinya itu keyut. Sementara laki-laki yang nangis di depan perempuan itu manis. Aku rasa itu adalah titik di mana mereka tidak berdaya dan membutuhkan orang lain untuk menopangnya. Beda kan sama perempuan yang kebanyakan nangis karena emosi yang tinggi dan tidak tahu cara melampiaskannya selain menangis.

lah, jadi out of topic begini -______-
Sudah ya :D

♥ Best Regards ♥


Profile Image for Leonita Noviandri.
15 reviews
July 2, 2013
Kana. seorang cewek sebatang kara yang numpang tinggal di kosan tante nya di Yogyakarta yang nyaris bangkrut, kosannya itu lebih pantes dibilang sarang rumah hantu, karena tante nya kehabisan modal untuk memperbesar kosannya. bukannya menjadi lebih bagus, bangunan itu malah nyaris roboh. dari dua puluh kamar kost yang tersedia(cowok di lantai satu, cewek di lantai dua.) hanya empat kamar yang masih layak pakai, dua di atas dan dua dibawah. tiba-tiba datang seorang cowok yang ingin menginap di kossannya itu, berhubung kamar khusus cowok dibawah sudai di isi oleh dua orang penghuni, kamar yang kosong hanya kamar khusus cewek, tepatnya di sebelah kamar Kana, tantenya menempatkan cowok aneh itu di sebelahnya, dan tanpa disadari, Kana mulai jatuh cinta sama tetangga dari Mars nya itu, tapi kenapa cowok itu sangat antipati terhadapnya?

Yogas. Cowok yang mengidap sesuatu yang mengerikan karena temannya, dia datang ke Yogyakarta tak lain ingin mencari orang itu yang sudah membuat hidupnya putus tanpa harapan, dia menginap sementara di sebuah kosan murah dan di tempatkan di bagian khusus wanita nya, tidak ada masalah apa-apa tentang itu, yang Yogas khawatirkan. Kana, nama cewek itu Kana. apakah cewek di kamar sebelahnya itu juga sama tidak keberatannya? cewek itu cerewet dan selalu saja ingin tahu tentang kehidupan Yogas. di tengah pencariannya akan orang yang sudah menghancurkan hidupnya, Kana tiba-tiba datang membawa semua yang Yogas inginkan, mengatakan semua yang ingin Dengar, membawa harapan dan cita-cita yang selalu Yogas tolak kehadirannya.

Yogas dan Kana dipertemukan oleh takdir yang tak terduga, membawa harapan yang awalnya tak diinginkan, menepis rasa sepi yang sudah bertahun-tahun dirasakan. Kana yang entah mengapa bisa menjatuhkan hatinya pada Seorang Yogas, tak pernah lelah mengejarnya untuk mendapatkan sedikit saja jawaban atas perasaannya. Kana belum mau menyerah, tak akan mau menyerah.
Yogas yang sudah kebas akan hal-hal akan cinta, tidak mau merepotkan dirinya yang tinggal menunggu waktu ini diberi harapan dan menyesali takdir tuhan yang menimpanya. dia tak akan jatuh cinta, terlebih pada seorang Kana. Yogas tidak mau jatuh cinta. tapi apadaya, takdir tuhan memang selalu mempermainkan kehidupan manusia, yogas tidak bisa menepis perasaannya pada Kana. tapi ia terus mengabaikan keberadaannya. bukan, bukan karena dia tidak mencintainya, tapi justru karena Yogas tak mau melihat Kana menangisi nya saat ia pergi. karena ia bisa pergi kapan saja.

haiiiiiiii.. baca deh, ini seru banget. mungkin ceritanya main-stream, tapi orizuka mengolah kata-kata nya dengan rapi. sangat mengharukan, very very very recommended :D
Profile Image for MAILA.
481 reviews121 followers
June 15, 2016
direkomendasikan dan dipinjami buku ini oleh seseorang,

saya baca semalam habis tarawih, baca lagi setelah sahur sampai waktu nunggu TraJa pas berangkat kerja, baca lagi tadi abis istirahat maksi sampai sekarang nunggu jam pulang kerja. hasilnya buku ini sudah saya tamatkan 3x untuk menuntaskan perasaan ''kurang'' saya dan ternyata masih kurang.

***

waktu baca ini ingat Let go nya windhy puspitadewi, tentang orang penyakitan yang menghindari orang sekitar karena ia tidak mau dikasihani. secara keseluruhan buku ini cukup bagus meski lumayan banyak banget yang mengganjal dan tidak memuaskan saya.

1. eksekusi Kana yang ingin jadi penulis best seller nya kurang. di awal-awal aja ada cerita soal kana yang kesulitan nulis. bab-bab selanjutnya cerita tentang itu nggak ada. dia sibuk ngurusin Yogas. agak aneh sih, walaupun saya sendiri sebenarnya orang yang seperti itu (pikiran dan tujuan mudah teralihkan) tapi di cerita ini agak aneh, maksudnya kayak, kenapa di waktu senggangnya nggak ada cerita dia sedang menulis naskah gitu trus tiba-tiba dia mikirin Yogas. kayak gitu lebih masuk akal, ini nggak. di waktu senggangnya aja dia mikirin yogas. 24/7 mikirin yogas. tapi endingnya dia berhasil nulis buku best seller. agak ngeselin dan sulit diterima otak saya aja sih wq. dan saya juga udah nebak sih kana mau nulis tentang yogas

2. nama yogas nggak menghasilkan bayangan cowok ganteng di otak saya. ini pendapat pribadi aja sih ya, karena saya belum pernah ketemu atau kenal sama orang yang namanya yogas jadi saya agak bingung aja gitu membayangkan cowok ganteng bernama yogas.
pada beberapa adegan ketika kana manggil yogas dengan ''gas'' gatau kenapa saya malah bayanginnya bagas di buku&film Alexandria yang dibintangi...siapa itu saya lupa yang OST nya dari band peterpan itu wq

3. saya percaya ada orang yang kayak kana, yang aneh, yang mood nya cepat berubah dan bodo amat tetap ngurusin urusan orang walaupun udah diusir gitu2, tapi kayaknya agak aneh aja. kana sama yogas sering berantem terus baikan lagi karena masalah sepele dan sifatnya yogas yang plin plan. agak aneh banget sama kebiasaan ini yang berujung mereka jadi saling suka

4. saya gak suka dengan kebiasaan tokohnya yang suka menjambak rambut ketika frustasi. kayak,,apa ya,,perasaan di sinetron indonesia nggak gitu-gitu banget juga deh

meskipun gitu, emosi saya teraduk-aduk dengan baik pas baca ini. oh iya, kayaknya orizuka ini emang suka ambil tema ada narkoba-narkobanya gitu ya? perasaan dulu baca our story sama apa gitu, pembahasannya narkoba juga
Profile Image for Dhani.
257 reviews17 followers
December 14, 2013
Kana dan Yogas, dua orang yang dipertemukan oleh takdir. Kana dan Yogas, harus melalui kejutan demi kejutan, yang banyak di antaranya tidak menyenangkan dalam hubungan mereka. Kana dan Yogas, yang berjanji untuk bertemu kembali, dalam kondisi terbaik dibanding saat terakhir mereka bertemu. Lantas, apakah yang kemudian terjadi pada hidup mereka?Kamu akan menemukannya, tidak di halaman pertengahan, atau tiga perempat halaman. Ya, jawaban dari semua pertanyaan akan ditemukan nyaris di akhir cerita.

Berbicara tentang ide cerita, novel ini menceritakan tentang seorang penderita HIV positif yang berusaha menemukan biang keladi dari sakit yang dialaminya, sebelum dia menutup matanya. Tak ada petunjuk yang dipunyainya, selain bahwa orang yang dicarinya berada di Jogja.Di kota itu, Yogas nama cowok ini, bertemu dengan Kana yang tinggal di sebelah kamar kostnya.Hubungan yang berawal dari ketidaksengajaan itu akhirnya berkembang ke arah yang tak disangka-sangka. Banyak penyangkalan, hubungan yang on- off, sampai pencarian yang berujung hal- hal yang mengejutkan.

Menurut saya, penulis cukup pintar mengemas kisahnya yang sebetulnya serius dengan balutan kisah cinta yang menarik, penuh konflik tapi tidak membosankan. Selain itu, banyak kejutan yang ditawarkan, tidak semuanya sampai setengah buku, hingga pembaca menjadi penasaran.Selain itu, penulis cukup berani mengambil ending yang mungkin tidak terlalu populer.Kalau pun ada kekurangan, menurut saya ada pada beberapa thypo juga antiklimaks yang terjadi pada proses menemukan si biang keladi.Tapi apa pun, bagi saya novel atau buku yang baik, haruslah menyimpan pesan bagi pembacanya. Dan dari novel ini, saya belajar tentang HIV positif, penerimaan yang tulus, juga tentang tindakan yang akibatnya akan diderita seumur hidup.Buku pertama dari Orizuka yang saya baca dan tidak bikin kecewa tentu saja....
Profile Image for Rayna Marchyiane.
7 reviews6 followers
April 28, 2013
Baru aja baca buku ini kemarin malam dan nangis sejadi-jadinya. Biasanya buku seperti ini tidak masuk dalam list to-read saya. Tapi entah ada angin apa, atau karena pengarangnya Orizuka menjadikan saya tertarik untuk membawa buku ini ke kasir.

Cerita ini mengisahkan tentang Yogas yang mengidap penyakit HIV dan pergi ke Yogya untuk menemukan temannya yang telah menularkan penyakit yang sudah menghancurkan hidupnya. Tidak di sangka, ia bertemu dengan Kana, tetangga kost-nya yang ceria dan mempunyai cita-cita menjadi penulis best seller.

Yogas mempunyai karakter yang sulit ditebak, pendiam, dan dingin. Berbeda 180 derajat dengan Kana yang ceria, periang dan ramah. Akan tetapi cinta memang tidak dapat di hindari.

Yogas yang sudah tahu mereka tidak mempunyai masa depan berusaha menghindari Kana yang mempunyai segala yang ia perlukan. Kebohongan demi kebohongan yang dikatakan Yogas hanya untuk membuat Kana menghindari dan melupakan Yogas.

Cerita ini membuat saya mengerti bahwa Yogas, bukan lah tidak mencintai Kana. Akan tetapi Yogas hanya tidak ingin membuat orang yang ia cintai menangis pada saat ia pergi. Dan selain itu, dari sisi Kana saya mengerti bahwa mencintai itu butuh pengorbanan. Pengorbanan untuk terluka. Pengorbanan untuk kehilangan orang yg kita cintai ketika takdir berkata lain.

Singkat kata, saya puas dengan cerita ini. Dengan kata-kata yang pedas tapi itulah kenyataan. Sampai kata-kata manis yang menyentuh hati.:)
Profile Image for Viona.
185 reviews6 followers
February 20, 2014
Saya baca The Truth About Forever versi cover baru-nya
baca pas di tahun 2013, udah lama juga, tapi baru hari ini reviewnya.

Yogas, memutuskan untuk keluar dari rumahnya dan mengontrak di kamar kost, bersebelahan dengan kamar kana.
Sesuai dengan judulnya, kebencian membuatmu kesepian.
Yogas mengidap HIV karena mantan sahabatnya yang menyuntikkan narkoba bekas pakai kepadanya waktu SMA, sekarang Yogas tinggal menunggu hari, ia memakai hari yang disisakan untuk mencari teman lamanya dan balas dendam.
Kana, gadis cerewet yang bercita- cita menjadi penulis terkenal mulai jatuh hati pada yogas, begitu juga sebaliknya.
Tapi, mana ada penderita HIV yang bisa sembuh?
Yah, pada akhirnya Yogas meninggal, Sad Ending, tapi tidak cukup 'sedih' untuk membuat saya menangis.

Seperti biasa, saya suka apapun yang ditulis Orizuka, meskipun ceritanya sangat sederhana, tapi tidak membosankan. Rangkaian kata orizuka juga masih kalah 'indah'nya dengan novel-novel Winna Efendi.
Saya lebih suka gaya penulisan Winna Efendi, tapi Orizuka juga oke-lah.
Dari buku ini, banyak pesan moralnya, alur yang disusun rapi, mudah di mengerti, tapi tokoh yang digambarkan sangat sedikit, saya juga tidak begitu 'dapat' chemistrynya.
Tapi entah kenapa saya 'suka' dengan buku ini, pada akhirnya saya beri 3 bintang.
Alasannya?
Tidak ada, saya 'hanya' suka buku ini.
Nb: Cover versi revisinya juga tidak begitu cantik.
Profile Image for Nur Fadilla Octavianasari.
565 reviews45 followers
June 6, 2011
wuaah ,, i-read-i-cry nih

samar2 gw keinget kalo nih novel pernah di film.n , eh bukan bukan. bukan di tv atopun layar lebar , temen2 gw pake nih cerita buat tugas bhasa indo taun laluu. . .
dan dengan menyesal gw bilang, yg meranin yogas di film edition ga cocock , hahahah

nyeritain tentang dendam seorang penderita HIV yang tak pernah lekang oleh waktu *kerispatih bukan?* , gimana dia berusaha mencari orang yang udah ngebuat dia menderita penyakit sialan itu, setengah mati dia benci sekali pdahal tuh orang dulunya adalah sahabat baiknya. nah di selang pencariaanya di jogja itu tanpa disadari yogas (main character) ia malah jatuh cinta ama Kana, cewe yang mati2an berusaha buat ngelindungin dan janji bakal nemenin yogas. yogas yang tau dan sadar betul akan penyakitnya itu memilih untuk menjauhi siapapun termasuk Kana. ia ga pengen kana nantinya sedih seperti semua orang yang selama ini selalu ninggalin dia karna penyakitnya itu . yogas udah ga peduli lagi ama dirinya maupun kebahagiaanya, ia ngerasa udah ga pantes dpetin itu smua, dirinya hina . dia milih ngejauhin orang2, baik benar bukan?

gw juga sempet kaget tentang dia gay itu, hehe. untung aja ternyata bukan :D

wuaah, akhir ceritanya bner2 bikin nagis, emang ketebak sih kalo yogas bakalan meninggal tpi knapa harus kcelakaan? dan lagi , recorded-nya yang buat kana itu loh bener2 deh .
Profile Image for Otta Sbastiaan.
35 reviews1 follower
February 13, 2014

Dari bab 2 udah nebak, pasti HIV/Aids nih, pasti!!
Dan waktu ternyata bener2 HIV tetep aja nangis T_____T"

Yogas ataupun Kana bener2 manusiawi, mengalami rasa takut dulu baru bangkit lagi, itu poin pentingnya buat aku ^^
Fakta Yogas tetep mentingkan orang lain meskipun dia sendiri sebenarnya ketakutan, bener2 bikin miris T___T
Menurut aku ada beberapa detail yang kurang tajam, udah keburu menceritakan hal lain, akibatnya beberapa cerita terasa kurang klimaks.
Penyebab kematian Yogas itu bener2 kejutan.

Ngomong2 bagian yang paling menguras airmata itu bab pertengahan ^^
Profile Image for Clouds Elf.
1 review1 follower
February 26, 2014
Sebenernya, alur ceritanya di awal udah kebaca, tapi buku ini banyak kasih kita pelajaran hidup yang patut di pahami :)
Kebencian Yogas yang ternyata salah paham itu alur yang kebaca diantara banyaknya jalan cerita yang kebaca ><
Nangis ? iya, aku nangis dulu waktu baca dari pertengahan cerita sampai akhir. Konflik gini tuh biasa, aku pikir "ah paling yogas balik lagi trus happyend deh" ternyata engga, yogas pergi tapi bukan karna HIV-nya itu :)
Aku baca ulang novel ini saat temen sekelas ada yang beli pas udah ganti cover, tapi tetep aja di buat nangis :")
Profile Image for Ellen chan.
10 reviews1 follower
February 8, 2012
It's so amazing story! it's tell us to reach our aims and appreciate our life even every seconds. the story is about romance and the person who got HIV who live in sadness and revenge but finally he's try to reach his aims and also his happiness even he's know that he has no more longer life :)
19 reviews
May 1, 2008
ide ceritanya unik.
tp tidak terlalu menarik menurut gue.
Profile Image for Ariyanti.
57 reviews15 followers
July 21, 2013
the only novel that (always) make me cry :D
Profile Image for Anisa Ningtias.
88 reviews
July 24, 2020
"Pergi.. jangan peduliin gue.." p.133
.
📕The Truth about Forever
✏Orizuka
📚Gagas Media
⌛2008
304 p.
.
Pernah patah semangat saat mengejar mimpi?
.
📖Kira-kira begitu yang dirasakan Yogas. Tak hanya patah semangat, ia merasa tidak bisa menjalani hidup lagi dengan semangat. Hidupnya mentok pada kenyataan ia bakalan mati dan ingin balas dendam pada kawan lamanya. Sampai ia bertemu dengan Kana, ia mulai tersenyum. Namun, kenyataan menghadapkan pada pilihan yg sangat Yogas sekali, keras kepala. Ia tak ingin Kana bersedih, jadi Yogas memilih menjauh. Kana juga tak kalah keras kepala. Meski akhirnya ia tau, ia tetap tidak menyesali keputusannya untuk menemani Yogas.
Gimana ya akhir kisah mereka berdua?
.
🔎Novel ini mengambil setting tempat di Yogyakarta, UGM dan UPM, dan kos Bulek. Haha. Di kos yg sudah nggak terlalu layak itu, Kana dan Yogas merajut kisah mereka. Hihi
.
🔎Lanjut, novel ini alurnya maju, meskipun ada sedikit flashback yg disisipkan. Diawal, kita kenalan sama tokoh utama yg jd fokus. Berjalan bab demi bab, kita diajak menebak-nebak siapa sih sebenernya kawan lama yg Yogas cari sampai ke kota Yogyakarta ini dan kenapa Yogas ingin banget menemukan dia.
.
🔎Dan alasan utama yg muncul adalah ternyata Yogas sakit. Karena sakitnya ini, Yogas menjauh dari orang-orang yg ada di sekitarnya; pun menyerah pada masa depan dan mimpinya. Pertanyaan seperti emang sakit apa muncul kemudian, karena kok bisa dia kayak dendam banget gitu sama kawannya. Dan.. ternyata sakitnya nggak disangka-sangka dong. Aku aja pengen nangis pas tau ㅠㅠ. Klimaksnya, Yogas bisa nemuin kawannya ini, tapi plot twist nya dapet lagi dong. Dan aku shock banget pas tau. Speechless.
.
🔎Aku baru pertama kali baca novelnya Orizuka. Gaya bahasanya ringan, cukup bikin penasaran, dan plot twistnya bikin kaget. Tapi, aku sebel sama endingnya. Ngapain ya Yogas dibuat gtu, he is already in his bad condition, so kenapa harus begitu. Pesan yg disampaikan sama kak Orizuka bagus. Coba utk peduli sama orang lain, karena kadang itu bisa jadi dukungan buat buat mereka. Novel ini cocok sekali buat remaja atau buat yg pengen baca yg ringan2 hehe. .
Profile Image for Fadila setsuji hirazawa.
350 reviews4 followers
January 1, 2022
Sinopsis:
Cerita bermula dengan Yogas si penghuni baru dadakan di sebuah Kost campuran, yang langsung mendapatkan kamar tepat di sebelah Kana yang tidak lain adalah keponakan dari pemilik kostan tersebut.
Perilaku Yogas yang tidak bersahabat membuat Kana sebal namun juga memantik rasa ingin tahunya terhadap sosok Yogas...
Hingga kemudian rahasia Yogas terkuak dan permasalahan demi permasalahan si penghuni baru itu mulai diketahui oleh Kana...
Kenyataan dan masalah yang membayangi Yogas rupanya tidak semudah itu untuk dijalankan bahkan oleh diri pemuda itu.
.
.
.
💊 Dulu, novel ini pernah dipinjamkan salah satu teman dan begitu membaca beberapa halaman awal, karya mba Orizuka ini langsung membuat saya menyukai kisah Yogas-Kana ini.

💊 Novel remaja dengan sampul yang menurut saya terlihat cukup sendu dan isi bukunya sanggup membuat saya menangis. Saya pribadi punya pendapat, bahwa isu yang dibahas pada buku ini tidak cukup ringan untuk ukuran novel remaja. Walau demikian, novel ini membahas isu yang saya rasa bernilai edukatif terutama bagi remaja agar meningkatkan kesadaran juga waspada dengan penyakit yang dibahas dalam novel. Disamping itu,saya pribadi berharap semoga komunitas dan orang yang giat 'berkampanye' pada setiap tgl 1 Desember, tetap semangat mengedukasi lewat kegiatan yg dilaksanakan.

💉 Tema yang cukup berat berhasil dikemas mba Orizuka dengan gaya penulisan yang ringan namun dgn deskripsi yg cukup mendetail.

💊 Interaksi Kana-Yogas kadang seperti proses tarik ulur dan perkembangannya tak bisa dikatakan cepat,namun tetap menarik untuk diikuti.

💉 Konflik keluarga,pertemanan,impian dan asmara khas remaja tergambar dengan baik. Bahkan, saya menyukai bentuk penyelesaian konfliknya yg mencerminkan bentuk pemaafan serta penerimaan.

💊 Saya harap, kita semua tidak abai apalagi sampai mengucilkan siapapun yg mungkin sedang mengalami hal seperti Yogas. Percayalah, merangkul mereka sebagai manusia adalah upaya terbaik kita dlm membantu menguatkan psikis mereka.
3 reviews
June 2, 2022
Satu kata buat Yogas: Sial. Buku ini enggak berhenti membahas kesialan Yogas selama hidupnya. Bener2 bukan definisi 'apa yang kau tanam kelak akan kau tuai' karena jelas2 disini yang menanam semua benih keburukan adalah Joe, tapi yang dipaksa memetik semua kesialan itu Yogas (walaupun Joe kena batunya juga dan gue ketawa kenceng2 karena puas af).

Di sini gue sangat memaklumi tingkah Yogas, self defense-nya (walau kadang rad keheul juga), dan dendam kesumat yang dia bawa. Yogas juga kelihatan sulit menahan diri buat enggak berinteraksi  sama orang2 di kostan barunya. Dia sepeduli itu sama orang lain walau pun udah idgaf tentang dirinya sendiri, which is understandable considering dia hiv positif. And Kana! Gue kagum banget sih sama karakternya yang kuatnya kayak aurum murni (paling susah di oksidasi). Gak peduli seberapa jahatnya mulut Yogas, seberapa ngaco Yogas bohong ke dia, Kana cuma bakal nangis hari itu dan kembali sekuat karang besoknya. Dia enggak ada capek2nya buat menembus tembok yang dibuat Yagas.

Buku ini terutama ngasih pemahaman yang bagus tentang HIV AIDS. Gaya penulisannya ringan banget dan mudah dimengerti.
This entire review has been hidden because of spoilers.
Profile Image for Athan.
12 reviews
January 7, 2022
Heran sama Kana yang bisa tahan segitunya setelah di omongin segala macem sama Yogas. I always said that Orizuka is the author that has the charm that other authors never have. This one too, we're being pulled, to hear Yogas's stories and to see Kana's point of view.

I will die in the first second when someone tells me that I have HIV. But, Yogas is something else. He chose revenge, and I am not saying he is wrong. He has the right to be mad, because her life is being taken because of a needle containing something that has been used by someone else.

But, he survived. After all those shitty things he has faced a lot, he survived. He met Kana while he was on his way to take revenge. He still makes his dream come true, to be the director of a film. And now you are free, Yogas. Thank you for everything you've done for your life, for Kana, for everything.

And Kana? You also deserve good things only. You helped a man who always wanted to kill himself after he's being told that he has HIV disease. You helped everyone who is around you. You are kind, you are precious. You really deserve the good things only. Congratulations on making your dream come true, Kana. Both of you now can be happy, in another life, together and always.

And a good job, Orizuka. To make another masterpiece.
This entire review has been hidden because of spoilers.
14 reviews
November 24, 2025
Salah satu novel yang paling berkesan buat aku. Pertama kali baca pas masih SMA dan keinget sampe sekarang. Coba baca lagi ternyata masih bisa bikin aku nangis. Suka banget sama Kana, cewek yang pantang menyerah, sampe akhirnya bisa bikin Yogas luluh. Di satu sisi juga aku bisa memahami perasaan Yogas. Dia ngomong segala hal jahat ke Kana ada alasannya. Meskipun jadinya Yogas kayak pengecut, tapi aku bisa paham kalau itu memang manusiawi. Satu hal yang baru aku sadari dan sangat disayangkan dari novel ini itu di endingnya. Kisah bahagianya saat Yogas sudah mau membiarkan dirinya bahagia sama Kana cuma sedikit sekali. Bahkan itungannya cuma beberapa hari habis itu Yogas balik ke Jakarta. Sama kurang suka sama alasan Yogas meninggal. Sebenernya bisa tuh dibikin Yogas gak meninggal dulu. Tapi itu mah terserah penulisnya ye kan hehe
Tapi overall sangat suka dengan ceritanya. Terutama proses yang terjadi antara Kana dan Yogas
This entire review has been hidden because of spoilers.
Displaying 1 - 30 of 305 reviews

Join the discussion

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.