Masa-masa minder bagi Nad yang bertubuh bunder telah lewat. Ia sudah sampai pada kesimpulannya sendiri bahwa “nasib buruk” dan olok-olok adalah takdir yang setia hadir menemani cewek-cewek gedut seperti dirinya. Meski, jauh di dasar hatinya terselip sepotong rasa iri.
"Di saat semua temanku tergila-gila dengan baju seksi dan rok mini, aku hanya bisa melihat. Saat mereka sibuk berpacaran dan berkencan, aku juga hanya bisa melihat dari jauh... Tak satu pun lelaki yang mau berkencan dengan gadis gemuk seperti aku...”.
Tak ada yang ingin disalahkannya. Baginya hanya ada satu kiat agar hidup lebih nikmat: “jadikan kelebihan beratmu sebagai nilai lebihmu”. Jurus yang ampuh. Karena bagi Nad, kini berlaku “Life begins at fatty...”
Percaya diri itu penting. Gak perlu minder dengan keadaan diri sendiri. Tunjukkan kelebihanmu. Yihaaa!!! Buku ini kayaknya cocok buat jadi penyemangat deh... ^_* Saking semangatnya, aku baca buku ini dalam waktu 2 jam nonstop di tengah malam buta. Hehehe
Kalau saya bacanya tahun 2005 mungkin penilaian saya akan lebih baik. Tapi karena baru baca tahun ini, dan banyak tema cerita seperti ini, jadi cukup 2 bintang saja. Seandainya endingnya tidak berkesan *cinderella syindrom*, saya akan beri bintang lebih banyak.