Apakah kebahagiaan itu? Kenapa Tuhan menciptakan kebahagiaan?
Pada awalnya, kupikir kebahagiaan itu kamu, Marischa. Sampai kemudian aku menyadari ada hal-hal yang tak pernah diatur manusia. Salah satunya waktu. Tuhan mempertemukan kita pada waktu yang tak tepat, ketika kita masih sama-sama menyimpan rahasia dan ketakutan. Kamu masih bersama cinta pertamamu. Aku menerima keadaan itu dan mencintaimu. Ketika kamu mulai yakin padaku, Tuhan menunjukkan hal hebat lainnya, yakni betapa berbakatnya lelaki menyakiti hati seorang perempuan. Ya, aku menyakitimu, Marischa.
Kemudian kita berpisah lama. Lima tahun tanpamu membuatku menyadari betapa aku sangat mencintaimu. Aku jatuh cinta pada patah hati ini. Lalu, apakah lima tahun yang berlalu ini cukup bagi kita untuk saling memaafkan? Ataukah aku akan patah hati untuk kedua kalinya? Marischa, apakah kebahagiaan itu?
Faisal Syahreza lahir di Cianjur, 3 Mei 1987, dan kini tinggal di Bandung. Memeluk Kehilangan adalah novel debutnya. Bukunya yang pernah terbit adalah antologi puisi Hikayat Pemanen Kentang (2011), Partitur Hujan (2014), dan antologi puisi anak Sekolahku, Ibadahku (2016). Sekarang sedang menyelesaikan kuliah di Fakultas Sekolah Pascasarjana Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia. Bergiat di Klub Mengawal Novel (KMN) dan Arena Studi Apresiasi Sastra (ASAS-UPI).
Faisal Syahreza memang pembuai yang ulung, membaca Novel ini akan dibuai adegan manis serta kata-kata yang bikin kita baper. Kalo kamu Anak SMP, SMA atau Kuliah, wah buku ini pas banget buat kamu.
Apalagi mengikuti Instagramnya, yang setiap postingan IG-nya bertaburan puisi pendek, atau quotes yang benar-benar bikin hati sendu, bahagia, bahkan galau. cek saja kalo tidak percaya, kata-katanya bikin hati ser-ser'an.
Semua itu tercermin di Novel Memeluk Kehilangan. Kamu bakal kaya naik komidi putar, yang kita kira hanya berputar nyaman saja, tapi tidak begitu, komidi putar ini kadang akan membawamu membumbung tinggi, dan meluncur dengan tiba-tiba. Kalo rollercoaster kan ketahuan bikin kita melekingkan jeritan eforia sekaligus ketakutan.
Ini komidi putar loh! Hahahaha (^n ^)
Saya pribadi mengenal Faisal dari karya-karyanya, terutama karya Puisinya "Hikayat Pemanen Kentang" (bukunya diembat temen nggak balik-balik, tapi Faisal Baik banget ngasih saya, dan saya membaca ulang buku ini dan tersihir lagi)
Ketika itu bulan Febuari 2017 saya bertemu beliau. Sungguh saya melihat seorang penyair yang unik, down to earth dan kualitas dirinya yang begitu mengagumkan adalah, ia memiliki keluasan hati yang tak terkira.
Berada di dekatnya saja sudah membuat energi saya membara, semacam diberi suntikan semangat dan menjadikan saya orang baik nomor satu.
Faisal memang berhati luas dan menyenangkan.
Coba saja berkenalan, kalo nggak percaya.
Dan saya juga mau mengucapkan Selamat atas BestSeller-nya Memeluk Kehilangan di Seluruh Toko Buku Indonesia.