Kou Shuurei, peringkat ketiga ujian nasional sekaligus pegawai pemerintah perempuan pertama, dan Eigetsu To, peringkat pertama dan pegawai pemerintah termuda di usia 13 tahun. Setelah melalui masa uji coba kedua pegawai baru ini mendapat perintah langsung dari raja untuk menjadi gubernur Provinsi Sa. Posisi pertama langsung disertai tanggung jawab berat. Apalagi Provinsi Sa dikenal sebagai provinsi paling "bandel" berkat keluarga Sa yang berkuasa di sana.
Dengan satu karakter perempuan yang dikelilingi banyak laki-laki keren, Saiunkoku Monogatari bisa dibilang masuk ke dalam kategori reverse harem. Kebanyakan serial dalam genre ini biasanya penuh dengan tokoh utama yang entah kenapa disukai oleh banyak laki-laki pada saat bersamaan. Tokoh utama biasanya sudah condong ke satu tokoh laki-laki sejak awal, atau hubungannya dengan semua orang berakhir mengambang. Inilah mengapa ada orang-orang yang menghindari genre ini.
Dengan format seperti genre reverse harem, Saiunkoku Monogatari bisa dengan mudah membuat beberapa segmen pembaca kehilangan minat. Tapi dengan tokoh-tokoh menarik, konflik batin yang sengit di dalam diri mereka masing-masing, dan perkembangan karakter yang tidak terburu-buru, Saiunkoku Monogatari punya potensi untuk melakukan hal yang lebih buruk: dia akan merobek hatimu jadi serpihan kecil dan meninggalkanmu sendiri untuk memungutnya.
Kemunculan "Sen'ya" memperumit kisah cinta yang sudah ruwet. Dan sebagai pendukung Ryuuki hatiku teriris melihat hati Shuurei tergerak oleh pria selain Ryuuki. Tapi jelas terlihat tanda-tanda bahwa keberadaan Sen'ya akan berguna dalam perkembangan karakter Shuurei, khususnya pikiran dan sikapnya terhadap cinta. Sen'ya begitu mengingatkan Shuurei pada Ryuuki dan memaksanya untuk memikirkan caranya menanggapi cinta Ryuuki; hal yang selama ini dia hindari karena takut kehilangan hal berharga lainnya jika mencurahkan segenap perasaan pada satu orang. Bagaimana Shuurei menyikapi hal ini menarik untuk dinanti.
Di sisi lain, plotnya patut disayangkan. Penggerak plot terlihat lemah seperti volume sebelumnya. Contohnya, ketika Shuurei terpisah dari yang lain. Penggerak plot ini tidak masuk akal. Mungkin aku juga yang salah karena berharap plot yang meyakinkan. Tapi patut disayangkan karena plot ini membuat karakter Ensei tidak konsisten.
Menginjak volume keempat Saiunkoku Monogatari semakin menunjukkan baik kekuatan maupun kelemahannya. Saranku, ketika baca jangan perhatikan detil plot. Bacalah demi tokoh-tokoh yang kamu suka dan konflik batin yang melanda mereka.